Sei sulla pagina 1di 7

Agros Vol.17 No.

2, Juli 2015: 166-172 ISSN 1411-0172

PENGARUH UKURAN BENIH KEDELAI TERHADAP KUALITAS BENIH


EFFECT OF SOYBEAN SEED SIZE ON SEED QUALITY
Atin Yulyatin dan IGP. Alit Diratmaja1
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat
ABSTRACT
Soybean seed is a seed that is rapidly deteriorate or decrease in viability and vigor,
especially if stored in conditions that are less optimum savings. Soybean seed size can affect
the quality of the seed. Seed quality is characterized by germination of seeds. Grain size
effect on soybean utilization. Large seed size tends to be used as an industrial raw material
utilization while small seed size as a seed planted back. Purpose of this study was to
determine whether soybean seed size can affect the quality of the seeds while in storage. The
experimental design used a Completely Randomized Design (CRD) using soybean seed size is
a large size (Grobogan), medium (Kaba), and small (Willis) is repeated four times.
Parameter observations are normal seeds, dirt seed, weight of 100 grains, moisture content,
germination. Data were tabulated and analyzed using the F test, if significantly different then
tested further by DMRT level of 5 percent. Large size seed has the normal number of seeds,
seed dirt, moisture content higher than medium and small seed size. But has a lower
germination than seeds of medium and small size. To maintain the water content of <11
percent should be larger seed size is more frequent than the dried seed medium and small
sizes.
Key-words: soybean, seed, quality

INTISARI
Benih kedelai merupakan benih yang cepat mengalami deteriorasi atau penurunan
viabilitas dan vigor terutama jika disimpan pada kondisi simpan yang kurang optimum.
Ukuran benih kedelai dapat memengaruhi kualitas benih. Kualitas benih ditandai oleh daya
berkecambah benih. Ukuran biji berpengaruh terhadap pemanfaatan kedelai. Ukuran biji
besar cenderung dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, sedangkan ukuran biji kecil
pemanfaatannya sebagai benih yang ditanam kembali. Tujuan pengkajian ini adalah untuk
mengetahui apakah ukuran benih kedelai dapat memengaruhi kualitas benih selama di
penyimpanan. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
menggunakan ukuran benih kedelai, yaitu ukuran besar (Grobogan), sedang (Kaba), dan kecil
(Wilis) diulang empat kali. Parameter pengamatannya adalah benih normal, kotoran benih,
bobot 100 butir, kadar air, daya berkecambah. Data ditabulasi dan dianalisis menggunakan uji
F, apabila berbeda nyata maka diuji lanjut dengan uji DMRT taraf 5 persen. Benih ukuran
besar memiliki jumlah bobot 100 biji, kotoran benih, kadar air yang lebih tinggi
dibandingkan ukuran benih sedang dan kecil. Namun memiliki benih normal dan daya
berkecambah yang lebih rendah dibandingkan benih ukuran sedang dan kecil. Untuk
mempertahankan kadar air <11 persen selama di penyimpanan sebaiknya benih ukuran besar
lebih sering dijemur dibandingkan benih ukuran sedang dan kecil.

Kata kunci: kedelai, benih, kualitas

1
Alamat penulis untuk korespondensi: Atin Yulyatin dan IGP. Alit Diratmaja Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Jawa Barat. Jln. Kayu Ambon No.80. Lembang-Bandung Barat. Email:
smilejoys@gmail.com
Pengaruh Ukuran Benih (Atin Yulyatin; Alit Diratmaja) 167

