Sei sulla pagina 1di 6

Volume 5 Nomor 2 Bulan April 2018 E-ISSN: 2443-0218

Hubungan Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida dengan Kejadian


Diabetes Mellitus Tipe 2 di Daerah Pesisir Kota Kendari
1
Andi Noor Kholidha, 1Tien, 1Pranita Aritrina, 2Fifi Nirmala
1
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo
2
Fakultas Kesehatan Masayarakat UHO
Email: aan.chemist.06@gmail.com

ABSTRACT

Background: Type 2 Diabetes mellitus is a common health problem which may result chronic complications.
Risk factors such as dyslipidemia, obesity, family history, and genetics play important role in the pathogenesis
of the disease. Study on total cholesterol and trygliseride have been carried out in several countries which show
relations between total cholesterol and trygliseride with type 2 diabetes mellitus. Purpose: This study aims to
determine the relationship between total cholesterol and trigliseride with type 2 diabetes mellitus in the coastal
areas of Kendari City. Methods: This study used analytical observational method, with case control approach.
The independent variables used in this research is cholesterol total and trigliseride meanwhile the dependent
variable is the type2 diabetes mellitus. The location of this research is working area of Public Health Centre
located in the coastal area of Kendari City. Result: total cholesterol levels show sig. p value 1,369 based on Chi
Square Test, which showed there was no difference in total cholesterol levels. Meanwhile, the triglyceride levels
also did not show a significant difference between case and control groups. (p = 0.101). Conclusion: There was
no correlation between the increase of total cholesterol level and triglyceride levels with the incidence of DM
Type 2 in Kendari City.
Keyword: Total Cholesterol, Trigliseride, Type 2 Diabetes mellitus, Coastal Area.
.

PENDAHULUAN tipe 2 (World Health Organization, 2016;


Diabetes melitus tipe 2 (DM Tipe-2) Sethi dkk., 2015).
merupakan penyakit metabolik yang Prevalensi DM yang terdiagnosis
ditandai oleh hiperglikemia akibat dokter atau gejala (D/G) di Indonesia
kegagalan sekresi insulin, kerja insulin atau berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
keduanya (ADA, 2014). Sekitar 422 juta (Riskesdas) tahun 2013 adalah 2,1% dari
orang dewasa di dunia menderita diabetes seluruh populasi di Indonesia. Riskesdas
melitus (DM) dan diperkirakan akan terus juga melaporkan bahwa penderita DM di
meningkat (World Health Organization, Provinsi Sulawesi Tenggara berada di
2016). Indonesia menempati urutan ke-7 urutan nomor 18 tertinggi (sekitar 1,9%)
sebagai negara dengan jumlah penderita dari 33 provinsi di Indonesia. Prevalensi
DM terbanyak di dunia, yaitu dengan 10 DM tertinggi di Indonesia terdapat di
juta penderita dan diperkirakan akan Sulawesi Tengah yaitu 3,7%, sedangkan
meningkat menjadi 16,2 juta penderita pada prevalensi terkecil terdapat di Provinsi
tahun 2040 (International Diabetes Lampung sekitar 0,8% (Riskesdas, 2013).
Federation, 2015). Berdasarkan data Dinas Kesehatan
Lebih dari 90% kasus DM merupakan Provinsi Sulawesi Tenggara (2016), DM
DM tipe 2 yang umum ditemukan pada merupakan salah satu penyakit tidak
orang dewasa (Hasanian-Langroudi dkk., menular (PTM) yang selalu masuk dalam
2016). Faktor genetik dan faktor 10 penyakit terbesar di Sulawesi Tenggara
lingkungan serta interaksi keduanya setiap tahunnya. Jika pada tahun 2014 DM
merupakan penyebab berkembangnya DM berada pada urutan ke-9, pada tahun 2015
448
Volume 5 Nomor 2 Bulan April 2018 E-ISSN: 2443-0218

