Sei sulla pagina 1di 8

JURNAL ANALIS FARMASI

Volume 2, No. 2 April 2017 Hal 123-130

PERBANDINGAN KADAR METFORMIN HCL PADA SEDIAAN TABLET GENERIK


DAN NAMA DAGANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

COMPARISON OF LEVELS OF METFORMIN HCL IN TABLET DOSAGE GENERIC


AND TRADE NAMES ULTRAVIOLET SPECTROPHOTOMETRY

Ade Maria Ulfa1, Robby Candra Purnama1, Ridhatul Hidayah2

ABSTRACT
Diabetes mellitus is a chronic disorder that is particularly concerning
carbohydrate metabolism (glucose) in the body. The prevalence of diabetes mellitus is
based on interviews the patient and the doctor's diagnosis is 1.5% and 2.1% in 2013.
The tablet of metformin HCl is one oral antidiabetic drug classes which biguanide
class. Metformin HCl tablets are available in generic and trade names. The purpose of
this study was to determine whether metformin tablet meets the requirements of
Pharmacopoeia Indonesia Edition IV, not less than 95.0% and not more than 105.0%
of the amount listed on the label and determine whether there are differences in levels
significantly between tablet generic and name trade. Drugs taken in pharmacy
metformin HCl Rosa Calista Bandar Lampung and provided two samples are samples
of metformin HCl tablets of generic and trade names. The method used to analyze the
metformin HCl tablets are ultraviolet spectrophotometry. The results were obtained
maximum wavelength of 232 nm and the results obtained from the levels of
metformin HCl is the generic metformin HCl 95.99% and 96.71% are trade names.
Levels of metformin HCl obtained were then tested by using statistical significance,
that the t test. T test obtained ttrial<ttable ie 0.952 <3.747, it can be concluded that H0
is accepted and Ha rejected, so that there are no significant differences in levels
between metformin HCl is the generic and trade names.

Keywords: Diabetes Mellitus, Metformin HCl Tablets, Ultraviolet Spectrophotometer.

ABSTRAK
Diabetes Melitus adalah suatu gangguan kronik yang khususnya menyangkut
metabolisme hidrat arang (glukosa) didalam tubuh. Prevalensi penyakit diabetes
melitus berdasarkan wawancara pasien dan diagnosis dokter adalah sebesar 1,5% dan
2,1% pada tahun 2013. Tablet metformin HCl merupakan salah satu golongan obat
antidiabetes oral yaitu golongan biguanida. Tablet metformin HCl ini tersedia dalam
generik dan nama dagang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
tablet metformin memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi IV yaitu tidak
kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 105,0% dari jumlah yang tertera pada etiket
dan mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar secara signifikan antara tablet
generik dan nama dagang. Obat metformin HCl diambil di Apotek Rosa Calista Bandar
Lampung dan tersedia dua sampel yaitu sampel tablet metformin HCl generik dan
nama dagang. Metode yang digunakan untuk menganalisa tablet metformin HCl
adalah spektrofotometri ultraviolet. Dari hasil penelitian diperoleh panjang gelombang
maksimum 232 nm dan hasil kadar yang didapat dari metformin HCl generik adalah
95,99% dan metformin HCl nama dagang adalah 96,71%. Kadar metformin HCl yang
diperoleh kemudian diuji signifikansinya dengan menggunakan statistik, yaitu uji t.
Dari uji t diperoleh tpercobaan < ttabel yaitu 0,952 < 3,747 maka dapat disimpulkan bahwa
H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga tidak terdapat perbedaan kadar secara signifikan
antara metformin HCl generik dan nama dagang.

Kata Kunci :Diabetes Melitus, Tablet Metformin HCl, Spektrofotometri Ultraviolet.

