Sei sulla pagina 1di 11

Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2302-0156

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 11 Pages pp. 149-159

KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH DALAM


MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMA NEGERI 1
GEUMPANG KABUPATEN PIDIE
Fatimah1, Djailani2, Khairuddin3
1) Magister Administrasi Pendidikan Peogram Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3) Prodi Magister Administrasi Pendidikan Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia

Email Penulis: imahfatimah1982@gmail.com

Abstract: Communication principal is the process of delivering information (message) to the


teacher and can carry the information to the students. Principal as resources in schools are
needed by teachers, in order that delivered can be implemented for the development of teachers
themselves and also for students. The purpose of this study was to determine the communication
principals, include: Professional teacher; Discipline teacher; and responsibilities of teachers. A
qualitative approach with descriptive methods, techniques of data collection is done through
interview, observation guidelines, and documentation. Research subjects are teachers, heads, and
school committee in SMA 1 Geumpang. The research found: Communication principals in
improving teachers' professional that convey a message to the teacher either orally (calling and
direct warning) or in writing (letter of warning); Communication principals in improving teacher
discipline that is a great example by attending to school on time and return the end; and
Communication principals in improving the teacher's responsibility is interpersonal
communication and communication in solving problems in learning how to coordinate and seek
solutions to the committee and the school superintendent, and the Department of Education
related. Expected to committees and principals in order to provide encouragement and guidance
in the performance of professional teachers, discipline and responsibility of teachers to effectively
and efficiently so as to improve the performance of teachers in the school.

Keywords: Communications Principal and Teacher Performance.

Abstrak: Komunikasi kepala sekolah adalah proses penyampaian informasi (pesan) kepada guru
dan dapat melaksanakan informasi tersebut kepada anak didik. Kepala Sekolah sebagai sumber
informasi di sekolah sangat dibutuhkan oleh guru-guru, agar yang disampaikan dapat terlaksana
bagi pengembangan guru itu sendiri dan juga bagi siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui komunikasi kepala sekolah, meliputi: Profesional guru; Disiplin guru; dan Tanggung
jawab guru. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan
melalui pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian ialah
guru-guru, kepala, dan komite sekolah di SMA Negeri 1 Geumpang. Hasil penelitian ditemukan:
Komunikasi kepala sekolah dalam meningkatkan profesional guru yaitu menyampaikan pesan
kepada guru baik secara cara lisan (memanggil dan teguran langsung) maupun secara tulisan (surat
peringatan); Komunikasi kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru yaitu memberikan
contoh teladan dengan hadir ke sekolah tepat waktu dan pulang paling akhir; dan Komunikasi
kepala sekolah dalam meningkatkan tanggung jawab guru yaitu komunikasi antar pribadi dan
komunikasi dalam memecahkan masalah di dalam pembelajaran dengan cara mengkoordinasi dan
mencari solusi dengan komite dan pengawas sekolah, serta Dinas Pendidikan terkait. Diharapkan
kepada komite dan kepala sekolah agar dapat memberikan dorongan dan pembinaan dalam kinerja
guru tentang profesional, kedisiplinan dan tanggungjawab guru secara efektif dan efesien sehingga
dapat meningkatkan kinerja guru di sekolah.

Kata kunci: Komunikasi Kepala Sekolah dan Kinerja Guru.


PENDAHULUAN bangsa yang maju, modern, makmur, dan
Pendidikan yang bermutu memiliki sejahtera. Dalam Undang-undang Nomor 20
kaitan ke depan dan ke belakang. Kaitan ke Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
depan berupa pendidikan yang bermutu Nasional, dirumuskan tujuan pendidikan
merupakan syarat utama untuk mewujudkan nasional yaitu “Berkembangnya potensi peserta
149 - Volume 3, No. 4, November 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa Guru merupakan pendidik dalam proses
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak belajar mengajar di sekolah, tugas utamanya
mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan adalah mendidik dan mengajar siswa agar
menjadi warga negara yang demokratis serta tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
bertanggungjawab”. maksimal. Menurut Kunandar (2009:48) “Guru
Sekolah merupakan organisasi profesional adalah guru yang mengenal tentang
pendidikan formal yang bertugas untuk dirinya. Yaitu, dirinya adalah pribadi yang
membentuk manusia yang bermutu melalui dipanggil untuk mendampingi peserta didik
serangkaian proses pendidikan yang telah diatur untuk/ dalam belajar. Guru dituntut mencari

