Sei sulla pagina 1di 9

HUBUNGAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN

KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU LANSIA SUMBER


SEHAT DESA SUMBERSARI KECAMATAN SARADAN
KABUPATEN MADIUN

Indra Eri Yuliana1, Lexy Oktora Wilda2, Sony Wahyu Tri C3


1Mahasiswa STIKes Satria Bhakti Nganjuk, 2Dosen STIKes Satria Bhakti Nganjuk, 3Dosen STIKes Satria
Bhakti Nganjuk
Email : Indey.Ajah@gmail.com

ABSTRACT

Introduction : integrated service center elderly is the center for the elderly approved, who
moved by a society where they can get health care health services is a component of the
service sustainable and comprehensive health. Method : This research using Design of
correlational this research is the analytic retrospective on the 25 october - 27 december 2018
are elderly of healthy ds in Sumbersari Village, Saradan District, Madiun District.Population
in research it is all seniors is in integrated service center of healthy in Sumbersari Village,
Saradan District, Madiun District As many as 77 elderly , a sampling of sampling purposive
independent variable service health workers and variable dependent on the visits lasia .Data
analysis by test coefficient contingency with a significant degree α = 0.05. Results :
Research from 45 respondents most ( 71,1 % ) service health workers in the category of good
and routine visit to the elderly posyandu 32, respondents the coefficient, contingency
obtained results p value ( 0,002 ) ≤ α ( 0,05 ), so is accepted that there is a service health
workers with the elderly to integrated service center elderly source of healthy in Sumbersari
Village, Saradan District, Madiun District. Conclusion : With health service system optimal
, development goals health can be achieved more effective , efficient , and effectively .The
success of health service system dependent on various components being there was either
funds , supporting facilities and human resources improve our.

