Sei sulla pagina 1di 12

PENYUSUNAN BAHAN AJAR PENGAYAAN

BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DAN


PENDIDIKAN KARAKTER BAHASA ARAB
MADRASAH IBTIDAIYAH

Zukhaira dan Mohamad Yusuf A. Hasyim

Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, FBS, Universitas Negeri Semarang


Email: Zukhaira_unnes@yahoo.com

Abstract.This activity was conducted in order to explain the importance and


purpose and benefits of the preparation of teaching materials based on the
enrichment of the Arabic language and character education curriculum in 2013,
describes the steps the preparation of teaching materials based on the enrichment
of Arabic language, and the ability of teachers to develop language Arab
Elementary School as the city of Semarang in preparing teaching materials based
Arabic language enrichment and character education curriculum in 2013 and can
apply them in the teaching and learning Arabic at Government Elementary School
, respectively . Alternative solutions that have been implemented are providing
education and training. The conclusions of this activity is that the implementation
of the community service is very useful for the target audience in this case Arabic
teachers Elementary School as the city of Semarang . With this training teachers
of Arabic as Semarang MI can arrange teaching materials based on the enrichment
of the Arabic language and character education curriculum in 2013 to improve
the quality of Arabic learning and apply it in teaching and learning activities at
the school, respectively.

Keywords: Teaching materials, Curriculum 2013, Character education,


Madrasah Ibtidaiyah

Abstrak. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan tentang


penting dan tujuan serta manfaat penyusunan bahan ajar pengayaan bahasa Arab
berdasarkan kurikulum 2013 dan pendidikan karakter, mendeskripsikan langkah-
langkah penyusunan bahan ajar pengayaan bahasa Arab, dan mengembangkan
kemampuan guru-guru Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah se-kota Semarang
dalam menyusun bahan ajar pengayaan bahasa Arab berdasarkan kurikulum
2013 dan pendidikan karakter serta dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan
belajar mengajar bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah masing-masing. Alternatif
pemecahan masalah yang telah diterapkan adalah mengadakan pendidikan dan
latihan (diklat). Simpulan dari kegiatan ini adalah bahwa pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat ini sangat bermanfaat bagi khalayak sasaran dalam hal ini
guru-guru bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah se-kota Semarang. Dengan diklat

79
80

ini guru-guru bahasa Arab MI se-kota Semarang dapat menyusun bahan ajar
pengayaan bahasa Arab berdasarkan kurikulum 2013 dan pendidikan karakter
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab dan mengaplikasikannya
dalam kegiatan belajar mengajar di madrasah masing-masing.

Kata Kunci: Bahan ajar, Kurikulum 2013, Pendidikan karakter, Madrasah


ibtidaiyah

PENDAHULUAN yaitu “mewujudkan masyarakat berakhlak


mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan
Kurikulum adalah seperangkat rencana beradab berdasarkan falsafah pancasila”
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan (Mahmud dalam Gunawan 2012:iv).
bahan pelajaran serta cara yang digunakan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) telah
pembelajaran untuk mencapai tujuan menegaskan bahwa Pendidikan nasional
pendidikan tertentu (Muslich 2009:1). berfungsi mengembangkan kemampuan dan
Kurikulum di Indonesia telah mengalami membentuk watak serta peradaban bangsa
perubahan berkali-kali, seperti kurikulum yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
1984 yang berubah menjadi kurikulum kehidupan bangsa, bertujuan untuk
1994, kurikulum 1994 yang berubah menjadi berkembangnya potensi peserta didik agar
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
(KTSP) pada tahun 2006, dan kurikulum mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri,
2006 ini juga mengalami perubahan menjadi dan menjadi warga negara yang demokratis
kurikulum 2013. Pada tahun ajaran 2013/2014 serta bertanggung jawab (Gunawan 2012:v)
ini, beberapa sekolah akan menggunakan Undang-undang No 14 tahun 2005
kurikulum 2013. Penerapan kurikulum tentang guru dan dosen juga menyatakan
2013 menggantikan kurikulum 2006 lalu dengan tegas bahwa Guru wajib memiliki
sesuai dengan masukan dari berbagai pihak. kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi
(pernyataan Wamendikbud dalam NTT online pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
tanggal 23 April 2013). memiliki kemampuan untuk mewujudkan
Perubahan paradigma yang cukup tujuan pendidikan nasional (Mulyasa
mendasar dalam sistem pendidikan nasional 2009:197). Kompetensi guru sebagaimana
juga sudah terjadi sekitar tahun 2009-an, dimaksud dalam undang-undang tersebut
dimana Mendiknas menginginkan pendidikan meliputi kompetensi pedagogis, kompetensi
karakter bangsa menjadi fokus dalam kepribadian, kompetensi sosial, dan
pendidikan nasional. Bahkan kini pemerintah kompetensi profesional yang diperoleh
–sebagaimana diamanatkan dalam desain melalui pendidikan profesi.
induk pendidikan karakter- menjadikan Dari masing-masing kompetensi
pendidikan karakter sebagai salah satu tersebut, kompetensi-kompetensi inti yang
program prioritas pembangunan nasional. wajib dimiliki seorang guru diantaranya
Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam adalah “mengembangkan kurikulum yang
RPJPN tahun 2005-2015, dimana pendidikan terkait dengan bidang pengembangan
karakter ditempatkan sebagai landasan untuk yang diampu” dan “menyelenggarakan
mewujudkan visi pembangunan nasional,

