Sei sulla pagina 1di 5

PENGARUH TERAPI SEKANDI (SENAM KAMAR MANDI) TERHADAP

KEBUGARAN JASMANI PADA INDIVIDU USIA PRODUKTIF


THE EFFECT OF SEKANDI (BATHROOM GYMNASTIC THERAPHY) TOWARD
PHYSICAL FITNESS OF INDIVIDUAL PRODUCTIVE AGE

Diana Rachmania ,Rentika Perwiditasari


STIKES Karya Husada Kediri, Jl. Soekarno Hatta No. 07, Pare-Kediri, Jawa Timur
E-mail : tikawidi31@gmail.com

ABSTRACT
Introduction: There is a decrease of interest in doing exercise because of the full activity. So, many
people complain about both their physical and psychological health. sekandi therapy (bathroom gymnastic
therapy) is a gymnastics exercise with regulation of breathing and pranayama exercises become the foundation of
it. The purpose of this study is to know the effect of Sekandi therapy to increase physical fitness in individuals
productive age. Method: This research uses quasy experiment desain. The samples are 40 respondents, taken by
Pruposive sampling technique, and divided into 2 groups: control group (n = 20) and treatment group (n = 20).
Result: The results of the control group without treatment is 70% of the physical fitness therapy in the range of
enough category. And in the treatment group, after they aplly sekandi therapy , almost all respondents’ physical
fitness are in good category achiving 80%. Wilcoxon test result with p value 0,000 < α (0,05) and Mean Whitney
with p value 0,025 <α (0,05) indicate there is effect of Sekandi therapy (bathroom gymnastics therapy) to
increase physical fitness in individual age productive. Analysis: Through sekandi therapy. It can increase the
work activities of the heart, respiratory system, maximize the body's metabolic functions, and eliminate muscle
stiffness. In that condition, the body is in good health. Discussion: Sekandi therapy has beneficial in terms of
health, it can also provide benefits in other aspects particuly as an additional movement in gymnastics fitness
such as aerobics.

