Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Bab 1 Valas dan Bursa Valas (Forex and Forex Market) ......................................... 15
A. Pengertian Valas (Forex or Foreign C urrency)........................................... 15
B. Mekanisme Bursa V a la s.................................................................................... 16
Bab 2 Macam-macam Kurs dan Bursa Valas (Forex Rate and M a rk e t)............... 20
A. Spot Rate dan Spot Market ............................................................................. 20
B. Forward Rate dan Forward Market ............................................................ 22
C. Currency Futures Market dan Option Market ......................................... 25
D. Euro Currency Market ........................ 37
Bab 3 Sistem Penerapan Kurs Valas dan Faktor yang Mempengaruhinya (Forex
Rate Determination System and Factors Influencing the Fo rex).............. 40
A. Macam-macam Sistem Penerapan Kurs Valas .......................................... 40
1. Fixed Exchange R a te .................................................................................... 40
2. Floating Exchange Rate (FER) .................................................................. 42
3. Pegged Exchange Rate Sy stem ................................................................. 45
B. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kurs V alas................................... 46
1. Perbedaan Supply dan Demand Foreign C u rren cy............................ 46
2. Posisi Balance of Payment (BOP) ............................................................ 48
3. Tingkat Inflasi................................................................................................. 50
4. Tingkat B u n g a................................................................................................ 51
5. Tingkat Pendapatan ......................................................................... 52
6 . Pengawasan Pemerintah............................................................................. 52
7. Ekspektasi dan Spekulasi /Isu /Rum or....................... ;.......................... 52
C. Sistem Penerapan Kurs dan Lalu Lintas Valas ........................................ 54
Bab 4 Hubungan Kurs Valas dengan Inflasi dan Tingkat Bunga (Relation
Between Forex Rate with Inflation and Interest Rate) ............................... 57
A. Interest Rate Parity Theory (IRP Theory).................................................. 57
B. Purchasing Power Parity Theory (PPP Theory)....................................... 61
C. International Fisher Effect Theory (IFE Theory) ...................................... 67
D. Kondisi Keseimbangan International (International Parity Condition) 71
E. Korelasi Pergerakan atau Fluktuasi Kurs Valas dengan Tingkat Inflasi
dan Suku Bunga Riil serta Suku Bunga Nominal di Suatu Negara...... 74
Keterangan:
Suatu perusahaan A di negara I (IDR-Indonesia) meminjam
uang (modal) dari lembaga keuangan B di negara II (GBP-
Inggris) untuk investasi atau membangun perusahaan industri
pabrikasi (manufacturing) C di negara III (VND-Vietnam)
dengan m em beli dan m enggu nakan bahan baku dari
perusahaan D di negara IV (MYR-Malaysia) dan menggunakan
teknologi serta tenaga ahli yang disuplai oleh perusahaan E di
negara V (JPY-Jepang). Hasil produksinya dipasarkan oleh
perusahaan F di negara VI (USD-Amerika Serikat).
Ilustrasi di atas menunjukkan dan membuktikan bahwa
keb erh asilan dan kelan caran selu ru h tran sak si ekonom i
in tern asion al yang terjad i akan sangat m em erlukan dan
menggunakan valas atau forex sebagai sarana utamanya.
G lobalisasi yang m enim bulkan keterkaitan atau keter
gantungan internasional di atas ternyata pada tahap tertentu telah
VALAS UNTUK MANAJER 13
dan kurs valas (Interest Rate Parity Theory atau IRP Theory),
hubungan tingkat inflasi dan kurs valas (Purchasing Power Parity
Theory atau PPP Theory), serta International Fisher Effect Theory (IFE
Theory).
Pada bab 5 dibahas perdagangan valas sebagai komoditas
dan risiko yang mungkin timbul. Terakhir pada bab 6 dibicarakan
berbagai exposure atau risiko yang mungkin dihadapi perusahaan
dan berbagai langkah manajemen yang dapat dilakukan untuk
mengatasinya.
A. PENGEK
VALAS
HARD
CURRENCY
SOFT
CURRENCY
- \d a n g a n
- SVISA
\
\
B ab
HARD Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pem baya
CURRENCY ran dan k esatu an h itu n g d alam tran sak si ekon om i dan
keuangan internasional disebut sebagai hard currency, yaitu
mata uang yang nilainya relatif stabil dan kadang-kadang
mengalami apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan dengan
mata uang lainnya.
M ata uang hard currency ini pada umumnya berasal dari
negara-negara industri m aju seperti dolar-Am erika Serikat
(U SD ), y e n -Jep a n g (JP Y ), d eu tch m ark -Je rm an (D E M ),
poundsterling-Inggris (GBP), franc-Perancis (FRF), dolar-Aus
tralia (AUD), franc Swiss (SFR), dan lain-lain.
•
AT AS'GAN Total valas yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari
EYISA suatu negara yang pada umumnya disebut juga sebagai
cadangan devisa negara tersebut yang dapat diketahui dari
p osisi Balance o f Payment (BOP) atau neraca pem bayaran
internasionalnya.
16 VALAS UNTUK MANAJER
BANK DEVISA Dalam hal ini yang diartikan dengan bank devisa adalah
bank ip r ilim p p m p r.m ta K ^ ia n --^ a w i apkan atau
diizin can olfflij f&SfiA ft& A j ;al, m m beli dan
m enyi npan, si ■lintas j embayaran
intern; sional a1
Bila kurs atau forex rate yang berlaku pada w aktu itu
sebesar Rp5.000/USD, untuk mendapatkan US10,000, importir
A m em bayar rupiah sebanyak USD10,000 x Rp5.500/USD =
Rp55.000.000.
Dari uraian mekanisme bursa valas di atas dapat disim
pulkan bahwa fungsi bursa valas adalah sebagai berikut:
□ Menyelengarakan transaksi pem bayaran internasional;
UNGSI BURSA □ M e n y e d ia k a n fa s ilita s k re d it ja n g k a p e n d ek u n tu k
■ \LAS pem bayaran internasional;
□ M em berikan fasilitas hedging, yaitu tindakan pengusaha
atau pedagang valas untuk menghindari risiko kerugian atas
fluktuasi kurs valas atau forex rate yang dibahas dalam bab 6.
18 VALAS UNTUK MANAJER
Kurs yang berlaku ini disebut sebagai kurs jual atau sell SELLING ATAU
ing rate atau ask rate untuk USD, yaitu Rp5.500 per USD yang ASK RATE
akan sama dengan kurs beli atau buying rate atau bid rate
untuk rupiah, yaitu U S D }£500 atau USD0.0001818 per rupiah.
— REX QUOTA-
D alam hal in i, y an g p erlu d ip erh a tik a n ad alah b ah w a ■ ON
penentuan kurs jual dan kurs beli akan selalu dilihat dari sisi
bank.
D alam hal Bank BN I m em erlukan jum lah valas yang
banyak untuk memenuhi permintaan nasabah, Bank BNI dapat ' - CT QUOTA-
m enghubungi bank devisa lain atau Bank Indonesia (bank
sentral) untuk m embeli valas atau USD.
