Sei sulla pagina 1di 14

Jurnal Studi Manajemen Organisasi 15 (2018) Juni 29 – 43

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

PENGARUH STRUKTUR MODAL, TOTAL ASSETS TURNOVER, DAN


LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di BEI
Periode 2013-2016)

Anisqe Adita
Wisnu Mawardi1

Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro

Received 20 Maret 2018


Received in revised from 25 Maret 2018
Accepted 15 April 2018

ABSTRACT
This study aimed to analyze the capital structure, (DER), Total Asset Turnover (TATO),
Liquidity (CR) and Profitability (ROE) that influence the value of the company (PBV), in
real estate companies and properties listed on the Indonesia Stock Exchange in 2013-
2016. This study measured by Price to Book Value (PBV) which is used as the dependent
variable. Then the independent variables used in this study are capital structure (DER),
Total Assets Turnover (TATO), Liquidity (CR) with Profitability (ROE) as an intervening
variable. The population in this study is all companies in the real estate and property
sectors that listed on Indonesia Stock Exchange in 2013-2016. Sampling in this study used
purposive sampling which is obtained samples into 32 real estate and property sector
companies. The method used is path analysis which is the development of multiple
regression and bivariate analysis using the SPSS program. The result of this study indicate
that the capital structure (DER) and liquidity (CR) have a negative influence that is not
significant to profitability (ROE), then TATO has a significant positive effect on
profitability (ROE). This research also shows the results of a positive and insignificant
influence on capital structure (DER) and liquidity (CR) on firm value (PBV). Profitability
(ROE) and TATO have a positive and significant effect to firm value (PBV). Then
profitability is able to mediate the influence of TATO on firm value (PBV), but profitability
can’t mediate the influence of capital structure (DER) and liquidity (CR) on firm value
(PBV).

Keywords: capital structure, total assets turnover, liquidity, profitability and firm value.

PENDAHULUAN tujuan yang jelas dan tidak hanya sekedar


Perkembangan bisnis di Indonesia berfokus pada profitabilitas saja.
saat ini terus mengalami pengembangan, Menurut Sartono (2001) tujuan
mulai dari bisis kecil hingga bisnis yang yang harus dicapai oleh perusahaan yaitu
besar. Perkembangan bisnis di Indonesia memaksimumkan kemakmuran
saat ini sangtlah dimanfaatkan oleh para pemegang saham melalui nilai
investor untuk dapat memperoleh perusahaan. Menurut Sudana (2011)
keuntungan dari investasi, sehingga memaksimalkan nilai perusahaan /
perusahaan-perusahaan yang telah masuk memaksimalkan harga pasar saham tidak
dalam dunia binis harus memikirkan cara sama dengan menghasilkan laba
untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Menurut Sudana (2011)
perusahaan. Perusahaan harus memiliki perusahaan yang hanya berfokus pada
Jurnal Studi Manajemen Organisasi 15 (2018) Juni 29 – 43
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

laba yang dihasilkan biasanya tidak diharapkan pada masa depan. Semakin
memperhatikan dimensi waktu (jangka tingginya profitabilitas yang dihasilkan
pendek), serta tidak atau kurang oleh perusahaan maka akan semakin
memperhatikan faktor risiko serta menarik perusahaan tersebut di mata
tanggung jawab sosial. Menurut Sudana investor dan semakin tinggi kesempatan
(2011) perusahaan yang tujuannya perusahaan untuk meningkatkan nilai
memaksimalkan nilai perusahaan berarti perusahaan.
memaksimalkan keuntungan yang akan Selain alasan diatas, penelitian
diterima oleh pemegang saham dimasa terdahulu dan data lapangan
mendatang atau berorientasi jangka menunjukkan adanya ketidak
panjang serta perusahaan juga akan lebih konsistenan. Hasil penelitian terdahulu
mempertimbangkan faktor risiko serta yang tidak konsisten (research gap) dapat
tidak mengabaikan tanggung jawab dilihat pada penelitian Gisela Prisilia
sosial. Rompas (2013), Kenneth Marangu dan
Pada penelitian ini, indikator yang Ambrose Jagongo (2014), Lukman
digunakan untuk mengukur nilai Purnomosidi, dkk (2014), Putra (2014),
perusahaan adalah Price to Book Value Ravivathani Thuraisingam (2015),
(PBV). Menurut Murhadi (2009) Darush Yuzdafar (2016), Ainun Jariah
keunggulan dari penggunaan PBV dalam (2016), Cheppy Safei (2017), Medy
mengukur nilai perusahaan yaitu, PBV Misran (2017) dan Divya Aggrawal dan
sifatnya relatif stabil dalam mewakili Purna Chandra Padhan (2017). Oleh
nilai harga wajar saham, karena dihitung sebab itu, perlu dilakukan kembali
berdasarkan ekuitas perusahaan dimana mengenai faktor-faktor yang dapat
saat perusahaan mampu menciptakan laba mempengaruhi nilai perusahaan. Tujuan
maka nilainya juga akan ikut meningkat. penilitian ini ialah untuk mengidentifikasi
Kedua, PBV dapat dibandingkan dengan pengaruh masing-masing variabel
berbagai antar perusahaan yang akhirnya independen yang digunakan pada
dapat memberikan sinyal apakah nilai penelitian ini terhadap nilai perusahaan
perusahaan overvalued (diatas) atau (PBV) dengan profitabilitas sebagai
undervalued (dibawah). PBV merupakan variabel intervening pada perusahaan real
salah satu tolok ukur yang paling sering estate dan properti periode 2013-2016.
digunakan untuk mengukur nilai
perusahaan, bila hasil dari PBV ini tinggi KERANGKA PEMIKIRAN
berari semakin baik karna harga saham TEORITIS DAN PERUMUSAN
akan ikut meningkat. Tinggi atau HIPOTESIS
rendahnya nilai PBV akan menunjukkan Pengaruh Struktur Modal terhadap
kemakmuran pemegang saham, sehingga Profitabilitas
perusahaan dapat menunjukkan sinyal Struktur modal menggambarkan
kepada calon investor bahwa perusahaan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh
tersebut adalah perusahaan yang tepat hutang dan modal sendiri. Jika suatu
untuk berinvestasi. perusahaan menggunakan utang sebagai
Dalam mencapai tujuan utama pendanaannya secara tepat maka dapat
perusahaan yaitu meningkatkan nilai meningkatkan keuntungan perusahaan
perusahaan, dibutuhkannya pengelolaan dibandingkan dengan penggunaan modal
kinerja keuangan perusahaan yang baik. sendiri. Penggunaan hutang secara efektif
Kinerja keuangan suatu perusahaan bagi perusahaan jika biaya yang
haruslah efisien agar dapat mengukur dikeluarkan untuk penggunaan hutang
keberhasilan perusahaan dalam lebih kecil dari pada biaya modal sendiri.
menghasilkan laba, dikarenakan para Menurut Husnan (2000) struktur modal
investor umumnya tertarik pada perusahaan yang menggunakan hutang
pendapatan saat ini serta pendapatan yang dengan sebanyak-banyaknya bukanlah
Jurnal Studi Manajemen Organisasi 15 (2018) Juni 29 – 43
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