Keywords: bathroom gymnastic, physical fitness

PENDAHULUAN kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya


dalam hal kesehatan
Di tengah kesibukan dan pola hidup yang Ketika seseorang tidak rutin berolahraga,
tidak teratur, kegiatan olahraga menjadi hal yang otot dalam tubuhnya akan kaku. Akibatnya
paling mudah untuk dilewatkan. Apalagi bagi sirkulasi darah dalam tubuh menurun dan
seorang pekerja yang menghabiskan banyak menyebabkan gangguan kesehatan seperti
waktu di depan komputer atau dengan aktivitas obesitas, gangguan jantung, atrofi otot, diabetes,
kerja yang lain. Akibatnya tidak memiliki waktu osteoporosis, hipertensi, stroke, insomnia, hingga
untuk berolahraga atau melakukan aktivitas fisik kanker (Kusumaningrum, 2016). Tidak sedikit
yang berguna lainnya (Kusumaningrum, 2016). orang yang meminum obat pereda nyeri atau obat
Guna memperoleh tubuh yang bugar, olahraga analgesik, walaupun rasa sakit yang dirasakannya
merupakan kunci utama di samping tidak terlalu parah (Etika, 2017).
mengonsumsi makanan yang kaya akan gizi. Latihan pernafasan yang biasa disebut
Namun ternyata masih banyak orang yang merasa dengan pranayama, memiliki berbagai manfaat
malas untuk berolahraga, apalagi harus bagi kesehatan tubuh diantaranya merangsang
melakukan kunjungan rutin ke pusat kebugaran pertumbuhan otak, Meningkatkan variabilitas
(Setiawan, 2015). denyut jantung, menurunkan kadar stress,
Indonesia adalah suatu negara dengan menurunkan cemas dan emosi negatif,
jumlah populasi terbesar setelah Cina, India, dan menurunkan tekanan darah (Kartika, 2013).
Amerika serikat. Pada tahun 2010 menurut data Latihan pernapasan memperbaiki kinerja
statistik menunjukkan bahwa jumlah penduduk respirasi, sehingga oksigen yang diambil oleh
Indonesia berkisar 237 juta jiwa dan pastinya paru-paru semakin banyak dan organ-organ
pada setiap tahunnya akan selalu meningkat peredaran darah dapat mengedarkan darah dengan
(Badan Pusat Statistik, 2011). Jumlah penduduk kandungan oksigen yang lebih banyak pula.
yang sangat banyak akan menimbulkan Senam atau latihan pengaturan pernapasan
persoalan-persoalan yang sangat beragam dalam dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Itulah yang mendasari peneliti untuk
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 2 No 1 Tahun 2017 - 15
memodifikasi gerakan dalam senam pranayama kelompok kontrol dan 20 responden kelompok
sebagai bahan dalam gerakan terapi sekandi perlakuan. Variable independen dalam
(senam kamar mandi) karena latihan pengaturan penelitan ini adalah terapi sekandi (senam kamar
pernapasan ini tidak harus di tempat-tempat mandi) dan variabel dependennya adalah
tertentu. Alternatif tempat untuk latihan senam ini kebugaran jasmani. Pelaksanaan penelitian
dapat dilakukan di kamar mandi karena kamar dimulai pada bulan April-Juli 2017 di Desa
mandi merupakan tempat dimana setiap orang Darungan Kec. Pare Kediri. Kelompok perlakuan
melakukan aktivitas seperti mandi, BAK, maupun melaksanakan terapi sekandi (senam kamar
BAB. Kamar mandi juga sebagai tempat yang mandi) selama 4 minggu, dalam satu minggu
meningkatkan efektivitas dari senam latihan minimal dilaksanakan 3 kali dengan total lama
pengaturan pernapasan karena kondisi kamar waktu setiap terapi adalah 10-15 menit. Data
mandi yang dapat membuat ketenangan juga saat dianalisis menggunakan Statistical Product and
melakukan senam ini orang tersebut juga dapat Service Solution (SPSS) dan diuji
mengeluarkan hasil ekskresi dari senam latihan menggunakan uji Wilcoxon & Mann Whitney
pranayama berupa urea dalam bentuk keringat, dengan nilai apabila ρ value ≤ α (0,05) maka H1
urin bahkan feses, dan karbondioksida dari hasil diterima dan apabila ρ value ≥ α (0,05) maka H1
pernapasan. ditolak.
Berdasarkan paparan diatas peneliti
berkeinginan untuk melakukan penelitian tentang HASIL & PEMBAHASAN
pemanfaatan terapi senam kamar mandi bagi
kebugaran jasmani individu usia produktif Hasil
Identifikasi kebugaran jasmani pada
METODE DAN ANALISA kelompok kontrol dan perlakuan pre & post test
Penelitian ini menggunakan desain dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2 di bawah ini
penelitian quasy experiment. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 40 responden yang dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu 20 responden

Tabel 1 Distribusi frekuensi kebugaran jasmani pada kelompok kontrol pre dan post test
Kebugaran Kelompok kontrol
Jasmani Pre Test Post Test
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
Bugar 1 5% 1 5%
Cukup Bugar 16 80% 17 85%
Kurang Bugar 3 15% 2 10%
Total 20 100% 20 100%

Tabel 2 Distribusi frekuensi kebugaran jasmani pada kelompok perlakuan pre dan post test
Kebugaran Kelompok kontrol
Jasmani Pre Test Post Test
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
Bugar 2 10% 14 70%
Cukup Bugar 17 85% 6 30%
Kurang Bugar 1 5% 0 0%
Total 20 100% 20 100%

Analisis pengaruh terapi Sekandi (senam kamar mandi) terhadap kebugaran jasmani individu usia
produktif terllihat pada tabel 3 dan 4

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 2 No 1 Tahun 2017 - 16


Tabel 3 Analisis Pengaruh terapi Sekandi (senam kamar mandi) terhadap kebugaran jasmani individu
usia produktif dengan uji Wilcoxon
Kebugaran jasmani individu usia
produktif Negative Rank Positive Rank ρ value α

Kelompok kontrol 0 1 0,317 0,05


Kelompok perlakuan 0 13 0,000 0,05

Tabel 4 Analisis Pengaruh terapi Sekandi (senam kamar mandi) terhadap kebugaran jasmani individu
usia produktif dengan uji Mann Whitney
Kebugaran jasmani individu usia
produktif Mean Rank ρ value α

