Sei sulla pagina 1di 12

MODEL NURSING EARLY WARNING SYSTEM SCORE (NEWSS)

DENGAN APLIKASI TEHNOLOGI INFORMASI SEBAGAI


PENGKAJIAN DETEKSI KEGAWATAN PADA KLIEN
STROKE DI RS KABUPATEN TANGERANG

Sunardi, Een Sukaedah

Politeknik Kesehatan Kemenkes Banten


Korespondensi: candisurowono70@gmail.com

ABSTRACT

Stroke is a clinical syndrome, occurs suddenly, progressively, rapidly, and there is a decrease
in neurological function even to death. The main treatment of stroke clients is to maintain
adequate cerebral blood flow (CBF) oxygenation. Early detection of emergency risks that
may arise due to changes in cerebral circulation must be done quickly and accurately.
Therefore in need of an innovation to record the emergency risk detected of stroke client
treated in an ordinary ward. Early Warning System Scoring (EWSS) on stroke clients going
to be developed is an early warning detection of the risk of emergencies. By looking at
appropriate data recorded periodically the clinical risk level of stroke patients treated could
be assessed. The purpose of this study is to establish necessary elements to assess accurately
the clinical stroke risk level. The design of this research is Quasi experiment to test NEWSS
recording model on stroke client with information technology bases. NEWSS-Stroke
Application element as the research variable and risk of stroke gravity will be the dependent
variable. The NEWSS-Stroke element are: Level of awareness, NIHSS Value, Body
Temperature, Blood Pressure, Mean Atrial Pressure (MAP), Breath Frequency, Pulse
Frequency and blood gas analysis (pCO2, pO2, O2 Arterial Saturation, and O2 peripheral
Saturation (SaO2)). These information will be inputted to the recording system. The
preliminary study show that these element is valid and reliable with value greater than r value
in table 0,869. The conclusion is the NEWSS-Stroke application can detect the risk of a
stroke client's treated in an ordinary ward. Further research is currently being carried out on a
larger samples in different Hospital.

Keywords: Stroke NEWSS, digital application

242
Sunardi,dkk. Model Nursing Early Warning System Score.

ABSTRAK

Stroke merupakan sindroma klinis, terjadi mendadak, progresif, cepat, dan terjadi penurunan
fungsi neurologi bahkan sampai menimbulkan kematian, penangganan utama pada klien stroke
adalah mempertahankan oksigenasi cerebral atau cerebral blood flow (CBF) secara adequate.
Deteksi dini adanya resiko kegawatan yang mungkin muncul akibat perubahan sirkulasi cerebral
harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Oleh karena di perlukan sebuah inovasi recording hasil
deteksi resiko kegawatan pada kasus stroke saat dirawat diruang rawat biasa. Salah satunya
menggunakan kemajuan teknologi dalam bentuk aplikasi berbasis tehnologi informasi. Early
Warning System Scoring (EWSS) pada klien stroke, adalah sebuah deteksi peringatan dini resiko
adanya kegawatan sehingga dengan melihat recording yang tepat secara periodik dapat menilai
tingkat resiko klinis pasien stroke yang dirawat. Tujuan recording aplikasi NEWSS yang sedang
dikembangkan pada klien stroke yang dirawat, yaitu dapat menetapkan elemen yang diperlukan
untuk menilai tingkat resiko klinis klien stroke secara akurat (valid dan realiabel). Desain
penelitian ini adalah Quasi Eksperimen yaitu mengujicoba model recording dengan aplikasi
NEWSS pada klien stroke berbasis tehnologi informasi. Variabel penelitian yaitu elemen
Aplikasi EWSS-Stroke dan variable dependen adalah resiko tingkat kegawatan stroke dan upaya
tindak lanjutnya. Data diinput secara langsung oleh perawat dari hasil pemeriksaan dan observasi
yang telah dilakukan. Adapun elemen aplikasi NEWSS-Stroke yaitu; Tingkat kesadaran, Nilai
NIHSS, Suhu Tubuh, Tekanan Darah, Mean Atrial Pressure (MAP), Frekwensi Nafas, Frekwensi
Nadi dan hasil pemeriksaan analisa gas darah (pCO2, pO2, Saturasi O2 Arteri, Saturasi O2 perifer
(SaO2)). Berdasarkan hasil penelitian bahwa elemen/komponen data yang dimasukan kedalam
aplikasi NEWSS adalah valid dan realiabel dengan niai r hasil lebih besar dari nilai r dalam tabel
0,869, dari 35 jumlah sample yang ada. Kesimpulannya adalah aplikasi NEWSS-Stroke ini dapat
mendeteksi resiko kegawatan klien stroke yang dirawat diruang biasa. Penelitian lanjutan saat ini
sedang dilakukan pada jumlah sampel yang lebih banyak dengan variasi Rumah Sakit Yang
berbeda.