S e b a lik n y a , ek sp o rtir g arm en D di Ja k a rta , se te la h
menerima pembayaran dari importir C di New York tentu akan
m enjual USD yang diterim anya kepada bank di m ana dia
m enjadi nasabah, m isalnya Bank BCA. untuk mendapatkan
nilai lawannya dalam rupiah yang akan digunakannya untuk
RECT QUOTA-
m em bayar berbagai pengeluarannya di dalam negeri, seperti
m em bayar gaji karyawan, pajak, dan lain-lain.
Dalam hal Bank BCA m em punyai terlalu banyak, valas,
dia dapat m enjual atau menawarkannya kepada bank devisa
atau Bank Indonesia (bank sentral) untuk menjual valas atau USD.
Dalam hal ini, kurs yang berlaku disebut sebagai kurs BUYING/ BID RATE
beli atau buying rate atau bid rate untuk USD, yaitu Rp4.800 per
USD, yang akan sama dengan kurs jual atau selling rate atau
ask rate untuk rupiah, yaitu USD % 800 atau USDO.0002083 per
rupiah.
Dari uraian di atas dapat disim pulkan bahwa:
□ Kurs Jual USD Kurs Beli Rp
(Rp5.500/USD) (USD0.0001818/Rp)
□ Kurs Jual Rp Kurs Beli USD
(USD0.0002083 /Rp (Rp4.800/USD)
□ Kurs Jual USD > Kurs Beli USD
(Rp5.500/USD) (Rp4.800/USD)
DAN PIPS
□ Kurs Jual Rp > Kurs Beli Rp
(USDO.0002083 /Rp) (USD0.0001818/Rp) J
Dalam hal ini, kurs jual suatu mata uang atau valas akan SPREAD c
selalu lebih tinggi daripada kurs belinya. Mengapa demikian? c
D itin ja u d a ri s is i b a n k , b a n k d e v isa s e la lu b e ru s a h a a
Valas dan Bursa Valas 19
: RECT QUOTA Direct quotation adalah sistem yang menyatakan nilai mata
TION uang suatu negara (domestic currency) yang diperlukan atau
diperoleh untuk satu unit valas (foreign currency). Penulisan
nya dilakukan dengan m enempatkan nilai domestic currency
di depan dan unit foreign currency-nya di belakang. Contoh:
Di Indonesia, Rp5.500 = ' USD1
Di Amerika Serikat, USDO,0001818 = R pl
Tabel 1.1
D irect & In direct Q uotation
~OINT DAN PIPS Kurs valas atau forex rate untuk semua mata uang, kecuali
JPY dan ITL, biasanya ditulis dengan sistem empat desimal
atau empat angka di belakang koma (0.0001) yang biasanya
d ise b u t satu point. Pip m eru ju k k ep ad a an g k a k elim a
dibelakang kom a (0.00001). Untuk USD/JPY point merujuk
angka desim al keenam , dan angka desim al ketujuh untuk
USD/ITL.
MACAM-MACAM KURS DAN BURSA
VALAS (FOREX RATE AND MARKET)
Tabel 2.1
Daftar Kurs Valas Tanggal 22 Desember 1997
Bank Internasional Indonesia
U SD , 4.800,00 5.500,00
AUD 3.125,00 3.675,00
CAD 3.200,00 3.950,00
CHF 3.205,00 3.825,00
DEM 2.650,00 3.100,00
FRF 750,00 930,00
GBP 7.900,00 9.350,00
HKD 600,00 25,00
ITL 2,00 3,75
5F : T MARKET
JPY 36,50 43,75
MYR 1.200,00 1.450,00
T RATE
NLG 2.325,00 2.800,00
NZD 2.925,00 3.575,00
SGD 2.875,00 3.300,00
Sebagai contoh, daftar spot rate atau kurs valas yang berlaku
di Jakarta pada tanggal 22 Desem ber 1997 dapat dilihat dalam
Tabel 2.1 (menurut Bank BII).
22 VALAS UNTUK MANAJER
Dari daftar spot rate di atas dapat pula dihitung spot cross CROSS RATE
rate atau kurs silang yang berlaku di Jakarta pada tanggal
22 Desem ber 1997 m isalnya sebagai berikut.
JP Y / x R p / _ JP Y l/ x R p 4 .8 0 0 /
/R p /U S D “ /R p 4 3 ,7 5 /U S D
■ARD
= JP Y 1 0 9 ,7 1 / contract
, /U S D
DEKRIT Forward rate dan forward market tim bul karena adanya
MXON 15-8-1971 ketidakpastian dan fluktuasi kurs valas. Hal ini terutama terjadi
semenjak berlakunya sistem kurs mengambang (floating rate
system) setelah Dekrit Presiden Nixon pada tanggal 15 Agustus
1971. Dekrit tersebut antara lain menyatakan bahwa nilai mata
uang USD tidak dikaitkan lagi dengan emas.
hari RP3-20°/
/DEM
24 VALAS UNTUK MANAJER
m em b a y a r s e b e s a r D E M I,000,000.00 * R p3.200/^ =
Rp3.200.000.000,00
Pem bayaran ini dilakukan dengan forward premium
sebesar:
3.200 - 3.100 360
= ------------------- x ----- x 100
3.100 120
= 0,032258 x 3 x 100 = 9,6774% per tahun
FR SR 360
Forward Premium/Discount ------— x ----- x 100
SR n
I
Macam-Macam Kurs dan Bursa Valas 2 5
Tabel 2.2
M ata Uang A sing yang
D iperdagangkan di IM M
1. AUD 100,000.00
2. GBP 62,500.00
3. CAD 100,000.00
4. FRF 250,000.00
5. DEM 125,000.00
6. JPY 12,500,000.00
7. CHF 125,000.00
26 VALAS UNTUK MANAJER
Gambar 2.1
Tindakan Spekulator
Tabel 2.3
Premium fo r GBP O ption on A pril 8,1991
Call option ini dapat dan biasa digunakan oleh perusahaan CALL OPTION
untuk melindungi atau meng-cover open position payable dari
transaksi keuangan internasionalnya seperti contoh di bawah
ini.
Misalnya sebuah perusahaan USA akan ikut tender sebuah
proyek di Jerman dengan nilai DEM625,000.00 dalam tiga bulan
yang akan datang.
D alam hal ini, karena perusahaan U SA tersebut akan
m emerlukan dana sebesar DEM625,000 dalam tiga bulan yang
akan datang m aka dapat dilakukan kontrak untuk DEM call
option dengan asumsi sebagai berikut:
□ exercise/strike price = USD0.50/DEM
□ call option premium = USD0.02/unit
□ future spot rate = USD0.53/DEM
M enurut ketentuan, standar unit kontrak currency option
adalah sebesar y2 dari currency future u ntuk D EM , yaitu
Y2 x 125,000 = 62,500 unit DEM. Oleh karena itu, untuk meng-
cover DEM 625,000 akan diperlukan sepuluh option contract.
Macam-Macam Kurs dan Bursa Valas 31
G am bar 2.2
C all O ption
*1 SIMPULAN Akan tetapi, dengan mem beli atau m elakukan DEM call
option, perusahaan hanya membayar sebesar USD325,000.00.
Ini berarti perusahaan mendapat keuntungan atau terhindar
dari risiko kerugian sebesar USD331,250 - USD325,000 = USD
6,250.00.
Catatan:
□ BEP akan tercapai apabila future spot rate sama dengan strike
" price + premium.
