Sei sulla pagina 1di 10

31

ANALISIS IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP CAPAIAN


KINERJA PERUSAHAAN
(Studi Pada PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara Cabang Gorontalo)

Arifin1)
Rusdi Abul Karim2)
1
Fakultas Ekonomi, Universitas Ichsan Gorontalo
email: arifin_unisan@yahoo.com
2
Fakultas Ekonomi, Universitas Ichsan Gorontalo
email: rusdiyudhani@yahoo.co.id

Abstract : This study aims to analyze the relationship Implementation Strategies Achievements
Against Corporate Performance (Studies in PT. (Persero) Gorontalo Branch State Electricity
Company). Targets to be achieved in this research is the improvement of the performance of PT.
PLN Branch Gorontalo both financial and non-financial aspects as well as to bring
transparency, accountability, responsibility and fairness of organizational management of SOEs,
especially in PT. (Persero) Branch State Electricity Company Gorontalo. Basic data collection,
namely through a list of questions that tested through the validity and reliability of each item
contained questions on the questionnaire. The analytical method used is the path analysis (path
analysis) by first converting the data into an interval scale ordinal scale. The object of this
research is the implementation of the strategy and performance of the company. The first
hypothesis testing results show that the simultaneous implementation of strategies which include
good corporate governance (corporate governance) (X1), the structure or design organization
(X2), strategic leadership (X3), and strategic control (X4) of 0.852 or 85, 2% and there are
external variables that influence the performance of this variable of 0.148 or 14.8% eg
management control systems and operational management. While testing the hypothesis that
sub-variables of good corporate governance (corporate governance) (X1) partially significant
effect on the achievement of corporate performance (Y) at the test level 0.05 or 5% of 42.5%;
structure or design organization (X2) partially significant effect on the achievement of corporate
performance (Y) at the test level 0.05 or 5% of 42.4%, strategic leadership (X3) partially
significant effect on the achievement of corporate performance (Y) at test level 0.05 or 5% for
33.6% and strategic control (X4) partially significant effect on the achievement of corporate
performance (Y) at test level 0.05 or 5% of 10.2%.

Keywords: Implementation of Strategy, Corporate Performance

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Strategi Implementasi hubungan Medali
Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada PT. (Persero) Gorontalo Cabang Perusahaan Listrik
Negara). Sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan kinerja PT. PLN
Cabang Gorontalo aspek keuangan dan non-keuangan serta untuk membawa transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab dan kewajaran manajemen organisasi BUMN, khususnya di PT.
Perusahaan Listrik (Persero) Cabang Negara Gorontalo pengumpulan data dasar, yaitu melalui
daftar pertanyaan yang diuji melalui validitas dan reliabilitas dari setiap item yang terdapat
pertanyaan pada kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path
analysis) dengan terlebih dahulu mengubah data ke dalam skala ordinal skala interval. Objek
penelitian ini adalah implementasi dari strategi dan kinerja perusahaan. Hasil pengujian
hipotesis pertama menunjukkan bahwa secara simultan penerapan strategi yang meliputi tata
kelola perusahaan yang baik (corporate governance) (X1), struktur atau desain organisasi (X2),
kepemimpinan strategis (X3), dan pengendalian strategis (X4) dari 0,852 atau 85 , 2% dan ada
variabel eksternal yang mempengaruhi kinerja variabel ini 0,148 atau 14,8% sistem kontrol
misalnya manajemen dan manajemen operasional. Sementara pengujian hipotesis bahwa sub-
variabel tata kelola perusahaan yang baik (corporate governance) (X1) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap pencapaian kinerja perusahaan (Y) pada tingkat uji 0,05 atau
5% dari 42,5%; struktur atau organisasi desain (X2) secara parsial berpengaruh signifikan
32

terhadap pencapaian kinerja perusahaan (Y) pada tingkat uji 0,05 atau 5% dari 42,4%,
kepemimpinan strategis (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pencapaian
kinerja perusahaan (Y) pada uji tingkat 0,05 atau 5% untuk 33,6% dan pengendalian strategis
(X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pencapaian kinerja perusahaan (Y) pada
tingkat uji 0,05 atau 5% dari 10,2%.

