Sei sulla pagina 1di 18

Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 286-303 ISSN : 2502-1419

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


TINGKAT PENJUALAN DI INDRAKO SWALAYAN
TELUK KUANTAN

Rogi Gusrizaldi dan Eka Komalasari


Mahasiswa dan Dosen Program Studi Administrasi
Email : eka.komalasari@soc.uir.ac.id

Abstract

Sales is an absolute requirement continuity of a business, because it will get the sales profits. The higher
the sales, the profit didapatpun will be maximized. To achieve this goal it is very necessary efforts so that
consumers have the appeal and loyal nature of shopping in the business unit. A company will not develop
if unable to sell the products produced, instead, a company is able to exist in the competition. According
to Basu Swastha (2001:8) sales is the science and art of personal influence made by the seller to invite
other people to be willing to buy goods offered. The factors that affect penjulalan is the condition and
ability of sellers, market conditions, capital and organizational conditions of the company. This study
aims to determine the factors that influence the level of sales in Supermarkets Indrako Teluk Kuantan.
This type of research is the type of quantitative research, the research emphasizes on the analysis of
numerical data (numbers) are processed by the method statiska, so as to obtain an assessment of each
variable. Methods of data collection was done by a list of questions (questionnaire), interviews,
observation, documentation. And using a sampling technique that uses accidental sampling technique for
sampling in 40 consumers. The results of the four indicators are quite good. Suggestions writer is to
reorganize and improve again the factors that affect the level of sales by fixing four independent
variables are perceived masi less than the maximum.
Keywords: Sales

Abstrak

Penjualan merupakan syarat mutlak keberlangsungan suatu usaha, karena dengan penjualan maka akan
didapatkan keuntungan. Semakin tinggi penjualan maka keuntungan yang didapatpun akan semakin
maksimal. Untuk mencapai tujuan ini maka sangat diperlukan usaha-usaha agar konsumen mempunyai
daya tarik dan sifat loyal dalam berbelanja dalam unit usaha. Suatu perusahaan tidak akan berkembang
apabila tidak mampu menjual produk yang dihasilkan, sebaliknya suatu perusahaan mampu untuk eksis
dalam persaingan usaha. Menurut Basu Swastha (2001:8) penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi
pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang yang
ditawarkan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penjulalan adalah kondisi dan kemampuan
penjual, kondisi pasar, modal, dan kondisi organisasi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat penjualan di Indrako Swalayan Teluk
Kuantan. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang
menekankan analisis pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statiska, sehingga
dapat diperoleh hasil penilaian terhadap setiap variabel. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
cara daftar pertanyaan (kuisioner), wawancara, observasi, dokumentasi. Dan menggunakan teknik
penarikan sampel yaitu menggunakan teknik accidental sampling untuk penarikan sampel pada 40 orang
konsumen. Hasil penelitian dari empat indikator tersebut adalah cukup baik. Saran penulis adalah untuk
membenahi dan memperbaiki lagi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penjualan dengan cara
membenahi empat variable bebas tersebut yang dirasakan masi kurang maksimal.
Kata kunci : Penjualan

PENDAHULUAN
Perkembangan zaman saat ini dilakukan terus menerus untuk memperoleh
menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis laba. Keberadaan bisnis dewasa ini banyak
semakin kuat. Bisnis secara sederhana dapat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi,
diartikan sebagai suatu aktivitas yang

286
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penjualan.....
Rogi Gusrizaldi dan Eka Komalasari

informasi, komunikasi dan perubahan pasar Kuantan ini bukan saja menyediakan
yang sudah mengglobal. kebutuhan dan peralatan yang dibutuhkan
Hal ini merupakan tantangan yang rumah tangga saja, didalam Indrako
harus dihadapi oleh pelaku bisnis atau Swalayan juga dilengkapi dengan mesin
perusahaan yang ingin bertahan dan mapu ATM, counter Hp, photo Box serta arena
menghadapi segala tantangan tersebut. bermain anak-anak. Pihak Indrako Swalayan
Menghadapi dinamika dunia usaha yang juga menyediakan fasilitas penunjang lainya
usaha yang penuh dengan persaingan dan yang dapat dilihat dari tabel berikut ini:
untuk menyeimbangkan dengan para Tabel 1. Fasilitas Yang Teredia di
pesaing yang ada, serta untuk dapat lebih Indrako Swalayan
unggul diantara pesaing maka perusahaan No Fasilitas
harus dapat lebih mengaktifkan seluruh 1. Parkir
kegiatan yang meliputi kegitan produksi, 2. Mushola
personalia, finansial, pemasaran dan 3. Kamar Mandi
administrasi. Bidang pemasaran memegang 4. Mesin Atm
peranan penting didalam menyampaikan 5. Counter Hp
produk kepada konsumen, tetapi hal ini tidak 6. Tempat Bermain Anak-anak
terlepas juga dari dukungan bidang-bidang 7. Tempat Penitipan Barang
lainya.Bidang pemasaran ini meliputi Sumber: prasurvey indrako swalayan
kegiatan produk, struktur harga, promosi, Pada Indrako Swalayan Teluk
dan system distribusi, dimana masing- Kuantan, rata-rata pada umumnya konsumen
masing kegiatan ini saling mendukung yang datang untuk berbelanja jika dilihat
keberadaanya. jumlah kendaraan, pada hari biasa saja untuk
Swalayan perusahaan yang bergerak kendaraan roda empat mencapai puluhan
dalam bidang retail dengan konsep menjual mobil perharinya, sedangkan untuk
produk makanan (food) dan di luar makanan kendaraan roda dua bisa mencapai ratusan
(non food) antara lain: beras, gula, minyak, sepeda motor perharinya. Untuk hari libur
roti, snack, , kebutuhan rumah tangga dan jumlah konsumen yang datang untuk
lain sebagainya. bebelanja, untuk kendaraan roda empat bisa
Swalayan dari segi pemasaran mencapai empat kali lipat hari biasanya,
memilki peran penting, sebagai salah satu begitu juga dengan kendaraan roda dua.
lembaga pemasaran (retailer) dalam jalur Dengan kondisi di atas menunjukan bahwa
distribusi pemasaran produk, Dalam fungsi- indrako Swalayan telah melengkapi fasilitas-
fungsi pemasaran ini, dilakukan upaya- fasilita yang mereka berikan pada
upaya yang meliputi peningkatan penjualan pelanggan. Dengan tujuan meningkatkan
hasil produksi dan penciptaan semakin penjualan di Indrako Swalayan.
banyak pelanggan (Sudarsono1996:36) dan Hambatan-hambatan diatas, tidak
pemasarn sangat penting untuk menjamin mutlak menjadi pedoman IndrakoSwalayan
kelangsungan dan perkembangan dalam menganalisis permasalahan, tetapi hal
perusahaan di masa yang akan datang. lain yang perlu dikaji adalah gejala naik-
Dari berbagai aktivitas pemasaran turunya penjualan bulanan khususnya dari
yang telah dilakukan oleh IndrakoSwalayan, sisi konsumen. Hal ini sangat penting bagi
ada beberapa masalah yang di hadapi dan kalangsungan Swalayan dengan asumsi
hal ini sangat mempengaruhi kelancaran bahwa Swalayan bukan hanya bergantung
usaha. Kesulitan dalam pemasaran antara kepada kegiatan menjual produk saja,
lain: kurang jumlah kelengkapan barang melainkan juga tidak terlepas dari kegiatatan
pada Indrako swalayan. Tantangan lain yang penawaran produk ke konsumen akhir.
di hadapi adalah semakin menjamurnya Menurut basu swastha (2008:403) faktor-
usaha-usaha kecil di area sekitar Swalayan. faktor yang mempengaruhi tingkat penjualan
Hal ini sangat mempengaruhi pencapaian yaitu sebagai berikut :
target penjualan di Swalayan. 1. Kondisi dan kemampuan penjual
Berdasarkan pra survey yang 2. Kondisi pasar
penulis lakukan, Indrako Swalayan Teluk

287
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 286-303 ISSN : 2502-1419

