Sei sulla pagina 1di 13

PEMBINAAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT

(KAMTIBMAS) DI KELURAHAN PANGKALAN


KERINCI BARAT

Evi Rinawati, Mayarni

Public Administration Study Program, Administration Science Department


Faculty of Social and Political Sciences, University of Riau, Pekanbaru,
Indonesia.

Abstract
Development of Community Security and Order (Kamtibmas) such as
community order building, self-help security development, community policing
development, and community potential development in Pangkalan Kerinci Barat
Village through direct visits and socialization or the so-called door to door system
is still not running optimally. The purpose of this study was to analyze how the
formation of Community Service and what factors influence the formation of
Kamtibmas in Pangkalan Kerinci Barat Village. This research was conducted in
Pangkalan Kerinci Barat Village. The theory used in this research is Efendi's
theory, with four indicators of community order development activities, self-help
security fostering, community policing development, and community potential
development. The research method used is qualitative qualification with data
collection techniques through interviews, observation, and documentation. The
selection of research informants using snowball sampling technique. The results
of this study indicate that there are factors that influence the formation of
Community Service in Pangkalan Kerinci Barat Village. These factors are human
resources, communication and budget in activities related to the formation of
Community Service in Pangkalan Kerinci Barat Village.

Keywords: Implementation, Development, & Kamtibmas

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 1


Latar Belakang Masalah hambatan. Perkataan aman dalam
pemahaman tersebut mengandung 4
Lingkungan merupakan tempat (empat) pengertian dasar, yaitu:
manusia untuk hidup, yang merupakan 1. Security, yaitu perasaan bebas dari
salah satu faktor yang mempengaruhi gangguan fisik dan psikis;
kehidupan manusia. Lingkungan dapat 2. Surety, yaitu perasaan bebas dari
mewarnai segala aktivitas kehidupan kekhawatiran;
manusia, mulai dari gaya hidup, cara 3. Safety, yaitu perasaan terlindung dari
berperilaku, pola pikir, bahkan segala bahaya; dan
kepribadian. Di dalam lingkungan manusia 4. Peace, yaitu perasaan damai lahiriah
hidup terdiri dari berbagai elemen, yang dan batiniah.
merupakan faktor pembentuk lingkungan, Sedangkan makna kata tertib dan
diantaranya yaitu, masyarakat. ketertiban adalah suatu kondisi dimana
Masyarakat merupakan kumpulan dari unit sosial termasuk didalamnya adalah
berbagai individu manusia yang saling warga masyarakat dengan segala fungsi
berinteraksi dan mempunyai satu tujuan dan posisinya dapat berperan sebagaimana
tertentu. Interaksi antar individu tersebut ketentuan yang ada. Sedangkan pengertian
mengakibatkan suatu hubungan ke Ketertiban adalah suatu keadaan dimana
kerabatan yang dapat dijadikan suatu segala kegiatan dapat berfungsi dan
sarana komunikasi dalam rangka berperan sesuai ketentuan yang ada.
membentuk suatu himpunan Keamanan, ketertiban masyarakat
kemasyarakatan. merupakan suatu situasi yang dibutuhkan
Lingkungan yang sehat, bersih, dalam dukungan pelaksanaan
aman, dan tertib itulah yang diidamkan pembangunan dan semua kegiatan
oleh warganya untuk mengkondisikan masyarakat. Situasi kamtibmas sangat
dirinya untuk bersikap kondusif, diharapkan oleh seluruh masyarakat untuk
koorperatif dalam menjaga keamanan dan dapat diwujudkan, sehingga menimbulkan
ketertiban lingkungan tersebut, atau dapat perasaan tentram dan damai bagi setiap
pula menjaga lingkungannya dengan masyarakat dan dapat meningkatkan
membentuk sistem keamanan lingkungan motifasi dan semangat dalam bekerja,
(Siskamling) atau keamanan ketertiban karena tidak ada rasa takut akibat
masyarakat (Kamtibmas). kemungkinan adanya gangguan yang akan
Pembinaan itu sendiri adalah segala menimpa.
usaha dan kegiatan membimbing, Kamtibmas merupakan tanggung
mendorong, mengarahkan, menggerakkan, jawab seluruh masyarakat dan pemerintah,
termasuk kegiatan koordinasi dan termasuk didalamnya adalah kepolisian
bimbingan teknis untuk pelaksanaan sebagai aparat penegak hukum. Dalam
sesuatu dengan baik, teratur dan seksama pelaksanaannya, kepolisian melakukan
dalam rangka pencapaian tugas serta upaya-upaya/ tindakan yang diwujudkan
memperoleh hasil yang maksimal. dalam kegiatan berupa operasi kepolisian,
Pembinaan merupakan salah satu fungsi baik yang sifatnya rutin maupun yang
penting dalam manajemen, memberikan bersifat khusus.
pembinaan secara tepat, tentang apa yang Kepolisian Negara
diharapkan dari pekerjaan secara jelas, Indonesia (POLRI) merupakan salah satu
karena fungsi pembinaan berhubungan institusi penting dalam suatu negara
langsung dengan upaya dalam hukum sebagaimana Negara Kesatuan
meningkatkan kinerja lembaga. Republik Indonesia (NKRI). Dalam
Keamanan yang asal katanya aman undang-undang Kepolisian Negara
adalah suatu kondisi yang bebas dari Republik Indonesia Tahun 2002 pasal 2
segala macam bentuk gangguan dan bahwa “Fungsi Kepolisian adalah salah

