Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
2, 2018
(Jurnal Kimia dan Pendidikan) e-ISSN 2502-4787
Abstract: Decreased iron levels in dug well water using Mn-Z have been carried out. Mn-Z
was prepared by soaking zeolite (d = 2-3mm) which was washed with distilled water in
KMnO4 % b/v concentration for a certain time. Mn-Z synthesis was carried out by varying
the zeolite immersion time and the concentration of KMnO 4 solution. The obtained Mn-Z
was characterized by using an infrared spectrophotometer and X-ray diffraction. Decrease in
iron content in dug well water is carried out by inserting Mn-Z into a column of glass which
is mounted vertically on the stative. Zeolite columns are fed with raw water with a faucet in a
closed state and residence time for 1 hour. The column faucet is opened and the flow rate is
set at 5 mL /minute. Tests on filtrate showed that filtering raw water using Mn-Z variations
in immersion time caused the iron content in the filtrate to decrease from 5 mg/L to 0.5 mg/L
with increasing zeolite immersion time. In addition, filtrate from raw water filtration using
Mn-Z variation of KMnO4 solution concentration showed that iron content in filtrate
decreased from 5 mg/L to 0.5 mg/L with increasing concentration of KMnO 4 solution used.
Abstrak: Penurunan kadar besi pada air sumur gali dengan menggunakan Mn-Z telah
dilakukan. Mn-Z dipreparasi dengan merendam zeolit (d=2-3mm) yang telah dicuci bersih
dengan aquades dalam larutan KMnO4 konsentrasi % b/v selama waktu tertentu. Sintesis
Mn-Z dilakukan dengan memvariasikan waktu perendaman zeolit dan konsentrasi larutan
KMnO4. Mn-Z yang diperoleh dikarakterisasi dengan menggunakan spektrofotometer
inframerah dan difraksi sinar-X. Penurunan kadar besi dalam air sumur gali dilakukan
dengan memasukkan Mn-Z ke dalam kolom gelas berkran yang dipasang vertikal pada statif.
Kolom zeolit dialiri air baku dengan kran dalam keadaan tertutup dan waktu tinggal selama 1
jam. Kran kolom dibuka dan diatur laju alirnya sebesar 5 mL/menit. Pengujian terhadap
filtrat menunjukkan bahwa penyaringan air baku menggunakan Mn-Z variasi waktu
perendaman menyebabkan kadar besi dalam filtrat berkurang dari 5 mg/L menjadi 0,5 mg/L
dengan bertambahnya waktu perendaman zeolit . Selain itu, filtrat hasil penyaringan air baku
dengan menggunakan Mn-Z variasi konsentrasi larutan KMnO 4 menunjukkan kadar besi
dalam filtrat menurun dari 5 mg/L menjadi 0,5 mg/L dengan bertambahnya konsentrasi
larutan KMnO4 yang digunakan.
Kata kunci: Mn-Z; zeolit teraktivasi; flitrasi; besi di dalam air
135
136 EduChemia,Vol.3, No.2, 2018 Ismawati, Nrirfani, Rinarni
langsung air diperlukan untuk minum, Kualitas fisik, kimiawi, dan biologis air
Secara tidak langsung air dibutuhkan standar yang disyaratkan jika tidak ada
pengolahan sebelumnya. ualitas fisik,
sebagai bagian ekosistem yang
kimiawi, dan biologis air tanah belum
dengannya kehidupan di bumi dapat
memenuhi standar yang disyaratkan
berlangsung (Rahman & Hartono, 2004).