Kata kunci: Pelaksanaan Strategi, Kinerja Perusahaan

PENDAHULUAN Cabang Gorontalo baik kinerja


Dasar hukum atau aturan keuangan maupun kinerja non keuangan
keberadaan PT. PLN Cabang Gorontalo belum tercapai secara optimal. Untuk
menyebabkan tuntutan konsumen kinerja non keuangan masih
semakin harus diperhatikan guna dioptimalkan terutama pada pemenuhan
pencitraan perusahaan itu sendiri. kepuasan pelanggan, yang diakibatkan
Dengan meningkatnya tuntutan adanya fasilitas yang kurang memadai
konsumen telah membawa perilaku pada dan keterbatasan sumber daya manusia,
perubahan konsumen. Konsumen kini misalnya: masih sering di jumpai
semakin banyak tuntutan, baik dari segi berbagai keluhan dari para pelanggan
kualitas produk, harga, maupun dari segi terutama jika terjadi pemadaman listrik
pelayanan. Menghadapi perubahan secara tiba-tiba maupun pemadaman
situasi lingkungan usaha tersebut, secara bergilir; pada proses bisnis
perusahaan yang telah menerapkan internal perusahaan menunjukkan bahwa
berbagai konsep seperti Total Quality peningkatan kualitas sarana dan
Control, Total Quality Manajemen, Just prasarana perlu ditingkatkan. Namun
In time dan Acivity Base Costing, tujuan selama ini, perusahaan selalu berupaya
utama mereka adalah agar perusahaan semaksimal mungkin penggunaan atas
dapat berhasil dalam era informasi dan prasarana yang ada sekarang ini.
memiliki kemajuan yang berkesinambungan. Berdasarkan latar belakang dan
Harapan yang dinamis menuntut fenomena tersebut, maka penulis
perusahaan PT. PLN Cabang Gorontalo tertarik untuk melakukan kajian ilmiah
berusaha semaksimal mungkin untuk melalui suatu penelitian dengan
memberikan pelayanan yang terbaik. formulasi judul: “Analisis Implementasi
Hal ini tercermin pada peningkatan Strategi Terhadap Capaian Kinerja
layanan listrik secara bertahap seiring Perusahaan Pada PT. (Persero) PLN
dengan pertumbuhan ekonomi di Kota Cabang Gorontalo”
Gorontalo. Berdasarkan uraian latar belakang
Dalam pengukuran kinerja diatas, maka peneliti merumuskan
perusahaan PT. PLN Cabang Gorontalo permasalahan sebagai berikut:
dengan menggunakan pendekatan a.Bagaimana pengaruh implementasi
balanced scorecard. Yuwono (2002:31), strategi yang meliputi tata kelola
menyatakan bahwa pengukuran kinerja korporat yang baik (corporate
keuangan mempertimbangkan adanya governance) (X1), struktur atau desain
tahapan dari siklus kehidupan bisnis organisasi (X2), kepemimpinan
yaitu growth, sustain, dan harvest. Tiap stratejik (X3), dan pengendalian
tahapan memiliki sasaran yang berbeda, stratejik (X4) secara parsial terhadap
sehingga penekanan pengukurannya pun capaian kinerja perusahaan pada PT.
berbeda pula. PLN Cabang Gorontalo.
Berdasarkan hasil wawancara b. Bagaimana pengaruh implementasi
dan menurut pengamatan awal peneliti strategi yang meliputi tata kelola
bahwa kinerja perusahaan PT. PLN korporat yang baik (corporate
33

