Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstract
The 1945 Constitution is the highest law in Indonesia. From 1999 to 2002 has experienced
four stages of change which were conducted democratically, constitutionally and institutionally
by the Assembly. The setting changes include the Article 18 of the regulation of local
government. The Article 18 of the State Constitution RI 1945 is currently implemented by Act
No. 23 of 2014 on Regional Government, as the basis of political regional autonomy law in
Indonesia. The problem in this research are: how do the the central government and local
government be divided in term of authority, how do public services is guaranteed, how do the
organizers of local government competency is standardized?, and how do the principles of
governance in the Islamic view? The results of the research reveals that Politics Regional
Autonomy Law byLaw No. 23 of 2014 the local government is still under control by central
Government. Public Service guarantee the principles of the public service. The scope of public
services includes: services of public goods and public services as well as administrative
services. Management of Public Service, Local Government shall establish public service
management with reference to the principles of public service. The Governance Principles in
the Perspective of Islam, can be traced in the Qur’an and Hadith include: Power as a mandate,
the Council, to uphold the rule of law and justice, leadership, responsibility of leaders,
relationship between the leader and the led is based on brotherhood and careness.
Keywords: Law Politics, Autonomous Region, the Republic of Indonesia.
Abstrak
UUD 1945 merupakan hukum tertinggi di Indonesia. Sejak tahun 1999 sampai 2002 telah
mengalami empat tahapan perubahan yang dilakukan secara demokratis, konstitusional, dan
institusional oleh MPR. Pengaturan yang mengalami perubahan antara lain adalah Pasal 18
tentang pengaturan penyelenggaraan pemerintah daerah. Pelaksanaan dari ketentuan Pasal
18 UUD Negara RI tahun 1945 saat ini dilaksanakan dengan Undang-undang Nomor 23 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagai dasar acuan politik hukum otonomi daerah di
Indonesia. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimanakah pembagian kewenangan
daerah antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, bagaimanakah jaminan pelaksanaan
pelayanan publik, bagaimanakah standar kompetensi penyelenggara pemerintah daerah, dan
bagaimana prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan dalam pandangan Islam. Hasil
penelitian: Politik Hukum Penyelenggaraan Otonomi Daerah menurut Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014. Seluas apapun otonomi yang diberikan kepada Daerah, tanggung jawab akhir
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah akan tetap ada di tangan Pemerintah Pusat. Jaminan
Pelayanan Publik meliputi asas-asas dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Ruang
lingkup pelayanan publik meliputi pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan
administratif. Manajemen Pelayanan Publik, Pemerintah Daerah wajib membangun
manajemen pelayanan publik dengan mengacu pada asas-asas pelayanan publik. Prinsip-
prinsip Penyelenggaraan Pemerintahan Dalam Perspektif Islam, dapat ditelusuri dalam Al
Qur’an maupun Hadis antara lain kekuasaan sebagai amanah, musyawarah, menegakan
kepastian hukum dan keadilan, kepemimpinan, tanggungjawab pemimpin, hubungan antara
pemimpin dan yang dipimpin berdasarkan persaudaraan dan saling mencintai.
Jurnal Pembaharuan Hukum Politik Hukum Penyelenggaraan Otonomi Daerah
Volume III No. 1 Januari - April 2016 dalam Perspektif Negara Kesatuan Republik Indonesia 1
Sri Kusriyah
Kata Kunci: Politik Hukum, Daerah Otonom, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
A. Pendahuluan d. Prinsip mengakui dan menghormati
Dinamika penyelenggaraan pemerintahan kesatuan masyarakat hukum adat
daerah di Indonesia selalu mengalami beserta hak-hak tradisionilnya (Pasal
perubahan sesuai dengan perubahan politik 18 B ayat (2)).
hukum ketatanegaraan yang beberapa kali e. Prinsip hubungan pusat dan daerah
mengalami pergantian, yakni masa orde lama, harus dilaksankan secara selaras dan
orde baru dan yang sekarang ini orde adil (Pasal 18 A ayat (2)).