PENDAHULUAN Benih yang berukuran besar


umumnya lebih vigor dibandingkan benih
Benih merupakan salah satu faktor
yang berukuran kecil. Ukuran biji
yang menentukan keberhasilan budidaya
berpengaruh terhadap keseragaman
tanaman yang peranannya tidak dapat
pertumbuhan tanaman dan daya simpan
digantikan oleh faktor lain, karena benih
benih. Pada beberapa spesies, biji-biji yang
sebagai bahan tanaman dan pembawa
lebih kecil dalam suatu lot benih dari
potensi genetik, mutu suatu benih dapat
varietas yang sama mempunyai masa hidup
dilihat dari beberapa aspek seperti
yang lebih pendek (Priestley 1986). Hill et.
kebenaran varietas, kemurnian benih, daya
al. (1986) menyatakan bahwa benih yang
hidup, serta bebas hama dan penyakit
berukuran lebih kecil memiliki
(Mugnisjah 1994). Benih kedelai merupakan
impermeabilitas terhadap air lebih tinggi
benih yang cepat mengalami deteriorasi atau
karena benih kecil memiliki kualitas kulit
penurunan viabilitas dan vigor terutama jika
yang lebih baik, sebagaimana varietas Wilis
disimpan pada kondisi simpan yang kurang
yang memiliki ukuran yang lebih kecil dari
optimum. Benih kedelai sangat rentan
varietas Anjasmoro, jika dikorelasikan
kehilangan daya berkecambah karena
berdasarkan bobot 100 butirnya. Namun
mengandung protein yang tinggi, sehingga
benih besar dapat mengalami kehilangan
lebih sering terjadi kerusakan fisik akibat
kualitas yang disebabkan oleh benturan
alat pasca panen maupun selama
fisik. Mugnisjah et al. (1987) juga
penyimpanan. Penyimpanan merupakan
menyatakan bahwa benih berukuran kecil
salah satu faktor penting yang patut dijaga
mempunyai viabilitas tinggi karena
agar kualitas benih kedelai tidak cepat
kerusakan membran yang dialaminya lebih
menurun. Selain itu, kadar air benih kedelai
ringan daripada benih berukuran besar.
selama penyimpanan sebaiknya kurang dari
Upaya penyimpanan juga diperlukan karena
10 persen agar benih kedelai tahan simpan
adanya pergeseran minat petani menanam
selama satu tahun. Berdasarkan penelitian
kedelai dari benih berukuran kecil ke besar,
(Indartono 2011), kadar air yang aman untuk
karena ukuran benih memengaruhi
penyimpanan benih kedelai dalam suhu
ketahanannya terhadap kondisi lingkungan
kamar selama enam hingga 10 bulan adalah
simpan. Varietas kedelai berbiji sedang atau
tidak lebih dari 11persen.
kecil seperti Lokon, Orba (Mugnisyah
Berdasarkan ukurannya, benih
1991), Tidar, dan Cikuray (Sukarman &
kedelai terbagi menjadi tiga, yaitu ukuran
Raharjo 2000) umumnya memiliki
besar, ukuran sedang, dan ukuran kecil.
ketahanan yang lebih baik terhadap kondisi
Grobogan termasuk biji besar (Adie &
penyimpanan yang kurang optimal
Krisnawati 2013), kaba biji sedang
dibandingkan varietas yang berbiji besar dan
(Krisnawati & addie 2007), dan wilis biji
berkulit biji terang. Terkait ukuran benih,
kecil (Nugrahaeni 2007). Ukuran biji
Hutahaean (2008) menyampaikan hasil
berpengaruh terhadap pemanfaatan kedelai.
penelitian yang berbeda, yaitu benih kedelai
Ukuran biji besar cenderung dimanfaatkan
varietas Anjasmoro yang mewakili benih
sebagai bahan baku industri, sedangkan
ukuran besar, ternyata memiliki ketahanan
ukuran biji kecil pemanfaatannya sebagai
yang lebih baik dibandingkan varietas Kaba
benih yang ditanam kembali.
168 Agros Vol.17 No.2, Juli 2015:166-172