□ Makin tinggi apresiasi future spot rate dibandingkan dengan
strike price m aka m akin besar kem ungkinan call option
direalisasi dengan m endapat keuntungan.
32 VALAS UNTUK MANAJER
Grafik 2.1
C all O ption untuk Pembeli
Keterangan:
□ BEP tercapai pada saat future spot rate sebesar USD1.52 atau
sam a d en g an strike price d ita m b a h d en g an prem ium
(USD1.50 + USD0.02 = USD1.52).
□ Pembeli akan menanggung kerugian tertinggi atau max. loss
sebesar USD0.02 per unit, tetapi m em punyai kemungkinan
untuk m endapat keuntungan yang tak terbatas (unlimited
profit), sesuai dengan kenaikan future spot rafe-nya.
34 VALAS UNTUK MANAJER
Grafik 2.2
C all O ption untuk Penjual
+ USD0.04 1*
+ USD0.02 1*•
N et P r o f i t
Max. Profit
■Future Spot Rate
1.46 1.48
- U S D 0.02.>
- USD0.04 i ►
- U S D 0.06 '* \
7\
terangan:
>
U SD 1.50+ USD0.02.
Penjual akan m em peroleh keuntungan tertinggi atau max.
□
profit s e b e s a r U S D 0 .0 2 p er u n it, te ta p i m e m p u n y a i
kem ungkinan untuk m enanggung kerugian yang tidak
terbatas (unlimited loss), sesuai dengan kenaikan future spot
rate- nya.
Grafik 2.3
Put O ption untuk Pembeli
+ USD0.06 >
N et P r o f i t
1.54
-•--- ©• •Future Spot Rate
- USD0.041•
- USD0.06
Macam-Macam Kurs dan Bursa Valas 3 5
Keterangan:
□ BEP tercapai pada saat future spot rate sebesar U SD 1.47atau
sam a d engan strike price d ik u ran g d engan prem ium
(USD1.50 - USD0.03 = U SD 1.47).
□ Pembeli akan m enanggung kerugian tertinggi atau max.
loss s e b e s a r U S D 0 .0 3 p er u n it, te ta p i m e m p u n y a i
kem ungkinan untuk m endapat keuntungan yang tidak
terbatas (unlimited profit), sesuai dengan penurunan future
spot rate-nya.
Grafik 2.4
Put O ption untuk Penjual
N et P ro fit
Keterangan:
□ BEP tercapai pada saat future spot rate sebesar U SD 1.47atau
sam a dengan strike price ditam bah dengan prem ium
(USD1.50 - USD0.03 = USD1.47).
□ Penjual akan m endapat keuntungan tertinggi atau max.
profit se b e sa r U S D 0.03 per u n it, te ta p i m em p u n y ai
kem ungkinan untuk m enanggung kerugian yang tidak
terbatas (unlimited loss), sesuai dengan penurunan future spot
rafe-nya.
Proses recycling daur ulang Euro dan petro dollars inilah PETRO DOLLARS
yang semakin mendorong bertum buh dan berkem bangnya
Euro currency atau Euro dollars market hingga sekarang ini
m enjadi sum ber dana utam a bagi multinational corporation
(M NC) dan negara sedang berkem bang (N SB), term asuk
Indonesia.
Gambar 2.3
R ecycling Euro D ollars
-3 0 R
ZBOR
* ETRO DOLLARS
? Z CYCLING EURO
70LLA R S
Sumber (supplier) utama dari Asian dollars market ini adalah
lembaga keuangan, perusahaan multinasional, dan lembaga
pemerintah yang kelebihan cash-dollars. Sebaliknya, peminjam
utama adalah perusahaan-perusahaan industri atau manufak-
- r AN DOLLARS turing yang mem erlukan pendanaan untuk pengembangan
WA.RKhT usahanya, terutama di kawasan Asia.
SISTEM PENETAPAN KURS VALAS DAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
(FOREX DETERMINATION SYSTEM AND
FACTORS INFLUENCING THE FOREX)
Grafik 3.1
Sistem D irty F lo a t
Keterangan:
Q$ = Kuantitas USD
Sfc dan Dfc = Supply dan Demand Foreign Currency
Sdc dan Ddc = Supply dan Demand Domestic Currency
Berdasarkan sistem dirty float atau kurs m engam bang
terkendali maka nilai tukar atau Rp terhadap USD ditentukan
oleh perpotongan antara Sfc dengan Dfc pada kuadran positif
sisi kanan (yaitu titik A) atau perpotongan antara Sdc dengan
Ddc pada kuadran negatif sisi kiri yaitu (pada titik A l).
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa kurva supply for
eign currency (Sfc) pada kuadran positif di sisi kanan akan
sama dan sejajar dengan kurva demand domestic currency
(Ddc) pada kuadran negatif di sisi kiri. Sebaliknya, kurva
demand foreign currency (Dfc) pada kuadran positif di sisi kanan
akan sama dan sejajar pula dengan kurva supply domestic cur
rency (Sdc) pada kuadran negatif di sisi kiri.
44 VALAS UNTUK MANAJER
Gambar 3.1
Pengaruh Intervensi
Pemerintah terhadap Kurs Valas
STERVENSI
-EMERINTAH
- L7PLY VALAS □ Ekspor barang dan jasa yang menghasilkan valas atau forex;
□ Impor m odal atau capital import dan transfer valas lainnya
dari luar negeri ke dalam negeri.
Grafik 3.2
Pengaruh Permintaan dan
Penawaran terhadap Kurs Valas
Keterangan:
QUSD = Kuantitas USD
Sfc = Supply Foreign Currency
Dfc = Demand Foreign Currency
Xbj = Ekspor Barang dan Jasa
Mbj = Im por Barang dan Jasa
Cm = Capital Import
Cx = Capital Export
48 VALAS UNTUK MANAJER
3. Tingkat Inflasi
Bagaimana tingkat inflasi dapat mempengaruhi kurs valas
atau forex dapat digambarkan pada Grafik 3.3.
Grafik 3.3
Pengaruh Inflasi terhadap Kurs Valas
se b e sa r JP Y 1 0 0 p er U SD . D ia su m sik a n in fla s i di U SA
m eningkat cukup tinggi (misalnya m encapai 5%), sedangkan
inflasi di Jepang relatif stabil (hanya 1%) dan barang-barang
yang dijual di Jepang dan USA relatif sama dan dapat saling
mengsubstitusi.
Dalam keadaan demikian tentu harga barang-barang di
USA akan lebih mahal sehingga impor USA dari Jepang akan
m eningkat. Im por U SA yang m eningkat ini akan m eng
akibatkan perm intaan terhadap JPY m eningkat pula.
Sistem Penetapan Kurs Valas dan Faktor yang Mempengaruhinya 51
4. Tingkat Bunga
H am pir sam a dengan pengaruh tingkat inflasi, m aka
perkem bangan atau perubahan tingkat bunga pun dapat
berpengaruh terhadap kurs valas atau forex rate. Pengaruh
tersebut dapat dijelaskan dengan Grafik 3.4.