reformasi. Pemilihan Negara kesatuan Prinsip-prinsip tersebut untuk saat ini
dengan sistim desentralisasi yang menjadi dilaksanakan dengan Undang-Undang Nomor
dasar berdirinya daerah-derah otonom sudah 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
menjadi pilihan sejak awal berdirinya Negara Daerah, merupakan babak baru
Indonesia, hal ini dapat dilihat dalam UUD 45 penyelenggraan otonomi daerah sekaligus
yang disahkan pada tanggal 18 Agustus tahun mencabut berlakunya Undang-Undang
1945, diatur dalam Pasal (1) Negara Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Indonesia ialah negara kesatuan yang Daerah. Salah satu pertimbangan
berbentuk republik, dan Pasal 18 Pembagian dikeuarkannya Undang-Undang Nomor
daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, Tahun 2014 adalah bahwa efisiensi dan
dengan bentuk susunan pemerintahannya efektifitas penyelenggraan pemerintahan
ditetapkan dengan undang-undang, dengan daerah perlu ditingkatkan dengan lebih
memandang dan mengingati dasar memperhatikan aspekaspek hubungan antara
permusyawaratan dalam sistem pusat dengan daerah dan antar daerah,
pemerintahan negara, dan hak-hak asalusul potensi dan keanekaragaman daerah, serta
dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa. peluang dan tantangan persaingan global
Pada awal era reformasi berkembang dan dalam kesatuan sistem penyelenggaraan
populer di masyarakat banyaknya tuntutan pemerintahan daerah. Penjelasan Umum
reformasi yang didesakan oleh berbagai Undang-
komponen bangsa, antara tuntutannya adalah Undang Nomor 23 Tahun 2014 menyebutkan
amandemen UUD 1945 dan desentralisasi bahwa dasar perubahan Undang-Undang
dan hubungan yang adil antara pusat dan Nomor 32 Tahun 2004 ditujukan untuk
daerah (daerah otonom).1 mendorong lebih terciptanya daya guna dan
Perubahan UUD 1945 mengakibatkan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan
perubahan politik hukum otonomi daerah daerah dalam mensejahterakan masyarakat,
sebagaimana diatur dalam Pasal 18, 18 A dan baik melalui peningkatan pelayanan publik
18 maupun melalui peningkatan daya saing
B yang antara lain mengandung prinsip- daerah. Perubahan ini bertujuan untuk
prinsip:2 a. Prinsip daerah mengatur dan memacu sinergi dalam berbagai aspek dalam
mengurus sendiri urusan pemerintahan penyelenggaraan pemerintahan daerah
menurut asas otonomi dan tugas dengan pemerintah pusat.
pembantuan (Pasal 18 ayat (2)). Berdasarkan pertimbangan tersebut di
b. Prinsip menjalankan otonomi atas, maka penelitian ini akan diajukan
seluasluasnya (Pasal ayat (5)). permasalahpermasalahan yang dirumuskan
c. Prinsip kekhususan dan keragaman sebagai berikut:
daerah (Pasal 18 A ayat (1)). 1. Bagaimanakah politik hukum
penyelenggaraan otonomi daerah?
1 Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar 2 Ni’matul Huda, 2014, Hukum Tata Negara Indonesia,
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sesuai Edisi Revisi, Radja Grafindo, Jakarta, hlm. 325.
dengan urutan Bab, Pasal dan Ayat, Jakarta, 2010,
Sekretariat Jendral MPR, hlm. 3-4.
Politik Hukum Penyelenggaraan Otonomi Daerah Jurnal Pembaharuan Hukum dalam Perspektif Negara Kesatuan
Republik Indonesia Volume III No. 1 Januari - April 2016 2
Sri Kusriyah
2. Baimanakah jaminan pelayanan daerahnya sesuai aspirasi dan
publik yang wajib disediakan oleh kepentingan masyarakatnya
pemerintah daerah? sepanjang tidak bertentangan
3. Bagaimanakah Prinsip-prinsip dengan tatanan hukum nasional
Penyelenggaraan Pemerintahan dan kepentingan umum.