3. Modal produk Swalayan dapat terus ditingkatkan


4. Kondisi organisasi perusahaan dan mampu bersaing dengan produk yang di
hasilkan oleh para pesaingnya.Sebagai
Hal ini harus menjadi perhatian gambaran penjualan Swalayan dapat dilihat
serius oleh Swalayan agar tingkat penjualan pada tabel 2 berikut ini:

Tabel 2. Target Dan Realisasi Penjualan Pada Indrako swalayan Tahun 2012-2014.
Target Penjualan Realisasi Penjualan Persentase Pencapaian
Tahun
(Rp) (Rp) (%)
2012 10.150.000.000 8.090.929.005 80
2013 9.400.000.000 7.444.541.329 79
2014 9.000.000.000 7.609.038.694 85
Sumber :Indrako swalayan, 2015
Berdasarkan table 2 dapat dilihat penjualan adalah Rp 9.400.000.000,-
bahwa omset penjualan masih sangat jauh sedangkan realisasi adalah Rp
dari target yang di harapkan. Misalnya pada 7.444.541.329,- pada tahun 2014 target
pada tahun 2012 target penjualan Rp penjualan adalah Rp 9.000.000.000,-
10.150.000.000,- sedangkan realisasi adalah sedangkan realisasi adalah Rp7.609.038.694.
Rp8.090.929.005,- pada tahun 2013 target

Tabel 3. Perbandinga Harga Produk di Indrako Swalayan Dengan Swalayan Pesaing.


No Nama Produk Harga
Indrako Mandiri Minimarket
Swalayan Swalayan sahabat
1 Promina bubur bayi beras Rp 10.500 Rp 10.200 Rp 11.000
merah 120 gr
2 Mamy poko pants std m20 Rp 34.200 Rp 34. 700 Rp 34.700
3 Lux shawer cream fresh 200 ml Rp 16.400 Rp 15.700 Rp 15.900
4 Bimoli special 1 liter Rp 16.300 Rp 15.600 Rp 16.500
5 Rinso anti noda 900 gr Rp 17.200 Rp 16.500 Rp 17.200
6 Molto all in one sb blue 800 ml Rp 26.700 Rp 25.900 Rp 26.400
7 Sunglight jeruk nipis 800 ml Rp 13.200 Rp 12.700 Rp 13.000
8 Pepsodent white 120 gr Rp 5.500 Rp 5.200 Rp 5.800
9 Chil kid vanilla 800 gr Rp 135.800 Rp 132.300 Rp 137.500
Sumber : Data Olahan Pra Survey Peneliti, 2015
Dari tabel di atas terlihat harga makanan (grocery) seperti beras, minyak,
produk di swalayan indrako cendrung lebih gula dan lain sebagainya, peralatan rumah
tinggi dari swalayan pesaingnya sehinga tangga (bazaar) seperti piring, gelas,
menyebabkan menurunya penjualan di peralatan dapur dan lain sebagainya.Selain
indrako swalayan dan tidak tercapainya dari pada itu di tempat penulis meneliti
target penjualan yang di inginkan. terdapat banyaknya usaha retail sejenis yang
Dari tabel 2 diatas terlihat bahwa memberikan dan menawarkan berbagai
penjualan Swalayan masih dibawah dari produk misalnya seperti mandiri swalayan,
target yang diinginkan, hal ini disebabkan minimarket azidilia, dan minimarket
oleh naik turunnya tingkat penjualan dalam sahabat. Dugaan sementara penulis Hal
tiga tahun terakhir, akan tetapi masih dapat inilah yang menyebabkan terjadinya naik
ditingkatkan dan mencapai target yang di turun tingkat penjualan sehingga tidak
inginkan namun hal tersebut tidak tercapainya target penjualan yang
menyebabkan kerugian terhadap pemilik diinginkan.
swalayan. Swalayan menawarkan produk Sebagai mana diketahui salah satu
yang beragam, mulai dari golongan tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh

288
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penjualan.....
Rogi Gusrizaldi dan Eka Komalasari

laba semaksimal mungkin dalam rangka oleh indrako swalayan dan akan
meningkatkan pertumbuhan perusahaan. mengancam pertumbuhan juga
Untuk mencapai tujuan tersebut harus dapat kelangsungan bisnis indrako
meningkatkan penjualan. Dengan semakin swalayan.
ketatnya persaingan usaha pada masa
sekarang ini maka perusahaan akan Rumusan Masalah
menerapkan suatu startegi penjualan yang Berdasarkan latar belakang masalah yang
dapat bersaing dalam persaingan bahkan telah penulis uraikan di atas, maka dapat di
mengurangi persaingan. Seorang menejer tarik rumusan masalah sebagai berikut:
harus dapat merumuskan kebijakan yang “Apa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
tepat agar produk atau barang yang dijual Penjualan di Indrako swalayanTeluk
tersebut dapat dibeli dan laris dipasar bisns. Kuantan” .
Suatu penjualan akan meningkat karena
semakin besarnya produk yang terjual dan Tujuan Penelitian
secara tidak langsung akan mempengaruhi Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
tingkat penjualan dan akan mendatangkan tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah
dan meningkatkan laba perusahaan didalam untuk mengetahui dan menjelaskan faktor-
melaksanakan kegiatan penjualanya dan faktor yang mempengaruhi penjualan di
juga mempertahankan kelangsungan hidup Indrako swalayan Teluk Kuantan.
perusahanya.
Tidak tercapai target penjualan
suatu perusahaan dapat terjadi karena STUDI KEPUSTAKAAN
kesalahan dari perusahaan itu sendiri yaitu Bauran Pemasaran
faktor dari intern, misalnya kualitas Bauran pemasaran merupakan
pelayanan penjualanya. Bisa juga karena bagian dari aktivitas pemasaran yang
faktor ekstern perusahaan misalnya adanya mempunyai peranan yang cukup penting
perubahan dari selerah konsumen yang tiap dalam mempengaruhi konsumen untuk
tahun selalu berbeda dan juga adanya membeli produk dan jasa yang ditawarkan.
kebijakan dari pemerintah dan lain Untuk mengetahui lebih jelas, penulis akan
sebagainya. menggunakan beberapa pendapat tentang
Menurunya tingkat penjualan akan bauran pemasaran oleh para ahli :
menyebabkan laba yang akan diperoleh Menurut panji anoraga (2004:202),
perusahaan semakin kecil dan itu yaitu: Bauran pemasaran ( marketing mix )
mempengaruhi pertumbuhan perusahaan adalah variabel – variabel yang dapat
dimasa yang akan datang. dikendalikan oleh perusahaan, yang terdiri
Adapun fenomena dari penelitian ini dari produk, harga, distibusi dan promosi.
adalah : Sedangkan menurut kotler (2002:
a. Cukup banyaknya pesaing yang 18),yaitu: Bauran pemasaran ( marketing
memasarkan dan bergerak di bidang mix) adalah seperangkat alat pemasaran
retail yang sama sehingga indrako yang digunakan perusahan untuk terus –
swalayan belum mampu sepenuhnya menerus mencapai tujuan pemasarannya di
dalam mengendalikan pasar. pasar sasaran.Bauran pemasaran dapat
b. Harga produk pada indrako diklasifikasikan menjadi 4P (Product, Price,
swalayan cenderung lebih tinggi Place, Promotion)
dari beberapa swalayan pesaing a. Produk
menyebabkan daya beli konsumen Menurut Kotler dan Keller yang
menurun. dialih bahasa oleh Benyamin Molan (2007
c. Turunnya volume penjualan dalam :4) produk adalah segala sesuatu yang dapat
beberapa tahun terakhir karena ditawarkan ke pasar untuk memuaskan
banyaknya bermunculan pesaing keinginan dan kebutuhan, termasuk barang
yang bergerak dalam bidang yang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat,
sama, menyebabkan target properti, oerganisasi, informasi, dan ide. Jadi
penjualan belum mampu di capai produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu

289
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 286-303 ISSN : 2502-1419

yang berwujud saja, tetapi juga sesuatu yang produk yang diakui mempunyai ikatan
tidak berwujud seperti pelayanan jasa dan fungsional tertentu.
diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan 4. Lini produk (product lini) : sekelompok
konsumen.Di dalam produk ada terdapat produk yang saling terkait erat karena
tingkatan, hirarki dan klasifikasi produk. produk tersebut melakukan fungsi yang
1) Tingkatan produk sama, di jual kepada kelompok
Dalam merencanakan penawaran pelanggan yang sama yang dipasarkan
pasarnya, pemasar harus melalui saluran yang sama atau masuk
mempertimbangkan lima tingkatan produk. kedalam rentang harga tertentu.
Setiap tingkat menambah nilai konsumen, 5. Jenis produk (product type) :
dan kelimanya merupakan hierarki nilai sekelompok barang dalam lini produk
konsumen .tingkatan produk tersebut adalah: yang sama – sama memiliki salah satu
1. Tingkat yang paling dasar adalah dari beberapa kemungkinan bentuk
manfaat inti (core benefit), produk tersebut.
yaitumanfaatatau layanan dasar yang 6. Barang (item, dan juga di sebut unit
konsumen sebenarnya beli atau pencatatan persedian [stockkeeping
dapatkan. unit] atau vafian produk [product
2. Pada tingkat kedua, pemasar harus varian]) : unit tersendiri dalam suatu
dapat mengubah manfaat inti menjadi merek atau lini produk yang dapat
produk dasar (basic product). dibedakan berdasarkan ukuran, harga,
3. Pada tingkat ketiga Pemasaran penampilan atau suatu ciri lain.
menyiapkan produk yang diharapkan 3) Klasifikasi produk
(expected product) yaitu perlengkapan Begitu banyak jenis produk yang
dan kondisi tertentu yang biasanya dibeli konsumen dapat diklasifikasikan
diharapkan ada oleh pembeli produk berdasarkan kebiasaan belanja. Kotler
tersebut. menulis di dalam bukunya yang berjudul
4. Pada tingkat keempat, pemasar manajemen pemasaran (2003:73) bahwa
menyiapkan produk bernilai tambah klasifikasi produk terbagi menjadi empat
(augmented product) yang melebihi bagian yaitu :
harapan konsumen. 1. Barang mudah adalah barang – barang
5. Di tingkat kelima adalah produk yang biasanya sering dibeli pelanggan
potensial (potensial produk), yang dengan cepat dan dengan upaya yang
merupakan semua augmentasi dan sangat sedikit.
transformasi yang mungkin dijalani 2. Barang toko adalah barang – barang
oleh produk atau penawaran tersebut di yang biasanya dibandingkan
masa mendatang. berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga
2) Hirarki produk , dan gaya dalam proses pemilihan dan
Masing – masing produk berkaitan pembeliannya.
dengan produk – produk tertentu lainnya. 3. Barang khusus adalah mempunyai ciri-
Hierarki produk ini membenteng mulai dari ciri atau identitas merek yang unik dan
kebutuhan- kebutuhan dasar hingga barang- karena itulah cukup banyak pembeli
barang khusus yang memuaskan barang yang bersedia melakukan upaya
tersebut. Menurut kotler ada 6 tingkat pembelian yang khusus.
hierarki yaitu : 4. Barang yang tidak dicari adalah barang
1. Kebutuhan keluarga (need family): –barang yang tidak diketahui konsumen
kebutuhan inti yang mendasari atau biasanya mereka tidak berpikir
keberadaan suatu kelompok produk. untuk membelinya.
2. Keluarga produk (product family) : 4) Klasifikasi Barang Konsumen
semua kelas produk yang dapat Produk umumnya juga
memenuhi kebutuhan inti dengan diklasipikasikan berdasarkan siapa
lumayan efektif. konsumenya dan untuk apa produk
3. Kelas produk (product class): tersebut dikosumsi. Berdasarkan kriteria
sekelompok produk dalam kelompok ini, produk dapat dibedakan menjadi dua

290
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penjualan.....
Rogi Gusrizaldi dan Eka Komalasari

yaitu barang konsumen (counsumer’s c. Emergency goods adalah barang


goods) dan barang industri (industrial’s yang dibeli bila suatu kebutuhan
goods). dirasa konsumen sangat
Barang konsumen adalah barang mendesak, misanya payung dan
yang dikosumsi untuk kepentingen jas hujan dimusim hujan.
konsumenakhir sendiri (individu dan 2. Shopping Goods
rumah tangga) bukan untuk tujuan bisnis. Shopping goods adalah barang-
Umumnya barang konsumen dapat barang yang dalam proses pemilihan
diklasipikasikan menjadi empat jenis, dan pembelianya dibandingkan oleh
yaitu convenience goods, shopping konsumen di antara berbagai
goods, speciality goods, dan unsought alternatif yang tersedia. Kriteria
goods (Fandy Tjiptono 2008:101). perbandingan tersebut meliputi
Klasifikasi ini didasarkan pada kebiasaan harga, kualitas, dan model masing-
konsumen dalam berbelanja (Berkowitz, masing barang. Contohnya alat-alat
et al., 1992) , yang dicerminkan dalam rumah tangga, pakaian, dan
tiga aspek berikut(a) usaha yang furniture. Shopping goods terdiri
dilakukan konsumen untuk sampai pada dari dua jenis, yaitu
suatu keputusan pembelian, (b) atribut- homogeneousshopping goods dan
atribut yang digunakan konsumen dalam heterogeneous shopping goods.
pembelian, dan (c) frekuensi pembelian. a. Homogeneous shopping goods
1. Convenience Goods merupakan barang-barang yang
Convenience goods merupakan oleh konsumen yang dianggap
barang yang pada umumnya serupa dalam hal kualitas tetapi
memiliki frekuensi pembelian tinggi cukup berbeda dalam harga.
(sering dibeli), dibutuhkan dalam Dengan demikian konsumen
waktu segera, dan hanya berusaha mencari harga yang
memerlukan usaha yang minimum termurah dengan cara
(sangat kecil) dalam pembandingan membandingkan harga di satu
dan pembelianya. Contoh antara lain toko dengan satu toko lainya.
rokok, sabun, pasta gigi, baterai, Contoh adalah tape recorder, TV
permen, dan surat kabar. dan mesin cuci.
Convenience goods sendiri masih b. Heterogeneous shopping goods
dapat dikelompokan menjadi tiga adalah barang-barang yang
jenis, yaitu staples, impluse goods, aspek karakteristik atau ciri-
dan emergency goods. cirinya (features) dianggap lebih
a. Staples adalah barang yang penting oleh konsumen daripada
dibeli konsumen secara reguler aspek harganya. Dengan kata
atau rutin, misalnya sabun lain, konsumen
mandi dan pasta gigi. mempresepsikanya berbeda
b. Impulse goods merupakan dalam hal kualitas dan atribut.
barang yang dibeli tanpa Contohnya perlengkapan rumah
perancanaan terlebih dahulu tangga, mebel, dan pakaian.
ataupun usaha-usaha 3. Specialty Goods
mencarinya. Biasanya impulse Specialty goods adalah barang-
goods tersedia dan dipajang barang yang memiliki karakteristik
dibanyak tempat yang tersebar, dan atau identifikasi merek yang
sehingga konsumen tidak terlalu unik di mana sekelompok konsumen
repot-repot mencarinya. Contoh bersedia melakukan usaha
permen karet, coklat, majalah. khususnya untuk membelinya.
Biasanya impulse goods Umumnya jenis barang speciality
dipajang didekat counter terdiri dari atas barang-barang
supermarket. mewah dengan merek dan model
spessipik, seperti mobil

291
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 286-303 ISSN : 2502-1419

