Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRACT
This study aims to find out what priority strategy is prioritized in the
development of wetland rice farming in the village of Sungai Kakap, Sungai Kakap
Subdistrict Kubu Raya District. The method of analysis used in this research is
descriptive method, with SWOT and QSPM analysis. Respondents in the research are
experts who numbered 6 people and paddy field farmers in the village of Sungai Kakap,
Sungai Kakap Subdistrict amounted to 50 people. The results of the research indicate
that the strategy for the development of wetland rice farming is to develop a sustainable
rice field cultivation area, implementing a system of fresh product quality assurance,
human and institutional capacity building through education and training, improving
farming efficiency, quality and product display, integrated pest protection, optimal
utilization of resources (assets), fostering farmers and business actors with counseling
and assistance in the management of farming, facilitating the establishment and
development of partnership arrangements, providing up-to-date and easily accessible
data and information, providing support facilities at location of development and
developing self-reliance of farmers. While the priority strategy is to improve the
capacity of human and institutional resources through education and training.
FAKTOR KELEMAHAN
1 Manajemen Usahatani Masih Rendah 0,07 2,36 0,15
2 Kualitas (mutu) Produk Belum Terjaga 0,04 2,08 0,07
3 Modal Petani Terbatas 0,06 2,10 0,13
4 Penggunaan Benih Yang Belum Bersertifikat 0,05 2,04 0,10
5 Sarana Dan Prasarana Yang Masih Terbatas 0,07 3,78 0,25
TOTAL 0,28 070
TOTAL INTERNAL FAKTOR 1,000 3,73
Sumber : Analisis Data Primer, 2017
Berdasarkan hasil perhitungan usahatani padi sawah di Kabupaten
diatas, secara prioritas faktor kekuatan Kubu Raya. Dari hasil matriks IFE
yang mempengaruhi perkembangan kelompok tani di Desa Sungai Kakap
diperoleh nilai indeks kumulatif 3,73. kelompok tani di Desa Sungai Kakap
Faktor kelemahan yang terbesar pada diperoleh nilai indeks kumulatif 3,82.
kelompok tani di Desa Sungai Kakap Hasil evaluasi faktor-faktor eksternal
adalah sarana dan prasarana yang masih kelompok tani di Desa Sungai Kakap di
terbatas dengan nilai skor 0,25. dapat dari empat peluang, yaitu
Sedangkan dari berbagai kekuatan yang tersedianya program pengembangan
ada, luas lahan untuk pengembangan berkelanjutan, permintaan beras organik
usahatani cukup besar menjadi kekuatan meningkat, perkembangan teknologi
kelompok tani yang paling besar dengan informasi dan tumbuhnya kesadaran
nilai skorsebesar 0,77. konsumen terhadap produk bermutu dan
Hasil analisis matriks EFE aman konsumsi.
Tabel 4. Matriks EFE Kelompok Tani di Desa Sungai Kakap
Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor
PELUANG
1 Tersedianya Program Pengembangan Berkelanjutan 0,18 4,14 0,75
2 Permintaan Beras Organik Meningkat 0,18 4,40 0,80
3 Perkembangan Teknologi Informasi 0,17 4,12 0,71
4 Tumbuhnya Kesadaran Konsumen Terhadap Produk Bermutu Dan 0,27 4,30 1,16
Aman Konsumsi
TOTAL 0,80 3,42
FAKTOR ANCAMAN
1 Persaingan Dengan Beras Non Organik 0,03 1,88 0,06
2 Adanya Serangan Hama Dan Penyakit Tanaman 0,04 2,20 0,80
3 Tingginya Alih Fungsi Lahan Pertanian Produktif 0,05 2,10 0,10
4 Pengembangan Komoditi Lain Yang Dianggap Lebih Kompetitif 0,05 2,02 0,09
5 Suku Bunga Dan Biaya Bank Tinggi 0,03 1,88 0,06
TOTAL 0,20 0,40
TOTAL EKSTERNAL 1,000 3,82
Sumber : Analisis Data Primer 2017
Tabel diatas permintaan beras analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses,
organik meningkat dapat memberikan Opportunities and Threats) ini akan
peluang yang besar dengan nilai skor diketahui posisi usahatani padi sawah di
paling besar yaitu 0,80. Untuk ancaman Desa Sungai Kakap yang ada saat ini
yang paling besar adalah adanya dan selanjutnya akan mempermudah
serangan hama dan penyakit dalam memberikan alternatif formulasi
tanamansehingga nilai skornya strategi atau arah pengembangan
mencapai 0,80. strategi yang diterapkan. Strategi
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat dengan memprioritaskan
faktor internal dan faktor eksternal, posisi yang kuat atau dengan mengatasi
dilanjutkan dengan dipertajam dengan kendala/kelemahan yang ada.
menggunakan analisis SWOT. Dengan
Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai SO, ST, WO dan WT
Strategi Skor IFAS dan EFAS Total Ranking
SO 3,03 3,42 6,45 I
WO 0,70 3,42 4,12 II
ST 3.03 0,40 3,43 III
WT 0,70 0,40 1,10 IV
Sumber : Analisis Data Primer, 2017
Hasil analisis menunjukkan Kakap memiliki faktor kekuatan
bahwa strategi pengembangan internal dan faktor peluang eksternal
usahatani padi sawah di Desa Sungai yang besar sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. kebijakan pertumbuhan yang agresif
Berdasarkan kondisi tersebut kuadran (growth oriented strategy). Untuk lebih
analisis SWOT berada pada posisi jelasnya posisi usahatani padi sawah
kuadran I (satu), dimana strategi yang berdasarkan analisis SWOT dapat
dapat diterapkan yaitu mendukung dilihat pada gambar 1 berikut ini.
OPPORTUNITIES
QUADRAN QUADRAN
II I
DIVERSIFICATION AGRESIF
4,12 6,42
WEAKNESSES STRENGHTS
3,43 1,10
QUADRAN QUADRAN
III IV