Kata kunci: NEWSS Stroke, aplikasi digital

PENDAHULUAN kemenkes 2016). Diperkirakan pada tahun

Kasus stroke saat ini merupakan 2020 prevalensi penderita stroke meningkat 2

penyebab kematian nomor satu dihampir kali lipat (YASTROKI, 2016). Jumlah klien

semua Rumah Sakit di Indonesia, data april stroke diperkirakan meningkat setiap

2016 sebesar 14,5%, dimana pada tahun tahunnya, Riskesdas Tahun 2007,

1990an diurutan keempat (Pusdatin menunjukan kasus stroke dimasyarakat yang

Jurnal Medikes, Vol V, Edisi II, November 2018

243
Sunardi,dkk. Model Nursing Early Warning System Score.

terdeteksi yaitu 85,7% dan prevalensi stroke per 100 gram jaringan otak, rata-rata bila
pada perempuan lebih tinggi dari pada laki- terjadi peningkatan tekanan kadar CO2
laki. hasil Riskesdas tahun 2013 kasus stroke (pCO2) 1 mmHg dimungkinkan terjadi
berdasarkan wawancara (berdasarkan peningkatan darah 1-2 cc pada CBF dan ini
jawaban responden yang pernah didiagnosis akan terjadi perubahan peningkatan volume
nakes dan gejala) juga meningkat dari 8,3 per darah di otak (Black & Hawk, 2014).
1000 (2007) menjadi 12,1 per 1000 (2013), Sedangkan ketika tekanan darah meningkat
dari data-data diatas menunjukan angka terjadi kontriksi pembuluh darah dan
prevalensi stroke meningkat pada tiap menurunkan darah ke otak tetapi bila tekanan
tahunnya. Di Rumah Sakit Kabupaten darah menurun maka pembuluh darah akan
Tangerang, didapatkan data bahwa pada dilatasi untuk meningkatkan darah ke otak
sepuluh bulan terakhir sampai dengan tentu saja hal ini akan mempengaruhi TIK
desember 2016, klien dirawat dengan Stroke (Patria et al. 2006).
Non Hemoragik (SNH) sebanyak 166 orang Early Warning System Skoring
dengan angka kematian sebanyak 50 orang, (EWSS) adalah sebuah sistem monitoring
sedangkan Stroke Hemoragik (SH) sebanyak dengan skoring fisiologis yang umumnya
89 orang dengan angka kematian sebanyak digunakan di unit medikal bedah sebelum
24 orang. pasien mengalami kondisi kegawatan.
Memperhatikan data-data diatas serta Skoring EWSS disertai dengan algoritme
angka kematian yang ada di Rumah Sakit tindakan berdasarkan hasil skoring dari
Kabupaten Tangerang menunjukan rata-rata pengkajian pasien. (Duncan & McMullan,
angka kematian antara 40 – 55% dari angka 2012; Graham M.T, 2012). EWSS
klien yang dirawat, hal ini meyakinkan berorientasi bagaimana mendeteksi
bahwa benar adanya trend jumlah kematian kegawatan sebelum adanya kejadian. Oleh
klien stroke meningkat, hal ini penting karena itu pentingnya sistem pengkajian yang
menjadi perhatian karena otak merupakan cepat untuk dapat mendeteksi awal adanya
salah satu organ vital sebagai kontrol aktifitas kegawatan pada klien stroke.
hidup manusia. Otak mendapat 20% dari Nursing Warning System Skoring
curah jantung artinya aliran darah secara (NEWSS) adalah penerapan sistem skoring
global serebral dialiri volume darah per menit deteksi dini terhadap kegawatan kondisi klien