berdasarkan delapan standar pelaksanaan tahu terus-menerus bagaimana seharusnya


peserta didik itu belajar”.
pendidikan. Menurut Danim (2010:177)
Potensi yang dimiliki guru, upaya
“Kepala sekolah sendiri merupakan tugas
meningkatkan kinerjanya tidak selalu
tambahan bagi guru, dan ini sudah berlangsung
berkembang secara wajar dan lancar disebabkan
cukup lama. Oleh karena kepala sekolah dan
adanya pengaruh dari berbagai faktor baik
pengawas sekolah berasal dari guru, makin kuat
muncul dalam pribadi guru itu sendiri maupun
kehendak untuk mengakui kepemimpinan guru yang terdapat diluar pribadi guru. Temuan awal
atau guru sebagai pemimpin yang merupakan guru sering berada pada kondisi yang sangat
bagian dari kaderisasi guru untuk promosi”. dilematis karena guru menjadi tonggak utama
Keterlibatan masyarakat dalam program untuk mencerdaskan anak bangsa, namun guru
sekolah, terlihat dalam bentuk komunikasi. mempunyai permasalahan yang klasik, seperti
Thoha (2012:167) menyatakan bahwa kurang tersedia media pembelajaran,
“komunikasi adalah suatu proses penyampaian penghargaan, kesejahteraan, dan lain-lain.
dan penerimaan berita atau informasi dari Masalah lain adalah keadaan guru yang

seseorang ke orang lain. Suatu komunikasi yang tidak sesuai dengan harapan seperti adanya guru

tepat tidak bakal terjadi, kalau tidak penyampai bekerja sambilan, baik yang sesuai dengan

berita tadi menyampaikan secara patut dan profesinya maupun diluar profesi mereka,

penerima berita menerimanya tidak dalam terkadang ada sebagian guru yang secara

bentuk distorsi”. Bentuk komunikasi dapat rutinitas lebih menekuni kegiatan rutinitas dari

dilihat dari berbagai sudut pandang masing- pada kegiatan utamanya sebagai guru di

masing pakar menurut pengalaman dan bidang sekolah. Realita menunjukkan bahwa banyak

studinya. Komunikasi terbagi atas empat guru yang belum memenuhi ketentuan

macam tipe, yaitu komunikasi intrapersonal, profesionalisme, bahkan di daerah banyak guru

komunikasi interpersonal, komunikasi publik, yang belum memenuhi kualifikasi S1/D4.

dan komunikasi massa. Selain itu, masih banyak guru yang


belum mampu mengembangkan metode
pembelajaran yang kreatif dan efektif untuk
Volume 3, No. 4, November 2015 - 150
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

menghasilkan peserta didik sesuai yang anggukan, gerakan mata, mengangkat alis, dan
diamanatkan undang-undang. Banyak guru lain sebagainya. Thoha (2012:176)
yang masih menganggap profesinya hanya mengemukakan “gagalnya komunikasi dalam
sebagai pekerjaan biasa, sehingga kurang suatu organisasi tertentu dapat dilihat dari: (1)
mampu menanamkan nilai-nilai pendidikan apakah tujuan dari pesan yang disampaikan itu
bagi peserta didik.
tercapai atau tidak; (2) apakah alat komunikasi

KAJIAN KEPUSTAKAAN atau bahan-bahan keterangan yang sudah

Pengertian Komunikasi dilambangkan ke dalam simbol-simbol itu

Istilah komunikasi sendiri secara bebas mengantar pesan atau tidak; dan (3) apakah

dipergunakan oleh setiap orang dalam penerima pesan dapat memahami apa yang

masyarakat ini, termasuk didalamnya selain ahli dipesankan atau tidak”.

komunikasi juga ahli perilaku organisasi.