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 2


satu fungsi pemerintahan negara dibidang adalah pengemban Polmas didesa /
pemeliharaan keamanan dan ketertiban kelurahan. Bhabinkamtibmas adalah
masyarakat, penegakan hukum, petugas polri yang bertugas di tingkat desa
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan sampai dengan kelurahan yang bertugas
kepada masyarakat”. mengemban fungsi pre-emtif dengan cara
Fungsi Polri dibidang bermitra dengan masyarakat. Bhayangkara
pemeliharaan keamanan dan ketertiban Pembina Kamtibmas yang selanjutnya
masyarakat (Kamtibmas) adalah salah satu disebut Bhabinkamtibmas adalah anggota
wujud pelaksanaan tugas-tugas Polri yang Polri yang bertugas membina Kamtibmas
memiliki tanggung jawab untuk dan juga merupakan petugas Polmas di
menciptakan suatu keadaan yang tertib, Desa / Kelurahan.
tentram, dan teratur dalam kehidupan Bhabinkamtibmas memiliki 4
masyarakat sehari-hari. Sebagai alat (empat) kegitan pembinaan dalam
negara utama yang berperan dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban
mewujudkan keamanan dan ketertiban, masyarakat diantaranya yaitu:
Polri memegang kewenangan dan kendali 1. Pembinaan Ketertiban Masyarakat,
penuh terhadap pencapaian tujuan membimbing dan memberikan
terwujudnya Kamtibmas tersebut, tentu penyuluhan kepada masyarakat guna
saja dalam pelaksanaan tugasnya, meningkatkan partisipasi masyarakat,
masyarakat dan komponen bangsa lainnya kesadaran hukum masyarakat dan
harus pula secara proaktif membantu Polri ketaatan warga masyarakat terhadap
dalam mewujudkan Kamtibmas. hukum dan peraturan perundang-
Hal ini sesuai dengan yang diatur undangan.
di dalam UU No. 2 Tahun 2002 Tentang 2. Pembinaan Keamanan Swakarsa,
Polri bahwa yang dimaksud dengan melakukan tatap muka,
keamanan dan ketertiban masyarakat kunjungan/sambang, penyuluhan,
(Kamtibmas) adalah suatu kondisi latihan-latihan dalam rangka
dinamis masyarakat sebagai salah satu membimbing masyarakat melaksanakan
prasyarat terselenggaranya proses sistem keamanan lingkungan.
pembangunan nasional yang ditandai 3. Pembinaan Keamanan Masyarakat,
dengan terjaminnya keamanan, ketertiban memfasilitasi forum diskusi/pertemuan
dan tegaknya hukum, serta terbinanya yang diselenggarakan oleh kelompok
ketentraman yang mengandung masyarakat dan memanfaatkannya
kemampuan membina serta pengembangan untuk membangun kemitraan antara
potensi dan kekuatan masyarakat dalam Polri dan masyarakat dalam rangka
menangkap, mencegah dan menanggulangi mencegah dan menanggulangi
segala bentuk pelanggaran hukum dan gangguan Kamtibmas.
bentuk bentuk gangguan lainnya yang 4. Pembinaan Potensi Masyarakat,
dapat meresahkan masyarakat. mengadakan tatap muka dengan tokoh-
Bhabinkamtibmas merupakan program tokoh masyarakat baik individu maupun
Mabes Polri untuk mendekatkan polisi dan kelompok kelompok/organisasi serta
membangun kemitraan dengan periodic maupun secara situasional
masyarakat. Bhabinkamtibmas dalam rangka menjalin komunikasi
mewujudkan misi melayani masyarakat yang baik, memecahkan masalah-
dalam bentuk nyata agar peranan polisi masalah sosial dilingkungan
dapat dirasakan langsung masyarakat desa masyarakat.
dalam bentuk pendekatan pelayanan.
Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun Mewujudkan keamanan dan
2015 tentang Pemolisian Masyarakat ketertiban masyarakat ditingkat kelurahan,
(Pasal 1 angka 4) Bhabinkamtibmas melalui pembinaan, kerja sama,