Grafik 3.4
Pengaruh Tingkat Bunga terhadap Kurs Valas
D EM 2.00/U SD
DEM I .90/U SD
QUSD
Grafik 3.5
Pengaruh Tingkat
Pendapatan terhadap Kurs Valas
Rp5.500/USD
Rp5.000/USD
6. Pengawasan Pemerintah
Faktor pengawasan pemerintah yang biasanya dijalankan
dalam berbagai bentuk kebijaksanaan moneter, fiskal, dan
perdagangan luar negeri untuk tujuan tertentu mempunyai
p engaruh terhad ap kurs v alas atau forex rate. M isalnya:
pengaw asan lalu lintas devisa, peningkatan trade barrier,
pengetatan uang beredar, penaikan tingkat bunga, dan sebagai-
nya. Kebijaksanaan pemerintah tersebut pada umumnya akan
berpengaruh terhadap penawaran dan perm intaan valas atau
forex yang pada gilirannya akan berpengaruh pula terhadap
kurs valas atau forex rate.
kurs valas atau forex rate USD. A danya spekulasi atau isu
devaluasi Rp karena defisit current account yang besar juga
berpengaruh terhadap kurs valas atau forex rate di m ana valas
secara um um m engalam i apresiasi.
Pada dasarnya, ekspektasi dan spekulasi yang timbul di
m asyarakat tersebut akan m em pengaruhi perm intaan dan
penaw aran valas yang akhirnya akan m em pengaruhi kurs
valas atau forex rate.
Dem ikian pula halnya dengan adanya isu dan rumor,
m isalnya sakitnya Presiden atau M enteri Keuangan dapat
mempengaruhi sentimen dan ekspektasi masyarakat sehingga
m empengaruhi permintaan dan penawaran valas yang akan
berakibat pada fluktuasi kurs valas. Salah satu contoh kongkret
adalah naiknya kurs USD, hingga m encapai sekitar Rp6.000/
USD, karena adanya isu/rum or sekitar kesehatan Presiden
pada bulan Novem ber/Desember 1997.
Sehubungan dengan fluktuasi nilai Rp terhadap USD yang
sangat besar sejak akhir Juli sampai dengan Desember 1997,
w alaupun fundam ental ekonom i m akro Indonesia seperti
tin g k a t in fla s i, p o s is i BDP, d an la in -la in r e la tif b a ik ,
menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh adalah
unsur spekulasi/isu/rumor yang beredar di masyarakat bisnis.
Dengan dem ikian, fluktuasi Rp terhadap USD yang sangat
besar tersebut tidak dapat dijelaskan lagi hanya dengan teori-
teori ekonomi, tetapi juga harus dilihat dari aspek politik dan
sosial ekonomi.
Secara ringkas, perkembangan nilai fluktuasi kurs tengah
valas, khususnya USD terhadap Rp, sejak 28 Agustus 1971
sampai dengan awal Januari 1998 yang dicatat dari berbagai
sumber, dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Berdasarkan data pada Tabel 3.1, dapat dicatat bahw a
apresiasi USD terhadap Rp sejak 23 A gustus 1971 sam pai
dengan 8 Januari 1998 telah m encapai 2.545% atau rata-rata
± 94% per tahun, tetapi dengan catatan bahwa apresiasi yang
terjadi sejak akhir Juli 1997 lebih banyak disebabkan oleh
faktor-faktor psikologi sosial politis atau bersifat nonekonomis.
Sedangkan apresiasi IJSD sejak 1 Juli 1997 sampai dengan akhir
Desember 1997 atau dalam 6 t>ulan m encapai ± 125% atau rata-
rata ± 21 % per bulan dan jika dibandingkan sampai dengan
8 Januari 1998, maka apresiasi USD mencapai ± 308% atau
± 44% per bulan.
5 4 VALAS UNTUK MANAJER
Tabel 3.1
Tingkat D evalu asi/D epresiasi R upiah terhadap US D ollar
Tk. Devaluasi
Tgl/Tahun Kurs Lama Kurs Baru
Depresiasi (Rp1
yang relatif banyak, utang luar negeri yang relatif sedikit, tidak
m em punyai ikatan dengan IMF, pem erintah yang cukup
dipercaya dan m emiliki kesungguhan.
D alam pelaksanaannya di berbagai negara, kom binasi
keem pat sistem tersebut dapat bervariasi m ulai dari yang
sangat bebas, setengah bebas atau setengah ketat, sampai yang
sangat ketat, tergantung pada kondisi, situasi, kemampuan,
dan kemauan masing-masing. Kombinasi sistem yang berlaku
di Indonesia saat ini adalah sistem yang pertama, yaitu sistem
kurs bebas/m engam bang dan lalu lintas valas/devisa yang
sangat bebas.
Dari uraian berbagai kom binasi sistem tersebut di atas,
m aka dapat disim pulkan bahw a terdapat suatu hubungan
yang erat dan interaksi antara sistem lalu lintas valas dan sistem
kurs valas yang akhirnya akan m em pengaruhi stabilitas
pem bangunan dan pertu m bu han ekonom i suatu negara.
Hubungan yang erat dan interaksi antara kedua sistem tersebut
dapat dijelaskan m elalui mekanisme berikut.
G am bar 3.2
Pengaruh Sistem Valas terhadap GNP
Mempengaru ri employment
4
60 60
' A h'
An = (1 + if)FR
, SR,
5 8 VALAS UNTUK MANAJER
An = A h (l + if)(l + p)
An - Ah
rf
Ah
A h (l + if)(l + p ) - A h
rf
Ah
rf = (1 + i) (1 + p) - 1
(l + if)((l + p)) - l = ih
(l + if) (1 + p) = 1 + ih
1 + ih 1
P = l + if
Kesimpulan
□ M en u ru t teo ri IRP, te rja d in y a d ep resiasi FKF(foreign
currency) terhadap USD (domestic curency) adalah karena di
pasar uang atau money market tingkat bunga FRF (6%) lebih
tinggi 1% daripada tingkat bunga U SD (5%), sehingga
banyak investor m embeli sekuritas FRF di pasar uang atau
international money market yang m engharapkan keuntungan
dari selisih tingkat bunga tersebut. Akan tetapi, banyaknya
valas FRF yang akan diterima setahun kemudian menye
babkan nilai forward rate FRF di bursa valas atau forex market
depresiasi terhadap USD sebesar 0.94% atau mendekati 1%
(6% - 5%).
6 0 VALAS UNTUK MANAJER
- a CHASING POl
Pa(
d a p a t]
in flasi:
Pei
kan ber
daya bt
ASSEL diperke
: VE PRICE Per
Keterangan Grafik
yaitu h
Sum bu horizontal m enunjukan forward premium/discount.
sama d
Sumbu vertikal m enunjukkan selisih ih - if.
d alam :
Hubungan Kurs Valas dengan Inflasi dan Tegkat S .-g a 61
_ •V OF ONE PRICE Penjelasan teori ini didasarkan pada law of one price (LOP),
- JP) yaitu hukum yang m enyatakan bahwa harga produk yang
sama di dua negara yang berbeda akan sama pula bila dinilai
dalam currency atau mata uang yang sama.
6 2 VALAS UNTUK MANAJER
Teori ini dikenal sebagai teori purchasing power parity PPP ABSOLUT
absolute. Misalnya harga 1 kg buah apel-USA pada dua tempat ' d ervaluation
sebagai berikut:
Rp5.000,- USD1
Ini berarti bahwa harga 1 kg apel-USA = Rp5.000 = USD1
Grafik 4.2
O v e r v a lu a t io n a n d U n d e r v a lu a t io n
RP/
Kurs
USD
R p 5.500/U S D
R p 5.000/U S D
R p 4.500/U S D
Keterangan
QUSD = Kuantitas USD
SUSD = Supply USD
DUSD = Demand USD
□ Berdasarkan teori PPP absolut kurs valas atau forex rate
7PP RELATIF M enurut teori PPP relatif, kurs valas atau forex rate akan
beru bah u ntuk dapat m em pertahankan purchasing power.