Rekayasa Vol. 12 No. 1, Juli 2014


81

kegiatan pengembangan yang mendidik” guru perlu untuk mengembangkan bahan


untuk kompetensi pedagogis, serta ajar, yakni antara lain; ketersediaan bahan
“mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai tuntutan kurikulum,  karakteristik
diampu secara kreatif” dan “memanfaatkan sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah
teknologi informasi dan komunikasi untuk belajar. Pengembangan bahan ajar harus
berkomunikasi dan mengembangkan diri” memperhatikan tuntutan kurikulum, artinya
untuk kompetensi profesional (Prastowo bahan belajar yang akan kita kembangkan
2012:5). PP nomor 19 tahun 2005 Pasal harus sesuai dengan kurikulum –dalam hal ini
20, diisyaratkan bahwa guru diharapkan kebijakan memberlakukan kurikulum 2013.
mengembangkan materi pembelajaran, yang Untuk mendukung kurikulum, sebuah bahan
kemudian dipertegas melalui Peraturan ajar bisa saja menempati posisi sebagai bahan
Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) ajar pokok ataupun suplementer. Bahan ajar
nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, pokok adalah bahan ajar yang memenuhi
yang antara lain mengatur tentang perencanaan tuntutan kurikulum. Sedangkan bahan
proses pembelajaran yang mensyaratkan ajar suplementer adalah bahan ajar yang
bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk dimaksudkan untuk memperkaya, menambah
mengembangkan rencana pelaksanaan ataupun memperdalam isi kurikulum.
pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam Apabila bahan ajar yang sesuai dengan
RPP adalah sumber belajar. Dengan demikian, tuntutan kurikulum tidak ada ataupun sulit
guru diharapkan untuk mengembangkan diperoleh, maka membuat bahan belajar
bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar. sendiri adalah suatu keputusan yang bijak.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan Untuk mengembangkan bahan ajar, referensi
yang dapat digunakan untuk membantu dapat diperoleh dari berbagai sumber baik
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar itu berupa pengalaman ataupun pengetahuan
mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud sendiri, ataupun penggalian informasi dari
bisa berupa bahan tertulis maupun bahan narasumber baik orang ahli ataupun teman
tidak tertulis. Bahan ajar merupakan salah sejawat. Demikian pula referensi dapat kita
satu sumber belajar, yakni segala sesuatu peroleh dari buku-buku, media masa, internet,
yang memudahkan peserta didik memperoleh dan lain-lain.
sejumlah informasi pengetahuan, pengalaman, Pada pelaksanaan kurikulum 2013
dan keterampilan dalam proses belajar sebagian besar materi atau buku ajar sudah
mengajar. disiapkan oleh pemerintah pusat, meskipun
Masalah penting yang sering dihadapi materi atau bahan ajar sudah tersedia bukan
guru dalam kegiatan pembelajaran adalah berarti guru tidak perlu mengembangkan bahan
memilih atau menentukan materi pembelajaran sendiri sebagai bahan ajar pengayaan. Bagi
atau bahan ajar yang tepat dalam rangka siswa, seringkali bahan yang terlalu banyak
membantu siswa mencapai kompetensi. Hal membuat mereka bingung, untuk itu maka
ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam guru perlu membuat bahan ajar pengayaan
kurikulum atau silabus, materi bahan ajar untuk menjadi pedoman bagi siswa.
hanya dituliskan secara garis besar dalam Pertimbangan lain adalah karakteristik
bentuk “materi pokok”. Menjadi tugas guru sasaran. Bahan ajar yang dikembangkan
untuk menjabarkan materi pokok tersebut orang lain seringkali tidak cocok untuk siswa
sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap kita. Ada sejumlah alasan ketidakcocokan,
(http://www.m-edukasi.web.id). misalnya, lingkungan sosial, geografis, dan
Terdapat sejumlah alasan, mengapa budaya. Untuk itu, maka bahan ajar yang

