Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
M. Tamyiz Mukharrom*
Abstract
The failure of state in roling its social responsibility causes many varying social
injustices and cruelties either on the level of society or of state. These injustices are
PDQLYHVWDWHGLQPDQ\NLQGVRILQMXVWLFHVOLNHLQHFRQRPLF¿HOGODERXU\HQYLURQPHQW
disaster, human rights restraints, societie’s land robbery, etc. These varying restraints
and injustices do run systematically.
The inability of state in solving these social problems –even the state frequently
become the actor,besides the power of capital- encourages the birth of conscious,
organized, and programatic social movement, to realize social justice. This is what in
social movement theory is so called advocation. Advocation movement takes varying
forms and generally focus on one issue such as human rights, labour, environment,
etc. The basic of these advocation movement is justice values.
Islam has basic of justice values as well as long of its advocation tradition.
The affair of mosque building by governor of Mesir in Umar ibn Khattab era, the
affair of Ibn Aiham, the affair of Bilal ibn Rabbah, evidently show “these advocation
PRYHPHQW´ %\ UHÀH[LQJ LQ KLVWRU\ DQG YDU\LQJ VSLULW RI ,VODPLF SULQFLSOHV WKDW
stress in justice and keeping of human rights, the idea and advocation movement
have strong teological basic in Islam. But, advocation in islam has special limits.
Islam forbids having advocation for struggling something in which the substance is
IRUELGGHQE\LVODPVXFKDVDGYRFDWLRQIRUUDWL¿FDWLRQRIRQHVH[PDUULDJHHWF
Keywords: Teologi, Advokasi, Islam
I. Memahami Advokasi
Dalam gerakan sosial dikenal istilah advokasi (DGYRFDWLRQ Secara
kebahasaan advokasi berarti membela. Sekarang istilah ini telah dikenal
*
Penulis adalah dosen tetap Fakultas Ilmu Agama Islam UII Yogyakarta.
1
Lihat, Mansoer Fakih dkk, Merubah Kebijakan Publik, Readbook, Jakarta,
2000
4
Berkali-kali diliput oleh media massa local Jogja seperti KR, Bernas, Radar
Jogja, dan lainnya
5
Lihat AE Priyono (Ed.), Gerakan Demokrasi Pasca-Soeharto, Demos, Jakarta,
2003
6
Berkali-kali dimuat di media massa.
7
Uqla, Al-Islam, Maktabah Ar-Riasalah Al-Haditsah, Amman, 1991, hal 105
8
Ibn Hisyam, 6LUURK$O1DEDZL\\DKDar Al-Marifah, Beirut Lebanon, tt
9
QS Al-Nahl ayat 90; Al-Maidah ayat 8.
10
A-Syatibi, $O0XZDIIDTRWDar Al-Ma’rifah, Beirut, Lebanon, 1996, hal 187
spectrum yang amat luas. Untuk sekedar contoh, advokasi terhadap Hak
Asasi Manusia, tanah, buruh, nelayan, petani, lingkungan, hak-hak anak,
hukum, kebijakan anggaran, toleransi dan pluralisme agama, dan lainnya.
Tulisan ini hanya akan menguraikan basis teologis beberapa isu dalam
advokasi.
Pertama, advokasi HAM.
Advokasi HAM bertujuan menjamin kemerdekaan hak asasi manusia.
Dalam teori sosial, HAM adalah sesuatu yang melekat dalam diri manusia
sejak dia lahir. HAM ini tidak boleh dicabut oleh siapapun seperti hak
untuk hidup, hak untuk beragama, hak untuk berideologi, kesetaraan, hak
untuk berorganbisasi, dan lainnya11. Dalam perspektif Islam advokasi HAM
sangat sesuai bahkan menjadi salah satu pilar penting ajaran Islam seperti
ODLNURKD¿GGLQZDODWDTWXOXQQDIVDDOODW\KDUURPD$OORKXLOODELOKDTZD
ODTWXOX DXODGDNXP NKRV\DWD LPODT LQQD DNURPDNXP LQGDOORKJL DWTRNXP
dan lainnya.
Kedua, advokasi buruh
Advokasi buruh bertujuan untuk melindungi hak buruh dari kesewang-
wenangan baik yang dilakukan oleh perusahaan, negara, atau kekuatan
lainnya. Dalam Islam sebenarnya jauh lebih radikal, seperti hadits, berikanlah
upah buruh sebelum keringatnya kering12, hadits yang memerintahkan
majikan untuk memberi makan, tempat tinggal, dan pakaian yang sama
dengan, misalnya, pembantu rumah tangga13. Dalam Islam buruh memperoleh
tempat kuat, sebab setidaknya hal dharury dari buruh harus dipenuhi seperti
sandang, pangan, dan papan yang layak.