Key Words : Health Workers, Service The Elderly, Integrated Service Center

Pendahuluan 2013). Meningkatnya jumlah


Salah satu indikator
lansia tersebut diiringi dengan
keberhasilan pembangunan adalah
permasalahan kesehatan yang
semakin meningkatnya usia
dihadapi hal ini berhubungan
harapan hidup. Semakin
dengan proses degeneratif sistem
meningkatnya usia harapan hidup
dan fungsi dari organ tubuh pada
penduduk, menyebabkan jumlah
lansia. Oleh sebab itu pemerintah
penduduk lanjut usia terus
telah merumuskan berbagai
meningkat dari tahun ke tahun
kebijakan pelayanan kesehatan
(Kementerian Kesehatan RI,
lansia ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan mengurangi rasa hormat pada
dan mutu kehidupan lansia untuk lansia. Keterampilan dan
mencapai masa tua yang bahagia pengetahuan yang memadai akan
dan berdaya guna dalam kehidupan sangat dibutuhkan lansia saat
keluarga dan masyarakat sesuai memperoleh pelayanan petugas
dengan keberadaannya. Sebagai kesehatan. Hal ini dapat dipahami
wujud nyata pelayanan sosial dan karena sikap seseorang adalah
kesehatan pada kelompok lansia suatu cermin kesiapan untuk
ini. Pemerintah telah bereaksi terhadap suatu obyek
mencanangkan pelayanan pada (Supardi, 2008)
lansia melalui beberapa jenjang, Berdasarkan penelitian
pelayanan kesehatan ditingkatkan sebelumnya yang dilakukan oleh
masyarakat adalah posyandu Budiawan (2010) bahwa faktor-
lansia, pelayanan kesehatan lansia faktor kendala dalam pelaksanaan
tingkat dasar adalah Puskesmas posyandu lansia antara lain
dan pelayanan kesehatan tingkat pengetahuan lansia tentang
lanjutan adalah Rumah Sakit manfaat posyandu, jarak rumah
(Depkes RI, 2013). dengan lokasi posyandu,kurangnya
Pelayanan petugas kesehatan dukungan keluarga, sikap yang
merupakan setiap upaya yang kurang baik terhadap petugas
diselenggarakan sendiri atau secara posyandu atau kader, Hal tersebut
bersama-sama dalam suatu yang mendasari kurangnya
organisasi untuk memelihara dan kunjungan para lansia ke
meningkatkan kesehatan, pelayanan kesehatan kususnya
mencegah dan menyembuhkan posyandu. Untuk meningkatkan
penyakit serta memulihkan kesadaran lansia tentang
kesehatan, perorangan, keluarga, 1 pentingnya berkunjung ke
kelompok ataupun masyarakat. Posyandu, lansia diperlukan
Petugas kesehatan agar dapat kegiatan seperti: adanya
dinilai baik dalam melayani lansia penyuluhan kesehatan di desa
sebaiknya membuat kesan pertama masing-masing, pemeriksaan
baik. Untuk sikap dan perilaku kesehatan secara berkala,
lainnya dapat dilakukan tanpa peningkatan olahraga,
pengembangan ketrampilan, Madiun tercatat jumlah lansia yang
bimbingan pendalaman agama, dibawah wilayah kerja Puskesmas
pengelolaan dana sehat Sumbersari ada 2.444 jiwa.
(Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan data dari posyandu
Berdasarkan hasil studi Sumber Sehat Ds. Sumbersari
pendahuluan yang dilakukan Kec.Saradan Kab Madiun terdapat
peneliti tanggal 25 Juli 2018 dari 5 70 jumlah lansia,
lanjut usia yang terdaftar di Posyandu lansia merupakan
posyandu Wilayah Kerja pos pelayanan terpadu untuk
Puskesmas Sumbersari di dapatkan masyarakat lanjut usia yang sudah
3 lansia (60%) mengatakan kalau disepakati, yang digerakan oleh
sering lupa dengan jadwal kegiatan masyarakat dimana mereka bisa
posyandu dan menganggap datang mendapatkan pelayanan kesehatan
ke posyandu lansia hanya saat (Ismawati, 2010). Pelayanan
merasakan sakit saja. 2 lansia kesehatan adalah suatu komponen
(40%) mengatakan kalau keluarga tentang pelayanan kesehatan yang
mengingatkan tentang jadwal berkesinambungan dan
kegiatan posyandu, tetapi lansia komprehensif yang diberikan
mengatakan kalau malas untuk kepada individu dan keluarga di
menghadiri kegiatan posyandu dan tempat tinggal mereka dengan
tidak mengantar lansia ke tujuan meningkatkan,
posyandu mempertahankan atau memulihkan
Menurut Badan Pusat Stastik kesehatan, memaksimalkan tingkat
(BPS) Tahun 2015, jumlah kemandirian, meminimalkan akibat
penduduk lanjut usia di Indonesia dari penyakit serta meningkatkan
lebih dari 13.729.992 dengan derajat kesehatan, (Efendi dan
persentase 6%. Dari jumlah Makhfudli 2009). Dengan sistem
tersebut jumlah lanjut usia di Jawa pelayanan kesehatan yang optimal,
Timur sebesar 3,60 juta jiwa tujuan pembangunan kesehatan
dengan persentase 10,37%. dapat tercapai lebih efektif, efisien,
(Kementerian Kesehatan RI,2013). dan tepat sasaran. Keberhasilan
Data yang diperoleh peneliti dari sistem pelayanan kesehatan
Puskesmas Sumbersari Kabupaten bergantung pada berbagai
komponen yang ada baik dana, manfaat posyandu lansia perlu
fasilitas penunjang maupun terus ditingkatkan dan perlu
Sumber Daya Manusia (SDM) mendapat dukungan berbagai
yang ada seperti perawat, dokter, pihak, baik keluarga, pemerintah
radiologi, ahli fisioterapi, ahli gizi, maupun masyarakat itu sendiri.
dan tim kesehatan lain. Sistem ini Fenomena yang terjadi di
akan memberikan kualitas Posyandu Lansia Sumber Sehat
pelayanan kesehatan yang efektif Ds.Sumbersari Kec.Saradan Kab.
dengan memperhatikan nilai-nilai Madiun ternyata hanya ramai pada
budaya yang dianut oleh awal pendirian saja, selanjutnya
komunitas. lansia yang memanfaatkan
Posyandu Lansia juga posyandu semakin berkurang.
memberikan pelayanan sosial, Dalam meningkatkan kunjungan
agama, ketrampilan, olahraga dan lansia ke posyandu perlu adanya
seni budaya serta pelayanan lain perbaikan dalam pelayanan
yang dibutuhkan para lanjut usia petugas kesehatan dan adanya
dalam rangka meningkatkan dukungan keluarga. Berdasarkan
kualitas hidup melalui peningkatan uraian di atas, peneliti tertarik
kesehatan dan kesejahteraan untuk melakukan penelitian
mereka. Selain itu mereka dapat mengenai Hubungan Pelayanan
beraktifitas dan mengembangkan Petugas Kesehatan Dengan
potensi diri (Soeweno, 2010). Kunjungan Lansia Ke Posyandu
Lansia yang tidak aktif dalam Lansia Sumber Sehat
memanfaatkan pelayanan Ds.Sumbersari Kec.Saradan Kab.
kesehatan di posyandu lansia, Madiun.
maka kondisi kesehatan mereka Metode
tidak dapat terpantau dengan baik, Desain penelitian ini adalah
sehingga apabila mengalami suatu Analitik Korelasional dengan
resiko penyakit akibat penurunan pendekatan Retrospektif pada tanggal
kondisi tubuh dan proses penuaan 25 oktober – 25 Desember 2018 di
dikhawatirkan dapat beresiko fatal Posyandu Lansia Sumber Sehat
dan mengancam jiwa mereka. Ds.Sumbersari Kec.Saradan Kab.
Penyuluhan dan sosialisasi tentang Madiun.. Populasi dalam penelitian
ini adalah Semua lansia yang ada di independen Pelayanan petugas
posyandu sumber sehat Desa kesehatan dan variable dependen
Sumbersari Kecamatan Saradan yaitu Kunjungan lasia pada. Analisa
Kabupaten Madiun sebanyak 77 data dengan uji Coefficient
Lansia, dengan teknik sampling Contingency dengan tingkat
Purposive sampling variabel signifikan α = 0,05

