Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
INTISARI
Benih kedelai merupakan benih yang cepat mengalami deteriorasi atau penurunan
viabilitas dan vigor terutama jika disimpan pada kondisi simpan yang kurang optimum.
Ukuran benih kedelai dapat memengaruhi kualitas benih. Kualitas benih ditandai oleh daya
berkecambah benih. Ukuran biji berpengaruh terhadap pemanfaatan kedelai. Ukuran biji
besar cenderung dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, sedangkan ukuran biji kecil
pemanfaatannya sebagai benih yang ditanam kembali. Tujuan pengkajian ini adalah untuk
mengetahui apakah ukuran benih kedelai dapat memengaruhi kualitas benih selama di
penyimpanan. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
menggunakan ukuran benih kedelai, yaitu ukuran besar (Grobogan), sedang (Kaba), dan kecil
(Wilis) diulang empat kali. Parameter pengamatannya adalah benih normal, kotoran benih,
bobot 100 butir, kadar air, daya berkecambah. Data ditabulasi dan dianalisis menggunakan uji
F, apabila berbeda nyata maka diuji lanjut dengan uji DMRT taraf 5 persen. Benih ukuran
besar memiliki jumlah bobot 100 biji, kotoran benih, kadar air yang lebih tinggi
dibandingkan ukuran benih sedang dan kecil. Namun memiliki benih normal dan daya
berkecambah yang lebih rendah dibandingkan benih ukuran sedang dan kecil. Untuk
mempertahankan kadar air <11 persen selama di penyimpanan sebaiknya benih ukuran besar
lebih sering dijemur dibandingkan benih ukuran sedang dan kecil.
1
Alamat penulis untuk korespondensi: Atin Yulyatin dan IGP. Alit Diratmaja Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Jawa Barat. Jln. Kayu Ambon No.80. Lembang-Bandung Barat. Email:
smilejoys@gmail.com
Pengaruh Ukuran Benih (Atin Yulyatin; Alit Diratmaja) 167
yang mewakili benih kedelai berukuran kerusakan fisik, dan benih tanaman
sedang. Tujuan pengkajian ini adalah untuk lain. Tujuannya adalah untuk
mengetahui apakah ukuran benih kedelai menentukan komposisi benih murni,
dapat memengaruhi kualitas benih selama di benih tanaman lain, dan kotoran benih
penyimpanan. dari contoh benih yang mewakili lot
benih.
b. Bobot 100 butir berdasarkan ukuran
METODE benih dengan cara menimbang bobot
Percobaan dilakukan di 100 butir sebanyak empat ulangan yang
laboratorium benih Balai Pengkajian diambil dari benih murni. Penetapan
Teknologi Pertanian Jawa Barat pada 26 bobot 100 butir merupakan salah satu
November 2015. Rancangan percobaan pengujian khusus yang memengaruhi
menggunakan rancangan acak lengkap mutu fisik benih.
(RAL) dengan menggunakan ukuran benih c. Uji kadar air dengan menggunakan
kedelai, yaitu ukuran besar (Grobogan), oven. Perlakuan dalam penentuan
sedang (Kaba), dan kecil (Wilis). Percobaan metode tersebut menggunakan metode
diulang sebanyak empat ulangan. Benih oven pada suhu 130 selama dua jam.
kedelai merupakan hasil perbanyakan benih Perhitungan untuk mendapatkan kadar
sumber UPBS BPTP Jawa Barat yang panen air benih adalah
pada 24 September 2015. Benih kedelai Ka = M2-M3 X 100%
telah disimpan selama 13 bulan dalam M2-M1
plastik di suhu ruang. Suhu rata-rata ruang Ka = kadar air
adalah 210C. M1 = berat cawan kosong sebelum
Parameter pengamatannya adalah ditimbang
benih normal, kotoran benih, bobot 100 M2 = berat cawan setelah
butir, kadar air, daya berkecambah. Data dioven+sampel sebelum dioven
ditabulasi dan dianalisis menggunakan uji F, M3 = berat cawan+sampel setelah
apabila berbeda nyata maka diuji lanjut dioven
dengan uji DMRT taraf 5 persen. Untuk d. Uji daya berkecambah dengan
mengetahui benih normal dan kotoran benih menggunakan UKddp (uji kertas
dilakukan uji kemurnian, sedangkan kadar digulung dalam plastik). Benih ditanam
air dengan uji kadar air dan daya di atas kertas steel sebanyak 100 butir
berkecambah dilakukan uji daya diulang empat kali, selanjutnya ditaruh
berkecambah (BPSBTPH 2013). dalam germinator. Benih diamati pada
Adapun tahapan pelaksanaan hari ke-5 dan ke-8. Selanjutnya benih
kegiatan antara lain: tersebut diamati untuk melihat benih
a. Uji kemurnian menggunakan metode normal, benih segar tidak tumbuh,
sederhana, yaitu masing-masing benih benih keras, dan benih mati. Tujuannya
kedelai ditimbang sebanyak 400 gr adalah untuk melihat persen daya
untuk uji kemurnian. Benih berkecambah.
dihamparkan di atas kertas, selanjutnya
benih dipisahkan berdasarkan benih
normal, kotoran benih akibat
Pengaruh Ukuran Benih (Atin Yulyatin; Alit Diratmaja) 169
Menurut Kuswanto (2003), kadar air terjadinya proses metabolisme dan respirasi.
benih merupakan salah satu faktor yang Laju respirasi yang tinggi dapat
sangat memengaruhi daya simpan benih. mempercepat hilangnya viabilitas benih.