1) Dosen Akafarma Putra Indonesia Lampung


2) Akafarma Putra Indonesia Lampung
Ade Maria Ulfa, Robby Candra Purnama, Ridhatul Hidayah

PENDAHULUAN dalam mengurangi glukoneogenesis


Berdasarkan data nasional hati, menambah pemanfaatan glukosa
penggunaan obat generik di Indonesia di daerah perifer dan mengurangi
hingga kini masih tergolong rendah. penyerapan glukosa oleh
Meskipun harganya jauh lebih murah, gastrointestinal [9].
kualitas dan khasiatnya sama seperti Pada skala Nasional penggunaan
obat bernama dagang. Peresepan obat Metformin HCl dengan nama
generik oleh dokter di rumah sakit daganglebih tinggi dibandingkan
umum milik pemerintah tahun 2010 generik yaitu 60% untuk nama dagang
sebesar 66%, sedangkan di rumah dan 40% untuk generik. Sebagian
sakit swasta dan apotek hanya 49%. masyarakat cenderung menilai kualitas
Pada tahun 2010 pasar obat generik obat denganmelihat harganya, dimana
turun menjadi 2.372 triliun atau 7,2% mereka beranggapan bahwa obat
dari pasar nasional. Hal ini dipengaruhi dengan harga mahal (obat nama
oleh tingkat penggunaan obat generik dagang) mempunyai kualitas yang lebih
dalam pelayanan kesehatan [2]. baik dibandingkan obat yang harganya
Menurut Permenkes RI Nomor murah (generik), padahal obat generik
HK.02.02/MENKES/068/I/2010 tentang memiliki kualitas yang sama dengan
Kewajiban Menggunakan Obat Generik nama dagang karena dalam
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan memproduksinya perusahaan farmasi
Pemerintahmenyatakan bahwa obat harus memenuhi persyaratan mutu
generik adalah obat dengan nama Cara Pembuatan Obat yang Baik
resmi Internasional Non-Propietary (CPOB) yang dikeluarkan oleh BPOM
Names (INN) yang ditetapkan dalam RI. Persyaratan diatas didukung
Farmakope Indonesia atau buku dengan data penelitian yang
standar lainnya untuk zat berkhasiat menunjukkan bahwa tablet generik dan
yang dikandungnya, sedangkan obat nama dagang tidak memiliki perbedaan
dengan nama dagang adalah obat kadar secara signifikan. Dalam
generik dengan nama dagang yang penelitian Safitri (2012), menyimpulkan
menggunakan nama milik produsen bahwa tidak terdapat perbedaan kadar
obat yang bersangkutan [2]. secara signifikan antara asam
Hasil Riset Kesehatan Dasar mefenamat dalam tablet generik
pada tahun 2013, menunjukan dengan nama dagang pada taraf
prevalensi Diabetes Melitus di kepercayaan 95% dan dalam penelitian
Indonesia pada penderita DM yang [8].
diperoleh berdasarkan wawancara yaitu Fadillah (2002) menyimpulkan
1,5% pada tahun 2013 sedangkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar
prevalensi DM berdasarkan diagnosis secara signifikan antara antalgin dalam
dokter atau gejala pada tahun 2013 tablet generik dan nama dagang pada
sebesar 2,1% dengan prevalensi taraf kepercayaan 95% [5].
terdiagnosis dokter tertinggi pada Berdasarkan penelitian
daerah Sulawesi Tengah (3,7%) dan sebelumnya, penulis tertarik untuk
paling rendah pada daerah Jawa Barat membandingkan tablet metformin HCl
(0,5%). Untuk itu salah satu cara nama generik dan nama dagang
mengobati penderita DM tipe-2 dengan apakah kadarnya sesuai dengan
mengkonsumsi obat antidiabetik oral persyaratan FI Edisi IV (1995), yaitu
yaitu metformin HCl [6]. tablet tidak kurang dari 95,0% dan
Metformin HCl merupakan salah tidak lebih dari 105,0% dari jumlah
satu contoh obat yang termasuk yang tertera pada etiket [3].
kelompok biguanida. Derivat dimetil Lokasi pengambilan sampel
dari biguanida ini dapat menekan nafsu dilakukan di Apotek Rosa Calista
makan sehingga cocok diberikan untuk Bandar Lampung, dikarenakan apotek
pasien obesitas. Metformin ini selalu ramai dikunjungi pasien
menstimulasi aktivitas fibrinolitik dibandingkan dengan apotek lainnya.
darah. Obat ini sering kali diberikan Penetapan kadar Metformin HCl dalam
untuk memperkuat derivate tablet dapat dilakukan dengan
sulfonilurea. Metformin HCl berkhasiat menggunakan spektrofotometri