struktur modal yang optimal sebab 2013). Perusahaan yang memiliki aset
perusahaan dengan extreme leverage lancar dalam jumlah yang besar memiliki
dapat dikatakan perusahaan tersebut tidak dampak negatifnya yaitu hilangnya
dapat bekerja dengan baik. Hal ini dapat kesempatan perusahaan dalam
disimpulkan bahwa adanya pengaruh memperoleh laba karena kas bersifat idle
negatif DER terhadap profitabilitas. fund artinya kas tersebut tidak
H1 : Struktur Modal memberikan pendapatan jika hanya
berpengaruh negatif terhadap disimpan (Marfuah & Zulhilmi, 2014).
Profitabilitas H3 : Likuiditas (CR)
berpengaruh negatif terhadap
Pengaruh Total Assets Turnover Profitabilitas
terhadap Profitabilitas
Rasio perputaran total aset Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai
(TATO) menawarkan kepada para Perusahaan
manajer ukuran seberapa baik perusahaan Profitabilitas digunakan untuk
memanfaatkan asetnya untuk menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan pendapatan penjualan. dalam menghasilkan laba sedangkan nilai
Peningkatan total perputaran aset akan perusahaan merupakan tingkat
menjadi indikasi bahwa perusahaan keberhasilan perusahaan yang
menggunakan asetnya lebih produktif. digambarkan dengan harga saham.
Perputaran aset menunjukkan kecepatan Semakin besar profitabilitas suatu
di mana aset dikonversi atau diubah perusahaan, semakin banyak manfaat
menjadi penjualan dan pada akhirnya yang dapat diperoleh, dan semakin tinggi
meningkatkan profitabilitas nilai dari perusahaan. Perusahaan yang
(Vijayakumar, 2012). Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi
memiliki kinerja yang baik merupakan berarti laba yang didistribusikan semakin
perusahaan yang menggunakan aktivanya banyak sehingga nilai perusahaan
secara efektif dapat menghasilkan diharapkan akan lebih tinggi. Investor
penjualan bersih yang tinggi dengan biasanya akan memberikan respon positif
melakukan perputaran aktiva dengan apabila perusahaan memberikan sinyal
cepat dan tepat sehingga mampu positif pada investor yang menyatakan
menghasilkan laba (Barus dan Leliani, bahwa tingkat profitabilitas perusahaan
2013). tinggi sehingga menunjukkan prospek
H2 : Total Assets Turnover masa depan perusahaan yang baik.
(TATO) berpengaruh H4 : Profitabilitas berpengaruh
positif terhadap positif terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas
Pengaruh Struktur Modal terhadap
Pengaruh Likuiditas (CR) terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas. Perusahaan yang tidak dapat
Likuiditas memainkan peran memenuhi pendanaannya melalui
penting fungsi perusahaan dalam pendanaan internal dapat menggunakan
keberhasilan bisnis, sebab perusahaan pendanaan eksternal yaitu berupa utang.
harus memastikan bahwa perusahaan Struktur modal dengan penggunaan utang
tidak kekurangan atau kelebihan yang tepat akan dapat menjadi
likuiditas untuk memenuhi kewajiban keuntungan bagi perusahaan selama biaya
jangka pendeknya (Ajanthan, 2013). yang dikeluarkan untuk penggunaan
Perusahaan yang memiliki nilai likuiditas utang lebih kecil dari pada biaya modal
tinggi akan memiliki risiko yang rendah sendiri. Meskipun menggunakan utang
namun juga akan memiliki profitabilitas memiliki keuntungan namun perusahaan
yang rendah (Horne & Wachowics, harus tetap menjaga keseimbangan
Jurnal Studi Manajemen Organisasi 15 (2018) Juni 29 – 43
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

penggunaan utang dalam perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka


karena semakin tinggi leverage pendeknya secara tepat waktu (Rompas,
perusahaan, akan semakin tinggi risiko 2013). Pengukuran likuiditas dapat
kebangkrutan dan dengan demikian menggunakan Current Ratio (CR) yang
kreditur akan membebankan suku bunga menggambarkan sejauh mana kewajiban
yang lebih tinggi. Selain itu, risiko untuk lancar dibiayai oleh aset lancar (Brigham
kreditor relatif tinggi dalam situasi ini, & Houston, 2010). Likuiditas yang tinggi
yang akan menyebabkan masalah dapat meminimalkan risiko biaya modal
keagenan. Perusahaan yang memiliki karena menunjukkan bahwa perusahaan
tingkat utang yang tinggi akan memiliki memiliki aset yang likuid (Lubis et al,
beban lebih yang harus ditanggungnya 2017). Likuiditas yang terlalu tinggi akan
seperti membiayai utang serta bunganya. menunjukkan bahwa banyaknya kas yang
H5 : Struktur Modal (DER) menganggur sehingga investor akan
berpengaruh negatif terhadap Nilai melihat bahwa perusahaan kurang
Perusahaan produktif dalam mengelola aset
lancarnya. Kurang produktifnya
Pengaruh Total Assets Turnover perusahaan dalam mengelola aset
(TATO) terhadap Nilai Perusahaan lancarnya akan berpengaruh terhadap
Bagi investor atau calon investor laba yang akan diperoleh perusahaan dan
memiliki tujuan utama dalam berivestasi investor akan menganggap bahwa ini
adalah mendapatkan keuntungan adalah hal yang tidak baik karena kurang
maksimum dan risiko yang minimum. menguntungkan. Menurut Jariah (2016)
Perusahaan yang memperoleh nilai perusahaan ditentukan oleh
keuntungan maksimum adalah kemampuan perusahaan menghasilkan
perusahaan yang dapat mengelola kinerja laba. Apabila likuiditas yang tinggi akan
perusahaannya dengan baik seperti mengurangi laba yang dihasilkan maka
penggunaan aset perusahaan. Dalam nilai perusahaan akan ikut menurun.
mengelola penggunaan aset perusahaan H7 : Likuiditas (CR)
perlu adanya perputaran aktiva yang berpengaruh negatif terhadap Nilai
menggunakan berbagai aktivanya dengan Perusahaan
efektif sehingga dapat mengubahnya ke
penjualan dan akan memperoleh laba. Pengaruh Struktur Modal (DER)
Semakin tingginya nilai TATO maka terhadap Nilai Perusahaan dengan
penggunaan aset perusahaan semakin Profitabilitas sebagai Variabel
baik, sehingga akan mendapatkan respon Intervening
positif dari investor dan dapat Dalam menetapkan keputusan
menyebabkan harga saham perusahaan pendanaan perusahaan akan berpengaruh
meningkat. Perusahaan yang memiliki pada tinggi atau rendahnya profitabilitas
perputaran aktiva rendah menunujukkan perusahaan. Penggunaan utang dalam
bahwa jumlah aktivanya lebih besar dari perusahaan harus dilakukan secara efektif
pada penjualan sehingga tidak dapat agar biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh laba yang maksimum. penggunaan utang lebih kecil dari pada
H6 : Total Assets Turnover biaya modal sendiri. Menurut Husnan
(TATO) berpengaruh positif (2000) struktur modal perusahaan yang
terhadap Nilai menggunakan utang dengan sebanyak-
Perusahaan banyaknya bukanlah struktur modal yang
optimal sebab perusahaan dengan
Pengaruh Likuiditas (CR) terhadap extreme leverage dapat dikatakan
Nilai Perusahaan perusahaan tersebut tidak dapat bekerja
Likuiditas merupakan rasio yang dengan baik. Semakin tinggi tungat utang
menggambarkan kemampuan perusahaan perusahaan maka akan menurunkan
Jurnal Studi Manajemen Organisasi 15 (2018) Juni 29 – 43
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

profitabilitas perusahaan karena risiko (TATO) terhadap nilai


yang akan diterima perusahaan semakin perusahan
besar. Pengaruh Likuiditas (CR) terhadap
Salah satu teori struktur modal Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas
adalah Modigliani dan Miller (MM). MM sebagai Variabel Intervening
menjelaskan bahwa perusahaan yang Likuiditas merupakan
menggunakan utang akan memiliki nilai kemampuan dari perusahaan dalam
perusahaan yang lebih tinggi daripada memenuhi kewajiban jangka pendeknya
perusahaan yang tidak menggunakan secara tepat waktu. Likuiditas yang
utang. Semakin tinggi utang perusahaan diproksikan dengan current ratio
(semakin tinggi rasio utang terhadap menunjukkan kemampuan perusahaan
aset), semakin tinggi nilai yang dalam menggunakan aktiva lancarnya
ditunjukkan oleh nilai saham perusahaan. yang dibandingkan dengan hutang jangka
Menurut Caluta dan Gunarsih (2012) pendek. Perusahaan yang memiliki nilai
pada kenyataannya, peningkatan utang likuiditas tinggi akan memiliki risiko
yang terus menerus tidak akan yang rendah namun juga akan memiliki
meningkatkan nilai perusahaan karena profitabilitas yang rendah (Horne &
meningkatkan risiko perusahaan. Utang Wachowics, 2013). Perusahaan yang
yang tinggi akan memungkinkan risiko. memiliki aset lancar dalam jumlah yang
Jika ini terjadi maka akan menurunkan besar memiliki dampak negatifnya yaitu
nilai perusahaan. hilangnya kesempatan perusahaan dalam
H8 : Profitabilitas dapat mediasi memperoleh laba karena kas bersifat idle
pengaruh struktur modal (DER) fund artinya kas tersebut tidak
terhadap nilai perusahan. memberikan pendapatan jika hanya
disimpan. Kurang produktifnya
Pengaruh Total Assets Turnover perusahaan dalam mengelola aset
(TATO) terhadap Nilai Perusahaan lancarnya akan berpengaruh terhadap
dengan Profitabilitas sebagai Variabel laba yang akan diperoleh perusahaan dan
Intervening investor akan menganggap bahwa ini
Pengelolaan aset perusahaan perlu adalah hal yang tidak baik karena kurang
dilakukan secara efektif dan efisien menguntungkan. Likuiditas yang tinggi
karena akan berpengaruh terhadap tingkat akan membuat investor menganggap
penjualan perusahaan serta laba bahwa hal tersebut kurang
perusahaan. Menurut Vijayakumar (2012) menguntungkan sehingga akan
perputaran aset menunjukkan kecepatan menmepngaruhi pada nilai perusahaan.
di mana aset dikonversi atau diubah H10 : Profitabilitas dapat
menjadi penjualan dan pada akhirnya mediasi pengaruh Likuiditas (CR)
meningkatkan profitabilitas. Perusahaan terhadap nilai
yang mampu memperoleh keuntungan perusahan.
yang maksimum berarti perusahaan
tersebut dapat mengelola secara baik
asetnya terhadap penjualan. Investor akan
tertarik pada perusahaan yang dapat
menghasilkan laba yang maksimum,
sehingga tingginya nilai TATO akan
mendapatkan respon yang positif dari
investor dan akan mempengaruhi harga
saham perusahaan.
H9 : Profitabilitas dapat mediasi
pengaruh Total Assets Turnover
Jurnal Studi Manajemen Organisasi 15 (2018) Juni 29 – 43
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

