Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRACT
A. PENDAHULUAN
Fahmi dan Hadi (2009:41) menjelaskan kan metode eksperimen akan tetapi ditambah
bahwa pasar modal merupakan tempat berbagai variabel gender. Secara umum gender dilibatkan
pihak, khususnya perusahaan menjual saham dalam tindakan pengambilan risiko (Byrnes et
(stock) dan obligasu (bond) dengan tujuan dari al., 1999). Eksperimen efek disposisi oleh Weber
hasil tersebut nantinya akan digunakan sebagai dan Camerer (1998) mengatakan untuk menilai
tambahan dana atau memperkuat modal keuntungan saham (gains) dan kerugian saham
perusahaan. Adanya pasar modal sebagai salah (losses) relatif pada titik awal harga beli. Hasil
satu pelaku ekonomi nasional memiliki fungsi studi mereka menunjukkan investor yang tidak
intermediasi yaitu menjembatani antara pihak menyukai risiko cenderung untung (gains), dan
yang membutuhkan modal dengan pihak yang investor menyukai risiko cenderung rugi
kelebihan modal, serta memperbanyak pilihan (losses).Kemudian dengan mempertimbangkan
sumber dana bagi perusahaan swasta dan gender, hasil studi laki laki, sehingga otak laki-
pemerintah. laki dan perempuan membuat perubahan efek
Masyarakat Indonesia seringkali mudah disposisi yang signifikan.61% perempuan
terbuai dengan berbagai janji tingkat membeli setelah saham-saham bergerak naik.
pengembalian yang tinggi tanpa mempelajari Mereka pikir kenaikan itu akan tetap naik di
bagaimana perusahaan atau investasi tersebut masa depan (positif autokorelasi). 34% laki-laki
beroperasi.Satu hal yang juga dilupakan oleh memperlihatkan perilaku yang konsisten dengan
mereka para investor adalah sisi mata uang mean–reversion (negatif autokorelasi). Ekspe-
lainnya dalam berinvestasi, yaitu resiko. Karena rimen pada studi mereka memperlihatkan para
hampir dipastikan bahwa tidak ada investasi perempuan tidak memegang saham-saham yang
yang memberikan keuntungan sangat fantastis losses dan menjual saham-saham yang winner
tapi tidak memiliki resiko sama sekali. Oleh seperti perubahan reference point dari harga jual
karenanya, prilaku keuangan individu dalam kepada harga sebelumnya.Namun demikian,
berinvestasi sangatlah penting. karakteristik individu dan gender masih belum
Costa, Mineto, dan Silva (2008) melakukan optimal bila tidak diikuti oleh keadaan pasar
replikasi dari penelitian Weber dan Camerer serta informasi-informasi yang mempengaruhi
(1998) tentang efek disposisi dengan mengguna- efek disposisi investor individu.
Overconfide Q
3
nce Investor 1
Tingkat
return Q
saham 3
Gambar 1. Kerangka Konseptual 2
Q
3
3
Q Q Q
3 3 3
4 5 6
C. METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif yang menggambarkan
atau dokumen
Teknik Analisis Data
OPERASIONALISASI VARIABEL Untuk mengetahui pengaruh variabel
Tabel 1. Variabel Kompetensi,Overconfidence dan kompetensi dan overconfidence investor
Keputusan Investasi Investor terhadap keputusan investasi investor saham di
Varia-
bel
Definisi Indikator Pernyataan Skala kota Medan, maka penelitian ini menggunakan
1.Ketrampilan
Membeli saham performa tinggi dan
menghindari saham performa rendah di
analisisStructural Equation Model (SEM)
(Skill)
masa lalu dengan menggunakan programPartial Least
Kompetensi Investor (X1)
Tabel 11. Nilai Factor Loading Konstruk Berdasarkan data pada tabel di atas ada 4
Kompetensi Investor (empat) indikator yang nilai factor loading <0,5
Kode
Indikator
Indikator
Nilai Factor Loading yaitu Risk Tolerance (Q11)dan Investmen
Ketrampilan Q1 1,000 Strategy(Q12, Q13, Q14)sehingga indikator
Pengetahuan Q2 1,000
Kompetensi Q3 0,795 tersebut harus dikeluarkan dari model dan
Investor Sifat Q4 0,600 dilakukan estimasi ulang.
