Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstrak
Fraksi etil asetat ekstrak metanol kulit akar dan ekstrak etanol daun murbei (Morus alba L.)
diketahui mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak n-heksan, etil asetat, dan etanol
buah murbei terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus sanguinis. Simplisia
buah murbei diekstraksi menggunakan kepolaran bertingkat dengan pelarut n-heksan, etil asetat,
dan etanol dengan metode maserasi. Pada simplisia dan ekstrak dilakukan skrining fitokimia,
karakterisisasi simplisia dan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi agar. Penentuan
Kadar Hambat Minimum (KHM) dilakukan terhadap ekstrak paling aktif dengan metode difusi
Agar dan diidentifikasi menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Hasil uji aktivitas
antibakteri menunjukkan ekstrak paling aktif adalah ekstrak etil asetat dengan nilai KHM 8
mg/ml dan 9 mg/ml terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus sanguinis. Hasil
analisis statistika untuk taraf α = 0,05 menunjukkan adanya perbedaan daya hambat antara
kontrol dengan ekstrak etanol dan etil asetat. Hasil skrining fitokimia pada ekstrak etil asetat
menunjukkan adanya senyawa golongan flavonoid, fenolat, kuinon, monoterpen dan
seskuiterpen. Hasil identifikasi dengan KLT menunjukkan bahwa pada ekstrak etil asetat
terdapat 10 spot dengan masing-masing Rf 0,04; 0,08; 0,16; 0,36; 0,48; 0,74; 0,78; 0,86 dan
0,94.
Kata kunci: buah murbei (Morus alba L.), Streptococcus mutans, Streptococcus sanguinis,
KHM, Antibakteri.
Abstract
Ethyl acetate fraction of methanol extract of the root bark and ethanol extract of mulberry
leaves (Morus alba L.) was known to have an antibacterial activity against Streptococcus
mutans. The aims of this research is to know the antibacterial activity of n-hexane, ethyl
acetate, and ethanol extract against Streptococcus mutans and Streptococcus sanguinis.
Mulberry fruit was extracted by a maceration method using gradient polarity solvents (n-
hexane, ethyl acetate and ethanol). The phytochemical screening and characterization of crude
drugs and extract were carried out, and identified by Thin Layer Chromatography (TLC). The
antibacterial activity and the minimum inhibitory concentration (MIC) of the most active extract
were determined using the agar diffusion method. The antibacterial activity showed the most
active extract was ethyl acetate extract with MIC value 8 mg/ml and 9 mg/ml against
Streptococcus mutans and Streptococcus sanguinis. The statistical analysis for level α = 0.05
showed differences inhibition between the control with ethyl acetate and ethanol extracts. The
phytochemical screening of ethyl acetate extract showed flavonoid, phenolat, quinone, and
monoterpene and sesquiterpene groups. The identification using TLC showed 10 spot with Rf
0.04; 0.08; 0.16; 0.36; 0.48; 0.74; 0.78; 0.86 and 0.94 respectively in the ethyl acetate extract.
Keywords: mulberry fruit (Morus alba L.), Streptococcus mutans, Streptococcus sanguinis,
MIC, Antibacterial
_____________________________________________________________________________
45
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.2, Juli 2015
46
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.2, Juli 2015
(2008) telah membuktikan adanya aktivitas klorida 2N, kloroform, serbuk magnesium,
antibakteri 1-deoxynojirimycin isolat dari asam sulfat pekat, asam asetat anhidrat,
daun murbei (Morus alba L.) terhadap asam klorida 0,1 N, besi (III) klorida,
pertumbuhan Streptococcus mutans. larutan gelatin, amil alkohol, eter, larutan
Berdasarkan informasi di atas, Kadar vanilin, KOH 5%. Pereaksi yang digunakan
Hambat Minimum (KHM) ekstrak buah adalah pereaksi Dragendorf, pereaksi
murbei (Morus alba L.) belum diteliti. Oleh Liebermann Burchard, dan pereaksi Mayer.
