Sei sulla pagina 1di 9

Jurnal Biologi, Volume 3 No 2, April 2014

Hal. 11-19

ISOLASI, KARAKTERISASI BAKTERI ASAM LAKTAT, DAN


ANALISIS PROKSIMAT DARI PANGAN FERMENTASI RUSIP
IKAN TERI (Stolephorus sp.)

Deverina Mergyta Putri, Anto Budiharjo, Endang Kusdiyantini

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro,


Tembalang, Semarang 50275 Telepon (024)7474754; Fax. (024)76480690
email: deverinamergyta@yahoo.com

Abstract

Rusip is a traditional food from Bangka-Belitung made from fresh anchovy


with salt and palm sugar that is brooded for seven days. Rusip fermentation process
is caused by microbial activity mainly from lactic acid bacteria. The purpose of this
study was to isolate lactic acid bacteria from rusip, to characterize isolates obtained
based on common characteristic of lactic acid bacteria, and to carry out proximate
analysis of rusip anchovy. Isolation from rusip fermented food obtained eight
bacterial isolates, five isolates were circular and three isolates were rod-shaped.
Characterization and identification of lactic acid bacterial were performed using tests
that led to the common characteristic of lactic acid bacteria, i.e the gram staining,
motility test, acid formation test, catalase test, and proteolytic test. The result
showed that eight bacterial isolates were gram-positive, non-motile, catalase-
negative, positive to produce acid, and had proteolytic activity. Rusip anchovy had
0,64% of total lactic acid and the pH 5,40. Nutrient content of rusip fermentation had
10,3644% moisture content; 50,0702% ash content; 0,9524% crude fat content;
0,3764% crude fiber content; 34,8603% crude protein content; and 14,1171%
carbohydrate content.

Keywords: rusip, isolation, characterization, lactic acid bacteria, proximate analysis.

Abstrak

Rusip merupakan makanan tradisional masyarakat Bangka-Belitung yang


terbuat dari bahan baku ikan teri segar yang diberi garam dan air gula aren yang
diperam selama tujuh hari. Proses fermentasi rusip disebabkan oleh adanya aktivitas
mikroba terutama bakteri asam laktat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi
bakteri asam laktat dari rusip, menguji karakterisasi atau ciri-ciri isolat yang didapat
terkait sifat bakteri asam laktat, dan melakukan analisis proksimat pada rusip ikan
teri. Hasil isolasi dari pangan fermentasi rusip diperoleh delapan isolat bakteri, lima
isolat bakteri berbentuk bulat dan tiga isolat bakteri berbentuk batang. Karakterisasi
dan identifikasi bakteri asam laktat dilakukan dengan menggunakan uji-uji untuk
bakteri asam laktat yaitu dengan pengecatan Gram, uji motilitas, uji pembentukan
asam, uji katalase, dan uji proteolitik. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa delapan
isolat yang diperoleh merupakan bakteri Gram positif, non motil, katalase negatif,
positif membentuk asam, dan memiliki aktivitas proteolitik. Rusip ikan teri memiliki
total asam laktat sebesar 0,64% dan pH akhir 5,40. Kandungan nutrisi pangan
fermentasi rusip memiliki kadar air sebesar 10,3644%, kadar abu 50,0702%, kadar
lemak kasar 0,9524%, kadar serat kasar 0,3764%, kadar protein kasar 34,8603%,
dan kadar karbohidrat 14,1171%.

