Sei sulla pagina 1di 8

PENGARUH PERILAKU PETANI PENYEMPROT BAWANG MERAH DENGAN PENGGUNAAN ALAT

PELINDUNG DIRI DI KELURAHAN MATARAN, KECAMATAN ANGGERAJA, KABUPATEN


ENREKANG

The Influence of Farmer’s Behavior Against Use of Personal Protective


Equipment of the District Mataran Anggeraja Enrekang
MUH. ZULHAM BURHANUDDIN
Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Makassar

ABSTRACT

Onion farmers are the group who had a risk fairly high evaluation the negative impact of pesticides, but many farmers do not use
recommended PPE completely, so that researcher interested in researching further information about the influence of the behavior
of farmers against the use of personal protective equipment.This research aims to determine the effect of onion spraying farmers'
behavior on the use of personal protective equipment in the kelurahan of the enrekang district administrative district. This research
used an observational analytic method with a total sample of 62 onion farmers using the chi square test.The results showed that the
level of knowledge of farmers had an average knowledge of 90%, obtained p value of 0.785 (p> 0.05), where the knowledge of
shallots farmers was said to have no influence with the use of personal protective equipment. The attitude of farmers is obtained
constant (a.) Or has a good attitude, and in the actions of farmers obtained an average action of 98% obtained p value of 0.785 (p>
0.05), where the action on shallots farmers said there was no influence with the use of personal protective equipment in the
Mataran Village, Anggeraja District, Enrekang Regency.Based on this research has been done it can be concluded that the behavior
of farmers is classified is good but after processing statistical chi square test on the data that has been obtained the results show no
influences of the behavior of farmers against the use of personal protective equipment, so that farmers awareness about use
recommended PPE completely needs to be improve.

Kata Kunci: Onion Farmer, Behavior, personal protective equipment

ABSTRAK

Petani bawang merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai resiko cukup tinggi terhadap dampak negatif pestisida, tetapi
masih banyak petani yang tidak menggunakan alat pelindung diri lengkap, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
mengenai pengaruh perilaku petani terhadap penggunaan alat pelindung diri. Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
perilaku petani penyemprot bawang merah terhadap penggunaan alat pelindung diri di kelurahan mataran kecamatan anggeraja
kabupaten enrekang. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dangan jumlah sampel sebanyak 62 orang petani
bawang dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan petani mempunyai rata-rata
pengetahuan 90% diperoleh p value sebesar 0,785 (p>0,05), dimana pengetahuan petani bawang merah dikatakan tidak ada
pengaruh dengan penggunaan alat pelindung diri. Sikap petani diperoleh hasil yang konstan (a.) atau memiliki sikap yang baik, dan
pada tindakan petani diperoleh rata-rata tindakan 98% diperoleh p value sebesar 0,785 (p>0,05), dimana tindakan pada petani
bawang merah dikatakan tidak ada pengaruh dengan penggunaan alat pelindung diri di Kelurahan Mataran, Kecamatan Anggeraja
Kabupaten Enrekang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perilaku petani tergolong baik namun
setelah dilakukan pengolahan uji statistik chi-square pada data yang telah diperoleh hasilnya menunjukkan tidak ada pengaruh
perilaku petani terhadap penggunaan alat pelindung diri dan sikap petani ada pengaruh dengan penggunaan alat pelindung diri,
sehingga sikap petani akan penggunaan alat pelindung diri yang lengkap perlu ditingkatkan.