Lamborghini, pakaian yang penjual) untuk mendorong konsumen


dirancang oleh perancang terkenal membeli produk yang ditawarkan (anoraga,
(misalnya oleh Chiristion Dior dan 2004:222).
Versace), kamera Nikon, dan lain-
lain. Penjualan
4. Unsought Goods 1. Pengertian penjualan
Unsought goods merupakan barang- Penjualan merupakan syarat mutlak
barang yang tidak diketahui keberlangsungan suatu usaha, karena dengan
konsumen atau kalaupun sudah penjualan maka akan didapatkan
diketahui, tetapi pada umumnya keuntungan. Semakin tinggi penjualan maka
belum terpikirkan untuk keuntungan yang akan didapatpun akan
membelinya. Ada dua jenis unsoght semakin maksimal. Untuk mencapai tujuan
goods, yaitu regularly unsought ini maka sangat diperlukan usaha-usaha agar
goods dan unsought goods. konsumen mempunyai daya tarik dan sifat
a. Regularly unsought product adalah loyal dalam berbelanja disuatu unit usaha.
barang-barang yang sebetulnya sudah Suatu perusahaan tidak akan
ada dan diketahui konsumen, tetapi tidak berkembang apa bila tidak mampu menjual
terpikirkan untuk membelinya. produk yang dihasilkan, sebaliknya suatu
Contohnya ensiklopedia, asuransi jiwa, perusahaan mampu untuk terus
batu nisan, tanah kuburan. meningkatkan penjualan maka perusahaan
b. New unsought productsadalah barang tersebut akan mampu untuk eksis dalam
yang yang benar-benar baru dan sama persaingan usaha.
sekali belum diketahui konsumen. Jenis Seiring terjadi salah pengertian
barang ini merupakan hasil inovasi dan tentang istilah penjualan. Istilah penjualan
pengembangan produk baru, sehingga sering dianggap sama dengan istilah
belum banyak konsumen yang pemasaran, padahal pemasaran mempunyai
mengetahui. kegiatan yang luas. Sedangkan penjualan
b. Price (harga) hanyalah merupakan suatu kegiatan saja
Harga merupakan variabel yang dalam pemasaran. Untuk memperoleh
dapat dikendalikan dan yang menentukan gambaran lebih jelas tentang penjualan,
diteriman tidaknya suatu produk oleh maka dapat ditinjau dulu definisi penjualan
konsumen.Harga semata – mata tergantung menurut para ahli.
pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja Penjualan menurut Kotler (2001:41)
dengan mempertimbangkan berbagai hal. diketahui bahwa pasar pokonya penjualan
“murah” atau “mahal” nya harga suatu adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi
produk sangat relatif sifatnya .(panji pribadi dan dipersuaikan oleh penjualan
Anoraga, 2004:221 untuk mengajak orang lain agar bersedia
c. Place (distribusi) membeli barang yang ditawarkan.
Place (distribusi) merupakan alat Menurut Swastha (2001:8) penjualan
bauran pemasaran lainnya termasuk kegiatan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi
yang dilakukan perusahaan agar produk yang dilakukan oleh penjualan untuk
dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan mengajak orang lain agar bersedia membeli
sasaran. Menurut pandji dalam bukunya barang atau jasa yang ditawarkan.
manajemen bisnis (2004 :221) distribusi Jadi dengan adaya penjualan dapat
merupakan masalah yang akan dihadapi terciptakan suatu proses pertukaran barang
perusahaan pada saat produk selesai atau jasa antara penjual dan pembeli.
diproses. Dengan alat penukar berupa uang orang
d. Promotion (promosi) akan mudah untuk memenuhi kebutuhannya,
Promosi adalah salah satu bagian dan penjualan akan mudah dilakukan.
dari bauran pemasaran yang besar perannya. Penjualan pada umumnya langsung
Promosi merupakan suatu ungkapan dalam ditawarkan kepada masyarakat atau
arti luas tentang kegiatan – kegiatan yang konsumen dengan melalui perantara seperti
secara aktif dilakukan oleh perusahan ( wiraniaga, yang berfungsi sebagai mata

292
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penjualan.....
Rogi Gusrizaldi dan Eka Komalasari

rantai yang menghubungkan perusahaan kenalan: berita buruk itu akan cepat
dengan pelanggannya. menyebar dan akan merugikan perusahaan.
2. Konsep Penjualan 3. Manajemen Penjualan
Konsep ini mengasumsikan bahwa para Para pengusaha biasanya menggunakan
konsumen pada umumnya menunjukkan istilah ini untuk menunjukkan pengarahan
kelembagaan atau penolakan pembelian kepada para penjual atau personal selling.
sehingga harus dibujuk untuk Definisi manajeman penjualan menurut
membeli.Konsep itu mengasumsikan bahwa (Basu Swastha dan Irawan,2008:403) adalah
perusahaan memiliki banyak sekali alat Perencanaan, pengarahan, dan pengawasan
penjualan dan promosi yang efektif untuk personal selling termasuk penarikan
merangsang lebih banyak pembelian. pemilihan, perlengkapan, penentuan rute,
Konsep penjualan dapat didefinisikan supervisi, pambayaran dan motivasi sebagai
sebagai berikut , menurut (Kothler,2000:21), tugas yang di berikan kepada para tenaga
Konsep Penjualan adalah berkeyakinan penjual.
bahwa konsumen dan perusahaan bisnis, jika Dari definisi tersebut dapat diambil
dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli pengertian tugas dari manajemen penjualan
cukup banyak produk-produk yang cukup luas. Disamping tugas-tugas tersebut
ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh di dalam perusahaan ia harus menyusun
karena itu organisasi tersebut harus struktur organisasi yang dapat menciptakan
melakukan usaha promosi dan penjualan komunikasi secara efisien tidak hanya di
yang agresif. dalam departemen lainnya. Ia juga
Kebanyakan perusahaan mempraktekkan merupakan penghubung antara perusahaan
konsep penjualan ketika mereka mempunyai dengan pembeli dan masyarakat lain serta
kapasitas yang berlebih. Tujuan mereka bertanggung jawab untuk menciptakan dan
adalah menjual apa yang dihasilkan mereka mempertahanakan jaringan distribusi yang
dan bukannya menghasilkan apa yang efektif.
diinginkan pasar. Dalam perekonomian Manajer penjualan di dalam menjalankan
modern kapasitas produksi telah dibangun kegiatannya juga harus mengunakan dan
dengan anggapan bahwa kebanyakan pasar berpartisipasi dalam mempersiapkan
yang merupakan pasar pembeli dan pasar informasi untuk pengambilan keputusan
penjual harus berjuang untuk mendapatkan pemasaran, seperti penentuan anggaran,
pelanggan. Pasar prospek penuh dengan kuota dan daerah penjualan, produk,
siaran iklan, surat kabar, surat langsung dan distribusi, promosi serta penetapan harga.
telephone penjualan, pada setiap kesempatan 4. Faktor - faktor yang
orang selalu berusaha untuk menjual Mempengaruhi Penjualan
sesuatu. Akibatnya publik sering Dalam menjual barang atau jasa ada
mengidentifikasi pemasaran sebagai beberapa faktor yang harus diperhatikan
penjualan dan periklannan dengan cara yang menurut Basu Swastha (2008:406) :
keras. 1) Kondisi dan Kemampuan Penjual
Akan tetapi, pemasaran yang didasarkan 2) Kondisi Pasar
pada penjualan yang keras memiliki resiko 3) Modal
tinggi. Pemasaran mengasumsikan bahwa 4) Kondisi Organisasi perusahaan
para pelanggan yang dibujuk untuk membeli 1. Kondisi Pasar
sebuah produk mungkin akan menyukainya, Pasar adalah tempat terjadinya
dan jika mereka tidak menyukainya, mereka transaksi jual beli, atau dengan kata lain
tidak akan menjelek-jelekkan produk atau tempat transaksi antara pihak penjual dan
mengadu ke organisasi konsumen, mereka pihak pembeli, sebagai tempat tujuan
akan melupaka kekecewaan mereka dan utama pihak penjual untuk menawarkan
membelinya lagi. Itu merupakan asumsi- produknya terhadap pihak pembeli, maka
asumsi yang tidak dapat dipertahankan. pihak penjual perlu memperhatikan
Sebuah kajian menunjukkan bahwa para kondisi pasar sebagai berikut:
pelanggan yang tidak puas bisa menjelek- a. Jenis dari pasar itu sendiri,
jelekkan produk kepada 10 atau lebih apakah pasar konsumen, pasar