Jurnal Medikes, Vol V, Edisi II, November 2018

244
Sunardi,dkk. Model Nursing Early Warning System Score.

sebelum terjadi disuatu unit ruang perawatan dideteksi dengan melakukan pengkajian yang
(Duncan & Mc.Mullan, 2012), Penelitian dan terus menerus, cepat dan tepat, dengan
aplikasi tentang NEWSS sudah mulai banyak pengembangan model EWSS berbasis
diakukan dibeberapa Rumah Sakit tehnologi informasi dapat dijadikan sistem
diantaranya RS Fatmawaty Jakarta, RSCM yang memantau adanya fluktuasi sirkulasi
Jakarta dan beberapa Rumah Sakit lain yang oksigen yang mengalami perubahan dan
fungsinya dalah melengkapai Tim Medis menpengaruhi TIK seiring adanya vasodilasi
Reaksi Cepat (TMRC) atau dalam tim Code dan vasospasme pembuluh darah otak
Blue (Firmansyah, 2013). sebagai media CBF (Stocchetti et al. 2013).
NEWSS Memiliki karakteristik Tools Sedangkan suhu tubuh pertama kali
data yang hampir sama dari setiap RS atau berpengaruh terhadap metabolisme, dimana
unit ruang tetapi yang membedakan adalah regulasi metabolisme tergantung pada
masing-masing unit perawatan disesuaikan perubahan Oksigen (O2) dan Carbondiaksida
dengan klien yang dirawat (Kyriacos U, (CO2), ketika O2 rendah dan CO2 tinggi
Jelsma J, James M, Jordan S, 2014), semisal menyebabkan vasodilatasi regulasi CSF,
di ruang medikal bedah (Dewasa) akan dimana produksi CSF menurun atau
berbeda dengan Unit Penyakit jiwa dan meningkatkan reabsorpsi CSF sehingga dapat
lainnya. Sedangkan NEWSS terkait stroke meningkatkan dan menurunkan TIK,
sampai saat ini belum didapatkan sumber (Helleberg et al. 2014).
NEWSS yang diaplikasikan dalam aplikasi Berdasarkan data-data, dan hasil
tehnologi informasi. penelitian terkait stroke dan kondisi yang
Pada Klien dengan stroke oksigenasi dapat mempengaruhi oksigenasi cerebral
cerebral adalah faktor paling penting dalam pada klien yang mengalami stroke, oleh
menentukan kondisi stroke dan kelangsungan karena itu dalam melakukan monitoring
kondisi cerebral pada klien stroke, bahwa terhadap perubahan-perubahan hemodinamik
oksigenasi cerebral dipengaruhi oleh tubuh serta melakukan intervensi
beberapa faktor, diantaranya; suhu tubuh, keperawatan dalam mempertahankan tingkat
tekanan darah dan Mean Atrial Pressure oksigenasi secara tepat, cepat untuk
(MAP), adanya peningkatan TIK. Tanda- mengurangi angka kesakitan dan kematian
tanda vital merupakan kondisi yang dapat pada klien stroke yang dirawat sangatlah