Kata kunci : rusip, isolasi, karakterisasi, bakteri asam laktat, analisis proksimat.
Jurnal Biologi, Volume 3 No 2, April 2014
Hal. 11-19
Pendahuluan pembentukan flavor dan rasa produk.
Pengolahan bahan pangan secara Tipe fermentasi ikan, garam, dengan
tradisional sudah dikenal sejak lama. karbohidrat biasanya menggunakan
Salah satu cara pengolahan yang garam pada tingkat yang lebih rendah
dilakukan adalah dengan fermentasi. dibandingkan dengan tipe fermentasi
Fermentasi telah lama digunakan dan sebelumnya tetapi fermentasi asam
merupakan salah satu cara pemrosesan laktat akan membantu di dalam
dan bentuk pengawetan makanan tertua pengawetan produk. Hal yang mungkin
(Achi, 2005). Fermentasi ialah proses terjadi pada pengolahan produk ikan
baik secara aerob maupun anaerob yang fermentasi tipe ini, yaitu semakin
menghasilkan berbagai produk yang banyak garam yang digunakan maka
melibatkan aktivitas mikroorganisme semakin lama waktu fermentasi yang
atau ekstraknya dengan aktivitas dibutuhkan tetapi produk yang
mikroorganisme terkontrol. Fermentasi dihasilkan berdaya simpan lebih panjang
memiliki berbagai manfaat, antara lain (Irianto, 2012).
untuk mengawetkan produk pangan, Rusip merupakan produk
memberi cita rasa atau flavor terhadap makanan tradisional khas dari daerah
produk pangan tertentu, memberikan Bangka-Belitung berupa awetan ikan
tekstur tertentu pada produk pangan. laut yang berukuran kecil terutama
Proses fermentasi yang dilakukan oleh berbahan baku ikan teri yang diolah
mikroorganisme tertentu diharapkan dengan cara fermentasi dengan
dapat meningkatkan nilai gizi yang ada penambahan garam dan gula aren
pada produk fermentasi. Perbaikan dalam jumlah tertentu. Orang Belitung
mutu produk pangan fermentasi ini menyebut ikan teri adalah bilis. Pada
bertujuan meningkatkan nilai terima umumnya rusip dibuat dalam skala
pangan oleh konsumen (Widowati, rumah tangga yaitu selama musim ikan.
2003). Penjualan produk ini dilakukan dalam
Fermentasi ikan merupakan salah skala kecil di pasar atau rumah. Selain
satu metode penerapan proses garam, bahan lain yang ditambahkan
fermentasi pada produk perikanan. adalah gula aren. Fungsi gula aren
Fermentasi adalah proses yang adalah sebagai sumber energi dan
mikroorganisme seperti bakteri lakukan nutrisi. Gula aren adalah gula yang
untuk mengubah substansi di dalam dibuat dari nira pohon aren atau enau.
ikan, seperti gula menjadi alkohol dan Sumber energi dan nutrisi ini dibutuhkan
asam (contohnya asam laktat) dan oleh bakteri-bakteri yang berperan
memproduksi substansi rasa seperti dalam proses fermentasi. Rusip
ester atau keton. Normalnya, fermentasi biasanya dikonsumsi sebagai campuran
terjadi tanpa keberadaan oksigen. untuk sambal, baik dengan cara dimasak
Tujuan fermentasi ikan itu sendiri antara terlebih dahulu atau langsung
lain mengawetkan ikan, membuat dikonsumsi sebagai lauk dalam keadaan
substansi rasa baru, atau mengubah tanpa pemasakan (mentah). Rusip siap
tekstur (Mouritsen, 2009). dikonsumsi setelah disimpan selama
Tipe-tipe fermentasi yang banyak minimal satu minggu.
ditemukan dalam pengolahan produk Proses pengolahan rusip masih
ikan fermentasi di Indonesia adalah tergolong sederhana dan fermentasinya
sebagai berikut: fermentasi ikan dengan berlangsung spontan. Produk fermentasi
garam dan fermentasi ikan, garam, secara spontan memiliki jumlah dan
dengan karbohidrat. Pada fermentasi jenis mikroorganisme yang sangat
ikan dengan garam, garam berperan banyak dan sulit dikontrol. Bakteri Asam