Kata Kunci: Petani bawang, Perilaku, Alat Pelindung Diri

kesejateraan masyarakat (salah satunya


PENDAHULUAN masalah kesehatan) yang sebagian besar
Indonesia merupakan negara agraris, sekarang barada di bawa garis kemiskinan.
dimana 40% mata pencarian mayoritas Masalah kesehatan yang sering dijumpai pada
penduduknya bertani atau bercocok tanam. petani adalah penggunaan pestisida yang
Sehingga produk pertanian di Indonesia cukup sangat beresiko sehingga berbahaya bagi
besar, yang mana di Indonesia pertanian kesehatan dan keselamatan kerja petani
mempunyai kontribusi penting terhadap (Kaligis, dkk, 2015).
perekonomian maupun pemenuhan kebutuhan Pestisida dapat menimbulkan dampak
pokok masyarakat. Namun dengan semakin positif dan dampak negatif bagi kesehatan
meningkatnya jumlah penduduk yang berarti manusia dan lingkungan. Petani bawang
bahwa kebutuhan dan sektor pertanian merupakan kelompok masyarakat yang
mengalami peningkatan yang berakibat pada mempunyai resiko cukup tinggi terhadap
dampak negatif pestisida, tetapi masih banyak
petani yang tidak menggunakan APD lengkap. 3. Lokasi Penelitian
Untuk melindungi kesehatan masyarakat dan Penelitiaan ini dilakukan di Kel. Mataran,
lingkungan terhdap dampak negatif akibat Kec. Anggeraja, Kab. Enrekang.
pengguanaan pestisida, perlu adanya upaya
penanganan diri yaitu dengan praktik 4. Waktu Penelitian
penggunaan. Waktu penelitian dibagi menjadi dua tahap
Berdasarkan data Puskesmas kecamatan yaitu:
Anggeraja terjadi peningkatan penderita a. Tahap persiapan yaitu dengan
penyakit pernapasan termasuk pasien rawat mengumpulkan data sekunder dan data
jalan dimana pada tahun 2015 sebanyak 2.348 primer yang dimulai pada: Februari-April
orang meningkat menjadi 2.636 orang pada 2019.
tahun 2016 (Puskesmas Anggeraja, 2016). b. Tahap pelaksanaan yaitu kegiatan
Berdasarkan data dari Direktorat Pupuk penelitian yang berlangsung pada: April
dan Pestisida Kementerian Pertanian Republik 2019.
Indonesia tahun 2016 terdaftar sebanyak 483
pestisida terdaftar dan diizinkan beredar di 5. Populasi dan Sampel
Indonesia, hal ini menunjukkan besarnya a. Populasi
penggunaan dan kebutuhan atas pestisida di Populasi dalam penelitian ini adalah
Indonesia (Kementerian Pertanian RI, 2016). seluruh petani di lokasi penelitian
Petani di Kec. Anggeraja menggunakan 63 pengguna pestisida dengan jumlah petani
jenis pestisida, 9 diantaranya tidak terdaftar sebanyak 600 orang, dimana kondisi saat
secara resmi dan 54 jenis pestisida yang ini petani pada lokasi penelitian bukan
terdaftar secara resmi. 65% Petani di Kec. petani khusus bawang merah namun
Anggeraja melakukan penyemprotan insektisida dipengaruhi oleh musim (pada musim
secara rutin dengan interval penyemprotan hujan yang terjadi pada bulan November-
sekali dua hari. 22% petani menaikkan dosis Juli digunakan untuk menanam bawang
900% dari dosis anjuran (Zulfikar dkk, 2017). merah sedangkan pada musim kemarau
Berdasarkan gambaran permasalahan di pada bulan Agustus-Oktober untuk
atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut menanam sayuran lain).
mengenai pengaruh perilaku petani terhadap b. Sampel
penggunaan alat pelindung diri di Kelurahan Sampel adalah sebagian dari populasi
Mataran, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten petani bawang merah yang ada di Kel.