Q5 0,743
Motivasi Q6 1,000
Sumber : Data Primer diolah (2016) Tabel 13. Nilai Factor Loading
KonstrukKeputusan Investasi Investor
Kode Nilai Factor
Berdasarkan data pada tabel di atas tidak ada Indikator
Indikator Loading
indikator yang nilai factor loading <0,5. Hasil Pengalaman Kerugian Q18 1,000
Q19 0,792
perhitungan ini telah memenuhi ketentuan Informasi Saham
Q20 0,807
convergent validity karena semua factor Q21 0,333
loading>0,5. Kualitas Saham
Q22 0,828
Q23 0,887
Keputusan Q24 0,874
Tabel 12. Nilai Factor Loading Konstruk Investasi Produktivitas Investasi Q25 1,000
Overconfidence Investor Investor Q26 0,904
Ekspektasi Pasar
Nilai Factor Q27 0,909
Indikator Kode Indikator Q30 0,176
Loading
Self Concept Q7 1,000 Q31 0,618
Volume Trading
Q8 0,795 Q32 0,847
Risk Q9 0,812 Q33 0,758
Tolerance Q10 0,819 Q34 0,908
Overconfidence Q11 0,150 Return Saham Q35 0,867
Investor Q12 0,061 Q36 -0,008
Q13 -0,380 Sumber : Data Primer diolah (2016)
Investmen
Q14 0,339
Strategy
Q15 0,938 Berdasarkan data pada tabel di atas ada 3
Q17 0,936
Sumber : Data Primer diolah (2016) (tiga) indikator yang nilai factor loading < 0,5
yaitu Kualitas Saham (Q21), Volume Trading
Gambar 4. Nilai Factor Loading Menggunakan Diagram Jalur PLS setelah Re-estimasi
Tabel 14. Nilai Factor Loading Konstruk Setelah Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa
Re-estimasi Kompetensi, OverconfidenceInvestor setiap indikator memiliki nilai factor loading
dan Keputusan Investasi Investor paling besar ketika dihubungkan dengan
Kode Nilai Factor
Indikator
Indikator Loading konstruknya masing-masing dibandingkan ketika
Ketrampilan Q1 1,000 dihubungkan dengan konstruk lainnya. Contoh:
Pengetahuan Q2 1,000
Kompetensi Q3 0,796 a. Konstruk kompetensi investor terdiri dari :
Investor Sifat Q4 0,597 1. Indikator Q1 memiliki factor loading tertinggi
Q5 0,745
Motivasi Q6 1,000
saat dihubungkan dengan konstruk Y1.1
Self Concept Q7 1,000 (ketrampilan) senilai 1,000. Hal ini terjadi
Q8 0,795 karena biasanya saham-saham dalam kategori
Overconfidence Risk Tolerance Q9 0,816
Investor Q10 0,821 ini memiliki pergerakan range harga hariannya
Investmen Q15 0,957 cukup besar dan sering mengalami penurunan
Strategy Q17 0,959
Pengalaman 1,000
harga melampaui aturan cut loss yang
Q18
Kerugian disarankan.
Q19 0,791
Informasi Saham
Q20 0,808
2. Indikator Q2 memiliki factor loading tertinggi
Q22 0,854 saat dihubungkan dengan konstruk Y1.2
Kualitas Saham Q23 0,889 (pengetahuan) senilai 1,000. Hal ini terjadi
Q24 0,889
Keputusan
Produktivitas 1,000 karena responden akan memperoleh hasil
Investasi Q25
Investor
Investasi analisis yang baik dalam menentukan kapan
Q26 0,904
Ekspektasi Pasar
Q27 0,909 investor harus membeli, menjual atau
Q31 0,607 mempertahankan sahamnya sehingga dapat
Volume Trading Q32 0,857
Q33 0,758
membantu investor dalam proses pengambilan
Return Saham
Q34 0,904 keputusan investasi perusahaan sekuritas di
Q35 0,875 kota Medan.
Sumber : Data Primer diolah (2016)
3. Indikator Q3 memiliki factor loading tertinggi
Berdasarkan data pada tabel di atas tidak ada saat dihubungkan dengan konstruk Y1.3 (sifat)
indikator yang nilai factor loading <0,5. Hasil senilai 0,796. Hal ini terjadi karena responden
perhitungan ini telah memenuhi ketentuan mencoba untuk memperkirakan harga saham
convergent validity karena semua factor di masa datang dengan mengestimasi nilai
loading>0,5 faktor-faktor fundamental yang mempengruhi
0,796
0,597
0,745
1,000
1,000
0,795
0,816
0,821
0,957
0,959
1,000
0,791
0,808
0,854
0,889
0,889
1,000
0,904
0,909
0,607
0,857
0,758
0,904
0,875
harga saham di masa yang akan datang dan 2. IndikatorQ10 memiliki nilai factor loading
menetapkan hubungan variabel-variabel tertinggi saat dihubungkan dengan konstruk
tersebut sehingga diperoleh taksiran harga Y2.2 (risk tolerance) senilai 0,821. Hal ini ber-
saham serta dapat mengambil tindakan apabila kaitan dengan transaksi jual beli saham yang
perubahan tersebut akan membawa dampak dilakukan seorang investor dalam menghindari
positif atau negatif dalam proses pengambilan potensi kerugian yang semakin besar seiring
keputusan investasi bagi para investor dengan terus menurunnya harga saham, maka
perusahaan sekuritas di kota Medan. investor tersebut rela menjual sahamnya
4. Indikator Q6 memiliki factor loading tertinggi dengan harga lebih rendah dari harga belinya
saat dihubungkan dengan konstruk Y1.4 (cut loss).
