Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABTRACT
Road is an important infrastructure to support transportation activities. Roads are the
most commonly used transportation facilities by most people. Traffic problems that impact on the
weakening of some sectors, especially the economy, so the road also affects the safety, comfort,
and safety of driving. Good road planning affects the level of road performance, where the plan
has the highest pavement of flexible pavement or asphalt, where the asphalt has skid resistance
value. The purpose of the researcher is to find the influence of temperature against the aggression
on ther road which affect the safety, comfort, and safety of the rider.
In this study, the data obtained by conducting a survey on the road using a tool called
BPT (Bristish Pendulum Tester) is a pendulum with a rubber under it that touches to the surface of
the pavement. The appointed time is in the morning, afternoon, and evening. The road used is a
road that has the same pavement that is Jl. Ahmad Yani and Jl. Tanjungpura. From the results of
the survey will be calculated and analyzed so that will get the effect of temperature against the
road aggression.
The road aggression value is indicated by BPN (British Pendulum Number) which is the
value indicated by the gauge on the BPT device when the rubber touches the frictionless surface of
the pavement. Based on previous research BPN values are influenced by temperature, if the
temperature is low which makes the surface of pavement also low, makes BPN value tend to be
higher, and vice versa.
2
Tabel 1. Nilai Resistensi Gesek cuaca juga dapat mempengaruhi
Minimum yang Disarankan Pada perubahan temperatur tertentu
Kondisi Basah. apakah dapat berpengaruh pada
Kategori Tipe Lokasi Kekesatan tingkat kekesatan jalan.
A Lokasi yang sulit seperti Pada musim penghujan
- Bundaran
- Belokan berjari- tahanan gesek permukaan jalan akan
jari kurang dari berkurang, atau dapat pula berkurang
150 meter pada
jalan bebas akibat tertutup lumpur, salju, es, atau
hambatan bahan lainnya, namun pada musim
- Kemiringan
1:20 atau lebih kering semua jalan memiliki tahanan
65
curam dengan gesek yang besar. Tahanan gesek ini
panjang lebih
dari 100 meter juga dipengaruhi oleh desain, bentuk,
- Lengan profil, dan kondisi ban, kondisi cuaca
Pendekat
simpang dan tekstur permukaan jalan.
bersinyal pada Tahanan gesek diperlukan untuk
jalan bebas
hambatan memberikan gaya traksi, gaya
B Jalan utama/cepat, pengereman, kendali arah dan tahan
menerus dan jalan kelas 1
dan jalan berlalulintas gaya ke samping. Tekstur yang kasar
55
berat diperkotaan (lebih pada musing kering memberikan
dari 2000 kendaraan per
hari) daya gesekan lebih besar dibanding
C Lokasi-lokasi lain 45 dengan permukaan yang licin.
Sumber: Majalah Media Teknik Universitas
Gajah Mada, 2008
2.3. Uji Kekesatan Menggunakan
BPT (British Pendulum Tester)
2.2. Pengaruh Cuaca British Pendulum Tester
Untuk pemeliharaan merupakan alat uji bandul
penanggulangan dalam mengatasi (pendulum) yang dipasang karet
kerusakan pada perkerasan juga peluncur pada posisi menyentuh
harus diperhatikan. Mengenai cara bidang kontak permukaan perkerasan
penanggulangan contohnya seperti yang akan diuji, batang pendulum
pengisian retakan akan berhasil baik diangkat dan diletakkan pada posisi
jika dilakukan pada musim hangat terkunci, selanjutnya batang
dan panas, tambalannya dapat pendulum dilepaskan dan dibiarkan
bekerja lebih baik bila dilakukan jatuh bebas agar karet peluncur
pada musim tersebut. menggesek permukaan yang diuji,
Campuran yang mengandung dan segera tangkap kembali sebelum
aspal emulsi dan aspal cutbacks akan karet peluncur berayun ke arah
memberikan ikatan lambat pada sebaliknya. Selanjutnya jarum
kelembaban yang tinggi. Hal ini indikator akan menunjukkan angka
karena udara telah mengandung uap berskala yang tertera pada piringan
air, sehingga menghalangi air atau skala ukur dengan satuan BPN
larutan yang akan menguap.