Gambar 1
Kerangka pemikiran teoritis Analisis pengaruh umur perusahaan, corporate
governance dan ROA terhadap struktur modal dengan variabel kontrol tangibility
asset dan market to book ratio

DER
H5 (-)

H1(-)

TATO H2(+) ROE H4 (+) PBV

H3 (-)
H7 (-)
CR

H6 (+)

Sumber : Marangu dan Jagongo (2014), Selly Anggraeni, et al (2017), Jacinta (2015), Budi
dan Prasetiono (2016), Jariah (2016), Dwiyanthi & Sudiartha (2017) dan Misran dan
Chabachib (2017).
Model 2
METODE PENELITIAN
Jenis data yang digunakan pada
penelitian ini adalah jenis data sekunder. Keterangan :
Data sekunder merupakan data yang α = Konstanta
diperoleh dari dari data laporan tahunan β1- β4 = Koefisien regresi
yang dipublikasikan oleh Bursa Efek ε = Standard error
Indonesia (BEI) periode tahun 2013- HASIL PENELITIAN DAN
2016. Pemilihan sampel dilakukan PEMBAHASAN
dengan metode purposive sampling yang Berdasarkan model analisis yang
berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria digunakan, penelitian ini sudah
tersebut adalah perusahaan real estate memenuhi seluruh uji asumsi klasik yang
dan properti yang terdaftar di Bursa Efek terdiri dari uji normalitas,
Indonesia dan tidak mengalami delisting multikolinearitas, autokorelasi dan
serta memiliki data yang lengkap pada heterokedastisitas. Data terdistribusi
laporan tahunannya selama periode 2013- secara normal pada model 1 dan model 2
2016. Berdasarkan kriteria tersebut yang dibuktikan dengan garis data yang
didapatkan 32 sampel penelitan dengan mengikuti arah garis histogram pada uji
jumlah pengamatan sebanyak 128 normalitas secara histogram dan
(didasarkan 32 sampel penelitian berdasarkan normal probability plot yang
dikalikan dengan empat periode menunjukkan bahwa data tersebar sekitar
penelitian). Teknik analisis data dalam garis diagonal dan mengikuti arah
penelitian ini menggunakan Analisis diagonal. Bukti data statistik bahwa
Jalur. Model estimasi regresi dalam model 1 dan model sudah lulus uji
penelitian ini sebagai berikut: normalitas ditunjukkan oleh nilai
signifikansi pada uji Kolmogorov-
Model 1 : Smirnov > 0,05 sebesar 0,296 pada model
Jurnal Studi Manajemen Organisasi 15 (2018) Juni 29 – 43
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

1 dan 0,380 pada model 2. Bukti data Pengujian hipotesis dilakukan


statistik bahwa model 1 dan model 2 dengan menggunakan uji statistik F,
sudah lulus uji autokorelasi ditunjukkan koefisien determinasi (𝑹𝟐) dan statistik T.
oleh nilai Run Test model 1 sebesar 0,42 Uji statistik F menunjukkan nilai
dan pada model 2 sebesar 435 yang signifikasi yang terdapat pada model 1
dimana kedua model tersebut lebih besar dan model 2 sebesar 0,000 yang dapat
dari 0,05. Selain itu, pada uji disimpulkan bahwa model di dalam
multikolinearitas pada model 1 dan penelitian ini layak untuk diteliti karena
model 2 menunjukkan nilai VIF <10 dan memenuhi goodness of fit. Pengujian
tolerance >0,10. Selanjutnya hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan uji
heterokedastisitas menggunakan scatter koefisien determinasi (𝑹𝟐) menunjukkan
plot, pada model 1 dan 2 menggambarkan kemampuan variabel-variabel independen
bahwa titik-titik dalam grafik scatter plot yang diteliti dapat menjelaskan variabel
tidak membentuk pola tertentu yang dependen pada model 1 dan 2 yang
teratur. Terbukti bahwa asumsi varian disajikan dalam tabel 1dan tabel 2
dalam residual tidak terjadi sebagai berikut :
heterokedastisitas.