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 3


pendekatan, pencegahan, peningkatan daya dapat menjadi pemicu maraknya kasus-
tangkal, dan lainnya yang telah diuraikan kasus kriminalitas di masyarakat.
diatas masih belum terwujud di Kelurahan
Pangkalan Kerinci Barat. Pangkalan Berdasarkan masalah diatas peneliti
Kerinci adalah wilayah yang cukup padat bermaksud ingin mengkaji tentang
penduduknya dan masyarakat dalam taraf “Pembinaan Keamanan dan Ketertiban
ekonomi menengah kebawah yang Masyarakat (Kamtibmas) di Kelurahan
berindikasi pada angka kriminalitas yang Pangkalan Kerinci Barat”
lebih banyak dilakukan masyarakat yang
Rumusan Masalah
membuat masyarakat tidak lagi merasakan
situasi keamanan dan ketertiban 1. Bagaimana Pembinaan Keamanan
masyarakat yang memberikan rasa aman dan Ketertiban Masyarakat
dan nyaman. Kondisi sebagimana (Kamtibmas) di Kelurahan
diuraikan diatas merupakan kondisi faktual Pangkalan Kerinci Barat?
sebagai mana terjadi di Kelurahan 2. Apa saja faktor yang mempengaruhi
Pangkalan Kerinci Barat, karena Pembinaan Keamanan dan
bhayangkara pembina kemanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas)
ketertiban masyarakat dalam di Kelurahan Pangkalan Kerinci
melaksanakan tugasnya baik dalam upaya Barat?
preemtif dan preventif terhadap potensi Tujuan Penelitian
gangguan Kamtibmas ternyata masih Adapun yang menjadi tujuan
kurang berjalan secara efektif. penelitian ini adalah :
Pembinaan Kamtibmas merupakan a. Untuk mengetahui bagaimana
untuk membina masyarakat dalam pelaksanaan Pembinaan Keamanan
mencegah, menangkal, dan menanggulangi dan Ketertiban Masyarakat
segala bentuk kejahatan yang dapat (Kamtibmas) di Kelurahan
meresahkan masyarakat di Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat.
Kerinci Barat namun pelaksanaan b. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor
pembinaan Kamtibmas masih belum dapat Apa Saja Yang Mempengaruhi
dipahami oleh masyarakat dan belum Pelaksanaan Pembinaan Keamanan
berjalan sesuai dengan peraturan serta dan Ketertiban Masyarakat
tujuan yang ada. sebagai sasaran utama (Kamtibmas) di Kelurahan
dalam pelaksanaan pembinaan tersebut. Pangkalan Kerinci Barat.
Pelibatan masyarakat dalam menjaga dan Manfaat Penelitian
memelihara kamtibmas sejatinya tidak
sekedar membantu aparat Polri dalam Dengan melakukan penelitian
melaksanakan tugas-tugasnya sebagai tentang Pembinaan Keamanan dan
aparat pelindung, pengayom, dan pelayan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di
masyarakat, namun yang lebih penting Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat, dari
adalah memberikan ruang bagi segi ilmu pengetahuan dan manfaat praktis
pemberdayaan masyarakat. Masyarakat terdapat manfaat yang diambil, baik dari
diberdayakan sehingga tidak semata-mata dimensi teoritis maupun dimensi praktis
sebagai objek dalam penyelenggaraan manfaat penelitian adalah:
fungsi kepolisian melainkan sebagai
subjek yang menentukan dalam 1. Manfaat Teoritis
pengelolaannya agar tercipta lingkungan Sebagai bahan masukan berupa
yang aman dan tertib. Rendahnya sumbangan pemikiran bagi
kesadaran masyarakat untuk terlibat dalam perkembangan Studi Administrasi
upaya menjaga dan memelihara kamtibmas Publik, terutama yang berkaitan
dengan administrasi pembangunan

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 4


dan juga sebagai bahan informasi secara sederhana pelaksanaan bisa
bagi peneliti dan pihak lain yang diartikan penerapan (Usman, 2002:70).
ingin melanjutkan dengan Pelaksanaan adalah sebagai usaha-usaha
permasalahan yang sama. yang dilakukan untuk melaksanakan
2. Manfaat Praktis semua rencana dan kebijaksanaan yang
Secara praktis diharapkan hasil telah dirumuskan dan ditetapkan dan
penelitian ini bisa digunakan sebagai melengkapi segala kebutuhan alat-alat
bahan masukan dan informasi yang yang diperlukan, siapa yang akan
nyata bagi pihak-pihak terkait, melaksanakan, dimana tempat
khususnya, pihak Bhabinkamtibmas pelaksanaannya dan kapan waktu
Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat. dimulainya. (Westra, 2002:7). Pelaksanaan
Konsep Teori ialah sebagai proses dalam bentuk
rangkaian kegiatan, yaitu berawal dari
Untuk menghindari terjadinya kebijakan guna mencapai suatu tujuan
kesalahan penafsiran dalam penelitian ini, maka kebijakan itu diturunkan dalam suatu
penulis memberikan paparankonsep teori program dan proyek. (Tjokroadmudjoyo,
terkait dengan penelitian ini. Tujuan dari 2011:11)
pemaparan konsep teori adalah
memudahkan penyampaian informasi dari 3. Pembinaan
penulis secara menyeluruh dan menjadi
acuan dari berlangsungnya penelitian ini. Kegiatan pembinaan dalam rangka
Adapun konsep teori yang perlu dibahas pengembangan organisasi yang
dalam penelitian ini adalah sebagai menyangkut dua pokok yang tidak dapat
berikut. dipisahkan. Kedua hal tersebut adalah
menyangkut pengembangan dan
1. Konsep Manajemen pelembagaan organisasi sehingga berjalan
Manajemen sebagai proses optimal serta kegiatan pengarahan
pembimbingan, pengarahan, dan organisasi dalam menjalankan usaha
pemberian fasilitas kerja kepada orang- organisasi. (Hendrawan dalam Supratikno,
orang yang di organisir dalam kelompok- 2001:83). Yang dimaksud dengan
kelompok jurnal dalam mencapai tujuan pembinaan adalah segala sesuatu tindakan
yang telah di tentukan. Manajemen adalah yang berhubungan langsung dengan
suatu proses yang mana manajer adalah perencanaan, penyusunan, pembangunan,
suatu pencipta, megarahkan, dan pengembangan, pengarahan, penggunaan
memelihara serta melaksanakan tujuan serta pengendalian segala sesuatu secara
organisasi melalui koordinasi dan kerja berdaya guna dan berhasil guna. (Musanef,
sama dari usaha manusia.Pendekatan 2010:11).
utama dalamkonsep pemberdayaan bahwa
masyarakat tidak Dijadikan objek dari Pembinaan adalah suatu proses atau
berbagai proyek pembangunan, tetapi pengembangan yang mencakup urutan-
merupakan subjek dari upaya urutan pengertian diawali dengan
pembangunannya sendiri. (Suhardi, mendirikan, membutuhkan, dan
2008:7) mengembangkannya. Pembinaan tersebut
menyangkut kegiatan perencanaan, dan
2. Pelaksanaan pengawasan suatu pekerjaan untuk
mencapai tujuan hasil yang maksimal.
Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau (Widjaya, 2000:14)
pelaksanaan dari sebuah rencana yang
sudah disusun secara matang dan Pembinaan itu adalah pendidikan
terperinci. Pelaksanaan biasanya dilakukan dalam rangka perbaikan dan pembaruan
setelah perencanaan sudah dianggap siap suatu kondisi pada perorangan, kelompok,