sangat penting dalam menentukan Laktat sering ditemukan secara alamiah
seleksi mikroorganisme termasuk dalam
Jurnal Biologi, Volume 3 No 2, April 2014
Hal. 11-19
dalam bahan pangan khususnya pangan pakan digolongkan berdasarkan
fermentasi (Smid & Gorris, 2007). komposisi kimia dan fungsinya, yaitu air
Bakteri asam laktat adalah (moisture), abu (ash), protein kasar
kelompok bakteri yang melakukan (crude protein), lemak kasar (ether
penguraian karbohidrat (glukosa) extract), serat kasar (crude fiber) dan
menjadi asam laktat yang akan bahan ekstrak tanpa nitrogen (nitrogen
menurunkan pH serta menimbulkan rasa free extract) (Suparjo, 2010).
asam (Muchtadi dan Ayustaningwarno, Kualitas rusip ditentukan dari
2010). Anggota bakteri asam laktat berbagai macam faktor yaitu bahan
merupakan bakteri Gram-positif, batang baku ikannya, kondisi lingkungan, dan
atau kokus yang tunggal, berpasangan bakteri yang berperan dalam
atau rantai tidak berspora, terkadang fermentasinya. Berdasarkan hal
membentuk segi empat, katalase tersebut maka penelitian ini dilakukan
negatif, toleran terhadap asam dan untuk melakukan isolasi untuk
anaerob fakultatif (Mozzi et al., 2010). mengetahui karakterisasi bakteri asam
Bakteri asam laktat mempunyai peranan laktat yang berperan dalam proses
esensial hampir dalam semua proses fermentasi rusip dan melakukan analisis
fermentasi makanan dan minuman. proksimat untuk mengetahui kualitas
Peran utamanya adalah untuk produk dari nilai gizi yang terkandung di
pengasaman bahan mentah dengan dalamnya. Tujuan Penelitian untuk
memproduksi sebagian besar asam mengisolasi bakteri asam laktat dari
laktat, sebagian kecil asam asetat, rusip, menguji karakterisasi atau ciri-ciri
etanol, dan CO2 (Nur, 2005). isolat yang didapat terkait sifat bakteri
Bakteri asam laktat termasuk asam laktat, dan melakukan analisis
mikroorganisme yang aman jika proksimat pada rusip ikan teri.
ditambahkan dalam pangan karena
sifatnya tidak toksik dan tidak
Bahan dan Metode
menghasilkan toksin, maka disebut food
Tempat dan Waktu Penelitian
grade microorganism atau dikenal
Penelitian dilakukan di di
sebagai mikroorganisme yang Generally
Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi
Recognized As Safe (GRAS), yaitu
Fakultas Sains & Matematika dan UPT
mikroorganisme yang tidak beresiko
Laboratorium Terpadu Universitas
terhadap kesehatan, bahkan beberapa
Diponegoro, Semarang. Analisis
jenis bakteri tersebut berguna bagi
Proksimat dilakukan di Laboratorium
kesehatan. Bakteri asam laktat
Ilmu Nutrisi dan Pakan Jurusan
bermanfaat untuk peningkatan kualitas
Peternakan Fakultas Pertanian &
higiene dan keamanan pangan melalui
Peternakan Universitas Diponegoro,
penghambatan secara alami terhadap
Semarang. Waktu penelitian dilakukan
flora berbahaya yang bersifat patogen
dari bulan September 2013 sampai April
(Kusmiati & Malik, 2002).
2014.
Analisis proksimat dapat
dikatakan sebagai analisis yang
berdasarkan perkiraan saja, tetapi Bahan dan Alat
sudah dapat menggambarkan komposisi Bahan-bahan yang digunakan
bahan yang dimaksud (Sumartini & adalah ikan teri (Stolephorus sp.),
Kantasubrata, 1992). Analisis proksimat garam, gula aren, akuades, medium De
yang dilakukan adalah untuk Man Ragosa Sharpe (MRS Agar), CaCO3
mengetahui kadar suatu komponen 1%, NaCl 0,9%, Skim Milk Agar (SMA),
tertentu yang terkandung di dalam Alkohol 70%, minyak emersi, larutan cat
bahan pakan (Argasasmita, Hucker’s crystal violet (Gram A), larutan
2008). Komponen yang ada pada bahan mordan Lugol’s iodine (Gram B), larutan