Dalam Perspektif Islam? d. Dalam rangka memberikan ruang
yang lebih luas kepada daerah
B. Pembahasan untuk mengatur dan mengurus
1. Politik hukum Penyelenggaraan kehidupan warganya, maka
Otonomi Daerah Pemerintah Pusat dalam
Politik hukum penyelenggaraan membentuk kebijakan harus
pemerintahan daerah sekarang ini diatur memperhatikan kearifan lokal dan
dengan Undang-undang Nomor sebaliknya Daerah ketika
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan membentuk kebijakan daerah baik
Daerah. Dalam penjelasan umumnya dalam bentuk Perda maupun
dikatakan antara lain bahwa Pemberian kebijakan lainnya hendaknya juga
otonomi yang seluas-seluasnya kepada memperhatikan kepentingan
Daerah dilaksanakan berdasarkan: nasional. Dengan demikian akan
a. Prinsip negara kesatuan. Dalam tercipta keseimbangan antara
negara kesatuan kedaulatan kepentingan nasional yang
hanya ada pada pemerintahan sinergis dan tetap memperhatikan
negara atau pemerintahan kondisi, kekhasan, dan kearifan
nasional dan tidak ada kedaulatan lokal dalam penyelenggaraan
pada Daerah. Oleh karena itu, pemerintahan secara keseluruhan.
seluas apa pun otonomi yang e. Urusan Pemerintahan yang
diberikan kepada Daerah, diserahkan ke Daerah berasal dari
tanggung jawab akhir kekuasaan pemerintahan yang
penyelenggaraan Pemerintahan ada di tangan Presiden.
Daerah akan tetap ada di tangan Konsekuensi dari negara kesatuan
Pemerintah Pusat. Untuk itu adalah tanggung jawab akhir
Pemerintahan Daerah pada pemerintahan ada di tangan
negara kesatuan merupakan satu Presiden. Agar pelaksanaan
kesatuan dengan Pemerintahan Urusan Pemerintahan yang
Nasional. diserahkan ke daerah berjalan
b. Kebijakan yang dibuat dan sesuai dengan kebijakan nasional
dilaksanakan oleh Daerah maka Presiden berkewajiban
merupakan bagian integral dari untuk melakukan pembinaan dan
kebijakan nasional. Pembedanya pengawasan terhadap
adalah terletak pada bagaimana penyelenggaraan Pemerintahan
memanfaatkan kearifan, potensi, Daerah.
inovasi, daya saing, dan kreativitas Melalui undang-undang ini dilakukan
Daerah untuk mencapai tujuan pengaturan yang bersifat afirmatif yang
nasional tersebut di tingkat lokal dimulai dari pemetaan urusan pemerintahan
yang pada gilirannya akan yang akan menjadi prioritas daerah dalam
mendukung pencapaian tujuan pelaksanakan otonomi yang seluas-luasnya.
nasional secara keseluruhan. Melalui pemetaan tersebut akan tercipta
c. Daerah sebagai satu kesatuan sinergi kementerian/ lembaga pemerintahan
masyarakat hukum yang non kementerian yang urusan
mempunyai otonomi berwenang pemerintahannya didesentralisasikan ke
mengatur dan mengurus daerah. Sinergi urusan pemerintahan akan
Politik Hukum Penyelenggaraan Otonomi Daerah Jurnal Pembaharuan Hukum dalam Perspektif Negara Kesatuan 4
Republik Indonesia Volume III No. 1 Januari - April 2016
Sri Kusriyah
ketahanan nasional dalam Di samping pembagian urusan
rangka memantapkan pemerintahan sebagaimana tersebut
pengamalan Pancasila, Undang-Undang Nomor 23 Tahun
pelaksanaan Undang- 2014 juga mengatur kewenangan
Undang Dasar Negara daerah di laut dan daerah yang berciri
Republik Indonesia Tahun kepulauan, yang diatur dalam Pasal 27
1945, pelestarian Bhinneka sampai dengan Pasal 30, yakni:
Tunggal Ika serta a. Kewenangan Daerah Provinsi di
pemertahanan dan Laut
pemeliharaan keutuhan 1) Daerah provinsi diberi
Negara Kesatuan Republik kewenangan untuk mengelola
Indonesia; sumber daya alam di laut yang
2) pembinaan persatuan dan ada di wilayahnya.
