Sei sulla pagina 1di 12

Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No.

1, Januari 2018
ISSN 2614-4719

HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN SELF-ACCEPTANCE


(PENERIMAAN DIRI) PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM
DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU
KOTA MEDAN TAHUN 2016

Kristina L Silalahi1; Nunik Patriona2


1
Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI;
2
Mahasiswa Profesi Ners UNPRI
Email: kristinasilalahi@unprimdn.ac.id

ABSTRACT

Diabetic ulcers is one chronic complication of DM that is mostly feared.


Diabetic ulcer complications in patients with DM may can affect their body
image. Body image is a collection of individual attitudes either consciously and
unconsciously of the body, including the perception of past and present, as well as
a sense of structure, form, and body functions. Patients with diabetic ulcers
require good self-acceptance that can run theri life normally. The objective of this
study is to find out relationship between body image and self acceptance on
diabetic ulcus patients in Putri Hijau Hospital medan in 2016. This is a survey
analytic reseach with cross-sectional design. The study populations were 45
respondents and 16 respondents were taken to be the samples using saturated
sampling technique. Data were proceeded and analysed using Chi-square with
fisher’s exact test. Based on the result of the study, it is found that there is a
relationship between body image and self acceptance on diabetic ulcus patients in
Putri Hijau hospital in 2016 with the significance level of (α) = 0,05 and df=1 in
which the calculation of p value was 0.018. The study concludes that there is a
relationship between body image and self acceptance on diabetic ulcus patients.
Medical personnels should give information and motivation to patients of diabetic
mellitus especially for those suffering from diabetic ulcus disease.

Keywords: Body Image, Self-Acceptance, Ulcus Diabeticum

PENDAHULUAN menimbulkan gejala hiperglikemia,


Diabetes mellitus merupakan sehingga untuk mempertahankan
penyakit silent killer yang ditandai glukosa darah yang stabil
dengan peningkatan kadar glukosa membutuhkan terapi insulin atau
darah dan kegagalan sekresi insulin obat pemacu sekresi insulin (Sunaryo
atau penggunaan insulin dalam dan Sudiro, 2014).
metabolisme yang tidak adekuat. Diabetes mellitus adalah
Kegagalan sekresi atau suatu kelompok penyakit metabolik
ketidakadekuatan penggunaan yang dikarakteristikkan oleh
insulin dalam metabolisme tersebut hiperglikemia akibat defek sekresi

61
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018
ISSN 2614-4719

insulin, kerja insulin, atau keduanya tentang gambaran citra tubuh pasien
(American Diabetic Association, paska amputasi didapatkan hasil
2007). Komplikasi jangka panjang bahwa lebih dari setengah responden
dari diabetes mellitus salah satunya mempunyai citra tubuh yang negatif.
adalah ulkus diabetik (15%) (ADA, Hal yang sama juga terjadi pada
2007; Clayton, 2009) dan 85% seorang wanita yang mengalami
merupakan penyebab terjadinya kanker payudara (Nizam, dkk, 2014).
amputasi pada pasien diabetes Berbagai penelitian tentang
mellitus (Clayton, 2009). Lebih body image dengan penerimaan diri
lanjut Clayton (2009), Jeffcoate telah banyak dilakukan sebelumnya,
(2003) dan Frykberg (2000) salah satunya penelitian oleh Dina
mengungkapkan bahwa komplikasi (2015) yang meneliti tentang
lanjut ulkus diabetik adalah hubungan body image dengan
terjadinya infeksi (Wulandari., dkk, penerimaan diri pada siswa remaja,
2012). yang menyatakan bahwa pada
Ulkus diabetikum merupakan beberapa siswa dengan kemampuan
salah satu komplikasi kronik DM intelektual yang menonjol, terdapat
yang paling ditakuti. Komplikasi beberapa siswa yang memiliki body
ulkus diabetikum pada pasien DM image kurang baik namun dapat
dapat berefek pada citra tubuh memiliki penerimaan diri yang baik.
mereka. Citra tubuh merupakan Hal ini memberikan gambaran
kumpulan dari sikap individu yang bahwa body image tidak sepenuhnya
disadari dan tidak disadari terhadap memberikan penerimaan yang baik.
tubuhnya, termasuk persepsi masa Pada penelitian ini penerimaan diri
lalu dan sekarang, serta perasaan dilihat dari body image seseorang
tentang struktur, bentuk, dan fungsi yang mencakup persepsi dan
tubuh (Nizam., dkk, 2014). perasaan tentang ukuran tubuh,
Seseorang yang mengalami bentuk tubuh, dan fungsi penampilan
perubahan penampilan dan fungsi yang dimiliki individu.
tubuh cenderung akan memiliki citra Kamus Bahasa Indonesia
tubuh yang negatif. Penelitian yang (2008) mendefinisikan citra atau
dilakukan oleh Sitorus (2011) image sebagai gambaran yang