Perubahan kurs valas atau forex rate tersebut dapat dihitung
sebagai berikut.
Misalkan:
Price Index Home Country = Ph
Inflation Rate Home Country = Ih
Price Index Foreign Country = Pf
Inflation Rate Foreign Country = If
Persentase (%) Perubahan Kurs Valas /Forex = ef
Dengan demikian, jika ada inflasi, harga barang di masing-
masing negara menjadi sebagai berikut.
Price Home Country = P h(l + Ih)
Price Foreign Country = P f(l + If)(l + ef)
Berdasarkan law of one price maka:
New Price Index Foreign Country = New Price Index Home
Country
„ , P h(l + Ih)
Pf(l + If)
ef = ---------- - 1
1 + If
Contoh:
1. Tingkat inflasi Indonesia = 9% per tahun
Tingkat inflasi USA = 3% per tahun
1 + 9% 1,09
ef = --------- - 1 = - — - 1
1 + 3% 1 ,0 3
1 + If
1 + 1% 1,01
ef = -------------- 1 = —— - 1
1 + 3% 1,03
ef = 0 ,98058 - 1 = - 0 ,0 1 9 4 2
ef = -1 ,9 4 %
r1 + ----------
d+ih)
FR = SR
t (1 + If)
SR(1 + Ih)
(1 + 10
Perhitungan dengan versi rumus atau formula yang lebih
sederhana adalah:
FR = SR (1 + (Ih - If)}
Grafik 4.3
Purchasing P ow er P arity Theory
K eterangan
Sumbu vertikal m enunjukkan selisih Ih - If.
Sumbu horizontal menunjukkan % perubahan spot rate.
□ Titik A m enunjukkan Ih - If = 5% (positif) dan sebagai
antisipasi maka foreign currency spot rate apresiasi juga 5%.
□ Titik B menunjukkan Ih - If = - 3% (negatif) dan sebagai
antisipasi m aka foreign currency spot rate depresiasi juga
sebesar 3%.
Dalam hal ini, sesuai dengan teori PPP relatif, perbedaan
tingkat inflasi antara dua negara cenderung akan diimbangi
(ioff set) dengan perubahan yang berlawanan dari currency
spot rate. Artinya, apabila inflasi dalam negeri lebih besar
daripada inflasi luar negeri atau Ih > If, foreign currency spot
rate akan apresiasi dan domestic currency spot rate depresiasi.
Sebaliknya, bila Ih < If, foreign currency spot rate akan spot
rate depresiasi dan domestic currency apresiasi.
Apabila persentase (%) selisih (Ih - If) m enunjukkan angka
y a n g r e la tif sam a, te ta p i d e n g a n p e ru b a h a n y an g
berlawanan (apresiasi atau depresiasi) pada foreign currency
spot rate, maka dikatakan titik A dan B tersebut berada pada
garis diagonal PPP line.
Hubungan Kurs Valas dengan Inflasi dan Tingkat Bunga 67
SR2 - SRI
X 100 = i ($) - i(Y)
SR1
Keterangan:
SRI = Spot rate periode pertama
SR2 = Spot rate periode kedua
i($) = Tingkat bunga USD
i (Y) = Tingkat bunga JPY
Selanjutnya m enurut teori IFE: actual or effective return (r)
dari investasi pada pasar surat berharga di pasar uang (money
market) luar negeri tergantung pada:
a. Foreign interest (if),
b. Persentase perubahan nilai forex (ef).
Dengan demikian, effective return di pasar uang atau bank
luar negeri dapat dirumuskan sebagai berikut:
r = (I + if)(l + ef) - 1
Hubungan Kurs Valas dengan Inflasi dan Tingkat Bunga 69
(1 + ih)
(1 + if)
Contoh:
Effective return home investment = ih = 11%
Interest rate foreign deposit = if = 12%
Agar effective return dari kedua investasi ini sama bagi
investor dom estik maka persentase (%) perubahan forex rate
akan mencapai sebesar:
ef
(l + ih)
(l + if)
(l + ll%)
- 0 ,0 0 8 9 - 0 ,8 9 %
(l +12%)
G rafik 4.4
In tern ation al Fisher E ffect Theory
G am bar 4.1
In tern ation al P arity Condition
Keterangan
1. Exchange Rate
Keterangan:
Rr (x) = Tingkat bunga riil di negara x
Rn (x) = Tingkat bunga nominal di x
I (x) = Tingkat inflasi di x
Pr (x) = Premium risiko di x
F (x) = Premium faktor lain di x
Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dijelaskan hal-hal
berikut.
• Bila pada kondisi awal di Indonesia diperoleh data sebagai
berikut.
Suku bunga SBI = 70%, inflasi = 50%, Pr = 15%, dan F = 0%,
maka Rr = 70% - (50% + 15% + 0%) = 5%.
• Bila suku bunga SBI turun m enjadi 40% , in flasi turun
m enjadi 15%, dan Pr = 15%, maka Rr = 40% - (15% + 15% +
0 %) = 10%.
Akibatnya, nilai rupiah akan naik atau apresiasi.
• Sebaliknya, bila suku bunga SBI = 50%, tingkat inflasi = 50%
(tetap tinggi), dan Pr = 15%, maka Rr = 50% - (50% + 15% +
0%) = —15% (negatif).
Akibatnya, nilai rupiah akan turun atau depresiasi.
Hubungan Kurs Valas dengan Inflasi dan Tingkat Bunga 75
Kesimpulan:
• Pergerakan atau fluktuasi kurs m em punyai hubungan
positif dengan suku bunga riil. Artinya, bila suku bunga
riil di x naik, maka kurs mata uang x akan naik dan demikian
pula sebaliknya.
• Perbedaan suku bunga nominal di antara dua negara atau
mata uang belum tentu m encerm inkan perbedaan suku
bunga riil.
B ab
total net turn over global forex market pada tahun 1989 mencapai
USD640 miliar. M enurut J.D. Daniels dan L.H. Radebaugh
(1995: 330), volum e transaksi global harian forex market pa da
bulan April 1992 sudah m encapai USD1,353 miliar dengan
perincian sebagai berikut.
ANGAN valas
Tabel 5.1
E MECHANISM Volume Transaksi Harian G lob a l Forex M arket
Bulan April 1992
Tabel 5.2
Komposisi Transaksi Harian Bulan April 1992
1. Spot 48,00%
2. Swaps 39,00%
3. Outright Forward (FC) 7,00%
4. Options 5,00%
5. Futures 1,00%
B. ARBITRAGE
1. L oca tio n a l A rbitrage
Perdagangan valas atau arbitrage dapat terjadi bila ada
perbedaan kurs ju al dan b eli antarbank atau antar money
changer. P erb e d a a n itu akan m em b eri p e lu an g k ep ad a
arbitrageur (pedagang valas) untuk mencari keuntungan dari
selisih ku rs ju al dan ku rs b eli dari b an k y an g berbed a.
