Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstrak: Komunikasi kepala sekolah adalah proses penyampaian informasi (pesan) kepada guru
dan dapat melaksanakan informasi tersebut kepada anak didik. Kepala Sekolah sebagai sumber
informasi di sekolah sangat dibutuhkan oleh guru-guru, agar yang disampaikan dapat terlaksana
bagi pengembangan guru itu sendiri dan juga bagi siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui komunikasi kepala sekolah, meliputi: Profesional guru; Disiplin guru; dan Tanggung
jawab guru. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan
melalui pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian ialah
guru-guru, kepala, dan komite sekolah di SMA Negeri 1 Geumpang. Hasil penelitian ditemukan:
Komunikasi kepala sekolah dalam meningkatkan profesional guru yaitu menyampaikan pesan
kepada guru baik secara cara lisan (memanggil dan teguran langsung) maupun secara tulisan (surat
peringatan); Komunikasi kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru yaitu memberikan
contoh teladan dengan hadir ke sekolah tepat waktu dan pulang paling akhir; dan Komunikasi
kepala sekolah dalam meningkatkan tanggung jawab guru yaitu komunikasi antar pribadi dan
komunikasi dalam memecahkan masalah di dalam pembelajaran dengan cara mengkoordinasi dan
mencari solusi dengan komite dan pengawas sekolah, serta Dinas Pendidikan terkait. Diharapkan
kepada komite dan kepala sekolah agar dapat memberikan dorongan dan pembinaan dalam kinerja
guru tentang profesional, kedisiplinan dan tanggungjawab guru secara efektif dan efesien sehingga
dapat meningkatkan kinerja guru di sekolah.
didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa Guru merupakan pendidik dalam proses
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak belajar mengajar di sekolah, tugas utamanya
mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan adalah mendidik dan mengajar siswa agar
menjadi warga negara yang demokratis serta tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
bertanggungjawab”. maksimal. Menurut Kunandar (2009:48) “Guru
Sekolah merupakan organisasi profesional adalah guru yang mengenal tentang
pendidikan formal yang bertugas untuk dirinya. Yaitu, dirinya adalah pribadi yang
membentuk manusia yang bermutu melalui dipanggil untuk mendampingi peserta didik
serangkaian proses pendidikan yang telah diatur untuk/ dalam belajar. Guru dituntut mencari
seseorang ke orang lain. Suatu komunikasi yang tidak sesuai dengan harapan seperti adanya guru
tepat tidak bakal terjadi, kalau tidak penyampai bekerja sambilan, baik yang sesuai dengan
berita tadi menyampaikan secara patut dan profesinya maupun diluar profesi mereka,
penerima berita menerimanya tidak dalam terkadang ada sebagian guru yang secara
bentuk distorsi”. Bentuk komunikasi dapat rutinitas lebih menekuni kegiatan rutinitas dari
dilihat dari berbagai sudut pandang masing- pada kegiatan utamanya sebagai guru di
masing pakar menurut pengalaman dan bidang sekolah. Realita menunjukkan bahwa banyak
studinya. Komunikasi terbagi atas empat guru yang belum memenuhi ketentuan
macam tipe, yaitu komunikasi intrapersonal, profesionalisme, bahkan di daerah banyak guru
menghasilkan peserta didik sesuai yang anggukan, gerakan mata, mengangkat alis, dan
diamanatkan undang-undang. Banyak guru lain sebagainya. Thoha (2012:176)
yang masih menganggap profesinya hanya mengemukakan “gagalnya komunikasi dalam
sebagai pekerjaan biasa, sehingga kurang suatu organisasi tertentu dapat dilihat dari: (1)
mampu menanamkan nilai-nilai pendidikan apakah tujuan dari pesan yang disampaikan itu
bagi peserta didik.
tercapai atau tidak; (2) apakah alat komunikasi
Istilah komunikasi sendiri secara bebas mengantar pesan atau tidak; dan (3) apakah
dipergunakan oleh setiap orang dalam penerima pesan dapat memahami apa yang
pergaulan. Informasi yang selalu baru akan kaji; memiliki manfaat; dan pesan yang kita
menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh warga sampaikan belum tentu dapat dipahami orang.