124 Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No.2 April 2017


PERBANDINGAN KADAR METFORMIN HCL PADA SEDIAAN TABLET GENERIK DAN
NAMA DAGANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

ultraviolet. Spektrofotometer adalah Larutan Induk Baku Metformin HCl [1].


alat yang terdiri dari spectrometer dan 1. Timbang baku pembanding
fotometer. Spektrometer menghasilkan metformin HCl lebih kurang 5 mg,
sinar dari spektrum dengan panjang ke dalam labu ukur 50 ml.
gelombang tertentu dan fotometer 2. Tambahkan ±20 ml aquadest, dan
adalah alat pengukur intensitas cahaya ditambahkan aquadest hingga garis
yang ditransmisikan atau yang tanda dan dikocok sampai
diabsorpsi [7].Metode spektrofotometri homogen (didapat konsentrasi 100
UV adalah metode yang mudah ppm).
digunakan, murah, dan terandalkan Pembuatan Larutan Standar
memberikan presisi yang baik untuk 1. Dipipet 10,0 ml larutan induk baku
melakukan pengukuran kuantitatif metformin HCl.
obat-obat dalam formulasi [10]. 2. Dimasukan kedalam labu ukur 100
ml.
METODOLOGI PENELITIAN 3. Lalu encerkan dengan aquadest
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan hingga 100,0 ml, lalu dikocok
Mei 2016. Populasi dalam penelitian sampai homogen (didapat
iniiadalah tablet metformin HCl generik konsentrasi 10 ppm).
dan nama dagang yang dijual di Apotek 4. Diukur serapan pada rentang
Rosa Calista, Jl. Zainal Abidin, Bandar panjang gelombang maksimal yang
Lampung. Sampel yang digunakan didapat.
dalam penelitian ini yaitu 2 merk yaitu
Metformin HCl dan Glumin.Penetapan Pengukuran Panjang Gelombang
kadar metformin HCl dalam sediaan Maksimum
tablet generik dan nama dagang 1. Dipipet 10,0 ml larutan induk baku
dengan cara Spektrofotometri metformin HCl.
Ultraviolet. Laboratorium Universitas 2. Dimasukan kedalam labu ukur 100
Malahayati Jalan Pramuka, Kemiling ml.
No. 27 Bandar Lampung. 3. Lalu encerkan dengan aquadest
hingga 100,0 ml, lalu dikocok
Bahan Penelitian sampai homogen (didapat
Aquadest, baku pembanding metformin konsentrasi 10 ppm).
HCl, tablet metformin HCl 500 mg 4. Diukur serapan pada rentang
dengannama dagang dan generik panjang gelombang 200-400 nm.

Prosedur Penelitian Penentuan Kadar Tablet Metformin HCl


Pemeriksaan Penandaan Sampel 1. Timbang serbuk setara dengan 100
1. Pemeriksaan sampel ini meliputi mg metformin HCl.
kondisi kemasan, bentuk sediaan, 2. Dimasukkan ke dalam labu
warna sediaan, nomor registrasi tentukur 100 ml, ditambahkan ±
obat, nomor batch, dan waktu 30 ml aquadest.
kadaluarsa obat. 3. Dikocok hingga homogen dan
2. Setelah obat dilakukan ditambahkan aquadest hingga garis
pemeriksaan dan memenuhi syarat tanda dan saring (didapat
akan dilanjutkan ke penentuan konsentrasi 1000 ppm)
selanjutnya. 4. Sejumlah 1,0 ml filtrat dipipet dan
dimasukkan kedalam labu ukur 100
Keseragaman Bobot[6]. ml.
1. Timbang 20 tablet metformin HCl 5. Diencerkan dengan aquadest
satu persatu hingga garis tanda dan dikocok
2. Hitung bobot rata-rata dan hingga homogen (didapat
penyimpangan bobot konsentrasi 10 ppm).
3. Serbukkan dan timbang bobot 6. Diukur serapannya pada panjang
kesetaraan uji. gelombang maksimal yang telah
diperoleh.

Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No.2 April 2017 125


Ade Maria Ulfa, Robby Candra Purnama, Ridhatul Hidayah

PERHITUNGAN KADAR
Perhitungan kadar dapat dilakukan t = ||
𝐱𝟏 −𝒙𝟐
||
dengan menggunakan rumus: 𝐬𝟐 𝐬𝟐 𝐬 𝐬
𝐴𝑢 Bb Br Fu √ 𝟏 + 𝟐 −𝟐𝐫( 𝟏 )( 𝟐 )
Kadar % = x x x x 100%
𝐧𝟏 𝐧𝟐 √𝐧𝟏 √𝐧𝟐
𝐴𝑏 𝐵𝑢 Ke Fb
Ket Au = Serapan larutan uji Keterangan:
Ab = Serapan larutan baku t = t percobaan
Bb = Bobot baku pembanding X1 = Rata-rata kadar metformin HCl
Metformin HCl yang generik
ditimbang dalam mg X2 = Rata-rata kadar metformin HCl
Bu = Bobot uji yang ditimbang nama dagang
dalam mg S1 = Simpangan baku kadar
Br= Berat rata-rata tablet metformin HCl generik
Ke = Kandungan Metformin HCl S2 = Simpangan baku kadar
per tablet yang tertera metformin HCl nama dagang
pada etiket S12 = varians kadar metformin HCl
generik
Fu = Faktor Pengenceran larutan
uji S22 = varians kadar metformin HCl
Fb = Faktor Pengenceran larutan nama dagang
baku n1 = Jumlah sampel metformin HCl
generik
ANALISA DATA n2 = Jumlah sampel metformin HCl
Setelah diperoleh data dari hasil nama dagang
penetapan kadar metformin HCl r = korelasi antar sampel
generik da nama dagang, kemudian
dibandingkan secara HASIL DAN PEMBAHASAN
statistikmenggunakan uji t, dengan α Penandaan Sampel
0,01 (tingkat kepercayaan 99%).

Tabel 1.
Penandaan Sampel Metformin HCl

No. Penandaan Sampel 1 (Generik) Sampel 2 (Nama Dagang)


1. Kondisi Kemasan Kemasan Tablet Baik Kemasan Tablet Baik
2. Bentuk Sediaan Tablet Salut Selaput Tablet Salut Selaput
3. Warna Putih Putih
4. No. Registrasi Obat GKL0608513117A1 DKL9705022210A1
5. No. Batch 601747 46F0723
6. Waktu Kadaluarsa Januari 2019 Juli 2018

Panjang Gelombang Maksimum Metformin HCl

λmax

Gambar 1.
Panjang Gelombang Maksimum Metformin HCl

126 Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No.2 April 2017


PERBANDINGAN KADAR METFORMIN HCL PADA SEDIAAN TABLET GENERIK DAN
NAMA DAGANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

Penentuan Kadar Metformin HCl Generik dan Nama Dagang

Tabel 2.
Kadar Metformin HCl Generik dan Nama Dagang

Kadar
No Sampel Pengulangan Absorbansi Kadar SD Ket
rata-rata
I 0,647 95,28%
1. Generik II 0,660 97,09% 95,99% 0,9620 MS
III 0,650 95,62%
I 0,662 97,45%
Nama
2. II 0,657 96,71% 96,72% 0,7300 MS
Dagang
III 0,652 95,99%

Keterangan :
Syarat Farmakope Indonesia Edisi IV (1995), yaitu tidak kurang dari 95,0%
dan tidak lebih dari 105,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.
MS = Memenuhi Syarat
TMS = Tidak Memenuhi Syarat

