Sei sulla pagina 1di 17

EVALUASI PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

DI KELURAHAN SARIREJO KECAMATAN SEMARANG TIMUR


KOTA SEMARANG

Oleh : Dewi Ratna Siti Mukaromah, Dewi Rostyaningsih

Jurusan Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro
Jalan Prof. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang Kotak Pos 1269
Telp (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Email: dewi.ratna1724@gmail.com

ABSTRACT

Based on the records of PHBS from 2012 to 2014 there is a decline of PHBS
program implementation in Sarirejo Village Eastern Semarang, Semarang City. This
indicates a problem that can be researched to find out the cause. The purpose of this
research is to evaluate and to find the cause of problem in the implementation of the
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Program. This method is a qualitative
research and is a descriptive type. Snowball sampling is used to find the informants for
this research. . Data gathering techniques used in this research are observation,
interviews, literature, and documentation. The response of the PHBS Program from the
public is insufficient. The PHBS program was not able to reach all the targeted groups.
Only one targeted group was reached, the elderly group. Based on the research can be
conclusion is responsiveness of the PHBS Program was not to reach of the targeted
groups. Core issue of the PHBS Program is lack of advocacy and social support from
government, low level of knowledge and public awareness. The recommendation for
government to make a figure, commitment, and have a good relationship with society.
As well as, for society to leave unhealthy behaviors with to increase of knowledge and
healty awareness.
.
Keywords: Evaluation, PHBS, Sarirejo Village Eastern Semarang.

1
ABSTRAK

Berdasarkan data rekapitulasi PHBS pada tahun 2012 – 2014 telah terjadi
penurunan drastis dalam capaian Program PHBS di Kelurahan Sarirejo Kecamatan
Semarang Timur Kota Semarang. Hal demikian mengindikasikan adanya suatu
permasalahan yang layak untuk dikaji secara mendalam guna mengetahui penyebab
terjadinya masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan
mengetahui inti permasalahan penyelenggaraan Program Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di Kelurahan Sarirejo Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif tipe deskriptif. Adapun
penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling.
Selanjutnya teknik pengumpulan data yang diterapkan ialah observasi, wawancara,
studi pustaka, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
responsivitas Program PHBS belum mampu berjalan sesuai target. Hanya ada
kelompok sasaran lansia dari total 5 kelompok sasaran yang telah merasa puas terhadap
Program PHBS. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
responsivitas Program PHBS di Kelurahan Sarirejo belum terwujud sebagaimana yang
diharapkan. Inti permasalahan penyelengaraan Program PHBS di Kelurahan Sarirejo
ialah rendahnya upaya advokasi dan bina suasana yang dilakukan oleh pemerintah
setempat, serta rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam berperilaku
sehat. Disarankan bagi pemerintah agar mengupayakan keteladanan, komitmen dan
kedekatan dengan masyarakat. Demikian pula bagi masyarakat agar berupaya
meninggalkan kebiasaan tidak sehat yang diiringi dengan cara meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran hidup sehat.

Kata kunci: Evaluasi, PHBS, Kelurahan Sarirejo Semarang Timur.


kesejahteraan dan produktivitas kerja.
Sehubungan dengan hal tersebut, tepat
I. PENDAHULUAN
di tanggal 1 Maret 1999 Presiden RI
Sehat merupakan karunia
mencanangkan suatu program
Tuhan yang perlu disyukuri dan
pembangunan nasional berwawasan
dihargai keberadaannya sebagai hak
kesehatan. Keadaan tersebut sejalan
asasi manusia yang dijadikan sebuah
pula dengan tujuan pembangunan
investasi dalam meningkatkan

2
kesehatan yang tertuang dalam pasal 3 (SKN) dengan Keputusan Menteri
UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan No. 374/Menkes

Kesehatan, bahwa tujuan dari /SK/V/2009 yang salah satu Subsistem

Pembangunan kesehatan ialah untuk dari SKN tersebut adalah Subsistem

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan Pemberdayaan Masyarakat.

