Sei sulla pagina 1di 15

UPAYA PEMERINTA DESA DALAM PEMEKARAN DUSUN DI DESA

MUARA TAKUS TAHUN 2015

Fauzy Ari Hidayat


Email :fauzyhidayat2506@gmail.com
Pembimbing :Dra. Hj. Wan Asrida, M.Si
Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Riau
Kampus bina widya jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293-
Telp/Fax 0761-63277

Abstract
The expansion of the Government area is a strategic step taken by the
Government to improve the quality of the implementation of Government task both
in the framework of service, empowerment of development to the fair and
prosperous. Regional expansion efforts are seen as a breakhtrough to accelerate
deveopment through improving the quality and ease of obtaining services for the
community. Law No. 23 of 2014 on regional Government Article 32 Paragraph 1 “
The expansion of regions as referred to in Article 32 Paragraph 1 shall be in the
form of (a) the split of provincial or regency/municipal regions to become two or
more new areas. Matching or splitting from one region to two or more regions”.
Village Government Muara Takus seeks to split the existing hamlet in the village,
it is triggered by the increasing, and the area of the estuary village is also widened
so that the administrative services carried out by the RT does not run optimally and
the RT power range is not up to the scope of the RT because of the distance of the
population far apart.
The implementation of the division of village in the village Muara Takus
has many inhibiting factors such as, firstly, the lack of village budget funds which
is the most important part to make the expansion of a region, due to the succes of
an expansion of the existence of budget funds to conduct the expansion of the
region. Secondly, the lack of the infrastructure in the village, especially in the
hamlet area which is an important part in the community, due to its nature as
container or the absolute requirement to bring the society to be prosperous. Third,
the absence of support from the local Government of Kampar district, any division
of a region should get support from the local Government then the procces of
expansion of the region will be done well.

Keywords: Government, Village, Regional expansion, Hamlet

JOM FISIP VOL. 4 NO. 2- OKTOBER 2017 Page 1


PENDAHULUAN sebuah terobosan untuk mempercepat
pembangunan melalui peningkatan kualitas
Indonesia adalah Negara Kesatuan dan kemudahan memperoleh pelayanan
yang berkedaulatan yang berbentuk bagi masyarakat.
Republik yang dalam pelaksanaan
Pemerintahannya dibagi atas daerah-daerah Undang-undang Nomor 23 Tahun
Provinsi dan daerah Provinsi dibagi atas 2014 Tentang Pemerintahan Daerah pasal
Kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap 33 ayat 1 “Pemekaran Daerah
Provinsi, Kabupaten dan Kota mempunyai sebagaimana dimaksud pada pasal 32 ayat
pemerintahan daerah yang mengatur dan 1 berupa(a) pemecahan Daerah Provinsi
mengurus sendiri urusan Pemerintahan atau Daerah Kabupaten/Kota untuk
menurut asas Otonomi dan tugas menjadi dua atau lebih Daerah baru.
pembantuan. Pemerintah Daerah berhak bersandingan atau pemekaran dari satu
menetapkan Peraturan Daerah dan Daerah menjadi dua Daerah atau lebih”.
Peraturan-Peraturan lain untuk Pemekaran wilayah juga merupakan bagian
melaksanakan Otonomi Daerah dan tugas dari upaya untuk meningkatkan
pembantuan. kemampuan pemerintah daerah dalam
memberikan kemudahan layanan
Sebagai konsekuensi Kebijakan Pemerintah sehingga meningkatkan
desentralisasi yang dianut Undang-Undang efektifitas penyelenggaraan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang dan pengelolaan pembangunan
Pemerintahan Daerah, perlu dibentuk Pemerintah Desa Muara Takus
Daerah-Daerah Otonom dalam wilayah berupaya untuk memekarkan Dusun yang
Negara Kesatuan Republik Indonesia. ada di Desa tersebut, hal itu dipicu karena
Pemerintah daerah dalam jumlah penduduk yang semakin meningkat
menyelenggarakan urusan Pemerintahan setiap tahun, Kepala Keluarga di tiap RT
memiliki hubungan dengan Pemerintah yang ada di Dusun tersebut semakin
Pusat dan dengan Pemerintah daerah bertambah, dan luas wilayah di Desa Muara
lainnya. Hubungan ini meliputi hubungan Takus juga bertambah luas sehingga
wewenang, keuangan, pelayanan umum, pelayanan administratif yang dilakukan
pemanfaatan sumber daya alam, dan oleh pihak RT tidak berjalan dengan
sumber daya lainnya yang dilakukan secara optimal,dan jangkauan kekuasaan RT
adil dan selaras. Hubungan-hubungan ini tersebut tidak sampai untuk di ruang
akan menimbulkan hubungan administrasi lingkup RT dikarenakan jarak
dan kewilayahan antarsesama penduduknya berjauhan.
Pemerintahan. Hubungan administrasi
adalah hubungan yang terjadi sebagai Di tiap RT tentunya memiliki
konsekuensi Kebijakan penyelenggaraan jumlah kepala keluarga yang telah
Pemerintahan daerah yang merupakan satu ditetapkan oleh peraturan perundang-
kesatuan dalam penyelenggaraan sistem undangan seperti Peraturan Menteri Dalam
administrasi Negara. Negeri Nomor 7 Tahun 1983 pasal 5 ayat 2
Pemekaran wilayah Pemerintahan Tentang Pembentukan RT dan RW yakni
merupakan suatu langkah strategis yang “Setiap Rukun Tetangga sebanyak-
ditempuh oleh Pemerintah untuk banyaknya terdiri dari 30 Kepala Keluarga
meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas- untuk Desa dan sebanyak-banyaknya 50
tugas Pemerintahan baik dalam rangka Kepala Keluarga untuk Kelurahan”.
pelayanan, pemberdayaan pembangunan
menuju terwujudnya suatu tatanan dengan upaya pemekaran dusun
kehidupan masyarakat yang maju, mandiri, tersebut Pemerintah Desa Muara Takus
sejahtera, adil dan makmur. upaya bertujuan untuk memberdayakan
pemekaran wilayah dipandang sebagai masyarakat Desa Muara Takus dan

