Sei sulla pagina 1di 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/320977524

FENOMENA BALLISTIC IMPACT PADA MATERIAL LOGAM

Article · November 2008

CITATIONS READS

0 1,482

4 authors, including:

Beny Bandanadjaja Arif Basuki


Politeknik Manufaktur Bandung Bandung Institute of Technology
44 PUBLICATIONS   22 CITATIONS    14 PUBLICATIONS   103 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Failure Analysis View project

Casting View project

All content following this page was uploaded by Beny Bandanadjaja on 10 November 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Itenas No. 3. Volume 12 September – November 2008 ITENAS Bandung

FENOMENA BALLISTIC IMPACT PADA MATERIAL


LOGAM
Beny Bandanadjaja, Mardjono Siswosuwarno, Slameto
Wiryolukito dan Arif Basuki
Program Studi Teknik Material ITB
Jl Ganesha 10 Bandung 40132
email: benybj@yahoo.com; mardjono@melsa.net.id; arifbasuki@material.itb.ac.id

Abstract: Research on ballistic impact has been an important issue by many researchers in the
world. Some researchers developed studies concerning ballistic impact from various viewpoints to
be able to observe material behavior under load with very high strain rate. This paper is an
overview of the phenomena of metals under very high strain rate, which have been conducted by
some researcher concerning with ballistic impact phenomena. Observations are focused on the
influence of the shape of target material and the projectile. In addition it also conducted the
projectile speed variation from 150 m/s until 5000 m/s. The elaborated data are the ballistic
properties of material and also the change of microstructure cause of the effect of ballistic impact
such as adiabatic shear band. Experimentally ballistic testing was performed with target shooting
or with split Hopkinson pressure bar method. Numerical analysis using computer simulation was
also utilized to be able to perceive the collision between target material and projectile which
experimentally is difficult to observe directly.
Keyword: hypervelocity impact, ballistic impact, high strain rate, adiabatic shear band

saat peluru tersebut menemui hambatan (Stewart, 1985).


1 PENDAHULUAN Kebutuhan manusia untuk pertahanan diri mendorong
manusia untuk mengembangkan material yang dapat
Tulisan ini menguraikan fenomena material apabila menahan laju peluru sehingga jiwa manusia terhindar
dikenakan beban dengan laju regangan yang tinggi dari ancaman peluru tersebut. Salah satu pengembang
(ballistic impact). Pemahaman permasalahan tersebut material armor steel plate untuk aplikasi militer dan sipil
didasarkan pada kajian literatur dan jurnal-jurnal yang adalah ISG Plate (International Steel Group).
berkaitan dengan topik ballistic impact. Penelitian- Perusahaan yang terletak di Amerika Serikat ini sejak
penelitian terdahulu dapat dijadikan dasar yang sangat awal abad 19 mengembangkan jenis armor steel plate
berguna untuk mengembangkan penelitian mengenai kelas baja paduan Nikel, Chrom, Molibden dan HSLA
ballistic impact. (High Strength Low Alloy) (ISG, 2003). Secara umum
Perilaku material dalam menerima beban ballistic impact kebutuhan material tahan beban impak berkecepatan
dengan pemberian laju regangan yang sangat tinggi tentu tinggi meliputi berbagai jenis bahan dari jenis keramik,
sangat berbeda dibandingkan dengan perilaku material kaca, polimer, logam dan komposit yang digunakan
ketika terkena beban quasi static. Beberapa penelitian untuk berbagai aplikasi seperti baju tahan peluru, kaca
yang dilakukan para peneliti terdahulu dalam meneliti tahan peluru, kendaraan tahan peluru dan lain-lain.
perilaku material ketika terkena beban balistik dikaji Selain permasalahan pertahanan, seiring dengan
dalam tulisan ini. Dari pembahasan ini diharapkan dapat perkembangan ilmu pengetahuan mengenai ruang
diperoleh gambaran mengenai metodologi cara angkasa, mendorong kebutuhan akan material tahan
mengamati dan meneliti sifat material bila terkena beban beban tumbuk kecepatan tinggi. Adanya debu angkasa,
ballistic impact. Selanjutnya dapat diperoleh suatu meteor dan batuan di luar angkasa yang memiliki
pemahamam mengenai fenomena material ketika terkena kecepatan tinggi akan dapat merusak satelit yang
beban ballistic impact. ditempatkan di ruang angkasa bila benda-benda angkasa
International journal of Impact Engineering adalah salah dengan kecepatan tinggi tersebut bertumbukan dengan
satu jurnal international yang on line di internet khusus satelit. Pengembangan teknologi luar angkasa diarahkan
membahas mengenai fenomena impak mulai diterbitkan pada jenis material yang tahan beban impak kecepatan
sejak 1983. Sampai Oktober 2004, ada 162 judul tinggi tetapi ringan, sehingga material tersebut dapat
makalah yang berkaitan dengan ballistic impact dimuat digunakan untuk keperluan pembuatan badan satelit atau
dalam jurnal tersebut. Dorongan untuk mengadakan badan pesawat luar angkasa.
penelitian masalah ballistic impact berawal jauh sebelum Penelitian mengenai hypervelocity impact (ballistic
adanya jurnal tersebut ketika manusia telah berhasil impact) semakin berkembang dengan adanya teknologi
menemukan peralatan perang seperti senapan dan peluru komputer. Simulasi komputer memudahkan peneliti
yang dapat melaju dengan kecepatan tinggi. Kecepatan untuk mendapat gambaran perilaku material apabila
peluru yang sangat tinggi mempunyai energi kinetik beban ballistic impact diberikan. Salah satu aplikasi
yang juga tinggi, sehingga daya rusaknya cukup besar simulasi untuk hypervelocity impact adalah software

