Sei sulla pagina 1di 14

ISSN: 2301-797X

Volume: 6 No. 2 - Desember 2017


 
PENGARUH KOMPETENSI DAN OVERCONFIDENCE INVESTOR TERHADAP
KEPUTUSAN INVESTASI INVESTOR SAHAM DI KOTA MEDAN
Al Firah
Dosen Tetap Universitas Dharmawangsa Medan

ABSTRACT

An investor’ decision to invest is influenced by competence, and investors’ overconfidence. The


formulation of the problem was whether competence, investor’ overconfidence influenced stock
investors’ decision to invest in Medan. The objective of the research was to analyze the influence of
competence and investor’ overconfidence on stock investors’ decision to invest in Medan. The result of
research showed that the competence, and investors’ overconfidence directly and indirectly influenced
investors’ decision to invest. The variable of demography competence, overconfidencehad positive
significant influence on investors’ decision to invest. The data gathered by conducting interviews,
questionnaires, and documentary study and analyzed by using Structural Equation Model through
Partial Least Square analysis at α=5%. The conclucion of the research was that stock investors’
decision to invest in Medan was influenced by competence, more significat than the other variables
which indicated that investors in Medan prioritized competence in making decision to invest. Its
implication was that it was important for security to socialize competence and investor’s
overconfidence and give better recommendation concerning decision to invest. Investors should
strengthen competence and overconfidence in order to produce the expected decision to invest.

Keyword: Competence Investors’ Overconfidence, Investors’ Decision to Invest

A. PENDAHULUAN
Fahmi dan Hadi (2009:41) menjelaskan kan metode eksperimen akan tetapi ditambah
bahwa pasar modal merupakan tempat berbagai variabel gender. Secara umum gender dilibatkan
pihak, khususnya perusahaan menjual saham dalam tindakan pengambilan risiko (Byrnes et
(stock) dan obligasu (bond) dengan tujuan dari al., 1999). Eksperimen efek disposisi oleh Weber
hasil tersebut nantinya akan digunakan sebagai dan Camerer (1998) mengatakan untuk menilai
tambahan dana atau memperkuat modal keuntungan saham (gains) dan kerugian saham
perusahaan. Adanya pasar modal sebagai salah (losses) relatif pada titik awal harga beli. Hasil
satu pelaku ekonomi nasional memiliki fungsi studi mereka menunjukkan investor yang tidak
intermediasi yaitu menjembatani antara pihak menyukai risiko cenderung untung (gains), dan
yang membutuhkan modal dengan pihak yang investor menyukai risiko cenderung rugi
kelebihan modal, serta memperbanyak pilihan (losses).Kemudian dengan mempertimbangkan
sumber dana bagi perusahaan swasta dan gender, hasil studi laki laki, sehingga otak laki-
pemerintah. laki dan perempuan membuat perubahan efek
Masyarakat Indonesia seringkali mudah disposisi yang signifikan.61% perempuan
terbuai dengan berbagai janji tingkat membeli setelah saham-saham bergerak naik.
pengembalian yang tinggi tanpa mempelajari Mereka pikir kenaikan itu akan tetap naik di
bagaimana perusahaan atau investasi tersebut masa depan (positif autokorelasi). 34% laki-laki
beroperasi.Satu hal yang juga dilupakan oleh memperlihatkan perilaku yang konsisten dengan
mereka para investor adalah sisi mata uang mean–reversion (negatif autokorelasi). Ekspe-
lainnya dalam berinvestasi, yaitu resiko. Karena rimen pada studi mereka memperlihatkan para
hampir dipastikan bahwa tidak ada investasi perempuan tidak memegang saham-saham yang
yang memberikan keuntungan sangat fantastis losses dan menjual saham-saham yang winner
tapi tidak memiliki resiko sama sekali. Oleh seperti perubahan reference point dari harga jual
karenanya, prilaku keuangan individu dalam kepada harga sebelumnya.Namun demikian,
berinvestasi sangatlah penting. karakteristik individu dan gender masih belum
Costa, Mineto, dan Silva (2008) melakukan optimal bila tidak diikuti oleh keadaan pasar
replikasi dari penelitian Weber dan Camerer serta informasi-informasi yang mempengaruhi
(1998) tentang efek disposisi dengan mengguna- efek disposisi investor individu.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 288


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Perempuan di negara berkembang ternyata berlebihanyang berakibat pada rendahnya return
memiliki andil cukup besar dalam menangani portofolio yang didapat.
masalah kemiskinan. Oleh karena itu penting Graham et al. (2009) meneliti
untuk melibatkan perempuan dalam proses hubunganteoritis antara faktor percaya diri
pengambilan keputusan publik, termasuk di dengan frekuensi perdagangan. Peneliti ini
antaranya adalah dalam pengambilan keputusan menemukan bahwa investor laki-laki dengan
berinvestasi. Investasi di pasar modal akan portofolio yang lebih besar dan berpendidikan
mempengaruhi pemenuhan kebutuhan lebih percaya diri daripada investorperempuan
perempuan dalam memanfaatkan fasilitas pasar dengan portofolio yanglebih kecil dan kurang
modal untuk menambah pendapatan keluarga. berpendidikan. Hal ini sejalan dengan penelitian
Hasil penelitan Rahadjeng (2011) menemu- yang dilakukan oleh Barber dan Odean (2001)
kan celah terjadinya dialog antar gender yang memberikan bukti empirisbahwa investor
sehingga memungkinkan pelibatan kaum laki-laki lebih sering melakukan transaksi
perempuan dalam proses pengambilan keputusan perdagangan dan lebihberani menanggung risiko
berinvestasi, terutama sebagai investor individu dibandingkan investor perempuan.
dalam perdagangan saham. Untuk dapat Penelitian Graham et al. (2005) ini
mengenali keberadaan ruang dialog antar gender menyimpulkan bahwa perbedaan faktor
dan memberikan rekomendasi pelibatan perem- demografis dari investor menyebabkan investor
puan dalam proses pengambilan keputusan, merasa lebih kompeten dalam memahami
maka pertama kali perlu dilakukan kajian informasi keuangan dan peluang yang ada
mengenai perilaku perempuan dalam proses disana.Hasil penelitiannya menemukan bahwa
pengambilan keputusan berinvestasi di pasar investor laki-laki, investor dengan pendapatan
modal. yang tinggi, dan memiliki pendidikan yang
Chandra (2009) menganalisis pengaruh tinggi lebih memiliki keyakinan bahwa mereka
kompetensi investor individu pada perilaku merupakan investor yang kompeten. Hal yang
perdagangan investor di pasar saham.Hasil yang sama dikemukakan oleh Barber dan Odean
diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa (2001) yang menemukan bahwa gender
investor yang merasa lebih kompeten lebih merupakan variabel yang mempengaruhi tingkat
sering melakukan trading.Selain kompetensi overconfidence dari seorang investor.
investor, faktor percaya diri (overconfidence)
juga berperan dalam perilaku perdagangan Tujuan Penelitian
investor. Faktor kompetensi merupakan salah 1. Menganalisis pengaruh kompetensi investor
satu faktor psikologi yang diteliti oleh Chandra terhadap keputusan investasi investor
(2009) yang menjelaskan bahwa investor dengan 2. Menganalisis pengaruh overconfidence
tingkat kompetensi yang tinggi akan lebih sering investor terhadap keputusan investasi investor
melakukan perdagangan saham. Kompetensi
seorang investor lebih banyak dipengaruhi oleh B. TINJAUAN PUSTAKA
pendidikan dan pendapatan yang dimiliki oleh Competence Effect
investor.Hasil penelitian Chandra (2009) Heath dan Tversky (1991) mengemukakan
membuktikan bahwa investor yang merasa lebih kompetensi sebagai efek hipotesis bahwa
kompeten lebih sering melakukan perdagangan kesediaan masyarakat untuk bertindak atas
saham. penilaian mereka sendiri di daerah tertentu akan
Graham et al. (2009) juga meneliti apakah tergantung pada kompetensi subyektif mereka
kompetensi mempengaruhi frekuensi perdaga- yaitu mereka merasa terampil atau memiliki
ngan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan dalam konteks yang area di pasar
investor yang cenderung menganggap dirinya keuangan, kompetensi individu investor yang
kompeten akan melakukan perdagangan saham dirasakan dalam memahami informasi keuangan
atas dasar keyakinan tersebut yang pada dan peluang investasi mengakui akan
akhirnya menyebabkan frekuensi perdagangan mempengaruhi kesediaan mereka untuk
mereka menjadi lebih tinggi. Investor dapat melakukan investasi aktif keputusan daripada
menjadi overconfidence terhadap kemampuan, didiamkan selama tidak aktif atau bahkan tidak
pengetahuan dankemungkinan di masa yang ada investasi sama sekali.
akan datang (Ritter 2003). Rasa percaya diri Overconfidence
yang berlebihandapat menyebabkan investor Overconfidence dapat diartikan sebagai
melakukantransaksi perdagangan yang keyakinan bahwa distribusi probabilitas prediksi