Penyusunan Bahan Ajar Pengayaan ... (Zukhaira dan Mohamad Yusuf A. Hasyim,)
82

dikembangkan sendiri dapat disesuaikan dimiliki anak didik setelah mempelajari materi
dengan karakteristik sasaran. Selain tersebut.
lingkungan sosial, budaya, dan geografis, Jika dalam dataran penyusunan bahan
karakteristik sasaran juga mencakup tahapan ajar saja guru dalam hal ini guru mata pelajaran
perkembangan siswa, kemampuan awal yang Bahasa Arab masih belum menyusun dengan
telah dikuasai, minat, latar belakang keluarga baik, maka dapat dipastikan dalam dataran
dan lain-lain. Untuk itu, maka bahan ajar aplikasinya pun cita-cita untuk mewujudkan
yang dikembangkan sendiri dapat disesuaikan bangsa yang berkarakter melalui pendidikan
dengan karakteristik siswa sebagai sasaran. tersebut tidak terlaksana dengan baik.
Permasalahan yang dihadapi oleh para Berdasarkan wacana diatas, maka
guru sekarang adalah banyaknya para guru masalah kegiatan pengabdian ini dapat
yang masih gamang dengan bagaimana dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana
penyusunan bahan ajar sebagai suplemen atau guru Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah se-
pengayaan berdasarkan kurikulum 2013 dan kota Semarang dapat memahami pentingnya
pendidikan karakter bangsa dan bagaimana penyusunan bahan ajar pengayaan bahasa
penyampaiannya dalam proses belajar Arab berdasarkan kurikulum 2013 dan
mengajar. pendidikan karakter? (2) Bagaimana guru
Kondisi guru-guru Madrasah Ibtidaiyah Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah se-kota
terutama guru mata pelajaran bahasa Arab Semarang dapat memahami karakteristik
tidak jauh berbeda dengan kondisi guru-guru dan langkah-langkah penyusunan bahan ajar
yang ada di Kota Semarang. Sebagian besar pengayaan berdasarkan kurikulum 2013 dan
dari mereka belum memiliki pemahaman pendidikan karakter untuk meningkatkan
yang baik mengenai bahan ajar bahasa Arab kualitas pembelajaran Bahasa Arab? (3)
berdasarkan kurikulum 2013 –yang bersifat Bagaimana guru Bahasa Arab Madrasah
tematik integratif- dan berbasis pendidikan Ibtidaiyah se-kota Semarang dapat menyusun
karakter tersebut, selama ini banyak guru bahan ajar pengayaan berdasarkan kurikulum
yang hanya menyusun bahan ajar ’seadanya’ 2013 dan pendidikan karakter serta dapat
hanya sesuai dengan pokok bahasan mengaplikasikannya dalam kegiatan belajar
yang telah ditentukan tetapi terkadang mengajar bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah
mengindahkan kesesuaian dengan kompetensi masing-masing?
dan kemampuan peserta didik serta alokasi Tujuan kegiatan ini adalah: (1)
waktu yang tersedia. Seorang guru terkadang Menjelaskan tentang pentingnya dan
hanya menyampaikan materi sesuai dengan tujuan serta manfaat penyusunan bahan
buku ajar yang diterbitkan penerbit tertentu ajar pengayaan bahasa Arab berdasarkan
tanpa mempertimbangkan nilai-nilai karakter kurikulum 2013 dan pendidikan karakter. (2)
yang terkandung dalam materi tersebut. Atau Mendeskripsikan tentang langkah-langkah
bahkan seorang guru terkadang menghabiskan penyusunan bahan ajar pengayaan bahasa
waktu pembelajaran hanya untuk menjelaskan Arab berdasarkan kurikulum 2013 dan
pelajaran karena banyaknya materi yang harus pendidikan karakter (3) Mengembangkan
disampaikan sehingga pembelajaran terkesan kemampuan guru-guru Bahasa Arab
monoton dan kurang aktif. Hal ini disebabkan Madrasah Ibtidaiyah se-kota Semarang dalam
karena kurangnya kemampuan guru dalam menyusun bahan ajar pengayaan bahasa Arab
menyusun sendiri bahan ajar yang dapat berdasarkan kurikulum 2013 dan pendidikan
disesuaikan dengan kemampuan anak didik karakter serta dapat mengaplikasikannya
serta nilai-nilai karakter yang diharapkan dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Arab

Rekayasa Vol. 12 No. 1, Juli 2014


83

di Madrasah Ibtidaiyah masing-masing. guru atau dosen dalam menulis bahan ajar,
Kegiatan pengabdian ini diharapkan kelima, bahan ajar akan mampu membangun
memberi manfaat: (1) memberi tambahan komunikasi pembelajaran yang efektif antara
pengetahuan tentang manfaat dan pentingnya guru/dosen dengan siswa/mahasiswa karena
penyusunan bahan ajar pengayaan bahasa siswa akan merasa lebih percaya kepada guru
Arab berdasarkan kurikulum 2013 dan atau dosennya.
pendidikan karakter untuk meningkatkan Adapun bahan ajar berfungsi sebagai
kualitas pembelajaran bahasa Arab. (2) berikut: 1) Pedoman bagi pengajar yang akan
membantu para guru Bahasa Arab dalam mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
menyusun bahan ajar pengayaan bahasa Arab pembelajaran. 2) Pedoman bagi siswa atau
berdasarkan kurikulum 2013 dan pendidikan mahasiswa yang akan mengarahkan semua
karakter dengan baik. (3) meningkatkan aktivitasnya dalam proses pembelajaran. 3)
kualitas pedagogik atau pengajaran guru-guru Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil
bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah se-kota pembelajaran.
Semarang Ada beberapa prosedur yang harus diikuti
Bahan ajar merupakan bagian dari dalam pengembangan bahan ajar. Prosedur itu
sumber belajar. Bahan ajar atau teaching- meliputi: 1) memahami standar isi dan standar
material, terdiri atas dua kata yaitu teaching kompetensi lulusan, silabus, program semeter,
atau mengajar dan material atau bahan. dan rencana pelaksanaan pembelajaran, 2)
Melaksanakan pembelajaran (teaching) mengidentifikasi jenis materi pembelajaran
diartikan sebagai proses menciptakan dan berdasarkan pemahaman terhadap poin
mempertahankan suatu lingkungan belajar pertama, 3) melakukan pemetaan materi, 4)
yang efektif. menetapkan bentuk penyajian, 5) menyusun
Menurut Majid (2007:174) bahan ajar struktur (kerangka) penyajian, 6) membaca
adalah segala bentuk bahan, informasi, alat buku sumber, 7) mendraf (memburam) bahan
dan teks yang digunakan untuk membantu ajar, 8) merevisi (menyunting) bahan ajar, 9)
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan mengujicobakan bahan ajar, dan 10) merevisi
belajar mengajar. dan menulis akhir (finalisasi).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Adapun alur penyusunan bahan ajar dapat
bahwa bahan ajar adalah merupakan dilakukan dengan langkah seperti pada gambar
seperangkat materi yang disusun secara 1. Perubahan kurikulum menjadi kurikulum
sistematis sehingga tercipta lingkungan/ 2013 didasari oleh (Sumber: Bahan Sosialisasi
suasana yang memungkinkan siswa untuk Kurikulum 2013 Kemendikbud) : (1) Rencana
belajar. Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Ada sejumlah manfaat yang dapat (RPJMN) tahun 2010-2014, (2) Sektor
diperoleh apabila seorang guru atau dosen Pendidikan , (3) INPRES NOMOR 1 TAHUN
mengembangkan bahan ajar sendiri, yakni 2010 tentang Percepatan  Pelaksanaan Prioritas 
antara lain; pertama, diperoleh bahan ajar Pembangunan Nasional: Penyempurnaan
yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa Kurikulum dan Metode Pembelajaran Aktif
atau mahasiswa, kedua, tidak lagi tergantung Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya bangsa
kepada buku teks yang terkadang sulit untuk Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter
diperoleh, ketiga, bahan ajar menjadi labih kaya Bangsa. Pemberlakuan Kurikulum 2013 juga
karena dikembangkan dengan menggunakan ingin menyempurnakan tujuan yang ingin
berbagai referensi, keempat, menambah dicapai.
khasanah pengetahuan dan pengalaman Pendidikan karakter menurut Thomas