Semakin bertambah populasi makhluk apabila tidak ada pengolahan
hidup (termasuk manusia), maka semakin sebelumnya. Oleh karena itu, diperlukan
meningkat pula kebutuhan akan air suatu teknologi pengolahan air untuk
utamanya air bersih. Sementara itu, alam menurunkan kadar besi air tanah dari
tidak akan memproduksi air baru dan sumur gali. Dengan demikian, kadar besi
hanya terjadi siklus hidrologi. dalam air sumur gali memenuhi baku
Air Minum) hanya mampu memasok Besi dalam air biasanya dalam
kebutuhan di kota-kota saja. Akibatnya, bentuk ion (Fe2+) atau kelat. Spesi Fe2+
sebagian besar masyarakat yang tidak dapat dihilangkan dengan pertukaran ion
terjangkau oleh pelayanan air bersih atau oksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ yang
umumnya membuat sumur gali maupun akan mengendap dalam bentuk ferri
bor untuk memenuhi keperluan air hidroksida (Fe(OH)3). Oksidasi dapat
sehari-hari. dilakukan dengan udara, oksidasi dengan
Air tanah mengalami kontak dengan Cl2, KMnO4 atau dengan filtrasi yang
berbagai macam material yang terdapat dilewatkan melalui material penukar ion
di dalam bumi. Sehingga pada umumnya yang mengandung mangan (Zamroni &
air tanah mengandung kation dan anion Las, 2000).
Penelitian sebelumnya telah
terlarut dan beberapa senyawa anorganik.
Ion-ion yang sering ditemui pada air menunjukkan pasir teraktivasi KMnO4
tanah adalah besi. Keberadaan zat besi (Oktiawan & Krisbiantoro, 2007) dan
e-ISSN 2502-4787
Penurunan Kadar Besi Air Sumur Gali 137
zeolit teraktivasi (Rahman & Hartono, penurunan kadar besi dalam air sumur
20004; Sutisna et al., 2002; Kartina & gali
Karnaningroem, 2011) dapat menurunkan Air baku yang digunakan dalam
kadar besi dalam air sebagai upaya penelitian ini diambil dari salah satu
peningkatan kualitas air bersih. sumur gali yang terletak di Kecamatan
Sementara itu, penurunan ion Fe3+ pada Bandongan, Kabupaten Magelang. Hasil
limbah menggunakan zeolit alam dengan studi awal menunjukkan kualitas air
bantuan gelombang sonikasi juga telah bersih yang diperoleh dari sumur gali
dilakukan (Alfanaar, Yuniati, & tersebut tidak memenuhi kualitas fisik
Rismiarti, 2017). dimana air berwarna kuning kecoklatan
Zeolit merupakan mineral dan berbau logam setelah beberapa saat
aluminosilikat. Subtitusi Si
4+
oleh Al
3+ kontak dengan udara, sehingga
e-ISSN 2502-4787
138 EduChemia,Vol.3, No.2, 2018 Ismawati, Nrirfani, Rinarni
berasal dari salah satu sumur gali di gelas berkran dengan diameter 3,5 cm
Kecamatan Windusari Kabupaten panjang 75 cm. Kolom zeolit kemudian
Magelang, zeolit alam Klaten (d=2-3 dipasang vertikal pada statif, diketuk-
mm), KMnO4, dan aquades. ketuk agar susunannya rapat, dan kolom
terisi zeolit setinggi 30 cm. Selanjutnya,
Sintesis Mn-Z kolom zeolit diisi dengan air baku yang
Zeolit (d=2-3 mm) dicuci memiliki kadar besi tinggi sebanyak 500
menggunakan akuades untuk mL dengan kran dalam keadaan tertutup
menghilangkan debu dan serbuknya yang dan waktu tinggal selama 1 jam. Kran
lebih kecil, kemudian dikeringkan dalam
kolom dibuka dan diatur laju alirnya
o
oven pada suhu 100 C. Setelah kering, sebesar 5 mL/menit. Keluaran air
zeolit direndam ke dalam larutan KMnO4 ditunggu sampai stabil warna dan
dengan konsentrasi % b/v selama waktu kekeruhan. Setelah keluaran air stabil, air
tertentu. Zeolit yang sudah direndam yang keluar dari kolom ditampung untuk
dengan larutan KMnO4 kemudian diuji kadar besi-nya. Penyaringan air
ditiriskan dan dikeringanginkan kembali. baku diulangi dengan menggunakan filter
Setelah kering, zeolit dicuci dengan Mn-Z.