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 5


maupun dalam aspek bidang kehidupan yang ada di Kelurahan Pangkalan
tertentu secara langsung termasuk didalam Kerinci Barat serta membangun dan
bidang ekonomi, sosial budaya dan bidang mewujudkan kemitraan kepada
politik, sehingga dengan mulai pendidikan kelompok/komunitas yang ada di
itu dapat mencapai titik maksimal. (Efendi, Kelurahan tersebut.
2003:24)
Jenis Penelitian
Konsep Operasional
Adapun dapat penelitian ini penulis
Penggunaan konsep ini diharapkan menggunakan jenis penelitian deskriptif
dapat menyederhanakan pemikiran dengan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang
menjelaskan istilah yang digunakan untuk menghasilkan data deskripsif berupa kata-
memudahkan serta memahami dan kata tertulis atau lisan dari orang-orang
menyamakan persepsi terhadap konsep- dan berperilaku yang dapat diamati yang
konsep yang digunakan. diarahkan pada latar dan inidividu secara
holistik (utuh).berdasarkan hal tersebut
Ada beberapa konsep yang penelitian dilakukan dengan metode
menggerakkan penelitian ini yaitu: kualitatif agar diperoleh data secara
alamiah atau natural dan komprehensif
1. Pembinaan Ketertiban Masyarakat,
yang sesuai dengan latar dan data yang
yang mana pembinaan ini diberikan
diperoleh tidak merupakan hasil rekayasa
oleh Bhabinkamtibmas yang
atau manipulasi karena tidak ada unsur
bertugas di Kelurahan Pangkalan
atau variabel lain yang mengontrol.
Kerinci Barat kepada remaja
(pemuda-pemudi), anak-anak dan Lokasi Penelitian
pelajar atau mahasiswa agar
terhindar dari pengaruh buruk yang Penelitian ini dilakukan di
ditimbulkan oleh perubahan pranata Bhayangkara Pembina Keamanan Dan
sosial sebagai akibat dari Globalisasi Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas)
budaya. Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat.
2. Pembinaan Keamanan Swakarsa, dipilihnya Bhabinkamtibmas Kelurahan
melatih awak siskamling/sistem Pangkalan Kerinci Barat karena dari data
pengamanan lingkungan yang ada di yang di dapat menyatakan bahwa masih
Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat belum optimalnya pelaksanaan Pembinaan
dengan melakukan tatap muka, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
kunjungan/sumbangan, penyuluhan (Kamtibmas) di Kelurahan Pangkalan
langsung, latihan-latihan dalam Kerinci Barat.
rangka membimbing masyarakat
melaksanakan sistem keamanan Informan Penelitian
lingkungan.
Kriteria dalam memilih informan
3. Pembinaan Keamanan Masyarakat,
penelitian ini ialah informan penelitian
mendorong terbentuknya forum-
mengetahui dengan baik tentang
forum kemitraan di lingkungan
permasalahan mengenai Pembinaan
Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
dan memfasilitasi pemecahan
(Kamtibmas) di Kelurahan Pangkalan
masalah yang terjadi dimasyarakat.
Kerinci Barat. Selanjutnya informan
4. Pembinaan Potensi Masyarakat,
penelitian ditentukan dengan
mendata tokoh masyarakat, tokoh
menggunakan metode snowball sampling
agama, tokoh adat, tokoh pemuda,
adalah teknik penentuan sampel yang
serta kelompok-kelompok
mula-mula jumlahnya kecil kemudian
masyarakat baik formal/informal
menjadi besar. Dalam penelitian sampel,