Temperatur yang rendah juga dapat 2.4. Teknis penggunaan alat BPT
menghambat penguapan. Penggunaan alat BPT ini
Kekesatan jalan dapat sangat menentukan tingkat ketelitian
dipengaruhi pada kondisi perkerasan untuk hasil pengujian dan
dibawahnya sehingga tekanan akibat pengolahan data nantinya, sehingga
beban diatasnya pada perubahan berikut ini adalah beberapa hal yang
3
perlu diperhatikan dalam permukaan yang rata, dan
menggunakan alat BPT (british sepanjang 75 mmsampai 78 mm
pendulum tester). Peralatan harus untuk pengujian pemolesan pada
dalam kondisi sebagai berikut: benda uji berbentuk lengkung.
a. Peralatan pendulum, peluncur d. Berat per dan pengatur kontak
dan pengaitnya, mempunyai peluncur pada Gambar 3 atau
berat (1500 ± 30) g. berat dalam keadaan normal rata-
b. Jarak titik pusat pendulum rata (2.500 ± 100) g, serta
dari pusat oskilasi menyentuh karet peluncur selebar
(oscillation) adalah (411 ± 5) 76 mm.
mm.
e. Peluncur
Peluncur terdiri atas
lempengan pelat karet ukuran
6 mm x 5 mm x 76 mm yang
direkatkan dibagian telapak
bandul untuk pengujian pada
permukaan datar, atau pelat
karet ukuran 6 mm x 25 mm
x 32 mm untuk pengujian
Gambar 2. Bagian-bagian dari Alat
pemolesan. Karet peluncur
British Pendulum Tester (BPT)
terbuat dari karet alam
(British) sesuai dengan
c. Alat uji disetel dan kedudukan
persyaratan dari Road
kontak karet peluncurnya harus
Research Laboratory (RRL) –
sepanjang 124 mm sampai 127
British, atau karet sintetis
mm untuk pengujian pada
yang sesuai dengan
4
persyaratan dalam AASHTO 2. Termometer permukaan,
M 261. dengan kapasitas 1º C
sampai dengan 60º C.
1. Peluncur baru harus Peralatan lainnya antara lain tempat
dikondisikan sebelum air, termometer permukaan, dan
digunakan, yaitu dengan kuas.
mengayunkanbatang bandul
10 kali di atas lembaran 3. METODOLOGI PENELITIAN
ampelas dengan ukuran No. 3.1. Bagan Alir
60 (silicon carbidecloth No.
60 atau sejenisnya) tahan
air, dalam kondisi kering.
Ayunan harus
dikondisikandengan alat uji
yang diatur dalam Pasal 8.
2. Keausan pada tepi karet
peluncur tidak boleh lebih
dari pada 3,2 mm pada
kedudukanmendatar atau
1,6 mm pada arah vertikal.
(Lihat Gambar 4).
5
diambil pada ruas jalan Jenderal
Ahmad Yani 1 dari traffic light
hingga berjarak 1000 meter dimana
masing-masing titik berjarak 100
meter.
6
dua, apabila lebih dari 37°c maka terendah yaitu 37,8 dan Jl. Jenderal
koreksi ditambah tiga. Ahmad Yani tertinggi sebesar 63,2
Selanjutnya dari data yang dan terendah sebesar 31,6.
telah kita peroleh akan kita lihat
perbandingan setiap kondisi
temperatur terhadap kekesatan jalan
tersebut dengan menggunakan grafik.
Dari grafik inilah akan kita lihat
lebih mudah perbandingan dan
perubahan yang terjadi.