governance) (X1), struktur atau desain Setiap organisasi membutuhkan


organisasi (X2), kepemimpinan strategi manakala menghadapai situasi
stratejik (X3), dan pengendalian berikut:
stratejik (X4) secara bersama-sama a. Sumber daya yang dimiliki terbatas
terhadap capaian kinerja perusahaan b. Ada ketidak pastian mengenai
pada PT. PLN Cabang Gorontalo. kekuatan bersaing organisasi
Penelitian ini dimaksudkan untuk c. Komitmen terhadap sumber daya
mengetahui variabel implementasi tidak dapat diubah lagi
strategi dan pengaruhnya terhadap d. Keputusan-keputusan harus
capaian kinerja pada perusahaan PT. dikoordinasikan antar bagian
PLN Cabang Gorontalo . sepanjang waktu
Penelitian ini bertujuan: e. Ada kepastian mengenai
a. Untuk menganalisis pengaruh pengendalian inisiatif.
implementasi strategi yang meliputi
tata kelola korporat yang baik Komponen Manajemen Strategi
(corporate governance) (X1), Manajemen strategi merupakan
struktur atau desain organisasi (X2), usaha untuk menumbuh kembangkan
kepemimpinan stratejik (X3), dan kekuatan perusahan dengan
pengendalian stratejik (X4) secara mengeksploitasi peluang bisnis guna
parsial terhadap capaian kinerja pada mencapai tujuan perusahaan yang sesuai
PT. PLN Cabang Gorontalo . dengan misi yang telah ditentukan.
b. Untuk Mengetahui besarnya Komponen pokok manajemen strategi
pengaruh implementasi strategi yang adalah:
meliputi tata kelola korporat yang a. Analisis lingkungan bisnis untuk
baik (corporate governance) (X1), mendeteksi peluang dan ancaman
struktur atau desain organisasi (X2), bisnis
kepemimpinan stratejik (X3), dan b. Analisis profil perusahaan untuk
pengendalian stratejik (X4) secara mengidentifikasi kekuatan dan
simultan terhadap capaian kinerja kelemahan perusahaan
pada PT. PLN Cabang Gorontalo . c. Strategi bisnis yang digunakan untuk
mencapai tujuan perusahaan
KAJIAN LITERATUR DAN HIPOTESIS d. Misi Perusahaan.
Komponen strategi bisnis ini
Konsep Manajemen Strategi dalam prakteknya dikerjakan sesuai
Istilah strategi berasal dari kata dengan urutan fungsi pokok manajemen,
Yunani Strategeia (stratos = militer; dan yaitu perencanaan, implementasi, dan
ag = memimpin), yang artinya seni atau pengawasan. Dari uraian tentang
ilmu untuk menjadi seorang jenderal. komponen manajemen strategi, maka
Konsep ini relevan dengan situasi zaman pengertian manajemen strategi adalah
dulu yang sering diwarnai perang, di suatu kesatuan keputusan dan tindakan
mana jenderal dibutuhkan untuk yang menghasilkan formulasi dan
memimpin suatu angkatan agar dapat implementasi suatu rencana yang
selalu memenangkan perang. Strategi didesain dan terkontrol untuk mencapai
juga dapat diartikan sebagai suatu sasaran atau tujuan perusahaan.
rencana untuk pembagian dan
penggunaan kekuatan militer dan Implementasi Strategi
material pada daerah-daerah tertentu Menurut Hunger dan Wheelen
untuk mencapai tujuan tertentu. (2003:17), mengemukakan bahwa
(Cahyono, 2009:3) implementasi strategi adalah proses
34

dimana manajemen mewujudkan strategi tindakan nyata. Dalam menerapkan


dan kebijakannya dalam tindakan implementasi strategi, ada 4 (empat) hal
melalui pengembangan program, yang perlu diperhatikan yang meliputi
anggaran dan prosedur. Proses tersebut tata kelola korporat yang baik
mungkin meliputi perubahan budaya (corporate governance), Struktur atau
secara menyeluruh, struktur dan atau Desain Organisasi, Kepemimpinan
sistem manajemen dari organisasi secara stratejik, dan Pengendalian stratejik.
keseluruhan. a. Tata Kelola Korporat yang baik
a. Program (corporate governance)
Pengembangan suatu program Menurut Forum for Corporate
merupakan langka awal dalam Governance in Indonesia dalam
mendukung implementasi strategi Kuncoro (2005:186), tata kelola
perusahaan. adalah seperangkat peraturan yang
b. Anggaran mengatur hubungan antara
Pada dasarnya, perencanaan dan pemegang, pengurus (pengelola)
pengendalian merupakan dua hal perusahaan, pihak kreditur,
yang tidak terpisahkan. Perencanaan pemerintah, karyawan, serta para
melihat ke masa depan, yaitu pemegang kepentingan internal dan
menentukan berbagai tindakan yang eksternal lainnya yang berkaitan
harus dilakukan untuk merealisasi dengan hak-hak dan kewajiban
tujuan yang telah ditetapkan. mereka atau dengan kata lain suatu
Sehubungan dengan anggaran sistem yang mengendalikan
sebagai komponen utama dalam perusahaan.
perencanaan dan pengendalian. b. Struktur atau Desain Organisasi
c. Prosedur Struktur organisasi pada dasarnya
Guna menjalankan secara tepat merupakan konfigurasi formal,
berbgai aktivitas sesuai dengan prosedur, tata kelola, mekanisme
program yang ditetapkan, maka pengendalian, kewenangan, dan
diperlukan suatu langkah-langkah proses pengambilan kebijakan.
yang berurutan dalam bentuk c. Kepemimpinan Stratejik
prosedur. Kepemimpinan stratejik adalah
Berdasarkan pada pernyataan di atas, kemampuan untuk mengantisipasi,
maka dapat dipahami bahwa memberi inspirasi, mempertahankan
kebijakan merupakan arah yang fleksibilitas, dan memberdayakan
dirancang untuk mempedomani orang lain untuk menciptakan
pemikiran, keputusan, dan tindakan perubahan stratejik yang diinginkan.
manajer dan bawahan mereka dalam d. Pengendalian Stratejik
mengimplentasi strategi perusahaan. Dalam sistem pengendalian stratejik
Kebijakan memberikan pedoman setidaknya terdapat dua jenis sistem
untuk menetapkan dan yaitu pendekatan tradisional dan
mengendalikkan operasi yang yang kedua adalah pendekatan
sedang berjalan melalui cara yang kontemporer. Pendekatan tradisional
konsisten dengan sasaran strategi didasarkan pada pendekatan umpan
perusahaan, yang biasa disebut balik, artinya strategi, sasaran, dan
prosedur operasi standar (SOP). tujuan organisasi hanya sedikit
Kemudian Kuncoro (2005:13), berubah atau bahkan tidak perubahan
bahwa implementasi strategi adalah sama sekali sampai batas waktu yang
proses bagaimana melaksanakan strategi ditentukan, yang biasanya empat
yang telah diformulasikan dengan bulan atau satu bulan penuh.
35