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 289


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
  Q
Q Q 1
seseorang lebih tinggi dari sesungguhnya 1 1 4
sedangkan dalam berbagai literatur keuangan, 2 3

atau penaksiran yang terlalu tinggi (overesti- Q


1 Q
1
mating) dalam menilai suatu financialaset 5
8
(Odean (1998), Gervais and Odean (2001).
Q
Odean (1998) menunjukkan bahwa 1 Q
Q Q Q Q 6 1
perdagangan investor overconfident lebih dari 8 9 1 1 9
1
investor rasional dan melakukan hal itu 0
Q
Q
1
menurunkan utilitas rata-rata mereka, karena 7 2
Peng 0
investor terlalu percaya perdagangan terlalu alam
agresif ketika mereka menerima informasi Q
Self Risk Inves an
Conc Keru
tentang nilai dari keamanan. 7
ept
Toler tmen Q
2
ance t
1
Strat
Keputusan Investasi Infor Q
Graham et al. (2009) yang menyatakan masi
saha
2
2
bahwa ketika investor cenderung merasa m
kompeten, maka investor tersebut akan lebih Q
2
sering melakukan perdagangan saham yang Overconfide 3
nce Investor Kua
akhirnya menyebabkan frekuensi transaksi (X1) litas Q
menjadi lebih tinggi dan Chandra (2009) yang Inve 2
4
menunjukkan bahwa investor dengan tingkat Keputusa t i
n
kompetensi yang tinggi akan lebih sering Investasi
melakukan perdagangan saham. (Y1)
Produ
ktivita
Q
2
Investor dapat menjadi overconfidence Kompetensi
s 5
invest
terhadap kemampuan, pengetahuan dan Investor (X2) asi

kemungkinan di masa yang akan datang (Ritter


Q
2003). Rasa percaya diri yang berlebihandapat Eksp 2
6
menyebabkan investor melakukantransaksi ektas
i
perdagangan yang berlebihanyang berakibat pasar Q
2
pada rendahnya returnportfolio yang didapat. Penge Moti 7
tahua vasi

Kerangka Konseptual Kore


Q
Sifat ksi
Dalam penelitian ini, kerangka konseptual dapat Ketra
mpila pasar 2
8
digambarkan sebagai berikut : n Q
Q 6
2 Q
2
Q 9
Kompetensi 1
Q Q Q
Investor 3 4 5
Tingkat
trading
Q
Keputusan volume
3
0
Investasi saham

Overconfide Q
3
nce Investor 1
Tingkat
return Q
saham 3
Gambar 1. Kerangka Konseptual 2

Q
3
3
Q Q Q
3 3 3
4 5 6

Gambar 2. Kerangka Konseptual


(Dimensi & Indikator Variabel)

C. METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif yang menggambarkan

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 290


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
tentang sifat (karakteristik data) dari suatu Vari-
abel
Definisi Indikator Pernyataan
Skala
Ukur
keadaan atau objek penelitian. Adapun sifat 1. Pengalaman
kerugian
Pengalaman menjadi dasar sebelum
melakukan keputusan investasi mendatang
penelitian ini adalah penelitian explanatoryyang Informasi pasar terkait dengan pergerakan
2. Informasi trend saham
bermaksud menjelaskan kedudukan variabel- saham Mempertimbangkan referensi yang dapat
dipercaya untuk keputusan investas
variabel yang diteliti serta hubungan antara satu Membeli saham lokal daripada
variabel dengan yang lainnya. internasional
Pengaruh keputusan investor lain dalam
2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3. Kualitas
investasi
memilih jenis saham
Pengaruh keputusan investor lain tentang
Penelitian ini dilakukan dengan membagi Segala volume
Pengaruh keputusan investor lain tentang
kuesioner di Perusahaan Sekuritas di Kota keputusan
manajerial beli dan jual saham
Medan yang terdiri dari 2 (dua) buah perusahaan yang 4.
Mengikuti reaksi keputusan investor lain

Keputusan Investasi (Y1)


mengalokasik Produktivitas
pada pasar saham
yaitu Panin Sekuritas dan Trimegah Sekuritas an dana pada investasi
Menjual saham ketika harga saham
berbagai
dan dilaksanakan pada bulanAgustussampai macam aktiva 5. Ekspektasi ekspektasi tinggi
Likert
terkait jual pasar Menjual saham ketika harga saham
dengan Oktober 2015. beli saham ekspektasi rendah
dan tindakan 6. Koreksi Menjual saham ketika terjadi koreksi pasar
3. Populasi dan Sampel yang pasar yang besar
Populasi dalam penelitian ini adalah berdasarkan
estimasi yang
Menjual saham saat resiko rugi yang
diperoleh kecil
investorPerusahaan Sekuritas di Kota Medan dilakukan
sebelumnya
Mempertimbangkan faktor fundamental
saham pada keputusan investasi
yang terdiri dari 2 (dua) buah perusahaan yaitu ngkat trading
volume saham
Membeli saham saat tingkat volume
perdagangan saham besar
Panin Sekuritas dan Trimegah Sekuritas yang Membeli saham saat return harapan besar
berjumlah 110 orang. Membeli saham saat ada informasi saham
positif
4. Teknik Pengumpulan Data Tingkat return saham yang investasikan
sesuai dengan harapan
Teknik pengumpulan data yang digunakan 8. Tingkat Tingkat return saham >return rata-rata
dalam penelitian ini adalah wawancara, return saham pasar
Kepuasan dengan keputusan investasi di
menyebarkan kuesioner, mengumpulkan data masa lalu

