Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRACT
Background of Study: Saliva is a complex oral fluid that has an important role
associated with biological processes in the oral cavity. Age changes are known to have
an effect on decreasing saliva production. Likewise with systemic diseases such as
hypertension and diabetes mellitus. Chemical prevention of acid imbalance in the
saliva is conducted by rinsing using a siwak extract solution. Chemical content in siwak
extract can increase the secretion in the saliva in the oral cavity because it has a
bactericidal effect that will prevent acid production from oral bacteria. Objective of
Study: To determine the difference of rinsing by using siwal extract solution on
salivary secretion of the oral cavity of elderly people who have hypertension, diabetes
mellitus, and do not have systemic diseases. Method: This study is pre-experiment
with one group pretest and post-test design. The sample of the study was elderly
people in a social housing. Also, the research used paired t-test. Result: This study
shows the average change in hypertension 1.185 mL/5minute with probability value 0.000,
diabates mellitus 1,358mL/5minute with probability value 0.000, does not have systemic
disease 1.057 mL/5minute with probability value 0,000 <0,05 meaning there is difference.
Conclusion: The difference of mouth washing of 25% extract of siwak solution to
elderly salivary secretion in hypertension, diabetes mellitus and did not have systemic
disease in social house of tresna werdha gau mabaji gowa.
99
Perbedaan berkumur larutan ekstrak siwak terhadap sekresi saliva rongga mulut lanjut usia
dengan hipertensi, diabetes melitus dan tidak memiliki penyakit sistemik di Panti Sosial Tresna
Werdha Gau Mabaji Gowa tahun 2017
100
Perbedaan berkumur larutan ekstrak siwak terhadap sekresi saliva rongga mulut lanjut usia
dengan hipertensi, diabetes melitus dan tidak memiliki penyakit sistemik di Panti Sosial Tresna
Werdha Gau Mabaji Gowa tahun 2017
sistemik. Maka dengan hal ini lanjut pembentukan plak gigi, sehingga
usia di tempat tersebut memiliki dengan penurunan bakteri plak, maka
berbagai tipe dalam membandingkan pH saliva juga akan meningkat.
sekresi saliva rongga mulut lanjut usia. Kandungan minyak atsiri di dalam
konsumsi obat-obatan seperti batang siwak seperti benzyl
antidepresan, antihipertensi, isothiocyante dapat meningkatkan
antihistamin dan antipsikotik. akan sekresi pada saliva di dalam rongga
menyebabkan menurunnya sekresi mulut. Peningkatan produksi saliva ini
pada glandula saliva mayor. Maka akan meningkatkan aktivitas buffer
dengan hal ini menyebabkan lanjut usia bikarbonat saliva sehingga pH saliva
tersebut tidak mendapatkan fungsi juga akan meningkat.2.3.7
saliva sebagai proteksi dan akan
meningkatkan risiko untuk mengalami METODE PENELITIAN
komplikasi hipofungsi dari glandula Metode dan Rancangan Penelitian
saliva. Metode penelitian ini adalah
Pencegahan terhadap penelitian studi eksperimental pra
ketidakseimbangan asam pada saliva eksperiment dengan satu kelompok
dapat dilakukan secara mekanis menggunakan rancangan one group
maupun kimiawi, dengan larutan kumur pretest and posttest design.
yang dinilai lebih murah, efisien, ramah Prosedur Penelitian
lingkungan, serta memiliki efek Batang siwak dicuci hingga
samping yang minimal adalah larutan bersih dan dipotong sehingga menjdi
kumur dari bahan alami, salah satunya bagian kecil-kecil, setelah itu di timbang
yaitu larutan ekstrak siwak (Salvadora sesuai yang dibutuhkan yaitu dalam
persica). World Health Organization bentuk larutan ekstrak siwak 25%
(1987) merekomendasikan dibutuhkan 125 gr batang siwak,
penggunaan siwak sebagai alat yang kemudian batang siwak dimasukkan
efektif untuk kesehatan mulut, dengan dalam gelas kimia 1000 mL dan
tindakan mekanik serat kayu lunak dan ditambahkan aqua pro injeksi sebanyak
aksi terapetik kandungan kimianya. 500 mL. setalah itu dimasukkan dalam
Ekstrak siwak memiliki efek panji infusa dan dipanaskan pada suhu
antisbakterial, efektif dalam melawan 90-95C dan didiamkan selama 15
bakteri yang berperan pada menit. Setelah 15 menit, siwak hasil
101
Perbedaan berkumur larutan ekstrak siwak terhadap sekresi saliva rongga mulut lanjut usia
dengan hipertensi, diabetes melitus dan tidak memiliki penyakit sistemik di Panti Sosial Tresna
Werdha Gau Mabaji Gowa tahun 2017
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Rata-rata sekresi saliva sebelum berkumur larutan ekstrak siwak, terhadap
hipertensi, Diabetes mellitus dan tidak memiliki penyakit sistemik.