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 6


pertama-tama dipilih satu atau dua orang, sangat diperlukan untuk menyusun
tetapi karena dengan dua orang ini belum landasan penelitian guna memperjelas
merasa lengkap terhadap data yang penelitian yang diperoleh untuk
diberikan, maka peneliti mencari orang melengkapi data primer yang didapatkan
lain yang dipandang lebih tahu dan dapat Selain itu juga mendapatkan data berupa
melengkapi data yang diberikan oleh dua jurnal, skripsi, tulisan-tulisan seputar
orang sebelumnya. Begitu seterusnya, masalah penelitian dari media-media lokal
sehingga jumlah sampel semakin banyak. maupun nasional dan sumber-sumber
(Sugiyono, 2014: 39) lainnya dari internet. Serta keterangan
yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi
Adapun yang menjadi informan yang dari instansi atau kantor terkait berupa
akan memberikan keterangan demi profil Kelurahan Kerinci Barat dan profil
mendapatkan data yang utuh dalam Bhabinkamtibmas Kelurahan Pangkalan
penelitian ini adalah : Kerinci Barat.
1. Satuan Binaan Masyarakat (Sat Teknik Pengumpulan Data
BINMAS) Polres Pelalawan
2. Bhabinkamtibmas di Kelurahan Teknik pengumpulan data
Pangkalan Kerinci Barat merupakan langkah yang paling strategis
3. Masyarakat di Kelurahan dalam penelitian, karena tujuan utama dari
Pangkalan Kerinci Barat penelitian adalah mendapatkan data.
a. Tokoh masyarakat Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan
b. Siskamling data dilakukan pada natural setting
c. Remaja/pelajar (kondisi yang alamiah), sumber data
primer, dan teknik pengumpulan data lebih
Jenis dan Sumber Data banyak pada observasi berperan serta
(participan observation), wawancara
Dalam menyelesaikan mendalam (in depth interview) dan
permasalahan dalam penelitian ini, peneliti
dokumentasi. (Sugiyono, 2014 : 224-225)
menggunakan jenis dan sumber data dalam
penelitian ini adalah: Adapun metode pengumpulan data
yang penulis gunakan dalam penelitian ini
a. Data Primer
adalah :
Data primer yaitu data yang
diperoleh secara langsung dari pihak- a. Teknik Wawancara/interview
pihak yang berkaitan langsung dengan Herdiansyah (2015: 31)
permasalahan yang di teliti. Data primer Wawancara (interview) adalah sebuah
diperoleh melalui wawancara mendalam proses interaksi komunikasi yang
dengan informan dan observasi yang dilakukan oleh setidaknya dua orang, atas
dilakukan penelitian, mengenai Pembinaan dasar ketersediaan dan dalam setting
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat alamiah, di mana arah pembicaraan
(Kamtibmas) di Kelurahan Pangkalan mengacu kepada tujuan yang telah
Kerinci Barat dengan informan penelitian , ditetapkan dengan mengedepankan trust
seperti data kegiatan Kamtibmas. sebagai landasan utama dalam proses
b. Data Sekunder memahami. Wawancara ini dilakukan
peneliti dengan informan yang telah
Data sekunder yaitu data yang ditentukan untuk memperoleh
diperoleh secara tidak langsung didapat informasi/data tentang Pembinaan
melalui dokumen-dokumen yang berkaitan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
dengan penelitian. Dan data sekunder (Kamtibmas) di Kelurahan Pangkalan

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 7


Kerinci Barat seperti Kepatuhan birokrasi
terhadap kebijakan yang dituang dalam HASIL PENELITIAN DAN
undang-undang, berfungsinya prosedur- PEMBAHASAN
prosedur rutin dalam pelaksanaan program Pada bab ini penulis akan
dan Pencapaian tujuan-tujuan program menjelaskan hasil dan penelitian dan
serta hal-hal yang berkaitan dengan pembahasan tentang Pembinaan
penelitian ini. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
(Kamtibmas) di Kelurahan Pangkalan
b. Wawancara/Interview Kerinci Barat dengan beracuan dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Merupakan teknik pengumpulan data
Bhabinkamtibmas yang memiliki 4
dengan cara tanya jawab langsung
(empat) kegiatan pembinaan seperti:
terhadap responden yang berhubungan
dengan penelitianmelalui daftar pertanyaan a. Pembinaan Ketertiban Masyarakat
yang sesuai dengan permasalahan.
Membina remaja (pemuda dan
c. Dokumentasi pemudi), anak-anak dan pelajar atau
mahasiswa agar terhindar dari pengaruh
Dokumentasi merupakan catatan
buruk yang timbul oleh perubahan pranata
penting yang sudah berlalu. Dokumentasi
sosial sebagai akibat dari globalisasi
bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya
budaya. Membina dan memberikan
– karya monumental dari seseorang.
penyuluhan tentang bahaya narkoba dan
Analisis Data kenakalan remaja kepada pemuda atau
remaja agar generasi muda tidak menjadi
Sugiyono (2014: 241)Setelah korban ataupun pelaku, serta membimbing
seluruh informasi yang dibutuhkan dalam dan memberikan penyuluhan kepada
penelitian terkumpul maka informasi masyarakat desa atau kelurahan agar
tersebut akan dianalisa dengan teknik masyarakat tidak terpengaruh oleh orang
tringulasi data, yaitu teknik pengumpulan atau kelompok tidak dikenal yang
data yang bersifat menggabungkan dari menawarkan kesempatan kerja disuatu
berbagai teknik pengumpulan data dan tempat baik didalam negeri maupun diluar
sumber data yang telah ada. Selanjutnya negeri.
ditambahkan dengan data dan keterangan
yang sifatnya mendukung dalam Pembinaan kepada pelajar masih
menjelaskan hasil penelitian untuk belum berjalan dengan baik, dapat dilihat
kemudian dianalisa secara deskriptif dari hasil wawancara diatas dengan
kualitatif. Analisis data kualitatif adalah pelajar. Dimana pelajar belum tahu apa itu
upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja Bhabinkamtibmas serta apa itu pembinaan
dengan data, mengorganisasikan data, Kamtibmas yang ingin dilakukan di
menilah-milahnya menjadi satuan yang tingkat pelajar dalam rangka mewujudkan
dapat dikelola, mensintesiskannya, Kamtibmas di Kelurahan Pangkalan
mencari dan menemukan pola, Kerinci Barat. Padahal motivasi dalam
menemukan apa yang penting dan apa pembinaan keamanan dan ketertiban
yang dipelajari, dan memutuskan apa yang masyarakat (Kamtibmas) merupakan hal
dapat diceritakan kepada orang lain. yang sangat penting bagi tercapainya
Analisis kualitatif pada dasarnya keadaan aman dan tertib di Kelurahan
mempergunakan pemikiran logis, analisis Pangkalan Kerinci Barat tersebut, namun
dengan logika, dengan induksi, deduksi, masih belum dapat berjalan sesuai
analogi, dan komparasi. (Satori, 2012: ketentuan yang ada.
201)