(motivasi) senilai 1,000. Hal ini terjadi karena 3. IndikatorQ17 memiliki nilai factor loading
berkaitan dengan pendekatan keuangan tertinggi saat dihubungkan dengan konstruk
konvensional yang menggunakan dua asumsi, Y2.3 (investment strategy) senilai 0,959. Hal ini
yaitu : pertama, individu akan membuat berkaitan dengan faktor yang dapat
keputusan yang rasional dan tidak mengalami mempengaruhi pergerakan harga saham adalah
bias akan prediksi tentang masa depan proyeksi laba per lembar saham, saat diperoleh
(Nofsinger, 2005). Kedua, dalam prakteknya, laba, tingkat resiko dari proyeksi laba, proporsi
asumsi individu akan berperilaku rasional utang perusahaan terhadap ekuitas, kegiatan
sepenuhnya terjadi karena adanya keterbatasan perekonomian, pajak dan keadaan bursa
kemampuan berfikir (bounded rationality). saham. Investor harus menyadari bahwa selain
b. Konstruk overconfidence investor terdiri memperoleh keuntungan dan tidak menutup
dari : kemungkinan mereka akan mengalami
1. IndikatorQ7 memiliki nilai factor loading kerugian yang sangat dipengaruhi oleh
tertinggi saat dihubungkan dengan konstruk kemampuan investor dalam menganalisis
Y2.1 (self concept) senilai 1,000. Hal ini keadaan harga saham.
berkaitan dengan kepercayaan diri akan c. Konstruk keputusan investasi investor
kemampuan dan pengetahuan dalam terdiri dari :
menganalisis saham yang akan dibeli, baik 1. IndikatorQ18 memiliki nilai factor loading
secara mikro/makro dan harus rutin memonitor tertinggi saat dihubungkan dengan konstruk
pergerakan saham dimilikinya agar Y3.1 (pengalaman kerugian) senilai 1,000. Hal
memperoleh keuntungan. ini berkaitan dengan faktor demografi
konstruk dependen, nilai koefisien path atau T- Keputusan Investasi → Informasi Saham 0,780 78,0 % Baik
values tiap path untuk uji signifikansi antar Keputusan Investasi → Kualitas Saham 0,909 90,9 % Baik
Keputusan Investasi → Produktivitas 1,000 100 % Baik
konstruk dalam model struktural.Semakin tinggi Saham
nilai R2 berarti semakin baik model prediksi dari Keputusan Investasi → Ekspektasi Pasar 0,902 90,2 % Baik
Keputusan Investasi → Trading Volume 0,789 78,9 % Baik
model penelitian yang diajukan. Keputusan Investasi → Return Saham 0,883 88,3 % Baik
Sumber : Data Primer diolah (2016)
Tabel 21. Evaluasi Model Struktural (Inner
Model) Pengujian Hipotesis
T-
Original Sample Standard
statistics
P Uji Pengujian hipotesis penelitian dilakukan
Sample Mean Deviation Values Sig
˃ 1,96 dengan cara melihat nilai t-statatistik dari inner
Kompetensi → model yang telah dibentuk. Apabila nilai t-
Keputusan 0,643 0,635 0,089 7,257 0,000 Ya
Investasi statistik >1,96 (untuk dua arah) dan >1,64 (untuk
Overconfidence satu arah) maka hubungan antar konstruk dapat
→ Keputusan 0,294 0,273 0,145 2,024 0,022 Ya dikatakan signifikan pada α=5%. Terdapat 2
Investasi
Sumber : Data Primer diolah (2016) (dua) hipotesis yang akan coba dijawab dalam
penelitian ini, dan hasil dari pengujian hipotesis
Berdasarkan Tabel di atas menjelaskan dapat dilihat pada tabel di bawah ini
pengaruh kompetensi dan overconfidence menyimpulkan bahwa semua hipotesis diterima
investor terhadap keputusan investasi investor dimana nilai t-statistik > t-value dengan tingkat
saham di kota Medan. Konstruk dapat diterima signifikansi α=5%.
ataupun dikatakan signifikan jika t-tabel > 1,96.
Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa Tabel 23. Pengujian Hipotesis
:hubungan kompetensi → keputusan investasi T-statistics P Uji
˃ 1,96 Values Signifikansi
(7,257) dan overconfidence → keputusan Kompetensi → Keputusan
7,257 0,000 Signifikan
investasi (2,024) yang memberikan pengaruh Investasi
langsung (positif signifikan). Overconfidence → Keputusan
2,024 0,022 Signifikan
Investasi
Masing-masing indikator saling Sumber : Data Primer diolah (2016)
mempengaruhi konstruknya baik secara
langsung (positif signifikan) maupun tidak
langsung (positif tidak signifikan) yang