Tabel 1
Uji Koefisiensi Determinasi ( ) Model 1
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson


Estimate

1 .498a .248 .226 .0653283 2.272

a. Predictors: (Constant), CR, TATO, DER


b. Dependent Variable: ROE

Sumber : Output SPSS 21 Statistic

Tabel 2
Uji koefisien determinasi (𝑹𝟐 ) Model 2
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson


Estimate

1 .660a .436 .413 .6370724 2.175

a. Predictors: (Constant), ROE, CR, DER, TATO


b. Dependent Variable: PBV

Sumber : Output SPSS 21 Statistic

Berdasarkan perbandinga uji variabel kontrol dan dengan variabel


koefisien determinasi antara model tanpa kontrol menunjukkan hasil yang berbeda,
Jurnal Studi Manajemen Organisasi 15 (2018) Juni 29 – 43
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

dimana nilai Adjusted R Square pada variabel PBV dapat dijelaskan oleh
model 1 tanpa variabel kontrol sebesar variabel independen ROE, DER, TATO
22,6%. Hal ini menunjukkan bahwa dan CR sebesar 41,3% dan sisanya
variabel ROE dapat dijelaskan oleh sebesar 58,7% dijelaskan oleh variabel
variabel independen DER, TATO dan CR lain diluar model penelitian ini..
sebesar 22,6% dan sisanya sebesar 77,4% Kemudian besarnya pengaruh dari
dijelaskan oleh variabel lain diluar model variabel independen terhadap dependen
penelitian ini. dapat diketahui berdasarkan hasil uji
Adjusted R Square pada model 2 hipotesis dalam uji statistik T kedua
dengan variabel kontrol nilainya sebesar model yang akan disajikan pada tabel 3
41,3%. Hal ini menunjukkan bahwa dan 4:

Tabel 3
Hasil Uji Statistik (T) Model 1
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) .042 .022 1.900 .060

DER -.002 .014 -.015 -.165 .869


1
TATO .426 .078 .487 5.440 .000

CR -.008 .005 -.152 -1.678 .096

a. Dependent Variable: ROE


b. Predictors: (Constant), CR, TATO, DER

Sumber: Output SPSS 22 Statistic


Tabel 4
Hasil Uji Statistik (T) Model 2
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -.034 .222 -.155 .877

DER .163 .136 .097 1.198 .234

1 TATO 2.443 .867 .249 2.818 .006

CR -.011 .048 -.019 -.237 .813

ROE 5.293 .966 .472 5.481 .000

a. Dependent Variable:PBV
b. Predictors: (Constant), CR, TATO, DER, ROE
Sumber: Output SPSS 22 Statistic
Jurnal Studi Manajemen Organisasi 15 (2018) Juni 29 – 43
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

Uji Mediasi dilakukan dengan GROWTH, dan SIZE terhadap PBV


menggunakan uji Sobel untuk melalui ROE. Hasil uji Sobel dapat
membuktikan pengaruh DER, dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5
Hasil Uji Sobel
Variabel T hitung T tabel Keterangan
DER -0,133 t hitung < t tabel
TATO 3,835 1,660 t hitung > t tabel
CR -1,615 t hitung < t tabel

Berdasarkan hasil pengujian digunakan untuk dapat mengukur


hipotesis tabel 3, 4 dan 5 terdapat sepuluh seberapa efektifnya perusahaan dalam
hipotesis (H2, H4, H6 dan H9) yang mengelola aktivanya dalam menghasilkan
diterima, sedangkatan hiptoesis lainya penjualan. Semakin baik perusahaan
(H1, H3, H5, H7, H8 dan H10) tidak mengelola aktivanya menjadi penjualan
diterima. Berikut ini ialah pembahasan maka laba yang dihasilkan oleh
mengenai masing-masing variabel perusahaan akan meningkat. Hal ini
sebagai berikut : sesuai dengan penelitian yang dilakukan
1. Variabel DER terhadap ROE oleh Warrad dan Nassar (2017), Angela
Berdasarkan hasil dari uji et al (2015) dan Vintila dan Duca (2012)
hipotesis 1 menunjukkan DER yang menyatakan bahwa TATO memiliki
berpengaruh negatif dan tidak signifikan pengaruh postif terhadap profitabilitas.
terhadap profitabilitas. Jumlah utang 3. Variabel CR terhadap ROE
yang dimiliki oleh perusahaan tidak dapat Hasil tersebut sesuai dengan
menjamin kemampuan perusahaan dalam manajemen modal kerja, dimana saat
memperoleh laba dengan baik. Semakin likuiditas perusahaan tinggi berarti akan
besar jumlah utang yang dimiliki oleh banyak dana perusahaan yang
perusahaan akan mengurangi menganggur. Banyaknya dana yang
profitabilitasnya sebab perusahaan mengganggur menunjukkan bahwa
dengan extreme leverage dapat dikatakan kurang efektifnya perusahaan dalam
bahwa perusahaan tersebut tidak dapat mengelola aset lancarnya, sehingga akan
bekerja dengan baik (Husnan, 2000). berpengaruh pada menurunnya
Hasil penelitian ini sesuai dengan profitabilitas perusahaan. Penelitian ini
penelitian yang dilakukan oleh memiiki hasil bahwa CR memiliki
Mahaputeri dan Yadnyana (2014) yang pengaruh negatif dan tidak signifikan
menyatakan bahwa utang tidak terhadap profitabilitas, yang artinya
berpengaruh terhadap profitabilitas. setiap kenaikan likuiditas akan
2. Variabel TATO terhadap ROE menunrunkan profitabilitas perusahaan
Hasil dari uji hipotesis 2 pada namun perubahan dalam posisi likuiditas
variabel TATO memiliki pengaruh positif tidak memberikan perubahan signifikan
dan signifikan terhadap profitabilitas, dalam profitabilitas. Hasil penelitian ini
sehingga hipotesis kedua diterima. Jika sesuai dengan penelitian yang dilakukan
suatu perusahaan memiliki aktiva yang oleh Thuraisingam (2015) yang
terlalu banyak maka beban bunga menyatakan bahwa profitabilitas tidaklah
perusahaan akan menjadi tinggi dan dipengaruhi oeh CR.
menyebabkan laba yang diterima rendah. 4. Variabel ROE terhadap PBV
Oleh karena itu diperlukan pengelolaan Berdasarkan pada pengujian
aktiva perusahaan agar laba yang hipotesis keempat menyatakan bahwa
dihasilkan lebih tinggi dari pada beban nilai ROE berpengaruh positif dan
bunga. Rasio pengelolaan aktiva signifikan terhadap PBV, maka hipotesis
Jurnal Studi Manajemen Organisasi 15 (2018) Juni 29 – 43
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