Jurnal Biologi, Volume 3 No 2, April 2014
Hal. 11-19
alkohol aseton (Gram C), larutan cat Isolasi bakteri asam laktat dari
Safranin (Gram D), Nutrient Broth, Agar, rusip dilakukan dengan mengambil 5
H2O2 3%, dextrose tripton bromkresol gram sampel, kemudian dimasukkan
purple agar (DTBPA), H2SO4 0,3 N, kedalam 45 ml NaCl 0,9% dan
H2SO4 teknis, NaOH 1,5 N, NaOH 45%, dihomogenkan. Selanjutnya dilakukan
N-Hexane, selenium reagen mixture pengenceran sampai dengan 10-5.
((K2SO4 dan copper sulfat), H3BO3 4%, Tingkat pengenceran yang dipakai
indikator campuran MR + MB, dan HCl adalah dua tingkat pengenceran terakhir
0,1 N.. yaitu 10-4 dan 10-5. Masing-masing
Alat-alat yang digunakan pada pengenceran tersebut dilakukan metode
penelitian ini yaitu toples kaca, label, spread plate secara duplo pada media
ose, erlenmeyer, batang pengaduk, MRS agar yang ditambah CaCO3 1%.
spreader, Petri seal, pipet ukur, pipet Selanjutnya diinkubasikan pada suhu
tetes, corong gelas, bunsen, pH meter, 370C selama 24 jam. Isolat yang tumbuh
gelas benda, hot plate, vortex, diambil secara aseptik untuk
stopwatch, suntikan, cawan Petri, dipindahkan dan digoreskan dengan
mikroskop, lumpang dan alu mortar, metode kuadran untuk memperoleh
autoklaf, timbangan analitis, sendok koloni tunggal. Koloni yang terlihat
kecil, gunting, pisau, tisu, kapas, tabung terpisah kemudian dilakukan pemurnian
reaksi, refrigerator, set alat titrasi, oven, pada agar miring pada media yang
eksikator, botol timbang, pinset, tanur sama.
listrik atau furnace, cawan porselin,
kompor listrik, kompor gas, gelas beker,
Uji Sifat Morfologi
tutup gelas beker, gelas ukur, pompa
c. Karakterisasi Mikrobiologi Bakteri
vacum, batang pengaduk, buchner, labu
Asam Laktat dari Rusip
penyari atau soxhlet, pendingin balik
Sifat morfologi dilakukan dengan
atau kondensor, water bath, labu
pengecatan Gram. Pengecatan Gram
destruksi atau labu Kjedahl, pipet
dilakukan dengan membuat apusan dari
volume, labu destilasi, buret mikro, dan
tiap isolat bakteri asam laktat yang telah
kertas saring Whatman 41.
diseleksi. Apusan ditetesi dengan
larutan cat Hucker’s crystal violet dan
Metode dibiarkan terendam selama 1 menit.
a. Pembuatan Rusip Kelebihan pewarna dicuci dengan air
Ikan teri (Stolephorus sp.) dicuci mengalir dan dilanjutkan dengan larutan
bersih dan ditiriskan, kemudian diberi Mordan Lugol’s Iodine, dibiarkan selama
perlakuan penambahan garam dengan 1 menit. Setelah itu direndam dengan
konsentrasi 25% dari berat ikan, diaduk alkohol 96 % selama 30 detik. Apusan
hingga rata dan diperam dalam toples dicuci dengan air mengalir, kemudian
selama 24 jam. Air gula aren sebanyak diwarnai dengan larutan Safranin
10% dari berat ikan ditambahkan, selama 1 menit dan dicuci kembali
selanjutnya diaduk sampai rata dan dengan air mengalir lalu
ditutup rapat kembali. Pemeraman dikeringanginkan. Gelas benda diamati
dilakukan pada suhu ruang selama 7x24 dengan mikroskop perbesaran kuat
jam. Isolasi dan karakterisasi bakteri menggunakan minyak emersi. Bakteri
dilakukan sebelum penambahan air gula Gram positif berwarna ungu (violet)
aren dan setelah penambahan air gula sedang bakteri Gram negatif berwarna
aren yaitu setelah 7x24 jam masa merah.
pemeraman.
d. Uji Pergerakan Bakteri atau Motilitas
b. Isolasi Bakteri Asam Laktat dari Rusip Pengujian ini dilakukan dengan
cara sebagai berikut: secara aseptis
Jurnal Biologi, Volume 3 No 2, April 2014
Hal. 11-19
menggunakan ose yang lurus bagian kadar lemak, kadar protein, kadar serat
ujungnya, isolat bakteri ditusukkan ke kasar, dan kadar karbohidrat.