293
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 286-303 ISSN : 2502-1419

industry, pasar penjualan, pasar melakukan usaha untuk memperkenalkan


pemerintah, pasar internasional produknya. Untuk melaksanakan maksud
b. Jenis dan karakteristik barang. tersebut diperlukan sarana usaha, seperti alat
c. Harga produk. transportasi, tempat peragaan, biaya promosi
d. Kelengkapan barang. dan sebagainya. Semua usaha ini dapat
2. Kondisi dan Kemampuan Penjual berjalan, jika pihak penjual memiliki modal
Pada prinsipnya transaksi jual beli yang diperlukan itu.
melibatkan dua pihak, yaitu pihak 4. Kondisi Organisasi Perusahaan
penjual dan pihak pembeli. Tujuan Pada dasarnya perusahaan besar
utama dari penjualan adalah dapat besar akan melakukan pembagian fungsi-
meyakinkan pembelinya untuk fungsi tersendiri dalam operasional usaha
melakukan transaksi pembelian, dengan yang dilakukan, dengan kata lain setiap
demikian penjual dapat berhasil bagian akan ditangani oleh pihak yang ahli
mencapai sasaran penjualan, untuk dibidang penjualan. Hal ini dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut pihak penjual memudahkan pengawasan operasional
harus memahami beberapa masalah usahanya. Lain halnya dengan perusahaan
yaitu : kecil di mana masalah penjualan ditangani
1) Lokasi. oleh orang yang melakukan fungsi-fungsi
2) Suasana toko. lain. Hal ini disebabkan oleh jumlah tenaga
3) Cara Pembayaran kerjanya lebih sedikit, sistem organisasi
4) Promosi. lebih sederhana, masalah-masalah yang
Masalah-masalah tersebut biasanya dihadapi, serta sarana yang dimilikinya juga
menjadi pusat perhatian pembeli sebelum tidak selengkap perusahaan \besar. Biasanya
melakukan pembelian. Selain itu manajer masalah penjualan ditangani langsung oleh
perlu memperhatikan jumlah atau sifat-sifat pimpinan dan tidak diserahkan pada orang
tenaga penjualan yang akan dicapai. Dengan lain.
tenaga penjualan dapatlah dihindari
timbulnya kemungkinan rasa kecewa pada Kerangka Pikir
para pembeli dalam pembelianya. Adapun Penjualan adalah ilmu dan seni
sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh seorang mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh
penjual yang baik antara lain adalah spontan, penjual untuk mengajak orang lain agar
pandai bergaul, pandai berbicara, bersedia membeli barang atau jasa yang
mempunyai keprepibadian yang menarik, ditawarkan ( Basu Swastha, 2001:8), maka
sehat jasmani, jujur, mengetahui cara-cara selanjutnya disini akan disajikan juga
penjualan dan sebagainya. kerangka pikir dari penulis mengenai
3. Modal Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Pada awalnya pihak pembeli belum Penjualan di Indrako Swalayan Teluk
mengenal produk yang akan ditawarkan oleh Kuantan yaitu sebagai berikut:
penjual, oleh karena itu pihak penjual perlu

294
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penjualan.....
Rogi Gusrizaldi dan Eka Komalasari

Gambar 1. Kerangka Pikir Pada Indrako Swalayan Teluk Kuantan

Administrasi

Organisasi

Manajemen

Manajemen Pemasaran

Penjualan

Kondisi pasar
Kondisi dan kemampuan penjual
Modal
Kondisi organisasi perusahaan
Basu Swastha (2008:406)
Sumber : olahan penelitian, 2015

Operasional Variabel
Tabel 4: Operasional Variabel Penelitian Pada Indrako Swalayan Teluk Kuantan.
Konsep Variabel Indikator Sub Indikator Skala
Penjualan adalah Tingkat 1. Kondisi dan a. Lokasi Ordinal
ilmu dan seni penjualan kemampuan b. Suasana toko
mempengaruhi penjual c. Cara pembayaran
pribadi dan d. Promosi
dilakukan oleh 2. KondisiPasar a. Jenis dan Ordinal
penjual untuk karakteristik
mengajak orang lain barang
agar bersedia b. Harga produk
membeli barang atau c. Kelengkapan
jasa yang barang
ditawarkan. Basu 3. Modal a. Fasilitas Ordinal
Swastha (2001:8). b. Persediaan
barang
4. Kondisi a. Jumlah tenaga Ordinal
Organisasi kerja
perusahaan b. Pelayanan
Sumber : olahan penelitian, 2015

295
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 286-303 ISSN : 2502-1419

Teknik Pengukuran Dimana populasi ini merupakan jumlah


Pengukuran terhadap setiap konsumen Indrako swalayan, yang mana
indikator variable penelitian ini merupakan pelanggan Indrako Swalayan.
menggunakan skala Likert. Pengukuran Sedangkan manager sebagai key informan
terhadap indikator variabel diklasifikasikan guna memperjelas informansi yang telah
menjadi 3 bagian kategori penelitian yaitu penulis dapatkan.
baik, cukup baik, dan kurang baik. Untuk Tabel 6. Jumlah Populasi dan Sampel
setiap item pertanyaan yang diajukan per Jenis Populasi Sampel
indikator variabel, masing-masing alternatif populasi (orang) (orang)
jawabannya terdiri dari 3 kategori dengan Konsumen ~ 40
nilai skor sebagai berikut : Jumlah 40
Tabel 5 : Pengukuran Skala Likert Sumber: olahanpenalitian, 2015
Options Bobot Teknik Penarikan Sampel
Baik 3 Dalam penelitian ini penulis
Cukup Baik 2 menggunkan teknik penarikan sampel, yaitu
Kurang Baik 1 untuk konsumen mengunakan insidental
Variabel ini diukur dengan mengajukan 11 sampling. Insidental sampling adalah teknik
pertanyaan yang jumlah respondennya penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
sebanyak 40 orang, berdasarkan nilai skor yaitu siapa saja yang secara kebetulan
yang telah ditetapkan didapat bahwa nilai bertemu dengan peneliti dapat digunakan
tertinggi yaitu 1320 dan skor terendah 440 sebagai sampel, bila dipandang orang yang
dan interval kelas 293 dengan demikian kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
penilaian terhadap variabel kualitas data (Sugiono,2009:96) .
pelayanan dinyatakan sebagai berikut: Jenis dan Sumber Data
Baik : Apabila jumlah skor yang a. Data Primer. Data yang diperoleh secara
diterima dari koesioner langsung pada swalayan yang
berada pada interval 1027– bersangkutan baik yang diperoleh dari
1320. manajer dan konsumen. Dalam hal ini
Cukup Baik : Apabila jumlah skor yang digunakan sebagai data primer adalah
diterima dari koesioner berada hasil kuisioner yang dibagikan kepada
pada interval 733-1026. responden penelitian yang terdiri dari:
Kurang Baik : Apabila jumlah skor yang Kondisi dan kemampuan penjual,
diterima dari koesioner berada Kondisi pasar, Modal dan Kondisi
pada interval 440-732. organisasi perusahaan
b. Data sekunder. Data yang diperoleh dari
METODE PENELITIAN swalayan tempat penelitian ini
Tipe Penelitian dilaksanakan yang bersifat mendukung
Tipe penelitian yang digunakan analisis penelitian yang meliputi : Sejarah
peenulis pada penelitian ini adalah tipe singkat swalayan, Struktur organisasi
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan swalayan dan Aktifitas pada bagian-bagian
cara mengumpulkan data, mengklasifasikan, yang ada pada swalayan
menganalisa dan merumuskan masalah. Teknik Pengumpulan Data
Tujuan penggunaan tipe ini adalah untuk Metode pengumpulan data yang
mengetahui secara jelas dan konkret tentang dipergunakan pada penelitian ini adalah :
faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan. a. Interview, yaitu suatu metode
Lokasi Penelitian pengumpulan data dengan cara
Penelitian ini dilakukan di Indrako wawancara langsung dengan
swalayan dengan alamat Jl. A. Yani pimpinan unit Swalayan Indrako
No.11Taluk kuantan. swalayan berupa daftar untuk
Populasi dan Sampel mengumpulkan data priemer, dalam
Yang menjadi sampel adalah hal dilakukan kepada pimpinan.
seluruh pelanggan pada Indrako swalayan.