Jurnal Medikes, Vol V, Edisi II, November 2018

245
Sunardi,dkk. Model Nursing Early Warning System Score.

penting. Penelitian ini ingin menghasilkan 2017 dilaksanakan di RSU Kabupaten


model NEWSS dengan aplikasi tehnologi Tangerang. Sedangkan tahap kedua pada
informasi sebagai pengkajian deteksi tahun 2018 penelitian di RSU Tangerang dan
kegawatan pada klien Stroke di RS. RSP Fatmawati. Populasi pada penelitian ini
Berdasarkan latar belakang diatas, adalah semua klien Stroke iskemik dan
maka masalah penelitian yang dapat hemoragik yang dirawat diruang rawat RSU
dirumuskan adalah sebagai berikut: “Apakah Kab.Tangerang. Sampel penelitian yaitu:
Model NEWSS dengan Aplikasi Tehnologi klien yang dirawat di ruang rawat RSU
informasi pada klien stroke dapat mendeteksi Kab.Tangerang, yang telah memiliki kriteria
kegawatan klien stroke di RS Kabupaten inklusi dan eklusi.
Tangerang”. Berdasarkan rumusan masalah Kriteria inklusi dalam penelitian ini
tersebut, maka pertanyaan penelitian yang adalah sebagai berikut: 1) klien stroke
ingin diajukan dalam penelitian ini adalah iskemik dan hemoragik hari pertama dan atau
apakah model NEWSS dengan aplikasi kedua dirawat di Rumah Sakit, 2) klien
tehnologi informasi dapat mendeteksi mengalami stroke pertama dan atau kedua
kegawatan pada klien stroke iskemik dan kalinya, 3) Usia klien 30-65 tahun, 4) Derajat
hermoragik di ruang rawat RS Kabupaten stroke ringan – berat (penentuan derajat
Tangerang. berat-ringanya stroke dengan menggunakan
Skala NIHSS), 5) Diagnosa stroke oleh
METODE medis, 6) Tidak disertai infeksi otak
Desain penelitian yang digunakan (meningitis dan encephalitis). Sedangkan
dalam penelitian ini adalah kuasi ekperimen. kriteria eklusi sebagai berikut: 1) klien stroke
Studi quasi eksperimen merupakan salah satu iskemik dan hemoragik hari ketiga dirawat,
rancangan penelitian yang dipergunakan 2) klien mengalami stroke ketiga kalinya, 3)
untuk mencari hubungan sebab akibat dari Usia klien < 29 tahun dan > 66 tahun, 4)
satu kejadian (polit, 2005; Alatas H, 2006). Terdapat tumor intrakranial, 5) diagnose
Dan mengaplikasikan model NEWSS pada penyakit selain stroke, disertai infeksi otak
klien stroke. (meningitis dan encephalitis).
Penelitian telah dilakukan dua tahap Teknik pengambilan sampel yaitu
selama 2 tahun, pada tahap pertama tahun dengan proporsional sampel, yaitu teknik

Jurnal Medikes, Vol V, Edisi II, November 2018

246
Sunardi,dkk. Model Nursing Early Warning System Score.

sampling yang menentukan jumlah sampel bertahap sampai dengan analisa hasil
dari populasi yang memiliki ciri tertentu penelitian.
sampai jumlah kuota (jatah) yang diinginkan
terpenuhi, di mana klien stroke yang HASIL
termasuk ke dalam kriteria inklusi berpeluang Model ini telah diteliti pada 35
sama untuk dijadikan responden. Setelah responden sebagai uji coba awal dan pada
responden memenuhi krieria yang telah tahun 2018 sebanyak 127 klien, dan hasil
ditetapkan didapatkan hasil di RSUD penelitian terdiri dari dua bagian dari analisis
Tangerang sebanyak 64 responden dan di RS univariat, yaitu karakteristik responden dan
Fatmawati sebanyak 63 responden. Sesuai uji realibility terkait komponen data dalam
ketentuan jumlah sampel minimal adalah 7- model NEWSS. Berdasarkan jenis kelamin
10 kejadian untuk tiap parameter (Peduzzi et bahwa dari 127 responden, sebanyak 56
al. dalam Hosmer dan Lemeshow, 2000). responden adalah perempuan (44,1%), laki-
Penelitian ini memiliki 8 variabel yang akan laki sebanyak 71 responden (55,9%), dari
diteliti, jadi jumlah sampel minimal yang hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis
dibutuhkan adalah 8 x (8-10) = 50-72 kelamin laki-laki lebih banyak mengalami
responden, dari ketiga Rumah Sakit yang stroke, hal ini berbanding lurus dengan teori
menjadi tempat penelitian. Jadi sampel total bahwa kejadian pada stroke adalah laki-laki
dai kedua RS adalah 127 sehingga sudah (Morton, 2005). Dan berdasarkan hasil
memenuhi syarat sampel minimal. penelitian didapatkan rata-rata usia
Penelitian ini menggunakan intrumen responden adalah 52,00 tahun dengan
pengumpulan data dan menggunakan alat simpangan baku sebesar 11.171, dan diyakini
ukur yang sudah dikalibrasi, yaitu: Intrumen 95% responden berusia antara 50,69 tahun
pengumpulan data, yaitu: Program aplikasi sampai dengan 59,71 tahun. Sedangkan
NEWSS Stroke berbasis tehnologi informasi berdasarkan usia jumlah responden paling
(web) dan Alat pengukur: Spignomanometer banyak adalah dengan stroke iskemik/Stroke
automatik, Thermometer digital, pen-light Non Hemoragik dengan jumlah 67 dari 127
(merk & jenis sama), alat pengukur saturasi orang (52,8 %). Berdasarkan jenis stroke
Oksigen external (Oxymetry). Dan jumlah responden paling banyak adalah
pengumpulan data dilaksanakan secara