Kinerja Perusahaan seperti ini dinyatakan dengan


Ukuran kinerja perusahaan memakai ukuran yang terkait dengan
dimaksudkan untuk mencapai tujuan laba akuntansi seperti laba operasi
yang diukur dengan suatu perbandingan dan marjin kotor.
dengan ukuran standar. Menurut Kalbers b. Perspektif Pelanggan
dan Fogarty dalam Gaffar (2004:159), Dalam perspektif pelanggan
mengemukakan bahwa defenisi kinerja balanced scorecard perusahaan
sebagai evaluasi terhadap pekerjaan melakukan indentifikasi pelanggan
yang dilakukakan lewat atasan langsung, dan segmen pasar yang akan
teman, dirinya sendiri dan bawahan. dimasuki. Segmen pasar merupakan
Kemudian di dukung oleh Mulyadi sumber yang akan menjadi
(2001), mengemukakakan bahwa kinerja komponen penghasilan tujuan
merupakan penentuan efektifitas finansial perusahaan.
operasional pada suatu waktu tertentu Dalam perspektif pelanggan
dalam organisasi, bagan organisasi, dan balanced scorecard, selain
karyawannya berdasarkan sasaran, keinginan untuk memuaskan dan
standar, kriteria yang telah ditetapkan menyenangkan pelanggan, para
sebelumnya. manajer unit bisnis juga harus
Untuk mengukur kinerja perusahaan menterjemahkan pernyataan misi
digunakan pendekatan balance scorecard yang dan strategi ke dalam tujuan yang
pertama kali diperkenalkan oleh Kaplan disesuiakan dengan pasar dan
sebagai perkembangan konsep pelanggan yang spesifik.
pengukuran kinerja (performance c. Perspektif Proses Bisnis Internal
measurement) yang mengukur kinerja Pada perspektif proses bisnis
suatu perusahaan. Untuk mengetahui internal, para manajer melakukan
defenisi balance scorecard dibawah ini identifikasi berbagai proses yang
beberapa para ahli mengemukakan sangat penting untuk mencapai
pendapat tentang balance scorecard, tujuan pelanggan dan pemegang
sebagai berikut: saham.
Menurut Supriyono (2000:147), d. Perspektif Pembelajaran dan
mengemukakan ke empat perspektif Pertumbuhan
tersebut antara lain: Perspektif Perspektif pembelanjaran dan
konsumen, Perspektif finansial, pertumbuhan pada balanced
Perspektif bisnis internal, dan Perspektif scorecard mengembangkan tujuan
inovasi dan pembelajaran. Lebih lanjut dan ukuran yang mendorong
Kaplan dan Norton (1996), pembelajaran dan pertumbuhan
mengemukakan bahwa perspektif perusahaan. Tujuan yang ditetapkan
balance scorecard adalah : dalam perspektif finansial,
a. Perspektif Finansial pelanggan, dan proses bisnis internal
Tujuan finansial menjadi fokus mengidentifikasi apa yang harus
tujuan dan ukuran di semua dikuasi perusahaan untuk
perspektif lainnya. Setiap ukuran menghasilkan kinerja yang istimewa.
terpilih harus merupakan bagian dari Dari rumusan masalah yang
hubungan akibat yang pada dikemukakan pada bab sebelumnya,
akhirnya akan dapat meningkatkan sehingga penulis dapat mengemukakan
kinerja keuangan. Kebanyakan unit hipotesis sebagai berikut :
bisnis di tahap bertahan akan 1. Implementasi strategi yang meliputi
menetapkan tujuan finansial yang tata kelola korporat yang baik
terkait dengan profitabilitas. Tujuan (corporate governance) (X1),
36

