Sei sulla pagina 1di 26

PEMBANGUNAN SOSIAL: sebuah pengantar

Profesor Adi Fahrudin, Ph.D


School of Postgraduate Studies
University of Muhammadiyah Jakarta
PENDAHULUAN

Model pembangunan sosial


Perspektif mikro dan pembangunan sosial
Teori mikro, modal sosial dan pembangunan
sosial
Definisi Pembangunan Sosial

Social development is equitable, socially


inclusive and therefore sustainable. It
promotes local, national and global institutions
that are responsive, accountable
and inclusive and it empowers poor
and vulnerable people to participate effectively
in development processes.1
Contd.

Social development begins with the perspectives


of poor and marginalized people
and works towards positive and
sustainable changes to make societies
more equitable, inclusive and just.
Pembangunan Sosial: Sebuah Model
Pembangunan sosial memperoleh perhatian
yang luas
World Summit on Social Development di
Copenhagen, Denmark 6-12 Maret 1995
Isu yang dibahas; kemiskinan, perluasan
lapangan kerja dan gerakan solidaritas sosial
Salingkait kemiskinan, kejahatan dan
pengangguran

Masalah kemiskinan
Kejahatan dan konflik antar etnis
Pengangguran
Toward a social development
strategy for ESCAP Region
Menumbuhkan potensi diri
Menyediakan dan memberikan pelayanan sosial
Peluang partisipasi dalam kehidupan
masyarakat
Perbedaan Perspektif Mengenai
Pembangunan Sosial
The first perspective relates to the concept
of social sectors and embraces the cornerstones
of the Western welfare state—public
health and education systems and social
insurance. It is a perspective that functions well
administratively, since it is linked to specific
government sectors.
Contd.

The second perspective is similar, but focuses


more narrowly on safety nets and social
exclusion. It denotes areas of public policy that
explicitly attempt to target particular vulnerable
groups. Typically, the activities of a number of
countries’ ministries of social affairs center
essentially on this mandate.
Contd.
The third perspective is more political and influenced by
development theory. It is about inclusion and
empowerment, and to some extent about equity. It holds
that people have certain rights to participate in and
benefit from planned development. This perspective has
inspired both a far reaching discourse on rights-based
approaches to development and a more restricted
concern that, as a bare minimum, people shall not suffer
as a consequence of induced development efforts. This
has brought about measures such as social safeguards.
Fourth, social development is being used as an even
more encompassing concept, linking it to efforts and
processes induced by development agencies that
essentially influence social relations and institutions in
a society. This way of perceiving social development
has been reinforced with the growing popularity of the
“social capital” concept and the recent accentuation of
the need for a holistic and multidimensional approach
to poverty reduction
Tujuan Pembangunan Sosial (World
Bank)
Participation and civic engagement;
Social analysis;
Community-driven development;
Conflict prevention and reconstruction;
Social safeguards
Bagaimana Jawa Barat

Menggunakan HDI, Jawa Barat rendah


Indeks kesehatan, pendidikan dan daya beli
Indeks pendidikan baru mencapai 76,9 dari
target 83 %, indeks kesehatan 66,3 dari 74,9%
Jawa Barat belum berhasil
Perspektif mikro & Pembangunan
Sosial
Kegagalan pencapaian pendidikan dan angka
harapan hidup akibat ketidakadilan struktur
sosial dalam masyarakat
Pembangunan berfokus kepada individu,
keluarga dan kelompok sosial
Program pembangunan harus ditujukan untuk
penguatan individu, keluarga dan kelompok
sosial agar mereka well-being
Mengapa teori mikro perlu ?

MIKRO >Memfokuskan perhatian kepada


dinamika kejiwaan internal (intrapsychoc) dari
proses-proses psikologikal individu
MAKRO >penekanan kepada kuasa, ideologi,
modal dan ekonomi-politik
Perlu pemadanan kedua-duanya
Peringkat dan fokus penjelasan teori

No Peringkat Teori Dalam Pekerjaan Sosial Fokus/Sasaran Penjelasan


1 Macro level theories Societies, cultures, and communties
2 Meso level theories People, groups, and organization
3 Micro level theories Individuals, small groups, and families
Sumber : Robbin, Chatterjee, Canda (1998)
Tingkatan sistem dan keterkaitan
teori
Tabel 2: Tingkatan sistem dan keterkaitan teori

Level Teori
Individu-individu Teori sistem
Teori pemberdayaan
Teori asimilasi, akulturasi dan sosialisasi bikultural
Teori psikodinamik
Teori perkembang sepanjang hayat
Teori kognitif dan perkembangan moral
Teori interaksi simbolik
Teori phenomenologi, kontruksi sosial dan hermeneutik
Teori behaviorism, belajar sosial dan pertukaran
Teori transpersonal
Kelompok Teori sistem
Teori konflik
Teori pemberdayaan
Teori asimilasi, akulturasi dan sosialisasi bikultural
Teori simbolik interaksi
Teori behaviorism, belajar sosial dan pertukaran
Keluarga Teori sistem
Teori asimilasi, akulturasi dan sosialisasi bikultural
Teori perkembang sepanjang hayat
Teori interaksi simbolik
Organisasi Teori sistem
Teori konflik
Teori pemberdayaan
Institusi Teori sistem
Teori konflik
Teori pemberdayaan
Teori asimilasi, akulturasi dan sosialisasi bikultural
Teori perkembang sepanjang hayat
Teori simbolik interaksi
Teori behaviorism, belajar sosial dan pertukaran
Komunitas Teori sistem
Teori konflik
Teori pemberdayaan
Teori asimilasi, akulturasi dan sosialisasi bikultural
Teori interaksi simbolik
Adaptasi dari Robbin, Chatterjee, Canda (1998) hal. 4
Perbandingan fungsi
Tabel 3: Perbandingan Fungsi Peringkat Teori Dalam Praktis Intervensi