Jurnal Medikes, Vol V, Edisi II, November 2018

247
Sunardi,dkk. Model Nursing Early Warning System Score.

dengan nilai NIHSS < 5 dengan jumlah 101 nilai r table (lampiran) dengan menggunakan
dari 127 orang (79,5 %). df=n-2 (127-2=125), pada tingkat kemaknaan
Distribusi Tingkat/Resiko klinis 5%, didapat angka r table = 0,174, sehingga
kegawatan, berdasarkan tabel 3.1 jumlah dapat disimpulkan bahwa dari 7 pertanyaan,
responden paling banyak adalah kondisi diatas r table rata-rata 0,362 oleh karena itu
normal atau hijau sebanyak 54 responden dinyatakan valid. Sedangkan hasil uji
(42,5%), sedang tingkat kegawatan dengan reliabilitaas didapatkan nilai r Alpha (0,727)
kondisi gawat atau merah sebanyak 18 lebih besar r pada table (0,174), sehingga 7
responden (14,2%). elemen pertanyaan termasuk indikator
Tabel 3.1 kegawatan stroke semua reliabel.
Distribusi tingkat/resiko klinis kegawatan
Tabel 3.2 merupakan analisis dari
dengan NEWSS, pada klien Stroke di RS
(n=127) hasil survey terkait dengan penggunaan
aplikasi NEWSS dengan aplikasi online dan
Tingkat Kegawatan Frekuensi %
Stabil (Hijau) 54 42,5 manual, sebagai berikut:
Perhatian (Kuning) 32 25,2
Perhatian Ketat (Orange) 23 18,1
Gawat (Merah) 18 14,2
Jumlah 127 100,0
Pengujian komponen data dalam
aplikasi tehnologi informasi pada model
NEWSS, dilakukan uji validitas dan
reliabilitas, adapun hasil uji validitas dengan

Jurnal Medikes, Vol V, Edisi II, November 2018

248
Sunardi,dkk. Model Nursing Early Warning System Score.

Pada table 3.2 didapatkan hasil bahwa karena faktor stressor, pola hidup dan suku
dari 21 pengguna NEWSS dengan berbasis tersebut (Brunner & Suddart, 2014).
Online/TI menyatakan bahwa secara umum Berdasarkan hasil penelitian, responden
sistem yang digunakan atau yang diuji menurut usia, bahwa usia yang mengalami
cobakan 100% memudahkan dalam scoring stroke terjadi pada umur 52 tahun, dengan
dan prosesnya cepat dan dapat dipantau rata-rata umur 53 tahun. dan dari kesimpulan
secara real time. didapatkan bahwa diyakini usia yang
mengalami kejadian stroke hemoragik antara
PEMBAHASAN umur 28 tahun sampai 86 tahun.
Berdasarkan hasil penelitian Pada gambaran karakterik usia, dapat
didapatkan karakteristik responden, yaitu disimpulkan bahwa angka kejadian stroke
berdasarkan jenis kelamin bahwa dari 127 hemoragik, rata-rata usia tersebut
responden, sebanyak 56 responden adalah menunjukan pergeseran dari dewasa tua ke
perempuan (44,1%), laki-laki sebanyak 71 usia dewasa muda, hal ini memungkinkan
responden (55,9%), dari hasil penelitian ini karena perubahan pola hidup dan prilaku
menunjukan bahwa jenis kelamin laki-laki hidup sehat (Gan, 2008). Secara teori terjadi
lebih banyak mengalami stroke, hal ini pada umur dewasa tua dan usia lanjut, hal ini
berbanding lurus dengan teori bahwa sesuai dengan teori bahwa pada umur
kejadian pada stroke adalah laki-laki tersebut terjadi penurunan fungsi struktur
(Morton, 2005). organ (Smeltzer & Bare, 2013; Black &
Pada teori lain dijelaskan bahwa Hawks).
penyebab terjadinya stroke dipengaruhi oleh Sedangkan dari hasil penelitian terkait
beberapa faktor diantaranya, usia, suku, pola jenis stroke didapatkan jenis stroke iskemik
hidup,stressor dan lain-lain (Brunner & yang terbanyak yaitu 67 responden (52,8%)
Suddart, 2014), dimungkinkan terjadi pada dari 128 responden sedangkan sebanyak 60
jenis kelamin perempuan seperti pada responden dengan stroke hemoragik (47,2%).
penelitian yang dilakukan tahun 2017, tetapi Bila dilihat dari hasil data bahwa berdasarkan
tidak ekstrem perpedaan hal ini masih cukup teori kedua jenis stroke yang terjadi sesuai
rasional teori yang mengatakan bahwa dengan hasil jurnal bahwa antara stroke
kejadian stroke dapat terjadi pada perempuan iskemik dan hemoragik hampir tidak ada