Enrekang. Mataran Kec. Anggeraja Kab. Enrekang.
Jumlahnya di tentukan dengan rumus
BAHAN DAN METODE Lemeslow yakni sebanyak 61 orang.
c. Cara Pengambilan Sampel
1. Variabel Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam
a. Variabel Terikat
penelitian ini menggunakan sampel
Variabel yang berpengaruh terhadap
random sampling yaitu penentuan sampel
variabel terikat (Dependen) dalam
dengan memberikan kesempatan yang
penelitian ini yaitu pengetahuan, sikap,
sama pada semua anggota populasi
dan tindakan petani penyemprot bawang
untuk ditetapkan sebagai sampel.
merah.
b. Variabel Bebas
6. Teknik Pengumpulan Data
Variabel yang di pengeruhi oleh variabel
a. Data Primer
bebas (Independen) dalam penelitian ini
Data primer dalam penelitian ini diperoleh
yaitu penggunaan alat pelindung diri pada
dari para responden dengan
petani penyemprot bawang merah.
menggunakan kuesioner dan pengamatan
secara langsung di lapangan.
2. Jenis Penelitian
b. Data Sekunder
Jenis penelitian yang di gunakan adalah
Data sekunder dalam penelitian ini
penelitian observasional analitik dengan
diperoleh dari kantor Kelurahan.
pendekatan Cross Sectional, yaitu variabel
dependen dan variabel independendi ukur
7. Analisis Data
secara bersamaan.
a. Analisis Univariat
Analisis ini dilakukan terhadap setiap memiliki pengetahuan rendah sebanyak 6
variabel dari hasil penelitian ini untuk responden(10%).
melihat distribusi frekuensi dan
persentase yaitu meliputi observasi b. Sikap Petani terhadap Penggunaan Alat
pengetahuan, sikap, dan tindakan pada Pelindung Diri (APD)
para petani dalam penggunaan APD Di
Kel. Mataran Kec. Anggeraja Kab. Tabel 5.2
Enrekang. Distribusi Frekuensi Sikap Responden
b. Analisis Bivariat Tentang Alat Pelindung Diri di
Analisis data yang di gunakan dalam Kelurahan Mataran Kecamatan
penelitian yaitu menggunakan uji statistik Anggeraja Kabupaten Enrekang Tahun
yakni uji Chi-Square guna mengetahui 2019.
pengaruh pengetahuan, sikap dan
tindakan petani pengguna APD, dimana No Sikap Frekuensi Persen
taraf signifikan α = 0, 05 dengan
ketentuan sebagai berikut : 1 Setuju 62 100 %
Interpretasi: 2 Tidak 0 0%
setuju
 Jika p, value < 0, 05 berarti hipotesis
diterima (p,value < α) uji statistik Total 62 100 %
menunjukkan adanya pengaruh. Sumber : Data Primer
 Jika p, value > 0, 05 berarti hipotesis Berdasarkan tabel 5.2 diatas menujukkan
ditolak (p,value > α) uji statistik bahwa distribusi frekuensi berdasarkan
sikap responden di lokasi penelitian yang
menunjukkan tidak ada pengaruh.
memiliki sikap tinggi sebanyak 62
responden (100%), sedangkan yang sikap
HASIL
rendah sebanyak 0 responden (0%).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
pada tanggal sampai tanggal 1 April 2019 c. Tindakan Petani terhadap Penggunaan
sampai dengan 1 Juni 2019 tentang pengaruh Alat Pelindung Diri (APD)
perilaku petani terhadap penggunaan alat Tabel 5.3
pelindung diri di Kel. Mataran, Kec. Anggeraja, Distribusi Frekuensi Tindakan
Kab. Enrekang. Adapun hasil observasi dan Responden Tentang Alat Pelindung Diri
wawancara yang telah dilakukan yaitu, sebagai di Kelurahan Mataran Kecamatan
berikut: Anggeraja Kabupaten Enrekang Tahun
1. Analisa Univariat 2019.
a. Tingkat Pengetahuan Petani terhadap
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) No Tindakan Frekuensi Persen