4 diterima. Nilai perusahaan Berdasarkan dari pengujian


merupakan tingkat keberhasilan hipotesis keenam bahwa TATO memiliki
perusahaan yang digambarkan dengan hubungan positif dan signifikan terhadap
harga saham. Perusahaan yang memiliki PBV, maka hipotesis 6 pada penelitian ini
nilai profitabilitas tinggi berarti laba yang diterima. Dalam berinvestasi investor
didistribusikan perusahaan semakin ataupun calon investor akan memilih
banyak sehingga nilai perusahaan yang perusahan yang memperoleh keuntungan
diharapakan akan meningkat juga. maksimum. Perusahaan yang mengelola
Tingkat profitabilitas perusahaan yang asetnya dengan baik adalah perusahaan
tinggi menunjukkan prospek masa depan yang dapat menggunakan berbagai
perusahaan yang baik sehingga itu akan aktivanya secara efektif sehingga dapat
menjadi sinyal postif bagi investor mengubahnya ke penjualan dan akan
sehingga sesuai dengan signaling theory. memperoleh laba. Rasio TATO dinilai
Saat perusahaan memberikan sinyal bermanfaat bagi para kreditur dan
positif maka investor akan memberikan pemilik perusahaan (pemegang saham)
respon yang positif dan nantinya akan karena dapat menunjukkan tingkat
mempengaruhi nilai perusahaan menjadi efisiensi perusahaan untuk meningkatkan
lebih baik. Hasil ini sesuai dengan penjualan dan TATO juga berguna bagi
penelitian yang dilakukan oleh Ambrose manajemen perusahaan untuk mengetahui
Jagongo (2014), Jacinta (2015) dan seberapa efektifkah perusahaan
Rahmawati Budi dan Prasetiono (2016) mengelola aktivanya sehingga mampu
yang menyatakan bahwa profitabilitas meningkatkan nilai perusahaan yang akan
berpengaruh positif signifikan terhadap berakibat pada meningkatnya nilai
nilai perusahaan. perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai
dengan Misran (2016) yang
5. Variabel DER terhadap PBV mengemukakan bahwa TATO
Berdasarkan pada pengujian berpengaruh postif dan signifikan
hipotesis kelima menyatakan bahwa nilai terhadap nilai perusahaan.
DER berpengaruh positif dan tidak 7. Variabel CR terhadap PBV
signifikan terhadap PBV, maka hipotesis Berdasarkan pada pengujian
5 ditolak. Menurut Rompas (2013) DER hipotesis ketujuh menyatakan bahwa nilai
tidak memiliki pengaruh signifikan CR berpengaruh negatif dan tidak
terhadap PBV dikarenakan kebijakan signifikan terhadap PBV, maka hipotesis
hutang adalah kebijakan internal 7 ditolak. CR memiliki pengaruh negatif
perusahaan, dimana manajemen yang tidak signifikan terhadap PBV
perusahaan akan berusaha mencari menunjukkan bahwa perusaaan lebih
sumber dana dengan biaya yang murah banyak menumpuk aset mereka dialam
dalam mendukung kegiatan operasional aset lancar yang berarti perusaaan kurang
perusahaannya. Kebijakan manajemen efektif kinerjanya dalam mengkonversi
tersebut dapat memilih untuk aset lancar kedalam penjualan atau
menggunakan modal sendiri atau dengan pendapatan perusahaan sehingga hal ini
menambah utang. Kebijakan tersebut menjadikan investor kurang tertatik
tidak memberi dampak terhadap nilai sehingga nilai perusahaan akan menjadi
perusahaan (Rompas, 2013). Hasil ini lebih kecil. Menurut Sukoco (2013)
sesuai dengan penelitian yang dilakukan bahwa likuiditas tidak memiliki pengaruh
oleh Rompas (2013) dan Nuraeni (2016) pada nilai perusahaan sebab likuiditas
yang menyatakan bahwa DER tidak merupakan gambaran mengenai
memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan perusahaan dalam
nilai perusahaan. menyelesaikan kewajiban jangka
6. Variabel TATO terhadap PBV pendeknya, sedangkan nilai perusahaan
berorientasi pada jangka panjang. Oleh
Jurnal Studi Manajemen Organisasi 15 (2018) Juni 29 – 43
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