Penyusunan Bahan Ajar Pengayaan ... (Zukhaira dan Mohamad Yusuf A. Hasyim,)
84

ALUR ANALISIS PENYUSUNAN BAHAN AJAR

Standar Kompetensi
Indikator
Kompetensi Dasar
1. Berkomunikasi lisan dan 1.1. Mendengarkan 1.Mengidentifikasi
tertulis menggunakan ragam Memahami wacana kelompok kata sifat
bahasa yang sesuai dengan transaksional dan 2. …..Lainnya
lancar dan akurat dalam interpersonal ringan
wacana interaksional dan/atau monolog lisan
dan/atau monolog terutama terutama berkenaan
berkenaan dengan wacana dengan wacana
berbentuk naratif, prosedur, berbentuk report.
spoof/recount, report, dan
news item.

Materi
Kegiatan
BAHAN AJAR Pembelajaran
Pembelajaran
1. LKS 1. Mendiskusikan 1. Teks berbentuk
2. Modul teks report yang report.
3. Kaset didengar. 2. Adjective phrase.
4. dll. 2. Mengidentifikasi
adjective phrase.

Gambar 1. Alur penyusunan bahan ajar


Lickona (dalam Gunawan 2013:23) adalah Menurut UU no 20 tahun 2003 pasal
pendidikan untuk membentuk kepribadian 3 menyebutkan pendidikan nasional
seseorang melalui pendidikan budi pekerti, berfungsi mengembangkan kemampuan dan
yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata membentuk karakter bangsa yang bermartabat
seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur (Mulyasa 2009: 195-196). Ada 9 pilar
bertanggung jawab, menghormati hak orang pendidikan berkarakter, adalah: 1) Cinta tuhan
lain, kerja keras, dan sebagainya.Definisi dan segenap ciptaannya, 2) Tanggung jawab,
lainnya dikemukakan oleh Fakry Gaffar kedisiplinan dan kemandirian, 3) Kejujuran /
(dalam Kesuma, dkk 2012:5) yakni sebuah amanah dan kearifan, 4) Hormat dan santun,
proses transformasi nilai-nilai kehidupan 5) Dermawan, suka menolong dan gotong
untuk ditumbuhkembangkan dalam royong/ kerjasama, 6) Percaya diri, kreatif dan
kepribadian seseorang sehingga menjadi satu bekerja keras, 7) Kepemimpinan dan keadilan,
dalam perilaku kehidupan orang itu. 8) Baik dan rendah hati, dan 9) Toleransi
Pendidikan karakter adalah pemberian kedamaian dan kesatuan.
pandangan mengenai berbagai jenis nilai Pilar pendidikan berkarakter tersebut
hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, dijabarkan dalam delapan belas nilai
kepedulian, tanggung jawab, kebenaran, pendidikan karakter bangsa yaitu : 1) Relegius,
keindahan, kebaikan, dan keimanan. Dengan 2) Jujur, 3) Toleransi, 4) Disiplin, 5) Kerja
demikian, pendidikan berbasis karakter keras, 6) Kreatif, 7) Mandiri, 8) Demokratis,
dapat mengintegrasikan informasi yang 9) Rasa ingin tahu, 10) Semangat Kebangsaan,
diperolehnya selama dalam pendidikan untuk 11) Cinta Tanah Air, 12) Menghargai Prestasi,
dijadikan pandangan hidup yang berguna bagi 13) Bersahabat/Komunikatif, 14) Cinta Damai,
upaya penanggulangan persoalan hidupnya 15) Gemar Membaca, 16) Peduli Lingkungan,
(http://edukasi.kompas.com/read/2010/11/25) 17) Peduli Sosial, dan 18) Tanggung Jawab.