kemampuan hidup sehat bagi setiap Implementasi Subsistem

orang agar terwujud derajat kesehatan Pemberdayaan Masyarakat pada

masyarakat yang setinggitingginya, hakikatnya tidak bisa dilepaskan dari

sebaga investasi bagi pembangunan upaya promosi kesehatan kepada

sumber daya manusia yang produktif masyarakat luas. Kondisi tersebut, pada

secara sosial dan ekonomis (Atikah dan akhirnya menjadi salah satu faktor yang

Eni, 2012 : 1-2). Salah satu wujud dari melatarbelakangi dikeluarkannya

program pembangunan nasional Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan

berwawasan kesehatan ialah dalam rangka mendukung upaya

dikeluarkannya kebijakan perilaku sehat yang ditetapkan dalam

pembangunan kesehatan Indonesia Visi Nasional Promosi Kesehatan

sebagaimana yang telah terrumus dalam sesuai dengan

visi Indonesia Sehat 2010 (Ig. Dodiet Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.

Aditya, 2008 : 3). 1193/MENKES /SK/X/2004 tentang

Guna mendukung pencapaian “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Visi Indonesia Sehat 2010, telah 2010” (PHBS 2010). Selanjutnya untuk

ditetapkan Sistem Kesehatan Nasional mengimplementasikan program

3
Promosi Kesehatan di Daerah telah program prioritas yaitu KIA, Gizi,
ditetapkan pula Pedoman Pelaksanaan
Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup,
Promosi Kesehatan di Daerah dengan
dan Upaya Kesehatan Masyarakat.
Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.

1114/Menkes/SK/VIII/2005 (Syamsur Berdasarkan 16 indikator di atas, fokus

Manda, Dkk., 206 : 1). penelitian ini adalah mengenai

Guna mengetahui dan menilai Evaluasi Perilaku Hidup Bersih dan

seberapa jauh keberhasilan program Sehat (PHBS) di Kelurahan Sarirejo

PHBS di Kabupaten/Kota Kecamatan Semarang Timur Kota

telah Semarang. Pemilihan lokus penelitian

berjalan dan memberikan hasil seperti di Kelurahan Sarirejo Kecamatan

yang diharapkan, maka terdapat Semarang Timur Kota Semarang ialah

indikator-indikator PHBS tatanan berdasarkan Data Rekapitulasi Hasil

rumah tangga yang dapat dijadikan Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan

sebagai bahan pertimbangan dan ukuran Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga

dalam menilai keberhasilan program Kota Semarang pada tahun 2012 - 2014

tersebut. Indikator PHBS tatanan rumah yang menunjukkan adanya penurunan

tangga yang digunakan di Jawa Tengah drastis dalam capaian Program PHBS di

terdiri dari 16 variabel, tersusun dari 10 Kelurahan Sarirejo, sehingga

indikator menumbuhkan dorongan untuk

Nasional dan 6 indikator Lokal Jawa melakukan suatu penelitian secara

Tengah yang diarahkan pada aspek mendalam guna mengetahui penyebab

4
dari permasalahan yang ada. Fenomena capaian 46.86 % pada tahun 2014.

tersebut dapat dibuktikan dengan data Berdasarkan data rekapitulasi indikator

berikut ini: keberhasilan PHBS tatanan rumah

Tabel 1.1
% PHBS % PHBS % PHBS
Rekapitulasi Hasil Pengkajian PHBS Nama Tahun Tahun Tahun
No
Kelurahan
Tatanan Rumah Tangga di 2012 2013 2014
Kecamatan Semarang Timur 1 Karangturi 97.36 % 99.23 % 99.70 %