sekolah. Menurut Munir (2012:22), bahwa Pola-Pola Komunikasi Di Sekolah
“pengakuan para murid bahwa gurunya Membangun komunikasi yang efektif
merupakan orang yang memiliki banyak tidaklah mudah, banyak syarat yang harus
informasi juga akan menambah dan diperhatikan oleh komunkator untuk mencapai
menyuburkan sikap segan serta hormat mereka tujuan komunikasi dengan tepat. tipe
kepada gurunya itu. Sikap ini sangat dibutuhkan komunikasi yang akan dibicarakan dibagi atas
oleh guru dalam rangka menumbuhkan empat macam tipe, yakni komunikasi dengan
kewibawaannya”. diri sendiri, komunikasi antarpribadi,
Proses komunikasi pada hakikatnya komunikasi publik, dan komunikasi massa.
adalah proses penyampaian pikiran atau Model dibangun agar kita dapat
perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada mengidentifikasi, menggambarkan atau
orang lain (komunikan). Pikiran bisa berupa mengategorisasikan komponen yang relevan
gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang dari suatu proses. Cangara (2011:41) akan
muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa memperkenalkan tiga model komunikasi yang
keyakinan, kepastian, keragu-raguan, perlu diketahui dalam memahami komunikasi
kekhawatiran, kemarahan, keberanian, antar manusia, yakni “model analisis dasar
kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari komunikasi, model proses komunikasi, dan
lubuk hati. Komunikasi akan berhasil apabila model komunikasi partisipasi”.
pikiran disampaikan dengan menggunakan Pengertian Kinerja Guru
perasaan yang disadari, sebaliknya komunikasi Kinerja merupakan terjemahan dari dari
akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran, performance, yang berarti menampilkan atau
perasaan tidak terkontrol. melaksanakan. Smith (Usman 2012:63)
Untuk dapat memahami hakikat suatu menyatakan bahwa “performan atau kinerja
komunikasi perlu diketahui prinsip-prinsip dari merupakan hasil kerja dari suatu proses.
komunikasi tersebut. menurut Seiler Artinya, hasil kerja yang dicapai oleh seseorang
(Muhammad, 2011:19), “ada empat prinsip pegawai dalam melaksanakan tugas yang
dasar komunikasi yaitu: suatu proses, suatu dibebankan kepadanya”. Kinerja adalah hasil
sistem, interaksi dan transaksi, dimaksudkan dari suatu proses yang bersifat konkret, dapat
atau tidak dimaksudkan”. prinsip-prinsip dasar diamati dan diukur oleh seorang pegawai dalam
komunikasi adalah adanya minat untuk sebuah organisasi dalam melaksanakan tugas
menyampaikan pesan; dapat menarik perhatian yang dibebankan kepadanya.
(komunikan); dilengkapi dengan alat; paham Kinerja merupakan kemampuan seorang
terhadap pesan yang disampaikan; dapat ulang guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran
di sekolah dan bertanggung jawab atas peserta produktifitas kerja akan sulit tercapai, sebab
didik di bawah bimbingannya dengan motivasi merupakan faktor terpenting untuk
meningkatkan prestasi belajar peserta didik. mengubah nasib individu maupun instansi.
Kinerja guru itu diartikan sebagai suatu kondisi Standar kinerja perlu dirumuskan untuk
sikap disiplin dan mutu hasil belajar siswa”. tanggung jawab yang diberikan kepadanya,
Dalam upaya mewujudkan kinerja yang seberapa serasikah antara karakteristik guru
baik diperlukan proses penilaian kinerja. Uhar dengan pekerjaannya.
(Barnawi dan Arifin 2012:25) mengemukakan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Guru
bahwa “penilaian kinerja merupakan suatu
kegiatan guna menilai perilaku pegawai dalam Keberadaan guru dalam melaksanakan
pekerjaannya, baik secara kualitatif maupun tugas dan kewajibannya tidak lepas dari
kuantitatif”. Kriteria kinerja harus dikaitkan pengaruh faktor internal maupun eksternal yang
dengan pekerjaan yang dengan mudah membawa dampak pada perubahan
dilakukan analisis jabatan. kinerjanya. Tempe (Supardi 2013:50)
Standar beban kerja guru mengacu pada menyatakan: “faktor-faktor yang memengaruhi
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang prestasi kerja atau kinerja seseorang antara lain
Guru dan Dosen, dalam Pasal 35 disebutkan adalah lingkungan, perilaku manajemen, desian
bahwa “beban kerja guru mencakup kegiatan jabatan, penilaian kinerja, umpan balik dan
pokok, yaitu merencanakan pembelajaran, administrasi pengupahan”.