1
Jurnal Itenas No. 3. Volume 12 September – November 2008 ITENAS Bandung
yang menggunakan teknik perhitungan finite element 3 PEMBAHASAN
(Gonçalves, 2005). Keuntungan dari sistim simulasi
adalah menjadikan penelitian lebih efisien dan ekonomis Fenomena ballistic impact dapat dijelaskan dengan
karena eksperimen dapat dilakukan dengan mengkaji beberapa penelitian terdahulu yang telah
memanfaatkan data dari simulasi komputer sehingga dilakukan orang lain, maka pada makalah ini akan
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dapat dibahas mengenai kegiatan penelitian dari 9 peneliti
diperkecil. yang telah melakukan penelitian di bidang ballistic
impact. Ke-9 penelitian tersebut dibedakan berdasarkan
2 TINJAUAN PUSTAKA variabel-variabel yang diteliti oleh masing-masing
peneliti. Ada lima aspek utama yang menjadi obyek
Material memberikan respon yang berbeda apabila diberi penelitian, yaitu:
beban dengan laju pembebanan yang berbeda (Dieter, a. Target
1988 dan Sandstorm, 1989). Gambaran tentang pengaruh
b. Proyektil
laju digambarkan pada Gambar 1. sebagai berikut:
c. Kecepatan proyektil
d. Fokus analisis
e. Metoda penelitian
a. Target adalah jenis sasaran yang dijadikan obyek
penembakan. Aspek yang diteliti meliputi:
• Jenis target
Gambar 1. Jenis Beban dan Laju Regangan yang
• Arah
Terjadi (Dieter, 1988).
• Ukuran
Sifat aliran (flow stress) dan fenomena patah material
logam dipengaruhi oleh laju deformasi atau laju Berbagai jenis target ditunjukkan pada tabel 1.
regangan (Honeycombe, 1977). Variabel yang Tabel 1. Jenis Target
berpengaruh dapat ditentukan dengan cara mengukur
waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan regangan 1
% berkaitan dengan laju regangan tersebut (Dieter,
1988). Pada pengujian creep atau quasi static deformasi
berlangsung secara isothermal dan efek inersia dapat
diabaikan karena laju regangan yang cukup rendah
(Dieter, 1988). Fenomena resonansi mekanis antara alat
uji dengan sampel perlu diperhitungkan untuk laju
regangan menengah (102 – 104 s-1) karena terjadi
pemicuan gelombang elastik dan elastic-plastic (Dieter,
1988). Pada laju regangan yang lebih tinggi yaitu 10 6 s-1
fenomena shock wave juga akan teramati
(Mescheryakov,2001). Terjadinya regangan diatas 1 s-1
mengakibatkan deformasi berlangsung secara adiabatik
hal itu terjadi karena panas yang timbul akibat adanya Semi infinite target berupa target dengan tebal yang
deformasi tidak sempat dilepaskan (didisipasikan) cukup besar. Spaced plate target berupa target yang
(Honeycombe, 1977). Pemahaman akan adanya berjajar dengan jarak tertentu. Finite thick plate target
pengaruh panas yang bersifat lokal tersebut menjadi hal berupa target dengan tebal tertentu yang terbatas.
yang penting dalam membahas perilaku material yang Laminated target berupa target yang berlapis dan
berkaitan dengan laju regangan tinggi. Pada pembebanan dilekatkan. Berbagai jenis target digunakan untuk dapat
impulsif tegangan yang terjadi tidak sempat mengevaluasi performansi material yang dijadikan
terdistribusikan ke seluruh area benda, sehingga patahan target. Selain itu untuk menganalisis jenis kerusakan
dapat terjadi pada daerah lokal tertentu yang terkena yang terjadi.
beban impulsif tersebut (Honeycombe, 1977). Hal inilah
Tabel 2. Arah Penembakan
yang secara prinsip membedakan pembebanan impulsif
dengan pembebanan statis.
Ballistic impact mengakibatkan terjadinya deformasi
lokal yang tinggi dan akibat dari hal itu dapat
menghasilkan adiabatic shear bands pada struktur
mikronya (Duan, 2003) yang dilanjutkan dengan
terjadinya kerusakan (perforation). Hal tersebut dapat
terjadi pada logam besi yang menerima beban dengan
laju regangan yang tinggi. Pembentukan adiabatic shear
Arah penembakan dilakukan dengan posisi normal
band dapat terjadi pada logam besi dengan kekerasan
(tegak lurus arah penembakan) atau oblique (bersudut
yang tinggi dan jarang terjadi pada logam besi yang
dengan arah penembakan), seperti yang ditunjukkan
lunak (Lee, 1998 dan Duan, 2003).