yang mewakili benih kedelai berukuran kerusakan fisik, dan benih tanaman
sedang. Tujuan pengkajian ini adalah untuk lain. Tujuannya adalah untuk
mengetahui apakah ukuran benih kedelai menentukan komposisi benih murni,
dapat memengaruhi kualitas benih selama di benih tanaman lain, dan kotoran benih
penyimpanan. dari contoh benih yang mewakili lot
benih.
b. Bobot 100 butir berdasarkan ukuran
METODE benih dengan cara menimbang bobot
Percobaan dilakukan di 100 butir sebanyak empat ulangan yang
laboratorium benih Balai Pengkajian diambil dari benih murni. Penetapan
Teknologi Pertanian Jawa Barat pada 26 bobot 100 butir merupakan salah satu
November 2015. Rancangan percobaan pengujian khusus yang memengaruhi
menggunakan rancangan acak lengkap mutu fisik benih.
(RAL) dengan menggunakan ukuran benih c. Uji kadar air dengan menggunakan
kedelai, yaitu ukuran besar (Grobogan), oven. Perlakuan dalam penentuan
sedang (Kaba), dan kecil (Wilis). Percobaan metode tersebut menggunakan metode
diulang sebanyak empat ulangan. Benih oven pada suhu 130 selama dua jam.
kedelai merupakan hasil perbanyakan benih Perhitungan untuk mendapatkan kadar
sumber UPBS BPTP Jawa Barat yang panen air benih adalah
pada 24 September 2015. Benih kedelai Ka = M2-M3 X 100%
telah disimpan selama 13 bulan dalam M2-M1
plastik di suhu ruang. Suhu rata-rata ruang Ka = kadar air
adalah 210C. M1 = berat cawan kosong sebelum
Parameter pengamatannya adalah ditimbang
benih normal, kotoran benih, bobot 100 M2 = berat cawan setelah
butir, kadar air, daya berkecambah. Data dioven+sampel sebelum dioven
ditabulasi dan dianalisis menggunakan uji F, M3 = berat cawan+sampel setelah
apabila berbeda nyata maka diuji lanjut dioven
dengan uji DMRT taraf 5 persen. Untuk d. Uji daya berkecambah dengan
mengetahui benih normal dan kotoran benih menggunakan UKddp (uji kertas
dilakukan uji kemurnian, sedangkan kadar digulung dalam plastik). Benih ditanam
air dengan uji kadar air dan daya di atas kertas steel sebanyak 100 butir
berkecambah dilakukan uji daya diulang empat kali, selanjutnya ditaruh
berkecambah (BPSBTPH 2013). dalam germinator. Benih diamati pada
Adapun tahapan pelaksanaan hari ke-5 dan ke-8. Selanjutnya benih
kegiatan antara lain: tersebut diamati untuk melihat benih
a. Uji kemurnian menggunakan metode normal, benih segar tidak tumbuh,
sederhana, yaitu masing-masing benih benih keras, dan benih mati. Tujuannya
kedelai ditimbang sebanyak 400 gr adalah untuk melihat persen daya
untuk uji kemurnian. Benih berkecambah.
dihamparkan di atas kertas, selanjutnya
benih dipisahkan berdasarkan benih
normal, kotoran benih akibat
Pengaruh Ukuran Benih (Atin Yulyatin; Alit Diratmaja) 169

HASIL DAN PEMBAHASAN benih diduga karena pada benih besar


kerusakan fisik akibat serangan hama
Kualitas benih salah satunya gudang lebih banyak dibandingkan sedang
ditentukan oleh ukuran benih. Benih ukuran dan kecil. Ukuran benih memengaruhi
besar umumnya lebih vigor dibandingkan besarnya cadangan makanan, makin besar
ukuran benih kecil, hal ini disebabkan benih maka makin luas kotiledon sehingga
cadangan makanan benih ukuran besar lebih kandungan protein dan lemak lebih banyak.
banyak dibandingkan benih ukuran kecil. Worker & Ruckman (1968) mengemukakan
Pada tabel 1 terlihat bahwa benih ukuran tentang ukuran biji dan menunjukkan
besar (Grobogan) berbeda nyata korelasi yang positif terhadap kandungan
dibandingkan ukuran benih sedang (Kaba) protein pada biji sorghum (Sorghum
dan benih ukuran kecil (Wilis). Menurut vulgare), makin besar atau berat ukuran biji
Cahyono (2007), biji kecil (enam hingga 10 maka kandungan proteinnya juga akan
g/100 biji), sedang (11 hingga 12 g/100 meningkat, sehingga serangga lebih
biji), dan besar (13 g atau lebih per 100 biji). menyukai benih ukuran besar. Selain itu
Grobogan (17 g) (Nugrahaeni 2007), Kaba ukuran benih juga sangat memengaruhi
(12 g), wilis (10 g) (Hasbianto 2012). kelembaban benih.
Berbeda dengan Tabel 1, hal ini disebabkan Benih ukuran besar memiliki kadar
oleh kurang optimalnya pengisian polong air yang lebih tinggi dibandingkan kadar air
pada saat di pertanaman yang disebabkan benih ukuran kecil (Tabel 3). Menurut Adri
oleh kekeringan. et al (2012), kadar air yang aman untuk
Tabel 2 menunjukan bahwa benih penyimpanan benih kedelai dalam suhu
ukuran besar memiliki benih normal yang kamar selama enam hingga 10 bulan adalah
lebih rendah dan kotoran benih yang lebih tidak lebih dari 11 persen. Menurut
banyak dibandingkan benih ukuran sedang Harrington (1972), masalah yang dihadapi
dan kecil. Benih normal pada benih ukuran dalam penyimpanan benih adalah makin
besar berbeda nyata dibandingkan sedang kompleks sejalan dengan meningkatnya
dan kecil. Definisi benih normal adalah kadar air benih. Penyimpanan benih yang
benih yang masih dapat tumbuh jika berkadar air tinggi dapat menimbulkan
ditanam, dengan kata lain benih masih risiko terserang cendawan. Pada Tabel 3
mempunyai titik tumbuh, sedangkan kotoran tampak kadar air benih ukuran besar lebih
benih menunjukkan berbeda nyata pada tinggi dari 11 persen yang menyebabkan
ukuran benih besar. Kotoran benih pada benih besar lebih banyak terserang hama
ukuran benih besar lebih banyak gudang yang diindikasikan lebih banyak
dibandingkan sedang dan kecil. Kotoran kotoran benihnya. Menurut Umar (2012),
benih merupakan benih rusak akibat hama peningkatan kadar air disebabkan adanya
selama di penyimpanan maupun kerusakan proses keseimbangan kelembaban antara
mekanis saat pasca panen seperti kulit biji benih dan uap air akibat kelembaban udara
terkelupas dan biji kehilangan kotiledon yang tinggi dan proses respirasi benih.
lebih dari setengah. Banyaknya kotoran
170 Agros Vol.17 No.2, Juli 2015:166-172