Komunikasi Pendidikan
Usman (2013:470) menyatakan “Komunikasi
Pendidikan adalah komunikasi dalam arti
adalah proses penyampaian atau penerimaan
kata bahwa proses tersebut terlibat dua
pesan dari satu orang kepada orang lain, baik
komponen yang terdiri dari manusia, yakni
langsung maupun tidak langsung, secara
pengajar sebagai komunikator dan pelajar
tertulis, lisan maupun bahasa nonverbal. Orang
sebagai komunikan. Tujuan komunikasi
yang melakukan komunikasi disebut
sifatnya umum, sedangkan tujuan pendidikan
komunikator sedangkan orang yang diajak
sifatnya khusus. Tujuan pendidikan itu akan
berkomunikasi disebut komunikan”.
tercapai jika prosesnya komunikatif. Jika proses
Komunikasi merupakan aktivitas dasar
belajar itu tidak komunikatif, tidak mungkin
manusia. Pentingnya komunikasi bagi manusia
tujuan pendidikan itu dapat tercapai.
tidaklah dapat dimungkiri begitu juga halnya
Effendy (2011:101) mengemukakan
bagi suatu organisasi. Kohler (Muhamamd
bahwa: Pada umumnya pendidikan berlangsung
2011:1) menyatakan “Komunikasi yang efektif
secara berencana di dalam kelas secara tatap
adalah penting bagi semua organisasi. Oleh
muka (face-to-face). Karena kelompoknya
karena itu, para pemimpin organisasi dan para
relatif kecil, meskipun komunikasi antara
komunikator dalam organisasi perlu memahami
pengajar dan pelajar dalam ruang kelas itu
dan menyempurnakan kemampuan komunikasi
termasuk komunikasi kelompok (group
mereka”. Informasi yang dikomunikasikan itu
communication), sang pengajar sewaktu-waktu
dapat mempunyai arti yang bermacam-macam.
bisa mengubahnya menjadi komunikasi
Pesan yang disampaikan dalam proses
antarpersona.
komunikasi diwujudkan melalui lambang atau
Di dalam dunia pendidikan, guru yang
simbol pada umumnya berupa kata-kata,
memiliki banyak informasi akan dikagumi oleh
gambar, dan tindakan isyarat seperti gerakan,
para muridnya ketimbang guru yang kurang

151 - Volume 3, No. 4, November 2015


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

pergaulan. Informasi yang selalu baru akan kaji; memiliki manfaat; dan pesan yang kita
menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh warga sampaikan belum tentu dapat dipahami orang.
sekolah. Menurut Munir (2012:22), bahwa Pola-Pola Komunikasi Di Sekolah
“pengakuan para murid bahwa gurunya Membangun komunikasi yang efektif
merupakan orang yang memiliki banyak tidaklah mudah, banyak syarat yang harus
informasi juga akan menambah dan diperhatikan oleh komunkator untuk mencapai
menyuburkan sikap segan serta hormat mereka tujuan komunikasi dengan tepat. tipe
kepada gurunya itu. Sikap ini sangat dibutuhkan komunikasi yang akan dibicarakan dibagi atas
oleh guru dalam rangka menumbuhkan empat macam tipe, yakni komunikasi dengan
kewibawaannya”. diri sendiri, komunikasi antarpribadi,
Proses komunikasi pada hakikatnya komunikasi publik, dan komunikasi massa.
adalah proses penyampaian pikiran atau Model dibangun agar kita dapat
perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada mengidentifikasi, menggambarkan atau
orang lain (komunikan). Pikiran bisa berupa mengategorisasikan komponen yang relevan
gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang dari suatu proses. Cangara (2011:41) akan
muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa memperkenalkan tiga model komunikasi yang
keyakinan, kepastian, keragu-raguan, perlu diketahui dalam memahami komunikasi
kekhawatiran, kemarahan, keberanian, antar manusia, yakni “model analisis dasar
kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari komunikasi, model proses komunikasi, dan
lubuk hati. Komunikasi akan berhasil apabila model komunikasi partisipasi”.
pikiran disampaikan dengan menggunakan Pengertian Kinerja Guru
perasaan yang disadari, sebaliknya komunikasi Kinerja merupakan terjemahan dari dari
akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran, performance, yang berarti menampilkan atau
perasaan tidak terkontrol. melaksanakan. Smith (Usman 2012:63)
Untuk dapat memahami hakikat suatu menyatakan bahwa “performan atau kinerja
komunikasi perlu diketahui prinsip-prinsip dari merupakan hasil kerja dari suatu proses.
komunikasi tersebut. menurut Seiler Artinya, hasil kerja yang dicapai oleh seseorang
(Muhammad, 2011:19), “ada empat prinsip pegawai dalam melaksanakan tugas yang
dasar komunikasi yaitu: suatu proses, suatu dibebankan kepadanya”. Kinerja adalah hasil
sistem, interaksi dan transaksi, dimaksudkan dari suatu proses yang bersifat konkret, dapat
atau tidak dimaksudkan”. prinsip-prinsip dasar diamati dan diukur oleh seorang pegawai dalam
komunikasi adalah adanya minat untuk sebuah organisasi dalam melaksanakan tugas
menyampaikan pesan; dapat menarik perhatian yang dibebankan kepadanya.
(komunikan); dilengkapi dengan alat; paham Kinerja merupakan kemampuan seorang
terhadap pesan yang disampaikan; dapat ulang guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran

Volume 3, No. 4, November 2015 - 152


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

di sekolah dan bertanggung jawab atas peserta produktifitas kerja akan sulit tercapai, sebab
didik di bawah bimbingannya dengan motivasi merupakan faktor terpenting untuk
meningkatkan prestasi belajar peserta didik. mengubah nasib individu maupun instansi.
Kinerja guru itu diartikan sebagai suatu kondisi Standar kinerja perlu dirumuskan untuk

yang menunjukkan kemampuan seorang guru dijadikan acuan dalam mengadakan


perbandingan terhadap apa yang dicapai dengan
dalam menjalankan tugasnya di sekolah serta
apa yang diharapkan, atau kualitas kerja adalah
menggambarkan adanya suatu perbuatan yang
wujud perilaku atau kegiatan yang dilaksanakan
ditampilkan guru dalam atau selama melakukan
dan sesuai dengan harapan dan kebutuhan atau
aktivitas pembelajaran.
tujuan yang hendak dicapai secara efektif dan
Kinerja guru tidak hanya ditunjukkan
efesien.
oleh hasil kerja, akan tetapi juga ditunjukkan Standar kinerja guru dapat dijadikan
oleh perilaku dalam bekerja. Husdarta (Supardi patokan dalam mengadakan pertanggung
2013:54) menyatakan “kinerja guru dalam jawaban terhadap apa yang telah dilaksanakan.
pembelajaran menjadi bagian terpenting dalam Kinerja adalah unjuk kerja yang ditunjukkan
mendukung terciptanya proses pendidikan oleh guru, baik secara kualitas dan kuantitas
secara efektif terutama dalam membangun dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

sikap disiplin dan mutu hasil belajar siswa”. tanggung jawab yang diberikan kepadanya,

Kinerja guru yang baik dapat yang diukur berdasarkan unsur-unsur:

menciptakan efektivitas dan efesiensi kedisiplinan, kerjasama, ketaatan, kehadiran,


pembelajaran serta dapat membentuk disiplin kompetensi profesional, dan kuantitas kerja.
peserta didik, sekolah dan guru sendiri. Rusman Indikator (prinsip) mengajar secara
(2009:319) menyatakan “berkaitan dengan profesional yaitu: guru harus dapat
kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud membangkitkan perhatian dan minat peserta
adalah kegiatan guru dalam proses didik; membuat urutan dalam pemberian
pembelajaran, yaitu bagaimana seorang guru pelajaran; kegiatan appersepsi; prinsip repetisi
merencanakan pembelajaran, melaksanakan dalam proses pembelajaran; memerhatikan dan
kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil
memikirkan korelasi mata pelajaran; menjaga
belajar”.
konsentrasi belajar para peserta didik;
Kinerja yang baik dapat dipengaruhi oleh
mengembangkan sikap peserta didik dalam
kemampuan dan motivasi. Kemampuan
membina hubungan sosial; menyelidiki dan
merupakan hasil perpaduan antara pendidikan,
mendalami perbedaan peserta didik secara
pelatihan, dan pengalaman.Sedangkan motivasi
adalah suatu daya pendorong (driveng force) indiviual.