sebab itu, dilakukan penelitian mengenai uji Bahan-bahan yang digunakan untuk uji
aktivitas antibakteri ekstrak n-heksan, etil mikrobiologi adalah Mueller Hinton Agar
asetat dan etanol buah murbei (Morus alba (MHA) (Oxoid), darah manusia steril
L.) serta penentuan KHM terhadap (golongan darah O), amoksisilin trihidrat
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans (Aurobindo), dan NaCl fisiologis. Bakteri
dan Streptococcus sanguinis. yang digunakan adalah bakteri
Streptococcus mutans yang di peroleh dari
METODOLOGI biakan di Laboratorium Mikrobiologi
Alat Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran
Alat-alat yang digunakan dalam dan bakteri Streptococcus sanguinis yang
penelitian ini antara lain yaitu rotary diperoleh dari biakan di Laboratorium
evaporator (IKA®), spektofotometer UV- Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi
Vis (Shimadzu UV-1800), lampu UV Universitas Padjajaran.
®
(Camag), autoklaf (My Life ), perforator
Persiapan Bahan Baku dan Determinasi
diameter 6 mm, inkubator (Jenaco®),
Tanaman
Laminar Air Flow (LAF), micropipette
Buah murbei yang diperoleh,
(Socorex), oven (Memmert), lemari
dibersihkan dari kotoran, lalu dikeringkan
®
pendingin (Polytron ), tanur (Branstead
menggunakan oven buatan. Buah murbei
Thermolyne).
dideterminasi di Laboratorium Herbarium
Bahan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan
Buah murbei (Morus alba L.) Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
diperoleh dari Wisata Ilmu Budidaya Ulat Padjadjaran Jatinangor.
Sutera, Padepokan Dayang Sumbi,
Skrining Fitokimia dan Karakterisasi
Arcamanik. Bahan-bahan kimia yang
Simplisia
digunakan adalah etanol 95%, n-heksan, etil
Untuk mengetahui kandungan
asetat, metanol, anisaldehid, asam asetat,
metabolit sekunder yang terdapat dalam
®
silika gel GF254 (Merck ),Aqua destilata,
buah murbei (Morus alba L.) maka
Tween 80, dan bahan-bahan untuk
dilakukan penapisan fitokimia, yaitu
penapisan fitokimia seperti ammonia, asam
47
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.2, Juli 2015
48
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.2, Juli 2015
Konsentrasi hambat terkecil yang memiliki benar merupakan tanaman murbei (Morus
diameter hampir mendekati diameter alba L.). Pembuatan ekstak buah murbei
perforator ditetapkan sebagai konsentrasi dilakukan dengan metode maserasi
hambat minimum. bertingkat dengan pelarut n-heksan, etil
asetat, dan etanol 95%. Berat ekstrak kental
Pengujian Kromatografi Lapis Tipis
yang didapatkan dari 310 gram simplisia
(KLT)
adalah 4,15 gram untuk ekstrak n- heksan,
Ekstrak yang memiliki aktivitas
5,6 gram untuk ekstrak etil asetat, dan 90,51
antibakteri dianalisis komponen-
gram untuk ekstrak etanol, dengan
komponennya dengan KLT menggunakan
rendemen ekstrak masing- masing 1,34%;
fase diam silika gel dan pengembang n-
1,81%; 29,20%.
heksan : etil asetat (4:6). Deteksi lebih
lanjut menggunakan sinar UV 254, sinar Skrining Fitokimia dan Karakterisasi
UV 366, dengan penampak bercak H2SO4 Simplisia
10%, FeCl3, anisaldehid, dan uap amoniak. Hasil skrining fitokimia
menunjukkan bahwa pada ekstrak n-heksan
Analisis Data
terkandung senyawa golongan steroid,
Data yang diperoleh pada uji
sedangkan pada simplisia tidak terdapat
aktivitas antibakteri, dianalisis
senyawa steroid. Hal ini dikarenakan
menggunakan Analysis of Varians
senyawa steroid masih terperangkap di
(ANOVA) yang kemudian dilanjutkan
dalam sel dan saat diekstraksi, sel- sel
dengan uji Tukey menggunakan SPSS versi
tumbuhan pecah menyebabkan senyawa
18.