Hasil penelitian

1. Hubungan Pelayanan Petugas Kesehatan denganKunjungan Lansia di Posyandu


Lansia Sumber Sehat Desa Sumbersari Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun.

Tabel 1 Tabulasi Silang Hubungan Pelayanan Petugas Kesehatan dengan Kunjungan


Lansia di Posyandu Lansia Sumber Sehat Desa Sumbersari Kecamatan
Saradan Kabupaten Madiun.
Kunjungan Lansia
Pelayanan Total
Petugas Rutin Tidak Rutin
Kesehatan
f % f % ∑ %
Baik 27 60 5 11,1 32 71,1
Cukup 5 11,1 5 11,1 10 22,2
Kurang 0 0,0 3 6,7 3 6,7
Jumlah 32 71,1 13 28,9 45 100
Uji coefisien kontingensi di dapatkan p value = 0,002≤α = 0,05
Desa Sumbersari Kecamatan
Berdasarkan Tabel menunjukkan Saradan Kabupaten Madiun dengan
bahwa dari 45 responden sebagian tingkat korelasi sedang.
besar (71,1%) pelayanan petugas
kesehatan dalam kategori baik dan Pembahasan
1. Pelayanan Petugas Kesehatan di
rutin berkunjung ke posyandu
Posyandu Lansia Sumber Sehat
lansia yaitu 32 responden. Hasil Uji
Desa Sumbersari Kecamatan
coefisien kontingensi didapatkan p
Saradan Kabupaten Madiun
value = 0,002 ≤α = 0,05, sehingga
Ha diterima dan Ho ditolak, dapat Hasil penelitian
disimpulkan ada hubungan menunjukkan bahwa dari 45
pelayanan petugas kesehatan responden sebagian besar (71,1%)
dengan kunjungan lansia di di pelayanan petugas kesehatan
Posyandu Lansia Sumber Sehat dalam kategori baik yaitu 32
responden. dari 32 responden sebagai berikut:Responsiveness
Hampir setengahnya (49%) (ketanggapan), yaitu kemampuan
berjenis kelamin perempuan petugas memberikan pelayanan
sebanyak 22 responden, hampir kepada pasien dengan
setengahnya (31%) berusia 45-59 cepat.Assurance (jaminan), yaitu
tahun sebanyak kemampuan petugas memberikan
14responden.hampir setengahnya pelayanan kepada pasien sehingga
(22%) berpendidikan SD dipercaya. Dalam pelayanan
sebanyak 10 responden, hampir adalah kejelasan tenaga kesehatan
setengahnya (40%) bekerja memberikan informasi tentang
sebagai petani sebanyak 18 penyakit dan obatnya kepada
responden, hampir.Hasil uji pasien.Emphaty (empati), yaitu
Coefficient Contingency kemampuan petugas membina
didapatkan pvalue jenis kelamin, hubungan, perhatian, dan
usia, pendidikan, pekerjaan, status memahami kebutuan
perkawinan, penghasilan pada pasien.Selain itu Menurut
responden tidak berpengaruh pada Parasuraman, Zeithaml dan Berry
pelayanan petugas kesehatan di (2001, dalam Akbar & Parvez,
karenakan sebaran data demografi 2009), kualitas pelayanan terbagi
pada penelitian ini tidak merata. atas 5 dimensi aplikasi yaitu:
Fakta pada posyandu lansia bukti fisik (tangible), kehandalan
sumber sehat Desa Sumbersari (reliability), daya tanggap
Kecamatan Saradan Kabupaten (responsiveness), jaminan
Madiun bahwa usia, pendidikan , (assurance), dan empati
pekerjaan , status perkawinan, (emphaty). Terpenuhinya 5
penghasilan tidak berpengaruh dimensi kualitas pelayanan
pada penilian lansia terhadap tersebut akan memberikan
pelayanan petugas kesehatan. pengalaman atau pengaruh positif
Pada teori di sebutkan pada masyarakat dengan
yang mempengaruhi pelyanan pelayanan yang disediakan,
petugas kehatan menurut Supardi sehingga hal ini dapat
(2008) focus utama pada membangun motivasi lansia
pelayanan meliputi lima penilaian dalam memanfaatkan sarana
layanan kesehatan (Nursalam, perempuan (54,4%). Hasil uji Chi
2014). Square menunjukkan nilai (p) =
0,027, maka Ho diterima artinya
2. Kunjungan Lansia Ke Posyandu ada pengaruh jenis kelamin
