Sei sulla pagina 1di 11

tSTRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI PADI SAWAH

DI DESA SUNGAI KAKAP KECAMATAN SUNGAI KAKAP


KABUPATEN KUBU RAYA
Retno Wulan Fitrianti*, Erlinda Yurishintae, Adi Suyatno
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian; Universitas Tanjungpura
E-mail : *enofitrianti@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to find out what priority strategy is prioritized in the
development of wetland rice farming in the village of Sungai Kakap, Sungai Kakap
Subdistrict Kubu Raya District. The method of analysis used in this research is
descriptive method, with SWOT and QSPM analysis. Respondents in the research are
experts who numbered 6 people and paddy field farmers in the village of Sungai Kakap,
Sungai Kakap Subdistrict amounted to 50 people. The results of the research indicate
that the strategy for the development of wetland rice farming is to develop a sustainable
rice field cultivation area, implementing a system of fresh product quality assurance,
human and institutional capacity building through education and training, improving
farming efficiency, quality and product display, integrated pest protection, optimal
utilization of resources (assets), fostering farmers and business actors with counseling
and assistance in the management of farming, facilitating the establishment and
development of partnership arrangements, providing up-to-date and easily accessible
data and information, providing support facilities at location of development and
developing self-reliance of farmers. While the priority strategy is to improve the
capacity of human and institutional resources through education and training.

Keywords: Development of Rice Farmer, Strategic


Pendahuluan strategi usahatani padi sawah yang
dituliskan dalam matrik QSPM
Komoditas padi memiliki arti (Quantitative Strategic Planning Matrix)
strategis yang mendapatkan yang merupakan, prioritas strategi yang
pembangunan pertanian dan sebagai diharapkan mampu memajukan usahatani
makanan utama sebagian besar padi sawah di Kecamatan Sungai Kakap
untuk masa yang akan datang.
penduduk Indonesia, baik pedesaan
maupun perkotaan. Konsumsi beras
Metode Penelitian
perkapita penduduk Indonesia tahun
2016 mencapai 139 kg pertahun, Metode dasar penelitian
sehingga untuk memenuhi kebutuhan yang digunakan dalam penelitian ini
beras tersebut Indonesia harus adalah metode analisis kuantitatif.
mengimpor sebanyak 24.929 ton beras. Penelitian dilakukan dengan teknik
Sektor pertanian usahatani padi deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan
sawah dijadikan sumber akselerasi di Desa Sungai Kakap Kecamatan
pertumbuhan sektor pertanian dan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.
sekaligus memecahkan masalah Daerah penelitian ditentukan secara
mendasar di Kecamatan Sungai Kakap purposive (sengaja) yaitu di Desa
yang dihadapi dewasa ini yaitu masalah Sungai Kakap Kecamatan Sungai
pengangguran dan kemiskinan. Dari sisi Kakap Kabupaten Kubu Raya dengan
permintaan di dalam daerah, jumlah pertimbangan Kecamatan Sungai Kakap
penduduk yang besar dan kenaikan Kabupaten Kubu Raya ini mempunyai
pendapatan. Adapun jumlah petani padi luas panen yang cukup besar
sawah di Kabupaten Kubu Raya dibandingkan daerah lainnya, sehingga
mendorong produktifitas dan daerah ini berpotensi untuk
memanfaatkan potensi lahan yang menghasilkan produksi dalam jumlah
tersedia untuk membudidayakan besar pada saat musim panen tiba.
usahatani padi sawah. Populasi yang menjadi objek
Untuk itu peran semua pihak
penelitian ini adalah berjumlah 1.462
dibutuhkan memfasilitasi, melihat peluang,
kekuatan, kelemahan, kendala dan orang petani padi sawah yang ada di
mendinamisasikan pembangunan pertanian Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai
di Kecamatan Sungai Kakap dalam konteks Kakap Kabupaten Kubu Raya (Kepala
agribisnis. Semua pihak juga harus Desa Sungai Kakap, 2017). Teknik
memberikan perhatian yang serius pada penetapan jumlah sampel pada
usahatani sawah yang memiliki keunggulan penelitian ini dilakukan dengan metode
komparatif untuk mencapai mandiri pangan Slovin. Berdasarkan hasil perhitungan
dalam komoditas pertanian yang kuat agar slovin maka sampel yang menjadi objek
swasembada beras tercapai. penelitian ini adalah para ahli pertanian
Salah satu analisis yang digunakan yang berjumlah 6 orang dan petani padi
dalam menentukan strategi adalah analisis
sawah yang berjumlah 50 orang.
SWOT. Analisis SWOT merupakan suatu
metode yang menganalisis tentang kekuatan
(strength), kelemahan (weaknesses), Alat Analisis data yang
peluang (opportunities) dan ancaman digunakan dalam penelitian adalah
(threats) dalam hal ini dibidang pertanian. analisis SWOT dan QSPM. Rumusan
Untuk itu dilakukan strategi pengembangan alternatif bagi petani padi sawah di
usahatani padi sawah di Desa Sungai Kakap Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai
Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Kakap Kabupaten Kubu Raya
Raya. Setelah itu akan diperoleh prioritas menggunakan analisis matrik. Proses
perumusan alternative strategi melalui diterapkan dalam mengembangan
tahap pengumpulan data, yaitu kegiatan usahatani padi sawah.
pengklasifikasian dan pra analisis. Tahap analisis meliputi
Dalam penelitian ini pemanfaatan semua informasi yang
menggunakan 3 (tiga) metode analisis telah didapat dalam model-model
data, yaitu analisis SWOT meliputi kuantitatif untuk menganalisis
pembentukan matrik IFAS, EFAS, dan perumusan strategi.Model yang dapat
matrik SWOT serta analisis prioritas digunakan sebagai alat analisis adalah
strategi meliputi pembentukan matrik matrik SWOT (Strenght, Weakness,
QSPM yang merupakan pilihan dari Opportunities, Threats).
strategi alternative yang dapat
Tabel 1. Matriks SWOT
Faktor
Kekuatan(Strenght) Kelemahan(Weakness)
Internal
Daftarkan faktor-faktor Daftarkan faktor-faktor
Faktor
kekuatan kelemahan
Eksternal
Peluang(Opporunities) Strategi S-O Strategi W-O
Daftarkan faktor-faktor Gunakan kekuatan untuk Atasi kelemahan dengan
peluang memanfaatkan peluang memanfaatkan peluang
Ancaman(Threats)
Strategi S-T Strategi W-T
Daftarkan faktor-faktor
Gunakan kekuatan untuk Meminimalkan kelemahan
ancaman
menghindari ancaman dan menghindari ancaman
Sumber : Rangkuti, 2001
Tahap Pengambilan Keputusan, kondisi internal dan eksternal
setelah mengembangkan sejumlah Dinas/Lembaga terkait. Alat analisis
alternatif strategi, Dinas/Lembaga harus yang dapat digunakan adalah
mampu mengevaluasi dan memilih Quantitative Strategic Planning Matrix
strategi terbaik yang sesuai dengan (QSPM).
Tabel 2. Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)
Faktor-Faktor Bobot Alternatif Strategi
(B) SO WO ST WT

AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

(R) (BxR) (R) (BxR) (R) (BxR) (R) (BxR)


Faktor-faktor
internal
Total Bobot
Faktor-faktor
eksternal
Total Bobot
Total
Sumber : David, 2004
Hasil Dan Pembahasan Umur merupakan salah satu tolak
ukur dari setiap individu dalam
melakukan aktifitasnya, sedangkan usahatani masih rendah, kualitas (mutu)
tingkat pendidikan adalah lamanya produk belum terjaga, modal petani
responden dalam menempuh pendidikan terbatas, penggunaan benih yang belum
formal. Karakteristik responden bersertifikat dan sarana dan prasarana
berdasarkan tingkat umur jumlah yang masih terbatas.
responden terbanyak berasal dari Analisis Lingkungan eksternal
golongan umur 50-59 dengan persentase digunakan untuk mengidentifikasi
35%, kemudian diikuti dengan peluang dan ancaman yang dimiliki
golongan umur 40-49 (32%), golongan dalam kerangka pengembangan
umur 30-39 (29%) dan golongan umur usahatani padi di Desa Sungai Kakap
terkecil yaitu pada umur >59 (4%). Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten
Golongan pendidikan yang Kubu Raya. Peluang (Opportunity)
mendominasi responden adalah meliputi tersedianya program
SD/sederajat (43%). pengembangan berkelanjutan,
Analisis lingkungan internal permintaan beras semi organik
digunakan untuk mengidentifikasi meningkat, perkembangan teknologi
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki informasi dan tumbuhnya kesadaran
dalam kerangka pengembangan konsumen terhadap produk bermutu dan
usahatani padi sawah di Desa Sungai aman konsumsi. Ancaman (threaths)
Kakap Kecamatan Sungai Kakap meliputi persaingan dengan beras non
Kabupaten Kubu Raya. Kekuatan organik, adanya serangan hama dan
(Strength) meliputi luas lahan untuk penyakit tanaman, tingginya alih fungsi
pengembangan usahatani cukup besar, lahan pertanian produktif,
teknis pemeliharaan tanaman padi pengembangan komoditi lain yang
sawah yang baik, tersedianya petani dan dianggap lebih kompetitif dan suku
petugas yang terampil, tersedianya bunga dan biaya bank tinggi. Secara
panduan budidaya padi sawah dan lengkap dapat dilihat pada tabel sebagai
adanya kelompok tani. Kelemahan berikut :
(Weakness) meliputi manajemen
Tabel 3. Matriks IFE Kelompok Tani di Desa Sungai Kakap
Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor
KEKUATAN
1 Luas Lahan Untuk Pengembangan Usahatani Cukup Besar 0,17 4,50 0,77
2 Teknis Pemeliharaan Tanaman Padi Sawah Yang Baik 0,17 4,40 0,75
3 Tersedianya Petani Dan Petugas Yang Terampil 0,17 4,48 0,76
4 Tersedianya Panduan Budidaya Padi Sawah 0,14 4,30 0,60
5 Adanya Kelompok Tani 0.07 2,24 0,16
TOTAL 0.72 3,03