62
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018
ISSN 2614-4719

dimiliki orang banyak mengenai yang harus menjalani amputasi yang


pribadi, perusahaan, organisasi, atau artinya kehilangan anggota
produk. Tubuh adalah keseluruhan tubuhnya. Hal tersebut akan
jasad manusia yang kelihatan dari menimbulkan emosi yang negatif
bagian ujung kaki sampai ujung pada para penderita tersebut. Pasien
rambut (Kamus Bahasa Indonesia, penderita ulkus diabetikum
2008). Body image adalah penilaian memerlukan penerimaan diri yang
seseorang tentang ukuran tubuh, baik agar dapat menjalani
penampilan, dan fungsi setiap bagian kehidupannya dengan normal. Sikap
tubuhnya (Kozier, 2004). Body penerimaan diri yang terjadi pada
image dapat diartikan sebagai penderita juga akan melalui tahapan
kumpulan sikap individu yang penerimaan mulai dari tahap
disadari maupun tidak terhadap penolakan, kemarahan, tawar-
tubuhnya termasuk persepsi masa menawar, depresi, dan akhirnya
lalu atau sekarang tentang ukuran, menerima.
fungsi, penampilan dan potensi yang Penerimaan diri menurut
dimiliki. Sunaryo (2002) menyebut Maslow (1992) merupakan sikap
body image dengan gambaran diri positif terhadap dirinya sendiri,
adalah sikap individu baik secara dengan segala kelebihan dan
sadar maupun tidak sadar, meliputi kekurangannya. Individu bebas dari
performance, potensi tubuh, fungsi rasa bersalah, rasa malu, dan rendah
tubuh, serta persepsi dan perasaan diri karena keterbatasan diri serta
tentang ukuran dan bentuk tubuh kebebasan dari kecemasan akan
(Chairah, 2012). adanya penilaian dari orang lain
Pasien yang menderita terhadap keadaan dirinya (Hjelle &
penyakit diabetes mellitus, terutama Ziegler, 1992). Penerimaan diri
yang mengalami komplikasi ulkus berkaitan dengan orang yang sehat
diabetikum akan mengalami secara psikologis yang memiliki
gangguan pada citra tubuh, kesadaran dan penerimaan penuh
dikarenakan pasien akan mengalami terhadap dirinya. Penerimaan diri
kecacatan dan perubahan pada didefinisikan sebagai sikap positif
bagian tubuh, terlebih pada pasien terhadap dirinya sendiri, dapat

63
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018
ISSN 2614-4719

menerima keadaan dirinya dengan ada 13 juta penduduk Indonesia


segala kelebihan dan kekurangan menderita DM. Secara nasional,
yang dimiliki, serta memiliki kenaikan jumlah penderita penyakit
kesadaran dan penerimaan penuh ini pada usia dini cukup tinggi. Saat
terhadap siapa dan apa diri mereka, ini angka kematian diabetes juga
dapat menghargai diri sendiri dan meningkat (Agung, 2015).
menghargai orang lain, serta Berdasarkan data dari rekam
menerima keadaan emosionalnya medis yang diambil di Rumah Sakit
tanpa mengganggu orang lain (Yhani TK II Putri Hijau Medan di dapatkan
& Karyono, 2012). data jumlah penderita diabetes
Badan World Health mellitus terutama yang mengalami
Organization (WHO) memperkira- ulkus diabetikum pada tahun 2013
kan, pada tahun 2000 jumlah yaitu 157 penderita. Pada tahun 2014
pengidap penyakit DM yang berusia penderita ulkus diabetikum sebanyak
di atas 20 tahun berjumlah 150 juta 248 penderita. Tahun 2015 penderita
orang dan dalam kurun waktu 25 ulkus diabetikum berjumlah
tahun kemudian pada tahun 2025 sebanyak 193 penderita. Data di atas
(Roza., dkk, 2015). menunjukkan bahwa penderita ulkus
Indonesia, sebagai salah satu diabetikum pada tahun 2013 sampai
Negara berkembang, menempati tahun 2014 mengalami peningkatan,
urutan keempat dalam jumlah dan pada tahun 2015 mengalami
penderita diabetes terbesar di dunia. penurunan.
Berdasarkan data International Berdasarkan survei awal yang
Diabetes Federation (IDF), dilakukan peneliti pada bulan April
Indonesia menempati urutan ke-9 2016 melalui wawancara kepada
dengan angka kasus diabetes kepala ruangan dikatakan bahwa
tertinggi di dunia dan diprediksikan terdapat sebanyak 45 orang pasien
naik ke peringkat 6 pada tahun 2030 yang menderita ulkus diabetikum 3
dengan 12 juta kasus (Handaya, bulan terakhir (Januari-Maret 2016).
2015). Melalui wawancara dan observasi
Berdasarkan data terhadap 5 orang pasien yang
Kementerian Kesehatan, sedikitnya mengalami ulkus diabetikum,