Lansia Sumber Sehat Desa terhadap keaktifan lansia ke
Sumbersari Kecamatan Saradan posyandu lansia.
Kabupaten Madiun 3. HubunganPelayanan Petugas
Kesehatan Dengan Kunjungan
Hasil penelitian Lansia ke Posyandu Lansia
menunjukkan bahwa dari 45 Sumber Sehat Desa Sumbersari
responden sebagian besar (71,1%) Kecamatan Saradan Kabupaten
rutin berkunjung ke posyandu Madiun
lansia yaitu 32 responden.dari 45 Hasil Uji Coefisien
responden sebagian besar (62%) Kontingensi didapatkan p value =
berjenis kelamin perempuan 0,002≤α = 0,05, sehingga Ha
sebanyak 28 responden . Hasil uji diterima dan Ho ditolak, dapat
korelasi Contingency Coefficient disimpulkan ada hubungan
menunjukan p valuejenis kelmin = pelayanan petugas kesehatan
0,036 ≤ α (0,05) kunjungan lansia dengan kunjungan lansia di di
ke posyandu dipengaruhi oleh Posyandu Lansia Sumber Sehat
jenis kelamin secara signifikan. Desa Sumbersari Kecamatan
Jenis kelamin merupakan Saradan Kabupaten Madiun
perbedaan bentuk, sifat, dan dengan tingkat korelasi sedang.
fungsi biologis laki-laki dan Jadi pelayanan petugas kesehatan
perempuan yang menentukan yang sesuai dengan SOP maka
perbedaan peran dalam upaya akan berdampak baik pula pada
meneruskan garis keturunan kunjungann lansia ke posyandu
(Mubarak, 2009). Penelitian yang
Posyandu lansia merupakan pos
di lakukan Susilowati (2014)
pelayanan terpadu untuk
menunjukkan bahwa mayoritas
masyarakat lanjut usia yang sudah
lansia yang mengikuti kegiatan
disepakati, yang digerakan oleh
posyandu lansia di Desa Tegalgiri
masyarakat dimana mereka bisa
Nogosari Boyolali adalah
mendapatkan pelayanan kesehatan Kesimpulan
sebagian besar (71,1%)
(Ismawati, 2010). Pelayanan
pelayanan petugas kesehatan dalam
kesehatan adalah suatu komponen
kategori baik dan rutin berkunjung ke
tentang pelayanan kesehatan yang
posyandu lansia yaitu sebanyak
berkesinambungan dan
(71,1%) 32 responden. Hasil Uji
komprehensif yang diberikan
coefisien kontingensi didapatkan p
kepada individu dan keluarga di
value = 0,002 ≤α = 0,05 dan r = 0,498,
tempat tinggal mereka dengan
sehingga Ha diterima dan Ho ditolak,
tujuan meningkatkan,
dapat disimpulkan ada hubungan
mempertahankan atau
pelayanan petugas kesehatan dengan
memulihkan kesehatan,
kunjungan lansia di di Posyandu
memaksimalkan tingkat
Lansia Sumber Sehat Desa Sumbersari
kemandirian, meminimalkan
Kecamatan Saradan Kabupaten
akibat dari penyakit serta
Madiun dengan tingkat korelasi
meningkatkan derajat kesehatan,
sedang.
(Efendi dan Makhfudli 2009).
Dengan sistem pelayanan Daftar Pustaka
kesehatan yang optimal, tujuan Azwar, Saifudin. 2010. Metode
Penelitian. Yogjakarta : Pustaka
pembangunan kesehatan dapat Pelajar
tercapai lebih efektif, efisien, dan
Badan Pusat Statistik : Kependudukan
tepat sasaran. Keberhasilan sistem 2015-2019
pelayanan kesehatan bergantung http://www.ilo.org/wcmsp5/gr
oups/public/%4oasia/%4oro-
pada berbagai komponen yang bangkok/%4oilo
ada baik dana, fasilitas penunjang jakarta/documents/presentation
/ (Diakses pada tanggal 20
maupun Sumber Daya Manusia Januari 2017)
(SDM) yang ada seperti perawat,
Badan Pusat Statistik Kota Madiun,
dokter, radiologi, ahli fisioterapi, 2016. Data Jumlah Cakupan
ahli gizi, dan tim kesehatan lain. yang Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Lansia di Wilayah
Sistem ini akan memberikan Kerja Puskesmas Patihan Kota
kualitas pelayanan kesehatan yang Madiun 2016