Tabel 5.1 1 Baik 61 98 %


Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan 2 Kurang 1 2%
Responden Tentang Alat Pelidung Diri di Total 62 100 %
Kelurahan Mataran Kecamatan Anggeraja Sumber : Data Primer
Kabupaten Enrekang Tahun 2019. Berdasarkan tabel 5.3 diatas menujukkan
bahwa distribusi frekuensi berdasarkan
Pengetahu Frekue tindakan responden di lokasi penelitian
No Persen yang memiliki tidakan baik sebanyak 61
an nsi
responden (98%), sedangkan yang
1 Baik 56 90 %
memiliki tindakan kurang sebanyak 1
2 Kurang 6 10 %
responden (2%).
Total 62 100 %
Sumber : Data Primer d. Penggunaan Alat Pelindung Diri
Berdasarkan tabel 5.1 diatas menujukkan Tabel 5.4
bahwa distribusi frekuensi berdasarkan Distribusi Frekuensi Responden
pengetahuan responden di lokasi penelitian Terhadap Penggunaan Alat Pelindung
yang memiliki pengetahuan tinggi sebanyak Diri di Kelurahan Mataran Kecamatan
56 responden (90%), sedangkan yang
Anggeraja Kabupaten Enrekang Tahun tolak (p-value > α) uji statistik menunjukan
2019. tidak ada pengaruh.