64
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018
ISSN 2614-4719

terdapat 3 orang pasien yang Populasi dan Sampel Penelitian


mengalami gangguan body image, itu Populasi adalah keseluruhan
terlihat dari pasien yang menolak objek penelitian atau objek yang
melihat dan menyentuh bagian tubuh diteliti (Notoadmojo, 2010). Populasi
yang berubah. Selanjutnya, sebanyak dalam penelitian ini adalah seluruh
2 orang pasien yang tidak mengalami pasien ulkus diabetikum di Rumah
gangguan penerimaan diri. Sakit TK II Putri Hijau Medan
sebanyak 16 orang. Sampel
METODE PENELITIAN merupakan sebagian dari
Jenis Penelitian keseluruhan objek yang diteliti dan
Jenis penelitian yang dianggap mewakili seluruh populasi
digunakan adalah survey analitik (Setiadi, 2013). Pengambilan sampel
dengan desain cross sectional pada penelitian ini adalah sebanyak
dimana variabel independent dengan 16 orang. Teknik pengambilan
variabel dependent diteliti secara sampel adalah menggunakan sampel
bersamaan. Untuk mengetahui jenuh yang artinya seluruh populasi
hubungan body image dengan self- diteliti (Machfoedz, 2010).
acceptance (penerimaan diri) pada Metode Pengumpulan Data
pasien ulkus diabetikum di Rumah Teknik pengumpulan data
Sakit TK II Putri Hijau Medan Tahun adalah salah satu kegiatan penelitian
2016. untuk melakukan pengumpulan data
Lokasi dan Waktu Penelitian yang akan digunakan dalam
Lokasi penelitian ini penelitian (Sitinjak, 2013). Penelitian
dilakukan di Rumah Sakit TK II ini menggunakan data primer yang
Putri Hijau Medan Tahun 2016 diperoleh secara langsung dengan
dengan pertimbangan Tersedianya melakukan wawancara terpimpin.
jumlah sampel yang dibutuhkan Data sekunder diperoleh dari rekam
dalam penelitian, dan adanya izin medis. Proses pengumpulan data
dari instansi tempat penelitian. dilakukan dalam beberapa tahap,
Penelitian ini dilakukan pada bulan awalnya peneliti mengajukan surat
Juli 2016. survei penelitian ke Rumah Sakit TK
II Putri Hijau Medan, kemudian oleh