atau dokumen
Teknik Analisis Data
OPERASIONALISASI VARIABEL Untuk mengetahui pengaruh variabel
Tabel 1. Variabel Kompetensi,Overconfidence dan kompetensi dan overconfidence investor
Keputusan Investasi Investor terhadap keputusan investasi investor saham di
Varia-
bel
Definisi Indikator Pernyataan Skala kota Medan, maka penelitian ini menggunakan
1.Ketrampilan
Membeli saham performa tinggi dan
menghindari saham performa rendah di
analisisStructural Equation Model (SEM)
(Skill)
masa lalu dengan menggunakan programPartial Least
Kompetensi Investor (X1)

Menggunakan analisis trend pada


2.Pengetahuan
Ketrampilan (Knowledge)
beberapa saham yang mewakili untuk Square (PLS) 3.0
membuat keputusan investasi
subjektif/
Meramalkan perubahan harga saham di
tingkat
pengetahuan
masa depan
Likert Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
investor 3. Sifat (Trait)
Mampu mengantisipasi tingkat return
akhir
Pengujian validitas kuesioner dengan
Mempertimbangkan perubahan harga
saham dengan hati-hati
jumlah sampel sebanyak 30 orang menggunakan
4. Motivasi Menganalisa kecendrungan investor program SPSS. Jika rhitung> dari rtabel dan bernilai
(Motive) sebelum melakukan investasi
1.Konsep Diri
Percaya kemampuan dan pengetahuan positif maka butir pertanyaan atau indikator
(Self Concept)
pasar saham dapat meningkatkan
kinerja pasar tersebut dinyatakan valid.Jika rhitung< dari rtabel
Setelah memperoleh gain, Anda
menjadi lebih suka mencari resiko
dan bernilai negatif maka butir pertanyaan atau
dibanding sebelumnya indikator tersebut dinyatakan tidak valid.Besar
Setelah memperoleh loss, Anda menjadi
Kepercayaan 2. Risk
diri yang
lebih menghindari resiko nilai rtabel untuk n sebesar 30 adalah 0,241
Tolerance Menghindari menjual saham dengan
berlebihan & sehingga rhitung tiap butir pernyataan dalam
Overconfidence Investor (X2)

nilai rendah dan siap menjual


salah satu bias
psikologi yang
Menahan saham harga rendah terlalu
lama dibanding menjual saham yang
kuesioner harus≥0,241.
menyangkut
harganya akan naik di masa mendatang
seberapa baik
Memperhatikan secara terpisah
seseorang Likert Tabel 2. Hasil Uji Validitas Kompetensi Investor
perkembangan tiap elemen
memahami
kemampuan, Mempelajari tentang faktor fundamental Corrected
pengetahuan saham sebelum membuat suatu No Butir Pernyataan Item- Total rtabel Ket
dan keputusan investasi Correlation
keterbatasan Mengabaikan kemungkinan hubungan
antara investasi yang berbeda
Membeli saham performa tinggi dan
yang 3. Investment 1 menghindari saham performa rendah di masa 0,842 0,241 Valid
dimilikinya Strategy Reaksi berlebihan pada perubahan
harga saham yang dipengaruhi kondisi lalu
mikro ekonomi Menggunakan analisis trend pada beberapa
Menerima kemungkinan hubungan 2 saham yang mewakili untuk membuat 0,878 0,241 Valid
antara investasi yang berbeda keputusan investasi
Reaksi berlebihan pada perubahan
Meramalkan perubahan harga saham di masa
harga saham yang dipengaruhi kondisi 3 0,707 0,241 Valid
makro ekonomi depan
4 Mampu mengantisipasi tingkat return akhir 0,594 0,241 Valid
Mempertimbangkan perubahan harga saham
5 0,786 0,241 Valid
dengan hati-hati
Menganalisa kecendrungan investor sebelum
6 0,671 0,241 Valid
melakukan investasi