JOM FISIP VOL. 4 NO. 2- OKTOBER 2017 Page 2


membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat setempat sekaligus
Peningkatan Pelayanan administratif
kepada masyarakat.Menurut PP No 43 TINJAUAN PUSTAKA
Tahun 2014 tentang Desa pasal 9 ayat 1
yakni “Rencana pemekaran Desa Otonomi Desa
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 di
bahas oleh Badan Permusyawaratan Desa Otonomi berasal dari bahasa Yunani
untuk mendapatkan kesepakatan.” yakni autos dan nomos, autos berarti
“sendiri” dan nomos berarti “perintah”
Berdasarkan permasalahan tersebut, sehingga otonomi bermakna
maka penulis tertarik untuk melakukan “memerintahakan sendiri”. Sedangkan
penelitian dengan judul : desa adalah kesatuan masyarakat hukum
“Refungsionalisasi Kelembagaan yang memiliki kewenangan mengatur dan
Kecamatan Dalam Koordinasi Bidang mengurus kepentingan masyarakat
Kesehatan di Kecamatan Marpoyan Damai setempat berdasarkan asal usul dan adat
Tahun 2016” istiadat setempat yang dilakui dalam sistem
pemerintah nasional dan berada di daerah
RUMUSAN MASALAH kabupaten.1 Filosofi otonomi desa
dianggap sebagai kewenangan yang telah
Berdasarkan latar belakang masalah ada, tumbuh mengakar dalam adat istiadat
diatas dimana Upaya Pemerintah Desa desa bukan juga berarti pemberian atau
dalam melakukan pemekaran seharusnya desentralisasi. Otonomi desa berarti juga
dapat terlaksana dengan permasalahan yang kemampuan masyarakat dalam mengatur
ada. Maka dari itu penulis merumuskan urusan rumah tangganya sendiri dan secara
masalah yaitu: legal formal diatur oleh pemerintah pusat
melalui undang-undang. Desa juga
1. Apa Upaya Pemerintah Desa dalam merupakan kesatuan masyarakat hukum
Pemekaran Dusun di Desa Muara yang memiliki kewenangan mengatur dan
Takus? mengurus kepentingan masyarakat
2. Apa Faktor Pendukung dan setempat berdasarkan asal-usul dan adat
Penghambat dalam Pelaksanaan istiadat setempat yang diakui dalam sistem
Pemekaran Dusun di Desa Muara pemerintahan nasional dan berada didaerah
Takus? Kabupaten.2
Otonomi desa merupakan otonomi
TUJUAN PENELITIAN asli, bulat dan utuh serta bukan merupakan
pemberian dari pemerintah. Sebaiknya
Adapun tujuan dari penelitian ini pemerintahan berkewajiban menghormati
adalah : otonomi asli yang dimiliki oleh desa
1. Untuk mengetahui upaya Pemerintah tersebut. Sebagai kesatuan masyarakat
Desa dalam Pemekaran Dusun di Desa hukum yang mempunyai susunan asli
Muara Takus. berdasarkan hak istimewa, desa dapat
2. Untuk mengetahui faktor pendukung melakukan perbuatan hukum baik hukum
dan penghambat pemekaran Dusun di publik maupun hukum perdata, memiliki
Desa Muara Takus. kekayaan, harta benda serta dapat dituntut

1 2
HAW Widjaja. Otonomi Desa: Merupakan Sumber. Saparin. Tata Pemerintahan dan
Otonomi Yang Asli, Bulat dan Utuh. Administrasi Pemerintahan
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2012) Desa (Jakarta: Ghalia
22 Indonesia2009) 41

JOM FISIP VOL. 4 NO. 2- OKTOBER 2017 Page 3


dan menuntut dimuka pengadilan. Otonomi Masyarakat Desa dapat mewujudkan
desa dianggap sebagai kewenangan yang masyarakat yang mandiri (Otonomi Desa)
telah ada, tumbuh mengakar dalam adat sebagai otonomi asli. Desa yang otonom
istiadat desa bukan berarti pemberian akan memberikan ruang gerak yang luas
ataupun desentralisasi.3 pada perencanaan pembangunan yang
Otonomi desa adalah hak, merupakan kebutuhan nyata masyarakat
kewenangan dan kewajiban untuk dan tidak banyak terbebani oleh program-
mengatur dan mengurus rumah tangga program kerja dari berbagai instansi dan
sendiri tidak hanya kepentingan pemerintah.
pererorangan tetapi juga kepentingan
masyarakat. Otonomi desa diakui secara Hak otonomi diatur oleh hukum
rill/nyata sehingga menjadi daerah yang adat, Cakupannya meliputi kewenangan
bersifat istimewa dan mandiri, memiliki dan kewajiban yang tidak hanya
identitas sendiri. Desa bukan merupakan bersangkutan dengan kepentingan
unsur pelaksanaan administratif kabupaten keduniawian melainkan juga kepentingan
atau kecamatan.4 Dalam memaknai kerohanian. Sebagai masyarakat hukum
otonomi asli, terdapat dua aliran pemikiran (adat) yang memiliki otonomi maka desa
yaitu: merupakan subyek hukum. Desa yang
1. Aliran pemikiran pertama memakai otonom adalah desa yang merupakan
kata otonomi asli sebagai otonomi adat subyek hukum, artinya dapat melakukan
atau dekat dengan sosial budaya. tindakan-tindakan hukum. Tindakan-
2. Aliran pemikiran yang memaknai Tindakan yang dapat dilakukan antara lain
sebagai otonomi yang diberikan. ialah:

Oleh karenanya digagaskan 1. Mengambil keputusan atau


pemikiran bahwa otonomi Desa sebagai membuat peraturan yang dapat
masyarakat sehingga lebih tepat disebut mengikat segenap warga
otonomi masyarakat Desa.5 Otonomi Desa 2. Menjalankan pemerintahan desa
merupakan hak, wewenang dan kewajiban 3. Memilih kepala desa
untuk mengatur dan mengurus sendiri 4. Memiliki harta benda dari
urusan pemerintah dan kepentingan kekayaan sendiri
masyarakat berdasarkan hak asal-usul dan 5. Memiliki tanah sendiri
nilai-nilai sosial budaya yang ada pada 6. Menggali dan menetapkan
masyarakat untuk tumbuh dan berkembang sumber-sumber keuangan
mengikuti perkembangan Desa tersebut. sendiri
Urusan pemerintah berdasarkan asal-usul 7. Menyusun APPKD (Anggaran
Desa, urusan yang menjadi wewenang Pendapatan dan Pengeluaran
pemerintah Kabupaten atau Kota Keuangan Desa)
diserahkan pengaturannya kepada Desa.6 8. Menyelenggarakan gotong
royong
Undang-undang Nomor 6 Tahun 9. Menyelenggarakan peradilan
2014 tentang Desa memberikan keluangan desa
dan kesempatan bagi Desa dalam
memberdayakan masyarakat Desa.
3 5
HAW Widjaja. Otonomi Desa: Merupakan Zundan Fakhrullah, dkk: Kebijakan Desentralisasi
Otonomi Yang Asli, Bulat dan Utuh. di Persimpangan. ( Jakarta: CV Cipruy
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2004) 2004) 77
6
165 Hanif Nurcholis, Hanif Nurcholis,Pertumbuhan
4
J. Kaloh: Mencari Bentuk Otonomi Daerah dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
(Jakarta. PT Rineka Cipta 2007) 140 ( Jakarta, PT. Gelora Aksara Pratama,
2011) hal 73