Tabel 2. Rata-rata sekresi saliva sesudah berkumur larutan ekstrak siwak terhadap
hipertensi, diabetes mellitus dan tidak memiliki penyakit sistemik.
102
Perbedaan berkumur larutan ekstrak siwak terhadap sekresi saliva rongga mulut lanjut usia
dengan hipertensi, diabetes melitus dan tidak memiliki penyakit sistemik di Panti Sosial Tresna
Werdha Gau Mabaji Gowa tahun 2017
Tabel 3. Perbedaan sekresi saliva sebelum dan sesudah berkumur larutan ekstrak
siwak terhadap hipertensi, diabetes mellitus dan tidak memiliki penyakit
sistemik.
Sekresi saliva
Penyakit n Perubahan p
Mean SD
Mean SD
Pre test 14 3,329 0,249
Hipertensi 1,185 0,244 0,000
Post test 14 4,514 0,427
Pre test 12 3,517 0,265
DM 1,358 0,290 0,000
Post test 12 4,875 0,400
Tidak Memiliki Penyakit Pre test 14 3,321 0,311
1,057 0,174 0,000
Sistemik Post test 14 4,379 0,386
(Sumber; Data Primer, 2018)
Tabel 4. Perbedaan perubahan sekresi saliva antara hipertensi, diabetes mellitus dan
tidak memiliki penyakit sistemik.
Perubahan sekresi saliva
(I) Penyakit (J) Penyakit Sig.
Mean SD
Hipertensi DM 0,172 0,093 0,170
Tidak memiliki
DM 0,301 0,937 0,007
Penyakit Sistemik
Tidak memiliki Penyakit
Hipertensi 0,128 0,090 0,337
Sistemik
(Sumber; Data Primer, 2018)
103
Perbedaan berkumur larutan ekstrak siwak terhadap sekresi saliva rongga mulut lanjut usia
dengan hipertensi, diabetes melitus dan tidak memiliki penyakit sistemik di Panti Sosial Tresna
Werdha Gau Mabaji Gowa tahun 2017
104
Perbedaan berkumur larutan ekstrak siwak terhadap sekresi saliva rongga mulut lanjut usia
dengan hipertensi, diabetes melitus dan tidak memiliki penyakit sistemik di Panti Sosial Tresna
Werdha Gau Mabaji Gowa tahun 2017
sampel 14 orang, 5 sampel laki-laki dan pada data diabetes melitus sesudah
9 sampel perempuan yaitu 3,321ml/5menit berkumur menggunakan larutan
memiliki standar deviasi 0,311ml/5menit ekstrak siwak, dengan jumlah sampel
dengan nilai minimum 3,0ml/5menit dan 12 orang, 4 sampel laki-laki dan 8
maximum 4,0ml/5menit. sampel perempuan yaitu 4,875ml/5menit
Pada dasarnya produksi saliva memiliki standar deviasi 0,400ml/5menit
setiap orang bervariasi, tetapi pada dengan nilai minimum 4,0ml/5menit dan
lanjut usia risiko untuk mengalami maximum 5,3ml/5menit. Nilai rerata
hiposalivasi dan gejala xerostomia sekresi saliva pada data tidak memiliki
sering ditemukan pada usia lanjut. penyakit sistemik sesudah berkumur
Keadaan ini disebabkan oleh adanya menggunakan larutan ekstrak siwak,
perubahan atropi pada kelenjar saliva dengan jumlah sampel 14 orang, 5
sesuai dengan pertambahan umur sampel laki-laki dan 9 sampel
yang akan menurunkan produksi saliva perempuan yaitu 4,379ml/5menit memiliki
dan mengubah komposisinya sedikit. standar deviasi 0,386ml/5menit dengan
Seiring dengan meningkatnya usia, nilai minimum 4,0ml/5menit dan maximum
terjadi proses aging. Terjadi perubahan 5,1ml/5menit.