65
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018
ISSN 2614-4719

pihak Rumah Sakit TK II Putri Hijau Ha diterima menunjukkan bahwa


Medan diberikan izin untuk terdapat hubungan antara variabel
mengadakan survei penelitian. Lalu independent dengan variabel
peneliti melakukan penelitian dan dependent. Sementara jika x2 hitung
memperoleh data dengan melakukan < x2 tabel berarti Ho diterima dan Ha
wawancara terpimpin pada ditolak menunjukkan bahwa tidak
responden dan peneliti mengisi terdapat hubungan antara variabel
kuesioner. Hasil wawancara independent dan variabel dependent.
terpimpin tersebut selanjutnya Kemudian hasil penelitian
dikoreksi dan diolah untuk dilanjutkan dalam bentuk tabel dan
mendapatkan hasil penelitian. dibahas dengan menggunakan teori
Analisa Data dan kepustakaan yang ada.
Data yang telah diolah dan
disajikan selanjutnya dianalisis HASIL PENELITIAN
secara (Dahlan, 2009). Analisis Analisa Univariat
univariat dilakukan terhadap setiap Berdasarkan hasil penelitian
variabel yang diteliti dimana masing- yang dilakukan pada tanggal 22 Juli-
masing variabel akan dibuat 30 Juli 2016 yang bertujuan untuk
gambaran distribusi dan persentasi. mengetahui hubungan body image
Data tersebut ditampilkan dalam dengan self-acceptance (penerimaan
bentuk tabel frekuensi. diri) pada pasien ulkus diabetikum di
Analisis bivariat dilakukan Rumah Sakit TK II Putri Hijau
untuk mengetahui hubungan antara Medan Tahun 2016 dengan jumlah
variabel independent dengan variabel pasien 16 orang mendapatkan
dependent dengan menggunakan uji distribusi frekuensi berdasarkan body
chi-square dengan fisher’s exact test image pasien ulkus diabetikum pada
pada program SPSS. Uji chi-square tabel 1 datanya sebagai berikut:
(fisher’s exact test) dengan derajat
kemaknaan (α) 0,05 dimana jika
x2hitung > x2tabel berarti Ho ditolak

66
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018
ISSN 2614-4719

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Body Image pasien ulkus


diabetikum dengan Self-Acceptance (Penerimaan Diri) di Rumah
Sakit TK II Putri Hijau Medan Tahun 2016 (n=16)
No Variabel Jumlah (n) Persentase (%)
1 Body Image
a. Positif 11 68,75
b. Negatif 5 31,25
Total 16 100
2 Self-Acceptance (Penerimaan Diri)
a. Positif 13 81,25
b. Negatif 3 18,75
Total 16 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat Analisa Bivariat


bahwa, pasien ulkus diabetikum yang Hubungan Body Image dengan
Self-Acceptance (Penerimaan Diri)
memiliki body image positif yaitu
pada Pasien Ulkus Diabetikum di
sebanyak 11 orang (68,75%), dan Rumah Sakit TK II Putri Hijau
Medan Tahun 2016.
body image negatif yaitu sebanyak 5
Berdasarkan hasil penelitian,
orang (31,25%). Berdasarkan pasien
diketahui hubungan body image
ulkus diabetikum yang memiliki self-
dengan self-acceptance (penerimaan
acceptance (penerimaan diri) yang
diri) pada pasien ulkus diabetikum di
positif sebanyak 13 orang (81,25%),
Rumah Sakit TK II Putri Hijau
dan yang memiliki self-acceptance
Medan Tahun 2016 pada tabel
(penerimaan diri) negatif yaitu
berikut:
sebanyak 3 orang (18,75%).

Tabel 2 Hubungan Body Image dengan Self-Acceptance (Penerimaan Diri)


pada Pasien Ulkus Diabetikum di Rumah Sakit TK II Putri Hijau
Medan Tahun 2016 (n=16)
Self-Acceptance X2 X2 P
Total df
Body (Penerimaan Diri) Hitung Tabel Value
Image Negatif Positif
N %
n % n %
Positif 0 0 11 100 11 100
1 8,123 3,84 0,018
Negatif 3 60 2 40 5 100

67
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018
ISSN 2614-4719

Berdasarkan tabel 2 diketahui PEMBAHASAN


bahwa dari 11 responden yang Berdasarkan hasil penelitian
memiliki body image positif dengan yang diperoleh body image positif
self-acceptance (penerimaan diri) dengan self-acceptance (penerimaan
positif sebanyak 11 orang (100%). diri) positif. Hasil penelitian ini
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh dari responden yang
diketahui bahwa dari 5 responden memiliki body image positif,
yang memiliki body image negatif keseluruhan memiliki self-
dengan self-acceptance (penerimaan acceptance (penerimaan diri) yang
diri) negatif yaitu sebanyak 3 orang positif. Hal ini disebabkan pasien
(60%), dan responden yang memiliki tidak merasa terbebani dengan
body image negatif dengan self- penyakitnya dan tetap ada harapan
acceptance (penerimaan diri) positif untuk sembuh.
yaitu sebanyak 2 orang (40%). Berdasarkan hasil penelitian
Berdasarkan hasil uji chi- yang diperoleh body image negatif
square dengan fisher’s exact test dengan self-acceptance (penerimaan
hubungan body image dengan self- diri) positif. Hasil penelitian ini
acceptance (penerimaan diri) pada diperoleh dari responden yang
pasien ulkus diabetikum di Rumah memiliki body image negatif dengan
Sakit TK II Putri Hijau Medan self-acceptance (penerimaan diri)
Tahun 2016 dengan derajat positif. Hal ini disebabkan, meskipun
kemaknaan (α) = 0,05 dan df = 1 pasien mengalami perubahan pada
diperoleh hasil perhitungan dari uji anggota tubuhnya, pasien tetap
chi-square dengan fisher’s exact test memiliki penerimaan diri yang baik.
yaitu nilai p value = 0,018, maka Ho Berdasarkan hasil penelitian
ditolak dan Ha diterima. yang diperoleh body image negatif
Kesimpulannya ada hubungan yang dengan self-acceptance (penerimaan
sangat signifikan (kuat) antara body diri) negatif. Hasil penelitian ini
image dengan self-acceptance diperoleh dari responden yang
(penerimaan diri) pada pasien ulkus memiliki body image negatif dengan
diabetikum di Rumah Sakit TK II self-acceptance (penerimaan diri)
Putri Hijau Medan Tahun 2016. negatif. Hal ini disebabkan pasien