296
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penjualan.....
Rogi Gusrizaldi dan Eka Komalasari

b. Kuesioner merupakan teknik terdapat. Selanjutnya hasil analisa tersebut,


pengumpulan data yang dilakukan kemudian diambil beberapa kesimpulan
dengan cara memberi seperangkat serta diakhiri dengan mengemukakan
pertanyaan atau pernyataan tertulis beberapa saran yang dianggap perlu.
kepada responden untuk
dijawabnya. HASIL PENELITIAN DAN
c. Observasi yaitu mengadakan PEMBAHASAN
pengamatan langsung terhadap Untuk melihat Faktor-faktor apa saja yang
objek penelitian dilapangan untuk mempengaruhi tingkat penjualan di Indrako
mengetahui pelaksanaa penjualan Swalayan Teluk Kuantan. Peneliti
yang dilakukan oleh indrako menganalisis beberapa faktor-faktor yang
swalayan.. mempengaruhi tingkat penjualan yaitu
d. Dokumentasi adalah mengumpulkan :kondisi dan kemampuan penjual, kondisi
data dengan cara mengalir atau pasar, modal, dan kondisi organisasi
mengambil dari data-data perusahaan.
daricatatan, dokumentasi, Dengan demikian, berdasarkan hasil
administrasi yang sesuai dengan penelitian penulis akan mengemukakan hasil
masalah yang diteliti. Atau analisis data sebagai berikut :
mengambil gambar atau foto tempat 1. Kondisi dan Kemampuan Penjual
penelitian dilakukan. Kondisi dan kemampuan penjual
terdiri dari pemahaman atas beberapa
Teknik Analisis Data masalah penting yang berkaitan dengan
Analisis data yang digunakan dalam produkyaitu lokasi, suasana toko, cara
penelitian ini adalah teknik analisis pembayaran, dan promosi. Untuk melihat
deskriptif, yaitu analisis data dengan cara indikator kondisi dan kemampuan penjual,
merumuskan dan menguraikan serta peneliti mengajukan empat pertanyaan
mnginterprestasikan berdasarkan teori yang kepada 40 orang responden. Dapat dilihat
erat hubunganya dengan masalah yang melaluitabel berikut ini:
Tabel 7. Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kondisi dan Kemampuan Penjual.
Frekuensi Tanggapan Responden
No Item Yang Dinilai Total Skor
Baik Cukup Baik Kurang Baik
1. Lokasi 5 33 2 83
2. Suasana toko 11 23 6 85
3. Cara pembayaran 5 25 10 75
4. Promosi 7 28 4 81
Total Skor 324
Rentang Skor 267-374
Kategori Cukup baik
Sumber: Data Olahan ,2015

Dari tabel diatas dapat diketahui terbatas dan untuk alat transportasi menuju
bahwa subindikator lokasi dari 40 responden kesana masih kurang. Selanjutnya yang
sebanyak 5 orang mengatakan baik mereka mengatakan lokasi Indrako Swalayan Teluk
beralasan bahwa lokasi Indrako Swalayan Kuantan kurang baik sebanyak 2 orang
Teluk Kuantan ini baik karena mudah di mereka beralasan karena lokasi Indrako
jangkau tempatnya yang strategis. Kemudian Swalayan ini jauh dari tempat tinggal
responden yang mengatakan lokasi cukup mereka.
baik yaitu sebanyak 33 orang mereka Untuk sub indikator suasana toko
beralasan lokasi Indrako Swalayan Teluk sebanyak 11 orang mengatakan baik mereka
Kuantan cukup baik karena mudah beralasan ruangan tertata rapi dan mudah
dijangkau tetapi lahan parkirnya masih mencari barang yang dinginkan. Kemudian

297
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 286-303 ISSN : 2502-1419

responden yang mengatakan cukup baik pemotangan harga tiap akhir bulan dan hari-
yaitu sebanyak 23 orang mereka beralasan hari besar. Kemudian responden yang
suasan toko ini sudah cukup baik karena mengatakan cukup baik yaitu sebanyak 28
barangnya yang sudah tersusun cukup rapi orang mereka beralasan Indrako Swalayan
tetapi masi ada beberapa barang susah dicari sudah cukup baik melakukan promosi
dan ada beberapa tidak tersusun dengan rapi. karena mereka sering melakukan promosi
Selanjutnya yang mengatakan suasana toko melalui media, potongan harga tiap bulanya
ini kurang baik sebanyak 6 orang mereka tetapi masyarakat masi banyak kurang tahu
beralasan bahwa suasana toko ini kurang atas potongan tersebut karena kurangnya
baik karena susunan barangnya tidak rapi Indrako Swalayan melakukan penyebran
dan tiap lorong penempatan barangnya brosur pemotongan harga kekampung-
sempit. kampung. Selanjuntnya yang mengatakan
Untuk sub indikator cara promosi ini kurang baik yaitu sebanyak 4
pembayaran sebanyak 5 orang mengatakan orang mereka beralasan mereka sering
baik mereka beralasan cara pembyaran di terlambat mengetahui potongan harga yang
Indrako Swalayan ini sudah baik karena bisa dilakukan oleh Indrako Swalayan dan ada
menggunakan kartu kredit dan mendapat yang tidak tau kapan pemotangan harga
potongan harga bagi anggota member. yang dilakukan indrako swalayan tersebut.
Kemudian responden yang mengatakan berdasarkan hasil wawancara yang
cukup baik yaitu sebanyak 25 orang mereka penulis lakukan pada tanggal 27 september
beralasan cara pembayaran sudah cukup 2015 dengan ibuk Ita Kustina selaku
baik karena pembyaran di Indrako ini sudah manajer Indrako Swalayan mengenai
dipermudakan dengan bisa melakukan Kondisi dan Kemampuan Penjual. Ibuk Ita
pembayaran memakai kartu ATM, tetapi Kusnita ini menjelaskan bahwa pihak
pada waktu ramai konsumen dalam Indrako Swalayan ini telah memberikan
berbelanja sering terjadi antrian kemudahan dan kenyamanan kepada
pembayaran. Selanjutnya yang mengatakan konsumen dalam berbelanja.
cara pembayaran ini kurang baik yaitu 2. Kondisi Pasar
sebanyak 10 orang mereka beralasan karena Pasar adalah tempat terjadinya
kasir kurang baik dalam melayani transaksi jual beli, atau dengan kata lain
pembayaran sehingga sering terjadi antrian tempat transaksi antara pihak penjual dan
pembayaran. pihak pembeli, sebagai tempat tujuan utama
Untuk sub indikator promosi pihak penjual untuk menawarkan produknya
sebanyak 7 orang mengatakan baik mereka ke pihak pembeli. Pada indikator ini peneliti
beralasan karena Indrako Swalayan sering mengajukan tiga pertanyaan kepada 40
melakukan promosi dibazar-bazar yang orang responden.Dapat dilihat melalui tabel
diadakn pemeintah, melalui media dan ada berikut ini:

Tabel 8. Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kondisi Pasar


Frekuensi Tanggapan Responden
No Item Yang Dinilai Baik Cukup baik Kurang Baik Total Skor
1. Jenis dan karakteristik barang 13 19 8 85
2. Harga produk 7 23 10 77
3. Kelengkapan barang 10 21 9 81
Total Skor 243
Rentang Skor 200-279
Kategori Cukup baik
Sumber : Data Olahan Lapangan, 2015

Dari tabel diatas dapat dijelaskan 13 orang konsumen menjawab baik mereka
bahwa untuk sub indikator jenis dan beralasan jenis dan jumlah barang di Indrako
karakteristik barang dari 40 orang responden Swalayan lebih bervariasi dan

298
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penjualan.....
Rogi Gusrizaldi dan Eka Komalasari

banyakmacam-macam dari swalayan Swalayan sudah lumayan lengkap.