Rekayasa Vol. 12 No. 1, Juli 2014


85

Pelajaran bahasa Arab di Madrasah kurikulum bahasa Arab di MI, referensi-


Ibtidaiyah dan MI dan SD Islam yang referensi yang berkaitan dengan permasalahan
notabenenya masih tergolong usia anak-anak, dan aspek-aspek lain seperti kemampuan
memerlukan strategi khusus yang sesuai guru-guru bahasa Arab di MI se-kota
dengan jiwa dan karakteristik anak yaitu Semarang pada umumnya, serta ketersediaan
belajar sambil bermain atau bermain sambil sarana dan prasarana pembelajaran di MI.
belajar. Dalam psikologi pendidikan dikenal Hasilnya selanjutnya digunakan sebagai
adanya empat tahap perkembangan yaitu: acuan dalam menentukan bentuk materi dan
(1) sensorimotor stage (lahir sampai usia 2 proses pendidikan dan pelatihan (diklat) yang
tahun), (2) preoperational stage (2-8 tahun), dianggap dapat memecahkan masalah yang
(3) concrete operational (8-11 tahun), dan hadapi oleh khalayak sasaran.
(4) formal stage (11-15 tahun ke atas). Jadi Apabila digambarkan dalam sebuah
apabila anak SD belajar bahasa Arab mulai bagan maka kerangka pemecahan masalah
kelas IV maka mereka sedang dalam tahap kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
concrete operational dan oleh karena itu dapat dilihat pada gambar 2.
mereka memerlukan banyak ilustrasi, model, Untuk mencapai tujuan yang diharapkan
gambar, dan kegiatan-kegiatan lain. dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Hal ini dipertegas oleh Ur dalam Suyatno ini maka bentuk kegiatan yang akan dilakukan
(2004:7) yang mengatakan bahwa ada tiga adalah berupa pendidikan dan latihan (diklat).
sumber perhatian untuk anak-anak di dalam Karena peserta adalah para guru yang sudah
kelas yaitu gambar, cerita, dan permainan. dewasa maka pendekatan pendidikan yang
Anak-anak senang melihat gambar cocok diterapkan adalah andragogi dengan
terutama yang menarik, jelas, dan berwarna. melibatkan khalayak sasaran secara optimal.
Demikian pula anak senang mendengar cerita, Adapun metode yang digunakan dalam
dan suka membaca apalagi bila dilengkapi diklat adalah sebagai berikut: (1) Ceramah dan
dengan gambar-gambar. Belajar bahasa tanya jawab mengenai tujuan dan pentingnya
sambil bermain merupakan kegiatan yang penyusunan bahan ajar pengayaan bahasa
menyenangkan bagi mereka atau sering Arab berdasarkan kurikulum 2013 dan
disebut dengan recreational time out activities. pendidikan karakter dalam proses belajar
mengajar bahasa Arab, serta langkah-langkah
METODE penyusunan bahan ajar berbasis pendidikan
Berdasarkan pengamatan dilapangan karakter. (2) Modeling atau pemberian contoh
diketahui bahwa masih banyak guru-guru penyusunan bahan ajar pengayaan bahasa
bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah kota Arab berdasarkan kurikulum 2013 dan
semarang yang belum memiliki kemampuan pendidikan karakter untuk meningkatkan
menyusun bahan ajar pengayaan bahasa Arab kualitas pembelajaran Bahasa Arab. (3)
berdasarkan kurikulum 2013 dan pendidikan Praktek penyusunan bahan ajar pengayaan
karakter yang dicanangkan pemerintah bahasa Arab berdasarkan kurikulum 2013
dengan tujuan mengembangkan kemampuan dan pendidikan karakter dalam pembelajaran
dan membentuk karakter bangsa yang Bahasa Arab dengan dibimbing oleh tim. (4)
bermartabat. Microteaching/praktek mengajar oleh peserta
Untuk memecahkan masalah tersebut di diklat sesuai dengan bahan ajar yang sudah
atas terlebih dahulu dilakukan telaah terhadap disusun. (5) Evaluasi.

Penyusunan Bahan Ajar Pengayaan ... (Zukhaira dan Mohamad Yusuf A. Hasyim,)
86

Gambar 2. Kerangka pemecahan masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN Madrasah Ibtidaiyah Se-Kota Semarang ini


diikuti oleh 27 orang yang terdiri dari 19
Kegiatan diklat ”Penyusunan Bahan orang guru-guru bahasa Arab MI se-kota
Ajar Pengayaan Berdasarkan Kurikulum Semarang dan 8 orang mahasiswa yang
2013 dan Pendidikan Karakter bagi Guru- memiliki ketertarikan dalam penyusunan
Guru Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah Se- bahan ajar pembelajaran bahasa Arab.
Kota Semarang” ini dilaksanakan selama 1 Beberapa orang guru lainnya berhalangan
(satu) hari, yaitu pada hari Sabtu tanggal 14 hadir. Kemungkinan ketidakhadiran guru-
Desember 2013, mulai pukul 08.00-14.00 guru tersebut dikarenakan acara pelaksanaan
WIB. Kegiatan ini mengambil tempat di pengabdian ini bersamaan waktu dengan ujian
Ruang B4.130 Jurusan Bahasa dan Sastra akhir semester (UAS) di beberapa madrasah
Asing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas ibtidaiyah atau ketidakhadiran guru-guru
Negeri Semarang. tersebut karena adanya acara yang bersamaan
Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat waktu atau tidak tersampainya undangan
berupa Penyusunan Bahan Ajar Pengayaan kepada mereka.
Berdasarkan Kurikulum 2013 dan Pendidikan Pada pelaksanaan kegiatan diklat
Karakter bagi Guru-Guru Bahasa Arab