Kelompok kontrol 13,70


0,000 0,05
Kelompok perlakuan 27,30

Pembahasan tekanan darah yang kurang stabil baik hipotensi


atau hipertensi, menggambarkan kurang
Identifikasi Kebugaran jasmani individu maksimalnya kerja jantung seseorang.
usia produktif pada kelompok kontrol Seseorang yang mengalami hipertensi bisa
dipengaruhi oleh aktivitas yang berlebihan, pola
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan makan, tingkat stress atau genetik. Aktivitas
hasil bahwa di observasi awal, sebanyak 5% yang berlebihan dalam hal ini adalah terkait
bugar, 80% cukup bugar dan 15% kurang dengan pekerjaan para responden yang sebagian
bugar. Setelah waktu 4 minggu tanpa perlakuan besar sebagai petani dianggap sebagai pekerjaan
didapatkan hasil bahwa 5% bugar, 85% cukup yang menguras tenaga dan termasuk pekerjaan
bugar, 10% kurang bugar. yang berat. Oleh karena itu tanpa diberi
Kebugaran jasmani yang baik diperlukan perlakuan terapi sekandi, tidak ada perubahan
pemahaman pola hidup sehat, yaitu: (1) Makan yang berarti pada responden kelompok kontrol
yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas, (2)
Istirahat, supaya tubuh memiliki waktu untuk Identifikasi kebugaran jasmani individu
recovery (pemulihan), sehingga dapat usia produktif pada kelompok perlakuan
melakukan aktivitas dengan nyaman, dan (3) Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
Berolahraga, yaitu salah satu alternatif yang hasil bahwa di observasi awal, sebanyak 5%
paling efektif untuk memperoleh kebugaran, bugar, 80% cukup bugar dan 15% kurang
sebab berolahraga bermanfaat untuk fisik, bugar. Setelah waktu 4 minggu tanpa perlakuan
psikis, maupun sosial (Irianto, 2005). Ketika didapatkan hasil bahwa 70% bugar, 35% cukup
seseorang tidak rutin berolahraga, otot dalam bugar, 0% kurang bugar.
tubuhnya akan kaku. Akibatnya sirkulasi darah Senam dapat diartikan sebagai setiap
dalam tubuh menurun dan menyebabkan bentuk latihan fisik yang disusun secara
gangguan kesehatan seperti obesitas, gangguan sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan
jantung, atrofi otot, diabetes, osteoporosis, yang terpilih dan terencana untuk mencapai
hipertensi, stroke, insomnia, hingga kanker tujuan tertentu (Sutrisno dan Khafadi, 2010).
(Kusumaningrum, 2016) Orang yang melakukan senam secara teratur
Responden pada kelompok kontrol tidak akan mendapatkan kesegaran jasmani yang baik
memiliki banyak perubahan antara awal yang terdiri dari unsur kekuatan otot, kelenturan
pengukuran tingkat kebugaran jasmani dan satu persendian, kelincahan gerak, keluwesan,
bulan setelahnya tanpa diberikan perlakuan cardiovascular fitness dan neuromuscular
terapi sekandi. Pada responden memiliki fitness (Riadi, 2017). Latihan pernafasan,
sebagian besar kebugaran dalam kategori cukup memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan
dikarenakan pada responden ada yang memiliki tubuh diantaranya merangsang pertumbuhan
tekanan darah yang kurang stabil, ada yang otak, meningkatkan variabilitas denyut jantung,
mengeluhkan lelah dan kaku otot. Pengukuran
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 2 No 1 Tahun 2017 - 17
menurunkan kadar stress, menurunkan cemas < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan antara
dan emosi negatif, menurunkan tekanan darah kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
(Kartika, 2013). Melatih pernafasan yoga Pelaksanaan latihan pernapasan akan
(pranayama) untuk pemula disarankan membuat kecepatan bernafas seseorang menjadi
berlatih selama 10 – 15 menit. Durasi waktu lebih lambat, dan setiap tarikan dan hembusan
yang pendek akan memberikan manfaat dalam nafas
