▶ Carsinoma ?? ▶ Colon ?? karsinoma ▶ Adalah pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari sel-sel epitelial yang cenderung menginfiltrasi jaringan sekitar dan menimbulkan metastase ▶ Kanker merupakan suatu proses pembelahan sel-sel (proliferasi) yang tidak mengikuti aturan baku proliferasi yang terdapat dalam tubuh (proliferasi abnormal) Kolon ▶ Bagian dari usus besar yang terdiri dari kolon assenden, tranversal, desenden dan sigmoid ▶ Mempunyai fungsi absorbsi, proteksi, sekresi dan eliminasi ▶ Over 95% of colon and rectal cancers are adenocarcinomas (cancers that begin in cells that make and release mucous and other fluids). These cells line the inside of the colon and rectum. Different of normal and cancer colon STAGING (TNM) ▶ T Categories: Describes the extent of spread of the primary tumor (T) through the layers of tissue that form the wall of the colon and rectum ◦ Tis: Cancer is in its earliest stage, has not grown beyond mucosa. Also known as carcinoma in situ or intramucosal carcinoma ◦ T1: Cancer has grown through mucosa and extends into submucosa ◦ T2: Cancer extends into thick muscle layer ◦ T3: Cancer has spread to subserosa but not to any nearby organs or tissues ◦ T4: Cancer has spread completely through wall of the colon or rectum into nearby tissues or organs N (NODUL) ▶ N categories: describes the absence or presence of metastasis to nearby lymph nodes (N) ◦ N0: No lymph node involvement ◦ N1: Cancer cells found in 1-3 regional lymph nodes ◦ N2: Cancer cells found in 4 or more regional lymph nodes M (METASTASE) ■ M Categories: describes the absence or presence of distant metastasis (M) ■ M0: No distant spread
■ M1: Distant spread is
present Etiologi dan Faktor risiko ▶ Diet tinggi lemak, rendah serat ▶ Usia lebih dari 50 tahun ▶ Riwayat pribadi mengidap adenoma atau adenokarsinoma kolorektal mempunyai resiko lebih besar 3 kali lipat. ▶ Riwayat keluarga satu tingkat generasi dengan riwayat kanker kolorektal mempunyai resiko lebih besar 3 kali lipat. ▶ Terjadi pada 50 % pasien Kanker kolorektal Herediter nonpolyposis ▶ Inflammatory bowel disease ▶ Kolitis Ulseratif (resiko 30 % setelah berumur 25 tahun) Faktor risiko-Smoking ▶ Smoking: -12% colorectal cases are attributed to smoking -Long term heavy smokers have a 2-3 fold ⇑ in colorectal adenomas -There is a greater frequency of adenomatous polyps in former smokers even after 10 years of smoking cessation -Incidence of colorectal cancer occurs at a younger age -Potential biological mechanisms: -Carcinogens ⇑ cancer growth in colon and rectum. Could reach colorectal mucosa through alimentary tract or circulatory system and then damage or alter expression of cancer-related genes - no p53 over expression in heavy cigarette smokers (p53 is a tumor suppressor gene that plays a central role in the DNA damage response) Faktor risiko- Alkohol ▶ Alcohol: -regular drinking ⇒ 2 fold ⇑ risk in colorectal cancer -Diagnosis at younger age -Evidence to suggest increase in risk may be attributed to p53: -heavy beer consumption associated with p53 over expression in early colorectal neoplasia -p53 over expression correlated with p53 gene mutations -p53 over expression ⇑ from adenomatous polyps ⇒ carcinoma in situ ⇒ intramucosal carcinoma -p53 over expression associated with worse overall survival after diagnosis, more likely found in polyps in distal colon and rectum ultiple adenomatous polyps of the cecum are seen here in a case of familial polyposis. This is familial polyposis in which the mucosal surface of the colon is essentially a carpet of small adenomatous polyps. Of course, even though they are small now, there