Mekanisme Perdagangan Valas 79
Perbedaan kurs jual dan kurs beli dari beberapa bank pada
lokasi atau kota yang sam a dapat terjadi karena adanya
perbedaan penawaran dan permintaan yang dihadapinya.
Sebagai ilustrasi dari perbedaan tersebut dapat dilihat
pada contoh di bawah ini:
Tabel 5.3
Forex Q uotation R% SD di Jakarta
Bank A Bank B
Rp5.000/ R p 5 .0 5 0 /
Kurs Beli
/U S D /U S D
Rp5.025/ Rp5.080/
Kurs Jual
/U S D /U S D
lain pihak, kurs jual pada Bank A akan sama dengan kurs beli
pada Bank B. Proses ini disebut sebagai proses penyamaan kurs
yang terjadi karena adanya locational arbitrage yang disebut juga
sebagai realignment due to locational arbitrage. Proses realign
ment ini berjalan sangat cepat dan pedagang valas atau forex
d ealer yang dapat m elakukan locational arbitrage ini adalah
mereka yang m emiliki terminal kom puter yang mempunyai
akses ke berbagai bank atau bursa valas di berbagai lokasi atau
tempat.
2. Triangular A rbitrage
Gambar 5.1
S p ot R ate di Tiga Bursa Valas
Jika dihitung cross rate dari ketiga bursa valas di atas akan
diperoleh perhitungan sebagai berikut.
FRF/USD = FRF/DEM x DEM/USD
(Paris) (Frankfurt) (New York)
5 * 3 x 1,33
Ternyata terdapat perbedaan antara cross rate m enurut
perhitungan (3 x 1.33 = 3.99) dengan cross rate yang terdapat di
pasar (5). Adanya perbedaan ini m erupakan indikator bagi
investor untuk m endapat keuntungan dengan m elakukan
triangular arbitrage. Sebagai langkah pertama dengan modal
USD100,000. di Paris, investor meminta kepada forex dealer-
D a ri m u ta si tra n s a k s i di atas te rn y a ta d e n g a n m o d al
U SD 100,000.- yang dim u lai dari P aris, akhirnya investor
m endapatkan hasil sebesar USD123,750. Dengan demikian,
berarti investor itu m endapat keuntungan kotor USD 23,750
sebelum dipotong komisi dan biaya transfer dalam waktu yang
relatif sangat singkat.
Selama m asih terdapat perbedaan cross rate di atas, inves
tor masih mempunyai peluang untuk mencari keuntungan. Hal
ini dapat dimulai dari kota mana saja dengan ketentuan bahwa
aktivitas triangular arbitrage harus dilakukan m enurut arah
jarum jam.
Sebaliknya, apabila aktivitas triangular arbitrage dilakukan
b erlaw an an d engan arah jaru m jam , in vesto r pasti akan
m enderita kerugian. Peluang m endapa’ keuntungan melalui
mekanisme triangular arbitrage ini hanya bersifat sementara dan
harus dilakukan secara cepat selama masih terdapat perbedaan
dalam perhitungan cross rate dari tiga valas seperti yang
ditunjukkan di atas. Sifat eksistensi sementara sehingga m eka
nisme triangular arbitrage harus dilakukan dengan cepat karena
aktivitas triangular arbitrage ini akan m em baw a dam pak
realignment atau keseimbangan cross rate kepada tingkat yang
seharusnya atau appropriate seperti ditunjukkan pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4
R ealignm ent Cross R ate
Aktivitas Triangular
Dampak Triangular Artbitrage
Arbitrage
1V\/*•
.>My!%
,-------- --
Akhirnya, apabila crossVflie.Sudah terkoreksi se§j^d dengan
keseim bangan! t &!ttahA f ^p ^ jp fa ^
arbitrage pun a
J-R E - F0 ^ r^Eivl A N A K
Cross Rate
USD DEM USD
Tabel 5.5
Aktivitas dan Dampak C overed In terest A rbitrage
K esim pulan
CURRENCY SWAP
Rp5.000
USD100, OOO * — -------- = R p500.000.000,00
USD
Interest rate swap adalah currency swap dari sejum lah mata
uang atau valas yang sama, tetapi yang satu dengan tingkat
bunga yang tetap (fixed), sedangkan yang satu lagi dengan
tingkat bunga m engam bang (floating).
Gambar 5.2
Interest R ate Swap
CURRENCY SWAP
2. S traight Currency Sw ap
Straight currency swap adalah semacam currency swap dalam
b en tu k p e rtu k a ra n dua v alas p ad a current rate d eng an
persetujuan bahwa akan dipertukarkan kem bali dengan ex
change rate yang sama dan pada tanggal tertentu di waktu yang
akan datang. M asing-m asing pihak akan m em bayar bunga
sesuai dengan jangka waktunya. Bila m isalnya tingkat bunga
valas A lebih tinggi daripada valas B, pihak yang menerima
valas A akan m em bayar selisih tingkat bunga tersebut kepada
pihak yang menerima valas B. Misalnya USD1,000,000 di-swap-
kan dengan JPY180,000,000 dengan tingkat bunga USD 5%
lebih tinggi daripada tingkat bunga JPY. Dengan demikian,
pihak yang menerima USD harus m em bayar kepada pihak
yang menerima JPY sebesar 5% x U S D l,000,000 = USD50,000.
dan bunga yang harus dibayar oleh World Bank atas kedua
Eurobond yang dikeluarkannya.
5. S w aption s
Bentuk lain dari currency swap adalah kom binasi antara
option dengan swap yang dikenal sebagai swaptions contract,
yaitu suatu kontrak yang memberikan hak merealisasikan (en
ter) atau m em batalkan (exit) suatu swap dengan syarat dan
kondisi tertentu.
Sama seperti option, swaptions terdiri atas
□ Swaption call, yaitu suatu kontrak yang m emberikan hak x- FOREX EXP0 5
(tetapi tidak wajib) kepada pembeli (buyer) untuk menerima
pem bayaran tetap (fixed payment) dengan tingkat bunga
tetap sesuai strike price dan m em bayar secara floating;
□ Swaption put, yaitu suatu kontrak yang m em berikan hak
(tetapi tidak w ajib) kepada pem beli untuk m elakukan
pem bayaran tetap (fixed payment) dengan tingkat bunga
sesuai strike price dan menerima secara floating.
FOREX EXPOSURE DAN MANAJEMEN
Tabel 6.1
Tingkat Risiko atau Exposure Valas
Faktor penting lain yang m enentukan risiko atau transac- FOREX CORRELA-
tion exposure adalah, forex correlation, yaitu kuat atau tidaknya TION
hubungan antara berbagai valas atau forex.
Berdasarkan pengamatan terhadap forex correlation, dapat
dikemukakan bahwa secara umum mata uang Eropa mem pu
nyai korelasi yang kuat dan positif dengan USD. Ini berarti
bahwa apabila DEM apresiasi terhadap USD, mata uang Eropa
lainnya seperti FRF, CHF, dan lain-lain akan apresiasi juga
d e n g a n tin g k a t y an g r e la tif sam a d an d e m ik ia n p u la
sebaliknya. Nilai tukar USD terhadap CAD relatif stabil atau
tetap.