Struktur atau desain Organisasi(X2), Tabel-1 Hasil Estimasi Pengujian


kepemimpinan stratejik (X3), dan Hipotesis dan besarnya pengaruh
pengendalian stratejik (X4) variabel X Terhadap Y
berpengaruh secara parsial terhadap Pengaruh Besarnya Nilai Nilai Keputusan Kesimpul
antar variabel Pengaruh Sig Alpha an
capaian kinerja Perusahaan PT. PLN (α)
Cabang Gorontalo. X1;X2;X3;X4 0,852 0,000 0,05 Signifikan Diterima
2. Implementasi strategi yang meliputi -> Y
X1-> Y 0,425 0,000 0,05 Signifikan Diterima
tata kelola korporat yang baik
X2-> Y 0,424 0,000 0,05 Signifikan Diterima
(corporate governance) (X1), X3-> Y 0,336 0,013 0,05 Signifikan Diterima
Struktur atau desain Organisasi(X2), X4->Y 0,102 0,019 0,05 Signifikan Diterima
kepemimpinan stratejik (X3), dan Keterangan : Jika nilai Sig < nilai Alpha (α),
pengendalian stratejik (X4) maka signifikan.
Sumber : Lampiran Olah Data
berpengaruh secara simultan
terhadap pencapaian kinerja
Dari tabel di atas menunjukkan
Perusahaan PT. PLN Cabang
pengujian hipotesis pertama variabel
Gorontalo.
pencapaian kinerja keuangan PT. PLN
Cabang Gorontalo dapat dijelaskan oleh
METODE PENELITIAN
variasi variabel implementasi strategi
Metode yang digunakan dalam
secara simultan yang meliputi tata kelola
penelitian ini adalah metode penelitian
korporat yang baik (corporate
survey, dengan jenis penelitian
governance) (X1), struktur atau desain
kuantitatif. Teknik pengumpulan data
organisasi (X2), kepemimpinan stratejik
yang digunakan pada penelitian ini
(X3), dan pengendalian stratejik (X4)
adalah Observasi, wawancara dan
sebesar 0,852 atau 85,2% (termasuk
kuesioner. Operasionalisasi variabel
kategori sangat tinggi berdasarkan
pada penelitian ini adalah implementasi
tafsiran Guilford), dan terdapat variabel
manajemen strategi yang meliputi dari
luar yang turut mempengaruhi variabel
Tata kelola korporat yang baik (X1),
pencapaian kinerja perusahaan sebesar
Struktur atau Desain Organisasi (X2),
0,148 atau 14,8% (termasuk kategori
Kepemimpinan stratejik (X3),
sangat rendah berdasarkan tafsiran
Pengendalian stratejik (X4) dan capaian
Guilford), misalnya sistem pengendalian
kinerja perusahaan dengan pendekatan
manajemen, manajemen stratejik, dan
balanced scorecard
manajemen operasional. Sedangkan
pengujian hipotesis kedua bahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN
implementasi strategi secara parsial yang
meliputi tata kelola korporat yang baik
Pengujian Hipotesis
(corporate governance) (X1), struktur
Untuk membuktikan hipotesis
atau desain organisasi (X2), kepemimpinan
yang telah dikemukakan sebelumnya
stratejik (X3), dan pengendalian stratejik
maka dilakukan pengujian hipotesis.
(X4) secara parsial berpengaruh
Berdasarkan hasil pengolahan data,
signifikan terhadap pencapaian kinerja
maka dapat diperoleh hasil pengujian
perusahaan (Y) pada PT. PLN Cabang
hipotesis dan uji kemaknaan signifikan,
Gorontalo.
seperti pada tabel berikut:
Sub variabel tata kelola korporat yang
baik (corporate governance) (X1) secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap
pencapaian kinerja perusahaan (Y) pada
taraf uji signifikansi 0,05 atau 5%
37