2
Jurnal Itenas No. 3. Volume 12 September – November 2008 ITENAS Bandung
pada tabel 2. Kemiringan diberikan untuk melihat sejauh test selain itu juga dapat dilakukan metoda kalkulasi
mana kemiringan tersebut dapat mempengaruhi menggunakan perhitungan numerik atau simulasi
kerusakan yang terjadi. komputer.
Selain itu beberapa variasi ukuran target digunakan oleh Berikut uraian singkat mengenai isi penelitian yang
9 peneliti mencakup ketebalan, kekerasan, perlakuan dilakukan oleh ke-9 peneliti:
panas dan jenis material. Pemberian variasi, contohnya
(1) Charters et al [1990]
variasi ketebalan, dilakukan untuk memahami perilaku
material pada setiap tingkat variasi yang diberikan. Charters et al melakukan penelitian mengenai ballistic
impact terhadap target berbentuk semi-infinite dan
b. Proyektil adalah benda yang digunakan untuk
spaced plate dengan menggunakan proyektil berbentuk
menumbuk sasaran dengan kecepatan tinggi.
rod dengan model continuous dan segmented seperti
Tabel 3. Jenis Proyektil yang ditunjukkan pada Gambar 2. Kecepatan proyektil
berkisar 2000 – 4000 m/s.