Kota Semarang 2. Karangtempel 99.89 % 99.89 % 99.93 %


3. Rejosari 100.00 % 93.77 % 95.70 %

Sumber: Data Rekapitulasi PHBS Kota Semarang 4. Sarirejo 72.86 % 49.19 % 46.86 %
5. Mlatiharjo 80.83 % 91.95 % 89.38 %
6. Bugangan 95.03 % 89.03 % 100.00 %
Data di atas menunjukkan
bahwa Kelurahan Sarirejo Kecamatan 7. Kebonagung 78.13 % 77.41 % 79.98 %
Semarang Timur Kota Semarang 8. Rejomulyo 98.54 % 100.00 % 99.90 %
mempunyai persentase PHBS yang 9. Kemijen 85.29 % 79.58 % 79.85 %
paling rendah dibandingkan dengan 10. Mlatibaru 70.50 % 61.86 % 62.19 %
kelurahan lain di Kecamatan Semarang
Timur, yang hanya mampu mencapai tangga, dapat diketahui pula data hasil
keberhasilan program PHBS dengan
perolehan strata PHBS tatanan rumah

Strata Rumah Tahun Tahun Tahun tangga di Kelurahan Sarirejo


No
Tangga 2012 2013 2014
1 Sehat Pratama - 244 360 Kecamatan Semarang Timur Kota
2 Sehat Madya 557 537 495
Semarang sebagai berikut:
3 Sehat Utama 1394 558 485
Tabel 1.2

4 Sehat 101 198 269


Rekapitulasi Hasil Pengkajian PHBS
Paripurna Strata Tatanan Rumah Tangga di
5 Persentase 72.86 % 49.19 % 46.85 % Kelurahan Sarirejo Kecamatan
Ber-PHBS Semarang Timur Kota Semarang
capaian 72.86 % pada tahun 2012;
Sumber: Data Rekapitulasi PHBS Kota Semarang
capaian 49.19 % pada tahun 2013 dan

5
Berdasarkan data yang ada Kecamatan Semarang Timur Kota

dapat diketahui bahwa telah terjadi Semarang?” Adapun tujuan

penurunan capaian rumah tangga dilakukannya penelitian tersebut ialah

berPHBS dari tahun 2012 – 2014. untuk mengevaluasi dan mengetahui

Sehingga dapat dikatakan inti permasalahan penyelenggaraan

derajat kesehatan masyarakat


Program Perilaku Hidup Bersih dan
menjadi semakin menurun
Sehat (PHBS) di Kelurahan Sarirejo
dari tahun
Kecamatan Semarang Timur Kota
sebelumnya. Guna mengidentifikasi
Semarang.
berbagai permasalahan yang ada di

lapangan, meluruskan kembali


II. METODE PENELITIAN
penyimpangan yang terjadi selama
Bersifat umum merupakan ciri
proses implementasi program, dan
khas dari setiap kebijakan publik, dan
memberikan solusi pemecahan
untuk merealisasikan kebijakan tersebut
masalah yang efektif, maka hal yang
maka disusunlah berbagai jenis
akan dikaji dalam penelitian ini adalah
program. Setiap program harus
“Bagaimana Evaluasi Program
dievaluasi untuk menentukan apakah
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
layanan atau intervensinya telah
(PHBS) di Kelurahan Sarirejo
mencapai tujuan yang ditetapkan.

Terdapat beberapa unsur evalusi

6
kebijakan publik yang digunakan untuk yang digunakan ialah untuk mengetahui

melaksanakan evaluasi program adanya penyimpanganpenyimpangan

PHBS di Kelurahan Sarirejo yang terjadi selama program

Kecamatan Semarang Timur Kota berlangsung, dengan cara

Semarang. Unsur-unsur tersebut membandingkan antara tujuan dan

diantaranya, dari segi pendekatan sasaran terhadap pencapaian target.


Unsur selanjutnya adalah tipe
evaluasi kebijakan publik digunakan
evaluasi kebijakan publik, adapun tipe
pendekatan evaluasi formal
evaluasi yang digunakan ialah Project
(formalevaluation) dalam bentuk
Monitoring Evaluation Research. Tipe
evaluasi proses retrospektif. Bentuk ini
ini melakukan pengujian apakah suatu
cenderung dipusatkan pada
kebijakan telah dilaksanakan sesuai
masalahmasalah dan kendala-kendala
dengan rancangan kebijakan/ proyek
yang terjadi selama implementasi
yang pada akhirnya memberikan suatu
berlangsung, yang berhubungan dengan
assessment secara sistematis. Tipe
keluaran dan dampak yang diperoleh.
evaluasi kebijakan tersebut
Pendekatan evaluasi kebijakan tersebut
dilaksanakan dengan maksud untuk
dilaksanakan dengan maksud untuk
mempermudah penilaian keberhasilan
mencapai tujuan dari evaluasi kebijakan
program yang diukur melalui indikator
publik. Adapun salah satu tujuan
evaluasi kebijakan publik. Adapun
evaluasi kebijakan publik yang sesuai
indikator evaluasi kebijakan publik
dengan pendekatan
yang relevan dengan tipe evaluasi yang