yang menyebabkan seseorang berbuat atau


Cara Menilai Kinerja Guru
melakukan sesuatu. Tanpa motivasi

153 - Volume 3, No. 4, November 2015


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Dalam upaya mewujudkan kinerja yang seberapa serasikah antara karakteristik guru
baik diperlukan proses penilaian kinerja. Uhar dengan pekerjaannya.
(Barnawi dan Arifin 2012:25) mengemukakan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Guru
bahwa “penilaian kinerja merupakan suatu
kegiatan guna menilai perilaku pegawai dalam Keberadaan guru dalam melaksanakan
pekerjaannya, baik secara kualitatif maupun tugas dan kewajibannya tidak lepas dari
kuantitatif”. Kriteria kinerja harus dikaitkan pengaruh faktor internal maupun eksternal yang
dengan pekerjaan yang dengan mudah membawa dampak pada perubahan
dilakukan analisis jabatan. kinerjanya. Tempe (Supardi 2013:50)
Standar beban kerja guru mengacu pada menyatakan: “faktor-faktor yang memengaruhi
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang prestasi kerja atau kinerja seseorang antara lain
Guru dan Dosen, dalam Pasal 35 disebutkan adalah lingkungan, perilaku manajemen, desian
bahwa “beban kerja guru mencakup kegiatan jabatan, penilaian kinerja, umpan balik dan
pokok, yaitu merencanakan pembelajaran, administrasi pengupahan”.
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil Kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh
pembelajaran, membimbing dan melatih peserta lingkungan, perilaku, jabatan, penilaian, umpan
didik, serta melaksanakan tugas tambahan”. Di balik, administrasi pengupanan, dan
tangan gurulah dihasilkan peserta didik yang karakteristik individu yang terdiri atas
berkualitas, baik secara akademis, skill pengetahuan, keterampilan, kemampuan,
(keahlian), kematangan emosional, dan moral motivasi, kepercayaan, nilai-nilai, serta sikap.
serta spiritual. Karakteristik organisasi terdiri dari imbalan,
Produktivitas dalam pendidikan berkaitan penetapan tujuan, seleksi, latihan dan
dengan keseluruhan proses penataan dan pengembangan kepemimpinan dan struktur
penggunaan sumber daya untuk mencapai organisasi, sedangkan karakteristik pekerjaan
tujuan pendidikan secara efektif dan efesien. terdiri dari penilaian pekerjaan, umpan balik
Indikator efektivitas dalam pendidikan menurut prestasi, desain pekerjaan, dan jadwal kerja.
Wibowo (Wahyudi, 2012:84) dapat dilihat dari
METODE PENELITIAN
“kualitas program, ketepatan penyusunan,
Pendekatan yang digunakan dalam
kepuasan, kemampuan adaptasi, semangat
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
kerja, motivasi, ketercapaian tujuan, serta
dengan metode deskriptif. Mulyana (Satori dan
ketepatan pendayagunaan sarana dan prasarana,
Komariah, 2010:23) mengemukakan bahwa
dan sumber belajar dalam meningkatkan “Pendekatan kualitatif cenderung mengarah
kualitas pendidikan di sekolah”. Penilaian pada penelitian yang bersifat naturalistik
kinerja guru dilakukan pula untuk mengetahui fenomenologis dan penelitian etnografi.
Karenanya, seringkali penelitian kualitatif

Volume 3, No. 4, November 2015 - 154


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

dipertukarkan dengan penelitian naturalistik Pendekatan penelitian yang digunakan


atau naturalistic inquiry dan etnografi dalam yaitu penelitian kualitatif merupakan peneliti
antropologi kognitif”. sendiri penelitian. Teknik pengumpulan data
Lokasi dalam penelitian ini di SMA yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Negeri 1 geumpang Kabupaten Pidie. melalui observasi (pengamatan), wawancara
Sedangkan waktu telah dilaksanakan selama 3 dan dokumentasi. Data dan informasi yang
(tiga) bulan, yaitu pada bulan Mei, Juni dan Juli telah diperoleh akan dianalisis dengan pola
2014. Subjek penelitian ini adalah kepala dan kualitatif dan diinterpretasikan secara terus
wakil kepala sekolah bidang humas, komite menerus mulai awal penelitian sampai berakhir
sekolah dan guru di SMA Negeri 1 Geumpang penelitian. Analisis dan interpretasi data
Kabupaten Pidie. merujuk pada landasan teori yang berhubungan
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi dengan masalah yang diteliti.
instrumen adalah peneliti itu sendiri. Peneliti Reduksi data berlangsung secara terus
sebagai instrumen juga harus “divalidasi” menerus selama kegiatan penelitian
seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan berlangsung. Penyajian data (display data)
penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. yaitu, penyajian sekumpulan informasi dan
Instrumen dalam penelitian yang menggunakan memberi kemungkinan adanya penarikan
pendekatan kualitatif peneliti merupakan kesimpulan dari teori atau hasil penelitian
instrumen pokok. Sebagai “key instrument” terdahulu, tahap verifikasi teori meliputi
peneliti membuat sendiri seperangkat pedoman perbanding kejadian, integrasi teori,
observasi, pedoman wawancara, dan studi pembatasan teori dan penulisan teori. Verifikasi
dokumentasi yang digunakan sebagai panduan data dilakukan untuk memeriksa apakah
umum dalam proses pencatatan. kesimpulan yang diambil sudah tepat atau
Untuk memperoleh data yang shahih dan belum dan apakah sudah mencapai tujuan
absah, terutama yang diperoleh lewat observasi penelitian.
dan wawancara diperlukan teknik pemeriksaan.
Salah satu teknik yang digunakan adalah HASIL PEMBAHASAN

memeriksa derajat kepercayaan atau Hasil Peneliti

kredibilitas. Kredibilitas data dapat dipercaya Profesional berasal dari kata profesi yaitu

melalui berbagai cara, sedangkan cara bidang keahlian seseorang yang mensyaratkan

peningkatan kepercayaan penelitian kualitatif intelektual, sikap dan keterampilan tertentu.