dalam Nutrient Broth yang mengandung
agar 0,5 % (semi solid). Selanjutnya i. Total Asam Laktat
diinkubasikan pada suhu 35ºC selama Sampel sebanyak 10 gram
dua hari. Bila pertumbuhan menyebar, dihancurkan dengan menggunakan
maka bakteri tersebut bergerak atau mortar. Sampel yang telah homogen
motil, dan bila pertumbuhan bakteri dilarutkan dengan akuades dalam gelas
tidak menyebar, hanya berupa garis piala sampai tanda tera 100 ml. Sampel
saja, maka bakteri tersebut bersifat didiamkan selama 30 menit dan diaduk.
tidak bergerak (non motil). Larutan yang berisi sampel tersebut
disaring dan di pipet sebanyak 10 ml
Uji Biokimia untuk dimasukkan ke dalam beaker
e. Uji Proteolitik glass. Larutan tersebut ditambahkan 2-
Isolat terpilih diinokulasikan pada 3 tetes fenolftalein dan dititrasi dengan
medium SMA (Skim Milk Agar) secara NaOH 0,1 N sampai warna berubah
aseptik. Inkubasi dilakukan pada suhu menjadi merah muda. Persentase asam
370C selama 24-48 jam. Aktivitas laktat yang terbentuk dihitung
proteolitik ditunjukkan oleh berdasarkan rumus:
terbentuknya zona bening di sekeliling a×b×c×d
Total Asam Laktat = × 100%
koloni. Adanya zona bening yang e
terbentuk menunjukkan bakteri memiliki Keterangan:
kemampuan menghasilkan enzim a = Jumlah NaOH yang dibutuhkan
protease. dalam titrasi (ml)
b = Normalitas NaOH (0,1 N)
f. Uji Katalase c = Berat molekul asam laktat (90)
Uji ini penting dilakukan untuk d = Faktor pengenceran (10)
mengetahui sifat bakteri terhadap e = Berat sampel (mg)
kebutuhan akan oksigen. Secara aseptis
diambil satu ose kultur bakteri dari agar j. Pengukuran Nilai pH
miring dan dipindahkan pada gelas Sampel dalam wadah diukur pH-
obyek, kemudian diteteskan 1-3 tetes nya dengan menggunakan pH meter.
larutan H2O2 3%. Adanya enzim katalase Terlebih dahulu pH meter dinyalakan,
ditandai dengan terbentuknya kemudian elektroda pH-meter
gelembung-gelembung kecil oksigen dimasukkan dalam buffer pH 4,31 dan
yang terlihat seperti busa sabun. 6,86. Stabilisasi pH meter dilakukan
selama 15-30 menit. Setelah itu
g. Uji Pembentukan Asam elektroda dibilas dengan akuades dan
Cara pengujian pembentukan dikeringkan. Sampel ditimbang
asam adalah sebagai berikut: Isolat sebanyak 1 gram, kemudian dilarutkan
yang akan diuji digoreskan pada cawan dalam 10 ml akuades dan dimasukkan
yang berisi medium dextrose tripton ke dalam gelas ukur. Setelah itu
bromkresol purple agar. Inkubasi elektroda dicelupkan pada larutan
dilakukan pada suhu 30 C selama 24-48
0 sampel dan dibiarkan beberapa saat
jam. Uji ini dikatakan positif jika sampai diperoleh pembacaan yang
terbentuk areal berwarna kuning di stabil. Nilai yang diperoleh dari hasil
sekitar koloni yang tumbuh. pembacaan pada pH meter sampai
angka digital menunjukkan nilai pH
h. Analisis Proksimat tetap.
Analisis proksimat meliputi
penghitungan kadar air, kadar abu, Hasil dan Pembahasan
Jurnal Biologi, Volume 3 No 2, April 2014
Hal. 11-19
1. Karakterisasi Bakteri Asam
Laktat dari Rusip
Isolasi yang telah dilakukan dari
pangan fermentasi rusip diperoleh
delapan isolat bakteri, dengan rincian
sebagai berikut: isolasi pada kontrol
(ikan teri) diperoleh dua isolat, setelah
penambahan garam dan diperam
selama 24 jam diperoleh tiga isolat,
R3 R4
setelah penambahan air gula aren dan
diperam selama 7x24 jam diperoleh tiga
isolat. Ciri morfologi koloni dan sel hasil
isolasi bakteri pada rusip yang
ditumbuhkan pada medium MRS Agar
dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Ciri morfologi koloni dan sel hasil