karena itu, likuiditas tidak memberikan perusaaan lebih banyak menumpuk aset
pengaruh yang signifikan pada nilai mereka dialam aset lancar yang berarti
perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan perusahaan kurang efektif kinerjanya
penelitian yang dilakukan oleh Sukoco dalam mengkonversi aset lancar kedalam
(2013) dan Nurhayati (2013). penjualan atau pendapatan sehingga hal
8. Pengaruh DER terhadap PBV ini menjadikan investor kurang tertarik
melalui ROE dan membuat nilai perusahaan akan
Berdasarkan pada pengujian menjadi menurun. Dengan demikian
hipotesis kedepalan memberikn hasil ROE tidak dapat memediasi pengaruh CR
bahwa ROE sebagai variabel intervening terhadap PBV. Dengan demikian CR
tidak mampu memediasi pengaruh DER dapat mempengaruhi nilai perusahaan
terhadap PBV, maka hipotesis kedelapan melalui profitabilitas. Hasil penelitian ini
ditolak. Utang (DER) tidak dapat sesuai dengan penelitian yang dilakukan
menentukan nilai perusahaan (PBV) oleh Sutrisno dan Yulinaeu (2016).
melalui keuntungan yang diperoleh oleh
perusahaan. Penelitian ini sesuai dengan KESIMPULAN DAN
penelitian yang dilakukan oleh Misran KETERBATASAN
(2016) yang menyatakan bahwa Kesimpulan
profitabilitas tidak mampu memediasi Hasil dari penelitian ini
pengaruh DER terhadap PBV. menunjukkan DER dan CR memiliki
9. Pengaruh TATO terhadap PBV pengaruh negatif dan tidak signifikan
melalui ROE terhadap ROE. TATO memiliki
Berdasarkan pada pengujian hubungan positif dan signifikan terhadap
hipotesis kedepalan memberikn hasil ROE. ROE dan TATO memiliki
bahwa ROE sebagai variabel intervening hubungan positif dan signifikan terhadap
mampu memediasi pengaruh TATO PBV, serta DER dan CR memiliki
terhadap PBV, maka hipotesis hubungan positif namun tidak signifikan
kesembilan diterima. Meningkatnya nilai terhadap PBV. Variabel ROE dalam
TATO akan juga meningkatkan penelitian ini mampu memediasi
profitabilitas perusahaan. Profitabilitas pengaruh TATO terhadap PBV. Variabel
perusahaan yang meningkat akan ROE tidak mampu memediasi pengaruh
membuat investor percaya untuk membeli DER dan CR terhadap PBV.
saham karena dianggap dapat Berdasarkan perbandingan dua
memberikan return yang baik, sehingga model penelitian hasil uji statistik F
dapat dikatakan bahwa profitabilitas model 1 sebesar 11,194 dengan nilai
dapat meningkatkan nilai perusahaan. signifikansi 0,000 dimana nilai tersebut
Penelitian ini sesuai dengan penelitian lebih kecil dari pada nilai signifikansi
yang dilakukan oleh Medy (2016). 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat
10. Pengaruh CR terhadap PBV ditarik kesimpulan bahwa variabel
melalui ROE independen pada persamaan pertama
Berdasarkan pada pengujian secara simultan berpengaruh terhadap
hipotesis kedepalan memberikn hasil variabel intervening Profitabilitas yang
bahwa ROE sebagai variabel intervening diproksikan dengan ROE. Hasil uji
tidak dapat memediasi pengaruh CR statistik F pada model 2 sebesar 19,507
terhadap PBV, maka hipotesis kesepuluh dengan nilai signifikansi 0,000 dimana
ditolak. CR memiliki pengaruh yang nilai tersebut lebih kecil dari pada nilai
tidak signifikan terhadap PBV signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil
dikarenakan kondisi CR yang besar tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
menunjukkan perusahaan banyak variabel independen pada persamaan
memiliki aset lancar dibanding hutang kedua secara simultan berpengaruh
lancarnya. Hal ini menunjukkan bahwa terhadap variabel dependen nilai
Jurnal Studi Manajemen Organisasi 15 (2018) Juni 29 – 43
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

perusahaan yang diproksikan dengan Performance of Listed Non-


PBV. Financial Firms in Ghana.
Keterbatasan International Journal of Economics
Penelitian ini masih mempunyai and Finance, 7(9), pp. 1-16.
keterbatasan yang dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan bagi penelitian Brealey, Myers & Marcus, 2010. Dasar-
selanjutnya yang berguna untuk Dasar Manajemen Keuangan. 5
mendapatkan hasil yang lebih baik di red. Jakarta: Elangga.
masa mendatang. Keterbatasan pertama
yaitu nilai adjust R square pada model Brigham, E. F. & Houston, J. F., 2010.
pertama dengan variabel dependen ROE Dasar-Dasar Manajemen
sebesar 0,226. Nilai adjust R square Keuangan. 11 red. Jakarta: Salemba
tersebut memiliki arti bahwa variabel Empat.
independen (DER, TATO dan CR) hanya
mampu menjelaskan variabel dependen Dawar, V., 2014. Agency theory, capital
(ROE) sebesar 22, 6% dan sisanya 77,4% structure and firm performance:
dijelaskan oleh variabel lain diluar model Some Indian evidence. Managerial
yang digunakan dalam penelitian ini. Financ, 40(12), pp. 1-25.
Kemudian nilai adjust R square pada
Dwiyanthi, N. & Sudiartha, G. M., 2017.
model kedua dengan variabel dependen
PBV sebesar 0,413. Nilai adjust R square Pengaruh Likuiditas dan Perputaran
tersebut memiliki arti bahwa variabel Modal Kerja terhadap Profitabilitas
independen (DER, TATO, CR dan ROE) pada Perusahaan Manufaktur
hanya mampu menjelaskan variabel Sektor Industri Barang Konsumsi.
dependen (PBV) sebesar 41,3% dan E-Jurnal Manajemen Unud, 6(9),
sisanya 58,7% dijelaskan oleh variabel pp. 4829-4856.
lain diluar model yang digunakan dalam
penelitian ini. Ghozali, I., 2016. Aplikasi Analisis
Multivariete dengan Program IBM
REFERENSI SPSS 23. 8 red. Semarang: Badan
Ajanthan, A., 2013. A Nexus Between Penerbit Universitas Diponegoro.
Liquidity & Profitability: A Study
Gitosudarmo, I. & Basri, u.d. Manajemen
Of Trading Companies In Sri
Keuangan. 3 red. Yogyakarta:
Lanka. European Journal of
BPFE YOGYAKARTA.
Business and Management, 5(7),
pp. 1-17. Goddard, J., Tavakoli, M. & Wilson, J.,
2005. Determinants of profitability
Angela , M., Widayanti, R. & Colline, F.,
in European manufacturing and
2015. Pengaruh Current Ratio,
services: evidence from a dynamic
Total Assets Turnover dan Debt to
panel model. Applied Financial
Total Assets terhadap Return On
Economics, 15(18), p. 1269–1282.
Assets pada perusahaan LQ45 di
Bursa Efek Indonesia Periode Hamidy, R. R., Wiksuana, I. G. B. &
2011-2013. Jurnal Ilmiah Artini, L. G. S., 2015. Pengaruh
Manajemen Bisnis, 15(1), pp. 15- Struktur Modal Terhadap Nilai
25. Perusahaan Dengan Profitabilitas
Sebagai Variabel Intervening Pada
Boadi, E. K. & Li, Y., 2015. An
Perusahaan Properti dan Real
Empirical Analysis An Empirical
Estate di Bursa Efek Indonesia. E-
Analysis of Leverage and Financial
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Jurnal Studi Manajemen Organisasi 15 (2018) Juni 29 – 43
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