is a 100% risk over time for development of adenocarcinoma, so a total colectomy is done, generally before age 20. Tanda gejala ▶ Perubahan pada kebiasaan BAB atau adanya darah pada feses, baik itu darah segar maupun yang berwarna hitam. ▶ Diare, konstipasi atau merasa bahwa isi perut tidak benar benar kosong saat BAB ▶ Feses yang lebih kecil dari biasanya ▶ Keluhan tidak nyama pada perut seperti sering flatus, kembung, rasa penuh pada perut atau nyeri ▶ Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya ▶ Mual dan muntah, ▶ Rasa letih dan lesu ▶ Pada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius dan nyeri pada daerah gluteus. Pemeriksaan Skrining ▶ Tumor kecil pada tahap dini tidak dapat dipalpasi ▶ Skirining :
1. Pemeriksaan rektal tuse untuk semua orang usia
lebih dari 40 tahun. 2. Test Guaiac untuk pemeriksaan darah feces bagi usia lebih dari 50 tahun. 3. Sigmoideskopi tiap 3 – 5 tahun untuk tiap orang usia lebih dari 50 tahun. Screening Options: Fecal Occult Blood Test Sigmoidoscopy Kolonoskopy Pemeriksaan Penunjang ▶ Jumlah sel-sel darah untuk evaluasi anemia. ▶ Test Guaiac pada feces untuk mendeteksi bekuan darah di dalam feces, karena semua kanker kolorektal mengalami perdarahan intermitten. ▶ CEA (carcinoembryogenic antigen) adalah ditemukannya glikoprotein di membran sel pada banyak jaringan, termasuk kanker kolorektal. ▶ Pemeriksaan kimia darah alkaline phosphatase dan kadar bilirubin dapat meninggi, indikasi telah mengenai hepar. Test laboratorium lainnya meliputi serum protein, kalsium, dan kreatinin. ▶ Barium enema sering digunakan untuk deteksi atau konfirmasi ada tidaknya dan lokasi tumor. ▶ X-ray dada untuk deteksi metastase tumor ke paru-paru ▶ CT (computed tomography) scan, magnetic resonance imaging (MRI), atau pemeriksaan ultrasonic dapat digunakan untuk mengkaji apakah sudah mengenai organ lain melalui perluasan langsung atau dari metastase tumor. ▶ Endoskopi (sigmoidoscopy atau colonoscopy) adalah test diagnostik utama digunakan untuk mendeteksi dan melihat tumor. Penatalaksanaan ▶ Pembedahan ▶ Radioterapi ▶ Kemoterapi Komplikasi ▶ Komplikasi primer dihubungkan dengan kanker kolorektal : (1) obstruksi usus diikuti dengan penyempitan lumen akibat lesi; (2) perforasi dari dinding usus oleh tumor, diikuti kontaminasi dari rongga peritoneal oleh isi usus; (3) perluasan langsung tumor ke organ-organ yang berdekatan Summary ▶ CRC is a leading cause of death
▶ Early stages are detectable
▶ Screening can prevent CRC
Pengkajian Keperawatan ⦿ Kaji Nyeri ⦿ Kaji Distensi Abdomen, massa?? ⦿ Kaji riwayat Diare ⦿ Kaji Kelemahan ⦿ Kaji adanya perdarahan: cek hb?? ⦿ Kaji status nutrisi: cek BB rutin ⦿ Kaji mual muntah: efek kemoterapi ⦿ Kecemasan Diagnosa Keperawatan ⦿ Nyeri bd agen cedera biologis: ca colon ⦿ Anxietas bd krisis situasi ⦿ Gangguan pola eliminasi bd diare ⦿ Gangguan volume cairan: kurang dari kebutuhan tubuh bd diare ⦿ Nutrisi tidak adekuat bd nausea PERAWATAN KOLOSTOMI ▪ Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk dari pengeluaran sebagian bentuk kolon (usus besar) ke dinding abdomen (perut), stoma ini dapat bersifat sementara atau permanen Indikasi untuk kolostomi sementara : 1). Hirschprung disease 2). Luka tusuk atau luka tembak 3). Atresia ani letak tinggi 4). Untuk mempertahankan kelangsungan anastomosis distal usus setelah tindakan operasi (mengistirahatkan usus). 5). Untuk memperbaiki fungsi usus dan kondisi umum sebelum dilakukan tindakan operasi anastomosis Permanen ▪ Indikasi untuk kolostomi permanen : ▪ Penyakit tumor ganas pada kolon yang tidak memungkinkan tindakan operasi reseksi-anastomosis usus Perawatan Kolostomi