sebesar 42,5%; struktur atau desain Pembahasan hasil penelitian


organisasi (X2) secara parsial Berdasarkan hasil penelitian,
berpengaruh signifikan terhadap maka dalam pembahasan ini akan
pencapaian kinerja perusahaan (Y) pada diuraikan besarnya pengaruh
taraf uji signifikansi 0,05 atau 5% implementasi strategi yang terdiri dari
sebesar 42,4%, kepemimpinan stratejik tata kelola korporat yang baik
(X3) secara parsial berpengaruh (corporate governance), struktur atau
signifikan terhadap pencapaian kinerja desain organisasi (X2), kepemimpinan
perusahaan (Y) pada taraf uji stratejik (X3), dan pengendalian stratejik
signifikansi 0,05 atau 5% sebesar 33,6% (X4) baik secara simultan maupun
serta pengendalian stratejik (X4) secara secara parsial terhadap pencapaian
parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan dapat diuraikan
pencapaian kinerja perusahaan (Y) pada sebagai berikut:
taraf uji signifikansi 0,05 atau 5% a. Implementasi strategi yang meliputi
sebesar 10,2%. Dengan demikian dari tata kelola korporat yang baik
hasil statistik, dapat disimpulkan bahwa (corporate governance), struktur
secara simultan maupun secara parsial atau desain organisasi (X2),
implementasi strategi berpengaruh kepemimpinan stratejik (X3), dan
signifikan terhadap pencapaian kinerja pengendalian stratejik (X4) secara
perusahaan, artinya kedua hipotesis yang simultan berpengaruh signifikan
diajukan dapat diterima. terhadap Pencapaian kinerja perusahaan.
Dari hasil estimasi pengujian Hasil pengujian yang diuraikan
hipotesis dan besarnya pengaruh terdahulu membuktikan bahwa
variabel implementasi strategi (X) implementasi strategi berpengaruh
terhadap variabel pencapaian kinerja signifikan pada taraf pengujian
perusahaan (Y), maka dapat jabarkan ke signifikansi 0,05 atau 5% terhadap
dalam model persaman struktural jalur pencapaian kinerja perusahaan yang
sebagai berikut: pada PT. PLN Cabang Gorontalo
Persamaan jalur : Y = 0,425X1 + sebesar 0,852 (85,2%), artinya terdapat
0,424X2 + 0,336X3 + 0,102 X4+ 0,148ε, variabel luar yang turut mempengaruhi
Dengan R2 = 0,852 variabel pencapaian kinerja perusahaan
Dari persamaan struktural jalur di namun tidak dijelaskan dalam model
atas, maka secara sistematis hubungan atau tidak diteliti sebesar 11,3%, misalnya
pengaruh variabel implementasi strategi sistem pengendalian manajemen, dan
terhadap pencapaian kinerja perusahaan manajemen operasional.
dapat dijabarkan pada tabel berikut: Besarnya pengaruh ini
menunjukkan implementasi strategi
Tabel-2. Pengaruh variabel X terhadap Y sangat berperan penting dalam
pencapaian kinerja perusahaan, mulai
Pengaruh
Keterangan
Pengaruh
Tidak Total dari tata kelola korporat yang baik
Langsung (corporate governance), struktur atau
Langsung
X1 Terhadap Y 0,425 - 42,5% desain organisasi (X2), kepemimpinan
X2 Terhadap Y 0,424 - 42,4% stratejik (X3), dan pengendalian stratejik
X3 Terhadap Y 0,336 - 33,6% (X4). Implementasi strategi adalah
X4 Terhadap Y 0,102 - 10,2% proses dimana manajemen mewujudkan
Pengaruh Variabel X1,X2,X3,X4 Terhadap 85,2%
Y strategi dan kebijakannya dalam
Pengaruh Variabel luar Terhadap Y 14,8% tindakan melalui pengembangan
Total 100% program, anggaran dan prosedur. Proses
Sumber : Lampiran olah data tersebut meliputi perubahan budaya
38