Jurnal Medikes, Vol V, Edisi II, November 2018

249
Sunardi,dkk. Model Nursing Early Warning System Score.

beda angka kejadiannya (Smeltzer & Bare, Elemen data pada peneltian
2013; Black & Hawks). Sedangkan sebelumnya sebanyak sembilan item tetapi
berdasarkan karakteristik nilai NIHSS bahwa dengan masukan dan efektifitas dari sebuah
responden paling banyak adalah dengan nilai aplikasi NEWSS, maka ada dua item yang
NIHSS < 5 dengan jumlah 101 dari 127 dikeluarkan dari sistem scoring yaitu scoring
orang (79,5 %), hal ini merupakan hal yang NIHSS dan pemeriksaan AGD. Tanda-tanda
masih sanagat rasional karena dari beberapa vital yaitu frekwensi nadi, nafas, suhu tubuh
kasus score NIHSS adalah kurang dari score semua mengambarkan bila terdapat
lima. perubahan dari tanda-tanda vital tersebut
Bila melihat dari nilai NIHSS yang secara fluktuatif sangat berpengaruh pada
rata-rata kurang dari lima relevan dengan kondisi stroke. Sesuai dengan teori dan hasil
kondisi resiko klinis tingkat kegawatan klien beberapa penelitian bahwa peningkatan suhu
stroke yang dirawat di RS, yang didapatkan tubuh dimungkinkan dapat meningkatkan
responden paling banyak adalah kondisi TIK, sehingga dapat digolongkan sebagai
normal atau hijau sebanyak 54 responden indicator tingkat kegawatan pada klien
(42,5%), sedang tingkat kegawatan dengan stroke, tetapi hal ini tidak berpengaruh
kondisi gawat atau merah sebanyak 18 langsung. Suhu tubuh yang meningkat
responden (14,2%). merupakan interpretasi dari meningkatnya
Hasil uji validitas dan relibialitas metabolisme tubuh, dengan peningkatan
terhadap tujuh elemen/komponen yang metabolisme tubuh, kebutuhan oksigen juga
menjadi fokus pertanyaan sebagai basis data meningkat, dimana kenaikan suhu satu (10)
pada program aplikasi NEWSS stroke, yaitu; dapat meningkatkan kebutuhan oksigen 10%,
Tingkat kesadaran, Frekwensi nafas, Nadi, sehingga hal ini akan mempengaruhi
Respirasi, Suhu, Tekanan darah sistolik dan oksigenasi ke serebral, fluktuasi sirkulasi
diastolik, serta Mean Atrial Presure (MAP) oksigen mengalami perubahan dan dapat
menunjukan bahwa semua valid dan mempengaruhi TIK seiring adanya vasodilasi
reliabilitas, secara keseluruhan hal yang dan vasospasme pembuluh darah otak
dipertanyaan sebanyak tujuh pertanyaan sebagai media CBF (Stocchetti et al. 2013).
adalah valid. Hal penting lain adanya perubahan
TIK adalah tekanan perfusi serebral/cerebral