aquades sampai bersih dari larutan
KMnO4 (warna ungu hilang). Zeolit yang Analisa Data
sudah bersih merupakan material Mn-Z. Efisiensi penurunan kadar besi pada
Mn-Z yang sudah dibuat dikeringkan masing-masing perlakuan dihitung
dalam oven pada suhu 100 oC. Mn-Z dengan rumus:
−
% = & ( 100% &
disintesis dengan (1) memvariasikan Dimana:
waktu perendaman zeolit dalam larutan %E = persetasi efisiensi penurunan
kadar besi
KMnO4 5% selama 12, 24, 48, 60 jam; C1 = konsentrasi besi masukan
C2 = konsentrasi besi keluaran
(2) memvariasikan konsentrasi larutan
e-ISSN 2502-4787
Penurunan Kadar Besi Air Sumur Gali 139
Intensitas (a.u)
(c) Mn-Z (3-48)
karakterisasi inframerah Mn-Z hasil
80
-1
Bilangan gelombang (cm )
mudah membandingkannya dengan
Gambar 2. Spektra Inframerah Bahan Dasar dan
spektra Mn-Z. Untuk mempersingkat Mn-Z Hasil Variasi Konsentrasi Larutan KMnO4
e-ISSN 2502-4787
140 EduChemia,Vol.3, No.2, 2018 Ismawati, Nrirfani, Rinarni
(a.u)
2750
1750Inten
Hasil Karakterisasi Difraksi Sinar-X sitas
2250 (c) Mn-Z (5-24)
Mn-Z yang telah diperoleh juga 1250 (b) Mn-Z (5-12)
difraktogram Mn-Z variasi waktu Gambar 3. Difraktogram XRD bahan dasar dan
Mn-Z hasil variasi waktu perendaman
perendaman disajikan dalam Gambar 3,
sedangkan perbandingan difraktogram
2750
Mn-Z variasi waktu perendaman dan
Intensita
2250
variasi konsentrasi larutan KMnO4 tidak
1750
memperlihatkan perubahan nilai 2θ dari
1250 (b) Mn-Z (1-48)
puncak karakteristik zeolit alam.
750
Perlakuan zeolit dengan KMnO4
250 (a) Zeolit
menjadikan puncak karakteristik semakin
terlihat jelas. Bertambahnya waktu -250 0 20 40 60 80
perendaman dan konsentrasi larutan 2θ
KMnO4 menjadikan beberapa puncak Gambar 4. Difraktogram XRD bahan dasar dan
Mn-Z hasil variasi konsentrasi larutan KMnO4
karakteristik mengalami peningkatan.
e-ISSN 2502-4787
Penurunan Kadar Besi Air Sumur Gali 141
bahwa perlakuan dengan KMnO4 mampu besi berperan ganda sebagai logam
dalam kerangka struktur zeolit sehingga bergantung pada kadarnya. Besi dalam
bidang-bidang kristal pada struktur zeolit (protein pengangkut) dan ferritin (gudang
selanjutnya terdifraksikan dengan baik besi). Intake besi yang terlalu besar bisa
berasal dari pengotor organik (Pardoyo et sebagai ferritin. Senyawaan ini sangat
menggunakan zeolit disajikan pada Tabel Kadar besi dalam air baku turun
e-ISSN 2502-4787
142 EduChemia,Vol.3, No.2, 2018 Ismawati, Nrirfani, Rinarni
penyeimbang tersebut berinteraksi secara baku mula mula 3,6 mg/L menjadi 1,12
elektrostatik dan terdistribusi dalam situs mg/L dengan laju alir filtrasi 2 mL/menit
aktif kerangka zeolit untuk dan waktu kontak 2,5 jam. Menurut
memaksimalkan interaksinya dengan Rahman dan Hartono (2004) kemampuan
oksigen kerangka zeolit dan zeolit yang belum optimal dalam
meminimalkan tolakan elektrostatik antar menurunkan kadar besi disebabkan oleh
kation. Kation penyeimbang dapat (1) ukuran zeolit masih besar (3 mm),
digantikan oleh kation lain (Valdes et al., sehingga luas permukaanya kecil yang
2006 dan Yeom et al., 1997). Oleh karena mengakibatkan daya adsorpsi zeolit
itu, zeolit dapat dimanfaatkan dalam masih rendah, (2) zeolit yang dipakai
pengolahan air bersih yaitu sebagai tidak diaktivasi terlebih dahulu hanya
adsorben ion logam pencemar. dicuci dengan akuades.