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 291


Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Overconfidence Tabel 5. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Investor No Variabel Cronbach’sAlpha Keterangan
Corrected 1 Kompetensi Investor ,908 Reliabilitas Sempurna
No Butir Pernyataan Item- Total rtabel Ket 2 Overconfidence Investor ,833 Reliabilitas Tinggi
Correlation 3 Keputusan Investasi ,894 Reliabilitas Tinggi
Percaya kemampuan dan pengetahuan pasa Sumber: Hasil Penelitian 2016 (Data Diolah)
1 0,663 0,241 Valid
saham dapat meningkatkan kinerja pasar
2
Setelah memperoleh gain, Anda menjadi lebih
suka mencari resiko dibanding sebelumnya
0,550 0,241 Valid Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat
3
Setelah memperoleh loss, Anda menjadi lebi
0,585 0,241 Valid
bahwa pengujian reliabilitas instrumen variabel
menghindari resiko
Menghindari menjual saham dengan nilai renda
penelitian menunjukkan nilai Cronbach’s
4 0,419 0,241 Valid
dan siap menjual Alpha>0,6 yang berarti bahwa instrumen
Menahan saham harga rendah terlalu lam
5 dibanding menjual saham yang harganya akan 0,503 0,241 Valid
variabel penelitian adalah reliabel.
naik di masa mendatang
Memperhatikan secara terpisah perkembanga
6
tiap elemen
0,638 0,241 Valid D. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
7
Mempelajari tentang faktor fundamental saham
0,633 0,241 Valid Karakteristik Responden
sebelum membuat suatu keputusan investasi
Mengabaikan kemungkinan hubungan antar Kuesioner yang kembali ke peneliti
8 0,489 0,241 Valid
investasi yang berbeda kemudian dipilih sesuai dengan kriteria
Reaksi berlebihan pada perubahan harga saham
9
yang dipengaruhi kondisi mikro ekonomi
0,386 0,241 Valid penelitian yang telah ditentukan
10
Menerima kemungkinan hubungan antar
0,160 0,241Invalid sebelumnya.Setelah mengalami reduksi dan
investasi yang berbeda
Reaksi berlebihan pada perubahan harga saham penambahan data maka kuesioner yang
11 0,578 0,241 Valid
yang dipengaruhi kondisi makro ekonomi memenuhi kriteria untuk penelitian sebanyak
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
110 kuesioner digunakan sebagai sampel.
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Keputusan Investasi Karakteristik responden yang diperoleh dari
Investor kuesioner terkumpul adalah sebagai berikut :
Corrected
Item-
No Butir Pernyataan
Total
rtabel Ket Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan
Correlation Investor Perusahaan Sekuritas
1 Pengalaman menjadi dasar sebelum No Nama Perusahaan Sekuritas Jumlah Persentase
0,740 0,241 Valid
melakukan keputusan investasi mendatang 1 Panin Sekuritas 70 63,6%
2 Trimegah Sekuritas 40 36,4%
2 Informasi pasar terkait dengan pergerakan 0,732 0,241 Valid
trend saham Total 110 100%
3 Mempertimbangkan referensi yang dapat 0,727 0,241 Valid Sumber : Data diolah (2016)
dipercaya untuk keputusan investas
4 Membeli saham lokal daripada internasional 0,766 0,241 Valid
Tabel 7. Karakteristik Faktor Demografi
5 Pengaruh keputusan investor lain dalam 0,406 0,241 Valid
memilih jenis saham
6 Pengaruh keputusan investor lain tentang 0,442 0,241 Valid
volume
7 Pengaruh keputusan investor lain tentang beli 0.542 0,241 Valid
dan jual saham
8 Mengikuti reaksi keputusan investor lain 0.496 0,241 Valid
pada pasar saham
9 Menjual saham ketika harga saham 0,410 0,241 Valid
ekspektasi tinggi
10 Menjual saham ketika harga saham 0,469 0,241 Valid
ekspektasi rendah
11 Menjual saham ketika terjadi koreksi pasar 0,161 0,241 Invalid
yang besar
12 Menjual saham saat resiko rugi yang 0,036 0,241 Invalid
diperoleh kecil
13 Mempertimbangkan faktor fundamental 0,303 0,241 Valid
saham pada keputusan investasi
14 Membeli saham saat tingkat volume 0,395 0,241 Valid
perdagangan saham besar
15 Membeli saham saat return harapan besar 0,644 0,241 Valid
16 Membeli saham saat ada informasi saham 0,686 0,241 Valid
positif
17 Tingkat return saham yang investasikan 0,633 0,241 Valid
sesuai dengan harapan
18 Tingkat return saham >return rata-rata pasar 0,709 0,241 Valid
Sumber : Data diolah (2016)
19 Kepuasan dengan keputusan investasi di masa 0,731 0,241 Valid
lalu
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah) 1. Interval kelas adalah ( 5 – 1 )/5 = 0,8 
2. Penentuan kelas adalah : 
Analisis Statistik Deskriptif a. Nilai 1,00 – 1,80 (Sangat tidak baik)
Penentuan kelas interval yang diberlakukan
b. Nilai 1,81 – 2,60 (Tidak baik)
untuk semua variabel. Nilai terendah skala
c. Nilai 2,61 – 3,40 (Ragu – ragu)
adalah 1 dan nilai tertinggi skala adalah 5:
d. Nilai 3,41 – 4,20 (Baik)
e. Nilai 4,21 – 5,00 (Sangat baik)

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 292


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Tabel 8. Distribusi Jawaban Variabel Kompetensi Investasi Investor

Tabel 9. Distribusi Jawaban Variabel Over Convidence Investasi Investor

Tabel 10. Distribusi JawabanVariabel Keputusan Investasi Investor

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 293


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Model Pengukuran (Outer Model) dalam penelitian. Ukuran refleksif individual
Uji validitas outer model terdapat dua faktor dikatakan tinggi jika berkorelasi >0,70 dengan
yang akan diamati dalam uji validitas yaitu nilai konstruk yang ingin diukur. Namun demikian
factor loading (convergent validity) dan nilai untuk penelitian tahap awal dari pengembangan
cross loading (discriminant validity) mengukur skala pengukuran nilai loading 0,5- 0,6 dianggap
korelasi antara item pernyataan dengan konstruk cukup (Chin, 1998).

Gambar 3. Nilai Factor Loading Menggunakan Diagram Jalur PLS

Tabel 11. Nilai Factor Loading Konstruk Berdasarkan data pada tabel di atas ada 4
Kompetensi Investor (empat) indikator yang nilai factor loading <0,5
Kode
Indikator
Indikator
Nilai Factor Loading yaitu Risk Tolerance (Q11)dan Investmen
Ketrampilan Q1 1,000 Strategy(Q12, Q13, Q14)sehingga indikator
Pengetahuan Q2 1,000
Kompetensi Q3 0,795 tersebut harus dikeluarkan dari model dan
Investor Sifat Q4 0,600 dilakukan estimasi ulang.
Q5 0,743
Motivasi Q6 1,000
Sumber : Data Primer diolah (2016) Tabel 13. Nilai Factor Loading
KonstrukKeputusan Investasi Investor
Kode Nilai Factor
Berdasarkan data pada tabel di atas tidak ada Indikator
Indikator Loading
indikator yang nilai factor loading <0,5. Hasil Pengalaman Kerugian Q18 1,000
Q19 0,792
perhitungan ini telah memenuhi ketentuan Informasi Saham
Q20 0,807
convergent validity karena semua factor Q21 0,333
loading>0,5. Kualitas Saham
Q22 0,828
Q23 0,887
Keputusan Q24 0,874
Tabel 12. Nilai Factor Loading Konstruk Investasi Produktivitas Investasi Q25 1,000
Overconfidence Investor Investor Q26 0,904
Ekspektasi Pasar
Nilai Factor Q27 0,909
Indikator Kode Indikator Q30 0,176
Loading
Self Concept Q7 1,000 Q31 0,618
Volume Trading
Q8 0,795 Q32 0,847
Risk Q9 0,812 Q33 0,758
Tolerance Q10 0,819 Q34 0,908
Overconfidence Q11 0,150 Return Saham Q35 0,867
Investor Q12 0,061 Q36 -0,008
Q13 -0,380 Sumber : Data Primer diolah (2016)
Investmen
Q14 0,339
Strategy
Q15 0,938 Berdasarkan data pada tabel di atas ada 3
Q17 0,936
Sumber : Data Primer diolah (2016) (tiga) indikator yang nilai factor loading < 0,5
yaitu Kualitas Saham (Q21), Volume Trading

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 294


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
(Q30)dan Return Saham (Q36)sehingga indikator kan estimasi ulang.
tersebut harus dikeluarkan dari model dan dilaku