JOM FISIP VOL. 4 NO. 2- OKTOBER 2017 Page 4


10. Menyelenggarakan usaha lain Pemekaran suatu wilayah
demi mensejahterakan mempunyai beberapa faktor yang
masyarakat desa mendasar, yang diantaranya faktor tersebut
ada 5 yang memprakarsainya yaitu:
Pada awalnya rumah tangga desa 1. Luas daerah suatu wilayah
sangat luas karena desa untuk pertama kali sedapat mungkin merupakan
terbentuk atas inisiatif kelompok-kelompok suatu kesatuan dalam
penduduk baik berdasarkan genealogis perhubungan, pengairan dan
maupun teritorial atau campuran untuk dari segi perekonomian dan juga
membentuk suatu kesatuan masyarakat harus diperhatikan keinginan
hukum yang relatif bebas dari kekuatan penduduk setempat, persamaan
luar. adat istiadat serta kebiasaan
hidupnya.
Pemekaran Wilayah 2. Pembagian kekuasaan
Pemekaran adalah sesuatu bagian pemerintahan dalam
yang utuh atau suatu kesatuan yang dibagi pembentukan/pemekaran
atau dipisahkan menjadi beberapa bagian hendaknya diusahakan agar
yang berdiri sendiri. Jadi dengan demikian tidak ada tugas dan pertanggung
wilayah pemekaran adalah suatu wilayah jawaban kembar dan harus ada
yang sebelumnya suatu kesatuan yang utuh keseimbangan antar beratnya
yang kemudian dibagi atau dimekarkan kewajiban yang diserahkan
menjadi beberapa bagian untuk mengatur dengan struktur didaerah.
dan mengurus urusan pemerintahannya 3. Jumlah penduduk yang
sendiri.7 Dalam rangka pembentukan suatu diperlukan dalam pemekaran
daerah atau wilayah pemekaran diperlukan juga merupakan faktor yang
adanya suatu ukuran sebagai dasar memprakarsai pemekaran
penetapan. Pembentukan dan pemekaran wilayah tersebut.
wilayah yang baru harus didasarkan atas 4. Pegawai daerah sebaiknya
pembagian-pembagian yang bersifat mempunyai tenaga-tenaga
objektif dengan memperhatikan segi profesional yang ahli.
pembiayaan sumber daya manusia serta 5. Keuangan yang berarti terdapat
sarana penunjang lainnya.8 sumber-sumber kemakmuran
Dalam konteks pemekaran yang dimiliki oleh suatu wilayah
daerah/wilayah tersebut lebih dikenal itu sendiri.10
dengan pembentukan daerah otonom baru, Pemekaran atau pembentukan suatu
bahwa daerah otonom tersebut diharapkan wilayah memiliki tujuan dan manfaat
mampu memanfaatkan peluang yang lebih kebijakan dalam pemekaran suatu wilayah
besar dalam mengurus dirinya sendiri, yaitu sebagai berikut:
terutama berkaitan dengan pengelolaan 1. Secara Politis adalah untuk
sumber-sumber pendapatan asli daerah, menjaga tetap tegak dan
sumber daya alam, dalam rangka utuhnya Negara Kesatuan
meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan Republik Indonesia berdasarkan
kepada masyarakat setempat yang lebih Pancasila dan UUD 1945 yang
baik.9 dikonstruksi dalam sistem

7 9
W.J.S. Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa J Kaloh. Mencari Bentuk Otonomi Daerah Suatu
Indonesia. (Jakarta: balai pustaka edisi Solusi Dalam Menjawab Kebutuhan Lokal
ketiga. 2005) hal 52 dan Tantangan Global. (Jakarta, PT Rineka
8 Cipta. 2007) 12
Pamudji. Kepemimpinan Pemerintahan di
10
Indonesia. (Jakarta, Balai Pustaka, 2000) G T Liang. Pertumbuhan Pemerintahan Daerah
Negara RI, (Yogyakarta, Liberti, 2003)

JOM FISIP VOL. 4 NO. 2- OKTOBER 2017 Page 5


pemerintahan pusat dan daerah teknis yang meliputi jumlah penduduk, dan
yang memberi peluang turut luas wilayah.
sertanya masyarakat dalam
mekanisme. METODE PENELITIAN
2. Secara Formal/Konstitutional
adalah untuk meningkatkan Teknik Pengumpulan Data
daya guna dan hasil guna
Dalam penelitian kualitatif,
penyelenggaraan pemerintahan
pengumpulan data dilakukan pada natural
terutama dalam peningkatan
setting (kondisi yang alamiah), sumber data
pelaksanaan pelayanan terhadap
primer dan teknik pengumpulan data lebih
masyarakat serta meningkatkan
banyak pada wawancara mendalam (in
kestabilan politik dan kesatuan
depth interview) dan dokumentasi. Untuk
bangsa.
memperoleh data dalam penelitian ini,
3. Secara Administratif
penulis menggunakan teknik pengumpulan
Pemerintahan, adalah untuk
data sebagai berikut:
memeperlancar dan
a. Wawancara
menertibkan pelaksanaan tata
Wawancara adalah proses
pemerintahan sehingga dapat
memperoleh keterangan untuk tujuan
terselenggara secara efektif,
penelitian dengan cara tanya jawab sambil
efisien dan produktif.11
bertatap muka antara pewawancara dan
Adapun kriteria/syarat yang informan atau orang yang diwawancarai,
dierlukan dalam suatu pemekaran meliputi dengan atau tanpa menggunakan pedoman
yaitu: syarat adminstratif, syarat teknis dan (guide) wawancara, dimana pewawancara
syarat fisik kewilayahan.Yang dimaksud dan informan terlibat dalam kehidupan
dengan syarat administratif yaitu: sosial yang relatif lama.12 Wawancara ini
dilakukan kepada informan-informan yang
1. Batas usia penyelenggaraan mengetahui ataupun terlibat dalam upaya
pemerintahan minimal 5 tahun pemekaran Dusun tersebut.
2. Keputusan dari BPD b. Dokumentasi
3. Keputusan dari Kepala Desa Dokumentasi merupakan salah satu
4. Rekomendasi dari Bupati/Wali metode pengumulan data dengan melihat
Kota melalui Camat. atau menganalisis dokumen-dokumen yang
dibuat oleh subjek sendiri atau orang lain
Sedangkan yang dimaksud dengan
tentang subjek. Dokumentasi ini dilakukan
syarat fisik kewilayahan meliputi cakupan
untuk mendapatkan yang diperlukan untuk
wilayah, lokasi, sarana dan prasarana
melengkapi data-data penelitian.13 Data
pemerintahan. Cakupan wilayah yang
didapatkan dari kantor Pemerintahan Desa
dimaksud adalah jumlah Dusun yang akan
Muara Takus Kabupaten Kampar maupun
dimekarkan, sedangkan yang dimaksud
instansi-instansi lain yang terkait dalam
dengan sarana dan prasarana meliputi lahan
yang akan dimekarkan. Disamping 2 upaya pemekaran Dusun tersebut.
persyaratan yang sudah dijelaskan tersebut Teknik Analisis Data
maka terdapat satu syarat lagi yaitu syarat