dilakukan teknik/ cara memperoleh Guru yang profesional harus memiliki:

kepercayaan dengan kriteria kredibilitas, kompetensi pedagogik, kepribadian,

reliabilitas dan objektifitas. profesional, dan sosial. Guru profesional yang


memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dan

155 - Volume 3, No. 4, November 2015


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

memahami benar apa yang harus dilakukan, keterbukaan sangat menentukan diantara
baik ketika di dalam maupun di luar kelas. keduan, komunikasi tersebut sangat erat
Kepala sekolah sebagai sumber informasi di kaitannya dengan disiplin guru dalam kegiatan
sekolah sangat dibutuhkan oleh guru-guru, agar mengajar peserta didik.
informasi yang disampaikan dapat terlaksana Tanggung jawab utama guru adalah
bagi pengembangan guru itu sendiri dan siswa. melaksanakan proses pembelajaran yang
Komunikasi di sekolah itu sangat besar berkualitas guna meningkatkan prestasi belajar
peranan atau manfaatnya menyampaikan pesan siswa. Tanggung jawab dalam pembelajaran
yaitu kepala sekolah kepada guru dan guru merupakan tugas pokok bagi profesi guru,
dapat melaksanakan informasi itu kepada anak meliputi: sebagai pengajar, pembimbing,
didik. Disiplin mengarah pada kegiatan yang administrator kelas, pengembangan kurikulum,
mendidik guru untuk patuh terhadap aturan-
pengembangan profesi dan membina hubungan
aturan sekolah. Bentuk disiplin guru yaitu
masyarakat.
kehadiran tepat waktu, mengajar sesuai dengan
perencanaan pembelajaran, dan menyusun Pembahasan
perangkat pembelajaran seperti rincian minggu Profesional berasal dari kata profesi yaitu
efektif, RPP, program tahunan, program
bidang keahlian seseorang yang mensyaratkan
semester, dan kriteria ketuntasan minimal.
intelektual, sikap dan keterampilan tertentu
Dengan adanya disiplin kerja guru,
yang diperoleh melalui proses pendidikan
kegiatan sekolah dapat dilaksanakan dengan
secara akademis yang intensif. Dalam Undang-
tertib dan lancar. Pembinaan disiplin kerja
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dapat dikatakan sebagai sistem penegakan
disiplin yang berlangsung secara terus menerus dan Dosen, menyebutkan bahwa “profesional

dan bersifat dinamis. Upaya yang ditempuh adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan
kepala sekolah dalam mengatasi masalah guru oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan
yang kurang disiplin yaitu dengan cara kehidupan yang memerlukan keahlian atau
memanggil guru yang bersangkutan secara kecakapan yang memenuhi mutu atau norma
personal untuk dinasehati, sehingga tidak tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
berdampak negatif terhadap guru lain, dan Kepala sekolah sebagai guru harus
diajak bersama-sama untuk meningkatkan mampu memberikan bimbingan kepada semua
disiplin supaya dapat dicontohi oleh siswa. warga sekolah sesuai tugas pokok dan
Kemampuan berkomunikasi kepala fungsinya. Baldoni (Maisah 2013:140)
sekolah diharapkan dapat meningkatkan menyatakan “komunikasi merupakan unsur
kualitas pelaksanaan tugas, menghimpun dan penting dalam kepemimpinan yang memuat
menampung berbagai pendapat dan keluhan, bagaimana seorang pemimpin berbicara,
saling memberi dan menerima serta silaturahmi mendengar dan mempelajari. Setiap pemimpin
dan kekeluargaan semakin baik. Sifat yang ingin memberikan motivasi harus