bergeser menjadi urutan ke-5. Hal tersebut case-control. Kelompok kasus merupakan
secara eksplisit menunjukkan kelompok yang menderita DM tipe 2,
meningkatnya jumlah penderita DM di sedangkan kelompok kontrol adalah
Sulawesi Tenggara setiap tahunnya. Di kelompok yang sehat. Variabel bebas
Kota kendari sendiri, Jumlah penderita DM dalam penelitian ini adalah kadar kolesterol
sekitar 0,27% dari seluruh populasi total dan trigliserida, sedangkan variabel
penduduk Kota Kendari atau mengalami terikat dalam penelitian ini adalah Diabetes
peningkatan dari 549 orang pada tahun mellitus tipe 2. Jumlah sampel yang
2014 menjadi 944 orang pada tahun 2015 digunakan dalam penelitian ini sebanyak 68
(Dinkes Kota Kendari, 2016). orang sesuai dengan kriteria inklusi dan
Salah satu faktor risiko terjadinya eksklusi dipilih dengan menggunakan
komplikasi kardiovaskuler pada DM tipe 2 metode purposive sampling. Lokasi
adalah dislipidemi, yaitu gangguan penelitian adalah wilayah kerja Puskesmas
metabolisme lipid berupa peningkatan Mata, Benu-benua, Kandai, Abeli dan
kadar kolesterol total dan trigliserida (TG). Poasia yang berada di Kota Kendari.
Beberapa penelitian epidemiologi Data diperoleh dengan menggunakan
maupun uji klinik menunjukkan adanya kuesioner yang sebelumnya telah lulus uji
hubungan linier antara dislipidemi diabetik kelayakan etik penelitian (Sahrani, dkk.,
dengan angka kejadian dan angka kematian 2015) dan analisis laboratorium sampel
kibat PJK di penderita DM tipe-2. darah. Hasil data yang didapatkan diolah
Tujuan dari penelitian ini ialah dengan analisis data uji statistik Chi Square
untuk mengetahui apakah ada hubungan dengan nilai p<0,050. Uji Chi Square
antara kadar kolesterol total dan trigliserida digunakan untuk menganalisis perbedaan
dengan kejadian DM tipe 2 di masyarakat kadar trigliserida dan kolesterol total
pesisir Kota Kendari. dengan kejadian DM tipe 2 di Wilayah
Manfaat penelitian ini ialah untuk Pesisir di Kota Kendari.
mendapatkan gambaran fraksi lipid
penderita DM tipe 2 untuk meramal HASIL
terjadinya komplikasi PJK lebih dini dan Subyek penelitian adalah kelompok
sebagai data dasar penelitian selanjutnya. kasus DM tipe-2 sebanyak 34 orang dan
Penelitian ini diharapkan dapat kelompok kontrol 34 orang yang tinggal di
memberi kontribusi berupa informasi dasar Kota Kendari. Total subyek sebanyak 68
untuk mengembangkan pengetahuan orang. Tabel 1 menunjukkan bahwa
tentang DM tipe-2 terhadap pencegahan sebagian besar penderita DM tipe 2 pada
dan penatalaksanaan DM tipe-2 dari faktor kelompok kasus adalah perempuan
risiko dislipidemi, serta pencegahan dan (64,7%), mempunyai riwayat keluarga
penatalaksanaan yang lebih spesifik pada menderita DM (52,9%), berusia ≥ 45 tahun
tiap individu hingga ke tingkat genetik. (76,5%), tergolong tidak obesitas (76,5%)
dan tidak hipertensi (55,9%), dan
METODE PENELITIAN mempunyai kadar trigliserida dan
Penelitian ini menggunakan metode kolesterol total yang tergolong tidak tinggi
analitik-observasional dengan pendekatan (70,6%)

449
Volume 5 Nomor 2 Bulan April 2018 E-ISSN: 2443-0218

Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian pada populasi Kota Kendari


Kelompok
Total (N=68)
Variabel Kasus (N=34) Kontrol (N=34)
N % N % n %
Jenis kelamin
Laki-laki 12 35,3 12 35,3 24 35,3
Perempuan 22 64,7 22 64,7 44 64,7
Riwayat keluarga
Ya 18 52,9 15 44,1 33 48,5
Tidak 16 47,1 19 55,9 35 51,5
Usia
< 45 tahun 8 23,5 19 55,9 27 39,7
≥45 tahun 26 76,5 15 44,1 41 60,3
Indeks massa tubuh
Obesitas 8 23,5 0 0,0 8 11,8
Tidak obesitas 26 76,5 34 100,0 60 88,2
Tekanan darah
Hipertensi 15 44,1 0 0,0 15 22,1
Tidak hipertensi 19 55,9 34 100,0 53 77,9
Trigliserida
< 200 mg/dl (normal) 24 70,6 27 79,4 51 75,0
≥ 200 mg/dl (tidak 10 29,4 7 20,6 17 25,0
normal)
Kolesterol total
< 240 mg/dl (normal) 24 70,6 29 85,3 53 77,9
≥ 240 mg/dl (tidak 10 29,4 5 14,7 15 22,1
Normal)