7
digunakan ialah kriteria efektivitas. pengumpulan data yang diterapkan

Sehingga dapat dilihat pencapaian hasil ialah observasi, wawancara, studi

program PHBS di pustaka, dan studi dokumentasi.

Kelurahan Sarirejo Kecamatan

Semarang Timur Kota Semarang yang III. HASIL DAN PEMBAHASAN

diteliti dan dinilai berdasarkan standart Berdasarkan hasil penelitian

pencapaian indikator-indikator PHBS yang telah dilakukan melalui teknik

tatanan rumah tangga yang diarahkan observasi, wawancara, kajian pustaka,

pada 4 aspek program prioritas yaitu dan studi dokumentasi tentang

KIA dan Gizi, Kesehatan Lingkungan,


Evaluasi Program Perilaku Hidup
Gaya Hidup, dan Upaya Kesehatan
Bersih dan Sehat (PHBS) di Kelurahan
Masyarakat.
Sarirejo Kecamatan Semarang Timur
Selanjutnya metode penelitian
Kota Semarang pada lingkup tatanan
yang digunakan dalam penelitian ini
rumah tangga, maka diperoleh hasil
adalah metode penelitian dengan
analisis sebagai berikut:
menggunakan pendekatan kualitatif.
1. Ketermuatan keinginan dan
tipe deskriptif. Sementara itu dalam
kepuasan kelompok sasaran (targets
upaya penentuan informan
groups) dari pasangan usia subur
digunakanlah teknik snowball
terhadap Program PHBS di
sampling. Adapun teknik
Kelurahan Sarirejo masih belum

memuaskan, terlebih lagi dengan

8
kinerja pemerintah setempat dalam merasa belum puas dengan upaya

meningkatkan program PHBS. yang dilakukan pemerintah dalam

Masalah utama yang mereka menggerakkan warganya untuk

keluhkan ialah terkait dengan berperilaku sehat. Masih banyak

kesehatan lingkungan dan gaya kekurangan yang harus diperbaiki

hidup, seperti sampah, nyamuk, dan seperti di bidang kesehatan

kegiatan lain dalam program lingkungan sekitar, baik lingkungan

tersebut, serta upaya PSN. saluran air (got dan


Adapun untuk masalah yang

terkait kesehatan ibu dan anak dari kali) maupun lingkungan

mereka sudah merasa cukup dan perumahan. Namun, untuk bidang

selalu berupaya menerapkannya di yang terkait dengan Posyandu

kehidupan sehari-hari meski disana sudah lumayan baik dan

dalam keterbatasan. masyarakat pun memanfaatkan

2. Ketermuatan keinginan dan fasilitas tersebut.

kepuasan kelompok sasaran (targets 3. Ketermuatan keinginan dan

groups) dari Ibu Hamil dan kepuasan kelompok sasaran (targets

Menyusui terhadap Program PHBS groups) dari anak dan remaja

di Kelurahan Sarirejo ternyata tidak terhadap Program PHBS di

jauh berbeda dengan apa yang Kelurahan Sarirejo juga masih

diungkapkan oleh kelompok sasaran belum memuaskan karena

dari pasangan usia subur. Mereka ketermuatan keinginan dan

9
kepuasan sasaran dari anak-anak kelompok sasaran usia lanjut agar

dan remaja belum mampu tetap memperoleh hak hidup

terwadahi dengan baik. Posisi sehatnya sebagaimana yang

mereka disana terkesan terpola dalam PHBS. Hal tersebut

dikesampingkan dari urutan sasaran mendapat respon baik dari

kelompok yang harus dijangkau dan sebagian masyarakat usia lanjut,

diperhatikan oleh pihak kelurahan karena dengan kegiatan itu paling

maupun dari Puskesmas. Adapun tidak mereka dapat memperoleh

keterlibatan mereka terhadap haknya diusia yang tidak muda

program PHBS lagi.