kesatuan bangsa; 2) Kewenangan Daerah provinsi
3) pembinaan kerukunan untuk mengelola sumber daya
antar suku dan intrasuku, alam di laut meliputi:
umat beragama, ras, dan 3) eksplorasi, eksploitasi,
golongan lainnya guna konservasi, dan pengelolaan
mewujudkan stabilitas kekayaan laut di luar minyak
kemanan lokal, regional, dan gas bumi;
dan nasional; 4) pengaturan administratif;
4) penanganan konflik sosial 5) pengaturan tata ruang;
sesuai ketentuan peraturan 6) ikut serta dalam memelihara
perundangundangan. keamanan di laut; dan
5) koordinasi pelaksanaan 7) ikut serta dalam
tugas antar instansi mempertahankan kedaulatan
pemerintahan yang ada di negara.
wilayah Daerah provinsi 8) Kewenangan Daerah provinsi
dan Daerah kabupaten/ untuk mengelola sumber daya
kota untuk menyelesaikan alam di laut sebagaimana
permasalahan yang timbul dimaksud pada ayat (1) paling
dengan memperhatikan jauh 12 (dua belas) mil laut
prinsip demokrasi, hak diukur dari garis pantai ke arah
asasi manusia, laut lepas dan/atau ke arah
pemerataan, keadilan, perairan kepulauan.
keistimewaan dan 9) Apabila wilayah laut antar dua
kekhususan, potensi serta Daerah provinsi kurang dari 24
keanekaragaman Daerah (dua puluh empat) mil,
sesuai dengan ketentuan kewenangan untuk mengelola
peraturan perundang- sumber daya alam di laut
undangan; dibagi sama jarak atau diukur
6) pengembangan kehidupan sesuai dengan prinsip garis
demokrasi berdasarkan tengah dari wilayah antardua
Pancasila; Daerah provinsi tersebut.
7) pelaksanaan semua 10) Ketentuan sebagaimana
Urusan Pemerintahan dimaksud pada ayat (3) dan
yang bukan merupakan ayat (4) tidak berlaku terhadap
kewenangan Daerah dan penangkapan ikan oleh
tidak dilaksanakan oleh nelayan kecil.
Instansi Vertikal.
Politik Hukum Penyelenggaraan Otonomi Daerah Jurnal Pembaharuan Hukum dalam Perspektif Negara Kesatuan 6
Republik Indonesia Volume III No. 1 Januari - April 2016
Sri Kusriyah
3 Rehabiltas Rehabilitas bekas korban Rehabilitasi sosial ukan/ Rehabilitasi sosial bukan/
Sosial penyalahgunaan NAPZA, tidak termasuk bekas tidak termasuk bekas korban
orang dengan human korban penyalahgunaan penyalahgunaan NAPZA dan
immuno deficiency virus/ NAPZA, orang dengan orang dengan human
Acquired immuno defiency human immunodeficiency virus/
syndrome. immunodeficiency virus/ acquired immuno deficiency
acquired immuno syndrom yang tidak
deficiency syndrom memerlukan rehabilitasi pada
yang memerlukan panti, dan rehabilitasi anak
rehabilitasi pada panti yang berhadapan dengan
hukum.
4 Perlindungan a. Penerbitan izin orang a. Penerbitan izin a. Pemeliharaan anak-anak
dan Jaminan tua angkat untuk orang tua angkat terlantar.
Sosial pengangkatan anak untuk pengangkatan b. Pendataan dan pengelolaan
antara WNI dengan anak antar WNI dan data fakir miskin cakupan
WNA. pengangkatan anak daerah kabupaten/kota.
b. Penghargaan dan oleh orang tua
kesejahteraan keluarga tunggal.
pahlawan dan perintis b. Pengelolaan data
kemerdekaan. fakir miskin cakupan
c. Pengelolaan data fakir daerah provinsi
miskin nasional.