Kadar air benih yang tinggi selama Daya berkecambah atau daya
penyimpanan dapat menimbulkan beberapa tumbuh merupakan tolak ukur viabilitas
akibat antara lain: meningkatkan laju potensial benih. Benih yang dikecambahkan
respirasi benih dan akan meningkatkan di laboratorium dengan kondisi optimum
suhu. Peningkatan suhu tersebut dapat mencerminkan daya tumbuh di
menyebabkan enzim antioksidan aktif, lapangan meskipun di lapangan banyak
sehingga akan merombak cadangan faktor yang memengaruhi namun tidak
makanan (Indartono 2011) selama berbeda jauh sehingga selangnya mencapai
penyimpanan benih kedelai berusaha 85 persen (Rumiati et al, 1993), Benih
menyeimbangkan kandungan airnya dengan kedelai yang baru dipanen dan disimpan
udara sekitar, mengingat sifat biji kedelai dalam jangka waktu tertentu harus
yang hidroskopis mudah untuk menyerap mempunyai daya berkecambah diatas 85
atau mengeluarkan air dari atau ke udara persen. Namun benih ukuran besar memiliki
sekitar. Benih ukuran besar lebih cepat daya berkecambah yang lebih rendah
menyerap air sehingga kadar airnya lebih dibandingkan benih ukuran sedang dan
besar daripada benih ukuran sedang dan kecil. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor
kecil. Kadar air benih yang terlalu tinggi yang memengaruhi penyerapan dan
mendorong terciptanya kondisi yang penahanan uap air oleh benih diantaranya
mempercepat laju kerusakan benih, akibat
Kadar Air
Kecil Sedang Besar
10,48b 9,91c 11,01a
Keterangan : Angka yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata pada Uji DMRT 0.05
% Daya Berkecambah
Kecil Sedang Besar
98a 99a 95b
Keterangan : Angka yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata pada Uji DMRT 0.05
ketebalan. Makin besar ukuran benih makin besar selama di penyimpanan lebih sering
tebal benih sehingga makin banyaknya uap dijemur untuk menekan meningkatnya kadar
air yang tertahan di dalam benih, kadar air air benih.
benihpun meningkat.
Benih kedelai merupakan benih DAFTAR PUSTAKA
yang mudah mengalami deteriorasi,
meningkatnya kadar air selama di Adie MM, A Krisnawati. 2013. Keragaan
penyimpanan menyebabkan menurunnya hasil dan komponen hasil biji kedelai pada
daya berkecambah benih. Roberts (1972) berbagai agroekologi. Prosiding Seminar
menyebutkan bahwa hilangnya viabilitas Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang
benih adalah karena berkurangnya bahan dan Umbi. 7-17
cadangan makanan melalui respirasi.
Adri, Yardha, & Hery Nugroho. 2012.
KESIMPULAN Penyimpanan Benih Spesifik Lokasi Untuk
Menjamin Ketersediaan Benih Dalam
Benih ukuran besar selama di Mendukung Swasembada Kedelai 2014.
penyimpanan memiliki benih normal yang Prosiding InSINas 2012
lebih rendah namun memiliki kotoran benih
yang lebih banyak dibandingkan ukuran BPSBTPH. 2013. Metode Pengujian Mutu
sedang dan kecil. Benih ukuran besar Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura.
memiliki kadar air yang lebih tinggi Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
sehingga daya berkecambah benih ukuran Tanaman Pangan
besar lebih rendah dibandingkan ukuran
sedang dan kecil. Sebaiknya benih ukuran
172 Agros Vol.17 No.2, Juli 2015:166-172
Krisnawati, A. dan M.M. Adie. 2007. Rumiati, S., Soemardi, Sukarman, & M.F.
Identifikasi Galur Kedelai F5 Berbiji Besar Muhadjir. 1993. Teknologi Pengemasan
dan Berumur Genjah. Balitkabi. Inovasi Benih Kedelai Dengan Sistem Kedap Udara.
teknologi kacang-kacangan dan umbi- Kinerja Penelitian Tanaman Pangan. Pusat
umbian mendukung kemandirian pangan & Penelitian dan Pengembangan Tanaman
kecukupan energi. Hal 51-57 Pangan. Hal. 1472 – 1481
Kuswanto, H. 2003. Teknologi Pemrosesan, Umar, S.. 2012. Pengaruh Pemberian Bahan
Pengemasan, dan Penyimpanan Benih. Organik terhadap Daya Simpan Benih
Kanisius: Yogyakarta. Kedelai {Glycine max (L.) Merr.}. Berita
Biologi 11(3). Desember 2012
Lumbantobing, E., E. Harso Kardhinata,
Rosmayati. Respons Pertumbuhan dan Worker JR..G.F & Ruckman. 1968.
Produksi Beberapa Varietas Kedelai Hitam Variation in Protein Levels in Grain
(Glycine Max L.) Berdasarkan Ukuran Biji. Sorghum in The South West Desert. Agron.
Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, J.
No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337- 6597