Rekayasa Vol. 12 No. 1, Juli 2014


87

Penyusunan Bahan Ajar Pengayaan Negeri Semarang. Dalam sajiannya pemateri


Berdasarkan Kurikulum 2013 dan Pendidikan menyampaikan konsep-konsep tentang
Karakter bagi Guru-Guru Bahasa Arab strategi yang mencakup materi, metode, dan
Madrasah Ibtidaiyah Se-Kota Semarang ini media pembelajaran bahasa Arab. Adapun
terdapat dua materi yang disampaikan oleh dua perinciannya meliputi : (a) Pengertian dan
orang pemateri yang memiliki kemampuan Tujuan Strategi Pembelajaran, (b) Komponen-
dan berkompeten dalam pembelajaran bahasa komponen Strategi Pembelajaran, (c) Hakikat
Arab. Penyampaian materi ini dimoderatori Materi, Metode dan Media dalam Strategi
oleh Roshifatus Sholihah salah seorang Pembelajaran Bahasa Arab, (d) Kurikulum
mahasiswa semester 5 (lima) Prodi Pendidikan 2013 dan Pendidikan Karakter, dan (e) Strategi
Bahasa Arab yang memiliki kemampuan yang Pembelajaran Bahasa Arab berdasarkan
baik dan sering menjadi pembawa acara/MC Kurikulum 2013 dan Pendidikan Karakter.
pada acara-acara di Prodi Pendidikan Bahasa Setelah penyampaian materi dilanjutkan
Arab. pada sesi tanya jawab, antusias peserta pada
Materi pertama yang disajikan dalam sesi ini sangat bagus dimana hampir semua
diklat ini adalah “Penyusunan Bahan Ajar peserta mengajukan pertanyaan. Pertanyaan
Bahasa Arab Berbasis Pedidikan Karakter”, yang diajukan peserta tidak hanya berkisar
disampaikan oleh Mohamad Yusuf Ahmad tentang materi yang disampaikan, tapi juga
Hasyim, Lc., M.A. sebagai salah seorang pada permasalahan-permasalah yang mereka
alumni Universitas di Timur Tengah dalam alami pada pengajaran bahasa Arab di
bidang Pembelajaran Bahasa Arab dan Madrasah Ibtidaiyah terutama berhubungan
sebagai dosen pada Prodi Pendidikan Bahasa dengan bidang-bidang kajian bahan ajar/
Arab Fakultas Bahasa dan Seni Universitas materi dan strategi pembelajaran bahasa Arab.
Negeri Semarang. Dalam sajiannya pemateri Kegiatan ini diawali dengan penjelasan
menyampaikan konsep-konsep dasar tentang materi tentang pentingnya bahan ajar
penyusunan bahan ajar bahasa Arab yang pengayaan bahasa Arab berdasarkan
meliputi (a) Konsep Bahan Ajar dan Tujuannya kurikulum 2013 dan pendidikan karakter
(b) Prinsip-prinsip Penyusunan Bahan dalam proses belajar mengajar, karakteristik
Ajar dalam Bahasa Arab, (c) Prosedur atau dan langkah-langkah penyusunan bahan ajar
Langkah-langkah Penyusunan Bahan Ajar berbasis pendidikan karakter dan budaya
Bahasa Arab, (d) karakteristik Pembelajaran serta contoh kongkrit bahan ajar pengayaan
Bahasa Arab, dan (e) Pendidikan Karakter bahasa Arab berdasarkan kurikulum 2013
dalam Pembelajaran Bahasa Arab, serta (f) dan pendidikan karakter yang dirancang
Aplikasi Penyusunan Bahan Ajar Bahasa Arab sesuai dengan kurikulum bahasa Arab untuk
Berbasis Pendidikan Karakter. Madrasah Ibtidaiyah.
Materi kedua yang disajikan dalam Pada saat praktek penyusunan bahan ajar
diklat ini adalah “Strategi Pembelajaran pengayaan Bahasa Arab, sebelumnya peserta
Bahasa Arab Berdasarkan Kurikulum 2013 telah diminta untuk membawa kurikulum dan
dan Pendidikan Karakter” disampaikan oleh buku teks pelajaran bahasa Arab MI kelas IV,
Zukhaira, S.S., M.Pd. sebagai salah seorang V, dan VI serta berbagai perangkat pengajaran
alumni pada salah satu universitas di Jawa yang diperlukan untuk penyusunan bahan ajar.
Timur konsentrasi Pembelajaran Bahasa Peserta dibagi menjadi lima kelompok, satu
Arab, dan sebagai dosen pembelajaran kelompok terdiri dan 5-6 orang. Kelompok
bahasa Arab pada Prodi Pendidikan Bahasa I menyusun bahan ajar untuk pengajaran
Arab Fakultas Bahasa dan Seni Universitas keterampilan menyimak, kelompok II