FAKTOR KELEMAHAN
1 Manajemen Usahatani Masih Rendah 0,07 2,36 0,15
2 Kualitas (mutu) Produk Belum Terjaga 0,04 2,08 0,07
3 Modal Petani Terbatas 0,06 2,10 0,13
4 Penggunaan Benih Yang Belum Bersertifikat 0,05 2,04 0,10
5 Sarana Dan Prasarana Yang Masih Terbatas 0,07 3,78 0,25
TOTAL 0,28 070
TOTAL INTERNAL FAKTOR 1,000 3,73
Sumber : Analisis Data Primer, 2017
Berdasarkan hasil perhitungan usahatani padi sawah di Kabupaten
diatas, secara prioritas faktor kekuatan Kubu Raya. Dari hasil matriks IFE
yang mempengaruhi perkembangan kelompok tani di Desa Sungai Kakap
diperoleh nilai indeks kumulatif 3,73. kelompok tani di Desa Sungai Kakap
Faktor kelemahan yang terbesar pada diperoleh nilai indeks kumulatif 3,82.
kelompok tani di Desa Sungai Kakap Hasil evaluasi faktor-faktor eksternal
adalah sarana dan prasarana yang masih kelompok tani di Desa Sungai Kakap di
terbatas dengan nilai skor 0,25. dapat dari empat peluang, yaitu
Sedangkan dari berbagai kekuatan yang tersedianya program pengembangan
ada, luas lahan untuk pengembangan berkelanjutan, permintaan beras organik
usahatani cukup besar menjadi kekuatan meningkat, perkembangan teknologi
kelompok tani yang paling besar dengan informasi dan tumbuhnya kesadaran
nilai skorsebesar 0,77. konsumen terhadap produk bermutu dan
Hasil analisis matriks EFE aman konsumsi.
Tabel 4. Matriks EFE Kelompok Tani di Desa Sungai Kakap
Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor
PELUANG
1 Tersedianya Program Pengembangan Berkelanjutan 0,18 4,14 0,75
2 Permintaan Beras Organik Meningkat 0,18 4,40 0,80
3 Perkembangan Teknologi Informasi 0,17 4,12 0,71
4 Tumbuhnya Kesadaran Konsumen Terhadap Produk Bermutu Dan 0,27 4,30 1,16
Aman Konsumsi
TOTAL 0,80 3,42
FAKTOR ANCAMAN
1 Persaingan Dengan Beras Non Organik 0,03 1,88 0,06
2 Adanya Serangan Hama Dan Penyakit Tanaman 0,04 2,20 0,80
3 Tingginya Alih Fungsi Lahan Pertanian Produktif 0,05 2,10 0,10
4 Pengembangan Komoditi Lain Yang Dianggap Lebih Kompetitif 0,05 2,02 0,09
5 Suku Bunga Dan Biaya Bank Tinggi 0,03 1,88 0,06
TOTAL 0,20 0,40
TOTAL EKSTERNAL 1,000 3,82
Sumber : Analisis Data Primer 2017
Tabel diatas permintaan beras analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses,
organik meningkat dapat memberikan Opportunities and Threats) ini akan
peluang yang besar dengan nilai skor diketahui posisi usahatani padi sawah di
paling besar yaitu 0,80. Untuk ancaman Desa Sungai Kakap yang ada saat ini
yang paling besar adalah adanya dan selanjutnya akan mempermudah
serangan hama dan penyakit dalam memberikan alternatif formulasi
tanamansehingga nilai skornya strategi atau arah pengembangan
mencapai 0,80. strategi yang diterapkan. Strategi
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat dengan memprioritaskan
faktor internal dan faktor eksternal, posisi yang kuat atau dengan mengatasi
dilanjutkan dengan dipertajam dengan kendala/kelemahan yang ada.
menggunakan analisis SWOT. Dengan
Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai SO, ST, WO dan WT
Strategi Skor IFAS dan EFAS Total Ranking
SO 3,03 3,42 6,45 I
WO 0,70 3,42 4,12 II
ST 3.03 0,40 3,43 III
WT 0,70 0,40 1,10 IV
Sumber : Analisis Data Primer, 2017
Hasil analisis menunjukkan Kakap memiliki faktor kekuatan
bahwa strategi pengembangan internal dan faktor peluang eksternal
usahatani padi sawah di Desa Sungai yang besar sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. kebijakan pertumbuhan yang agresif
Berdasarkan kondisi tersebut kuadran (growth oriented strategy). Untuk lebih
analisis SWOT berada pada posisi jelasnya posisi usahatani padi sawah
kuadran I (satu), dimana strategi yang berdasarkan analisis SWOT dapat
dapat diterapkan yaitu mendukung dilihat pada gambar 1 berikut ini.
OPPORTUNITIES