Universitas Udayana, 4(10), pp. Munawir, S., 2001. Analisis Laporan


665-682. Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Hanafi, M. M. & Halim, A., 2005. Murhadi, W. R., 2009. Analisis Saham
Analisis Laporan Keuangan. 2 red. Pendekatan Fundamental. Jakarta:
Yogyakarta: AMP-YKPN. PT Indeks.
Horne, V. & Wachowics, J. M., 2013. Nurhayati, M., 2013. Profitabilitas,
Prinsip-Prinsip Manajemen Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan
Keuangan. 13 red. Jakarta: Salemba Pengaruhnya Terhadap Kebijakan
Empat. Dividen dan Nilai Perusahaan
Sektor Non Jasa. Jurnal keuangan
Husnan, S., 2010. Manajemen Keuangan
dan bisnis, 5(2).
Teori dan Penerapan (Keputusan
Jangka Panjang). 4 red. Rompas, G., 2013. Likuiditas Solvabilitas
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. dan Rentabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan BUMN. Jurnal EMBA,
Jariah, A., 2016. Likuiditas, Leverage,
1(3), pp. 252-262.
Profitabilitas Pengaruhnya
Terhadap Nilai Perusahaan Sartono, A., 2001. Manajemen Keuangan
Manufaktur Di Indonesia Melalui Teori dan Aplikasi. 4 red.
Kebijakan Dividen. Riset Akuntansi Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
dan Keuangan Indonesia, 1(2), pp.
Suad, H. & Pudjiastuti, E., 2005. Dasar –
108-118.
Dasar Manajemen Keuangan.
Lee, S., Upneja, A., Ozdemir, O. & A Yogyakarta: AMP YKPN.
Sun, K., 2014. A synergy effect of
Sudana, I. M., 2011. Manajemen
internationalization and firm size
Keuangan Perusahaan Teori dan
on performance US hotel industry.
Praktek. Jakarta: Erlangga.
International Journal of
Contemporary Hospitality Sukoco, H., 2013. Sukoco, Heri. 2013.
Management, 26(1), pp. 35-49. “Analisis Pengaruh Debt to Equity
Ratio, Profitabilitas, Firm Size, dan
Marangu, K. & Jagongo, A., 2014. Price
Likuiditas Terhadap Nilai
to Book Value Ratio and Financial
Perusahaan Melalui Mediasi
Statement Variables (An Empirical
Dividend Payout Ratio (Studi Pada
Study of Companies Quoted At
Industri Manufaktur Di Bursa Efek
Nairobi Securities Exchange,
Indonesia Periode Tahun 2009-
Kenya). Global Journal of
2011). Jurnal Bisnis dan Strategi,
Commerce & Management
22(2), pp. 112-127.
Perspective, 3(6), pp. 50-56.
Syamsudin, L., 2001. Manajemen
Marfuah & Zulhilmi, A., 2014. Pengruh
Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT.
Growth Opportunity, Net Working
Raja Grafindo Persada.
Capital, Cash Conversion Cycle
dan Leverage Terhadap Cash Tahir, M. & M., 2016. The determinants
Holding Perusahaan. pp. 32-43. of working capital management and
firms performance of textile sector
Martono & Harjito, A., 2008. Manajemen
in pakistan. Qual Quant (2016) 50:,
Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.
Volym 50, p. 605–618.
Jurnal Studi Manajemen Organisasi 15 (2018) Juni 29 – 43
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

Thuraisingam, R., 2015. The Effects of


Liquidity Management on Firm
Profitability: Evidence from Sri
Lankan Listed Companies.
Research Journal of Finance and
Accounting, 6(5), pp. 1-7.
Utami, R. B., 2016. Analisis Pengaruh
TATO, WCTO, dan DER Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan ROA
Sebagai Variabel Intervening.
Jurnal Studi Manajemen &
Organisasi , pp. 1-16.
Vijayakumar, A., 2012. The Assets
Utilisation and Firm’s Profitability:
Empirical Evidence From Indian
Automobile Firms. International
Journal of Financial Management,
2(2), pp. 1-14.
Vintila, G. & Duca, F., 2012. The Impact
of Financial Leverage to
Profitability Study of Companies
Listed in Bucharest Stock
Exchange. Economic Sciences
Series, 12(1), pp. 1741-1744.
Weston, J. F. & Copeland, T. E., 2010.
Manajemen Keuangan. Revisi red.
Jakarta: Binarupa Aksara Publisher.
Winarto, J., 2015. The Determinants of
Manufacturer Firm Value in
Indonesia Stock Exchange.
International Journal of
Information, Business and
Management, 7(4), pp. 1-28.
Yazdanfar, D., 2016. The impact of trade
credit use on firm profitability:
empirical evidence from Sweden.
Journal of Advances in
Management Research, 13(2), pp.
1-20.

Potrebbero piacerti anche