secara menyeluruh, struktur dan atau PT. PLN dengan masyarakat sebaiknya
sistem manajemen dari organisasi secara saling bersinergi masaing-masing antara
keseluruhan. Dengan adanya implementasi hak dan kewajiban. Tujuan dari tata
strategi pada PT. PLN Cabang kelola korporat adalah untuk
Gorontalo akan menumbuh kembangkan menciptakan nilai tambah bagi semua
kekuatan perusahan dengan mengeksploitasi pihak yang berkepentingan. Masalah tata
peluang bisnis guna mencapai tujuan kelola korporat dapat ditelusuri dari
perusahaan yang sesuai dengan misi pengembangan yang mencoba
yang telah ditentukan. Hasil penelitian menjelaskan bagaimana pihak-pihak
ini menunjukkan bahwa pada yang terlibat dalam perusahaan akan
implementasi strategi merupakan berprilaku. Masalah tata kelola korporat
analisis lingkungan bisnis untuk timbul karena terjadi pemisahan antara
mendeteksi peluang dan ancaman bisnis, pemilik dan pengendalian perusahaan.
analisis profil perusahaan untuk Hasil pengujian hipotesis
mengidentifikasi kekuatan dan selanjutnya adalah membuktikan bahwa
kelemahan perusahaan, strategi bisnis struktur atau desain organisasi (X2)
yang digunakan untuk mencapai tujuan secara parsial berpengaruh signifikan
perusahaan. Hasil penelitian ini dapat terhadap pencapaian kinerja perusahaan
disimpulkan bahwa pada manajemen sebesar 0,424 (42,4%). Besarnya
strategi merupakan suatu kesatuan pengaruh ini menunjukkan bahwa sub
keputusan dan tindakan yang variabel struktur atau desain organisasi
menghasilkan formulasi dan (X2) merupakan faktor dominan kedua
implementasi suatu rencana yang utama terhadap pencapaian kinerja
didesain dan terkontrol untuk mencapai perusahaan pada PT. PLN Cabang
sasaran atau tujuan perusahaan. Gorontalo, hal ini dapat saja terjadi
b. Implementasi strategi yang meliputi berdasarkan pengamatan penulis
tata kelola korporat yang baik dilapangan bahwa struktur atau desain
(corporate governance), struktur organisasi (X2) sudah berjalan dengan
atau desain organisasi (X2), baik syang telah disusun sedemikian
kepemimpinan stratejik (X3), dan rupa oleh pihak manajemen perusahaan
pengendalian stratejik (X4) secara yang sesuai dengan kebutuhan PT. PLN
parsial berpengaruh signifikan itu sendiri. Selain itu pada struktur atau
terhadap Pencapaian kinerja desain organisasi juga sudah dijelaskan
perusahaan. tugas dan penetapan tanggung jawab
Hasil pengujian hipotesis yang setiap bagian, kemudian adanya
diuraikan terdahulu membuktikan bahwa penempatan sumber daya manusia yang
tata kelola korporat yang baik sesuai dengan bidang dan profesinya
(corporate governance) (X1) masing-masing, serta terjalinnya
berpengaruh signifikan terhadap koordinasi antar setiap bagian-bagian
pencapaian kinerja perusahaan sebesar sehingga terjadi kesesuaian antara sistem
0,425 (42,5%), besarnya pengaruh ini dengan struktur organisasi.
menunjukkan bahwa tata kelola korporat Kemudian hasil pengujian hipotesis
merupakan hubungan antara pemerintah berikutnya adalah membuktikan bahwa
dengan masyarakat. Pemerintah dalam kepemimpinan stratejik (X3) secara
hal ini adalah pihak PT. PLN Cabang parsial berpengaruh signifikan terhadap
Gorontalo sedangkan masyarakat adalah pencapaian kinerja perusahaan sebesar
para pelanggan PT. PLN Cabang 0,336 (33,6%). Besarnya pengaruh ini
Gorontalo yang berkedudukan sebagai menunjukkan bahwa pada sub variabel
konsumen, oleh karena itu antara pihak kepemimpinan stratejik (X3) merupakan
39