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil Kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh
pembelajaran, membimbing dan melatih peserta lingkungan, perilaku, jabatan, penilaian, umpan
didik, serta melaksanakan tugas tambahan”. Di balik, administrasi pengupanan, dan
tangan gurulah dihasilkan peserta didik yang karakteristik individu yang terdiri atas
berkualitas, baik secara akademis, skill pengetahuan, keterampilan, kemampuan,
(keahlian), kematangan emosional, dan moral motivasi, kepercayaan, nilai-nilai, serta sikap.
serta spiritual. Karakteristik organisasi terdiri dari imbalan,
Produktivitas dalam pendidikan berkaitan penetapan tujuan, seleksi, latihan dan
dengan keseluruhan proses penataan dan pengembangan kepemimpinan dan struktur
penggunaan sumber daya untuk mencapai organisasi, sedangkan karakteristik pekerjaan
tujuan pendidikan secara efektif dan efesien. terdiri dari penilaian pekerjaan, umpan balik
Indikator efektivitas dalam pendidikan menurut prestasi, desain pekerjaan, dan jadwal kerja.
Wibowo (Wahyudi, 2012:84) dapat dilihat dari
METODE PENELITIAN
“kualitas program, ketepatan penyusunan,
Pendekatan yang digunakan dalam
kepuasan, kemampuan adaptasi, semangat
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
kerja, motivasi, ketercapaian tujuan, serta
dengan metode deskriptif. Mulyana (Satori dan
ketepatan pendayagunaan sarana dan prasarana,
Komariah, 2010:23) mengemukakan bahwa
dan sumber belajar dalam meningkatkan “Pendekatan kualitatif cenderung mengarah
kualitas pendidikan di sekolah”. Penilaian pada penelitian yang bersifat naturalistik
kinerja guru dilakukan pula untuk mengetahui fenomenologis dan penelitian etnografi.
Karenanya, seringkali penelitian kualitatif
kredibilitas. Kredibilitas data dapat dipercaya Profesional berasal dari kata profesi yaitu
melalui berbagai cara, sedangkan cara bidang keahlian seseorang yang mensyaratkan
memahami benar apa yang harus dilakukan, keterbukaan sangat menentukan diantara
baik ketika di dalam maupun di luar kelas. keduan, komunikasi tersebut sangat erat
Kepala sekolah sebagai sumber informasi di kaitannya dengan disiplin guru dalam kegiatan
sekolah sangat dibutuhkan oleh guru-guru, agar mengajar peserta didik.
informasi yang disampaikan dapat terlaksana Tanggung jawab utama guru adalah
bagi pengembangan guru itu sendiri dan siswa. melaksanakan proses pembelajaran yang
Komunikasi di sekolah itu sangat besar berkualitas guna meningkatkan prestasi belajar
peranan atau manfaatnya menyampaikan pesan siswa. Tanggung jawab dalam pembelajaran
yaitu kepala sekolah kepada guru dan guru merupakan tugas pokok bagi profesi guru,
dapat melaksanakan informasi itu kepada anak meliputi: sebagai pengajar, pembimbing,
didik. Disiplin mengarah pada kegiatan yang administrator kelas, pengembangan kurikulum,
mendidik guru untuk patuh terhadap aturan-
pengembangan profesi dan membina hubungan
aturan sekolah. Bentuk disiplin guru yaitu
masyarakat.
kehadiran tepat waktu, mengajar sesuai dengan
perencanaan pembelajaran, dan menyusun Pembahasan
perangkat pembelajaran seperti rincian minggu Profesional berasal dari kata profesi yaitu
efektif, RPP, program tahunan, program
bidang keahlian seseorang yang mensyaratkan
semester, dan kriteria ketuntasan minimal.