Tabel 2. Hubungan beberapa variabel penelitian dengan kejadian DM tipe 2 di Kota Kendari
Kasus Kontrol
Variabel p*
(n=34) (n=34)
Jenis kelamin (Laki-laki/Perempuan) 12/22 12/22 1.000
Riwayat keluarga (ya/tidak) 18/16 15/17 0.467
Usia (tahun) 52.91±9.66 41,26±10.36 0.001
Trigliserida (mg/dl) 178.00±100.73 142.50±74.94 0.314
Kolesterol total (mg/dl) 214.94±40.31 171.32±56.82 1.369
Ket. *Uji Chi-square, arti nilai p <0,050: signifikan

Kadar kolesterol total dan trigliserida Berdasarkan uji statistik Chi-square, kadar
kelompok kasus pada penilitian ini kolesterol total menunjukkan nilai sig.
menunjukkan jumlah yang lebih rendah 1.369 yang menunjukkan tidak ada
dibandingkan dengan kelompok kontrol. perbedaan kadar kolesterol total antara

450
Volume 5 Nomor 2 Bulan April 2018 E-ISSN: 2443-0218

kelompok kasus dan kontrol. Demikian paling berpengaruh terhadap kejadian DM


halnya dengan kadar trigliserida yang tidak tipe 2 pada subyek dibandingkan variabel
menunjukkan perbedaan yang signifikan lainnya. Hal ini tidak jauh berbeda dengan
(p=0.314), sebagaimana yang ditunjukkan yang dilaporkan oleh Jelantik dan Haryati
pada Tabel 2. (2014) dalam penelitiannya di Puskesmas
Mataram, dimana sebagian besar penderita
PEMBAHASAN DM tipe 2 berusia ≥40 tahun. Penelitian
DM tipe 2 merupakan penyakit Ekpenyong, dkk. (2012) menunjukkan
metabolik kompleks yang disebabkan oleh bahwa prevalensi DM tipe 2 ditemukan
interaksi berbagai faktor (multifaktorial), paling tinggi pada kelompok usia 46-60
baik faktor genetik maupun faktor tahun dan paling rendah pada kelompok
lingkungan. Jenis kelamin, usia, riwayat usia 18-25 tahun.
keluarga menderita DM, obesitas, Tingginya kadar kolesterol juga
hipertensi dan kadar kolesterol yang tidak mempengaruhi terjadinya penyakit DM tipe
normal merupakan faktor-faktor risiko 2 dan hal tersebut merupakan salah satu
penyakit DM tipe 2 (Hagvirdizadh dkk., factor risiko DM tipe 2. Jumlah lemak pada
2015; PERKENI, 2015). laki-laki dewasa rata-rata berkisar 15-20%
Pada data kategorik, yaitu data jenis dari berat badan total, sedangkan pada
kelamin, riwayat keluarga, trigliserida, dan perempuan sekitar 20-25%.
kolesterol dilakukan uji statistik Ketidakseimbangan antara konsumsi kalori
menggunakan chi-square test. Sedangkan dengan kebutuhan energi, dimana kalori
pada data numerik, yaitu data usia yang berlebihan disimpan dalam bentuk
dilakukan uji statistik menggunakan lemak dapat menyebabkan obesitas
independen sampel T-test. (Jelantik dan Haryati, 2014).
Hasil analisis data seperti tampak Obesitas merupakan salah satu faktor
pada tabel 2 menunjukkan terdapat yang mempengaruhi timbulnya penyakit
perbedaan yang signifikan pada usia. Data DM tipe 2. Salah satu cara mengetahui
jenis kelamin, riwayat keluarga, trigliserida adanya obesitas adalah dengan menilai
dan kolesterol total menunjukkan tidak indeks massa tubuh (IMT). Peningkatan
terdapat perbedaan yang signifikan. IMT menyebabkan meningkatnya timbunan
Diabetes melitus pada pasien 45 lemak bebas yang tinggi yang akhirnya
tahun ke atas umumnya adalah DM tipe 2. dapat memicu oksidasi lemak yang
Prevalensi DM tipe 2 makin meningkat menghambat penggunaan glukosa dalam
seiring dengan pertambahan usia. Beberapa otot (Purwandari, 2014). Selain itu, pada
ahli berpendapat bahwa dengan individu dengan kelebihan berat badan atau
meningkatnya umur, intoleransi terhadap obesitas ditemukan peningkatan kadar
glukosa meningkat serta kelompok usia hormon leptin. Hal tersebut dapat
lanjut terjadi penurunan sekresi insulin dan menyebabkan resistensi insulin, yaitu
lebih rentan terjadi resistensi insulin dengan cara menghambat fosforilasi insulin
(PERKENI, 2015). receptor substrate-1 (IRS-1), sehingga
Hasil analisis multivariat ambilan glukosa terhambat dan
menunjukkan bahwa variabel luar, yaitu meningkatkan kadar glukosa darah
usia ≥45 tahun merupakan variabel yang (Fathmi, 2012).
451
Volume 5 Nomor 2 Bulan April 2018 E-ISSN: 2443-0218