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 8


yang ada di Kelurahan Pangkalan Kerinci
Barat.
b. Pembinaan Keamanan Swakarsa
c. Pembinaan Keamanan
Melakukan tatap muka, Masyarakat
kunjungan/sambang, penyuluhan, latihan-
latihan dalam rangka membimbing Memfasilitasi forum
masyarakat melaksanakan sistem diskusi/pertemuan yang diselenggarakan
keamanan lingkungan. Melatih awak oleh kelompok masyarakat dan
siskamling.sistem pengamanan lingkungan memanfaatkannya untuk membangun
desa/kelurahan, membimbing dan kemitraan antara Polri dan masyarakat
memberikan arahan tentang keikutsertaan dalam rangka mencegah dan
masyarakat dalam kegiatan keamanan menanggulangi gangguan Kamtibmas.
swakarsa, memberi penyuluhan dan Mendorong terbentuknya forum-forum
penyegaran kepada petugas keamanan kemitraan dilingkungan desa/kelurahannya
lingkungan yang bertugas diwilayahnya, masing-masing,memberikan
membangun dan memperdayakan asistensi/pendampingan terhadap
siskamling yang ada disetiap operasional FKPM, melakukan
desa/kelurahan, memberi himbauan kepada komunikasi timbal balik yang intensif,
masyarakat untuk mengamankan melakukan diskusi tentang permasalahan
rumah/lingkungan masing-masing, Kamtibmas di desa/kelurahan,
mengunjungi bentuk pengamanan memfasilitasi pemecahan masalah yang
swakarsa, melakukan komunikasi, terjadi dimasyarakat, menyelesaikan
menerima keluhan dan informasi serta konflik-konflik yang ada dimasyarakat
membantu penyelesaian masalah yang melalui jalur ADR (Alternative Disputet
dihadapi sebatas kemampuannya, serta Resolution), menghadiri setiap kegiatan,
menjalin komunikasi, membangun kerja masyarakat, mendengar dan mencatat serta
sama Satpam maupun pengguna Satpam berusaha mewujudkan harapan masyarakat
yang ada di wilayahnya. sebatas kewenangan, serta menghadiri atau
memfasilitasi forum diskusi/pertemuan
Dilihat dari wawancara diatas dapat yang diselenggarakan oleh kelompok
disimpulkan bahwa komunikasi antara masyarakat dan memanfaatkannya untuk
Bhabinkamtibmas dengan awak membangun kemitraan antara Polri dan
siskamling yang ada di Kelurahan masyarakat dalam rangka memecahkan
Pangkalan Kerinci Barat berjalan dengan dan menanggulangi ganguan Kamtibmas.
baik, namun pada kenyataannya dapat
dilihat bahwa hanya 1 awak siskamling Dapat dilihat bahwa kepercayaan
yang masih aktif dari 25 rukun tetangga masyarakat kepada Bhabinkamtibmas
yang ada di Kelurahan Pangkalan Kerinci dalam pembentukan sebuah forum
Barat, ditetapkannya Bhabinkamtibmas kemitraan sudah berkurang disebabkan
disetiap Kelurahan/Desa yaitu untuk oleh kepemimpinan Bhabinkamtibmas
melatih dan mengaktifkan kembali sebelumnya. Disini Bhabinkamtibmas
siskamling disetiap rukun tetangga yang dituntut untuk dapat menumbuhkan
merupakan salah satu dari empat kegiatan kembali rasa percaya para pihak yang ikut
pembinaan keamanan dan ketertiban bermitra dalam forum ini agar
masyarakat (Kamtibmas) Bhabinkamtibmas dapat membentuk
Bhabinkamtibmas agar tujuan untuk kembali forum kemitraan yang baru
mewujudkan Kamtibmas di dengan memberikan kepercayaan yang
Kelurahan/Desa dapat benar-benar besar kepada mereka dan memberikan
terwujud dan dirasakan seluruh masyarakat fungsi dibentuknya forum tersebut bukan
hanya sekedar dibentuk saja. Namun pada

