Sei sulla pagina 1di 5

1. Amir, a boy, 13 month was hospitalized due to diaerrhea.

Yesterday, he looked
worsening, lethargy, didn’t want to drank, still had diarrhea but no vomiting. The
amount of urination in 8 hours ago, was less than usual.
a. Bagaimana kebutuhan cairan normal pada anak usia 13 bulan?

No. Usia Air per kg BB per hari (ml)


1 3 hari 80 – 100
2 10 hari 125 – 150
3 3 bulan 140 – 160
4 6 bulan 130 – 155
5 9 bulan 125 – 145
6 1 tahun 120 – 135

Cal/kg
Berat Permukaan
No. Usia
badan (kg) tubuh (m2) (kg)
1 Neonatus 2,5-4 0,2-0,23 50
2 1 minggu-6 bulan 3-8 0,23-0,35 60-70
3 6 bulan-12 bulan 8-12 0,35-0,45 50-60
4 12 bulan-24 bulan 10-15 0,45-0,55 45-50
5 2 tahun-5 tahun 15-20 0,6-0,7 45
6 6 tahun-10 tahun 20-35 0,7-1,1 40-45
7 11 tahun-15 tahun 30-60 1,5-1,7 25-40
8 Dewasa 70 1,75 15-20
Kebutuhan air dan elektrolit setiap hari :
1. Dewasa
Air : 30-35 ml/kg, kenaikan suhu tubuh 1 derajat Celsius ditambah 10-15%
Na + : 1,5 mEq/kg (100 mEq/hari atau 5,9 g
K+ : 1 mEq/kg (60 mEq/hari atau 4,5 g)
2. Bayi dan anak
Air : 0-10 kg  4 ml/kg/jam
(100 ml/kg/hari)
10-20 kg  40 ml + 2ml/kg/jam setiap kg di atas 10 kg
(1000 ml + 50 ml/kg di atas 10 kg/hari)
>20 kg  60 ml + 1 ml/kg/jam setiap kg di atas 20 kg
(1500 ml + 20 ml/kg di atas 20 kg/hari)
Na+ : 2 mEq/kg
K+ : 2 mEq/kg

b. Bagaimana frekuensi dan volume urin normal pada anak usia 13 bulan?
c. Bagaimana mekanisme diare secara umum?

2. Four days before admission, the patient had non projectile vomiting 6 times a day. He
vomited he ate. Three days before admission the patient got diarrhea 10 times a day
around half glass in every defecation, there was no blood and mucous/pus in it. The
frequency of vomiting decreased. Along those 4 days, he drank eagerly and was given
plain water. He also got mild fever.
a. Apa makna klinis dari non projectile vomiting?
b. Mengapa amir muntah setiap kali dia makan?
3. Physical examination :

Patient looks severely ill, compos mentis but weak (lethargic), BP 70/50 mmHg, RR
38x/m, HR 144x/m,regular but weak, body temperature 38,7 C, BW 10 kg, BH 75 cm

a. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil interpretasi dari pemeriksaan fisik umum?
 Demam
Diare akut (Infeksi rotavirus ) pelepasan sitokin (Interferon)  aktivasi jalur asam
arakidonat  sintesis PGE2  set point meningkat demam
 Hipotensi : Akibat dehidrasi terjadi penurunan volume darah.

4. Head : sunken frontanella, sunken eye, no tears drop, and dry mouth

Thorax : similar movement on both side, retraction (-/-), vesicular breath sound, normal
heart sound

Abdomen : flat, shuffle, bowel sound increases. Liver is palpable 1 cm below arcus
costae and xiphoid processus, spleen unpalpable. Pinch the skin of abdomen : very slowly
(longer than 2 seconds). Redness skin surrounding anal orifice.

Extremities : cold hand and feet

a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik spesifik?


No. Hasil Pemeriksaan Fisik Normal Interpretasi

1. Mata cekung (-) Tanda dehidrasi berat

2. Tidak ada air mata (+) Tanda dehidrasi berat

3. Mulut kering (-) Tanda dehidrasi berat

4. Thoraks: Normal

- simetris

- retraction (-/-)

- suara nafas vesicular

- suara jantung normal

5. Abdomen: Normal

- datar

- shuffle

- Peningkatan suara bising Peningkatan motilitas usus


usus

6. Hati teraba 1 cm di bawah 1 – 2 jari dibawah Normal


arcus aorta dan processus arcus costa untuk
xiphoid anak-anak

7. Limpa tidak teraba Tidak teraba Normal

8. Turgor (+) Langsung kembali Tanda dehidrasi berat

9. Kulit kemerahan di sekitar (-) Abnormal


orificium analis

10. Ekstremitas (-) Abnormal


Tangan dan kaki dingin

5. Laboratory examination :

Hb 12,8 g/dl, WBC 14.000/mm3, differential count : 0/1/16/48/35/6

Urine routine :

Macroscopic : yellow wish color

Microscopic : WBC (-), RBC (-), protein (-), keton bodies (+)

Faeces routine :

Macroscopic : water more than waste material, blood (-), mucous (-)

WBC : 4-6 /HPF, RBC 0-1/HPF, bacteria (++) , Entamoeba coli (+), fat (+)

a. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil interpretasi dari pemeriksaan lab?

6. Template
a. Diagnosis Banding
b. Algoritma penegakkan diagnosis
c. Faktor resiko

Faktor resiko yang meningkatkan transmisi enteropatogen :


1. Tidak cukup tersedianya air bersih

2. Tercemarnya air oleh tinja

3. Tidak ada / kurangnya sarana MCK

4. Higiene per orangan dan penyediaan makanan tidak higieni

5. Cara penyapihan bayi yang tidak baik (terlalu cepat disapih, terlalu cepat diberi susu botol
dan terlalu cepat diberi makanan padat)

6. Beberapa faktor resiko pada pejamu (host) yang dapat meningkatkan kerentanan pejamu
terhadap enteropatogen di antaranya adalah :

a. Malnutrisi
b. BBLR

c. Imunodefisien

d. Imunodepresi

e. Rendahnya kadar asam lambung

f. Peningkatan motilitas usus

g. Faktor genetik

d. Tatalaksana dan Evaluasi


e. Komplikasi

1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik dan hipertonik).


2. Renjatan hipovolemik.

3. Hipotokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotonik otot, lemah, bradikardi, perubahan


pada elektrokardiogram).

4. Hipoglikemi.

5. Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan villi
mukosa usus halus.

6. Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik.

7. Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah penderita juga mengalami
kelaparan.

Potrebbero piacerti anche