steroid tertarik oleh pelarut n-heksan. Hasil
dapat dilihat pada tabel 1. Karakterisasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
simplisia dilakukan untuk mengetahui mutu
Determinasi Tanaman dan Ekstraksi
dan kualitas dari simplisia. Pemeriksaan
Pada proses pengumpulan bahan
yang dilakukan pada karakterisasi adalah
baku berupa buah murbei (Morus alba L.)
penetapan susut pengeringan, penetapan
yang diperoleh dari daerah Arcamanik,
kadar sari larut air, kadar sari larut etanol,
Bandung diperoleh berat basah sebesar
kadar abu. Penetapan susut pengeringan
8063,39 gram, dan berat setelah
dilakukan untuk mengetahui besarnya
pengeringan sebesar 708,78 gram.
senyawa yang menguap selain air seperti
Determinasi tanaman dilakukan di
senyawa atsiri. Penetapan kadar abu
Laboratorium Herbarium Taksonomi
dilakukan untuk mengetahui seberapa
Tumbuhan, jurusan Biologi FMIPA -
banyak kandungan mineral dalam simplisia.
Universitas Padjajaran. Hasil determinasi
Hasil penetapan kadar sari menunjukkan
menyatakan bahwa tanaman yang diperiksa
kadar sari yang larut air lebih besar
49
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.2, Juli 2015
daripada kadar sari larut etanol, hal ini berarti ekstrak n- heksan tidak memiliki
dikarenakan kandungan gula pada buah aktivitas antibakteri. Sebagai kontrol
cukup tinggi sehingga banyak gula yang negatif digunakan tween 80-1 % b/v yang
ikut larut dalam air. Hasil dapat dilihat pada digunakan sebagai pelarut ekstrak. Pada
tabel 2. ekstrak etil asetat dan etanol, dapat dilihat
50
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.2, Juli 2015
Tabel 3. Hasil uji aktivitas ekstrak n-heksan, etil asetat dan etanol buah murbei putih
Diameter Hambat (mm)
Bakteri Ekstrak
A B C D
Streptococcus Kontrol 6,00 6,00 6,00 6,00
mutans n-heksan 6,00 6,00 6,00 6,00
Etil Asetat 19,08±0,08 15,53±0.10 11,40±0,10 9,11±0, 08
Etanol 18,18±0,14 14,42 ± 0,15 10,4 ±0,12 8,54±0,10
Streptococcus Kontrol 6,00 6,00 6,00 6,00
sanguinis n-heksan 6,00 6,00 6,00 6,00
Etil Asetat 18,13±0,07 16,48±0,08 9,61± 0,15 8,82±0,1
Etanol 17,96±0,07 14,18±0,12 10,47±0,1 7,77± 0,05
Tabel 4. Hasil Konsentrasi Hambat Minimum ekstrak etil asetat buah murbei putih
Diameter Hambat (mm) pada Konsentrasi (mg/ml)
Bakteri
12 11 10 9 8 7
S. mutans 8,35±0,21 7,76±0,09 7,35±0,13 6,70±0,14 6,48±0,09 -
S. sanguinis 8,26±0,15 7,80±0,17 7,25±0,13 0,66±0,01 - -
51
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.2, Juli 2015
memiliki aktivitas antibakteri yang paling Departemen Kesehatan RI. 1989. Materia
baik terhadap bakteri Streptococcus mutans Medika Indonesia Jilid V, Jakarta :
dan Streptococcus sanguinis dibandingkan DepKes RI.
ekstrak n- heksan dan etanol. Hasil Ditjen POM. 2000. Parameter Standar
pengujian Kadar Hambat Minimum (KHM) Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
ekstrak etil asetat terhadap bakteri Jakarta: Departemen Kesehatan RI:
Streptococcus mutans sebesar 8 mg/ml dan 1-11.
Streptococcus sanguinis sebesar 9 mg/ml. Farnsworth, N.R. 1966. “Biological and
Hasil analisis statistika untuk taraf α= 0,05 phytochemical screening of plants.”
menunjukkan perbedaan daya hambat Journal of Pharmaceutical
antara kontrol dengan etanol dan etil asetat. sciences, 55 (3): 245-264.