Volume 3, No. 4, November 2015 - 156


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

mengkomunikasikan visi dan misi serta berkualitas guna meningkatkan prestasi belajar
memastikan bahwa bawahan memahami visi siswa. Tanggung jawab dalam pembelajaran
dan misi tersebut”. Dalam menjalankan merupakan tugas pokok bagi profesi guru,
tugasnya, kepala sekolah dibantu oleh Dewan meliputi: sebagai pengajar, pembimbing,
Pendidikan atau Komite Sekolah. administrator kelas, pengembangan kurikulum,
Dalam disiplin terdapat unsur meliputi pengembangan profesi dan membina hubungan
pedoman perilaku, peraturan yang konsisten, masyarakat. Dalam meningkatkan tanggung
hukuman dan penghargaan. Pelanggaran jawab guru dalam menyusun RPP,
tersebut tampaknya sudah dianggap biasa, lebih melaksanakan dan mengevaluasi proses dan
parahnya lagi para pelakunya tidak merasa hasil pembelajaran. Menurut Nurochim
bersalah atau berdosa. Aritonang (Barnawi dan (2013:205), “RPP adalah rencana yang
Arifin 2012:110) menyatakan “disiplin pada menggambarkan prosedur dan peng-
hakikatnya adalah kemampuan untuk organisasian pembelajaran untuk mencapai satu
mengendalikan diri dalam bentuk tidak kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
melakukan sesuatu tindakan yang tidak sesuai Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus”.
atau bertentangan dengan sesuatu yang telah Pemberdayaan partisipasi masyarakat
ditetapkan”. Guru harus mampu menumbuhkan diwadahi dengan komite sekolah yang
disiplin dalam diri peserta didik, terutama berfungsi sebagai wadah untuk menampung
disiplin diri (self disciplin). aspirasi dan kebutuhan stakeholder sekolah,
Komunikasi kepala sekolah dalam serta badan yang berfungsi untuk membantu
meningkatkan disiplin guru yaitu sekolah meningkatkan kinerjanya bagi
menyampaikan sumber informasi di sekolah terwujudnya layanan pendidikan dan hasil
yang sangat dibutuhkan oleh guru-guru, agar belajar yang bermutu. Komite sekolah terdiri

informasi yang disampaikan dapat terlaksana. dari unsur-unsur wakil orang tua siswa, wakil
guru-guru, kepala sekolah, wakil tokoh
Nawawi (Maisah 2013:140) menyatakan
masyarakat, wakil pengusaha/ industri, wakil
“komunikasi adalah proses penyampaian dan
pemerintah daerah, dan wakil pejabat
penerimaan informasi yang menjadi salah satu
pengendali pendidikan.
sumber daya untuk menjaga, memelihara,
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
memajukan dan mengembangkan organisasi
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
secara dinamis sesuai dengan tujuannya”.
Pasal 53 Ayat (1), menyatakan bahwa “peran
Bentuk komunikasi tersebut saling mengisi,
serta masyarakat dalam pendidikan meliputi
artinya melakukan komunikasi dari hati ke hati
peran serta perorangan, kelompok, keluarga,
dalam momen dan tempat tertentu, di samping
organisasi profesi, pengusaha dan organisasi
melakukan pertemuan mingguan.
kemasyarakatan, dalam menyelenggarakan dan
Tanggung jawab utama guru adalah
pengendalian mutu pada satuan pendidikan”.
melaksanakan proses pembelajaran yang
Peran dan kedudukan masyarakat dalam
157 - Volume 3, No. 4, November 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

manajemen sekolah amat penting untuk pembelajaran, dan menyusun perangkat


memanjukan kualitas sekolah. pembelajaran.
Komunikasi kepala sekolah dalam
KESIMPULAN DAN SARAN meningkatkan tanggung jawab guru yaitu
Kesimpulan komunikasi antar pribadi dan komunikasi dalam
Komunikasi kepala sekolah dalam memecahkan masalah yang mungkin timbul
meningkatkan profesional guru yaitu dalam pembelajaran guna meningkatkan
menyampaikan pesan kepada guru dan guru prestasi belajar siswa. Bentuk tanggung jawab
dapat melaksanakan informasi itu kepada anak guru dalam pembelajaran, meliputi: sebagai
didik. Kepala sekolah sebagai guru harus pengajar, pembimbing, administrator kelas,
mampu memberikan bimbingan kepada semua pengembangan kurikulum, pengembangan
warga sekolah dan mampu melakukan tugas profesi dan membina hubungan masyarakat.