11 13
S. Maarif. Strategi Peningkatan Kompetensi Lexy J Moelong. Metodologi Penelitian
Aparatur Guna Mengantisipasi Kebutuhan Kualitatif. (Bandung, PT Remaja
Sektor Pelayanan Publik. (Bandung, STIA Rosdakarya. 2005) 219
LAN, 2003)
12
Burhan Bungin. Penelitian Kualitatif. (Jakarta,
Kencana Prenanda Media Group. 2012) 111

JOM FISIP VOL. 4 NO. 2- OKTOBER 2017 Page 6


Analisis data adalah proses kepada pihak RT yang kemudian
mengorganisasikan dan mengurutkan data diserahkan kepada Desa.
ke dalam pola kategori dan satuan uraian Tata cara pembentukan Dusun
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan tertuang pada Peraturan Daerah Kabupaten
dapat dirumuskan hipotesa kerja yang Kampar Nomor 11 Tahun 2007 tentang
digunakan. Setelah data terkumpul maka Lembaga Kemasyarakatan Desa. Menurut
peneliti menganalisis data tersebut dengan Perda Kampar ini, yang dimaksud dalam
menggunakan analisis secara deskriptif pembentukan Dusun ialah Desa dapat
kualitatif. Data kualitatif lebih berwujud membentuk Dusun guna membantu kerja
kata-kata dari pada deretan angka. Data Pemerintahan Desa yang dipimpin oleh
kualitatif merupakan sumber dari deskripsi Kepala Dusun. Dengan kata lain, Perda
yang luas dan berlandaskan yang kokoh kampar mengatur dalam pembentukan
serta memuat penjelasan tentang proses Dusun baru diwilayah Desa tersebut.
yang terjadi dalam lingkungan setempat. Pembentukan Dusun bertujuan untuk
Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti meningkatkan pelayanan publik guna
dan memahami alur peristiwa secara mempercepat terwujudnya kesejahteraan
kronologis, menilai sebab dan akibat dalam masyarakat Desa.
pikiran orang setempat dan memperoleh
penjelasan yang banyak.14 Upaya – Upaya Pemekaran Dusun

HASIL PENELITIAN DAN Penjaringan Aspirasi Masyarakat


PEMBAHASAN. Pemekaran Dusun Desa Muara
Takus merupakan murni keinginan dari
Upaya Pemerintah Desa Dalam
masyarakat Desa Muara Takus. Keinginan
Pemekaran Dusun di Desa Muara Takus
untuk memekarkan diri ini muncul karena
Latar Belakang Pemekaran masyarakat sering mengeluh kepada pihak
Dusun Desa dan selalu terlambatnya setiap proses
pelayanan administratif sehingga
Prakarsa pembentukan Dusun baru masyarakat tidak puas dengan setiap
di Desa Muara Takus sudah lama pelayanan tersebut. Selain dari pada itu
direncanakan sejak pada tahun 2012 masyarakat juga mengusulkan untuk
dikarenakan dengan bertambahnya jumlah penambahan aparatur Desa Muara Takus
penduduk diwilayah Desa Muara Takus dan karena banyak masyarakat Desa Muara
memilih tempat tinggal dibeberapa Dusun Takus yang masih pengangguran dan tidak
Muara Takus tersebut, sehingga pada saat memiliki penghasilan tetap untuk
itu masyarakat mulai merasakan sulitnya menghidupi keluarganya, maka masyarakat
melakukan urusan kepada RT yang ada mengusulkan untuk penambahan RT RW,
diwilayah Dusun tersebut dimana setiap anggota BPD, Kepala Dusun. Selain dari
pengurusan selalu mengalami pada itu juga masyarakat Desa Muara
keterlambatan, dan keterlambatan itu Takus selalu membandingkan dengan Desa
semakin berlanjut setiap tahunnya. Pada lain yang memiliki Dusun lebih dari 4
Tahun 2014 sejumlah pemuda dan beberapa Dusun, sehingga masyarakat Desa lain
tokoh masyarakat memiliki gagasan tidak terlalu lambat setiap melakukan
bahwasannya Dusun di Desa Muara Takus pengurusan kepada Desa yang di mulai dari
harus dimekarkan, hal itu agar RT.
memudahkan masyarakat yang setiap ingin Wacana Pemekaran Dusun ini
melakukan permohonan administratif dimulai dari masyarakat Dusun 4 yang
memiliki jumlah Kepala Keluarga yang