faktor dominan ke tiga terhadap stratejik (X3), dan pengendalian


pencapaian kinerja perusahaan. Adapun stratejik (X4) secara simultan
faktor-faktor penyebabnya adalah secara berpengaruh signifikan terhadap
empiris dilapangan menunjukkan bahwa Pencapaian kinerja perusahaan.
pimpinan di PT. PLN Cabang Gorontalo Dengan demikian hipotesis yang
dalam melaksanakan sesuatu pada diajukan pada penelitian ini dapat
umumnya sering melibatkan sumber diterima atau terbukti.
daya manusia, pimpinan ini juga mampu 2. Implementasi strategi yang meliputi
mempengaruhi perilaku seseorang tata kelola korporat yang baik
secara efektif, serta mampu melakukan (corporate governance), struktur atau
inovasi atau terobosan peningkatan desain organisasi (X2), kepemimpinan
disiplin kerja bagi setiap karyawan, serta stratejik (X3), dan pengendalian
mampu menetapkan visi PT. PLN stratejik (X4) secara parsial
kedepan secara jelas. berpengaruh signifikan terhadap
Kemudian hasil pengujian hipotesis Pencapaian kinerja perusahaan.
berikutnya adalah membuktikan bahwa Dengan demikian hipotesis yang
pengendalian stratejik (X4) secara parsial diajukan pada penelitian ini dapat
berpengaruh signifikan terhadap diterima atau terbukti.
pencapaian kinerja perusahaan sebesar
0,102 (10,2%) pada PT. PLN Cabang DAFTAR RUJUKAN
Gorontalo. Besarnya pengaruh ini
menunjukkan bahwa pengendalian Cahyono, Bambang Tri, 2005,
stratejik (X4) merupakan faktor penentu Manajemen Strategi, Penerbit
dominan ke empat, ini disebabkan IPWI Jakarta
karena pada pengendalian stratejik telah
dipengaruhi oleh lingkungan eksternal Gaffar, 2004. Pengaruh Manajemen
secara kuat, dalam hal ini tidak Strategi, Sistem Pengendalian
sebanding dengan pengaruh lingkungan Manajemen dan Pengendalian
internal perusahaan tersebut. Faktor Operasional Terhadap Kinerja
eksternal lebih berpeluang dan lebih Divis Pada Industri Semen
dominan timbul, mengingat kedudukan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
PT. PLN Cabang Gorontalo merupakan Jakarta. Desertasi Program
asset daerah pemerintah Cabang Pasca Sarjana Universitas
Gorontalo, sehingga faktor tekanan, Padjajaran Bandung
interpensi dan kebijakan-kebijakan
maupun aturan-aturan dari pemerintah Halim, Abdul 2003. Sistem
kota tidak dapat dihindari terutama pada Pengendalian Manajemen.
faktor politik, ekonimi, sosial budaya, Penerbit STIE YKPN
hukum dan demografi. Yogyakarta

KESIMPULAN , 1999. Manajemen Strategi


Berdasarkan hasil penelitian edisi-2, Penerbit IPWI Jakarta
dan pembahasan pada bab sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai Hansen dan Mowen, 2007. Manajemen
berikut : Strategi. Penerbit PT. Andi
1. Implementasi strategi yang meliputi Yogyakarta
tata kelola korporat yang baik
(corporate governance), struktur atau
desain organisasi (X2), kepemimpinan
40

, 2007. Management berdasarkan Pendekatan


Accounting. Penerbit Balanced Scorecard . Tesis
International Thompson Program Pasca Sarjana
Universitas Padjajaran Bandung
Hunger, J.David dan Wheelen, Thomas
L. 2003. Stratgic Management Riduwan, 2004. Metode dan teknik
and Business Policy. Penerbit Penyusunan Thesis. Penerbit
PT. Andi Yogyakarta PT. Alfabeta Bandung.

Kaplan, Robert S. dan Norton, David P. Rohman, Muhammad Fatho’ur. 2003,


1996, Balanced Scorecard, Pengaruh Implementasi
Penerbit Erlangga Jakarta. Strategi Terhadap Pencapaian
Kinerja PerusahaanS Bank
Kuncoro, Mudrajad. 2005. Implementasi berdasarkan Pendekatan
Manajemen Strategi. Penerbit Balanced Scorecard, Tesis
PT. Salemba Empat Jakarta. Program Pasca Sarjana
Universitas Padjajaran Bandung
Luis, Suwardi. 2007. Balanced Score Supriyono, 2000. Sistem Pengendalian
Card. Penerbit PT. Gramedia Manajemen. Penerbit BPFE
Pustaka Utama Jakarta Yogyakarta

Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen. Sugiyono, 1999. Metode Penelitian


Penerbit PT. Salemba Empat Bisnis. Penerbit PT. Alfabeta
Jakarta Bandung.

Prasetyono, 2001. Kontribusi Yuwono, Sony. 2002. Petunjuk Praktis


Manajemen Fungsional dalam Penyusunan Balanced
Implentasi Strategi Perusahaan Scorecard. Penerbit PT.
Terhadap Pencapaian Kinerja Gramedia Pustaka Jakarta
Perusahaan Manufaktur

Potrebbero piacerti anche