5. Ketermuatan keinginan dan kepuasan
itu sendiri pun juga sangat minim.
kelompok sasaran (targets groups)
4. Ketermuatan keinginan
dari Pengasuh
dan kepuasan kelompok
Anak terhadap Program PHBS di
sasaran
Kelurahan Sarirejo masih sangat
(targets groups) dari Usia Lanjut
kecil porsinya. Kegiatan-kegiatan
terhadap Program PHBS di
yang ada selama ini lebih banyak
Kelurahan Sarirejo sudah lumayan
berasal dari Puskesmas.
baik. Pemerintah setempat
Sementara dari kelurahan masih
mencoba mengaktifkan kembali
dirasa belum komplit. Biasanya
kegiatan senam lansia dengan
yang lebih terlihat di kegiatan
tujuan untuk memberdayakan
kesehatan ialah Posyandunya.

10
Tetapi untuk program yang lain yang ada, hanya 1 kelompok sasaran

masih jarang. yang merasakan kepuasan terhadap

Program PHBS, yaitu kelompok

IV. PENUTUP sasaran dari usia lanjut.

Kesimpulan Sedangkan keempat kelompok sasaran

Berdasarkan pembahasan yang (target group) yang lain, yaitu dari

telah dilakukan secara bertahap terkait pasangan usia subur, ibu hamil dan

Evaluasi Program Perilaku menyusui, anak dan remaja, serta

Hidup Bersih dan Sehat di Kelurahan pengasuh anak belum merasakan

Sarirejo kepuasan terhadap Program PHBS.

Kecamatan Semarang Timur Kota


a. Inti permasalahan penyelengaraan
Semarang, maka dapat dipaparkan
Program Perilaku Hidup Bersih dan
beberapa kesimpulan bahwa:
Sehat di Kelurahan Sarirejo
a. Evaluasi responsivitas Program
Kecamatan Semarang Timur Kota
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Semarang ialah rendahnya upaya
Kelurahan Sarirejo Kecamatan
advokasi, dan bina suasana yang
Semarang Timur Kota Semarang
dilakukan oleh pemerintah setempat
secara keseluruhan belum
karena terjadi
mampu memuat keinginan dan
kekosongan aktivitas pada saat
memuaskan kelompok sasaran (targets
pemerintahan Ibu Lurah Rahayu,
groups) yang ada. Hal tersebut dapat
sehingga kegiatan kader PKK tidak
dilihat dari total lima kelompok sasaran

11
berjalan sebagaimana mestinya Semarang sebagai berikut:

dalam upaya memberdayakan a. Bagi Pemerintah Kota Semarang, hal

masyarakat (nol aktivitas). Selain yang perlu diupayakan ialah sebagai

itu, rendahnya pengetahuan dan berikut:

kesadaran masyarakat dalam (1) Meningkatkan keteladanan,

berperilaku sehat juga menjadi salah komitmen, dan kedekatan dari

satu inti permasalahan segenap pemerintah setempat

penyelengaraan Program PHBS untuk bersama-sama masyarakat

disana, sehingga masyarakat belum menggerakkan pola hidup sehat

bisa meninggalkan kebiasaan sebagaimana yang termuat dalam

buruk yang tidak sehat. program PHBS.