14
Lexy J Moelong. Ibid 103

JOM FISIP VOL. 4 NO. 2- OKTOBER 2017 Page 7


sangat banyak, dan pendapat masyarakat Berdasarkan hasil wawancara
tersebut diterima oleh beberapa tokoh tersebut, penulis menyimpulkan bahwa
masyarakat, sehingga tokoh masyarakat Masyarakat Desa Muara Takus hanya
merundingkan dengan aparatur Desa Muara selalu memandang proses pemekaran
Takus tersebut. Wacana Pemekaran Dusun wilayah Dusun tersebut sebagai upaya
tersebut sebenarnya sudah dimulai dari untuk melakukan pembangunan dan
tahun 2012, namun bisa terlaksana pada meningkatkan pemerintahan aparatur Desa
tahun 2014 – 2015. Tokoh-tokoh dalam memperpendek rentang kendali
masyarakat dan masyarakat setempat pemerintahan sehingga meningkatkan
sebelumnya sudah pernah mengadakan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan
pertemuan untuk membicarakan dan pengelolaan pembangunan.Secara
pemekaran Dusun ini yang hasilnya umum tujuan pembentukan Dusun baru
masyarakat yang hadir pada pertemuan tersebut sebagaimana dimaksud dalam
tersebut semuanya setuju dengan rencana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
pemekaran Dusun tersebut pada waktu itu, Tentang Desa bertujuan untuk membantu
karena tujuan dari pemekaran Dusun Kepala Desa dalam menyelenggarakan
tersebut sudah jelas untuk meningkatkan Pemerintahan Desa tersebut sekaligus
kesejahteraan bersama. meningkatkan pelayanan publik guna
Pada waktu tahun 2013 lalu, Desa terciptanya kesejahteraan dalam
Muara Takus sudah pernah mengajukan masyarakat.
proposal permohonan untuk pertama
kalinya, namun Pemerintah Setempat Dalam wawancara dengan Kepala
kurang menanggapi dengan serius proposal Urusan Pemerintahan Desa Muara Takus
permohonan tersebut dan membuat yang bernama Bapak Zaidil, mengatakan
Pemerintah Desa Muara Takus tidak terlalu bahwa;
memikirkan masalah yang ada di Desanya
“Pemekaran Dusun ini sebenarnya
tersebut, namun masyarakat selalu
adalah keinginan dari masyarakat sendiri,
mendesak terhadap rencana pemekaran
tidak ada keinginan dari pihak Pemerintah
tersebut. Hal ini sebagaimana dikemukakan
Desa, karena masyarakat juga
oleh bapak Kepala Desa Muara Takus yaitu
membutuhkan tambahan lapangan
H. Helman Sadri yang mengatakan; pekerjaan untuk mendorong perekonomian
“Proses pemekaran Dusun ini keluarganya, kemudian tambahan dana
sebenarnya sudah lama direncanakan, dan ADD yang kami gunakan untuk
kamipun dari pihak Desa sudah pernah kepentingan bersama. jadi alasan
mengajukan proposal permohonan untuk pemekaran ini hanya semata-mata untuk
yang pertama kalinya, namun pemerintah kepentingan kami bersama”
setempat kurang menanggapi permohonan
Kemudian wawancara dengan
dari kami, dan sayapun mendukung penuh
bapak Demi selaku Kepala Dusun 2 Desa
proses pemekaran tersebut, karena dampak
Muara Takus yang mengatakan;
dari pemekaran tersebut akan sangat
berpengaruh bagi Desa dan masyarakat “Tujuan dari dimekarkannya Dusun
sering mengeluh dengan keterlamabatan ini ialah untuk memudahkan masyarakat
pengurusan yang diterimanya. Ketika itu dalam mengurus segala urusan, memang
saya sendiri yang mengantarkan proposal sih dengan kondisi Dusun yang sekarang
permohonan kepada Kecamatan, dan pihak ini memang agak sulit, karena jumlah
Kecamatan juga mengantarkan kepada penduduk setiap tahun selalu bertambah,
pihak Kabupaten, namun pada waktu itu kemampuan RT dalam melakukan
tidak ada balasan apapun dari pihak pekerjaanpun mempunyai batas sehingga
Kabupaten” RT Kewalahan dalam menghadapi jumlah

JOM FISIP VOL. 4 NO. 2- OKTOBER 2017 Page 8


penduduk yang kerap selalu mengurus tokoh masyarakat yang mewakili
segala macam yang berkaitan pada masyarakat dalam menyampaikan
pemerintahan, karena awalnya harus aspirasinya, maka Kepala Desa dan BPD
diurus melalui RT setempat. Kalau untuk Desa Muara Takus mendukung penuh
penambahan dana ADD itu sangat bagus untuk dilaksanakannya Pemekaran Dusun
karena masyarakat bisa mengembangkan Desa Muara Takus tersebut.
potensi-potensi yang ada di Desa melalui Setelah mencapai kesepakatan
pembinaan yang baik, dan dari situlah masyarakat kepada secara keseluruhan,
terciptanya lapangan pekerjaan” pada tahun 2014 Pemerintah Desa Muara
Takus kembali membuat proposal
Berdasarkan dari wawancara permohonan dan kemudian mengajukan
tersebut, penulis menyimpulkan bahwa kembali proposal permohonan untuk
tujuan dari dimekarkannya Dusun Desa pemekaran dusun tersebut. Kemudian
Muara Takus hanya untuk memudahkan proposal tersebut diajukan kepada Bupati
masyarakat dalam mengatasi setiap melalui Camat 13 Koto Kampar. Adapun
pelayanan, khususnya didalam ruang komentar dari bapak ketua BPD yaitu
lingkup RT dan RW. Dengan adanya Hendrizal mengatakan;
Pemekaran Dusun ini, masyarakat berharap “Pemekaran Dusun ini munculnya
untuk kedepannya mereka sebagai dari masyarakat Desa Muara Takus itu
masyarakat Desa Muara Takus tidak perlu sendiri, kemudian masyarakat awalnya
lagi merasa khawatir dengan keterlambatan sepakat mengajukan permintaan kepada
segala pengurusan yang bermula dari RT Desa untuk manambah Dusun tersebut
karena dengan bertambahnya Dusun baru, menjadi 1 Dusun baru. Kemudian
RT akan bertambah sesuai yang dibutuhkan diadakanlah pertemuan dengan
oleh masyarakat Desa Muara Takus masyarakat Desa dan BPD serta Kepala
sehingga masyarakat akan merasa puas Desa dan aparatur Desa untuk membahas
dengan kinerja Pemerintah Desa Muara usulan masyarakat Desa tersebut. Setelah
Takus. adanya dialog yang cukup serius dan
Sehubung dengan berjalannya membuahkan hasil dengan permasalahan
waktu, sejumlah tokoh masyarakat dan yang telah dihadapi oleh masyarakat
pemuda Desa Muara Takus bertemu tersebut, maka kamipun dari pihak Desa
kembali untuk membicarakan kelanjutan mendukung penuh proses pelaksanaan
dari pemekaran Dusun tersebut bersama Pemekaran Dusun tersebut.”
dengan BPD dan sejumlah aparatur Desa
Muara Takus. Setelah pertemuan antara Kemudian berdasarkan hasil
beberapa pemuda, tokoh masyarakat, BPD wawancara oleh salah seorang tokoh
dan aparatur Desa yang menghasilkan masyarakat yang bernama bapak Yendri
kesepakatan, kemudian mereka juga alfarisi mengatakan;
mengundang seluruh masyarakat untuk “Dengan munculnya keinginan
turut hadir pada pertemuan yang membahas masyarakat untuk memekarkan Dusun
tujuan dan manfaat dalam memekarkan tersebut, saya dan para aparatur Desa
Dusun tersebut. membicarakan bagaimana Dusun tersebut
Dalam pertemuan dengan kedepannya, dan siapa yang akan
masyarakat Desa Muara Takus, dihadiri ditempatkan pada wilayah Dusun tersebut
pula oleh BPD dan anggotanya, Kepala sebagai Kepala Dusun, RW dan RT. Dan
Desa dan aparatur Desa Muara Takus. saya juga merekomendasikan seharusnya
disiapkan daftar hadir untuk diisi bagi anggota BPD Desa Muara Takus juga akan
masyarakat yang mengikuti pertemuan ditambah, karena jumlah anggota BPD
tersebut. Setelah rapat dimulai dan Desa Muara Takus menurut saya sedikit,
mendengarkan penjelasan-penjelasan dari maka saya merekomendasikan kepada