Jurnal Medikes, Vol V, Edisi II, November 2018

250
Sunardi,dkk. Model Nursing Early Warning System Score.

perfusion pressure (CPP). CPP adalah neurocritical care unit. Indikator evaluasi
jumlah aliran darah dari sirkulasi sistemik adalah nilai GCS, pupil, tekanan darah,
yang diperlukan untuk memberi oksigen dan denyut nadi, frekuensi pernapasan, suhu
glukosa yang adekuat untuk metabolisme tubuh, tekanan intrakranial, MAP (mean
otak (Black & Hawks, 2014). CPP dihasilkan arteri pressure), Middle cerebral artery
dari tekanan arteri sistemik rata-rata (MCA) peak mean flow velocity (VmMCA),
dikurangi tekanan intrakranial, dengan rumus tekanan perfusi serebral. Semua pasien
CPP = MAP – ICP. CPP normal berada pada terpasang intubasi, ventilator, terpasang
rentang 60-100 mmHg. MAP adalah rata-rata monitor tekanan TIK, MAP dan MCA peak
tekanan selama siklus kardiak. MAP = mean flow velocity dengan intracranial ultra
Tekanan Sistolik + 2X tekanan diastolik sound.
dibagi 3. Jika CPP diatas 100 mmHg, maka Pada hasil survey pengguna aplikasi
potensial terjadi peningkatan TIK. Jika NEWSS online sebanyak 21 pengguna
kurang dari 60 mmHg, aliran darah ke otak (Perawat) menyatakan bahwa sistem aplikasi
tidak adekuat sehingga hipoksia dan yang dibuat memberikan kemudahan,
kematian sel otak dapat terjadi (Morton et.al, kecepatan dan dapat dimonitor secara real
2005). Jika MAP dan ICP sama, berarti tidak time, sehingga hasil dapat cepat didapatkan
ada CPP dan perfusi serebral berhenti, dengan melihat hasil monitor yang ada di
sehingga penting untuk mempertahankan android atau dimonitor computer, disamping
kontrol ICP dan MAP (Black & Hawks, itu juga bahwa kinerja dapat dilihat dari hasil
2014). kerja yang diimput ke sistem. Tentunya
Walaupun dalam hasil penelitian yang dengan sistem ini mengurangi jumah kertas
dilakukan oleh Stefan Schwarz, Dimitrios yang dibutuhkan untuk mendokumentasikan
Georgiandis, Alfred Aschoff and Stefan hasil monitor NEWSS.
Schweb yang berjudul “Effect of body
position (head of bed elevation) on SIMPULAN
intracranial pressure and cerebral perfusion Berdasarkan hasil penelitian yang
in patients with large haemorraghic stroke”. dilakukan dapat disimpulkan bahwa insiden
Penelitian ini dilakukan pada 18 pasien stroke terjadi pada usia antara 28-86 tahun,
stroke Iskemik akut yang dirawat di