Rekomendasi
(2) Menjalin kerjasama dengan pihak
Berdasarkan hasil penelitian,
lintas program dan sektoral, LSM,
pembahasan, dan kesimpulan yang telah
maupun para pembuat opini
dikemukakan di atas, maka dapat
masyarakat, seperti kerjasama
diuraikan beberapa saran yang dapat
dengan Dinas Tata Kota dan
digunakan sebagai salah satu solusi
Perumahan
yang dapat diterapkan dalam mengatasi
dalam mengatasi permasalahan
permasalahan Program
lingkungan dan tata ruang disana,
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
kerjasama dengan Dinas Pendidikan
(PHBS) di Kelurahan Sarirejo
dalam upaya
Kecamatan Semarang Timur Kota
memotong mata rantai

12
kebiasaan tidak sehat yang menumbuhkan kesadaran dan

diturunkan oleh orang tua ke anak kemampuan masyarakat dalam

mereka, maupun dengan dinas- berperilaku positif terhadap

dinas lain yang memiliki keterkaitan kesehatan di kehidupan

dengan program seharihari melalui

PHBS agar upaya pendekatan/upaya yang belum

pemberdayaan masyarakat pernah ditempuh oleh

dapat berjalan dengan sinkron dan Pemerintah Kelurahan Sarirejo.

lebih terpadu. Sebagaimana contoh:

b. Bagi kader PKK Kelurahan melakukan penyuluhan

Sarirejo, hal yang perlu perorangan, kelompok maupun


diupayakan ialah
gerakan masa,
meningkatkan konsistensi para
menyelenggarakan seminar,
kader dalam menggerakkan
sarasehan, diskusi, lokakarya
dan memberdayakan
maupun studi banding terkait
masyarakat dengan cara
PHBS.
meningkatkan pengetahuan
c. Bagi masyarakat, hal yang perlu
mereka dalam berperilaku sehat
diupayakan ialah sebagai berikut:
sebagaimana yang dimuat
(1) Meningkatkan pengetahuan dan
dalam program PHBS,
kesadaran masyarakat dalam
sehingga mampu
berperilaku positif terkait

dengan pentingya pola makanan

13
sehat dan bergizi bagi pengguna miras dan

kesehatan, serta pemberian ASI penyalahgunaan narkoba

Eksklusif bagi tumbuh bukanlah suatu aib besar yang

kembang bayi. harus ditutup- tutupi melainkan

(2) Membiasakan berperilaku baik sebuah peristiwa yang harus

dalam hal penggunaan jamban dicegah dan ditanggulangi

sehat; membuang sampah segera; serta mengubah persepsi

padanya; mencuci tangan pada bahwa kesehatan merupakan

saat sebelum makan dan asset yang harus dijadikannya

sesudah buang air besar, serta sebuah investasi utama yang

setiap kali tangan kita kotor; harus di pelihara dengan

menggosok gigi 2 kali sehari bergabung menjadi anggota

pada saat sesudah makan pagi penguna Jaminan

dan sebelum tidur malam sesuai


Pemeliharaan Kesehatan.
aturan PHBS yang benar; serta

meninggalkan kebiasaan buruk

merokok.
DAFTAR PUSTAKA
(3) Merubah
Aditya, Ig. Dodiet. (2008). Hand Out
persepsi/mindset/paradigma Ilmu Kesehatan Masyarakat –
Indonesia Sehat 2010. Klaten:
bahwa kesibukan bekerja tidak Stikes Duta Gama.

menjadi penghalang untuk tetap Amartha, Wisudani Izza.


(2013). Hubungan perilaku
berolahraga; bahwa

14
hidup bersih dan sehat Boyolali. Skripsi. Fakultas
dengan kejadian Kesehatan Masyarakat
absentisme karena sakit Universitas Diponegoro.
pada siswa sekolah dasar di
Kecamatan Wonokerto Narbuko Cholid, Achmadi
Kabupaten Pekalongan. Abu. (2007). Metodologi
Skripsi. Fakultas Kesehatan Penelitian.
Masyarakat Universitas Jakarta: Bumi Aksara.
Diponegoro.
Nawawi, Ismail. (2009). Public Policy
Amin, Nesissari. (2014). Faktor-faktor (Analisis, Strategi
yang berhubungan dengan Advokasi Teori dan Praktek).
perilaku hidup bersih dan sehat Surabaya:
pada narapidana dilembaga Penerbit PMN.
pemasyara-katan klas
III Cilegon. Skripsi. Proverawati, Atikah dan Rahmawati,
Fakultas Kesehatan Eni. (2012). Perilaku Hidup
Masyarakat Bersih dan Sehat (PHBS).
Universitas Diponegoro. Yogyakarta: Nuha Medika.