JOM FISIP VOL. 4 NO. 2- OKTOBER 2017 Page 9


aparatur Desa untuk menambah anggota peningkatan pelayanan publik dan
BPD berjumlah 3 orang dan mereka pun kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu,
setuju dengan pendapat saya. ” peran masyarakat dalam bentuk usulan
Berdasarkan dari hasil wawancara, menjadi pertimbangan utama untuk
penulis melihat bahwa Masyarakat Desa menentukan pilihan perlu atau tidaknya
Muara Takus memang sangat dilakukan pemekaran. Selain itu lembaga-
menginginkan Dusun tersebut untuk lembaga, organisasi dan tokoh masyarakat
dimekarkan, karena dengan berbagai juga harus berperan penting dalam
hambatan yang telah mereka rasakan, memberdayakan masyarakat supaya
sehingga dengan sendirinya muncullan masyarakat tau keuntungan dan kekurangan
inisiatif untuk memekarkan Dusun Desa dalam memekarkan wilayah.
Muara Takus guna mendapatkan Berdasarkan syarat-syarat untuk
kemudahan dalam segala urusan yang akan melakukan pemekaran, Dusun yang akan
diterima oleh masyarakat Desa Muara dimekarkan di Desa Muara Takus memiliki
Takus. unsur kewilayahan, yaitu wilayah Dusun,
Pengajuan Usulan Pemekaran wilayah RW dan wilayah RT. Maka dari itu
Dusun dengan adanya unsur kewilayahan Dusun,
Rencana pemekaran Dusun RW dan RT yang termasuk dalam
dilanjutkan dengan musyawarah yang kewilayahan akan sangat memungkinkan
menghasilkan kesepakatan bersama untuk untuk dilakukannya proses pemekaran. Hal
membentuk Dusun baru, maka selanjutnya ini sebagaimana dikemukakan oleh ketua
dibentuklah panitia pemekaran yang RT 009 bapak Sapar mengatakan;
bertugas mengurus kelanjutan dari pada “Dalam melakukakan pemekaran,
rencana pemekaran. Setelah panitia tentu halnya kami memperhatikan wilayah
merumuskan hasil dari musyawarah, kami dulu, apakah layak atau tidak layak
kemudian panitia pemekaran Dusun wilayah kami ini untuk dimekarkan karena
membuat proposal permohonan usulan kami sudah menyiapkan dengan matang-
pembentukan Dusun baru di Desa Muara matang upaya pemekaran tersebut dan
Takus kepada Bupati Kampar dengan kamipun tidak mau membuat masyarakat
melampirkan profil Desa, profil Dusun Desa Muara Takus kecewa dengan apa
yang akan dibentuk. yang telah direncanakan ini.”
Pembentukan panitia pemekaran
Dusun baru di Desa Muara Takus ini Berdasarkan hasil wawancara
ditunjuk dan dibentuk langsung oleh diatas, penulis juga memperhatikan dengan
masyarakat dan mempercayakan segala baik bahwa wilayah Desa Muara Takus
urusan dan kelancaran kepada panitia khususnya wilayah Dusun tersebut sudah
pemekaran yang dibentuk oleh masyarakat pantas untuk dimekarkan, karena sudah
Desa Muara Takus tersebut. Dalam berbagai upaya yang telah dilakukan oleh
pembentukan panitia pemekaran, Badan pihak Desa Muara Takus agar
Permusyawaratn Desa (BPD), Kepala Desa terlaksananya proses pemekaran tersebut.
Muara Takus hanya sebagai fasilitator,
namun BPD dan Kepala Desa tidak hanya Kelayakan Administratif
sebagai fasilitator, mereka turut membantu Pada tahap awal atau tahap
panitia pemekaran dalam melaksanakan persiapan, untuk kegiatan yang harus
proses pemekaran Dusun tersebut. dilakukan pertama kalinya yaitu melakukan
Kelayakan Fisik Wilayah penyaringan aspirasi dari masyarakat yang
Syarat dalam melakukan pemekaran termasuk dalam persyaratan administratif.
yaitu haruslah memiliki wilayah yang akan Upaya Usulan pemekaran Dusun awalnya
dimekarkan. Hal ini sesuai dengan hakekat diprakarsai oleh masyarakat Desa Muara
pemekaran wilayah yang berorientasi pada Takus. Dalam upaya pemekaran Dusun