isolasi
Ciri Morfologi Koloni Ciri Morfologi Sel
Kode
Isolat Bentuk Pewarnaan
Warna Bentuk Tepi Elevasi Motilitas
Sel Gram
R1 putih circular entire raised coccus positif (-)
R2 bening circular entire flat bacil positif (-)
R3 putih irregular entire flat coccus positif (-)
R4 bening circular entire flat coccus positif (-)
R5 putih circular entire flat bacil positif (-)
R6 putih circular entire flat coccus positif (-)
R7 krem irregular undulate raised coccus positif (-)
R8 krem circular entire flat bacil positif (-)
Keterangan: ( - ) menunjukkan uji negatif ,
(+) menunjukkan uji
Positif. R1 & R2: Isolat Ikan Teri; R3,
R4, R5: Isolat Ikan Teri+Garam; R6,
R7, R8: Isolat Rusip.

Langkah yang dilakukan setelah


tahapan isolasi adalah pengamatan sifat
Gambar 1. Pewarnaan Gram isolat bakteri
morfologi bakteri untuk mengetahui
dari proses fermentasi rusip
karakteristik morfologi koloni dan
(perbesaran 1000x)
selnya. Ciri morfologi koloni bakteri yang
diamati pada isolat bakteri meliputi Delapan isolat yang diperoleh
warna, bentuk, tepi, dan elevasi. Sifat kemudian dilakukan uji yang dapat
morfologi sel bakteri dapat dilakukan memperkuat dugaan bahwa isolat yang
dengan pengecatan Gram. Tujuan didapat adalah benar bakteri asam
pengecatan Gram adalah untuk laktat. Uji tersebut adalah uji motilitas,
mengetahui sifat bakteri berdasarkan
uji pembentukan asam, uji katalase, dan
caranya mengikat zat warna. uji proteolitik.
Keberadaan bakteri berbentuk sel bulat Bakteri non motil ditunjukkan
dan batang ini sudah ada dari awal dengan pertumbuhan bakteri yang tidak
proses isolasi, dimana bakteri berasal menyebar atau hanya tumbuh di sekitar
dari bahan baku. Pewarnaan Gram isolat
area tusukan saja pada medium semi
dan bentuk sel bakteri yang didapat dari solid NA. Semua isolat bersifat non
proses fermentasi rusip dapat dilihat motil. Hasil uji pergerakan bakteri atau
pada Gambar 1. motilitas ini sesuai dengan sifat dari BAL
yang pada umumnya non motil.
R1 R2
Jurnal Biologi, Volume 3 No 2, April 2014
Hal. 11-19
Pembentukan asam oleh bakteri 8.00
diuji dengan menggunakan medium 7.50
DTBPA. Asam yang terbentuk ditandai 7.00 6.78 6.69
dengan berubahnya warna medium dari 6.576.45
pH 6.50 6.32 6.20
warna biru menjadi kuning. Uji positif 6.05
6.00 5.76
delapan isolat pada medium DTBPA 5.40
menunjukkan bahwa isolat tersebut 5.50
menghasilkan asam sebagai hasil 5.00
fermentasi. 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Uji katalase digunakan untuk
mengetahui adanya enzim katalase pada Lama Pemeraman (hari)
bakteri, dimana enzim ini berperan Gambar 2. Perubahan nilai pH fermentasi
dalam memecah hidrogen peroksida rusip selama pemeraman
menjadi air dan oksigen. Uji ini penting delapan hari
dilakukan untuk mengetahui sifat
bakteri terhadap kebutuhan akan Derajat keasaman dari hari ke-0
oksigen. Semua isolat menunjukkan sampai hari ke-8 mengalami penurunan
katalase negatif. dari 6,78 menjadi 5,40. Penurunan nilai
Hasil uji proteolitik menunjukkan pH ini dikarenakan selama masa
bahwa semua isolat yang didapat pemeraman terbentuk asam yang
memiliki aktivitas proteolitik karena dihasilkan oleh bakteri-bakteri
terdapat zona bening di sekitar koloni pembentuk asam.
bakteri. Bakteri yang mempunyai
aktivitas proteolitik akan memecah 3. Total Asam Laktat
protein di sekitar koloni bakteri tersebut, Total asam laktat pada rusip yang
sehingga medium yang semula keruh difermentasi selama delapan hari adalah
akan berubah menjadi bening. Adanya sebesar 0,64%. Terbentuknya asam
aktivitas proteolitik bakteri yang laktat pada produk fermentasi,
berperan dalam fermentasi rusip ini disebabkan karena adanya pemecahan
diduga karena bahan baku rusip berupa glukosa oleh bakteri asam laktat. Bakteri
ikan segar yang memiliki kandungan asam laktat dibagi menjadi dua grup
protein. berdasarkan hasil akhir metabolisme
Berdasarkan uji sifat morfologi glukosa. Bakteri asam laktat yang hanya
dan uji biokimia yang telah dilakukan, menghasilkan asam laktat pada
isolat bakteri yang didapat memiliki fermentasi glukosa termasuk dalam
sifat-sifat bakteri asam laktat secara golongan homofermentatif. Bakteri
umum yaitu Gram positif, non motil, asam laktat yang menghasilkan asam
katalase negatif, dan positif laktat, CO2, dan etanol dari heksosa
memproduksi asam. Bakteri yang termasuk dalam golongan
berbentuk bulat merupakan genus heterofermentatif (Jay et al., 2005).
Streptococcus, Pediococcus, atau
Leuconostoc, sementara bakteri yang 4. Analisis Proksimat
berbentuk batang merupakan genus Analisis proksimat meliputi
Lactobacillus. penghitungan kadar air, kadar abu,
kadar lemak, kadar protein, kadar serat
2. Pengukuran nilai pH kasar, dan kadar karbohidrat. Nilai
nutrisi tersebut ditunjukkan pada Tabel
2.