intelektual, sikap dan keterampilan tertentu
Dengan adanya disiplin kerja guru,
yang diperoleh melalui proses pendidikan
kegiatan sekolah dapat dilaksanakan dengan
secara akademis yang intensif. Dalam Undang-
tertib dan lancar. Pembinaan disiplin kerja
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dapat dikatakan sebagai sistem penegakan
disiplin yang berlangsung secara terus menerus dan Dosen, menyebutkan bahwa “profesional
dan bersifat dinamis. Upaya yang ditempuh adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan
kepala sekolah dalam mengatasi masalah guru oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan
yang kurang disiplin yaitu dengan cara kehidupan yang memerlukan keahlian atau
memanggil guru yang bersangkutan secara kecakapan yang memenuhi mutu atau norma
personal untuk dinasehati, sehingga tidak tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
berdampak negatif terhadap guru lain, dan Kepala sekolah sebagai guru harus
diajak bersama-sama untuk meningkatkan mampu memberikan bimbingan kepada semua
disiplin supaya dapat dicontohi oleh siswa. warga sekolah sesuai tugas pokok dan
Kemampuan berkomunikasi kepala fungsinya. Baldoni (Maisah 2013:140)
sekolah diharapkan dapat meningkatkan menyatakan “komunikasi merupakan unsur
kualitas pelaksanaan tugas, menghimpun dan penting dalam kepemimpinan yang memuat
menampung berbagai pendapat dan keluhan, bagaimana seorang pemimpin berbicara,
saling memberi dan menerima serta silaturahmi mendengar dan mempelajari. Setiap pemimpin
dan kekeluargaan semakin baik. Sifat yang ingin memberikan motivasi harus
mengkomunikasikan visi dan misi serta berkualitas guna meningkatkan prestasi belajar
memastikan bahwa bawahan memahami visi siswa. Tanggung jawab dalam pembelajaran
dan misi tersebut”. Dalam menjalankan merupakan tugas pokok bagi profesi guru,
tugasnya, kepala sekolah dibantu oleh Dewan meliputi: sebagai pengajar, pembimbing,
Pendidikan atau Komite Sekolah. administrator kelas, pengembangan kurikulum,
Dalam disiplin terdapat unsur meliputi pengembangan profesi dan membina hubungan
pedoman perilaku, peraturan yang konsisten, masyarakat. Dalam meningkatkan tanggung
hukuman dan penghargaan. Pelanggaran jawab guru dalam menyusun RPP,
tersebut tampaknya sudah dianggap biasa, lebih melaksanakan dan mengevaluasi proses dan
parahnya lagi para pelakunya tidak merasa hasil pembelajaran. Menurut Nurochim
bersalah atau berdosa. Aritonang (Barnawi dan (2013:205), “RPP adalah rencana yang
Arifin 2012:110) menyatakan “disiplin pada menggambarkan prosedur dan peng-
hakikatnya adalah kemampuan untuk organisasian pembelajaran untuk mencapai satu
mengendalikan diri dalam bentuk tidak kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
melakukan sesuatu tindakan yang tidak sesuai Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus”.
atau bertentangan dengan sesuatu yang telah Pemberdayaan partisipasi masyarakat
ditetapkan”. Guru harus mampu menumbuhkan diwadahi dengan komite sekolah yang
disiplin dalam diri peserta didik, terutama berfungsi sebagai wadah untuk menampung
disiplin diri (self disciplin). aspirasi dan kebutuhan stakeholder sekolah,
Komunikasi kepala sekolah dalam serta badan yang berfungsi untuk membantu
meningkatkan disiplin guru yaitu sekolah meningkatkan kinerjanya bagi
menyampaikan sumber informasi di sekolah terwujudnya layanan pendidikan dan hasil
yang sangat dibutuhkan oleh guru-guru, agar belajar yang bermutu. Komite sekolah terdiri
informasi yang disampaikan dapat terlaksana. dari unsur-unsur wakil orang tua siswa, wakil
guru-guru, kepala sekolah, wakil tokoh
Nawawi (Maisah 2013:140) menyatakan
masyarakat, wakil pengusaha/ industri, wakil
“komunikasi adalah proses penyampaian dan
pemerintah daerah, dan wakil pejabat
penerimaan informasi yang menjadi salah satu
pengendali pendidikan.
sumber daya untuk menjaga, memelihara,
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
memajukan dan mengembangkan organisasi
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
secara dinamis sesuai dengan tujuannya”.