b. Pengaruh antara sikap petani dengan


No APD Frekuensi Persen penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Diperoleh hasil sebagai berikut:
1 Menggunakan 13 21 %
Tabel 5.6
2 Tidak 49 79 %
Pengaruh antara sikap petani dengan
menggunakan
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di
Total 62 100 %
Kelurahan Mataran Kecamatan
Sumber : Data Primer Anggeraja
Berdasarkan tabel di atas menujukkan Kabupaten Enrekang
bahwa distribusi frekuensi berdasarkan Tahun 2019
penggunaan alat pelindung diri responden Sikap APD
lokasi penelitian yang menggunakan alat Tidak
pelindung diri sebanyak 13 responden APD Setuj Jumla
Setuj P Value
(21%), sedangkan yang tidak u h
u
menggunakan alat pelindung diri
Menggu
sebanyak 49 responden (79%). 11 44 55
nakan
Tidak
2. Analisa Bivariat
Menggu 2 5 7
a. Pengaruh antara pengetahuan petani
nakan 0.600
dengan penggunaan alat pelindung diri
Diperoleh hasil sebagai berikut: Jumlah 13 49 62
Sumber : Data Primer
Tabel 5.5
Pengaruh antara pengetahuan petani Tabel 5.6 menunjukan bahwa petani yang
dengan penggunaan Alat Pelindung Diri
memiliki sikap setuju tentang APD sebanyak
(APD) di Kelurahan Mataran Kecamatan
13 orang (21%) dan yang memiliki sikap tidak
Anggeraja Kabupaten Enrekang setuju tentang APD sebanyak 49 orang
Tahun 2019 (79%). Petani yang menggunakan APD
sebanyak 55 orang (89%) sedangkan petani
Pengetahuan APD yang tidak menggunakan APD sebanyak 7
APD Bai Kuran Jumla P orang (11%). Berdasarkan uji chi-square,
k g h Value maka didapatkan nilai signifikan p-value
Menggun sebesar 0,600 Karena nilai signifikan 0,600 >
12 1 13
akan (0,05) berarti hipotesis di tolak (p-value > α)
Tidak uji statistik menunjukan tidak ada pengaruh.
Menggun 44 5 49 1,000
akan c. Pengaruh antara tindakan Petani
dangan Penggunaan Alat Pelindung Diri
Jumlah 56 6 62 Diperoleh hasil sebagai berikut:
Sumber : Data Primer Tabel 5.7
Pengaruh antara tindakan petani dengan
Tabel 5.5 menunjukan bahwa petani yang penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di
memiliki pengetahuan baik sebanyak 56 Kelurahan Mataran Kecamatan
orang (90%) dan pengetahuan kurang Anggeraja
sebanyak 6 orang (9%). Petani yang Kabupaten Enrekang
menggunakan APD sebanyak 13 orang Tahun 2019
(21%) dan petani yang tidak menggunakan
APD sebanyak 49 orang (79%). Berdasarkan Tindakan APD
uji chi-square, maka didapatkan nilai APD Bai Kuran Jumla P
signifikan p-value sebesar 1,000. Karena nilai k g h Value
signifikan 1,000 > (0,05) berarti hipotesis di
Menggun menggunakan alat pelindung diri yang
13 0 13
akan lengka pada saat penyemprotan mereka
Tidak tetap merasakan dampak yang ditimbulkan
Menggun 48 1 49 1,000 dari penyemprotan pestisida seperti pusing.
akan 2. Sikap Petani terhadap Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD)
Jumlah 61 1 62
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan
Sumber : Data Primer bahwa petani yang memiliki sikap setuju
tentang APD sebanyak 13 orang (21%) dan
Tabel 5.7 menunjukan bahwa petani yang yang memiliki sikap tidak setuju tentang
memiliki tindakan baik tentang APD APD sebanyak 49 orang (79%). Petani
sebanyak 61 orang (98%) dan yang memiliki yang menggunakan APD sebanyak 55
tindakan kurang tentang APD sebanyak 1 orang (89%) sedangkan petani yang tidak
orang (2%). Petani yang menggunakan APD menggunakan APD sebanyak 7 orang
sebanyak 13 orang (21%) sedangkan petani (11%). Berdasarkan uji chi-square, maka
yang tidak menggunakan APD sebanyak 49 didapatkan nilai signifikan p-value
orang (79%). Berdasarkan uji chi-square, sebesar 0,600 Karena nilai signifikan 0,600
maka didapatkan nilai signifikan p-value > (0,05) berarti hipotesis di tolak (p-value >
sebesar 1,000 Karena nilai signifikan 1,000 > α) uji statistik menunjukan tidak ada
(0,05) berarti hipotesis di tolak (p-value > α) pengaruh
uji statistik menunjukan tidak ada pengaruh. Meskipun responden memiliki
pengetahuan, sikap dan tindakan yang baik
akan tetapi, masih banyak alasan
PEMBAHASAN responden tidak menggunakan APD yang
1. Tingkat Pengetahuan Petani terhadap lengkap. Alasan responden tidak
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) menggunakan APD yang lengkap antara
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan lain:
bahwa tingkat pengetahuan petani a. Karena masih kurangnya pemahaman
tergolong tinggi yaitu 90 % namun setelah responden tentang dampak apa saja
dilakukan pengolahan uji statistik chi- yang ditimbulkan dari pestisida dan
square untuk mengetahui pengaruh responden belum mengetahui apa saja
pengetahuan petani terhadap penggunaan jenis-jenis APD yang wajib digunakan
APD dapat diketahui bahwa nilai signifikan pada saat penyemprotan pestisida.
p-value sebesar 1,000 dan nilai chi-square b. Kenyamanan kerja, sebagian petani di
sebesar 0,074. karena nilai signifikan 1,000 Kel. Mataran tidak menggunakan