Pada penelitian ini, kadar kolesterol kelompok kasus dibandingkan kontrol,


total dan trigliserida yang tinggi tidak demikian halnya dengan kadar trigliserida,
ditemukan dengan jumlah yang besar pada meskipun hasil uji Chi Square nya
kelompok kasus. Dimana kadar koleserol menunjukkan nilai sig. >0,050 yang
total ≥ 200 mg/dl pada kelompok kasus menunjukkan perbedaan yang tidak
hanya 29,4 %, sedangkan kadar trigliserida signifikan.
menunjukkan angka yang sama yaitu
29,4%. Analisis statistik yang ditunjukkan SIMPULAN
pada Tabel 2, menggambarkan tidak adanya Tidak terdapat hubungan antara
hubungan antara kadar trigliserida dan peningkatan kadar kolesterol total dengan
kolesterol total terhadap kejadian DM tipe 2 kejadian DM Tipe 2 di Kota Kendari
di Kota Kendari, dimana hasil uji Chi berdasarkan uji Chi Square (p=1,369).
Square pada penelitian ini menunjukkan Demikian halnya dengan kadar trigliesrida
secara berturut-turut nilai sig.= 1,369 untuk pada kasus DM Tipe 2 di Kota Kendari
kadar kolesterol total dan nilai sig. = 0,314 tidak menunjukkan perbedaan yang
untuk kadar trigliserida yang menyatakan signifikan antar kelompok kasus dan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang kontrol (p= 0,314).
signifikan baik kadar kolesterol total dan
trigliserida antara kelompok kasus dan SARAN
kontrol penderita DM tipe 2 di Kota Pada penelitian selanjutnya,
Kendari. hendaknya teknik pengambilan sampel
Salah satu faktor risiko terjadinya ditingkatkan menjadi total sampling agar
PJK pada DM tipe 2 yaitu dislipidemi, hasil penelitian lebih mewakili populasi.
yaitu gangguan metabolisme lipid berupa Bagi masyarakat, hendaknya dapat menjaga
peningkatan kadar kolesterol total, pola hidup sehat dan memeriksakan diri
trigliserida (TG), low density lipoprotein sedini mungkin agar dapat mengenali
(LDL), dan penurunan kadar high density faktor risiko kejadian DM tipe-2 sehingga
lipoprotein (HDL). Gambaran dislipidemia dapat melakukan pencegahan.
pada DM tipe 2 yang paling sering
ditemukan adalah peningkatan kadar TG DAFTAR PUSTAKA
dan penurunan kadar HDL. Walaupun American Diabetic Association, 2014.
kadar LDL tidak selalu meningkat, tetapi Diagnostic and Classification of
partikel LDL akan mengalami penyesuaian Diabetes Mellitus. Diabetes Care,
perubahan (modifikasi) menjadi bentuk 37: 82-90.
kecil dan padat yang bersifat aterogenik. Comprehensive SNP Analysis of Genes in
(Pandelaki, 2006; Hendromartono, 2006; Cholestrol Metabolism (PGC
Gatut, 2006) 1Alpha), Insulin Signaling (IRS1),
Dyslipidemia yang khas pada Potassium Channel (KCNJ11) and
sindrom metabolik dan DM tipe 2 ditandai GlucoseHomeostasis (PI3K) in
dengan tingginya kolesterol total. Pada Three Diversified Groups. Journal
penelitian ini tampak bahwa terjadi Diabetes and Metabolism 6(5): 1-5.
peningkatan angka kejadian kadar Dinas Kesehatan Kota Kendari. 2016. Data
kolesterol total tidak normal pada Jumlah Penderita Diabetes Melitus
452
Volume 5 Nomor 2 Bulan April 2018 E-ISSN: 2443-0218