Jenis proyektil berupa blunt adalah proyektil dengan


ujung oval (beradius). Armor piercing adalah proyektil
dengan ujung tajam. Sphere/ball adalah proyektil dengan
bentuk bola. Continuous rod/cylindrical adalah jenis Gambar 2. Bentuk proyektil yang digunakan oleh
proyektil dengan bentuk silinder panjang. Segmented rod Charters et al.
adalah jenis proyektil dengan bentuk silinder pendek Proyektil dengan bentuk segmented menghasilkan
dengan jumlah banyak dengan jarak antar silinder penetrasi yang lebih dalam dibanding dengan bentuk
tertentu kemudian ditembakkan secara langsung continuous. Jarak spasi pada segmented rod berpengaruh
bersamaan. Kelima jenis proyektil tersebut ditunjukkan terhadap kedalaman penetrasi yang terjadi. Penambahan
pada tabel 3. Perbedaan jenis proyektil mempengaruhi jarak spasi dari satu menjadi dua kali diameter silinder
kerusakan yang terjadi. menghasilkan penetrasi yang lebih dalam sampai ~20%.
c. Kecepatan peluru, dari 9 penelitian bervariasi dari (2) Sorensen et al [1991]
kecepatan 150 m/s sampai 5000 m/s.
Sorensen et al meneliti performansi balistik pada
d. Fokus analisis atau fenomena yang diamati oleh 9 material RHA (Rolled Homogeneous Armor) berbentuk
peneliti tersebut meliputi: semi infinite dengan menggunakan proyektil berbahan
Ballistic properties (sifat balistik) adalah sifat yang tungsteen alloy berbentuk continuous rod dan segmented
muncul apabila material tersebut dikenai beban ballistic pada kecepatan 1500 dan 4000 m/s. Penelitian dilakukan
impact. Contohnya ballistic limit adalah rata-rata dari dengan eksperimen secara full scale dan half scale pada
kecepatan peluru minimum ketika menembus material dimensi targetnya sebagai perbandingan serta dilakukan
target dan kecepatan peluru maksimum ketika belum juga simulasi komputer.
menembus target dengan ketebalan tertentu.
Damage (kerusakan yang terjadi) diamati untuk
menganalisis bentuk kerusakan yang terjadi contohnya
kedalaman penetrasi, bentuk kawah (crater), kejadian
penembusan dan lain-lain.
Microstructure (struktur mikro) diamati untuk dapat
mengetahui perubahan struktur mikro yang terjadi
setelah dilakukan penembakan.
Gambar 3. Konfigurasi target penelitian Sorensen et al
Mechanical properties (sifat mekanik) diamati untuk
dapat mengetahui perubahan sifat mekanik, misalnya
perubahan kekerasan setelah penembakan.
e. Metoda penelitian yang dilakukan meliputi metoda
eksperimental berupa ballistic test dan split Hopkinson

3
Jurnal Itenas No. 3. Volume 12 September – November 2008 ITENAS Bandung
Dari hasil eksperimen dapat disimpulkan bahwa
performansi balistik meningkat dengan meningkatnya
jarak spasi segmen, pemberian material sisipan pada
spasi (filled) akan memberikan performansi yang lebih
baik. Sorensen memasukkan data penelitian lain yang
serupa yang dilakukan oleh Cuadros yaitu ditunjukkan
pada Gambar 6. dengan kurva linear yang lebih landai,
perbedaan Cuadros dengan Sorensen (BRL) adalah pada
nilai L/D proyektil (L=panjang, D=diameter) Cuadros
menggunakan L/D 1,5 sedangkan Sorensen 1,0. Hasilnya
performansi Sorensen lebih baik seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 6. slope kurva Sorensen lebih
besar.
(3) Guptha dan Madhu [1992]
Gambar 4. Konfigurasi proyektil penelitian Sorensen et Guptha dan Madhu melakukan penelitian ballistic
al impact pada material target berbahan mild steel dengan
ketebalan bervariasi dari 10 s.d 25 mm. Proyektil yang
Hasil eksperimen penembakan proyektil continuos digunakan berbentuk armor piercing berdiameter 6,2
terhadap target semi infinite di analisis dengan membuat mm dengan kecepatan 850 m/s. Posisi target terhadap
faktor P/L (P=penetrasi dan L=panjang proyektil awal) arah tembakan divariasikan dari posisi tegak lurus
kemudian dibuat kurva P/L vs kecepatan. Hasilnya sampai kemiringan tertentu yang menghasilkan efek
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5. richochet atau pemantulan.