> (0, 05) berarti hipotesis ditolak (p,value > sarung tangan pada saat
α) uji statistik menunjukkan tidak ada penyemprotan dan peracikan pestisida
pengaruh. karena menganggap dapat
Meskipun responden memiliki tingkat mengganggu kenyamanan kerja serta
pengetahuan yang baik tetapi masih dapat membatasi gerak pada saat
banyak responden yang tidak mengalikasikan pestisida.
menggunakan alat pelindung diri yang
lengkap yaitu karena masih kurangnya KESIMPULAN
pemahaman responden tantang dampak
apa saja yang ditimbulkan dari pestisida 1. Tingkat Pengetahuan Petani terhadap
dan responden belum mengetahui apa saja Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
jenis-jenis alat pelindung diri yang wajib Tingkat pengetahuan petani penyemprot
digunakan pada saat penyemprotan terhadap penggunaan APD diperoleh hasil
pestisida, sebagian besar responden tidak bahwa tidak ada pengaruh antara tingkat
menggunakan alat pelindung diri karna pengetahuan petani terhadap penggunaan
merasa terganggu terutama sarung tangan, Alat Pelindung Diri (APD).
beberapa responden beranggapan bahwa 2. Sikap Petani terhadap Penggunaan Alat
mereka tidak merasakan dampak yang Pelindung Diri (APD)
ditimbulkan dari tidak menggunakan alat Sikap petani penyemprot terhadap
pelindung diri dan beberapa responden penggunaan APD diperoleh hasil bahwa
beranggapan bahwa meskipun mereka
tidak ada pengaruh antara tingkat sikap 5. Bapak Dr.H.Ronny, SKM, M.Kes selaku
petani terhadap penggunaan Alat Pembimbing I yang telah banyak
Pelindung Diri (APD). memberikan kritikan, masukan dan arahan
3. Tindakan Petani terhadap Penggunaan Alat selama penyusunan skripsiini.
Pelindung Diri (APD) 6. Bapak Ain Khaer, SST, M.Kes selaku
Tindakan petani penyemprot terhadap Pembimbing II yang telah memberikan
penggunaan APD diperoleh hail bahwa kritikan, masukan dan arahan selama
tidak ada pengaruh antara tindakan petani penyusunan skripsi ini.
terhadap penggunaan alat pelindung diri 7. Ibu Sulasmi SKM, M.Kes selaku penguji I
(APD). yang akan memberikan masukan dan arahan
sehingga nantinya skripsi ini dapat
SARAN terselesaikan.
1. Sebaiknya Dinas Pertanian bekerjasama 8. Bapak Mulyadi, SKM, M.Kes selaku Penguji
dengan Dinas Kesehatan setempat untuk II akan memberikan masukan dan arahan
memberikan penyuluhan mengenai K3 sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
kepada petani penyemprot terutama 9. Kepada Bapak dan Ibu Dosen, Instruktur,
pentingnya penggunaan alat pelindung diri, dan Staf Perpustakaan yang telah banyak
dampak dari paparan pestisida dan teknik membantu dalam memberikan referensi atau
peracikan dan penyemprotan pestisida sumber data seunder dalam penelitian ini.
yang baik dan benar. 10. Saudaraku tercinta Sulhasni Burhanuddin,
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan Hasneni Burhanuddin, Sulfiah
melakukan penelitian lanjutan mengenai Burhanuddin, Hafirah Burhanuddin, dan
hubungan kepatuhan penggunaan alat Nouval Saifullah Burhanuddin serta
pelindung diri dengan kadar ponakanku tercinta Alim dan Ammar atas
cholinestenarase darah pada petani do’a, semagat, bantuan materil maupun moril
penyemprot bawang merah. yang diberikan selama ini.
11. Terkhusus kepada sahabat Arsil, Arya,
Anjas, Taufik, Reskita, Ade, Yul, Kiki,
UCAPAN TERIMA KASIH Nani, Aci, Devi, Fitti, Accu, Kayyung, Zul
Melalui kesempatan ini dengan segala yang senantisa selalu bersama penulis dalam
kerendahan hati penulis mengucapkan terima berbagai situasi dan memberi motivasi yang
kasih yang setinggi-tingginya kepada kedua hanya penulis bisa mengerti.
orang tua saya Burhanuddin dan Suriana atas 12. Kepada rekan – rekan Mahasiswa (i)
bantuan, bimbingan, saran, doa, dan motivasi. Kesehatan Lingkungan Angkatan
Serta penulis juga berterima kasih kepada : “Geolistrik DIV 2015” yang senantiasa
bersamaku dan membantuku dalam
1. Bapak Dr. Ir. Agustian ipa.M.Kes selaku penyusunan skripsi ini.
Direktut Politeknik Kesehatan Makassar 13. Kepada Petani Bawang Merah di
2. Ibu Hj. Wahyuni Sahani,ST.,M.Si selaku Kelurahan Mataran yang telah banyak
Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan memberikan bantuan dalam penelitian ini.
Politeknik Kesehatan Kementerian 14. Terima kasih keada semua pihak yang tidak
Kesehatan Makassar. dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
3. Bapak Hidayat,SKM.,M.Kes selaku Ketua banyak memberikan bantuan baik secara
Prodi DIV Jurusan Kesehatan Lingkungan langsung maupun tidak langsung dalam
Politeknik Keesehatan Kementerian penyusunan skripsi ini
Kesehatan Makassar.
4. Bapak Syamsuddin S, SKM, M.Kes selaku
Bagian Kemahasiswaan jurusan Kesehatan
Lingkungan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Makassar yang
selama ini telah banyak mendidik dan
memberikan arahan untuk menjadi pribadi
yang berakhlak mulia.
DAFTAR PUSTAKA