Jurnal Medikes, Vol V, Edisi II, November 2018

251
Sunardi,dkk. Model Nursing Early Warning System Score.

dan jenis stroke yang banyak terjadi yaitu Untuk mengatipasi adanya perubahan tingkat
stroke non perdarahan (SNH) dan terjadi kegawatan secara dini dengan menggunakan
pada jenis kelamin laki-laki. Penelitian ini program Aplikasi
telah mendapatkan hasil bahwa NEWSS berbasis tehnologi informasi
komponen/elemen data NEWSS yang dapat dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh RS
diaplikasikan dalam aplikasi berbasis terutama perawat dalam perawatan sehari-
tehnologi informasi adalah Tingkat kesadaran hari, selanjutnya hasil penelitian dapat
(AVPU), Frekwensi Nafas, frekwensi nadi, menjadi standar pelaksanaan
Tekanan darah, MAP dan Suhu, dengan hasil pemantauan/observasi yang lebih baik
uji validitas dan reliabelitas, dengan nilai r terutama pada klien stroke di tatanan klinik
hasil lebih besar dari r tabel, 0,727. dimana baik bagi mahasiswa maupun dosen
tingkat resiko klinis kegawatan dengan keperawatan medikal bedah. Penelitian ini
program aplikasi NEWSS berbasis tehnologi dapat dilanjutkan dengan meneliti variabel
informasi pada klien stroke dikategorikan lain yang diperkirakan dapat berpengaruh
dalam empat indikator kegawatan, yaitu; terhadap kondisi kegawatan klien stroke.
normal/stabil (warna hijau dengan hasil
skoring 0-2), perhatian (warna kuning dengan
DAFTAR PUSTAKA
hasil skoring 3-4), perhatian ketat (warna
Orange dengan hasil skoring 5-6), sedangkan AHA/ASA, 2015. Gudelines stroke 2015;
Stroke. 2015;46:000-000, American
kondisi gawat (warna merah dengan hasil
Heart Association, Inc. http://
skoring > 7). Survey yang dilakukan pada 21 stroke.ahajournals.org.
penguna (perawat) bahwa aplikasi berbasis Black, Joice. M., & Hawk, Jane. H.2013.
Medical Surgical Nursing; clinical
tehnologi/online NEWSS, semua menyatakan
management for positive outcomes.
bahwa aplikasi NEWSS lebih cepat, tepat, (8th Ed.), St. Louis: Elsevier. Inc
terukur dalam menilai tingkat resiko klinis Duncan, K. & McMullan, C. (2012). Early
kegawatan klien stroke. Warning System. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Rekomendasi klinis dari hasil Firmansyah (2013), NEWSS: Nursing Early
penelitian bahwa protap pelaksanaan Warning Scoring System, TMRC
RSCM diakses dari website:
pemantaun secara periodik dan terencana. https://www.scribd.com/doc/1840935

Jurnal Medikes, Vol V, Edisi II, November 2018

252
Sunardi,dkk. Model Nursing Early Warning System Score.

56/NEWSS-Nursing-Early-Warning- Sunardi, 2016. Hubungan suhu tubuh/tekanan


Scoring-System darah terhadap tekanan intrakranial
Ginsberg L, 2008. Neurologi; Lecture Notes pada klien stroke hemoragik di RSU
(8th ed.). alih bahasa Wardhani. Kabupaten tangerang.
Malang; Penerbit Erlangga. Smletzer, S.C., & Bare, B.G. 2014. Brunner
Helleberg et al. 2014. Mechanisms, & Suddarth’s: Textbook of Medical
predictors and clinical impact of early Surgical Nursing. Philadelphia:
neurological deterioration: the Lippincott.
protocol of the Trondheim early Stocchetti et al. 2013. Clinical review:
neurological deterioration study: Neuromonitoring - an update: Critical
BMC Neurology 2014, 14:201, Care 2013, 17:201,diambil pada 13
diambil pada 13 Juni 2016 dari Juni 2016 dari
http://www.biomedcentral.com/1471- http://ccforum.com/content/17/1/201.
2377/14/201. Kyriacos U, Jelsma J, Jordan S. 2011.
Patria et.al, 2006. Cerebrovascular dynamics Monitoring Vitals Signs using early
with head of bed elevation in patients warning scoring system: a review of
with mild or moderate vasospasme the literature: Journal of Nursing
after aneurisma subarachnoid Management, 2011. 19, 311-330.
hemoragik. American Journal of Kyriacos U, Jelsma J, James M, Jordan S
Critical care. Vol. 56. (2014) Monitoring Vital Signs:
Peter Cristian S.dr. 2015. Modified Early Development of a Modified Early
Warning Score (MEWS) for clinical Warning Scoring (Mews) System for
deterioreation diakses pada tanggal 21 General Wards in a Developing
Juni 2017 dari Country. PLoS ONE 9(1): e87073.
www.mdclc.com/modified-early- doi:10.1371/journal.pone.0087073
warning-score-mews-clinical-
deteriorition.
Riskesdas, 2013, Riset Kesehatan Dasar
Tahun 2013, Kemenkes; Jakarta
Sunardi, 2011. Pengaruh pemberian posisi
kepala flat 0 derajat dan elevasi
kepala 30 derajat terhadap tekanan
intrakranial pada pasien stroke
iskemik di RSCM jakarta; Jurnal
Madya Poltekkes Kemenkes Jakarta
III edisi, Vol.10, No.1,Juni 2011.

Jurnal Medikes, Vol V, Edisi II, November 2018

253

Potrebbero piacerti anche