Gambar 4. Nilai Factor Loading Menggunakan Diagram Jalur PLS setelah Re-estimasi

Tabel 14. Nilai Factor Loading Konstruk Setelah Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa
Re-estimasi Kompetensi, OverconfidenceInvestor setiap indikator memiliki nilai factor loading
dan Keputusan Investasi Investor paling besar ketika dihubungkan dengan
Kode Nilai Factor
Indikator
Indikator Loading konstruknya masing-masing dibandingkan ketika
Ketrampilan Q1 1,000 dihubungkan dengan konstruk lainnya. Contoh:
Pengetahuan Q2 1,000
Kompetensi Q3 0,796 a. Konstruk kompetensi investor terdiri dari :
Investor Sifat Q4 0,597 1. Indikator Q1 memiliki factor loading tertinggi
Q5 0,745
Motivasi Q6 1,000
saat dihubungkan dengan konstruk Y1.1
Self Concept Q7 1,000 (ketrampilan) senilai 1,000. Hal ini terjadi
Q8 0,795 karena biasanya saham-saham dalam kategori
Overconfidence Risk Tolerance Q9 0,816
Investor Q10 0,821 ini memiliki pergerakan range harga hariannya
Investmen Q15 0,957 cukup besar dan sering mengalami penurunan
Strategy Q17 0,959
Pengalaman 1,000
harga melampaui aturan cut loss yang
Q18
Kerugian disarankan.
Q19 0,791
Informasi Saham
Q20 0,808
2. Indikator Q2 memiliki factor loading tertinggi
Q22 0,854 saat dihubungkan dengan konstruk Y1.2
Kualitas Saham Q23 0,889 (pengetahuan) senilai 1,000. Hal ini terjadi
Q24 0,889
Keputusan
Produktivitas 1,000 karena responden akan memperoleh hasil
Investasi Q25
Investor
Investasi analisis yang baik dalam menentukan kapan
Q26 0,904
Ekspektasi Pasar
Q27 0,909 investor harus membeli, menjual atau
Q31 0,607 mempertahankan sahamnya sehingga dapat
Volume Trading Q32 0,857
Q33 0,758
membantu investor dalam proses pengambilan
Return Saham
Q34 0,904 keputusan investasi perusahaan sekuritas di
Q35 0,875 kota Medan.
Sumber : Data Primer diolah (2016)
3. Indikator Q3 memiliki factor loading tertinggi
Berdasarkan data pada tabel di atas tidak ada saat dihubungkan dengan konstruk Y1.3 (sifat)
indikator yang nilai factor loading <0,5. Hasil senilai 0,796. Hal ini terjadi karena responden
perhitungan ini telah memenuhi ketentuan mencoba untuk memperkirakan harga saham
convergent validity karena semua factor di masa datang dengan mengestimasi nilai
loading>0,5 faktor-faktor fundamental yang mempengruhi

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 295


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Tabel 15. Uji Validitas Berdasarkan Cross Loading
Kompetensi (Y1) Overconfidence(Y2) Keputusan Investasi (Y3)
Y1.3 Y1.4 Y2.1 Y2.2 Y2.3 Y3.1 Y3.2 Y3.3 Y3.4 Y3.5 Y3.7 Y3.8

0,796
0,597
0,745
1,000
1,000
0,795
0,816
0,821
0,957
0,959
1,000
0,791
0,808
0,854
0,889
0,889
1,000
0,904
0,909
0,607
0,857
0,758
0,904
0,875

harga saham di masa yang akan datang dan 2. IndikatorQ10 memiliki nilai factor loading
menetapkan hubungan variabel-variabel tertinggi saat dihubungkan dengan konstruk
tersebut sehingga diperoleh taksiran harga Y2.2 (risk tolerance) senilai 0,821. Hal ini ber-
saham serta dapat mengambil tindakan apabila kaitan dengan transaksi jual beli saham yang
perubahan tersebut akan membawa dampak dilakukan seorang investor dalam menghindari
positif atau negatif dalam proses pengambilan potensi kerugian yang semakin besar seiring
keputusan investasi bagi para investor dengan terus menurunnya harga saham, maka
perusahaan sekuritas di kota Medan. investor tersebut rela menjual sahamnya
4. Indikator Q6 memiliki factor loading tertinggi dengan harga lebih rendah dari harga belinya
saat dihubungkan dengan konstruk Y1.4 (cut loss).
(motivasi) senilai 1,000. Hal ini terjadi karena 3. IndikatorQ17 memiliki nilai factor loading
berkaitan dengan pendekatan keuangan tertinggi saat dihubungkan dengan konstruk
konvensional yang menggunakan dua asumsi, Y2.3 (investment strategy) senilai 0,959. Hal ini
yaitu : pertama, individu akan membuat berkaitan dengan faktor yang dapat
keputusan yang rasional dan tidak mengalami mempengaruhi pergerakan harga saham adalah
bias akan prediksi tentang masa depan proyeksi laba per lembar saham, saat diperoleh
(Nofsinger, 2005). Kedua, dalam prakteknya, laba, tingkat resiko dari proyeksi laba, proporsi
asumsi individu akan berperilaku rasional utang perusahaan terhadap ekuitas, kegiatan
sepenuhnya terjadi karena adanya keterbatasan perekonomian, pajak dan keadaan bursa
kemampuan berfikir (bounded rationality). saham. Investor harus menyadari bahwa selain
b. Konstruk overconfidence investor terdiri memperoleh keuntungan dan tidak menutup
dari : kemungkinan mereka akan mengalami
1. IndikatorQ7 memiliki nilai factor loading kerugian yang sangat dipengaruhi oleh
tertinggi saat dihubungkan dengan konstruk kemampuan investor dalam menganalisis
Y2.1 (self concept) senilai 1,000. Hal ini keadaan harga saham.
berkaitan dengan kepercayaan diri akan c. Konstruk keputusan investasi investor
kemampuan dan pengetahuan dalam terdiri dari :
menganalisis saham yang akan dibeli, baik 1. IndikatorQ18 memiliki nilai factor loading
secara mikro/makro dan harus rutin memonitor tertinggi saat dihubungkan dengan konstruk
pergerakan saham dimilikinya agar Y3.1 (pengalaman kerugian) senilai 1,000. Hal
memperoleh keuntungan. ini berkaitan dengan faktor demografi

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 296


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
(pengalaman), investor yang memiliki kalau pasar menganggap harganya bagus pun
pengalaman yang lebih akan memiliki masih meroket.
pengetahuan yang lebih baik dalam 6. IndikatorQ32 memiliki nilai factor loading
menghadapi situasi tertentu yang mungkin tertinggi saat dihubungkan dengan konstruk
terjadi dan menjadi semakin kompeten dalam Y3.7 (tingkat trading volume saham) senilai
melakukan perdagangan saham (Health dan 0,857. Hal ini berkaitan dengan perencanaan
Tversky, 1991). keuangan, agen penjual, manajer investasi
2. IndikatorQ20 memiliki nilai factor loading yang tidak ada bisa mengetahui dengan pasti
tertinggi saat dihubungkan dengan konstruk berapa return saham dalam 1 (satu) tahun.
Y3.2 (informasi saham) senilai 0,808. Hal ini 7. IndikatorQ34 memiliki nilai factor loading
berkaitan dengan pertimbangan referensi tertinggi saat dihubungkan dengan konstruk
informasi yang diperoleh dari berbagai sumber Y3.8 (tingkat return saham) senilai 0,904. Hal
referensi seperti manajer/analis investasi, CSR ini berkaitan dengan return ekspektasi
(Corporate Social Responsibility) dan lain- (expected return) yang diharapkan oleh
lain. investor di masa yang akan datang atau tingkat
3. IndikatorQ23 & Q24 memiliki nilai factor pengembalian yang diharapkan tetapi jika
loading yang sama dan tertinggi saat investasi yang dilakukannya telah selesai maka
dihubungkan dengan konstruk Y3.3 (kualitas investor akan mendapat return realisasi
investasi) senilai 0,889. Hal ini berkaitan (realize return) yang telah dilakukan.
dengan kinerja saham dapat diukur dengan Metode lain untuk melihat discriminat
volume perdagangan yang akan memotivasi validity dengan membandingkan akar kuadrat
investor dalam melakukan transaksi jual beli dari Average Variance Extract (√ AVE) untuk
saham dan memperoleh penghasilan yang setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk
berkaitan dengan capital gain. Semakin sering lainnya dalam model. Hasil tersebut dapat dilihat
saham tersebut diperdagangkan pada Tabel 16.
mengindikasikan bahwa saham tersebut aktif Tabel 16
dan diminati oleh para investor. Jika jumlah Korelasi Antar Konstruk Laten dan Akar AVE
Over- Keputusan
orang yang ingin membeli saham lebih banyak Kompetensi
confidence Investasi
dibandingkan dengan orang yang menjual, Kompetensi 0,735
harga akan semakin tinggi dan bila sedikit Overconfidence 0,794
orang yang ingin membeli dan banyak yang Keputusan Investasi 0,806
ingin menjual maka harga akan turun/ jatuh. Sumber : Data Primer diolah (2016)