Pasal 53 Ayat (1), menyatakan bahwa “peran
Bentuk komunikasi tersebut saling mengisi,
serta masyarakat dalam pendidikan meliputi
artinya melakukan komunikasi dari hati ke hati
peran serta perorangan, kelompok, keluarga,
dalam momen dan tempat tertentu, di samping
organisasi profesi, pengusaha dan organisasi
melakukan pertemuan mingguan.
kemasyarakatan, dalam menyelenggarakan dan
Tanggung jawab utama guru adalah
pengendalian mutu pada satuan pendidikan”.
melaksanakan proses pembelajaran yang
Peran dan kedudukan masyarakat dalam
157 - Volume 3, No. 4, November 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dan fungsinya sebagai manajer sekolah dalam Guru juga bertanggung jawab atas segala sikap,
tingkah laku, amalan anak didik, tanggung
meningkatkan proses pembelajaran melalui
jawab terhadap dirinya, teman sekerjanya,
supervisi kelas, membina dan memberikan
kepala sekolah, orang tua peserta didik maupun
saran positif kepada guru. Tugas guru
dengan yang lainnya.
profesional, yakni mampu melaksanakan: tugas
administrasi kurikulum dan pengembangannya,
pengelolaan peserta didik, personel, sarana dan
Saran
prasarana, keuangan, layanan khusus, dan
Komunikasi kepala sekolah lebih efektif
hubungan sekolah masyarakat.
untuk meningkatkan profesional guru yang
Komunikasi kepala sekolah dalam
memiliki pengetahuan dan kemampuan profesi
meningkatkan disiplin guru yaitu mengarah
serta penerapan dengan cara dan sistem kerja
pada kegiatan mendidik guru untuk patuh
yang proposional, menyeluruh, berkelanjutan,
terhadap aturan sekolah dengan cara memanggil
dan selalu diaktualkan, mengikutsertakan guru
yang bersangkutan secara personal untuk
dinasehati, sehingga tidak berdampak negatif dalam berbagai kegiatan seperti: training,
terhadap guru lain, dan diajak bersama-sama seminar, MGMP dan kegiatan lainnya.
untuk meningkatkan disiplin supaya dapat Komunikasi kepala sekolah sebaiknya
dicontohi oleh siswa. Bentuk komunikasi meningkatkan kemampuan kognitif, kondisi
kepala sekolah yaitu berkomunikasi dari hati ke afektif, nilai-nilai dan keterampilan tertentu
hati dalam momen dan tempat tertentu, di yang khas dan spesifik yang berkaitan dengan
samping melakukan pertemuan mingguan. karakteristik jabatan atau tugas yang
Sedangkan bentuk disiplin guru yang dilaksanakan guru dalam melaksanakan tugas
diharapkan kepala sekolah ialah kehadiran tepat mengajar dan tanggung jawabnya.
waktu, mengajar sesuai dengan perencanaan Komunikasi kepala sekolah untuk
berupaya meningkatkan kinerja guru dengan
Volume 3, No. 4, November 2015 - 158
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Barnawi dan Arifin, M., 2012. Kinerja Guru
Profesional: Instrumen, Pembinaan,
Peningkatan, dan Penilaian. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Madia.
Cangara, H., 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi.
Jakarta: Rajawali Pers.
Danim, S., 2010. Kepemimpinan Pendidikan:
Kepemimpinan Jenius (IQ + EQ), Etika,
Perilaku Motivasional, dan Mitos. Bandung:
Alfabeta.
Effendy, O.A., 2011. Ilmu Komunikasi: Teori dan
Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kunandar, 2009. Guru Profesional: Implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan Sukses dalam Setifikasi guru. Jakarta:
Rajawali Pers.
Maisah, 2013. Manajemen Pendidikan. Jambi:
Referensi.
Muhammad, A., 2011. Komunikasi Organisasi,
Edisi 1 Cet. 12. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Munir, A., 2012. Menbangun Komunikasi Efektif.
Yogyakarta: Mentari Pustaka.
Nurochim, 2013. Perencanaan Pembelajaran Ilmu-
Ilmu Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.