meningkatkan relaksasi terutama bagi otot-otot akan menjadi lebuh panjang dan lebih penuh.
Kondisi ini disebut dengan pernapasan yang
pernafasan. Disaat yang sama latihan
dalam dan akan memampukan energi yang ada
pernafasan pranayama mengurangi tingkat untuk bergerak mencapai setiap sel (Worby,
kecemasan (Sani, 2013). 2007).
Terdapat perubahan yang cukup Pada kelompok kontrol yang tidak
signifikan pada responden kelompok perlakuan melakukan latihan pernafasan memiliki
setelah diberikan terapi sekandi selama 4 kebugaran jasmani dalam kategori cukup bugar.
minggu. Hanya terdapat 2 responden yang Berbeda dengan kelompok perlakuan yang
awalnya berada dalam kategori bugar, setelah awalnya sebagian besar dari kategori cukup
melakukan senam selama 4 minggu menjadi 14 bugar menjadi bugar. Hal tersebut dikarenakan
responden. Individu tersebut dikatakan bugar responden kelompok kontrol yang tidak
dengan indikator tanda-tanda vital terutama melakukan latihan pernafasan dan tetap dengan
tekanan dan status pernafasan yang baik, tidak rutinitasnya yang cukup berat dimana setengah
adanya keluhan sering lelah dan sakit serta tidak responden bekerja sebagai petani akan tetap
adanya kaku otot setelah mengaplikasikan dalam kondisi yang sama tanpa latihan
terapi sekandi. Terapi sekandi yang merupakan pernafasan tersebut. Sedangkan pada kelompok
modifikasi dari latihan pernafasan pranayama, perlakuan dengan pekerjaan yang sama yaitu
dilakukan dengan menarik nafas dalam dari sebagian sebagai petani, dengan aktivitas yang
hidung dan dikeluarkan dari mulut dengan cukup berat kemudian dilaksanakan terapi
kecepatan lebih lambat dari penafasan biasa sekandi yang bertujuan untuk merelaksasi otot
selanjutnya dipadukan dengan gerakan dalam yang kaku, mengatur sisa metabolisme tubuh
terapi sekandi seperti menggerakkan otot leher, sehingga menjadi lancar membuat sistem
otot lengan. Posisi dalam melakukan terapi pernafasan, jantung dan pembuluh darahnya
sekandi yaitu posisi duduk jongkok bisa menjadi baik. Dapat disimpulkan bahwa terapi
dilakukan di dalam kamar mandi. Pada saat sekandi mempengaruhi kebugaran jasmani
individu mengatur pernafasan tersebut dan individu usia produktif.
dipadukan dengan gerakan dalam terapi sekandi
maka akan bisa merelelaksasi otot yang terasa KESIMPULAN DAN SARAN
kaku, selain itu juga memperlancar laju Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu:
metabolisme tubuh, seperti penimbunan asam 1. Sebagian besar responden pada kelompok
laktat yang menyebabkan kelelahan akan kontrol memiliki kebugaran jasmani dalam
berkurang. kategori cukup bugar
2. Sebagian besar responden pada kelompok
Menganalisis pengaruh terapi Sekandi perlakuan memiliki kebugaran jasmani
terhadap kebugaran jasmani individu usia dalam kategori bugar
produktif antara kelompok kontrol dan 3. Terai Sekandi (Senam Kamar Mandi)
dapat meningktakan kebugaran jasmani
kelompok perlakuan.
pada individu usia produktif
Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji
Wilcoxon tentang perubahan sebelum dan Diharapkan terapi ini dapat
sesudah dilakukan tindakan pada kelompok dikembangkan sesuai kebutuhan sehingga dapat
perlakuan di dapatkan p value 0,000 < 0,05 digunakan untuk mengatasi permasalahan pada
yang artinya terdapat pengaruh terapi sekandi tubuh dan diharapkan terapi ini dapat
terhadap kebugaran jasmani pada individu usia meminimalisir penggunaan obat-obatan
produktif. Hasil uji statistik selanjutnya yang golongan kortikosteroid yang memiliki dampak
membedakan nilai post test antara kelompok buruk bagi kesehatan.
kontrol dan kelompok perlakuan menggunakan REFERENSI
uji Mann Whitney menunjukkan p value 0,000