Gambar 5. Kurva P/L vs Kecepatan Sorensen et al


Gambar 5. menunjukkan kurva sigmoid yaitu berawal
dari posisi nol kurva meningkat dengan kemiringan
landai kemudian terjadi peningkatan nilai P/L dengan
kemiringan yang besar pada kecepatan 1–2 km/s, Gambar 7. Critical richochet angle (c)[14]
kemudian pada kecepatan diatas 2 km/s peningkatan Hasil eksperimen yang dilakukan Guptha dan Madhu
nilai P/L kembali landai. Dapat disimpulkan bahwa ditunjukkan pada Gambar 7. Dengan t adalah ketebalan
kecepatan efektif untuk menghasilkan penetrasi yang
plat. Hubungan antara critical richochet angle (c)
besar relatif terhadap panjang awal proyektil terjadi pada
dengan ketebalan dirumuskan sebagai berikut:
kecepatan 1-2 km/s.
c = 90 – 13 x ln (t)
Pada eksperimen dengan proyektil segmented rod
Sorensen et al membuat faktor P/LWA (P=penetrasi, t = ketebalan plat.
LWA=panjang akhir proyektil setelah tumbukan) dan
(4) Lach et al [1999]
faktor S/D (S=jarak spasi segmen, D=diameter rod)
hasilnya di buat dalam bentuk kurva P/LWA vs S/D Lach et al meneliti performansi balistik material work
seperti yang tunjukkan pada Gambar 6. hardened nitrogen alloyed steel (P900) dan
membandingkannya dengan classical martensitic armor
steel. Proyektil yang digunakann berbentuk continuous
rod dan ditembakkan dengan kecepatan 2500 m/s.