Astry, Asriani. 2014. Sektor Pertanian Kab. Enrekang. Tanimaspul.blogspot.com. diakses 27 Januari
2019.

Azzamy. 2016. Daftar Insektisida yang Direkomendasikan untuk Tanaman Bawang.


https://mitalom.com/daftar-insektisida-yang-direkomendasikan-untuk-tanaman-bawang-merah/.
Diakses 21 januari 2019.

Bappenas.2013.Jumlah Penduduk Indonesia Pada Tahun 2018 Mencapai 265 Juta Jiwa.

Debby.E. 2016. Cara Menyimpanan Pestisida. http://debbyeka.blogspot.com. Diakses 10 Januari 2019.

Endarto, Ardi. 2018. Bawang Merah Teknik Budidaya dan Peluang Usahanya. Jogjakarta : Trans Idea
Publising.

Eva F. Gudgin Dickson.2012.Personal Protective Equipment for Chemical, Biological,


and Radiological Hazards: Design, Evaluation, and Selection. Canada: John Wiley & Sons, inc.

Handoko Probo Setiawan, 2016. Ahli Fungsi (Konversi) Lahan Pertanian ke Non pertanian Khusus di
Kelurahan Simpang Pasir Kecamatan Palaran Kota Samarinda. Ejurnal Sosiatri-Sosiologi,
Volume 4, 2016: 280-293, hal 281.

Jacqueline N.N Kaligis, Dkk.2015. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Masa Kerja Dengan Penggunaan
Alat Pelindung Diri Petani Saat Penyemprotan Pestisida Di Kelurahan Rurukan Kecamatan
Tomohon Timur. (http://Medkesfkm.Ac.Id/Wp-content/uploads/2015/11/Jacqualine-N.-N.-
Kaligis.pdf. Diakses 14 Januari 2019.

Kementerian Pertanian.2011.Pedoman Pembinaan Pestisida.. Jakarta: Direktorat Jenderal Prasarana


dan Sarana Pertanian

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2016. Pestisida.


http://www.pertanian.go.id/PestisidaPertaniandanKehutananTahun2016.pdf, diakses 22 Januari
2019.

Miftahul. 2017. Perilaku Petani Penyemprot Pestisida Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri di Desa
Mendatte Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Mahasiswa.Jurusan Kesehatan
Lingkungan Politeknik Kesehatan Makassar. (Karya Tulis Ilmiah tidak dipublikasikan).

Panut Djojosumarto.2008.Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Rini Widianto. 1988.Petunjuk Penggunaan Pestisida. Jakarta : PT. Penebaran Swadaya.

Soekidjo Notoatmoto.2014. Ilmu Perilaku dan Kesehatan Kerja.Yogyakarta: Deepublish.

Sugiyono.2010.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : Alfabeta.

Trawaka, dkk. 2008. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Surakarta: Harapan Press.

Wahyuni Sahani, dkk. 2018. Pedoman Penulisan Proposal Penelitian dan Skipsi. Makassar. Politeknik
Kesehatan Jurusan Kesehatan Lingkungan.

Wikipedia. 2018. Kabupaten Enrekang. https://id.m.wikipedia.org/wiki/ Kabupaten_Enrekang. Diakses 10


Januari 2019.
Wisnu. 2010. http://wisnuekos.blogspot.com/2010/10/metode-penelitian- analitik. html?m.Diakses
27Januari 2019.

Wiwi Yulianah, .dkk. 2015. Hubungan Pengetahuan Tentang Bahaya Pestisida, Pendidikan dan Sikap
Dengan Praktik Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Petani Bawang Merah. Skiripsi. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php /jkmi/ article/view/2387. Diakses tanggal 22 Januari 2019.

Zulfikar, AndiNasruddin, dan Sylvia Siam. 2017. Tingkat Penggunaan Pestisida pada Tanaman Bawang
Merah di Kecamatan Anggeraja. Abstrak.
http://www.unhas.ac.id/pertanian/index.php/id/repository/Publikasi-Dosen-dan-
Mahasiswa/pubmas/Agroteknologi---Ilmu-Hama-dan-Peny.-Tumbuhan/Tingkat-Penggunaan-
Pestisida-pada-Tanaman-Bawang-Merah-di-Kecamatan-Anggeraja-Kabupaten-Enrekang/.
Diakses tanggal 23 Januari 2019.

Potrebbero piacerti anche