Politik Hukum Penyelenggaraan Otonomi Daerah Jurnal Pembaharuan Hukum dalam Perspektif Negara Kesatuan 8
Republik Indonesia Volume III No. 1 Januari - April 2016
Sri Kusriyah
pribadi, keluarga, 3) Dalammelaksanakan
kehormatan, martabat, manajemen
dan harta benda warga pelayanan publik,
negara. Pemerintah Daerah
b) tindakan administratif dapat membentuk
oleh instansi non forum komunikasi
pemerintah yang antara pemerintah
diwajibkan oleh negara daerah dengan
dan diatur dalam masyarakat dan
peraturan perundang- pemangku
undangan serta kepentingan terkait.
diterapkan berdasarkan d. Informasi Layanan Publik
Pasal 344 UU no. 23 Pasal 347 UU No 23 tahun 2014
tahun 2014 tentang menyebutkan bahwa pemerintah
Pemerintahan daerah daerah wajib memberikan informasi
menyebutkan bahwa pelayanan publik kepada
pemerintah daerah wajib masyarakat melalui media dan
menjamin tempat yang dapat diakses oleh
terselenggaranya masyarakat luas. Informasi
pelayanan publik pelayanan publik dituangkan dalam
berdasarkan urusan bentuk maklumat pelayanan publik
Pemerintahan yang Pemerintah Daerah kepada
menjadi kewenangan masyarakat. Maklumat pelayanan
Daerah. publik paling sedikit memuat:
c. Manajemen Pelayanan Publik 1) jenis pelayanan yang
Manajemen pelayanan publik disediakan; 2) syarat, prosedur,
diatur dalam Pasal 345 UU No 23 biaya dan waktu;
tahun 2014, sebagai berikut: 3) hak dan kewajiban
1) Pemerintah Daerah wajib Pemerintah Daerah dan
membangun manajemen warga masyarakat; dan
pelayanan publik dengan 4) satuan kerja atau unit kerja
mengacu pada asas-asas penanggungjawab
pelayanan publik. penyelenggaraan
2) Manajemen pelayanan pelayanan.
publik sebagaimana: e. Hak Masyarakat Dalam
a) pelaksanaan pelayanan; Pelayanan Publik
b) pengelolaan pengaduan Pasal 351 menyatakan bahwa
masyarakat; Masyarakat berhak mengadukan
c) pengelolaan informasi; penyelenggaraan pelayanan publik
d) pengawasan internal; kepada Pemerintah Daerah,
e) penyuluhan kepada Ombudsman, dan/ atau DPRD.
masyarakat; Pengaduan dilakukan terhadap:
f) pelayanan konsultasi; 1) penyelenggara yang tidak
dan melaksanakan kewajiban
g) pelayanan publik lainnya dan/atau melanggar
sesuai dengan ketentuan larangan sebagaimana
peraturan dimaksud dalam ketentuan
perundangundangan. peraturan perundang-
undangan mengenai
pelayanan publik; dan
Politik Hukum Penyelenggaraan Otonomi Daerah Jurnal Pembaharuan Hukum dalam Perspektif Negara Kesatuan
1
Republik Indonesia Volume III No. 1 Januari - April 2016 0
Sri Kusriyah
karena menyimpang dari b. Prinsip tanggung jawab
kebenaran. Dan jika kamu seorang pemimpin, Tiap-
memutar balikan kata-kata atau tiap kamu adalah
enggan menjadi saksi maka pemimpin dan
sesungguhnya Allah maha bertanggung jawab
mengetahui apa yang kamu terhadap yang
kerjakan.“ (Q.S 4.135). dipimpinnya, seorang
d. Prinsip Kepemimpinan, terdapat kepala negara yang
dalam Al Qur’an Surat Ali Imron memimpin rakyat
Ayat 118 yang artinya: “hai orang- bertanggung jawab atas
orang yang beriman janganlah mereka, dan seorang
kamu ambil menjadi teman laki-laki adalah
kepercayaanmu orang-orang yang pemimpin penghuni
di luar kalanganmu, karena rumahnya dan
mereka tidak henti-hentinya bertanggung jawab atas
menimbulkan kemudhorotan mereka” (Muttafaq’alaih)
bagimu, mereka menyukai apa c. Prinsip hubungan antara
yang menyusahkanmu, telah pemimpin dan yang
nyata kebencian di mulut mereka, dipimpin berdasarkan
dan apa yang disembunyikan oleh persaudaraan saling
hati mereka lebih besar lagi. mencintai. “Pemimpin-
Sungguh telah kami terangkan pemimpin kamu yang
kepadamu ayatayat (kami) jika baik adalah pemimpin-
kamu memahaminya. Surat Al pemimpin yang
Nisa ayat 59 menyatakan: “Hai mencintai mereka
orang-orang yang beriman taatilah (rakyat) dan mereka
Allah dan taatilah rosulNya dan ulil mencintai kamu, mereka
amri diantara kamu”. mendoakan kamu dan
Hadist Rosulullah yang mengatur kamu mendoakan
prinsipprinsip penyelenggara kekuasaan mereka. Sedangkan
negara, dikemukakan oleh Suyuti Pulungan, pemimpin-pemimpin
antara kamu yang tidak baik
lain:3 adalah para pemimpin
a. Prinsip Kebutuhan akan yang kamu benci dan
pemempin “Apabila ada tiga mereka membenci.