JOM FISIP VOL. 4 NO. 2- OKTOBER 2017 Page 10


yang dilakukan oleh masyarakat dengan “Menurut saya dengan fenomena
mengadakan rapat bersama untuk yang ada di Desa Muara Takus ini,
menentukan panitia pemekaran Dusun yang Pemekaran Dusun ini bisa terlaksana, kami
diselenggarakan di kantor Desa Muara sudah melakukan usaha semaksimal
Takus yang dihadiri pula oleh tokoh-tokoh mungkin untuk memekarkan dusun ini,
masyarakat, tokoh agama, pemuda dan sudah banyak upaya-upaya yang telah kami
aparatur Desa Muara Takus. Dalam rapat lakukan”.
tersebut menghasilkan sebuah kesepakatan
yaitu membentuk panitia pemekaran yang Berdasarkan hasil wawancara
diketuai oleh Azhari selaku ketua tim tersebut, penulis menanggapi bahwa
panitia pemekaran. fenomena yang terjadi di Desa Muara
Kelayakan Teknis Takus tersebut bisa dijadikan alasan untuk
Syarat teknis meliputi beberapa dimekarkannya Dusun tersebut. Dalam
faktor yang menjadi dasar pembentukan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
daerah yang mencakup faktor kemampuan Tentang Desa, mengatur bagaimana
ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, penataan Desa memuat adanya penataan
sosial politik, kependudukan, luas daerah, Desa yang dilakukan Pemerintah Pusat,
pertanahan, keamanan dan beberapa faktor Daerah Provinsi, dan Kabupaten/Kota.
lain yang memungkinkan terselenggaranya Penataan yang dimaksud adalah
otonomi daerah tersebut. Pembentukan, penghapusan,
Pemekaran Dusun adalah penggabungan, perubahan status dan
pembentukan Dusun baru dengan cara penetapan Desa.
mengembangkannya dari Dusun yang telah Luas Wilayah
ada. Pemekaran Dusun Desa Muara Takus Luas wilayah dari proses pemekaran
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan Dusun baru Desa Muara Takus adalah
publik dan percepatan segala urusan yang 867,07 ha. Selain itu, mengenai batas
dilakukan masyarakat dan guna wilayah juga berpengaruh dalam proses
mewujudkan kesejahteraan masyarakat pemekaran Dusun Tersebut. Selain itu,
Desa Muara Takus. pihak dari Pemerintah Desa Muara Takus
sudah mengukur batas-batas wilayah Desa
Faktor Pendukung Pemekaran Dusun Muara Takus dengan baik. Pengukuran
Desa Muara Takus dilakukan guna untuk pemerataan wilayah
Jumlah Penduduk yang akan dibentuk pada Dusun baru
Dalam wawancara saya dengan nantinya.
Kepala Desa Muara Takus H. Helman Sadri Adapun sekretaris Desa Muara
mengatakan; Takus bapak Bakri mengatakan dalam hasil
“Dengan jumlah kepala keluarga wawancara penuli, dia mengatakan;
meningkat dimulai dari tahun 2013 – 2015 “Mengenai batas wilayah,
seharusnya pemekaran Dusun tersebut bisa semuanya sudah ditetapkan, dan tidak ada
terlaksana, tidak ada kecurangan masalah, tetapi untuk luas wilayah masih
pendataan jumlah penduduk yang kami harus dikaji kembali, karena saya takut
lampirkan kedalam proposal permohonan nantinya akan ada kesalahan dalam
pemekaran dusun, semua yang kami mengukur wilayah Desa Muara Takus ini.
lampirkan berdasarkan fenomena yang ada Luas wilayah tersebut nantinya juga akan
di Desa Muara Takus ini”. sangat mempengaruhi Desa Muara Takus,
Karena dengan pertambahan penduduk
Dan adapun ketua RW 003 Desa luas wilayah juga akan bertambah, hutan
Muara Takus bernama Firmansyah yang ada di desa muara takus ini akan
mengatakan dalam hasil wawancara saya diubah menjadi pemukiman, mengingat
berikut;

JOM FISIP VOL. 4 NO. 2- OKTOBER 2017 Page 11


dengan kondisi penduduk yang semakin Kampar, namun upaya dari
bertambah”. Pemerintah Desa Muara Takus
tersebut harus terhentikan,
Berdasarkan hasil wawancara karena DPRD sudah
tersebut, penulis menyimpulkan bahwa luas mengeluarkan surat keputusan
wilayah harus dikaji kembali, karena bahwasannya Dusun di Desa
takutnya akan ada kesalahan sehingga Muara Takus itu tidak bisa
proses pemekaran Dusun bisa menjadi dimekarkan, karena alasan dari
sedikit terhambat dikarenakan sedikit pihak DPRD yang tercantum
kesalahan. Dengan dilihat dari jumlah pada surat keputusan yang
penduduk dan luas wilayah saja, Dusun diberikan kepada Pemerintah
Desa Muara Takus sudah cukup layak Desa Muara Takus
untuk dimekarkan, karena dengan jumlah bahwasannya infrastruktur di
penduduk yang bertambah dan luas wilayah Desa Muara Takus tidak
yang semakin bertambah sehingga RT tidak memungkinkan terutama
akan mampu menjangkau setiap sudut dari diwilayah Dusunnya untuk
wilayah kekuasaanya. dimekarkan. Menurut dari pihak
DPRD lebih baik Desa Muara
Kepentingan Politik Takus memperhatikan
Kepentingan Politik menjadi hal infrastruktur Desa tersebut
yang lumrah setiap adanya pemekaran ketimbang memekarkan
suatu wilayah. Hal ini disebabkan karena Dusunnya, karena jika
kepentingan adalah suatu yang sangat infrastruktur di Desa tersebut
subjektif. Seseorang yang ditanyai tentang memadai, maka masayarakat
kepentingan politik dapat suatu waktu akan lebih sejahtera lagi.
memberikan jawaban yang berbeda 2. Faktor pendukung yang dapat
tergantung pada apa yang sedang ia hadapi. penulis simpulkan adalah
Pada Desa Muara Takus dalam melakukan bahwasannya banyak terdapat
proses pemekaran Dusun, tentu adanya faktor pendukung yang
kepentingan politik yang mereka lakukan, dijadikan alasan bagi
diantaranya siapa yang akan menjadi kepala Pemerintah Desa Muara Takus
Dusun baru ketika Dusun akan dimekarkan, untuk memekarkan Dusunnya
siapa yang akan menjadi ketua RW dan RT tersebut, karena dimulai dari
nantinya dan kemungkinan adanya faktor jumlah penduduk, luas
tambahan untuk anggota BPD, hal itupun wilayah sampai adanya
perlu ditanyakan. kepentingan politik pada
pemekaran dusun tersebut.
KESIMPULAN Dimulai dari jumlah penduduk
Melalui hasil penelitian yang yang mana pada setiap tahunnya
diperoleh, penulis dapat menyimpulkan penduduk di Desa Muara Takus
bahwasannya ada 3 yang dapat penulis mengalami peningkatan
simpulkan yaitu: sehingga RT yang ada pada
1. Upaya Pemerintah Desa wilayah Dusun tersebut tidak
tersebut dalam memekarkan bisa memantau warganya satu
dusun yang dapat penulis persatu dikarenakan jumlahnya
simpulkan adalah sudah banyak yang semakin banyak tiap
dilakukan, dimulai dari usulan tahunnya, maka dari itu
masyarakat Desa Muara Takus Pemerintah Desa Muara Takus
sampai dengan pembahasan berupaya untuk memekarkan
oleh pihak DPRD Kabupaten Dusunnya melalui faktor jumlah