68
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018
ISSN 2614-4719

tidak memiliki kepercayaan diri Menurut asumsi peneliti,


akibat perubahan fungsi anggota bahwa pasien yang memiliki body
tubuh. image positif dengan self-
Menurut Dalami., dkk, acceptance (penerimaan diri) yang
(2009), Citra tubuh merupakan hal positif, dapat menerima dan
pokok dalam konsep diri, citra tubuh menghargai perubahan bentuk tubuh,
harus realistis karena semakin sehingga pasien tetap merasa
seseorang dapat menerima dan nyaman dan percaya diri dengan
menyukai tubuhnya, ia akan lebih tubuh yang dimiliki serta adanya
bebas dan merasa aman dari keluarga yang selalu mendukung
kecemasan sehingga harga dirinya yang membuat pasien tetap
akan meningkat. Sikap individu mempunyai harapan yang besar
terhadap tubuhnya mencerminkan untuk bisa sembuh.
aspek penting dalam dirinya Menurut asumsi peneliti,
misalnya perasaan menarik, gemuk bahwa 2 pasien yang memiliki body
atau kurus, dan lain-lain. image negatif dengan self-
Menurut Hurlock acceptance (penerimaan diri) yang
(Satyaningtyas, 2005) mengemuka- positif. Pertama, dikarenakan pasien
kan bahwa penerimaan diri merasa terganggu dengan adanya
merupakan kemampuan menerima perubahan pada tubuhnya, tetapi
segala hal yang ada pada diri sendiri pasien selalu mendapat dukungan
baik kekurangan maupun kelebihan dan selalu didampingi oleh keluarga
yang dimiliki, sehingga apabila untuk sembuh, sehingga pasien tetap
terjadi peristiwa yang kurang optimis terhadap dirinya agar bisa
menyenangkan maka individu sembuh. Kedua, dikarenakan pasien
tersebut akan mampu berpikir logis terkadang merasa cemas dengan
tentang baik buruknya masalah yang penyakit yang dideritanya, tetapi
terjadi tanpa menimbulkan perasaan, kembali dengan adanya dukungan
permusuhan, perasaan rendah diri, dari keluarga dan orang-orang yang
malu, dan rasa tidak aman (Ridha, dicintai, pasien tetap merasa yakin
2012). mampu menjalani hidup seperti