orang bepergian keluar Dengan melihat ketentuan
hendaklah salah seorang dari Al Qur’an dan fakta sejarah
diantara mereka menjadi yang dilakukan oleh Rosulullah
pemimpin” (H.R.Abu Daud). pada negara Madinah
“Tidak boleh bagi tiga orang menggambarkan, bahwa negara
yang berada di tempat terbuka di dan agama tidak dapat
muka bumi ini, kecuali ada salah dipisahkan, agama dapat
seorang di antara mereka yang ditegakkan dengan adanya
menjadi pemimpin mereka.” negara, di samping itu dalam
(H.R.Ahmad). konstitusi Madinah Rosulullah
memberikan contoh bahwa
1
Jurnal Pembaharuan Hukum Politik Hukum Penyelenggaraan Otonomi Daerah
Volume III No. 1 Januari - April 2016 dalam Perspektif Negara Kesatuan Republik Indonesia 1
Sri Kusriyah
untuk menjamin kehidupan bersama kebijakan nasional.
dalam suatu negara didasarkan pada Pembedanya adalah
kesepakatan bersama warga negara, terletak pada bagaimana
hal ini menggambarkan bahwa negara memanfaatkan kearifan,
Madinah pada zaman Rosulullah adalah potensi, inovasi, daya
sebagai bangunan negara hukum yang saing, dan kreativitas
bersumber dari Al Qur’an dan Asunah Daerah untuk mencapai
serta kesepakatan manusia yang tujuan nasional tersebut
terdapat di dalam konstitusi. di tingkat lokal yang pada
M. Thahir Azhary menyebutnya gilirannya akan
sebagai Nomokrasi Islam adalah suatu mendukung pencapaian
negara hukum yang memiliki prinsip- tujuan nasional secara
prinsip senabagi berikut: 4 1) prinsip keseluruhan. Salah satu
kekuasaan sebagai amanah, 2) prinsip cara untuk mewujudkan
musyawarah, 3) prinsip keadilan, 4) tujuan tersebut politik
prinsip persamaan, 5) prinsip hukum otonomi daerah
pengakuan dan perlindungan setiap berdasarkan UU No 23
hak-hak asasi manusia, 6) prinsip tahun 2014 dengan cara
peradilan yang bebas, 7) prinsip memetakan urusan yang
perdamaian, 8) prinsip kesejahteraan, 9) menjadi urusan
prinsip ketaatan rakyat. pemerintah pusat dan
daerah, yang terdiri atas
C. Penutup 1. Simpulan urusan absolut, urusan
a. Politik Hukum Penyelenggaraan konkuren dan urusan
Otonomi Daerah menurut pemerintahan umum.