Perhitungan Uji t
Tabel 3.
Data Hasil Perhitungan Uji t

Kadar Uji t
Sampel n R dk
rata-rata (%) tpercobaan ttabel
Nama dagang 96,72% -
3 4 0,952 3,747
Generik 95,99% 0,1843

Keterangan : menjadi alasan penulis untuk


n = jumlah data membandingkan kadar metformin HCl
r = nilai korelasi antara dua sampel nama dagang dan generik yang ada di
dk = derajat kebebasan Apotek Rosa Calista.
Metformin HCl dilihat dari
Pada penelitian ini telah struktur kimianya memiliki gugus
dilakukan perbandingan kadar kromofor sehingga bisa ditetapkan
metformin HCl sediaan tablet 500 mg kadarnya menggunakan
dengan nama dagang dan generik spektrofotometri ultaviolet. Gugus
secara spektrofotometri ultraviolet. kromofor berfungsi sebagai molekul
Sampel ini diambil di apotek Rosa yang mengabsorbsi dalam daerah
Calista Bandar Lampung dengan ultraviolet. Spektrofotometri yang
penandaan sampel meliputi kondisi digunakan adalah ultraviolet karena
kemasan, bentuk sediaan, warna, metformin HCl memiliki panjang
nomor registrasi obat, dan waktu gelombang pada rentang 200-400 nm
kadaluarsa. Alasan memilih obat yaitu 232 nm menurut FI Edisi IV
metformin HCl karena metformin HCl (1995). Dalam hal kelarutan metfromin
merupakan obat antidiabetes yang HCl larut dalam air sehingga penulis
paling sering digunakan oleh penderita memilih aquadest sebagai pelarutnya.
diabetes tipe 2, obat ini juga dapat Tahap pertama yang harus
menekan nafsu makan sehingga cocok dilakukan adalah penentuan panjang
untuk penderita diabetes yang memiliki gelombang serapan maksimum baku
kelebihan berat badan. Masih adanya pembanding Metformin HCl. Penentuan
anggapan masyarakat yang menilai ini harus dilakukan meskipun panjang
bahwa obat yang harganya murah gelombang maksimum sudah diketahui
(obat generik) rendah kualitasnya dari literatur karena panjang
dibandingkan obat yang harganya lebih gelombang maksimum suatu senyawa
mahal (obat nama dagang) yang dapat berbeda bila ditentukan dengan

Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No.2 April 2017 127


Ade Maria Ulfa, Robby Candra Purnama, Ridhatul Hidayah

kondisi dan alat yang berbeda. Hal ini metformin HCl generik dan nama
bertujuan karena panjang gelombang dagang adalah 95,99% dan 96,71%.
digunakan untuk analisis kuantitatif Dari hasil penelitian yang diperoleh
adalah panjang gelombang yang tidak dapat perbedaan kadar secara
mempunyai absorbansi maksimal, signifikan antara tablet metformin HCl
karena pada panjang gelombang generik dan nama dagang. Berdasarkan
maksimal kepekaannya juga maksimal, rata-ratakadar yang diperoleh
perubahan absorbansi untuk setiap semuanya memenuhi syarat
satuan konsentrasi adalah yang paling Farmakope Indonesia Edisi IV tahun
besar. Setelah dilakukan pengukuran, 1995, yaitu tidak kurangdari 95,0%
didapatkan panjang gelombang dan tidak lebih dari 105,0% dari jumlah
maksimum yaitu 232 nm sesuai dengan yang tertera pada etiket.
panjang gelombang literatur. Setelah melakukan penetapan
Tahap kedua adalah pengukuran kadar,tahap yang harus dilakukan
serapan larutan standar metformin HCl adalah analisa data dengan
pada panjang gelombang 232 nm. menggunakan uji statistik yaitu dengan
Tujuannya untuk mengetahui menggunakan uji t. Uji t adalah
perbandingan serapan standar dan statistik yang digunakan untuk menguji
serapan sampel dengan konsentrasi hipotesis komparatif rata-rata dua
yang sama atau yang telah ditentukan. sampel bila datanya berbentuk interval
Pada analisa didapatkan absorbansi atau ratio. Pengujian statistik ini
0,679 dengan konsentrasi 10 ppm. dilakukan untuk melihat apakah
Absorban yang terbaca pada terdapat perbedaan kadar signifikan
spektrofotometer hendaknya antara 0,2 antara metformin HCl dengan nama
sampai 0,8. Anjuran ini berdasarkan dagang dan generik sehingga dapat
anggapan bahwa kesalahan dalam merubah anggapan masyarakat
pembacaan T adalah 0,005 atau 0,5%. tentang kualitas obat generik.
Tahap ketiga adalah pengukuran Untuk mengetahui prediksi awal
serapan sampel, namun terlebih dahulu ada atau tidaknya perbedaan kadar
dilakukan keseragaman bobot sampel nama dagang dan generik, bisa dilihat
nama dagang dan generik yaitu dengan dari nilai korelasi antara dua sampel
menimbang satu persatu 20 tablet (r). Setelah didapatkan nilai r lalu
metformin HCl. Tujuannya adalah dihitung nilai tpercobaan, didapatkan nilai
untuk mendapatkan bobot rata-rata tpercobaan adalah 0,952 dan dimasukkan
tablet dan untuk melihat apakah ada kedalam rumus hipotesa yaitu hipotesa
penyimpangan bobot yang terjadi yaitu hipotesa H0 diterima jika tpercobaan
antara 20 tablet ini. Jika ada < ttabel dan Ha ditolak jika tpercobaan <
penyimpangan bobot maka akan timbul ttabel. Untuk membuat keputusan
pengaruh bagi tubuh jika dikonsumsi apakah hipotesa itu terbukti atau tidak,
efek terapi tidak akan tercapai bila maka harga tpercobaan tersebut
dosis rendah dan akan timbul efek dibandingkan dengan ttabel. Untuk
toksik jika dosis atau kadar berlebih. melihat harga ttabel, maka didasarkan
Apabila tidak ada bobot tablet yang pada derajat kebebasan (dk) yang
menyimpang maka tablet ini bisa besarnya adalah n1 + n2 yaitu 3 + 3 - 2
dilanjutkan penetapan kadarnya dan = 4 dengan taraf kesalahan (α)
apabila tablet ini ada yang ditetapkan 1%, maka harga ttabel adalah
menyimpang atau tidak memenuhi 3,747. Dari data tersebut, maka dapat
syarat maka harus diganti tabletnya disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha
dengan yang lain. Setelah itu, sampel ditolak karena tpercobaan < ttabel yaitu,
generik dan nama dagang diukur 0,952 < 3,747 yang dapat dilihat pada
absorbansinya masing-masing Tabel 3sehingga hipotesa yang
sebanyak 3 kali pengulangan pada diperoleh H0 diterima dan Ha ditolak.
panjang gelombang maksimum yang Jadi tidak ada perbedaan kadar secara
telah diperoleh yaitu 232 nm. signifikan antara metformin HCl nama
Pada 3 kali pengulangan dagang dan metformin HCl nama
sampel, baik pada generik dan nama generik.
dagang diperoleh kadar rata-rata

128 Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No.2 April 2017


PERBANDINGAN KADAR METFORMIN HCL PADA SEDIAAN TABLET GENERIK DAN
NAMA DAGANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