7
BPN pada pagi, siang dan sore Pada data tersebut diatas kita
hari menunjukkan adanya perubahan dapat melihat nilai kekesatan dari
dimana hal ini dapat disebabkan pagi hingga sore hari, dimana salah
oleh : satu contoh yaitu pada Jl. Ayani STA
0+300 menunjukkan perubahan, juga
a. Kondisi lalu lintas harian pada Jl. Tanjungpura STA 0+700
b. Beban kendaraan. menunjukkan perubahan. Masing-
c. Cuaca dan temperatur yang masing contoh ini memiliki
mempengaruhi jalan tersebut. perhitungan didalam tabel yang telah
d. Perawatan jalan yang tidak dibahas sebelumnya. Pada pagi dan
teratur. sore memiliki temperatur yang lebih
e. Pencampuran agregat yang rendah dibandingkan dengan siang
tidak dapat di kontrol secara hari, dan terlihat dari tabel yang
penuh. sudah ditandai warna biru bahwa
kekesatan pada siang hari cenderung
4.4. Rekapitulasi Hasil
lebih rendah dibandingkan dengan
Perhitungan Kekesatan
pagi dan sore hari.
Setelah melakukan perhitungan
didapatlah hasil dari survey nilai
kekesatan pada jalan Ayani dan
Tanjungpura. Untuk memudahkan
dapat kita lihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 2. Rekapitulasi Data
Kekesatan
8
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.2. Saran
5.1. Kesimpulan Dari hasil kesimpulan yang
Dari hasil penelitian dan diperoleh, maka saran yang dapat
analisis yang telah dilakukan dapat diberikan sebagai berikut :
disimpulan sebagai berikut : a. Melakukan penelitian
a. Berdasarkan hasil selanjutnya mengenai
pengambilan data yang perubahan temperatur yang
diperoleh bahwa perubahan berakibat pengaruhnya
temperatur udara dan terhadap kekesatan jalan,
temperatur permukaan dapat sehingga untuk perencanaan
menyebabkan pengaruh dari jalan berikutnya mengenai hal
kekesatan suatu jalan. ini akan lebih baik.
b. Dari data yang diperoleh b. Penulis telah mengambil
tersebut peneliti mengambil pengaruh kekesatan jalan
kesimpulan bahwa apabila terhadap temperatur, sehingga
temperatur udara dan untuk penelitian berikut dapat
permukaan lebih rendah dilakukan dengan mengambil
rendah maka kekesatan jalan pengaruh kekesatan jalan
menjadi lebih tinggi dapat terhadap jenis perkerasan
dibuktikan pada Tabel 4.1 yang berbeda.
yaitu mengenai rekapitulasi c. Penelitian lanjutan dapat juga
data kekesatan pada Jl. dilakukan dengan melihat
Ahmad yani di titik (0+400) karakteristik dan variabel dari
pada pagi hari sebesar 48,4 DMF (Desain Mix Formula)
dan sore hari sebesar 52,4. dan JMF (Job Mix Formula)
Dan apabila temperatur udara untuk perkerasan jalan agar
dan temperatur permukaan dapat melihat lebih mengenai
lebih tinggi maka kekesatan pengaruh kekesatan jalan.
jalan cenderung berkurang
yaitu pada siang hari sebesar DAFTAR PUSTAKA
36,2. Dapat dilihat pula pada AASHTO. 2004. Standard
Jl. Tanjungpura di titik Specification for Materials and
(0+700) pada pagi hari Methods of Sampling and
sebesar 63 dan sore hari Testing Part II.
sebesar 57,2, pada siang hari
cenderung menurun sebesar Departemen Pekerjaan Umum. 2006.
50,8. SNI Cara Uji Kekesatan
c. Dari data yang diperoleh Jalan Menggunakan alat
juga menunjukkan bahwa British Pendulum Tester
Jalan Tanjungpura memiliki (BPT).
kekesatan lebih tinggi
daripada Jalan Ahmad Yani, Gunawan, E. 2011. Skripsi:
yaitu dari data total rata-rata Penggunaan Slurry Seal
pagi, siang, dan sore hari Sebagai Pemeliharaan
pada jalan Ayani sebesar Permukaan Perkerasan Jalan.
42,24, sedangkan Jalan Universitas Sebelas Maret
Tanjungpura yaitu sebesar Fakultas Teknik Jurusan
49,77. Teknik Sipil. Surakarta.
9
Hardiyatmo, H. C. 2007.
Pemeliharaan Jalan Raya.
Gadjah Mada University Press.
Jogjakarta.
10