dan fungsinya sebagai manajer sekolah dalam Guru juga bertanggung jawab atas segala sikap,
tingkah laku, amalan anak didik, tanggung
meningkatkan proses pembelajaran melalui
jawab terhadap dirinya, teman sekerjanya,
supervisi kelas, membina dan memberikan
kepala sekolah, orang tua peserta didik maupun
saran positif kepada guru. Tugas guru
dengan yang lainnya.
profesional, yakni mampu melaksanakan: tugas
administrasi kurikulum dan pengembangannya,
pengelolaan peserta didik, personel, sarana dan
Saran
prasarana, keuangan, layanan khusus, dan
Komunikasi kepala sekolah lebih efektif
hubungan sekolah masyarakat.
untuk meningkatkan profesional guru yang
Komunikasi kepala sekolah dalam
memiliki pengetahuan dan kemampuan profesi
meningkatkan disiplin guru yaitu mengarah
serta penerapan dengan cara dan sistem kerja
pada kegiatan mendidik guru untuk patuh
yang proposional, menyeluruh, berkelanjutan,
terhadap aturan sekolah dengan cara memanggil
dan selalu diaktualkan, mengikutsertakan guru
yang bersangkutan secara personal untuk
dinasehati, sehingga tidak berdampak negatif dalam berbagai kegiatan seperti: training,

terhadap guru lain, dan diajak bersama-sama seminar, MGMP dan kegiatan lainnya.
untuk meningkatkan disiplin supaya dapat Komunikasi kepala sekolah sebaiknya
dicontohi oleh siswa. Bentuk komunikasi meningkatkan kemampuan kognitif, kondisi
kepala sekolah yaitu berkomunikasi dari hati ke afektif, nilai-nilai dan keterampilan tertentu
hati dalam momen dan tempat tertentu, di yang khas dan spesifik yang berkaitan dengan
samping melakukan pertemuan mingguan. karakteristik jabatan atau tugas yang
Sedangkan bentuk disiplin guru yang dilaksanakan guru dalam melaksanakan tugas
diharapkan kepala sekolah ialah kehadiran tepat mengajar dan tanggung jawabnya.
waktu, mengajar sesuai dengan perencanaan Komunikasi kepala sekolah untuk
berupaya meningkatkan kinerja guru dengan
Volume 3, No. 4, November 2015 - 158
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

memberikan penghargaan kepada yang Rusman, 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta:


Rajawali Pers.
berprestasi, memberikan perhatian baik dari Satori, D., dan Komariah, A., 2010. Metodelogi
segi materi maupun non materi, melibatkan Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Supardi, 2013. Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
guru dalam menyusun program sekolah, Thoha, M., 2012. Perilaku Organisasi: Konsep
Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.
mendengarkan ide-ide guru serta memberi rasa Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
aman untuk guru sehingga mereka merasa Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas.
nyaman peningkatan mutu sekolah. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen Standar Pendidikan Nasional.
Kepala sekolah, pengawas, komite Jakarta: Depdiknas.
sekolah, dan stakesholders lainnya, diharapkan Usman, H., 2013. Manajemen: Teori, Praktik, dan
Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
dapat menyediakan sarana dan prasarana yang Usman, N., 2012. Manajemen Mutu Kinerja Guru:
Konsep, Teori dan Model. Bandung:
memadai dan dibutuhkan oleh guru dalam Citapustaka Media Perintis.
meningkatkan kinerjanya yang lebih Wahyudi, 2012. Kepemimpian Kepala Sekolah
dalam Organisasi Pembelajaran. Bandung:
profesional. Kemampuan dan keterampilan Alfabeta.
berkomunikasi kepala sekolah diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas,
menampung berbagai pendapat, saling memberi
dan menerima serta silaturahmi kekeluargaan
semakin baik.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Barnawi dan Arifin, M., 2012. Kinerja Guru
Profesional: Instrumen, Pembinaan,
Peningkatan, dan Penilaian. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Madia.
Cangara, H., 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi.
Jakarta: Rajawali Pers.
Danim, S., 2010. Kepemimpinan Pendidikan:
Kepemimpinan Jenius (IQ + EQ), Etika,
Perilaku Motivasional, dan Mitos. Bandung:
Alfabeta.
Effendy, O.A., 2011. Ilmu Komunikasi: Teori dan
Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kunandar, 2009. Guru Profesional: Implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan Sukses dalam Setifikasi guru. Jakarta:
Rajawali Pers.
Maisah, 2013. Manajemen Pendidikan. Jambi:
Referensi.
Muhammad, A., 2011. Komunikasi Organisasi,
Edisi 1 Cet. 12. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Munir, A., 2012. Menbangun Komunikasi Efektif.
Yogyakarta: Mentari Pustaka.
Nurochim, 2013. Perencanaan Pembelajaran Ilmu-
Ilmu Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.

159 - Volume 3, No. 4, November 2015

Potrebbero piacerti anche