QUADRAN QUADRAN

II I

DIVERSIFICATION AGRESIF
4,12 6,42

WEAKNESSES STRENGHTS

3,43 1,10

QUADRAN QUADRAN

III IV

TURN ARROUND DEFENSIF


THREATS

Gambar 1 Posisi Strategi Pengembangan Usahatani Padi Sawah Di Desa Sungai


Kakap Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
Tabel 5. Matriks SWOT Kelompok Tani di Desa Sungai Kakap
Analisis Internal Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
1. Luas lahan untuk pengembangan 1. Manajemen usahatani masih rendah
usahatani cukup besar 2. Kualitas (mutu) produk belum terjaga
2. Teknis pemeliharaan tanaman padi 3. Modal petani terbatas
sawah yang baik 4. Penggunaan benih yang belum
3. Tersedianya petani dan petugas yang bersertifikat
terampil 5. Sarana dan prasarana yang masih
4. Tersedianya panduan budidaya padi terbatas
sawah
5. Adanya kelompok tani padi sawah
Analisis Eksternal
Peluang (Opportunities) Strategi SO Strategi WO
1. Tersedianya program pengembangan 1. Mengembangkan kawasan budidaya 1. Membina petani dan pelaku usaha tani
berkelanjutan padi sawah berkelanjutan melalui penyuluhan dalam pengelolaan
2. Permintaan beras semi organik (S1,S2,S4,01,02) usahataninya
meningkat 2. Menerapkan sistem jaminan mutu (W1.W2,O1,O4)
3. Perkembangan teknologi informasi produk segar 2. Memfasilitasi pementukan dan
4. Tumbuhnya kesadaran konsumen (S4,O2,) pengembangan pola kemitraan
terhadap produk bermutu dan aman 3. Meningkatkan kapasitas sumber daya (W2,W3,W5,O4)
konsumsi manusia dan kelembagaan dengan 3. Menyediakan data dan informasi yang
pendidikan dan pelatihan mutakhir, mudah dan epat diakses
(S3,O4) (W4,W5,O4)

Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT


1. Persaingan dengan beras non organik 1. Meningkatkan efisiensi usaha, mutu dan 1. Menyediakan fasilitas pendukung pada
2. Adanya serangan hama dan penyakit tampilan produk lokasi pengembangan
tanaman (S2,S3,T1,T4) (W4,T1,T3,T4)
3. Tingginya alih fungsi lahan pertanian 2. Meningkatkan penerapan sistem 2. Mengembangkan kemandirian petani
produktif Perlindungan Hama Terpadu (W1,W2,W3,T1)
4. Pengembangan komoditi lain yang (S3,T1,T2)
dianggap lebih kompetitif 3. Meningkatkan pemanfaatan sumber
5. Suku bunga dan biaya bank tinggi daya (aset) secara optimal
(S1,S2,S3,T3,T4)
Berdasarkan matrik SWOT direkomendasikan dan perlu diantisipasi
tersebut didapat beberapa alternatif dalam rangka upaya pencapaian
formulasi strategi yang dapat keberhasilan pengembangan usahatani
padi sawah di Desa Sungai Kakap kelembagaan perlu dilakukan secara
Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten terpadu dengan melibatkan berbagai
Kubu Raya pihak yang terkait. Penerapan teknologi
Strategi Strenghts – Opportunities baru tentang budidaya tanaman yang
(SO), Strategi ini menggunakan seluruh sesuai denan panduan, penanganan
faktor kekuatan yang dimiliki untuk panen dan pasca panen serta upaya
memanfaatkan peluang yang ada. penerapan jaminan mutu produk,
Analisis yang dilakukan mengahasilkan pengembangan kelembagaan yang
beberapa strategi yaitu mengembangkan berperan dalam penguatan kelompok
kawasan budidaya padi sawah tani, penumbuhan asosiasi yang dapat
berkelanjutan. Strategi ini berupaya meningkatkan daya saing dalam hal
mempertahankan lahan-lahan yang pemasaran hasil, dapat dilakukan
dianggap potensial dan secara dengan meningkatkan pelatihan kepada
fungsional dapat dijadikan lahan petugas dan petani sehinga dapat
penanaman padi sawah. Penerapannya mewujudkan sumber daya manuia
dapat dilakukan dengan (petugas dan petani) yang kompeten
menginventarisasikan dan melakukan dalam melaksanakan tugas dan
pemetaan dan penyajian informasi fungsinya, sehingga bai petugas
tentang kemampuan daya dukung lahan maupun petani dapat erperan atif dalam
untuk penanaman padi sawah. upaya pengemangan usahatani padi
Inventarisasi dan pemetaan yang sawah tersebut dan dapat
ditindaklanjuti dengan upaya mengaplikasikan panduan udidaya padi
menyusunregulasi yang mendukung sawah yang baik dan benar.
perlindungan lahan lokasi budidaya padi Strategi Strenghts – Threats (ST),
sawah di Kabupaten Kubu Raya. Strategi ini menggunakan seluruh faktor
Menerapkan sistem jaminan mutu kekuatan yang dimiliki dengan cara
produk segar. Peningkatan pendapatan menghindari atau mengatasi ancaman.
dan tingkat pendidikan masyarakat Analisis yang dilakukan menghasilkan
banyak berperan daa mengubah beberapa strategi yaitu meningkatkan
preferensi konsumen. Persyaratan efisiensi usaha tani, mutu dan tampilan
kualitas produk terutama menyangkut produk. Strategi ini dimaksudkan untuk
residu pestisida dan hal-hal lain yang meningkatkan daya saing produk
menyangkut kesehatan akan menjadi (beras) di pasaran, produksi yang
perhatian utama dalam memilih produk dihasilkan harus dapat memenuhi
untuk dikonsumsi. Saat ini upaya standar kualitas yang diinginkan
penerapan sistem jaminan mutu roduk konsumen. Penerapan strategi ini
yang segar mulai diterapkan dengan dilakukan mengacu pada rekomendasi
meningkatkan pengetahuan dan teknologi yang dianjurkan oleh Dinas
keterampilan petani dan petugas dalam Pertanian Dan Peternakan Kabupaten
melaksanakan sistem jaminan mutu Kubu Raya.
produk dengan mensosialisasikan Meningkatkan penerapan sistem
panduan penanganan pasca panen yang perlindungan hama terpadu. Dalam
baik serta pelatihan pengolahan hasil rangka peningkatan produksi, hal yang
untuk menjamin mutu. sering menjadi penghambat karena
Meningkatkan kapasitas sumber adanya organisme pengganggu tanaman
daya manusia dan kelembagaan melalui (OPT). Serangan OPT khususnya
pendidikan dan pelatihan. Peningkatan penyakit tanaman sering menyebabkan
kapasitas sumber daya manusia dan kehilangan/ penurunan produktivitas
hasil, oleh sebab itu perlu dilakukan peluang yang ada dengan cara