Berdasarkan uraian tersebut dapat
diketahui bahwa zeolit dapat menurunkan Penurunan Kadar Besi dengan Mn-Z
Tabel 2. Hasil Analisis Filtrat Penyaringan Air Baku menggunakan Mn-Z Variasi Waktu Perendaman
e-ISSN 2502-4787
Penurunan Kadar Besi Air Sumur Gali 143
Dari Tabel 2. terlihat bahwa filtrat maka semakin banyak Mn yang termuat
penyaringan air baku menggunakan Mn- dalam kerangka zeolit.
Z memiliki kadar besi yang lebih rendah Mekanisme penurunan kadar besi air
daripada filtrat penyaringan air baku baku oleh Mn-Z dapat dijelaskan sebagai
menggunakan zeolit tak teraktivasi. Hal berikut. Mn-Z memiliki kemampuan
ini menunjukkan bahwa Mn-Z memiliki untuk menukar elektron, sehingga dapat
kemampuan menurunkan kadar besi air mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+.
baku yang lebih baik daripada zeolit. Akibatnya, besi yang larut dalam air
Semakin lama waktu perendaman zeolit
menjadi bentuk yang tak larut Fe(OH)3
dalam larutan KMnO4, maka semakin dan dapat dipisahkan dengan filtrasi.
sedikit kadar besi dalam filtrat. Menurut Said (2005) reaksi yang
Kemampuan Mn-Z menurunkan kadar berlangsung antara Mn-Z dengan Fe2+
besi berkaitan dengan keberadaan sebagai berikut:
oksidator Mn dalam zeolit.
K2Z.MnO.Mn2O7 + 4Fe(HCO3)2 à K2Z
Mn-Z merupakan mineral zeolit
+ 3MnO2 + 2Fe2O3 + 8CO2 + 4H2O
yang diaktivasi dengan larutan KMnO4.
KMnO4 Terbentuknya mangan dioksida yang
berlebihan dapat berfungsi sebagai
Pengaktifan zeolit dengan menyebabkan oksidator dan reaksi berlangsung sebagai
kandungan Mn dalam kerangka zeolit
berikut:
meningkat. Oleh karena itu, proses yang
2+
terjadi dalam penurunan kadar besi 2Fe + 2MnO2 + 5H2O à 2Fe(OH)3 +
disamping pertukaran ion juga terjadi
Mn2O3 + 4H+
proses oksidasi (Zamroni dan Las, 2000).
Filtrat dengan kadar besi memenuhi
Tabel 2. menunjukkan bahwa baku mutu maksimal 0,3 mg/L diperoleh
semakin lama waktu perendaman zeolit dengan penyaringan menggunakan Mn-Z
dalam larutan KMnO4, maka semakin (5-24). Sementara itu, penyaringan air
rendah kadar besi dalam filtrat. baku mengunakan Mn-Z (5-48) dan Mn-
e-ISSN 2502-4787
144 EduChemia,Vol.3, No.2, 2018 Ismawati, Nrirfani, Rinarni
Tabel 3. Hasil Analisis Filtrat Penyaringan Air Baku menggunakan Mn-Z Variasi Konsentrasi Larutan KMnO 4
tak teraktivasi. Hal ini dapat disimpulkan larutan KMnO4 yang digunakan untuk
bahwa Mn-Z memiliki kemampuan mengaktivasi zeolit, maka semakin
menurunkan kadar Fe air baku yang lebih sedikit kadar besi dalam filtrat. Hal ini
baik daripada zeolit. Seperti yang telah dimungkinkan karena semakin tinggi
e-ISSN 2502-4787
Penurunan Kadar Besi Air Sumur Gali 145
tak larut Fe(OH)3 dan dapat dipisahkan KMnO4 tidak menambah jumlah Mn
dengan filtrasi (Said, 2005). Kadar besi dalam zeolit secara signifikan sehingga
yang semakin sedikit dalam filtrat tidak dapat menurunkan kadar besi dalam
tersebut menunjukkan peningkatan air baku lebih banyak lagi.
efisiensi penurunan kadar besi air baku
oleh Mn-Z variasi konsentrasi larutan KESIMPULAN
DAFTAR RUJUKAN
e-ISSN 2502-4787
146 EduChemia,Vol.3, No.2, 2018 Ismawati, Nrirfani, Rinarni
e-ISSN 2502-4787