dan kemunduran fungsi kelenjar saliva, Perubahan yang terjadi pada
dimana kelenjar parenkim hilang yang sekresi saliva setelah berkumur
digantikan oleh jaringan lemak dan menggunakan larutan ekstrak siwak
penyambung, lining sel duktus karna adanya kandungan minyak atsiri
intermediate mengalami atropi. pada batang siwak seperti benzyl
Keadaan ini mengakibatkan isothiocyante dapat meningkatkan
pengurangan jumlah aliran saliva.9.10 sekresi pada saliva di dalam rongga
Nilai rerata sekresi saliva pada mulut, Peningkatan aliran saliva ini
data hipertensi sesudah berkumur akan menigkatkan aktivitas buffer
menggunakan larutan ekstrak siwak, bikarbonat saliva sehingga Sekresi
dengan jumlah sampel 14 orang, 5 saliva juga akan meningkat. Efek
sampel laki-laki dan 9 sampel bakterisida pada siwak dihasilkan oleh
perempuan yaitu 4,514ml/5menit memiliki kandungan thiocyanate (SCN-) dan
standar deviasi 0,427ml/5menit dengan alkaloid yang merupakan salvadorine
nilai minimum 4,0ml/5menit dan maximum sehingga mengatur pH rongga mulut
5,1ml/5menit. Nilai rerata sekresi saliva menstimulasi gingiva. Pada ekstrak
105
Perbedaan berkumur larutan ekstrak siwak terhadap sekresi saliva rongga mulut lanjut usia
dengan hipertensi, diabetes melitus dan tidak memiliki penyakit sistemik di Panti Sosial Tresna
Werdha Gau Mabaji Gowa tahun 2017
siwak terkandung klorida yang tinggi siwak. Pada penelitian ini didapatkan
dan kalsium yang memperngaruhi adanya perbedaan berkumur larutan
peningkatan Sekresi saliva rongga ekstrak siwak terhadap sekresi saliva
mulut. pada lanjut usia hipertensi, diabetes
Pada penelitian ini di lakukan melitus dan tidak memiliki penyakit
oleh Endarti, Fauzia, Zuliana (2007) sistemik pada panti sosial tresna
yang menunjukkan bahwa kandungan werdha gau mabaji gowa. Perbedaan
minyak esensial di dalam siwak dapat sekresi saliva, dikarenakan dengan
merangsang sekresi saliva, sehingga berkumur larutan ekstrak siwak akan
penurunan pH plak dapat dihambat menyebabkan stimulus mekanis dan
karena di dalam saliva ditemukan dapat merangsang peningkatan sekresi
adanya buffer bikarbonat yang saliva, sedangkan kandungan yang
merupakan pertahanan efektif terhadap terkandung di dalam batang siwak
produksi asam dari bakteri kariogenik. merupakan stimulus kimiawi yang juga
Perbedaan sekresi saliva dapat meningkatkan sekresi saliva,
sebelum dan sesudah berkumur Bahan makanan yang sangat cepat
larutan ekstrak siwak pada data berpengaruh terhadap sekresi saliva
hipertensi yaitu 1,185ml/5menit dengan dalam rongga mulut yaitu bahan
nilai P pada perbedaan berkumur makanan yang dapat menstimulasi
larutan ekstrak siwak sebelum dan sekresi saliva tersebut, salah satunya
sesudah yaitu 0,000 dari hasil uji adalah yang memiliki rasa asam yang
statistik menggunakan uji t diterima oleh saraf dalam mulut sangat
berpasangan paired sample t-test kuat menstimulasi sekresi saliva. Rasa
diperoleh nilai probabilitas atau sig. (2- dari obat kumur sodium bikarbonat
tailed) pada data hipertensi,diabetes adalah asam, inilah mengapa larutan
mellitus dan tidak memiliki penyakit ekstrak siwak 25% dapat sangat kuat
sistemik sebesar sig. (2-tailed) 0,000 < menstimulasi sekresi saliva dalam
0,05, dengan demikian diputuskan rongga mulut.
bahwa Ho di tolak dan Ha diterima yang Perbedaan perubahan sekresi
artinya terdapat perbedaan yang saliva antara diabetes mellitus vs tidak
signifikan antara hasil sebelum memiliki penyakit sistemik karna
berkumur larutan ekstrak siwak dan menghasilkan nilai p atau sig 0,007 <
sesudah berkumur larutan ekstrak 0,05 sehingga pada diabetes mellitus
106
Perbedaan berkumur larutan ekstrak siwak terhadap sekresi saliva rongga mulut lanjut usia
dengan hipertensi, diabetes melitus dan tidak memiliki penyakit sistemik di Panti Sosial Tresna
Werdha Gau Mabaji Gowa tahun 2017
107
Perbedaan berkumur larutan ekstrak siwak terhadap sekresi saliva rongga mulut lanjut usia
dengan hipertensi, diabetes melitus dan tidak memiliki penyakit sistemik di Panti Sosial Tresna
Werdha Gau Mabaji Gowa tahun 2017
108
Perbedaan berkumur larutan ekstrak siwak terhadap sekresi saliva rongga mulut lanjut usia
dengan hipertensi, diabetes melitus dan tidak memiliki penyakit sistemik di Panti Sosial Tresna
Werdha Gau Mabaji Gowa tahun 2017
109