efektif dengan memperhatikan Bandiyah, Siti. 2009. Lanjut Usia dan


nilai-nilai budaya yang dianut Keperawatan Gerontik.
Yogyakarta: Nuha Medika
oleh komunitas.
Budiawan, A. 2010. Faktor-faktor
Yang Berhubungan Dengan Murniasih, Erni. 2007. Hubungan
Kunjungan Lansia Ke Posyandu Dukungan Keluarga Dengan
Lansia Di Desa Ngempon Tingkat Kecemasan Akibat
Kecamatan Bergas Kabupaten Hospitalisasi Pada Anak Usia
Semarang : Skripsi Pra Sekolah Di Bangsal 1
RSUP Dr. Soejarwadi
Departemen Kesehatan RI.2003. jenis Tirtonegoro Klaten. Jurnal
pelayanan kesehatan pada Kesehatan Surya Medika
posyandu lansia Yogjakarta.
:http://www.indonesia-
publichealth.com/2013/05/posy Niven, Neil.2010. Psikologi Kesehatan
and-lansia.html (Diaskes pad :Pengantar Untuk Perawat
tanggal 20 Januari 2017) Dan Profesional. Jakarta:EGC

Depkes RI. 2013. Pedoman Notoatmodjo, Soekidjo, (2007).


Pembinaan Kesehatan Usia Kesehatan Masyarakat :Ilmu dan
Lanjut Bagi Petugas Kesehatan Seni. Jakarta : Rineka Cipta
II. Direktorat Jendral
Pembinaan Kesehatan Notoatmodjo, Soekidjo, (2010).
Masyarakat (Diakses pada Kesehatan Masyarakat :Ilmu dan Seni.
tanggal 28 Januari 2017) Jakarta : Rineka Cipta

Erpandi. (2014). Posyandu Lansia.


Jakarta : EGC Nugroho, W. 2012. Keperawatan
Gerontik dan Geriatrik Edisi 3.
Jakarta:EGC
Hidayat, A. Aziz. Metode Penelitian
Keperawatan dan Tekhnik Nursalam, 2008. Metodelogi
Analisa Data. Jakarta: Penelitian Ilmu Keperawatan.
Salemba Medika. 2007 Jakarta: Salemba Medika

Ismawati dkk. (2010). Posyandu Desa


Siaga. Yogjakarta: Nuha Medika Nuryanti, Lusi. 2015. Psikologi Anak.
Jakarta: PT. Indeks
Kemenkes RI. Buletin Jendela Data
dan Informasi Kesehatan Padila. 2013. Asuhan Keperawatan
Semester I, Kemenkes RI tahun Penyakit Dalam. Yogjakarta: Nuha
2013. Jakarta (Diakses pada Medika
tanggal 28 Januari 2018)

Komnas Lansia. 2010. Pedoman


Pelaksanaan Posyandu Lansia.
Jakarta.

Maryam,R. Siti, dkk. 2008. Mengenal


Usia Lanjut dan Perawatanya.
Jakarta: Salemba

Potrebbero piacerti anche