upaya untuk mengatasinya. Upaya meminimalkan faktor kelemahan yang
tersebut dapat dilaksanakan melalui dimiliki. Analisis yang dilakukan
penerapan sistem pengendalian menghasilkan beberapa strategi yaitu
perlindungan tanaman yang dapat membina petani dan pelaku usaha
menunjang pengamanan produksi antara dengan penyuluhan dan pendampingan
lain dengan meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan usaha tani. Peranan
petani dan petugas dalam pengendalian kualitas manusia dalam proses usahatani
organisme pengganggu tanaman dalam merupkan faktor penting sebagai
peningkatan ini dapat dilakukan dengan penentu keberhasilan usaha. Rendahnya
melakukan pelatihan kepada petugas kemampuan sumber daya petani padi
pengamat hama yang akan bertindak sawah di Desa Sungai Kakap dalam
selaku pemandu lapang untuk petani mengelola aspek manajerial usahanya,
dalam melaksanakan alih fungsi disebabkan karena sebagian besar
teknologi melalui sekolah lapang berpendidikan dibawah Sekolah
pengendalian hama terpadu. Menengah Umum. Oleh sebab itu untuk
Meningkatkan kegiatan pengamatan dan meningkatkan kemampuan sumber daya
peramalan yang dilaksanakan oleh tersebut dapat dilakukan dengan
petugas pengendalian organisme inkubator usahatani, sekolah lapang dan
pengganggu tanaman (POPT) untuk penyuluhan yang efektif dengan disertai
mengetahui perkembangan organisme peranan aparat/penyuluh yang mampu
pengganggu tanaman dan menetapkan memimbing dan membina petani agar
tindakan pengendalian yang efektif dan termotivasi untuk merubah pola
efisien. Mengembangkan teknologi pikirnya, sehingga pengelolaan usaha
pengendalian OPT yang bersifat taninya menjdi lebih baik.
spesifik lokasi yang aman lingkungan. Memfasilitasi pembentukan dan
Hal ini antara lain dapat dilakukan pengembangan pola kemitraan, dalam
perbaikan sanitasi kebun untuk pelaksanaan usahatani padi sawah di
mencegah perkembangan OPT serta Desa Sungai Kakap selama ini dapat
dengan memasyrakatkan penggunaan dikatakan bahwa kondisi petani sebagai
pestisida nabati yan lebih ramah pelaku utama dalam sistem usahatani
lingkungan. tersebut posisinya sangat lemah, baik
Pemanfaatan sumber daya (aset) dilihat dari posisinya dalam menentukan
secara optimal, Kabupaten Kubu Raya harga (tawar menawar), permodalan
merupakan sentra produksi komoditas ataupun dilihat dari kualitas sumber
padi sawah di Kalimantan Barat, daya yang dimiliki, maka sangat
sumber daya set saat ini yang ada diperlukan suatu kemitraan dengan
berupa lahan, tenaga kerja, fasilitas pihak swasta ataupun koperasi.
terutama gudang-gudang swasta atau Penerapan strategi ini dilaksanakan
KUD, sarana dan prasarana dengan harapan petani mempunyai
pemerintah/umum lainnya dapat akses kelembagaan keuangan untuk
dimanfaatkan secara optimal. Dengan membantu permodalan, peningkatan
demikian pengembangan usahatani keterampilan, kewirausahaan, adopsi
dapat terselenggara dengan efektif dan teknologi, informasi, pemasaran dan
dengan pembiayaan seefisien mungkin. pembagian resiko yang adil.
Strategi Weakneesses – Menyediakan data dan informasi
Opportunities (WO), strategi ini yang mutakhir, mudah dan cepat
diterapkan berdasarkan pemanfaatan diakses, penerapan strategi ini
dimaksudkan untuk memberikan petaninya sudah lebih maju dalam
pelayanan dan diseminasi informasi usahatani padi sawah. Disamping itu
teknologi dan pemasaran. Pelayanan diperlukan dukungan fasilitas, sarana
informasi dapat berupa gambaran dan prasarana yang dapat mengatasi
peluang pasar, harga, standar kualitas, atau mengurangi kendal-kendala yang
teknologi, sitem perdagangan, mitra dihaapi dalam upaya pengembangan
usaha dan informasi lainnya yang usahatani padi sawah yang dilakukan
diperlukan para pelaku usahatani. oleh petani, seperti fasilitas kredit
Sedangkan diseminasi informasi program dengan bunga terjangkau,
teknologi dan pasar harus jelas dan prasarana angkutan dan jalan
dilakukan oleh instansi terkait/badan pedesaan,biaya promosi dan dukungan
yang ditunjuk untuk penyebaran teknologi, antara lain teknologi biologi
informasi tersebut. Dengan demikian (benih/bibit), teknologi pengepakan,