Hal ini juga didukung dengan antara metformin HCl nama


penelitian sebelumnya tentang dagang dengan metformin HCl
perbandingan kadar asam mefenamat generik.
dalam sediaan tablet dengan nama
dagang dan generik yang diambil di SARAN
rumah sakit Pertamina Bintang Amin 1. Bagi masyarakat yang
secara spektrofotometri ultraviolet [8]. mengkonsumsi obat generik tidak
Pada penelitiannya kadar rata-rata perlu khawatir terhadap kualitas
yang diperoleh adalah 107,33% untuk obat metformin HCl generik karena
nama dagang dan 97,82% untuk tidak terdapat perbedaan kadar
generik, kadar ini memenuhi secara signifikan antara metformin
persyaratan USP 32 tahun 2009. Dari HCl nama dagang dan generik.
penelitian sebelumnya disimpulkan 2. Bagi peneliti selanjutnya
bahwa H0 diterima dan Ha ditolak disarankan untuk pengujian
karena tpercobaan < ttabel yaitu 1,633 < membandingkan kualitas obat
2,132. Sehingga disimpulkan tidak ada metformin HCl generik dan nama
perbedaan kadar secara signifikan dagang dengan menggunakan uji
antara asam mefenamat nama dagang disolusi dan uji waktu hancur.
dan asam mefenamat generik.
Berdasarkan hasil penelitian, DAFTAR PUSTAKA
kadar tablet metformin HCl generik dan 1. Anisa, 2013, Penetapan Kadar
nama dagang tidak memiliki perbedaan Metformin HCl dengan Metode
kadar secara signifikan antara sampel Spektrofotometri Ultraviolet,
generik dan nama dagang. Hal ini Medan, Universitas Sumatera
dapat mengubah asumsi masyarakat Utara.
tentang obat generik. Dimana menurut 2. Departemen Kesehatan Republik
masyarakat obat yang Indonesia, 2010, PeraturanMenteri
dijual dengan harga yang relatif Kesehatan Republik Indonesia
murah berarti kualitasnya buruk Nomor HK
dibandingkan dengan nama dagang 02.02/MENKES/068/I/2010tentang
yang harganya relatif lebih mahal. Kewajiban Menggunakan Obat
Diantara keduanya tidak memiliki Generik di Fasilitas Pelayanan
perbedaan yang signifikan dari segi Kesehatan Pemerintah.
kadar zat aktifnya. Obat generik juga 3. Departemen Kesehatan
sama seperti obat dengan nama RepublikIndonesia, 1995,
dagang. Farmakope Indonesia, Edisi IV,
Jakarta.
KESIMPULAN 4. Departemen Kesehatan Republik
Berdasarkan analisa dari data Indonesia, 2009, Undang-Undang
penelitian yang diperoleh maka dapat Republik Indonesia Nomor
disimpulkan bahwa: 36tentang Kesehatan.
1. Kadar rata-rata dari sampel 5. Fadilah, N. A, 2002, Perbandingan
metformin HCl nama dagang dan Kadar Zat Aktif Antalgin dalam
generik masing-masing adalah Tablet Generik dan Paten secara
96,71% dan 95,99%. Kadar ini Iodimetri, Bandar Lampung,
memenuhi syarat Farmakope AKAFARMA Putra Indonesia.
Indonesia Edisi IV yaitu tidak 6. Kementerian Kesehatan RI, 2014,
kurang dari 95,0% dan tidak lebih Pusat Data dan Informasi, Jakarta
dari 105,0% dari jumlah yang Selatan.
tertera pada etiket. 7. Khopkar, S, M, 1990, Konsep Dasar
2. Dari hasil perhitungan uji t Kimia Analitik, UI, Jakarta.
diperoleh data tpercobaan 0,952 dan 8. Safitri, 2012, Perbandingan Hasil
ttabel 3,747 sehingga tpercobaan < ttabel. Kadar Asam Mefenamat dalam
Jadi dari data tersebut diperoleh Sediaan Tablet dengan Nama
hipotesa bahwa H0 diterima dan Ha Dagang dan Generik yang diambil
ditolak, artinya tidak terdapat di Rumah Sakit Pertamina Bintang
perbedaan kadar secara signifikan Amin Bandar Lampung secara

Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No.2 April 2017 129


Ade Maria Ulfa, Robby Candra Purnama, Ridhatul Hidayah

Spektrofotometri Ultraviolet, 10. Watson, D. G, 2010, Analis


Bandar Lampung, AKAFARMA Farmasi: Buku Ajar Untuk
Universitas Malahayati Bandar Mahasiswa Farmasi dan
Lampung. PraktisiKimia Farmasi, Jakarta,
9. Sunaryo, 2015, Kimia Farmasi, EGC, Hal 109-110.
Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.

130 Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No.2 April 2017

Potrebbero piacerti anche