pesaing lainya. Kemudian 19 orang Kemudian yang menjawab cukup baik yaitu
responden menjawab cukup baik mereka sebanyak 21 orang mereka beralasan bahwa
beralasan jenis dan karakteristik barang di barang di Indrako Swalayan sudah lumyan
Indrako Swalayan sudah cukup bervariasi lengkap tetapi masi ada beberapa barang
dan banyakmacam tetapi masi ada yang ada yang belum ada di Indrako Swalayan Teluk
beberapa barang yang belum ada. Kuantan. Selanjutnya menjawab kurang baik
Selanjutnya yang menjawab kurang baik yaitu sebanyak 12 orang mereka beralasan
yaitu sebanyak 8 orang responden mereka bahwa barang di Indrako Swalayan belum
beralasan jenis dan karakteristik barang di selengkap swalayan pesaingnya.
Indrako Swalayan kurang bervariasi dan Kemudian hasil wawancara yang
kuranglengkap di banding dari Swalayan penulis lakukan pada tanggal 27 september
pesaingnya. 2015 dengan ibuk Ita Kusnita selaku
Untuk sub indikator harga produk manajer Indrako Swalayan mengenai
sebanyak 7 orang menjawab baik mereka Kondisi Pasar. Ibuk Ita Kusnita ini
beralasan bahwa harga produk di Indrako menjelaskan bahwa pihak indrako Swalayan
Swalayan sudah lumayan murah dan ini sudah mencobah melengkapi produk-
bersaing dengan harga swalayan lain. produk yang dibutuhkan oleh konsumen dan
Kmudian yang menjawab cukup baik yaitu memberikan harga yang relatif lebih murah
sebanyak 23 orang mereka beralasan bahwa dari tempat lain (pesaing).
harga produk Indrako Swalayan sudah
lumayan murah dan bersaing dengan harga
swalayan pesaing tetapi masi ada beberapa 3. Modal
produk yang cendrung lebih Modal adalah hak atau bagian
mahal.Selanjutnya yang menjawab kurang yang dimiliki oleh pemilik perusahaan pos
baik yaitu sebanyak 10 orang mereka modal, keuntungan atau laba yang ditahan
beralasan bahwa harga produk di Indrako atau kelebihan aktiva yang dimiliki
Swalayan kebanyakan cendrung lebih mahal perusahaan terhadap utangnya.Pada
dari swalyan pesaingnya. indikator ini peneliti mengajukan dua
Untuk sub indikator kelengkapan pertanyaan kepada 40 orang responden.
barang sebanyak 10 orang menjawab baik Dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
mereka beralasan bahwa barang di Indrako

Tabel 9. Tanggapan Responden Terhadap Indikator Modal


Frekuensi Tanggapan Responden
No Item Yang Dinilai Cukup Kurang Total Skor
Baik
Baik Baik
1. Fasilitas 25 10 5 100
2. Persediaan 17 15 8 89
Total Skor 189
Rentang Skor 187-240
Kategori Baik
Sumber : Data Olahan, 2015

Dari tabel diatas dapat dijelaskan orang mereka beralasan bahwa fasilitas yang
bahwa sub indikator fasilitas dari 40 orang tersedia di Indrako Swalayan sudah lengkap
responden yang menjawab baik yaitu tetapi tempat masi kurang luas dan masi ada
sebanyak 25 orang mereka beralasan bahwa fasilitas pendukung dalam berbelanja yang
fasilitas yang tersedia di Indrako Swalayan hendaknya ditambah. Selanjutnya yang
sudah lengkap dari swalayan pesaing dan menjawab kurang baik yaitu sebanyak 5
memudakan saat berbelanja. Kemudian yang orang mereka beralasan bahwa fasilitas di
menjawab cukup baik yaitu sebanyak 10

299
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 286-303 ISSN : 2502-1419

Indrako Swalayan belum selengkap september 2015 dengan ibuk Ita Kusnita
pesaingnya. selaku manajer Indrako Swalayan mengenai
Untuk sub indikator persediaan modal. Ibuk Ita Kusnita ini menjelaskan
sebanyak 17 orang menjawab baik mereka bahwa modal yang dimiliki sudah baik,
beralasan bahwa persediaan di Indrako sehingga mereka bisa memberikan fasilitas
Swalyan ini banyak karena apabila yang baik untuk membantuh dan
konsumen mebutukan banyak barang pihak memudahkan konsumen dalam berbelanja.
Swalayan indrako ini dapat memenuhinya. 4. Kondisi Organisasi Perusahaan
Kemudian yang menjawab cukup baik yaitu Pada dasarnya perusahaan besar
sebanyak 15 orang mereka beralasan bahwa akan melakukan pembagian fungsi-fungsi
persediaan di Indrako Swalayan ini banyak tersendiri dalam operasional usaha yang
tetapi ada beberapa barang yang masi dilakukan, dengan kata lain setiap bagian
kurang banyak persdiaanya.Selanjutnya akan ditangani oleh orang yang ahli
yang menjawab tidak baik yaitu sebanyak 8 dibidang penjualan. Hal ini dilakukan untuk
orang mereka beralasan bahawa persedian di memudahkan pengawasan opersional
Indrako Swalayan kurang banyak mereka usahanya.Pada indikator ini peneliti
sering kehabisan stok saat mau membeli mengajukan dua pertanyaan kepada 40
banyak barang. orang responden. Dapat dilihat melalui tabel
Kemudian untuk hasil wawancara berikut ini:
yang penulis lakukan pada tanggal 27

Tabel 10. Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kondisi Organisasi Perusahaan.


No Item Yang Frekuensi Tanggapan Responden Total Skor
Dinilai Baik Cukup Kurang
Baik Baik
1. Jumlah Tenaga 11 15 14 77
kerja
2. Pelayanan 10 22 8 82
Total Skor 159
Rentang Skor 134-187
Kategori Cukup baik
Sumber : Data Olahan, 2015
Dari tabel diatas dapat dijelaskan Untuk sub indikator pelayanan
bahwa sub indikator jumlah tenaga kerja yang menjawab baik yaitu sebanyak 10
dari 40 orang responden yang menjawab orang mereka beralasan bahwa pelayanan
baik yaitu sebanyak 11 orang mereka yang diberikan Indrako Swalayan sudah
beralasan bahwa jumlah tenaga kerja di ramah dan baik sehingga konsumen merasa
Indrako Swalayan sudah banyak sehingga dilayani dengan baik. Kemudian yang
konsumen dalam berbelanja terlayani menjawab cukup baik yaitu sebanyak 22
dengan baik. Kemudian yang menjawab orang mereka beralasan bahwa pelayanan
cukup baik yaitu sebanyak 15 orang mereka yang di berikan Indrako Swalayan sudah
beralasan jumlah tenaga kerja karyawan di cukup ramah dan baik tetapi masi ada
Indrako swalayan sudah lumayan banyak pelyanan yang kurang ramah yang diberikan
tetapi diantara mereka masi ada yang kurang oleh sebagian karyawan indarako swalayan.
ramah melayani konsumen.Selanjutnya yang Selanjutnya yang menjawab kurang baik
menjawab kurang baik yaitu sebanyak 14 yaitu sebanyak 8 orang mereka beralasan
orang mereka beralasan bahwa jumlah bahwa pelayan yang diberikan Indrako
tenaga kerja di Indrako Swalayan kurang Swalayan kurang baik karna banyak
banyak karena tidak sesuai dengan indrako karyawanya yang kurang ramah dan tanggap
swalayan yang besar sehingga masi banyak terhadap konsumen.
konsumen tidak terlayani dengan baik . Kemudian untuk hasil wawancara
yang penulis lakukan pada tanggal 27

300
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penjualan.....
Rogi Gusrizaldi dan Eka Komalasari

september 2015 dengan ibuk Ita Kusnita ini menjelaskan bahwa karyawan-karywanya
selaku manajer Indrako Swalayan tentang telah memberikan pelayanan yang baik dan
Kondisi Organisasi perusahaan sudah ramah kepada setiap konsumen yang
berjalan dengan maksimal. Ibuk Ita Kusnita berbelanja.