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 9


kenyataannya sampai saat ini sudah ditentukan untuk dilaksanakan oleh
Bhabinkamtibmas belum dapat seluruh Bhabinkamtibmas disetiap
membentuk kembali forum kemitraan di Kelurahan /Desa yang ada.
Kelurahan Kerinci Barat.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Padahal pembentukan forum Pembinaan Kamtibmas di Kelurahan
kemitraan di Kelurahan Pangkalan Kerinci Pangkalan Kerinci Barat
Barat sangat penting karena dengan
dibentuknya forum kemitraan dapat Dalam penelitian yang penulis
mempermudah dan percepat terwujudkan lakukan di Bhabinkamtibmas Kelurahan
Kamtibmas serta menambah kepercayaan Pangkalan Kerinci Barat, penulis dapati
masyarakat terhadap tujuan dari setiap bawhasanya pembinaan Keamanan dan
program kerja Bhabinkamtibmas sehingga Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di
mau ikut serta dalam program tersebut. Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat cukup
baik, dan ada beberapa faktor yang ditemui
d. Pembinaan Potensi Masyarakat serta berpengaruh dalam upaya
mewujudkan Kamtibmas di Kelurahan
Mengadakan tatap muka dengan Pangkalan Kerinci Barat. Selain fenomena
tokoh-tokoh masyarakat baik individu yang penulis paparkan dalam bab
maupun kelompok-kelompok/organisasi pendahuluan sebelumnya, penilaian
serta periodik maupun secara situasional penulis lakukan berdasarkan hasil
dalam rangka menjalin komunikasi yang wawancara serta pengamatan pribadi di
baik, memecahkan masalah-masalah sosial lapangan.
dilingkungan masyarakat.
Faktor-faktor yang menghambat dan
Mendata tokoh masyarakat, tokoh mempengaruhi kualitas pelaksanaan
agama, tokoh adat, tokoh pemuda, serta program kerja Bhabinkamtibmas di
kelompok-kelompok masyarakat baik Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat yaitu:
formal/informal yang ada diwilayahnya,
mengadakan pendekatan secara individual 1. Sumber Daya Manusia
baik kepada tokoh agama, tokoh
masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, Dari segi kejelasan tujuan dan
maupun kepada kelompok/komunitas yang fungsi, maka optimalisasi pembinaan
ada diwilayahnya, serta membangun dan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
mewujudkan kemitraan dengan semua (Kamtibmas) di Kelurahan Pangkalan
potensi masyarakat yang ada diwilayah Kerinci Barat masih kurang optimal.
kerjanya. Dalam kenyataannya pelaksanaan
pembinaan Keamanan dan Ketertiban
Dari hasil wawancara diatas Masyarakat (Kamtibmas) di Kelurahan
menjelaskan bahwa komunikasi dan Pangkalan Kerinci Barat ini hanya
koordinasi antara Bhabinkamtibmas difokuskan pada fungsi Bhabinkamtibmas
dengan perangkat yang ada di Kelurahan semata, semantara fungsi yang lain seperti
Pangkalan Kerinci Barat berjalan dengan pembinaan Keamanan dan Ketertiban
baik, namun pada kenyataannya terdapat Masyarakat (Kamtibmas) di Kelurahan
masalah pembinaan Kamtibmas di Pangkalan Kerinci Barat yang belum
Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat yang dirasakan masyarakat. Kondisi
mana komunikasi Bhabinkamtibmas yang demikian ini lebih disebabkan oleh
dengan sasaran dari kegiatan pembinaanya
kemampuan Bhabinkamtibmas dalam
separti kepada Pelajar, siskamling dan memahami tujuan dan sasaran pembinaan
forum yang sampai sekarang belum Kamtibmas tersebut.
berjalan sesuai dengan program kerja yang

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 10


2. Komunikasi Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat
belum melaksanakan pembinaan
Dari hasil wawancara diatas Kamtibmas dengan maksimal,
menjelaskan bahwa komunikasi antara kegiatan pembinaan pertama adalah
Bhabinkamtibmas dengan masyarakat di pembinaan ketertiban masyarakat.
Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat tidak Pembinaan yang dilakukan adalah
ada masalah, namun pada kenyataan nya kepada remaja dan pelajar/mahasiswa
terdapat masalah dalam pelaksananya yang ada di Kelurahan Pangkalan
dimana masih banyak masyarakat yang Kerinci Barat. Tetapi kegiatan ini
belum pernah dikunjungi oleh belum pernah dilakukan ke sekolah-
Bhabinkamtibmas untuk sekolah yang ada di Kelurahan
mengkomunikasikan tentang pembinaan Pangkalan Kerinci Barat, mereka
Kamtibmas daripada Bhabinkamtibmas mengatakan hal ini telah
tersebut. Belum menyeluruhnya direncanakan, namun tak kunjung
kumunikasi yang dilakukan oleh dilaksanakan hanya sekendar kunjung
Bhabinkamtibmas dengan masyarakat di dan foto dokumentasi saja. Kegiatan
Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat pembinaan yang kedua yaitu
membuat kurangnya pemahaman pembinaan keamanan swakarsa, sudah
masyarakat terhadap Kamtibmas yang melakukan kunjungan namun untuk
menjadi tujuan utama dari pelaksanaan melatih dan membina secara bersama
pembinaan Kamtibmas di Kelurahan belum terlaksana. Kegiatan pembinaan
Pangkalan Kerinci Barat tersebut. ketiga yaitu pembinaan pempolisian
masyarakat dulu sudah pernah
3. Anggaran membentuk forum kemitraan namun
Dalam pelaksanaan pembinaan tidak berjalan aktif dan yang terakhir
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat kegiatan pembinaan Kamtibmas yaitu
(Kamtibmas) di Kelurahan Pangkalan pembinaan potensi masyarakat yang
Kerinci Barat ini tampak jelas bahwa juga berjalan hanya sekedar
keadaan anggaran yang dimiliki oleh kunjungan semata.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Pangkalan 2. Faktor-faktor yang menghambat
Kerinci Barat ini sangatlah kurang. Hal ini pelaksanaan pembinaan Keamanan
dapat dibuktikan dari beberapa rencana dan Ketertiban Masyarakat
yang dibuat oleh Bhabinkamtibmas (Kamtibmas) di Kelurahan Pangkalan
Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat yang Kerinci Barat yaitu Sumber Daya
tidak berjalan yang disebabkan oleh Manusia (Bhabinkamtibmas) dalam
pendanaan yang masih kurang dari yang hal ini masih belum dapat merubah
dibutuhkan. pola pikir masyarakat untuk
mewujudkan Kamtibmas tersebut,
Kesimpulan tidak hanya itu faktor penghambat
dalam pelaksanaan pembinaan
Adapun kesimpulan dari hasil Kamtibmas juga dipengaruhi oleh
penelitian mengenai pelaksanaan komunikasi Bhabinkamtibmas dengan
pembinaan Keamanan dan Ketertiban masyarakat yang masih sangat minim
Masyarakat (Kamtibmas) di Kelurahan untuk memahami fungsi Kamtibmas
Pangkalan Kerinci Barat sebagai berikut: di lingkungan bermasyarakat. dalam
mewujudkan Kamtibmas di Kelurahan
1. Bhabinkamtibmas Kelurahan
yang ada serta anggaran juga
Pangkalan Kerinci Barat selaku pihak
mempengaruhi pelaksanaan
yang bertanggung jawab untuk
pembinaan Kamtibmas karena tanpa
melaksanakan pembinaan terhadap
adanya anggaran yang memadai
masyarakat yaitu masyarakat di