Tabel 2. Nilai nutrisi ikan teri & rusip teri


dalam 100% bahan kering
Jurnal Biologi, Volume 3 No 2, April 2014
Hal. 11-19
Komponen TR RT
non volatil yang akan membentuk
Kadar Air (%)
aroma dan cita rasa (Aryanta, 1994).
5,4281 10,3644
Kadar Abu (%) 11,4920 50,0702 Kadar Protein Kasar
Kadar Lemak Kasar (%) 2,6086 0,9524 Menurunnya kadar protein
Kadar Serat Kasar (%) 0,5802 0,3764 disebabkan pada tahap awal proses
Kadar Protein Kasar (%) fermentasi, enzim yang ada pada tubuh
80,7867 34,8603
ikan akan memecah protein menjadi
Kadar Karbohidrat (%) 5,1127 14,1171 senyawa yang lebih sederhana yang
Keterangan: TR = Ikan Teri Segar,
selanjutnya aktivitas enzim ini akan
RT = Rusip Teri merangsang aktivitas enzim-enzim
mikroba pada tahap selanjutnya.
Kadar Air
Kadar Serat Kasar
Nilai kadar air dari hari ke-0
Kadar serat kasar ikan teri adalah
sampai hari ke-8 meningkat karena
0,5486% dan setelah menjadi produk
pada proses fermentasi menghasilkan
mengalami penurunan menjadi
air, karbondioksida, dan produk akhir
0,3374%. Nilai serat yang rendah ini
metabolit organik lainnya seperti asam
dikarenakan ikan bukan merupakan
laktat dan asam asetat. Penguraian gula
sumber daya nabati melainkan
aren yang ditambahkan juga
merupakan sumber daya hewani,
menghasilkan air karena proses
sehingga tidak memiliki banyak serat.
perubahan glukosa menjadi asam laktat
akan dihasilkan air. Selain itu, kadar air
Kadar Karbohidrat
yang terdapat pada rusip dapat
Nilai kadar karbohidrat dari rusip
disebabkan oleh proses penguraian
mengalami peningkatan dari 5,1127%
protein menjadi dipeptida, peptida, dan
menjadi 14,1171%. Peningkatan kadar
asam amino yang melepas molekul air.
karbohidrat ini disebabkan oleh adanya
pemberian sumber karbohidrat berupa
Kadar Abu
gula aren yang ditambahkan setelah
Meningkatnya nilai kadar abu
garam. Kadar karbohidrat dapat
disebabkan adanya penambahan garam
dihitung dengan rumus 100% dikurang
dalam pembuatan rusip. Pada saat ikan
kadar abu, kadar lemak kasar, dan
masih segar, mineral-mineral yang
kadar protein kasar.
terdapat dalam tubuh ikan hanya
berasal dari tubuh ikan sendiri dan
KESIMPULAN
ketika diberi penambahan garam maka
Hasil isolasi pada makanan
mineral dalam tubuh ikan akan semakin
fermentasi rusip diperoleh delapan isolat
meningkat.
bakteri dengan sifat bakteri mengarah
pada sifat bakteri asam laktat yaitu
Kadar Lemak Kasar
Gram positif, non motil, dan katalase
Lemak pada bahan pangan akan
negatif. Isolat yang didapat juga positif
mengalami penurunan akibat terjadinya