Pasar modal memperjualbelikan dana-dana Berdasarkan tabel di atas menjelaskan


jangka panjang (> 1 tahun).
bahwa pengaruh kompetensi dan overconfidence
4. IndikatorQ25 memiliki nilai factor loading
investor terhadap keputuan investasi investor
tertinggi saat dihubungkan dengan konstruk
saham di kota Medan, yang terdiri dari
Y3.4 (produktivitas investasi) senilai 1,000. Hal kompetensi (KO), overconfidence (OCI) dan
ini berkaitan dengan reaksi investor dalam keputusan investasi (KI) memiliki nilai akar
mengamati pergerakan harga saham dan
AVE lebih besar daripada nilai korelasi antar
melakukan transaksi dengan harapan untuk
konstruk lainnya dan ini menunjukkan bahwa
memperoleh keuntungan. Durasi investasi para
syarat discriminant validity telah terpenuhi.
investor dalam melakukan investasi tidaklah
Disamping uji validitas konstruk, dilakukan
sama, begitu pula dengan reaksi mereka juga uji reliabilitas konstruk yang diukur dengan
terhadap informasi yang diserap seperti berita
dua kriteria yaitu Composite Reliability dan
yang dipublikasikan ataupun rekomendasi dari
Cronbach Alpha.Konstruk dinyatakan reliable
lembaga investasi.
jika nilai Composite Reliability maupun
5. IndikatorQ27 memiliki nilai factor loading
Cronbach Alpha >0,70. Pada penelitian
tertinggi saat dihubungkan dengan konstruk pengaruh kompetensi dan overconfidence
Y3.5 (rendahnya ekspektasi pasar) senilai 0,909. investor terhadap keputuan investasi investor
Hal ini berkaitan dengan turunnya (jatuh)
saham di kota Medan ini, nilai composite
harga saham yang bisa menimbulkan
reliability dan cronbach alpha dapat dilihat pada
ekspektasi pasar menjadi rendah dan
Tabel di bawah ini :
menganggap perusahaan tidak berguna.
Adakalanya perusahaan merugi setiap saat

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 297


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Tabel 17. Uji Reliabilitas Composite Reliability dan signifikansi antara konstruk eksogen dan
Cronbach's Alpha konstruk endogen.Signifikansi outer model dapat
Composite Cronbach's
Konstruk
Reliability Alpha
Kesimpulan diketahui setelah melakukan boostraping.
Reliabilitas Signifikansi indikator penyusun konstruk dapat
Kompetensi 0,771 0,782
baik dilihat dari nilai t-statistic, apabila nilai t-
Reliabilitas
Overconfidence 0,769 0,709
baik
value>t-table dengan tingkat signifikansi
Keputusan Reliabilitas (α=0,05). Diperoleh nilai t-table sebesar 1,64
0,801 0,820
Investasi baik untuk hipotesis satu arah (one tailed) dan untuk
Sumber : Data Primer diolah (2016)
1,96 hipotesis untuk hipotesis dua arah
Tabel di atas menjelaskan hasil uji (twotailed). Nilai t-statistic masing-masing
reliabilitas penelitian pengaruh pengaruh konstruk penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
kompetensi dan overconfidence investor di bawah ini. Berdasarkan tabel di atas terdapat 3
terhadap keputuan investasi investor saham di (tiga) indikator yang dinyatakan tidak signifikan
kota Medan denganhasil output composite terhadap konstruk karena nilai t-statistic <1,96
reliability dan cronbach alpha baik untuk dan harus dikeluarkan yaitu:
konstruk kompetensi danoverconfidence investor a. Keputusan Investasi → Pengalaman Kerugian
dankeputusan investasi investor bernilai >0,70. : 0,666
Jadi dapat disimpulkan bahwa konstruk memiliki b. Keputusan Investasi → Kualitas Saham
reliabilitas yang baik. : 1,435
Tahapan selanjutnya adalah pengujian c. Keputusan Investasi → Produktivitas Saham
konsistensi pengukuran (reliabilitas) dengan : 1,104
Average Variance Extract (AVE) dan Composite
Tabel 19. Signifikansi Model Pengukuran
Reliabilitas (CR). Reliabilitas tinggi menun-
Awal(Outer Model)
jukkan bahwa indikator mempunyai konsistensi Original Sample Standard T-statistics P Uji
tinggi dalam mengukur konstruk latennya. Sample Mean Deviation ˃ 1,96 Values Sig
Kompetensi → Y
Composite Reliability dikatakan baik bila Ketrampilan
0,572 0,579 0,106 5,410 0,000
a
memiliki nilai ≥0,7. Nilai AVE dikatakan baik Kompetensi →
0,556 0,510 0,204 2,722 0,003
Y
Pengetahuan a
bila memiliki nilai ≥0,50. Data hasil pengujian Kompetensi → Sifat 0,912 0,910 0,028 0,000
Y
32,002
AVE dan CR ditunjukkan pada tabel 18. Kompetensi →
a
Y
0,512 0,530 0,120 4,256 0,000
Motivasi a
Tabel 18. Nilai Konsistensi Validitas dan Overconfidence → Y
0,747 0,744 0,051 14,528 0,000
Self Concept a
Reliabilitas Average Variance Extracted (AVE) dan Overconfidence → Y
0,920 0,917 0,020 46,333 0,000
Composite Reliability (CR) Risk Tolerance a
Average Overconfidence → Y
Composite 0,764 0,766 0,057 13,349 0,000
Variance Investment Strategy a
Reliability Kesimpulan Keputusan Investasi T
Extracted
(CR)>0,7 → Pengalaman -0,103 -0,097 0,155 0,666 0,253 dk
(AVE) >0,5
Kerugian
Validitas dan Keputusan Investasi Y
Kompetensi 0,735 0,771 0,727 0,728 0,065 0,000
Reliabilitas Baik → Informasi Saham
11.250
a
Overcon- Validitas dan Keputusan Investasi T
0,794 0,769 0,301 0,320 0,210 1,435 0,076
fidence Reliabilitas Baik → Kualitas Saham dk
Keputusan Validitas dan Keputusan Investasi T
0,806 0,801 → Produktivitas 0,225 0,204 0,204 1,104 0,135 dk
Investasi Reliabilitas Baik
Saham
Sumber : Data Primer diolah (2016)
Keputusan Investasi Y
0,797 0,795 0,052 15,238 0,000
→ Ekspektasi Pasar a
Berdasarkan hasil uji validitas dan Keputusan Investasi
0,829 0,815 0,071 11,677 0,000
Y
→ Trading Volume a
reliabilitas dari model pengukuran dapat Keputusan Investasi Y
0,855 0,841 0,038 22,412 0,000
disimpulkan bahwa semua variabel teramati → Return Saham a
Sumber : Data Primer diolah (2016)
valid mengukur variabel konstruk dan reliabilitas
model pengukurannya pun baik. Hal ini Dalam penelitian ini, hubungan antara
menunjukkan bahwa indikator reliable dalam indikator yang bernilai <1,96 bukanlah tidak
menyusun konstruk. mempengaruhi konstruknya, hanya saja bernilai
kecil (positif tetapi tidak signifikan). Masing-
Signifikansi Model Pengukuran (Outer Model) masing indikator saling mempengaruhi
Setelah dilakukan uji validitas dan konstruknya baik secara langsung (positif
reliabilitas, maka didapat hasil bahwa data yang signifikan) maupun tidak langsung (positif tidak
digunakan dalam penelitian ini sudah valid dan signifikan) yang diperkuat dengan analisis
reliable.Tahap pengujian selanjutnya adalah penelitian terdahulunya.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 298