Penyusunan Bahan Ajar Pengayaan ... (Zukhaira dan Mohamad Yusuf A. Hasyim,)
88

menyusun bahan ajar untuk keterampilan Madrasah Ibtidaiyah Se-Kota Semarang ini
berbicara, kelompok III menyusun bahan ajar sudah baik, hal ini dilihat dari isian kuesioner
untuk keterampilan membaca, dan kelompok yang diberikan peserta. Adapun penjabaran
IV menyusun bahan ajar untuk keterampilan isian kuesioner tersebut adalah sebagai berikut
menulis bahasa Arab. Selanjutnya setiap wakil 1)Komponen Pembicara
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Berdasarkan isian kuesioner dan peserta
dan kelompok lain beserta tim pemandu diketahui bahwa kualitas pembicara sudah
pelaksana kegiatan memberikan masukan bagus, hal ini dilihat dari isian kuesioner
dan evaluasi terhadap hasil kerja kelompok dimana 41% (11 orang) peserta menyatakan
tersebut. Begitu seterusnya sampai semua kualitas pembicara baik sekali dan 59% (16
wakil kelompok mempresentasikan hasil kerja orang) peserta menyatakan baik. Untuk cara
kelompoknya. penyampaian 44% peserta yakni 12 orang
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan peserta menyatakan baik sekali, dan 56%
pengabdian kepada masyarakat dengan peserta yakni 15 orang menyatakan baik.
tema “Penyusunan Bahan Ajar Pengayaan Penilaian terhadap penguasaan materi, 52%
Berdasarkan Kurikulum 2013 dan Pendidikan peserta (14 orang) menyatakan baik sekali, dan
Karakter bagi Guru-Guru Bahasa Arab 48% (13 peserta) menyatakan baik. Penilaian
Madrasah Ibtidaiyah Se-Kota Semarang” ini peserta terhadap kualitas simulasi 26% peserta
maka perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi yang (7 orang) menyatakan kualitas baik sekali,
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner 55% atau 15 orang peserta menyatakan baik,
untuk mendapatkan umpan balik mengenai dan 18% yakni 5 peserta menyatakan cukup
pelaksanaan program. tanpa ada peserta yang menyatakan kurang
Kuesioner yang disebarkan kepada baik. Adapun pendapat peserta tentang cara
peserta pelatihan memuat 5 komponen dengan penyampaian simulasi, hampir sama dengan
16 butir pertanyaan. Komponen pertama kualitas simulasi yaitu 30% atau 8 orang
dengan 5 butir pertanyaan dimaksudkan peserta menyatakan baik sekali, 59% atau 16
untuk mengetahui tentang kepuasan peserta orang peserta menyatakan baik, dan sisanya
terhadap pembicara. Komponen kedua 11% atau 3 orang peserta menyatakan cukup
memuat 3 butir pertanyaan yang dimaksudkan tanpa ada peserta yang menyatakan kurang
untuk mengetahui tentang kepuasan peserta dan sangat kurang.
terhadap moderator. Komponen ketiga 2) komponen moderator
dengan 3 pertanyaan dimaksudkan untuk Kualitas moderator dinilai juga sudah
mengetahui tentang kepuasan peserta terhadap cukup baik, oleh karena itu 26% yaitu 7 orang
materi. Komponen keempat dengan 2 butir peserta menyatakan baik sekali, 67% peserta
pertanyaan dirnaksudkan untuk mengetahui atau 18 orang menyatakan baik, dan hanya
tentang kepuasan peserta terhadap kinerja 7% peserta atau 2 orang menyatakan cukup
panitia. Komponen kelima dengan 3 butir tanpa ada seorang pun (0%) yang menyatakan
pertanyaan dimaksudkan untuk mengetahui kurang baik. Cara kerja moderator, 22%
tentang kepuasan peserta terhadap akomodasi menyatakan baik sekali, 67% menyatakan
dan konsumsi yang diberikan. baik, dan 11% atau 3 peserta menyatakan cara
Berdasarkan isian kuesioner dan peserta kerja moderator cukup baik. Adapun penilaian
secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan terhadap karakter moderator, 22% atau 6 orang
diklat Penyusunan Bahan Ajar Pengayaan peserta menyatakan baik sekali, 70% atau
Berdasarkan Kurikulum 2013 dan Pendidikan sama dengan 19 orang peserta menyatakan
Karakter bagi Guru-Guru Bahasa Arab baik, dan selebihnya yakni 7% atau 2 orang