semua informasi teknologi da pasar pengemasan, distribusi dan lain
yang berkembang dapat dengan cepat sebagainya.
dan tepat serta dapat Hasil penelitian menunjukkan
dipertangungjawabkan, sehingga bahwa strategi terpilih yang masuk
penerapan informasi tersebut akan lebih dalam kuadran I (agresif) adalah
mudah, jelas dan lebih pasti. strategi SO, yaitu mengembangkan
Strategi Weakneesses – Threats kawasan budidaya padi sawah
(WT), strategi ini didasarkan pada berkelanjutan, menerapkan sistem
kegiatan yang berusaha meminimalkan jaminan mutu produk segar dan
kelemahan yang dimiliki serta meningkatkan kapasitas sumber daya
menghindari ancaman yang ada. manusia dan kelembagaan dengan
Analisis yang dilakukan menghasilkan pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan
beberapa strategi yaitu menyediakan penelitian dilapangan menunjukkan
fasilitas pendukung pada lokasi sistem usahatani padi sawah
pengembangan, strategi ini bertujuan mempunyai nilai ekonomis dan daya
untuk mendorong atau membantu tarik usaha yang cukup tinggi salah
kelancaran pelaksanaan pengembangan satunya pabrik pengolahan padi sawah.
usahatani padi sawah di Desa Sungai Walaupun demikian kendala yang
Kakap, yan dilakukan oleh pemerintah dihadapi cukup besar khususnya petani
daerah khususnya, guna membantu yang menyangkut aspek permodalan,
mengatasi (menganggulangi) sistem manajemen dan aspek
keterbatasan dari para pelaku usahtani pemasaran. Melalui kerjasama
padi sawah dalam menghadapi (kemitraan) yang saling membutuhkan
kondisi/pengaruh lingkungan yang dan menguntungkan antara pengusaha
kurang menguntungkan (merugikan) besar dan koperasi dengan petani,
baik yang bersifat internal maupun merupakan langkah strategi dapat
eksternal. dijalankan guna mempercepat
Mengembangkan kemandirian pertumbuhan/pengembangan usahatani
petani, untuk meningkatkan padi sawah tersebut. Hal ini mengingat
kemampuan dan kemandirian petani kondisi petani yang selalu menjadi
dalam menjalankan usahatani padi pihak yang paling lemah sehingga
sawah dapat dilakukan melalui kegita- diperlukan kerjasama dengan semua
kegiatan pelatihan kepada kelompok pihak.
tani, magang atau mengikuti studi Strategi pengembangan
banding ke daerah lain dimana para usahatani padi sawah di Desa Sungai
Kakap Kecamatan Sungai Kakap sumber daya manusia dan kelembagaan
Kabupaten Kubu Raya dapat dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan dapat
menggunakan matriks QSP dikategorikan ke dalam teori strategi
(Quantitative Strategic Planning). diversifikasi terkait. Hal ini dikarenakan
Matriks QSP memadukan antara IFE agar dapat membangun bidang usaha
EFE dengan matriks SWOT yang telah jasa lainnya yang saling menunjang.
diperoleh. Perpaduan matriks IFE EFE Disamping itu kegiatan usaha dilakukan
dan matriks SWOT menghasilkan dengan memanfaatkan secara optimal
strategi SO yang di dalamnya terdapat 3 sumber daya yang dimiliki untuk
sub-bagian strategi. Strategi tersebut menghasilkan produk yang maksimal
yaitu Strategi 1 adalah mengembangkan (kualitas dan kuantitas).
kawasan budidaya padi sawah Hasil penelitian menunjukkan
berkelanjutan. Strategi 2 adalah bahwa strategi 3, yaitu meningkatkan
menerapkan sistem jaminan mutu kapasitas sumber daya manusia dan
produk segar. Strategi 3 adalah kelembagaan dengan pendidikan dan
meningkatkan kapasitas sumber daya pelatihan menjadi prioritas utama dalam
manusia dan kelembagaandengan mengembangkan usahatani padi sawah
pendidikan dan pelatihan. di Desa Sungai Kakap dengan total nilai
Berdasarkan hasil penelitian TAS berjumlah 5,47. Strategi ini
tersebut terhadap teori strategi diharapkan mampu memperbaiki
pertumbuhan agresif menunjukkan kualitas SDM petani terkait usahatani
bahwa teori strategi diversifikasi terkait padi sawah dengan adanya pertemuan
merupakan pengakuisisian badan usaha rutin yang dilakukan oleh kelompok
lain yang masih bertalian. Hasil tani, dengan memanfaatkan tenaga
penelitian menunjukkan penyuluh dan dinas terkait memberikan
mengembangkan kawasan budidaya inovasi kepada petani dan senantiasa
padi sawah berkelanjutan dapat mengajar, membimbing dan melatih