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Tabel 20. Signifikansi Model Pengukuran Akhir diperkuat dengan analisis penelitian
(Outer Model) terdahulunya.
T-
Original Sample Standard Uji
statistics P Values
Sample Mean Deviation Sig
˃ 1,96 Koefisien Determinasi (R2)
Kompetensi →
Ketrampilan
0,572 0,579 0,106 5,410 0,000 Ya Evaluasi model struktural (inner model)
Kompetensi →
0,556 0,510 0,204 2,722 0,003 Ya jenis kedua adalah dengan menggunakan
Pengetahuan
Kompetensi → Sifat 0,912 0,910 0,028 32,002 0,000 Ya koefisien determinasi (R2).Koefisien determinasi
Kompetensi →
0,512 0,530 0,120 4,256 0,000 Ya digunakan untuk melihat kemampuan model atau
Motivasi
Overconfidence → kemampuan variabel independen (konstruk
0,747 0,744 0,051 14,528 0,000 Ya
Self Concept eksogen) dalam menjelaskan variansi data pada
Overconfidence →
Risk Tolerance
0,920 0,917 0,020 46,333 0,000 Ya variabel dependen (konstruk endogen). Nilai R2
Overconfidence →
Investment Strategy
0,764 0,766 0,057 13,349 0,000 Ya mencerminkan sejauh mana suatu konstruk
Keputusan Investasi
0,727 0,728 0,065 11.250 0,000 Ya
eksogen dapat menjelaskan konstruk eksogen
→ Informasi Saham
Keputusan Investasi
lainnya. Nilai R2 dikatakan baik apabila
0,797 0,795 0,052 0,000 Ya
→ Ekspektasi Pasar
15,238 memiliki nilai ≥0,80.
Keputusan Investasi
0,829 0,815 0,071 11,677 0,000 Ya
→ Trading Volume
Keputusan Investasi Tabel 22. Koefisien Determinasi (R2)
0,855 0,841 0,038 22,412 0,000 Ya R2 Kontribusi Kategori
→ Return Saham
Sumber : Data Primer diolah (2016) (%)
Kompetensi → Ketrampilan 1,000 100 % Baik
Kompetensi → Pengetahuan 1,000 100 % Baik
Evaluasi Model Struktural (Inner Model) Kompetensi → Sifat 0,758 75,8 % Baik
Kompetensi → Motivasi 1,000 100 % Baik
Setelah dilakukan pengujian model Overconfidence → Self Concept 1,000 100 % Baik
struktural, maka selanjutnya dilakukan evaluasi Overconfidence → Risk Tolerance 0,852 85,2 % Baik
model struktural untuk melihat kecocokan antar R2 Kontribusi Kategori
(%)
konstruk dalam model struktural.Model Overconfidence → Investment Strategy 0,957 95,7 % Baik
dievaluasi dengan menggunakan nilai R2 untuk Keputusan Investasi → Pengalaman
Kerugian
1,000 100 % Baik

konstruk dependen, nilai koefisien path atau T- Keputusan Investasi → Informasi Saham 0,780 78,0 % Baik
values tiap path untuk uji signifikansi antar Keputusan Investasi → Kualitas Saham 0,909 90,9 % Baik
Keputusan Investasi → Produktivitas 1,000 100 % Baik
konstruk dalam model struktural.Semakin tinggi Saham
nilai R2 berarti semakin baik model prediksi dari Keputusan Investasi → Ekspektasi Pasar 0,902 90,2 % Baik
Keputusan Investasi → Trading Volume 0,789 78,9 % Baik
model penelitian yang diajukan. Keputusan Investasi → Return Saham 0,883 88,3 % Baik
Sumber : Data Primer diolah (2016)
Tabel 21. Evaluasi Model Struktural (Inner
Model) Pengujian Hipotesis
T-
Original Sample Standard
statistics
P Uji Pengujian hipotesis penelitian dilakukan
Sample Mean Deviation Values Sig
˃ 1,96 dengan cara melihat nilai t-statatistik dari inner
Kompetensi → model yang telah dibentuk. Apabila nilai t-
Keputusan 0,643 0,635 0,089 7,257 0,000 Ya
Investasi statistik >1,96 (untuk dua arah) dan >1,64 (untuk
Overconfidence satu arah) maka hubungan antar konstruk dapat
→ Keputusan 0,294 0,273 0,145 2,024 0,022 Ya dikatakan signifikan pada α=5%. Terdapat 2
Investasi
Sumber : Data Primer diolah (2016) (dua) hipotesis yang akan coba dijawab dalam
penelitian ini, dan hasil dari pengujian hipotesis
Berdasarkan Tabel di atas menjelaskan dapat dilihat pada tabel di bawah ini
pengaruh kompetensi dan overconfidence menyimpulkan bahwa semua hipotesis diterima
investor terhadap keputusan investasi investor dimana nilai t-statistik > t-value dengan tingkat
saham di kota Medan. Konstruk dapat diterima signifikansi α=5%.
ataupun dikatakan signifikan jika t-tabel > 1,96.
Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa Tabel 23. Pengujian Hipotesis
:hubungan kompetensi → keputusan investasi T-statistics P Uji
˃ 1,96 Values Signifikansi
(7,257) dan overconfidence → keputusan Kompetensi → Keputusan
7,257 0,000 Signifikan
investasi (2,024) yang memberikan pengaruh Investasi
langsung (positif signifikan). Overconfidence → Keputusan
2,024 0,022 Signifikan
Investasi
Masing-masing indikator saling Sumber : Data Primer diolah (2016)
mempengaruhi konstruknya baik secara
langsung (positif signifikan) maupun tidak
langsung (positif tidak signifikan) yang