Tabel 1. Bobot Benih Kedelai Berdasarkan Ukuran Benih

Bobot 100 biji (g)


Kecil Sedang Besar
6,47b 6,86b 11,44a
Keterangan : Angka yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata pada Uji DMRT 0.05

Menurut Kuswanto (2003), kadar air terjadinya proses metabolisme dan respirasi.
benih merupakan salah satu faktor yang Laju respirasi yang tinggi dapat
sangat memengaruhi daya simpan benih. mempercepat hilangnya viabilitas benih.
Kadar air benih yang tinggi selama Daya berkecambah atau daya
penyimpanan dapat menimbulkan beberapa tumbuh merupakan tolak ukur viabilitas
akibat antara lain: meningkatkan laju potensial benih. Benih yang dikecambahkan
respirasi benih dan akan meningkatkan di laboratorium dengan kondisi optimum
suhu. Peningkatan suhu tersebut dapat mencerminkan daya tumbuh di
menyebabkan enzim antioksidan aktif, lapangan meskipun di lapangan banyak
sehingga akan merombak cadangan faktor yang memengaruhi namun tidak
makanan (Indartono 2011) selama berbeda jauh sehingga selangnya mencapai
penyimpanan benih kedelai berusaha 85 persen (Rumiati et al, 1993), Benih
menyeimbangkan kandungan airnya dengan kedelai yang baru dipanen dan disimpan
udara sekitar, mengingat sifat biji kedelai dalam jangka waktu tertentu harus
yang hidroskopis mudah untuk menyerap mempunyai daya berkecambah diatas 85
atau mengeluarkan air dari atau ke udara persen. Namun benih ukuran besar memiliki
sekitar. Benih ukuran besar lebih cepat daya berkecambah yang lebih rendah
menyerap air sehingga kadar airnya lebih dibandingkan benih ukuran sedang dan
besar daripada benih ukuran sedang dan kecil. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor
kecil. Kadar air benih yang terlalu tinggi yang memengaruhi penyerapan dan
mendorong terciptanya kondisi yang penahanan uap air oleh benih diantaranya
mempercepat laju kerusakan benih, akibat

Tabel 2. Kemurnian Benih Kedelai Berdasarkan Ukuran Benih

Kemurnian benih (g)


Ukuran Benih
Benih Normal Kotoran Benih
Kecil 99,76a 0,24b
Sedang 99,98a 0,02b
Besar 99,07b 0,93a
Keterangan : Angka yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata pada Uji DMRT 0.05
Pengaruh Ukuran Benih (Atin Yulyatin; Alit Diratmaja) 171

Tabel 3. Kadar Air Benih Kedelai Berdasarkan Ukuran Benih

Kadar Air
Kecil Sedang Besar
10,48b 9,91c 11,01a
Keterangan : Angka yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata pada Uji DMRT 0.05