Hasil skrining fitokimia menunjukkan pada Frazier, W. C and D. C. Westhoff. 1988.
ekstrak etil asetat terdapat senyawa Food Microbiology 4th ed, Mc-
golongan flavonoid, fenolat, kuinon, Graw Hill, Inc. New York.
monoterpen dan seskuiterpen. Gaman P.M, dan Sherrington. 1994.
Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan
DAFTAR PUSTAKA Mikrobiologi. Yogyakarta, Gajah
Aliero, A.A., 2008, Preliminary Mada University Press.
phytochemical and antibacterial Harborne, J.B. 1985. Metode Fitokimia
screening of scadoxus multiflorus, Penuntun Cara Modern
International Journal of Pure and Menganalisis Tumbuhan. Terbitan
Applied Science, 4: 13-17. Kedua, Bandung: Penerbit ITB.
Butkhup, L., Wannee, S., Supachai, S. Islam, B, hahper N. K, Irfanul H, Alam,
2013. “Phenolic composition and M, Mushfiq, M, and Asad , U. K.
antioxidant activity of white 2008. “Novel anti-adherence
mulberry (Morus alba L.) Fruits.” activity of mulberry leaves:
International Journal of Food inhibition of Streptococcus mutans
Science & Technology, 48 (5): 934- biofilm by 1-deoxynojirimycin
940 isolated from Morus alba.” Journal
Cronquist, Arthur. 1981. An Integrated Of Antimicrobial Chemoteraphy, 62
System of Classification of (4): 751-757.
Flowering Plants, New York : Kriswandin, I.L. 2005. “Bakteri
Columbia University Press. Streptococcus sanguis sebagai
Departemen Kesehatan RI. 1995. Fasilitator Streptococcus mutans
Farmakope Indonesia Edisi IV, yang Berperan Dalam Patogenesis
Jakarta : DepKes RI.
52
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.2, Juli 2015
Karies Gigi.” Maj. Ked. Gigi (dent Suwelo, Ismu, S., 1992, Karies Gigi Pada
J). Ed khusus Timnas IV: 247- 251. Anak Dengan Berbagai Faktor,
Lay, B.W. 1994. Analisis Mikroba di Jakarta, EGC.
Laboratorium. Jakarta. PT. Raja Tjay, T.H, Rahardja, K. 2007. Obat- Obat
Grafindo Persada: 67-71. Penting Khasiat, Penggunaan, dan
Markham, K.R. 1988. Cara Efek- Efek Sampingnya edisi
Mengidentifikasi Flavonoid keenam, Jakarta, Elex Media
(diterjemahkan oleh Kosasi Komputindo: 66-68.
Panduwinata), Bandung, Penerbit Wardani, A.P. 2012. “Pengaruh Pemberian
ITB. Larutan Ekstrak Siwak (Salvadora
Parhusip, A. 2006. “Kajian Mekanisme persica) Pada Berbagai
Antibakteri Ekstrak Andaliman KonsentrasiI Terhadap
(Zanthoxylum acanthopodium DC) Pertumbuhan Streptococcus
terhadap Bakteri Patogen Pangan.” mutans.” Skripsi. Kedokteran
Disertasi. Sekolah Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas
Institut Pertanian Bogor. Diponegoro: 97-98.
Park, K.M. 2003. “Kuwanon G: an Wagner, H. 1984. Plant Drug Analysis a
antibacterial agent from the root Thin Layer Chromatography Atlas,
bark of Morus alba against oral hal. 164, Springer-Verlag.
pathogens.” J. Ethnopharmacol, 84
(2-3): 181.
Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis.
Cetakan pertama, Yogyakarta,
Pustaka Pelajar: 359.
Sasatrohamidjojo, H. 1983. Kromatgrafi.
Yogyakarta, Universitas Gajah
Mada: 29.
Suswandi, T. 2012. “Pengembangan
Potensi Antibakteri Kelopak Bunga
Rosela (Hibiscus sabdariffa L.)
Terhadap Streptococcus sanguinis
Penginduksi Gingivitis menuju
Obat Herbal Terstandar.” Disertasi.
Fakultas kedokteran gigi,
Univesitas Indonesia:20-21.
53