69
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018
ISSN 2614-4719

orang lain yang tidak menderita hubungan body image dengan self-
penyakit yang sama. acceptance (penerimaan diri) pada
Menurut asumsi peneliti, pasien ulkus diabetikum di Rumah
bahwa ada 3 pasien yang memiliki Sakit TK II Putri Hijau Medan
body image negatif dengan self- Tahun 2016 dengan responden 16
acceptance (penerimaan diri) yang orang, maka diperoleh suatu
negatif. Pertama, dikarenakan pasien kesimpulan ada hubungan yang
mengeluh tentang bentuk tubuhnya, signifikan antara body image dengan
sehingga pasien menyalahkan dirinya self-acceptance (penerimaan diri)
atas penyakit yang dideritanya pada pasien ulkus diabetikum di
karena pola hidup yang tidak sehat. Rumah Sakit TK II Putri Hijau
Kedua, karena pasien merasa tidak Medan Tahun 2016.
percaya diri dengan perubahan Saran
tubuhnya, dan pasien merasa 1. Bagi tenaga medis
khawatir apabila orang lain Memberikan penyuluhan dan
memperhatikan bentuk tubuhnya, motivasi bagi pasien diabetes
serta kurangnya dukungan keluarga mellitus terutama yang mengalami
terhadap pasien dalam memberikan ulkus diabetikum, dengan
motivasi dan semangat untuk berkomunikasi langsung pada
kesembuhan pasien. Ketiga, pasien keluarga pasien agar mendampingi
merasa pesimis untuk dan selalu mendukung penuh untuk
kesembuhannya, karena pasien selalu kesembuhan pasien sehingga pasien
membutuhkan bantuan orang lain, tidak mengurangi kepercayaan diri
tetapi tidak ada keluarga yang terhadap penyakit yang dideritanya.
mendampingi pasien, sehingga 2. Bagi pasien ulkus diabetikum
pasien merasa tidak dipedulikan. Saran bagi pasien ulkus
diabetikum, agar tetap semangat dan
KESIMPULAN DAN SARAN tetap meyakini bahwa dirinya adalah
Kesimpulan seorang individu yang berharga,
Berdasarkan hasil penelitian tetap mempunyai keoptimisan yang
dan pembahasan yang telah tinggi untuk bisa sembuh, serta
diuraikan sebelumnya mengenai selalu menerima diri apa adanya.

70
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018
ISSN 2614-4719

3. Bagi peneliti Nizam, W, dkk, 2014. Faktor-


Bagi peneliti selanjutnya faktor yang Mempengaruhi
diharapkan untuk melakukan Citra Tubuh Pasien
penelitian dengan variabel-variabel Diabetes Mellitus yang
lainnya yang berhubungan body Mengalami Ulkus
image dan self-acceptance Diabetikum. Jurnal
(penerimaan diri) bagi peneliti Kesehatan Vol 1 No 2 Tahun
supaya dapat digunakan sebagai 2014.
informasi dan data selanjutnya. Notoatmodjo, Soekidjo, 2010.
4. Bagi instansi pendidikan Metodologi Penelitian
Sebagai tambahan referensi Kesehatan. Edisi Rev.
dan tambahan informasi bagi Jakarta.
pendidikan keperawatan tentang Ridha, Muhammad, 2012.
body image dengan self-acceptance Hubungan antara Body
(penerimaan diri) pada pasien ulkus Image dengan Penerimaan
diabetikum. Diri pada Mahasiswa Aceh
Di Yogyakarta. Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Empathy Vol 1 No 1 Tahun
Dahlan, Sopiyudin, 2009. Besar 2012.
Sampel dan Cara Roza, Rizky., dkk, 2015. Faktor
Pengambilan Sampel, Risiko Terjadinya Ulkus
Jakarta, Salemba Medika. Diabetikum pada Pasien
Dalami, Ermawati., dkk, 2009. Diabetes Mellitus yang
Asuhan Keperawatan Jiwa dirawat Jalan dan Inap di
dengan Masalah RSUP Dr. M. Djamil dan
Psikososial. Penerbit TIM RSI Ibnu Sina Padang.
2009, Jakarta. Jurnal Kesehatan Vol 4 No 1
Machfoedz, Ircham, 2010. Tahun 2015.
Metodologi Penelitian Setiadi, 2013. Konsep & Penulisan
(Kuantitatif & Kualitatif). Riset Keperawatan.
Cetakan ke-7, Yogyakarta. Yogyakarta, Graha Ilmu.

71
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018
ISSN 2614-4719

Sunaryo, Tri dan Sudiro, 2014. Keperawatan Vol 3 No 2


Pengaruh Senam Diabetik Tahun 2012.
terhadap Penurunan Resiko
Ulkus Kaki Diabetik pada
Pasien DM Tipe II Di
Perkumpulan Diabetik.
Jurnal Kesehatan Vol 3 No 1
Tahun 2014.
Supratiknya, A, 1995. Komunikasi
Antarpribadi. Penerbit TIM
1995, Yogyakarta.
Tarwoto, dkk, 2012. Keperawatan
Medikal Bedah Gangguan
Sistem Endokrin. Penerbit
TIM 2012, Jakarta.
Wulandari, Indah., dkk, 2012.
Pengaruh Elevasi
Ekstremitas Bawah
terhadap Proses
Penyembuhan Ulkus
Diabetik. Jurnal

72

Potrebbero piacerti anche