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 11


pelaksanaan pembinaan Kamtibmas kegiatan pembinaan yang diharapkan
tersebut tidak dapat berjalan dengan oleh masyarakat Kelurahan Pangkalan
lancar. Kerinci Barat. Selanjutnya
Saran Bhabinkamtibmas harus mengajukan
anggaran baru dalam rapat
Berdasarkan penelitian dan pembentukan Bhabinkamtibmas untuk
pengamatan serta dari kesimpulan diatas, tahun depannya, agar seluruh kegiatan
adapun saran yang dapat penulis berikan yang telah direncanakan dapat
untuk Bhabinkamtibmas di Kelurahan terlaksana tanpa hambatan masalah
Pangkalan Kerinci Barat ialah: dana.
1. Bhabinkamtibmas Kelurahan Pangkalan
DAFTAR PUSTAKA
Kerinci Barat harus segera
Efendi,Mahrizal. 2003. Pembinaan
melaksanakan Pembinaan Kamtibmas
Ekonomi dan Budaya Indonesia. Jakarta :
seperti pembinaan kemanan
Balai Pustaka.
masyarakat, pembinaan keamanan
swakarsa, pembinaan pempolisian Herdiansyah, Haris. 2015.
masyarakat, serta pembinaan potensi Wawancara, Observasi, dan Focus
masyarakat melalui penyuluhan, Groups: Sebagai Instrumen Penggalian
sosialisasi, serta pelatihan yang rutin Data Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo
dan sesuai peraturan yang ada sehingga Persada.
masyarakat Pangkalan Kerinci Barat
benar-benar dapat ikutserta Musanef. 2010. Manajemen
mewujudkan Kamtibmas dilingkungan Kepegawaian. Jakarta : PT Perca. Rudi,
tersebut serta Kamtibmas yang menjadi
tujuan utama dibentuknya Djam’an Satori dan Aan Komariah.
Bhabinkamtibmas dapat terwujud 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif.
sesuai tujuan yang ada dan kamtibmas Bandung: Alfabeta.
tersebut dapat benar-benar dirasakan
masyarakat di Kelurahan Pangkalan Suhardi. 2008. Sistem Manajemen
Kerinci Barat. ISO. Jakarta: Balai Pustaka.
2. Bhabinkamtibmas Kelurahan Pangkalan
Kerinci Barat segera menambah sumber Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
daya manusia yang sesuai dengan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
bidangnya agar kegiatan pembinaan Alfabeta.
Kamtibmas berjalan dengan baik dan
tidak menjadi penghambat lagi dalam Supratikno. 2001. Pembinaan
kegiatan pembinaan ini. Sumbar daya Organisasi. Jakarta : PT Raja Grafindo
manusia yang handal dibidangnya akan Persada.
berdampak baik terhadap
Tjokroadmudjoyo, Bintoro. 2011.
perkembangan lembaga yang dibina
Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran
sehingga kegiatan pembinaan akan
Daerah. Graha Ilmu: Yogyakarta.
berhasil dilaksanakan. Kemudian
Bhabinkamtibmas harus menjalin Usman, Nurdin. 2002. Konteks
komunikasi yang baik dengan lembaga Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta:
kesenian yang dibina dengan PT. Raja Grafindo Persada.
menjalankan komunikasi yang baik
Bhabinkamtibmas dapat mengetahui Westra, Pariata. 2002. Administrasi
masalah-masalah yang dihadapi oleh Perusahaan Negara. Gadjah Mada
masyarakat sehingga Bhabinkamtibmas Universiti Press : Yogyakarta
dapat memberikan bentuk-bentuk

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 12


Wijaya. 2000. Manajemen Organisasi.
Jakarta : Rajawali Press.

Peraturan Perundangan-undangan

Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002


Tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia

Peraturan Kepala Kepolisian Negara


Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015
Tentang Pemolisian Masyarakat Bab II
Pasal 25-31

Internet

https://krisnaptik.com/2013/04/14/per
an-bhabinkamtibmas-dalam-peningkatan-
pelayanan-masyarakat/

https://www.neliti.com/id/publications
/10657/mewujudkan-pelayanan-
kamtibmas-yang-prima-melalui-strategi-
pencegahan,penangkala
http://ejurnal.unisri.ac.id/indpex.php/T
ransformasi/article/view/1745

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 13

Potrebbero piacerti anche