JOM FISIP VOL. 4 NO. 2- OKTOBER 2017 Page 12


penduduk tersebut. Kemudian penghambat dalam pelaksanaan
faktor luas wilayah, dimana luas pemekaran Dusun tersebut.
wilayah sangat menentukan Kemudian minimnya
bahwa layak atau tidaknya infrastruktur di wilayah Desa
dalam pelaksanaan pemekaran terutama di Dusun tersebut juga
Dusun tersebut. Jika wilayah menjadi faktor penghambat
yang bertambah luas maka RT dalam pelaksanaan pemekaran
yang ada di wilayah Dusun dusun tersebut, karena
tersebut juga tidak akan dapat berdasarkan keputusan dari
menjangkau masyarakatnya pihak DPRD agar pemerintah
yang ada diwilayah Desa membatalkan pemekaran
kekuasaannya dikarenakan Dusun tersebut. Dengan
wilayahnya yang semakin minimnya infrastruktur,
bertambah luas. Dan yang pemekaran Dusun tersebut jadi
terakhir yaitu adanya terhenti karena keputusan
kepentingan politik dalam DPRD tidak mengizinkan
pemekaran dusun tersebut. Dusun tersebut untuk
dalam pemekaran tersebut dimekarkan. Dan yang terakhir
kepentingan politik tersebut yaitu tidak adanya dukungan
menjadi faktor pendukung dari Pemerintah Kabupaten
dalam pemekaran Dusun bahwa Dusun di Desa Muara
tersebut, karena siapa nantinya Takus akan dimekarkan.
yang akan mengisi jabatan Dengan dukungan dari pihak
sebagai Kepala Dusun yang pemerintah daerah, maka
baru dan siapa yang akan pelaksanaan pemekaran akan
menjadi RT/RW yang baru dapat berjalan dengan baik,
ditambah nantinya. Maka dari tetapi jika Pemerintah Daerah
itu kepentingan politik tersebut tidak mendukung Pemerintah
menjadi faktor pendukung Desa dalam memekarkan
dalam upaya pemekaran Dusun Dusunnya maka akan sulit bagi
di Desa Muara Takus tersebut. Desa tersebut untuk
3. Faktor Penghambat yang dapat melaksanakan pemekaran
penulis simpulkan adalah yang Dusunnya tersebut.
menjadi penghambat dalam
pelaksanaan pemekaran Dusun
tersebut dimulai dari minimnya
anggaran Desa, minimnya
infrastruktur dan tidak adanya
dukungan dari Pemerintah
Kabupaten Kampar. Dimulai DAFTAR PUSTAKA
dari minimnya anggaran Desa,
setiap wilayah yang akan Buku :
dimekarkan, tentu adanya Abdullah, Rozali. 2011. Pelaksanaan
tambahan perangkat yang baru, Otonomi Luas. Jakarta: PT Raja
sedangkan gaji dari perangkat Grafindo Persada
Desa tersebut berasal dari ADD, Bungin, Burhan.2012. Penelitian
sedangkan dana ADD sebagian Kualitatif. Jakarta: Kencana
digunakan untuk visi Desa Prenanda Media Group
Muara Takus. Jadi dana
anggaran menjadi faktor

JOM FISIP VOL. 4 NO. 2- OKTOBER 2017 Page 13


Fakhrullah, Zundan, dkk. 2004. Kebijakan Gadjah Mada University
Desentralisasi di Persimpangan. Press
Jakarta: CV Cipruy Suradinata, Ermaya. 2000. Pelaksanaan
Kaloh, J.2007. Mencari Bentuk Otonomi otonomi daerah dalam
Daerah Suatu Solusi Dalam kerangka untuk
Menjawab Kebutuhan Lokal meningkatkan integras
dan Tantangan Global. Jakarta: bangsa. Jakarta:
PT Rineka Cipta Lembaga Ketahanan
Kriyantono, Rahmat. 2014.Teknik Praktis Nasional, Departemen
Riset Komunikasi. Jakarta: Pertahanan
kencana Widjaja, HAW. 2002. Otonomi Daerah
Liang, G T. 2003.Pertumbuhan dan Daerah Otonom.
Pemerintahan Daerah Negara Jakarta : PT Raja
RI. Yogyakarta: Liberti Grafindo Persada
Maarif, S. 2003. Strategi Peningkatan ____________. 2012. Otonomi Desa :
Kompetensi Aparatur Guna Merupakan Otonomi
Mengantisipasi Kebutuhan Yang Asli, Bulat dan
Sektor Pelayanan Publik. Utuh. Jakarta: PT
Bandung: STIA LAN RajaGrafindo Persada
Moelong, J Lexy . 2010. Metodologi . 2004. Otonomi Desa :
Penelitian Kualitatif. Bandung: Merupakan Otonomi
PT Remaja Rosdakarya Yang Asli, Bulat dan
____________ . 2005. Metodologi Utuh. Jakarta: PT
Penelitian Kualitatif. Bandung: RajaGrafindo Persada
PT Remaja Rosdakarya . 2005. Penyelenggaraan
Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan dan Otonomi di Indonesia
Penyelenggaraan Jakarta: PT RajaGrafindo
Pemerintahan Desa. Persada
Jakarta : PT Gelora
Aksara Pratama
Pamudji. 2000. Kepemimpinan
Pemerintahan di
Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka
Rauf, Rahyunir. 2005. Kelembagaan RT
dan RW : Sejarah
Hakekat dan Prospek
Kelembagaan. Pekanbaru
: Pemerintah Kota
Pekanbaru
Saparin, Sumber. 2009. Tata
Pemerintahan dan Peraturan Perundang-Undangan :
Administrasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Pemerintahan Desa Tentang Pemerintahan
Jakarta: Ghalia Indonesia Daerah
Sukandarrumudi. 2004. Metode Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Penelitian; Petunjuk Tentang Desa
Praktis Untuk Peneliti PP No 43 Tahun 2014 Tentang Desa
Pemula. Yogyakarta : Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 5
Tahun 2007 Tentang

JOM FISIP VOL. 4 NO. 2- OKTOBER 2017 Page 14


Pedoman Penataan
Lembaga
Kemasyarakatan
Peraturan Daerah Kabupaten Kampar
Nomor 11 Tahun 2007
Tentang Lembaga
Kemasyarakatan Desa

JOM FISIP VOL. 4 NO. 2- OKTOBER 2017 Page 15

Potrebbero piacerti anche