Hal yang sama juga dapat diamati terhadap korelasi ru
piah dengan valas hard currency pada umumnya, terutama
sekali USD. Bila USD apresiasi terhadap rupiah dengan tingkat
tertentu, maka JPY, DEM, FRF, dan lain-lain juga akan apresiasi
d e n g a n tin g k a t y an g re la tif sam a d an d e m ik ia n p u la
sebaliknya.
Pada contoh di bawah ini akan ditunjukkan bagaimana
m enentukan transaction exposure dari suatu MNC-USA yang
m emiliki beberapa transaction dalam berbagai valas.
Misalkan MNC-USA mempunyai transaksi sebagai berikut.
□ Inflows FRF40,000,000 xUSD0.10/FRF = USD4,000,000.00
□ Outflow ke Eropa:
DEM2,000,000 x USD0.50/DEM — > = USD1,000,000.00
CHF5,000,000 x USD0.60.CHF —> = USD3,000,000.00
Total Outflow ke Eropa USD4,000,000.00
□ Outflow ke Kanada:
CAD4,000,000 x USD0.80/CAD — > = USD3,200,000.00
Forex Exposure dan Manajeme' =:s •3 95
Tabel 6.2
Transaction Exposure
E E. DOMESTIC
Jika rupiah m em punyai korelasi yang kuat dan positif
FIR M
dengan kelima valas di atas, maka
□ Bila rupiah apresiasi penerim aan ekspor akan m enurun
( u n f a v o r a b l e ) , te ta p i p e n g elu a ra n u n tu k im p or akan
m enurun (fa v o r a b le );
□ Seb alik n y a, b ila ru p iah d ep resiasi, p en erim aan akan
m eningkat ( fa v o r a b le ), tetapi pengeluaran untuk im por juga
akan m eningkat (u n fa v o r a b le ).
Dengan demikian, setiap apresiasi/depresiasi rupiah akan
m e m p e n g a ru h i tin g k a t p e n e rim a a n d an p e n g e lu a ra n
perusahaan. H al itu berarti m em pengaruhi tingkat keun-
t u n g a n / p r o f i t . D alam hal ini, besarnya tingkat kenaikan/
penurunan keuntungan perusahaan akan ditentukan oleh
tingkat apresiasi atau depresiasi rupiah terhadap m asing-
masing valas.
\DAN FOREX
2. E conom ic/O perating Exposure (E/OE) SATE
E c o n o m i c e x p o s u r e (E / O E ) d ia rtik a n s e b a g a i su a tu E/OE
pengaruh dari fluktuasi fo r e x r a t e atau kurs valas terhadap
p r e s e n t v a lu e dari fu t u r e c a s h f l o w suatu perusahaan. Dalam hal
ini dapat dikatakan bahwa t r a n s a c tio n e x p o s u r e m erupakan
bagian dari e c o n o m ic e x p o s u r e .
Ilustrasi tentang e c o n o m ic e x p o s u r e tersebut dapat dilihat
pada contoh di bawah ini.
Tabel 6.3
Econom ic/O perating Exposure
karena Fluktuasi Rupiah
Tabel 6.4
Pengaruh Fluktuasi Kurs R%py terhadap
Penjualan Dalam Negeri
D iasu m sik an pula income statem ent peru sah aan dari
pem asaran dalam negeri dan di Jepang dapat dilihat pada
Tabel 6.5
Berdasarkan asumsi skenario perubahan kurs valas di atas,
economic exposure yang mungkin terjadi terhadap income statement
perusahaan dapat diukur sebagaimana tercantum pada skenario
Tabel 6.6.
Kesim pulan pokok yang dapat dicatat dari perhitungan
di atas adalah bahw a setiap peru bahan kurs valas akan
b erp en g aru h terh ad ap present value d ari cash flow atau
p enerim aan dan p engelu aran p eru sah aan, yaitu sebagai
berikut.
Tabel 6.5
In c o m e S ta te m e n t
Tabel 6.6
E con om ic Exposure
8. EBIT Rp 55 Rp 80 Rp 105
9. Interest Expenses
□ Di Dalam Negeri Rp 16 Rp 16 Rp 16
□ Di Jepang
JPY1.5 juta Rp 30 Rp31.5 Rp 33
Tabel 6.7
Translation!A ccounting Exposure
Tabel 6.8
Faktor Penentu Tingkat Exposure
Tabel 6.9
N et Transaction Exposure Subsidiaries
Tokyo + 100 - 60 - 80 - 30
Paris - 60 - 50 + 70 + 100
Singapore - 50 - 30 + 50 - 20
London + 30 + 70 - 10 - 50
Cons. Net
Transaction
Exposure + 20 - 70 + 30 0
Tabel 6.10
Penentuan Hedging
Valas (Forex)
Rp4.975.124.350
= U SD 995,024.87
R p5.000/U SD
Forex Exposure dan Marae~e-" z 3 •: 105
K e m u d ia n h a s il k o n v e rsi s e n ila i U S D 9 9 5 .0 2 4 .5 -
didepositokan dengan tingkat bunga 0,5 % per bulan
seh in gga pada akh ir b u lan atau setelah 30 hari akar,
diperoleh dana USD yang diperlukan senilai
USD995,024.87 x (l + 0,5 %) - USD1,000,000,000
Setelah 30 hari peru sahaan akan m em bayar pinjam an
+ bunga sebesar
Rp4.975.124.350 x (1 + 1,5 %) = Rp5.049.751.215,25
Teknik hedging transaction exposure yang dilakukan dengan
cara kedua ini akan m enguntungkan apabila ternyata fu
ture spot rate (FSR) USD mengalami apresiasi sedemikian
rupa terhadap spot rate (SR) sehingga
F R -S R
------------ > (Tk. bunga Rp - Tk bunga USD)
1) Hedging Payable
RCHp = N C H p -N C p
RCHp = Real Cost of Hedging Payable
NCHp = Nominal Cost Hedging Payable
NCp = Nominal Cost Payable without Hedging
Dalam hal ini, bila RCHp hasilnya negatif karena NCHp <
NCp, ini berarti m elakukan hedging akan lebih m engun
tungkan daripada tidak melakukan hedging. Sebaliknya, bila
RCH p hasilnya positif karena NCHp > NCp, ini berarti
melakukan hedging akan lebih merugikan daripada tidak
m elakukan hedging.
2) Hedging Receivable
RCHr = N C H r-N C r
RCHr = Real Cost of Hedging Receivable
NCHr = Nominal Cost of Hedging Receivable
NCr = Nominal Cost without Hedging
Dalam hal ini, bila RCHr hasilnya negatif karena NCHr <
NCr, ini berarti melakukan hedging akan lebih menguntung
kan daripada tidak m elakukan hedging. Sebaliknya, bila
RCH r hasilnya positif karena N C H r > NCr, ini berarti
m elakukan hedging akan lebih merugikan daripada tidak
melakukan hedging.