UndangUndang Nomor 23 b. Jaminan Pelayanan
Tahun 2014 mendasarkan pada Publik, meliputi:
prinsip-prinsip prinsip negara 1) Asas dalam
kesatuan. Dalam negara penyelenggaraan
kesatuan kedaulatan hanya ada pelayanan publik
pada pemerintahan negara atau adalah: a)
pemerintahan nasional dan tidak kepentingan umum
ada kedaulatan pada Daerah. b) kepastian hukum,
Oleh karena itu, seluas apa pun c) kesamaan hak,
otonomi yang diberikan kepada d) keseimbangan hak
Daerah, tanggung jawab akhir dan kewajiban, e)
penyelenggaraan keprofesionalan, f)
Pemerintahan Daerah akan partisipatif,
tetap ada ditangan Pemerintah g) persmaan
Pusat. Untuk itu Pemerintahan perlakuan/ tidak
Daerah pada negara kesatuan diskriminatif, h)
merupakan satu kesatuan keterbukaan,
dengan Pemerintahan Nasional. i) akuntabilitas, j)
Kebijakan yang dibuat dan fasilitas dan
dilaksanakan oleh Daerah perlakuan khusus
merupakan bagian integral dari bagi kelompok
Politik Hukum Penyelenggaraan Otonomi Daerah Jurnal Pembaharuan Hukum dalam Perspektif Negara Kesatuan
1
Republik Indonesia Volume III No. 1 Januari - April 2016 2
Sri Kusriyah
rentan, k) ketepatan waktu, pada peraturan sebelumnya
dan belum diatur antara lain
l) kecepatan, kemudahan, adanya pemetaan
dan keterjangkauan. kewenangan urusan
2) Ruang lingkup pelayanan pemerintahan antara
publik meliputi: pelayanan pemerintah pusat,
barang publik dan jasa publik pemerintah daerah provinsi
serta pelayanan administratif dan kabupaten/kota, maka
. UU tersebut harus
3) Manajemen Pelayanan disosialisasikan sehingga
Publik, Pemerintah Daerah aparat daerah sebagai
wajib membangun pelaksana otonomi terutama
manajemen pelayanan dinas terkait yang
publik dengan mengacu melaksanakan urusan
pada asas-asas pelayanan tersebut akan memahami
publik. tuganya dengan benar, dan
c. Prinsip-prinsip Penyelenggaraan para pejabat yang beragama
Pemerintahan Dalam Perspektif Islam hendaknya
Islam, dapat ditelusuri dalam Al melaksanakan
Qur’an maupun Hadis antara kewajiabannya sesuai
lain: dengan prinsip-prinsip yang
a) Kekuasaan sebagai amanah, terdapat dalam Al Qur’an
b) Musyawarah, c) Menegakan dan Hadist.
kepastian hukum dan keadilann b. Agar tercipta hubungan yang
e) Kepemimpinan, d) Tanggung harmonis dengan
jawab pemimpin, e) Hubungan masyarakat, sehingga
antara pemimpin dan yang masyarakat akan
dipimpin berdasarkan mendukung seluruh program
persaudaraan dan saling pemerintahan daerah,
mencintai. diperlukan sosialisasi
2. Saran kepada masyarakat tentang
a. Dengan berlakunya UU Nomor 23 program pemerintahan
tahun 2014 tentang Pemrintahan daerah terkait dengan
daerah, terdapat hal-hal baru yang berlakunya UU nomor 23
tahun 2014.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Mohammad Tahir Azhary, 2003, Negara Hukum (Studi Kasus Prinsip-prinsip Hukum Dilihat
Dari Segi Hukum Islam, Implementasi Pada Periode Negara Madinah Dan Masa Kini),
Kencana, Bogor.
Ni’matul Huda, 2014, Hukum Tata Negara Indonesia, Edisi Revisi, Radja Grafindo, Jakarta.
Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
sesuai dengan urutan Bab, Pasal dan Ayat, 2010, Jakarta, 2010, Sekretariat Jendral
MPR.
Suyuti Pulungan, 1994, Fiqh Siyasah, (Ajaran, Sejarah Dan Pemikiran), Gramedia, Jakarta.
1
Jurnal Pembaharuan Hukum Politik Hukum Penyelenggaraan Otonomi Daerah
Volume III No. 1 Januari - April 2016 dalam Perspektif Negara Kesatuan Republik Indonesia 3
Sri Kusriyah
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Politik Hukum Penyelenggaraan Otonomi Daerah Jurnal Pembaharuan Hukum dalam Perspektif Negara Kesatuan
1
Republik Indonesia Volume III No. 1 Januari - April 2016 4
Sri Kusriyah