Table 11. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Semua Responden

Item Kategori
Total
No Indikator pertanya Kategori
Cukup Kurang Jumlah Skor skor
an Baik
baik baik
1 5 33 2 40 83
Kondisi dan 2 11 23 6 40 85 Cukup
1 kemampuan
3 5 25 10 40 75 baik
penjual 324
4 7 28 4 40 81
1 13 19 8 40 85
2 Cukup
Kondisi pasar 2 7 23 10 40 77 243
baik
3 10 21 9 40 81
1 25 10 5 40 100
3 Modal Baik
2 17 15 8 40 89 189
Kondisi 1 11 15 14 40 77
Cukup
4 organisasi
2 10 22 8 40 82 159 baik
perusahaan
Total skor 915
Interval 732-1052
Kategori Cukup Baik
Sumber: Data Olahan, 2015

Dari tabel 11 dapat disimpulkan Indrako Swalayan ini cukup baik, karena
bahwa untuk indikator Kondisi dan melihat konsumen yang berbelanja di
Kemampuan Penjual terkategori cukup baik Indrako Swalayan sudah lumayan ramai.
dengan total skor 324 dari 40 orang Kemudian hasil dari wawancara
responden.Untuk indikator Kondisi Pasar yang dilakukan penulis pada tanggal 27
terkategori cukup baik dengan total skor 243 september 2015 dengan ibuk Ita Kusnita
dari 40 orang responden.Kemudian untuk selaku manajer Indrako Swalayan Teluk
indikator Modal terkategori baik dengan Kuantan. Ibuk Ita Kusnita ini menjelaskan
total skor 189 dari 40 orang responden.Dan bahwa dengan selalu mengutamakan
terakhir untuk indikator Kondisi Organisasi kepuasan konsumen, menyediakan produk
Perusahaan terkategori kurang baik dengan yang dibutuhkan dengan harga yang
total skor 159 dari 40 orang responden. signifikan, pelayanan yang baik, proses
Dari data dan penjelasan diatas penjualan yang baik, semua itu akan selalu
dapat disimpulkan bahwa Faktor-faktor yang diterapkan demi tercapai target penjualan
Mempengaruhi Tingkat Penjualan di yang diinginkan. Selain itu pihak Indrako
Indrako Swalayan Teluk Kuantan cukup Swalayan terus berupaya menjadi swalayan
baik artinya masi perlu diperhatikan lagi dan yang terkemuka dan terlengkap di
diperbaiki kondisi dan kemampuan penjual, Kabupaten Kuantan Singingi dan sekitarnya.
kondisi pasar, modal, dan kondisi organisasi
perusahaan. Agar untuk kedepanya dapat PENUTUP
berjalanan dengan baik lagi sehingga target Kesimpulan
yang ingin di raih tercapai. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
Berdasarkan observasi yang data yang telah dilakukan penulis, maka
penulis lakukan penulis melihat penjualan di dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

301
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 286-303 ISSN : 2502-1419

1. Indikator Kondisi dan Kemampuan mengetahui kapan Indrako Swalayan


Penjual pada kategori cukup baik. mengadakan pemotongan harga.
Dikarenakan kondisi dan 2. Hendaknya kondisi pasar
kemampuan penjual seperti lokasi, diperhatikan lagi seperti
suasana toko, cara pembayaran dan kelengkapan barang dilengkapi lagi
dan harga barang distabilkan atau
promosi di Indrako Swalayan sudah
lebih murah dari Swalayan pesaing
cukup baik sehingga mempengaruhi sehingga konsumen tidak berali
konsumen dalam berbelanja. belanja ke Swalayan pesaing.
2. Indikator Kondisi Pasar pada 3. Hendaknya modal diperhatikan lagi
kategori cukup baik. Disebabkan seperti fasilitas lebih memberikan
oleh kondisi pasar yang sudah cukup kenyaman sehingga konsumen tidak
baik seperti jenis dan karakteristik bosan dalam berbelanja.
4. Hendaknya kondisi organisasi
barang, harga produk, dan
diperbaiki lagi yaitu pelayanan yang
kelengkapan barang di indrako diberikan oleh karyawan kepada
Swalayan sudah cukup baik sehingga konsumen hendaknya lebih ramah
mempengaruhi konsumen dalam dan terampil lagi sehingga
berbelanja. konsumen terlayani dengan baik
3. Indikator Modal pada kategori baik. apabila konsumen merasa nyaman
Disebabkan oleh modal yang dimiliki dengan pelayan diberikan maka
konsumen akan enggan untuk berali
Indrako Swalayan baik seperti
tempat berbelanja.
fasilitas dan persediaanya baik
sehingga mempengaruhi konsumen
dalam berbelanja. DAFTAR PUSTAKA
4. Indikator Kondisi Organisasi Alma, Buchari, 2009, Manajemen
Perusahaan pada kategori cukup Pemasaran dan Manajemen Jasa,
Bandung Alfabeta, Bandung.
baik. Disebabkan oleh kondisi
Amstrong, Kotler, Dasar-Dasar pemasaran,
organisasi Indrako Swalayan ini Edisi Kesembilan, Jilid 1, PT. Indeks
cukup baik seperti jumlah tenaga Jakarta, 2004.
kejanya yang sudah memadai dan Anoraga, Panji. 2004, Manajemen Bisnis,
pelayanan yang dilakukan sudah PT. Rineka Cipta.
cukup baik sehingga mempengaruhi Anoraga, Panji, 2007, Pengantar Bisnis,
konsumen dalam berbelanja. Bineka Cipta.
Assauri, sofjan, 2007, Manajemen
Saran Pemasaran, PT. Grafindo Persada,
Dari kesimpulan yang diperoleh dalam Jakarta.
penelitian ini, maka penulis memberikan Chiristina, Whidya. 2008, Manajemen Riset,
saran pada pihak Indrako Swalayan sebagai Agung Media.
berikut: Fuaad, dkk, 2006, Pengantar Bisnis, PT.
1. Agar kondisi dan kemampuan Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
penjual diperbaiki lagi seperti Kotler, Philip; AB Susanto, 2001,
Manajemen Pemasaran Indonesia,
suasana tokonya dipebaiki lagi Salemba Empat, Jakarta.
seperti penempatan barang dibuat Kotler, Philip, 2007 Manajemen Pemasaran,
semenarik mungkin dan melakukan jilid 2, Perhalindo, Jakarta.
promosi sesering mungkin seperti Kotler, Philip, manajemen Pemasaran, (Alih
melakukan promosi lewat radio, Bahasa: Hendra Teguh, Se, Ak) Jilid 1
penyebaran brosur, mengikuti bazar- dan 2, Edisi Sembilan, Jakarta, 2004.
bazar yang ada sehingga masyarakat

302
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penjualan.....
Rogi Gusrizaldi dan Eka Komalasari

Machfoedz, Mahmud, 2007, Pengantar Sutarto, 2006, Dasar-Dasar Organisasi,


Bisnis Modern, CV. Andi Offsets, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta. Yogyakarta..
Marius dan Wickop, 2002, Dasar-Dasar Sutopo; Adi Suryono, 2003, Pelayanan
Pemasaran, Raja Grafindo Persada, Prima, Lembaga Administrasi
Jakarta Negara, Jakarta.
Nitisemito, Alex S, 2002, Marketing, Graha Swastha, Basu, 2008, Mnajemen Penjualan,
Indonesia, Jakarta. BPFE, Yogyakarta.
Ratminto; Atik Septi Winarsih, 2009, Swastha, Basu, Irawan, 2000, Manajemen
Manajemen Pelayanan, Pustaka Pemasaran Modern, Liberty,
Pelajar, Yogyakarta. Yogyakarta.
Schifmann, Leon, Leslie Lazar Kanuk, 2007, Swastha, Basu, 1996, Azas-Azas Marketing,
Perilaku Konsumen, PT. Indeks, Liberty, Yogyakarta.
Jakarta Tjipno, Fandy, 2008, strategi Bisnis, CV.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Andi Offset, Yogyakarta.
Administrasi, Alfabeta, Bandung. Tjipno, Fandy, 2008, Strategi Pemasaran,
Supranto J; Nandan Limakrisna, 2007, Edisi Ketiga CV. Andi, Yogyakarta
Perilaku Konsumen dan Strategi Winardi, 1999, Pengantar Manajemen
Pemasaran, Mitra Wancana Media, Penjualan, PT. Citra Aditya,
Jakarta. Bandung.

303

Potrebbero piacerti anche