Rekayasa Vol. 12 No. 1, Juli 2014


89

peserta menyatakan cukup baik, tanpa ada peserta yakni sebanyak 9 orang peserta
(0%) yang menyatakan kurang baik. menyatakan konsumsi yang diberikan sangat
3) Komponen Materi baik, dan hampir semua peserta menyatakan
Penilaian peserta terhadap komponen baik yakni 18 orang atau sama dengan 67%,
materi secara keseluruhan juga sudah baik, tanpa ada peserta yang menyatakan cukup
yaitu penilaian peserta terhadapa kualitas dan kurang terhadap konsumsi yang diberikan
materi 12 orang peserta (44%) menyatakan panitia untuk peserta.
baik sekali, dan 15 orang peserta (55%) Semua kegiatan pengabdian kepada
menyatakan baik, tanpa ada peserta yang masyarakat dengan tema “Penyusunan Bahan
menyatakan cukup atau pun kurang. Untuk Ajar Pengayaan Berdasarkan Kurikulum 2013
keterbacaan materi, 41% menyatakan baik dan Pendidikan Karakter bagi Guru-Guru
sekali atau sama dengan 11 orang peserta, Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah Se-Kota
55% menyatakan baik atau sebanyak 15 orang Semarang” ini, peserta selalu didampingi oleh
peserta, dan hanya satu orang peserta (4%) tim pelaksana dan tiga mahasiswa yang siap
yang menyatakan cukup untuk keterbacaan membantu keperluan peserta dalam kegiatan
materi. Dan untuk kesesuaian materi, 33% pelatihan.
(9 orang) peserta menyatakan baik sekali, Akhirnya para guru menyarankan agar
63% (17 orang) peserta menyatakan baik, dan kegiatan seperti ini diadakan secara periodik
4% (1 orang) peserta yang menyatakan cukup sehingga dapat meningkatkan kualitas
baik tanpa ada yang menyatakan kurang baik. pembelajaran bahasa Arab di Madrasah
4)Komponen Kinerja Panitia Ibtidaiyah.
Tentang Pelayanan panitia 37% peserta
menyatakan sangat baik, 55% peserta SIMPULAN DAN SARAN
menyatakan baik, 4% peserta menyatakan Simpulan
cukup, dan 4% peserta menyatakan kurang
baik. Sedangkan penilaian peserta terhadap Pelaksanaan pengabdian kepada
cara kerja panitia dinilai oleh peserta sudah masyarakat “Penyusunan Bahan Ajar
bagus, dimana 30% peserta (8 orang peserta) Pengayaan Berdasarkan Kurikulum 2013
menyatakan kerja panitia baik sekali, 16 peserta dan Pendidikan Karakter bagi Guru-Guru
menyatakan baik atau sama dengan 59%, dan Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah Se-Kota
7% yaitu 2 orang peserta yang menyatakan Semarang” ini sangat bermanfaat bagi
cara kerja panitia biasa saja atau cukup, serta khalayak sasaran dalam hal ini guru-guru
1 orang peserta atau 4% menyatakan kerja bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah se-kota
panitia kurang. Semarang. Dengan diklat ini guru-guru bahasa
5) Komponen Akomodasi dan Konsumsi Arab MI se-kota Semarang memperoleh
Peserta pun sudah sangat puas dengan dapat menyusun bahan ajar pengayaan
kualitas dan kelayakan akomodasi dan bahasa Arab berdasarkan kurikulum 2013
konsumsi yang disediakan panitia yakni dan pendidikan karakter untuk meningkatkan
30% (8 orang) peserta menyatakan kualitas kualitas pembelajaran bahasa Arab dan dapat
akomodasi yang disediakan sangat baik, 67% mengaplikasikannya dalam kegiatan belajar
(18 orang) peserta menyatakan baik, dan 4% mengajar di madrasah masing-masing.
(1 orang) peserta menyatakan biasa saja atau
cukup baik. Saran
Dan terakhir tentang penilaian peserta
Setelah pelaksanaan Pengabdian
terhadap konsumsi yang diberikan, 33%

Penyusunan Bahan Ajar Pengayaan ... (Zukhaira dan Mohamad Yusuf A. Hasyim,)
90

kepada Masyarakat ini, maka disarankan Muslich, Mansnur. 2009. KTSP (Kurikulum
kepada guru-guru MI selaku peserta untuk Tingkat Satuan Pendidikan) : Dasar
menerapkan pengetahuan dan keterampilan Pemahaman dan Pengembangan.
yang telah diperoleh di lembaga pendidikan Jakarta: PT. Bumi Aksara
masing-masing untuk meningkatkan kualitas -----------------------. 2010. Text Book Writing.
pembelajaran bahasa Arab di tingkat dasar Jakarta: Ar-Ruzz Media
atau MI. Diharapkan pula agar peserta dapat Pannen, P., Purwanto. 2001. Penulisan Bahan
menularkan pengetahuan dan keterampilan Ajar. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas
yang diperoleh kepada teman seprofesi agar Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif
semua dapat maju bersama untuk kepentingan Membuat Bahan Ajar Inovatif.
anak didik dalam mempelajari bahasa Arab. Jogjakarta: Diva Press
Suyatno, Kasihani. 2004. Pengajaran Bahasa
DAFTAR PUSTAKA Inggris di Sekolah Dasar (naskah
pidato pengukuhan). Malang:
Universitas Negeri Malang
Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter:
http://www.sekolahdasar.net/kecerdasan-
Konsep dan Implementasi. Bandung:
intelektual-iq-kecerdasan.html
Alfabeta.
diunduh pada tanggal 27 Februari
Kemendiknas. 2008. Sosialisasi KTSP:
2013 jam 10.30 WIB.
Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:
http://www.jsit.web.id/com diunduh pada
Kemendiknas RI.
tanggal 27 Februari 2013 jam 10.30
Kesuma, Dharma, dkk. 2012. Pendidikan
WIB.
Karakter: Kajian Teori dan Praktik
http://www.m-edukasi.web.id/2011/12
di Sekolah. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
http://edukasi.kompas.com/Pendidikan.
Majid, Abdul. 2007. Perencanaan
Berbasis.Karakterdiunduh pada
Pembelajaran: Mengembangkan
tanggal 27 Februari 2013 jam 10.30
Standar Kompetensi Guru. Bandung:
WIB.
PT. Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional:
Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Rekayasa Vol. 12 No. 1, Juli 2014

Potrebbero piacerti anche