Fitriani, Sinta. (2011). Sahri, Ardian Nikita Ratna. (2012).


Promosi Kesehatan. Hubungan program Usaha
Yogyakarta: Graha Ilmu. Kesehatan Sekolah (UKS)
dengan Perilaku Hidup Bersih
Manda, Syamsur, dkk. (2006). dan Sehat (PBHS) pada siswa
Pedoman Pengembangan sekolah dasar di Kabupaten
Kabupaten/Kota Percontohan Pacitan. Skripsi. Fakultas
Program Perilaku Hidup Bersih Kesehatan Masyarakat
Dan Sehat (Phbs). Makassar: Universitas Diponegoro.
Pemerintah Propinsi Sulawesi
Selatan Dinas Kesehatan Subdin Subagijo. (2006). Hubungan antara
Promosi Dan Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan
Masyarakat. Sehat (PHBS) dengan kejadian
diare yang berobat ke
Marfuah. (2007). Hubungan antara Puskesmas Purwokerto Barat
kuantitas, kualitas tahun (2006). Skripsi. Fakultas
bakteriologis air bersih dan Kesehatan Masyarakat
perilaku hidup bersih dan sehat Universitas Diponegoro.
dengan kejadian penyakit kulit
di Desa Singosari Mojosonggo

15
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Kuantitatif, Kualitatif, (2010). Pedoman Program
dan R&D. Bandung: Alfabeta. Pembinaan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat. Semarang:
Sujatmoko, Agung Dwi. (2001). Pemerintah Kota Semarang
Hubungan antara tingkat
pengetahuan, sikap dan praktik Dinas Kesehatan Kota
ibu balita tentang perilaku Semarang. (2014). Profil
hidup bersih dan sehat (PBHS) Kesehatan Kota Semarang.
di Desa Penawangan Semarang:
Kecamatan Penawangan Pemerintah Kota Semarang.
Kabupaten Grobogan Tahun
2001. Skripsi. Fakultas Kelurahan Sarirejo. (2014). Buku Profil
Kesehatan Masyarakat Kelurahan Sarirejo Tahun
Universitas Diponegoro. 2014. Semarang:
Pemerintah Kelurahan Sarirejo
Tim Field Lab FK UNS. (2013). Kecamatan Semarang Timur
Komunikasi Informasi Edukasi Kota Semarang.
PHBS (Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat) Semester V. Kelurahan Sarirejo. (2014). Profil
Surakarta: Field Lab Fakultas Potensi dan Tingkat
Kedokteran Universitas Perkembangan Kelurahan
Sebelas Maret. Sarirejo Tahun 2014.
Widodo, Joko. (2006). Semarang: Pemerintah
Analisis Kebijakan Publik Kelurahan Sarirejo Kecamatan
(Konsep dan Aplikasi Analisis Semarang Timur Kota
Proses Kebijakan Publik). Semarang.
Sidoarjo:
Bayumedia Publishing. Kelurahan Sarirejo. (2012-
2014). Rekapitulasi Hasil
Wirawan. (2011). Evaluasi: Teori, Pemetan Rumah Tanga Sehat
Model, Standar, Aplikasi, dan Kelurahan
Profesi. Jakarta: Rajawali Pres. Sarirejo. Semarang:
Pemerintah Kelurahan Sarirejo
Kecamatan Semarang Timur
Sumber Lain: Kota Semarang.

Peraturan Perundang-Undang Nomor Ditresnarkba Polda Jateng


36 Tahun 2009 Tentang “Pencegahan, Pemberantasan,
Kesehatan. Penyalahgunan dan Peredaran

16
Gelap Narkoba” dalam
kegiatan Pelatihan Anggota
Baru UKM Peduli Napza
UNDIP Periode 2014.

Pusat Promosi Kesehatan Departemen


Kesehatan RI. (2002). Buku
Saku Rumah Tangga Sehat
dengan PHBS. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.

17

Potrebbero piacerti anche