Fungsi Teori Peringkat Makro Teori Peringkat Mikro dan Meso


Analisis Masalah Analisis masalah sosial Analisis masalah peribadi,
keluarga, kumpulan kecil, atau
organisasi
Mengenalpasti Mengenalpasti Mengidentifikasi peribadi,
Kerawanan (Identify populasi yang rawan keluarga, dan kelompok kecil
vulnerabilty) kecil yang rawan.
Mengembangkan Asesmen keadaan Asesmen situasi peribadi,
asesmen atau sasaran keluarga, kelompok kecil, dan
kumpulan dan populasi organisasi
Panduan Praktek Panduan praktis Panduan praktis klinikal
dengan komuniti Panduan advokasi
Panduan tindakan Panduan praktis pentadbiran
sosial
Panduan advokasi
Menginformasikan Menginformasikan Menginformasikan kebijakan
Dasar (Inform policy) kebijakan sosial organisasi/ institusi pelayanan
sosial
Mengarahkan Penelitian sosiologikal, Penelitian biologikal,
Penyelidikan lintas budaya, sejarah, psikologikal, klinikal, sejarah,
(Direction research) ekonomi politik, dan dan organisasi
penelitian penilaian
program
Sumber: Robbin, Chatterjee, Canda (1998)
Teori Mikro, Modal Sosial &
Pembangunan
Teori mikro, mezo dan makro tidak berdiri sendiri
Contoh; modal sosial
Modal sosial; kemauan baik, friendly, simpati,
hubungan sosial dan kerja sama antara individu
dan keluarga
Faktor-faktor berkaitan modal sosial

Participation in local community


Pro activity in a social context
Feeling of trust and safety
Neighborhood connections
Family and friends connections;
Tolerance of diversity
Value of life
Work connection
Dimensi modal sosial

Dimensi kognitif
Dimensi struktural
Perbandingan mikro, mezo dan
makro
Tabel 4: Perbandingan Pendekatan Mikro, Mezo dan Makro

No Strategi/Pendekatan Sasaran Metode Tujuan


1 Mikro Individu dan keluarga Kaunseling, terapi, Menumbuhkan kesedaran, self
(pendekatan yang bimbingan, dan ‘crisis image, self concept, motivasi,
berpusat pada tugas intervention’ mengenal potensi, kemampuan
atau task centered dan kelemahan, mengarahkan
approach) dan melatih individu dalam
menjalankan fungsi dan
peranan sosialnya dalam
masarakat
2 Mezo Kelompok, Persatuan Pendidikan dan latihan, Peningkatan kesadaran,
dan yang sejenisnya dinamik kelompok pengetahuan, keterampilan, dan
sikap-sikap agar dapat
mengembangkan diri dan
mengatasi masalah yang
dihadapi baik secara individu
mahupun kelompok
3 Makro (sering disebut Persatuan Nasional, Kebijakan sosio- Penglibatan masyarakat dan
sebagai “large system dan Masyarakat ekonomi, perencanaan dukungan kerajaan dalam
strategy” pembangunan, pembangunan, peningkatan
kampanye, lobi, media prestasi ekonomi, perubahan
massa appeal kebijakan sosio-ekonomi
Sumber : Adaptasi dari Jim Ife (1995:64), Parson, Jorgensen dan Hernandes (1994:60-61), Netting, Kettner dan McMurtry
(1993:251)
Isu yang menjadi perhatian dalam
pembangunan sosial
1. Vulnerability/exclusion(empowering vulnerable groups)
2. Participation (15)
3.Weak civil society (13)
4. Indigenous peoples (6)
5. Decentralization (5)
6. Lack of social capital (capacity of local institutions/
community development) (4)
7. Inequality (4)
8. Implementation capacity (4)
9. Violence reduction (4)
10. Poverty (4)
11. NGO presence (3)
12. Social services—high cost and delivery (3)
13. Internally displaced people (2)
14. Food aid to support social sectors (2)
15. Education and health (2)
1
6. Transparency (2)
17. Lack of focus in public programs (1)
18. Urban/rural disparities (1)
19. Youth (1)
20. Safety nets (1)
21. Social cohesion (1)
22. Consolidate the democratic process (1)
23. Income-generating opportunities (1)
Kesimpulan

Teori mikro atau makro merupakan hasil


daripada konstruksi sosial.
Teori dan praktis pekerjaan sosial adalah
berasaskan ideologikal.
Pilihan kita ke atas teori misalnya teori mikro
(dengan ideologi yang melekat dengannya)
mempengaruhi pendefinisian kita tentang
orang yang kita layani, situasi mereka, dan
intervensi yang kita pilih.

Potrebbero piacerti anche