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 2 No 1 Tahun 2017 - 18


Afif Silfia. Kumaat Anita. 2014. Pengaruh Exercise. International journal of Health.
Latihan Senam Yoga Terhadap Vol 3 No 1
Kelentukan Dan Keseimbangan Tubuh Riadi, Muchlisi. 2017. Pngertian, manfaat dan
Pada Wanita Usia 60 Tahun Keatas jenis jenis senam.
Posyandu Lansia Lestari Bumiharjo Kota http://www.kajianpustaka.com/2017/01/p
Surabaya. Jurnal kesehatan olahraga. engertian-manfaat-dan-jenis-jenis-
Vol 2 no 2. senam.html. Diakses tanggal 18 Januari
Djoko Pekik Irianto. 2005. Gizi Olahraga. 2017
Yogyakarta: FIK UNY. Roza, F., Siti, Rahmalia., Herlina. Pengaruh
Elsevier. 2016. Journal Of Behavior Theraphy Senam Aerobik Low Impact Terhadap
And Experimental Psychiatry. Journal of Tekanan Darah Penderita Hipertensi.
Experimental Psychopathology. ISSN : JOM. 2015. Vol 2 no 2.
0005-7916 Sani. 2013. Yoga Untuk Kesehatan. Dahara
Etika, Nimas. 2017. Terlalu Sering Minum Obat Prize. Semarang.
Pereda Nyeri, Bikin Obat Jadi Tak Setiawan, Skaina R, 2015. Alasan Orang Malas
Mempan Lagi. Olahraga di Pusat Kebugaran.
https://hellosehat.com/obat-pere da-nyeri- http://lifestyle.kompas.
terlalu-sering/. Diakses Tanggal 18 com/read/2015/05/29/100000820/Ini.Alas
Januari 2017 an.Orang.Malas.Olahraga.di.Pusat.Kebug
Harmavi, Halit. Et all. 2014 Effect of different aran. Diakses tanggal 18 Januari 2017
warm-up durations on wingate anaerobic Sukarno, 2017. Pengaruh Latihan Pernafasan
power and capacity results. Journal of Yoga (Pranayama) Terhadap Dypsnea
sportifbakis university of dumlupinar. Dan Kemampuan Fungsional Pasien
Vol.1 no 1 ISSN : 2148-905X Ppok. http://eprints.undip.ac.id/
Herianto & Rosdiana, Dewi. 2012. Analisis Dan 51589/2/proposal.pdf. . Diakses tanggal
Profil Tingkat Kebugaran Mahasiswa 18 Januari 2017
Jurusan Teknik Mesin Dan Industri Sutrisno, Budi & Khafadi, Muhamad Basin.
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan
Jurnal Teknosains. Vol. 2 no1. Kesehatan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan
Kartika, Unoviana. 2013. Manfaat Olah Napas Kemendiknas.
dengan Meditasi. Worby C. 2007. Memahami segalanya tentang
http://lifestyle.kompas.com/read/2013/08/ yoga : Tingkat kekuatan, kelenturan, dan
12/1436433/7.Manfaat.Olah.Napas.denga kesehatan anda (S.C. Simanjuntak,
n.Meditasi. . Diakses tanggal 18 Januari trans). In Y.I Wahyu (Eds). Yoga :
2017 Everything yoga book. Jakarta : Karisma
Kumbadewi, Luh Sri. Dkk. 2016. Pengaruh Publishing Group.
umur, pengalaman kerja, upah, teknologi Zinbarg E Richard. A Amanda et all. 2011. The
dan ling kungan kerja terhadap Role Of Personality In Psychotheraphy
produktivitas karyawan. E-journal Bisma For Anxiety And Depression. Journal Of
Universitas Pendidikan ganesha. Vol 6. Personality. . Vol 76.6
Kusumaningrum, 2016. Ini Dia Daftar Penyakit
Yang Menyerang Mereka Yang Malas
Olahraga.
https://www.merdeka.com/sehat/ini-dia-
daftar-penyakit-yang-enyerang-mereka-
yang-malas-olahraga.html. Diakses
tanggal 18 Juni 2017
Montol. Ana B. dkk. 2015 Faktor resiko
terjadinya hipertensi pada usia produktif
di wilayah kerja puskesmas lansot kota
tomohon. Journal GIZIDO. Vol 7 no 1.

Pennington, Colin. Kinesiology M,S. 2015.


Eercise Effect on the Anaerobic
Threshold in Respone to Graded

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 2 No 1 Tahun 2017 - 19

Potrebbero piacerti anche