Tabel 4. Daya Berkecambah Benih Kedelai Berdasarkan Ukuran Benih

% Daya Berkecambah
Kecil Sedang Besar
98a 99a 95b
Keterangan : Angka yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata pada Uji DMRT 0.05

ketebalan. Makin besar ukuran benih makin besar selama di penyimpanan lebih sering
tebal benih sehingga makin banyaknya uap dijemur untuk menekan meningkatnya kadar
air yang tertahan di dalam benih, kadar air air benih.
benihpun meningkat.
Benih kedelai merupakan benih DAFTAR PUSTAKA
yang mudah mengalami deteriorasi,
meningkatnya kadar air selama di Adie MM, A Krisnawati. 2013. Keragaan
penyimpanan menyebabkan menurunnya hasil dan komponen hasil biji kedelai pada
daya berkecambah benih. Roberts (1972) berbagai agroekologi. Prosiding Seminar
menyebutkan bahwa hilangnya viabilitas Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang
benih adalah karena berkurangnya bahan dan Umbi. 7-17
cadangan makanan melalui respirasi.
Adri, Yardha, & Hery Nugroho. 2012.
KESIMPULAN Penyimpanan Benih Spesifik Lokasi Untuk
Menjamin Ketersediaan Benih Dalam
Benih ukuran besar selama di Mendukung Swasembada Kedelai 2014.
penyimpanan memiliki benih normal yang Prosiding InSINas 2012
lebih rendah namun memiliki kotoran benih
yang lebih banyak dibandingkan ukuran BPSBTPH. 2013. Metode Pengujian Mutu
sedang dan kecil. Benih ukuran besar Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura.
memiliki kadar air yang lebih tinggi Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
sehingga daya berkecambah benih ukuran Tanaman Pangan
besar lebih rendah dibandingkan ukuran
sedang dan kecil. Sebaiknya benih ukuran
172 Agros Vol.17 No.2, Juli 2015:166-172

Cahyono, B. 2007. Kedelai. CV. Semarang: Mugnisjah, W. Q., I. Shimano & S.


Aneka Ilmu Matsumoto. 1987. Studies on the Vigour of
Soybean Seeds: 1. Varietal Differences in
Hasbianto, A. 2012. Pemodelan Seed Vigour. J. Fac. Agric. Kyushudemu 31:
Penyimpanan Benih Kedelai (Glycine Max 213-226
(L.) Merrill) Pada Sistem Penyimpanan
Terbuka. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Mugnisjah, W. 1994. Panduan Praktikum
Institut Pertanian Bogor. Bogor dan Penelitian Bidang Ilmu dan Teknologi
Benih. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Harrington JF. 1972. Seed Storage and
Longevity. Dalam: Kozlowski TT, editor. Nugrahaeni, N. 2007. Modul-C- Varietas
Seed Biology. Vol III. New York. Acad. dan Teknologi Produksi Benih Kedelai.
Press. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan
dan Umbi-umbian (BALITKABI)
Hill, H. J., S. H. West & K. Hinson. 1986.
Soybean Seed Size Influences Expression of Priestley, D.A. 1986. Seed Aging. Comstcok
the Impermeabe Seed-Coat Trait. Crop-Sci publishing associates. A division of cornell
26: 634-636 Univ. Press.

Indartono. 2011. Pengkajian Suhu Ruang Roberts, E. H. 1972. Storage and


Penyimpanan dan Teknik Pengemasan Environment and the Control Viability. In:
Terhadap Kualitas Benih Kedelai. Gema E. H. Robert.
Teknologi Vol. 16 No. 3 Periode April 2011 (ed.) Viability of Seed. Chapman and Hall,
- Oktober 2011 Ltd., London.

Krisnawati, A. dan M.M. Adie. 2007. Rumiati, S., Soemardi, Sukarman, & M.F.
Identifikasi Galur Kedelai F5 Berbiji Besar Muhadjir. 1993. Teknologi Pengemasan
dan Berumur Genjah. Balitkabi. Inovasi Benih Kedelai Dengan Sistem Kedap Udara.
teknologi kacang-kacangan dan umbi- Kinerja Penelitian Tanaman Pangan. Pusat
umbian mendukung kemandirian pangan & Penelitian dan Pengembangan Tanaman
kecukupan energi. Hal 51-57 Pangan. Hal. 1472 – 1481

Kuswanto, H. 2003. Teknologi Pemrosesan, Umar, S.. 2012. Pengaruh Pemberian Bahan
Pengemasan, dan Penyimpanan Benih. Organik terhadap Daya Simpan Benih
Kanisius: Yogyakarta. Kedelai {Glycine max (L.) Merr.}. Berita
Biologi 11(3). Desember 2012
Lumbantobing, E., E. Harso Kardhinata,
Rosmayati. Respons Pertumbuhan dan Worker JR..G.F & Ruckman. 1968.
Produksi Beberapa Varietas Kedelai Hitam Variation in Protein Levels in Grain
(Glycine Max L.) Berdasarkan Ukuran Biji. Sorghum in The South West Desert. Agron.
Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, J.
No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337- 6597

Potrebbero piacerti anche