Penggunaan formula di atas untuk m enentukan apakah
hedging perlu dilakukan atau tidak dapat dijelaskan lebih lanjut
dengan analisis feasibility dengan data pada Tabel 6.11 di bawah
ini dengan catatan nilai yang di -hedging USD100,000 dan for
ward rate = U SD 1.40^ ^p
Forex Exposure dan Manajemen R is ic 107
Tabel 6.11
A n alisis Hedging
Tabel 6.12
Hedging P ay a ble
3 Money Market Ht
Tabel 6.13
ging
Hedging R eceiv able
Tabel 6.14
Teknik Hedging Transaction Exposure
□ C urrency O ption M em beli call option con M embeli put option con
Contract tract valas payable tract valas receivable
Tabel 6.16
Tidak Melakukan Hedging
dalam Hedging P ay a b le
„ T , , . . , , GBP300,000
□ Jum lah pinjam an dalam = (i + o 0 2 5 )
= GBP292,682.93
□ USD yang diterima dari konversi
GBP = GBP292,682.93x USD1.50/GBP = USD439,024.39
□ Akum ulasi USD setelah 180 hari
= USD439,024.39 x (1 + 0.0225) = USD448,902.44
(2) Forward Market Hedging
M enjual GBP dengan Forward Rate 180 hari, sehingga USD
yang diterima
GBP300,000 x USD1.47/GBP = USD441,000.00.
(3) Put Option Hedging
M em beli put option valas receivable dengan strike price
USD1.49 dan premium USD0.02/unit.
Tabel 6.17
Put O ption Hedging dalam Hedging R eceiv able
Tabel 6.18
Tidak Melakukan Hedging
dalam Hedging R eceiv able
Expected Value:
= 20% (USD429,000) + 70% (USD438,000) + 10% (USD456,000)
= USD438,000
e. Hedging Long-Term
W alaupun pada um um nya hedging transaction exposure
digunakan untuk tujuan jangka pendek, akan tetapi sering juga
digunakan oleh perusahaan MNC yang m emiliki cash flows
valas untuk periode jangka panjang atau disebut sebagai he.i-
ging long-term. Teknik hedging long-term transaction expos:
terdiri atas long-term forward contract, currency swap, dan pa'-.:', s',
loan.
2) Currency Swap
Currency swap merupakan salah satu teknik hedging long
term transaction exposure untuk menghindari risiko fluktuasi
valas. Secara um um , currency swap ini dapat dijelaskan
sebagai berikut. Misalnya suatu perusahaan USA dikontrak
untuk m em bangun saluran pipa minyak di UK yang akan
dibayar dengan GBP dalam lima tahun. Di pihak lain, suatu
perusahaan UK dikontrak oleh bank USA untuk memberi
kon sultasi jangka panjang suatu proyek yang dibayar
dengan USD dalam jangka waktu 5 tahun juga. Dengan
demikian, dalam lima tahun perusahaan USA akan meneri
ma GBP dan perusahaan UK akan menerima USD. Dalam
keadaan dem ikian, kedua perusahaan dapat m em buat
persetujuan currency swap untuk m em pertukarkan GBP
dengan USD selama lima tahun dengan kurs valas yang
disepakati. Oleh karena itu, kedua pihak dapat menghindari
atau mengurangi risiko transaction exposure akibat fluktuasi
kurs valas. Transaksi ini biasanya sering dilakukan melalui
broker yang biasanya dapat mem pertem ukan perusahaan
yang saling membutuhkan. Kadang-kadang currency swap
ini dapat juga merugikan salah satu pihak apabila salah satu
valas mengalami apresiasi yang sangat tinggi sehingga jauh
melebihi spot market.
3) Paralel Loan
Paralel loan atau back-to-back loan adalah pertukaran valas
antara dua pihak dengan kesepakatan untuk menukarkan
kembali kedua valas tersebut dengan kurs atau rate tertentu
untuk waktu tertentu pula di w aktu yang akan datang.
Teknik hedging ini sesungguhnya terdiri dari dua swap con
tract, yaitu swap pertama pada saat perm ulaan dan swap
kedua pada saat yang akan datang.
2) Cross Hedging
CROSS HEDGING Cross-hedging adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan
untuk m engurangi transaction exposure jika hedging tidak
d a p a t d ila k u k a n . M is a ln y a su a tu p e ru sa h a a n U SA
m em punyai payable dalam valas X untuk 90 hari. Karena
khawatir kalau valas X apresiasi terhadap USD, perusahaan
ingin melakukan hedging untuk open position-nya. Dalam hal
ini, jika tidak dapat dilakukan hedging dalam valas X, maka
dapat dilakukan cross-hedging, yaitu m encari mata uang
yang dapat di-hedging dan mem punyai korelasi yang kuat
dan p ositif dengan valas X tersebut. Jika kedua valas
tersebut m em punyai korelasi yang relatif kuat dan positif
dengan USD dan kurs antara kedua valas tersebut relatif
stabil, maka perusahan USA akan dapat melakukan cross-
hedging strategy yang lebih efektif.
Strategi cross-hedging dapat diartikan juga sebagai off-set dari
inflow dan outflow dalam valas yang berbeda dari suatu
perusahaan yang m ata uang dom estiknya m em punyai
korelasi yang kuat dan positif dengan kedua valas tersebut.
Misalnya korelasi yang kuat dan positif antara USD dan
valas Eropa.
3) Currency Diversification
Metode ketiga yang digunakan untuk m engurangi trans
action exposure adalah dengan melakukan diversifikasi valas
yan g d ig u n ak an d alam tra n sa k si e k sp o r dan im por.
M isalnya suatu perusahaan Indonesia yang m empunvai
inflow yang relatif besar dalam USD dan outflow yang relatif
besar pula dalam JPY, maka bila terjadi depresiasi USD
1 1 8 VALAS UNTUK MANAJER
Tabel 6.19
M anajem en Econom ic/O perating Exposure
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Torben Juul. 1987. Currency and Interest Rate Hedg
ing User's Guide to Options, Futures, Swaps, and Forward
Contracts. New York: Prentice Hall.
Ball, Donald A. dan Wendel H. M cCulloch, Jr. 1993. Interna
tional Business Introduction and Essentials. USA: Richard
D. Irwin Inc.
Bishop, Paul dan Don Dixon. 1992. Foreign Exchange Handbook.
Managing Risk & Opportunity in Global Currency Market.
USA: M cGraw-Hill Inc.
Carbaugh, Robert J. 1992. International Economics. California:
Wasdsworth Publishing Company.
Czinkota, M ichael R. et al. 1994. International Business. USA:
The Dryden Press.
Daniels, John D. dan Lee H. Radebaugh. 1994. International Busi
ness Environment and Operations. USA: Addison-Wesley
Publishing.
Eitman, David K. et al. 1995. Multinational Business Finance. USA:
Addison-Wesley Publishing Company.
Friedrich, Klaus. 1974. International Economics, Concept and Is
sues. M cGraw-Hill. International Edition.
Grabbe, J. Orlin. 1996. International Financial Market. USA:
Prentice Hall International Inc.
Husted, Steven dan M ichael Melvin. 1990. International Eco
nomics. New York: Harper & Row Publisher.
International M onetary Fund. 1990. Balance of Payment Manual.
Washington D.C.
Jam es, Harold. 1996. International Monetary Cooperation Since
Bretton Woods. USA.
K lein, Jean dan Bernard M arois. 1985. Gestion et Strategic
Financieres Internationales. Paris: Dunod Entreprise.
Levi, Maurice D. 1990. International Finance: the Market and Fi
nancial Management of Multinational Business. Singapore:
M cGraw-Hill Publishing Company. International Edi
tion.
1 2 4 VALA.S UNTUK MANAJER