dikategori ke dalam teori strategi petani dalam melakukan usahataninya.
diversifikasi terkait. Hal ini dikarenakan Karena kualitas SDM berpengaruh
strategi tersebut dapat diterapkan terhadap produktivitas usahataninya,
dengan memperluas skala usaha melalui upaya yang dilakukan dengan cara
pengembangan (membangun) di lokasi- memberikan pembelajaran dan
lokasi baru. Teori strategi vertikal pendampingan kepada seluruh petani
integrasi ke belakang yaitu padi sawah di Desa Sungai Kakap
meningkatkan daya saing dengan karena masing-masing SDM petani
menguasai sumber daya atau bahan tersebut masih rendah karena
baku produksi. Hasil penelitian dipengaruhi oleh tingkat pendidikan.
menunjukkan menerapkan sistem
jaminan mutu produk segar dapat Kesimpulan
dikategorikan ke dalam strategi vertikal
integrasi ke belakang. Hal ini Hasil evaluasi faktor strategi
dikarenakan agar dapat meningkatkan internal dan faktor strategi eksternal
produktivitas hasil dengan menunjukkan bahwa nilai skor terbesar
memanfaatkan teknologi secara intensif. matriks IFAS adalah luas lahan untuk
Teori strategi diversifikasi terkait pengembangan usahatani yang cukup
merupakan pengakuisisian badan usaha besar, sarana prasarana yang masih
lain yang masih bertalian. Hasil terbatas. Sedangkan matriks EFAS
penelitian menunjukkan meningkatkan adalah permintaan padi sawah organik
yang meningkat dan tingginya alih
fungsi lahan pertanian produktif. efektif untuk diterapkan di kabupaten
Berdasarkan hasil analisis SWOT Kubu Raya.
(strenghts, weakness, opportunities,
threats) terhadap faktor-faktor internal Daftar Pustaka
dan eksternal yang menggunakan
seluruh kekuatan yang ada untuk Aak. 1992. Budidaya Tanaman Padi.
memanfaatkan peluang dalam Yogyakarta. Kanisius.
pengembangan usahatani padi sawah di Adi, Gollden Sancoyo. 2008. Strategi
Kabupaten Kubu Raya, pilihan strategi Pengembangan Usahatani Lele
yang dihasilkan dalam pengembangan Dumbo di Kabupaten Boyolali.
usahatani adalah strategi SO yaitu Boyolali. Jawa Tengah.
mengembangkan kawasan budidaya Andrianto, Tuhana Taufiq. 2014.
padi sawah berkelanjutan, menerapkan Pengantar Ilmu Pertanian:
sistem jaminan mutu produk segar dan Agraris, Agrobisnis,
meningkatan kapasitas sumber daya Agroindustri dan
manusia dan kelembagaan melalui Agroteknologi.Yogyakarta.Glob
pendidikan dan pelatihan. al Pustaka Utama.
Berdasarkan hasil analisis QSPM Amossius. 2010. Analisis Strategi
yang menjadi strategi prioritas yang Pengembangan Agribisnis
dapat diterapkan adalah meningkatkan Komoditas Sayurandi Di
kapasitas sumber daya manusia dan Kabupaten Poso. Poso.
kelembagaan dengan pendidikan dan Akbar, Ardiles. 2014. Strategi
pelatihan menjadi prioritas utama dalam Pengembangan Perawatan
mengembangkan usahatani padi sawah Pertanian Padi Berbasis
di Desa Sungai Kakap dengan total nilai Referensi Petani Dan Sumber
TAS berjumlah 5,47. Daya Lahan Di Kabupaten
Bangka Selatan. Vol 1.
Saran A.T. Mosher. 2014. Menggerakkan dan
Pengembangan usahatani Mengembangkan Pertanian.
komoditas padi sawah membutuhkan Jakarta. Yusaguna.
implementasi kebijakan Dinas Pertanian Bungin, B. 2003.Analisis Data
kabupaten Kubu Raya yang terfokus Penelitian Kualitatif.
pada strategi sehingga tujuan Pemahaman Filosofis dan
pengembangan usahatani dapat tercapai Metodologis ke Arah
sesuai dengan karakteristik wilayah. Penguasaan Model Aplikasi.
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Jakarta.PT Raja Grafindo
diharapkan segera dapat membentuk Persada.
zonasi kawasan budidaya dan membuat BPS. 2016. Sungai Kakap Dalam Angka
kebijkan serta peraturakan yang jelas Tahun 2016. Kubu Raya
untuk melindungi kawasan budidaya Craig dan Grant. 1996. Manajemen
pertanian dari ancaman alih fungsi Strategi. Jakarta. Alex Media
lahan baik oleh pengembangan Komputindo Kelompok
komoditi perkebunan (sawit) maupun Gramedia.
peruntukan lainnya pemangunan David. 2004. Manajemen Strategis.
perumahan dan lain-lain. Konsep. New Jersey. Prentice
Dipandang perlu untuk dilakukan Hall Inc.
penelitian lanjutan untuk dapat
menentukan pilihan strategi yang paling

Potrebbero piacerti anche