memproduksi asam dengan total asam
degradasi lemak menjadi asam-asam
laktat sebesar 0,64% dan pH 5,40 serta
lemak. Degradasi lemak ini terjadi
memiliki aktivitas proteolitik.
karena adanya aktivitas enzim lipase
Kandungan nutrisi pangan fermentasi
yang secara alami terdapat dalam bahan
rusip memiliki kadar air sebesar
pangan atau yang dihasilkan oleh
10,3644%, kadar abu 50,0702%, kadar
mikroorganisme yang tumbuh dalam
lemak kasar 0,9524%, kadar serat kasar
bahan pangan fermentasi. Lemak akan
0,3764%, kadar protein kasar
dipecah menjadi asam lemak volatil dan
Jurnal Biologi, Volume 3 No 2, April 2014
Hal. 11-19
34,8603%, dan kadar karbohidrat Mouritsen, O. G. 2009. Tang-grontsager
14,1171%. Fra Havet, Nyt Nordisk Forlag.
Arnold Busck, Copenhagen.
Daftar Pustaka Mozzi, F., R. R. Raya dan G. M. Fignolo.
2010. Biotecnology of Lactic Acid
Achi, O. K. 2005. The Potential for Bacteria: Novel Application. Wiley
Upgrading Traditional Fermented Blackwell Publishing, USA.
Foods through Biotechnology. Muchtadi, T. R. dan F. Ayustaningwarno.
African Journal of Biotechnology 2010. Teknologi Proses Pengolahan
4(5): 375-380. Pangan. Alfabeta, Bandung.
Argasasmita, T. U. 2008. Karakterisasi Nur, H. 2005. Pembentukan Asam
Sifat Fisikokimia dan Indeks Organik oleh Isolat Bakteri Asam
Glikemik Varietas Beras Beramilosa Laktat pada Media Ekstrak Daging
Rendah dan Tinggi. Fakultas Buah Durian (Durio zibethinus
Teknologi Pertanian, Institut Murr.). Bioscientiae. 2(1):15-24.
Pertanian Bogor, Bogor. Smid, E. J. dan L. G. M Goris. 2007.
Aryanta, W. R. 1994. Lactid Acid Natural Antimicrobials for Food
Fermented Fish Product. Majalah Preservation. New York.
Chemic Unud th XXI No.42. Hal 10- Sumartini, S. dan J. Kantasubrata. 1992.
15. Jurnal Kimia Terapan Indonesia
Irianto, H. E. 2012. Produk Fermentasi (JKTI). Pusat Litbang Kimia
Ikan. Penebar Swadaya, Jakarta. Terapan LIPI, Bandung.
Jay J. M., M. J. Loessner dan D. A. Suparjo. 2010. Analisis Bahan Pakan
Golden. 2005. Modern Food Secara Kimiawi: Analisis Proksimat
Microbiology. Seventh Edition. dan Analisis Serat. Universitas
Springer Science + Bussiness Jambi, Jambi.
Media. Inc. Widowati, S. 2003. Efektivitas Bakteri
Kusmiati dan A. Malik. 2002. Aktivitas Asam Laktat (BAL) dalam
Bakteriosin dari Bakteri Pembuatan Produk Fermentasi
Leuconostoc mesenteroides Pbac1 Berbasis Protein atau Susu Nabati.
pada Berbagai Media. Bulletin Balai Penelitian Bioteknologi dan
Kesehatan. 6(1):1-7. Sumber Daya Genetika Pertanian.

Potrebbero piacerti anche