di Kota Kendari. Dinas Kesehatan International Diabetes Federation. 2015.


Kota Kendari. IDF DIABETES ATLAS Sixth
Ekpenyong C.E, Akpan U.P., Ibu J.O., Edition 2013. Karakas Print.
Nyebuk D.E. 2012. Gender and Age Jelantik, I Gusti M.G dan Haryati E. 2014.
Specific Prevalence and Associated Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis
Risk Factors of Type 2 Diabetes Kelamin, Kegemukan dan Hipertensi
Mellitus in Uyo Metropolis, South dengan Kejadian Diabetes Melitus
Eastern Nigeria. Diabetologia 41(1). Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas
Fathmi, Ain. 2012. Hubungan Indeks Mataram. Media Bina Ilmiah 8(1):
Massa Tubuh dengan Kadar Gula 39-44.
Darah pada Penderita Diabetes Pandelaki, K. Diabetic Dyslipidemia
Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Management, TheFirst East
Umum Daerah Karanganyar. Skripsi. Indonesia Endo-Metabolic Update,
Fakultas Kedokteran Universitas Perkeni CabangMakassar, 2006;
Muhammadiyah Surakarta. 24–31.
Gatut, S. Naskah Lengkap Pertemuan PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi
Ilmiah TahunanIlmu Penyakit Indonesia). 2015. Konsensus
Dalam, Bagian Ilmu Penyakit Pengelolaan dan Pencegahan
Dalam, FKUH,Makassar, 2006; Diabetes Melitus Tipe 2 di
256–62. Indonesia. PB PERKENI.
Haghvirdizadeh P., Zahurin M., Nor A.A., Indonesia.
Pantea H., Monir S.H., dan Batoul Purwandari, Henny. 2014. Hubungan
S.H. 2015. KCNJ11: Genetic Obesitas dengan Kadar Gula Darah
Polymorphisms and Risk of Diabetes pada Karyawan di RS Tingkat IV
Mellitus. Hindawi Publishing Madiun. Jurnal Efektor 25(1).
Corporation Journal of Diabetes Sahrani, W.A., Astuti, I., Sadewa, A.H.
Research: 1-9. 2015. Polimorfisme Gen
Hasanian-Langroudi F., Alireza M.M., Sara Transcription Factor 7 – Like 2
T., Saeedeh A., Ehsan J. 2016. The (Tcf7l2) Pada Individu Dengan Dan
Effects of Green Tea Consumption Tanpa Riwayat Keluarga Diabetes
on KCNJ11 Gene Expression in Melitus Tipe 2. Tesis. Fakultas
Patients with Type 2 Kedokteran Universitas Gadjah
Diabetes.Society of Education Mada. Yogyakarta.
India: Advances in Bioresearch7(5): Sethi S., Rakesh K.P., Parvinder K., Subash
6-10. G., dan AJS Bhanwer. 2015.
Hendromartono. PenuntunPenatalaksanaan World Health Organization. 2012.
Dislipidemia diIndonesia.Naskah Guidline: Sodium Intake for Adult
Lengkap The Metabolic Syndrome, and Children.Geneva : WHO.
PusatDiabetes dan Nutrisi RSU Dr.
Soetomo - FK Unair,
Surabaya,2006; 29–31.

453

Potrebbero piacerti anche