Ketiga, advokasi tanah
Kasus tanah termasuk kasus yang banyak dan merata terjadi di
Indonesia. Termasuk dalam konteks ini adalah terjadinya sekian penggusuran
secara sewenang-wenang. Gerakan Advokasi tanah atau sering disebut
dnegan advokasi agraria berusaha untuk melindungi hak tanah milik
masyarakat dari perampasan oleh negara atau kekuatan modal. Tanah,
tempat tinggal atau rumah termasuk bagian dari harta benda. Dengan
demikian, mempertahankan tanah, rumah, dari penggusuran yang tidak sah,
11
Murtadho Muthohhar mendefinisikan keadilan sebagai memelihara hak-hak
individu dan memberikan hak kepada setiap orang yang berhak menerimanya, lihat
bukunya, .HDGLODQ,ODK\$VDV3DQGDQJDQ'XQLD,VODP, Mizan, 1981, hal 56
12
Al-Qozwiny, 6XQDQ,EQ0DMDKDar- Al-Fikr,Beirut, tt, hal 817
13
Al-Bukhory, Sohih Bukhory, Dar Ibn Katsir, Beirut, 1987, Juz II, hal 899
V . Batasan-batasan Advokasi
Advokasi yang ditulis di atas merupakan contoh-contoh advokasi yang
memiliki basis teologis yang kuat. Di samping memiliki akar-akar teologis,
advokasi juga memiliki basis histories yang panjang. Pada tingkatan tersebut,
advokasi merupakan konsekuensi logis dari prinsip-prinsip Islam. Hanya
saja, dalam konteks praksisnya, yang merupakan implikasi dari beragamnya
0XZDIIDTRWDar-al-Ma’rifah%HLUXW
:DWD¶DZDQXXDODOELUULZDWWDTZDZDODDWDDZDQXXDODOLWVPLZDOXGZDQ,
15
QS Al-Maidah, ayat 2
VI. Penutup
Teologi advokasi memiliki akar dalam tradisi teks dan kesejarahan
Islam yang kuat. Advokasi, dalam perspektif Islam, tidak lain merupakan
WDWELTXOLMWLKDG Nilai dasar advokasi merupakan manifestasi dari penerapan
nilai-nilai keislaman yang kuat. Bahkan, teologi advokasi bukanlah teologi
pasif, namun teologi aktif, progresif, dan berdampak dalam transformasi
sosial masyarakat. Teologi pasif dalam pengertian teologi legitimasi, teologi
bekerja untuk memberikan pembenaran keagamana terhadap fenomena
baru dalam realitas sosial kemasyarakan. Namun jauh lebih maju dari itu,
teologi advokasi dalam dirinya mengandung nilai aktifisme, yang mendorong
16
Konsep tersebut merupakan implikasi dari al-adalah al-ijtima’iyyah. Pemikiran
Islam membagi keadilan menjadi tiga: keadilan keadilan qonuniyyah/hokum dan
keadilan social, dan keadilan antar-negara.
Daftar Pustaka
Al-Qur’anul Karim
A.E Priyono, (et al), 2003, Gerakan Demokrasi di Indonesia Pasca-Soeharto,
Demos, Jakarta
Al-Bukhory, 1987, Sohih Bukhory, Juz II, Dar Ibn Katsir, Beirut, Lebanon
Al-Syatiby1996,0XZDIIDTRWKILXVKXODOV\DULDKDar al-Ma’rifah, Beirut,
Lebanon
Al-Zuhaily, Wahbah, 1991, 7DIVLU$O0XQLU, Daru al-Fikr, Beirut, Lebanon
Al-Zuhaily, Wahbah, 1984, )LTK$O,VODP\:D$GLOODWXK, Dar Al-Fikr, Beirut,
Lebanon
Al-Qozwiny, tt, 6XQDQ,EQ0DMDKDar- Al-Fikr,Beirut
Fakih, Mansour dkk, 1984, 0HUXEDK .HELMDNDQ 3XEOLNÜ Read Book,
Jogjakarta
Hawa, Said, 1994, $O$VDV)LW7DIVLU, Maktabah Daru al-Salam, Kairo
Ibn Hisyamtt, 6LUURK$O1DEDZL\\DKDar al-Ma’rifah, Beirut Lebanon
Muthohhar, Murtadho, 1981, .HDGLODQ,ODK\$VDV3DQGDQJDQ'XQLD,VODP,
Mizan, Bandung
Uqla, Muhammad, 1991, Al Islam, maktabah Ar-risaalah al-haditsah,
Amman
Beberapa Koran dan majalah