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 299


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Pembahasan Barber, Brad M., and Terrance Odean, 2001,
1. Pengaruh Kompetensi Investor terhadap Boys Will Be Boys: Gender,
Keputusan Investasi Investor Overconfidence, and Common stock
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis Investment, Quarterly Journal
variabel kompetensi investorberpengaruh positif ofEconomics 116, 261-292.
dan signifikan terhadap keputusan Benos, Alexandros V., Overconfident
investasiinvestor dengan nilai t-statistik > t-value Speculators in Call Markets : Trade
yaitu 7,257 yang berarti bahwa t-statistik >1,96. Pattern and Survival. Journal of
Hal ini membuktikan bahwa hipotesis diterima Financial Markets.I (1998).353-383.
yang menjelaskan kompetensi investormemiliki Beyer, Sylvia, and Edward M. Bowden. Gender
kecenderungan yang besar dalam mempengaruhi Differences in Self-Perceptions :
keputusan investasiinvestor. CONVERGENT Evidence from Three
2. Pengaruh Overconfidence Investor terhadap Measure of Accuracy and Bias.
Keputusan Investasi Investor Personality and Social Psychology
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis Buletin XXIII (1997).157-172.
variabel overconfidence investorberpengaruh Caballe, Jordi, and Jozsef
positif dan signifikan terhadap keputusan Sakovics.Overconfident Speculation
investasiinvestor dengan nilai t-statistik > t-value with Imperfect Competition.Working
yaitu 2,024 yang berarti bahwa t-statistik >1,96. Paper. Universitat Autonoma de
Hal ini membuktikan bahwa hipotesis diterima Barcelona. Spain. 1998.
yang menjelaskan overconfidence investor Chandra, Abhijeet, 2009, ‘Individual Investor’s
memiliki kecenderungan yang besar dalam Trading Behavior And The Competence
mempengaruhi keputusan investasiinvestor. Effect’, Journal of BehavioralFinance,
Vol. 6, No. 1, pp. 56 – 70.
KESIMPULAN Crosson, R., & Gneezy, U. 2009. Gender
1. Kompetensi investor berpengaruh positif dan Differences in Preferences. Jounal of
signifikan terhadap keputusan investasi Economic Literature, 448-474.
investor. Deaux, Kay, and Tim Emswiller.Expalanations
2. Overconfidence investor berpengaruh positif of Successful Performance on Sex-
dan signifikan terhadap keputusan investasi Linked Tasks : What Is Skill for the Male
investor. is Luck for the Female. Journal
Personality.XI (1977).59-72.
Della Vigna, Stefano, and Joshua M. Pollet.
DAFTAR PUSTAKA 2003. Attention, Demographics and the
Stock Market. Mimeo.Departement of
Arifur Rehman H. Shaikh and Dr. Anil B. Economics, University of California-
Kalkundrikal. 2011. Impact of Barkeley. NBER Working Paper No.
Demographic Factors on Retail 11211, Issued in March 2005.
Investors Investment Decision. An Gervais, S., and T. Odean. 2001. Learning to be
Exploratory Study in The Indian Journal Overconfident. Review of Financial
of Finance (ISSN 0973-8711) September Studies, Vol. 141-27
2011, 5(9), pp 35-44. Gozali, Imam. 2008. Structural Equation
Bajtelsmit, V. L., & Bernasek, A. (1996). Why Modeling-Metode Alternatif dengan
Do Women Invest Differently Than Men Partial Least Square. Edisi Kedua.
?Financial Counciling and Planning, 1- Semarang. Badan Penerbit Universitas
10. Diponegoro.
Bhandari, G., and R. Deaves. 2006. Graham, John R, Harvey, Campbell R, dan
Demographic of Overconfidence. The Huang Hai, 2009, ‘Investor competence,
Journal of Behavioral Finance, Vol. 7, trading frequency, home
No.1 : 5-11. bias’.Management Science, Vol. 55, No.
Barber, B., Odean, T., 2000.Trading is 7, pp. 1094 – 1106.
Hazardous to Your Wealth: the Common Hinz, R.P., McCarthy, D.D. and Turner, J. A
Stock Performance of Individual 1997.Are Women Conservative Investors
Investors. Journal of Finance.55, 773— ? Gender Differences in Participant-
806. Directed Pension Investment, in M.S.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 300


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Gordon, Mitchell and M.M. Twinney Interrelationships and Changes with
(eds), Positioning for the Twenty-First Ages. Behavioral Science 6, pp. 23-26
Century, 91-103, Philadelphia, Wang, H.And S. Hanna, 1997.Does Risk
University of Pennsylvania Press. Tolerance Decrease with Age ?Financial
Karlsson, Anders and Lars Nordén. 2007. Counseling and Planning 8(2), pp. 27-
Investor Competence, Information 32.
andInvestment Activity. Working
paper.SSRN.
Lenney, Elen. Women’s Self-Confidence in
Achievement Setting. Psychological
Buletin.LXXXIV (1977). 1-13
Lundeberg, Mary A., Paul W. Fox, Judith
Punccohar. Highly Confident but Wrong
: Gender Differences and Similiriaties in
Confidence Judgment. Jounal of
Educational Psychology.LXXXVI
(1994).114-121.
Lutfi, 2010, ‘The Relationship Between
Demographics Factors and Investment
Decision in Surabaya’, Jurnal
ofEconomics, Business and
AccountancyVentura, Vol. 13, No. 3, pp.
213 – 224.
Nofsinger, John R 2005, Psychology ofInvesting,
Second Edition, New Jersey, Prentice-
Hall Inc.
Oberlechner, T. and Osler, C.L.
2004.Overconfidance in Currency
Markets.
Website:http://faculty.haas.berkeley.edu,
(diakses 4 April 2013).
Odean, T. 1999.Do Investors Trade Too
Much?.Journal of American Economic
Review, 89 (5) : 1279–1298.
Pompian, Michael M 2006, Behavioral Finance
and Wealth Management,New York,
John Wiley & Sons Inc, New Jersey.
Rr. Iramani dan Dhyka Bagus, 2008, Faktor
Faktor Penentu Perilaku Investor dalam
Transaksi Saham di Surabaya,
JurnalAplikasi Manajemen, Vol. 6, No.
3, hal. 255 – 262.
Trinugroho, Irwan. 2010. The Effect of
Overconfidence and bad News on
Trading Activity and Return: an
Experimental Study. Proceeding The
1stInternational Conference Indonesian
Management Scientist Association.Pp.
11-21
Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin. 2006.
Pasar Modal Indonesia Pendekatan
Tanya Jawab Edisi 3. Penerbit Salemba
Empat
Wallach, M. M. and Kogan, 1961.Aspects of
Judgment and Decision Making :

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 301

Potrebbero piacerti anche