Gambar 6. Kurva P/LWA vs S/D untuk proyektil


berbentuk segmented rod penelitian Sorensen et al

4
Jurnal Itenas No. 3. Volume 12 September – November 2008 ITENAS Bandung
(6) Schafer et al [2001]
Schafer et al melakukan penelitian mengenai pengaruh
variasi bentuk proyektil elipsoidal dengan menentukan
shape factor sebagai alat ukur tingkat ke-elips-an seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 10. Bahan proyektil
AlMgCuMg1. Kecepatan proyektil antara 2500 – 6000
m/s. Penembakan diarahkan kepada target berbentuk
semi-infinite. Bahan target AlCuMgPb dengan ketebalan
50 mm. Penelitian dilakukan secara eksperimental dan
simulasi dengan menggunakan software AUTODYN 2D
Gambar 8. True strain vs stress untuk beban quasi static dan 3D.
dan dynamic (high strain rate)
Work hardened nitrogen alloyed steel memiliki sifat
hardenability yang baik sehingga mudah mengeras
ketika terkena high strain rate. Seperti yang terlihat
dalam Gambar 8. pada kondisi uji quasistatik material
P900 (N2) memiliki kekuatan lebih rendah dibanding
Armor steel (A2). Namun pada pengujian high strain
rate performansi balistik P900 (N1) sangat mirip dengan
Armor steel. Persamaan performansi tersebut
menunjukkan bahwa material dengan sifat hardenability
yang baik akan menghasilkan performansi yang lebih
baik apabila diberikan beban dengan laju regangan
tinggi.
(5) Partom et al [2001]
Gambar 10. Shape factor sebagai fungsi dari diameter
Penggunaan keramik yang dilapiskan pada logam ringan
oleh Schafer et al
menjadi isu utama pada penelitian balistik dengan tujuan
mencari konfigurasi material dengan bobot yang ringan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pada arah
Partom et al melakukan penelitian untuk mengetahui penembakan horisontal bentuk prolate ellipsoid
performansi proyektil berbentuk blunt dengan kecepatan menghasilkan dampak kerusakan yang lebih besar
840-850 m/s bila mengenai target alumunium berlapis dibanding dengan oblate ellipsoid.
keramik Al2O3 dengan dua jenis konfigurasi (Gambar 9).
Penelitian dilakukan secara eksperimental dan simulasi (7) Pereira [2001]
dengan menggunakan software simulasi komputer dalam Pereira melakukan penelitian respon ballistic impact dari
2 dimensi. material target Inconel 718 (Ni 52 % Cr 18%) hasil
proses perlakuan panas annealing dan aging yang
ditembak dengan menggunakan proyektil berbahan Ti-6-
4 berbentuk continous rod berkecepatan 150-300 m/s.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa material hasil
annealed memiliki performansi yang lebih baik karena
dapat menyerap energi 25 % lebih baik dibanding
dengan hasil aged.
(8) Borvik et al [2003]
Borvik et al meneliti performansi balistik material target
berbahan baja Weldox 460 E dengan ketebalan 6 – 30
Gambar 9. Konfigurasi (A dan B) material target mm, yang ditembak dengan menggunakan proyektil
penelitian Partom et al bentuk blunt berkecepatan antara 75 s.d 500 m/s. Borvik
Landasan pemikiran dari studi ini adalah bahwa keramik menyimpulkan bahwa pada ketebalan plat target
memiliki kemampuan menahan penetrasi yang sangat dibawah 10 mm kerusakan didahului oleh deformasi
tinggi pada awal penetrasi dan kemudian keramik pelat sedangkan untuk target diatas 10 mm kerusakan
tersebut pecah. Pada awalnya di asumsikan bahwa terjadi secara lokal dengan modus geser seperti yang
kondisi spaced target dapat menghasilkan performansi ditunjukkan pada Gambar 11.
yang lebih baik namun ternyata hasilnya tidak
menunjukkan hal yang sesuai. Berdasarkan harga DOP
(Depth of Penetration), konfigurasi A menghasilkan
DOP total rata-rata 1,9 mm sedangkan konfigurasi B
rata-rata 4,8 mm. Dengan demikian dapat disimpulkan
performansi balistik konfigurasi A lebih baik dibanding
konfigurasi B.

5
Jurnal Itenas No. 3. Volume 12 September – November 2008 ITENAS Bandung
proyektil yang berbeda akan menghasilkan
dampak kerusakan yang berbeda karena ada
pengaruh faktor bentuk dan kontinuitas
momentum yang dihasilkan.
• Pengaruh sifat mekanik, dalam hal ini kekuatan
material pada kondisi pengujian quasi statik
dapat dijadikan parameter untuk melihat
perbedaan perilaku material saat dikenai
ballistic impact.

Gambar 11. Kerusakan pada plat tipis didahului • Kecepatan proyektil merupakan parameter yang
deformasi sedang pada pelat tebal terjadi dengan modus utama dalam penelitian balistik. Untuk dapat
geser (Borvik et al) [19] menghasilkan kondisi high strain rate.

(9) Duan et al [2003] Beberapa fenomena perilaku material akibat beban


ballistic impact yang teramati dalam penelitian yang
Duan et al membandingkan pembentukan struktur dilakukan oleh para peneliti terdahulu dapat disimpulkan
adiabatic shear band pada material medium carbon steel sebagai berikut:
dan 30 CrMnMo bila diberi beban ballistic impact.
Proyektil yang digunakan adalah tungsteen alloy • Proyektil dengan bentuk segmented
berbentuk elips berkecepatan 1210 m/s. menghasilkan penetrasi yang lebih dalam
dibanding dengan bentuk continuous. Jarak
spasi pada segmented rod berpengaruh terhadap
kedalaman penetrasi proyektil kedalam material
target. Penambahan jarak spasi dari satu
menjadi dua kali diameter silinder
menghasilkan penetrasi yang lebih dalam
sampai ~20%.
• Performansi balistik meningkat dengan
meningkatkan jarak spasi segmen pada
proyektil bersegmen selain itu pemberian
material sisipan pada spasi (filled) akan
Gambar 12. Adiabatic shear band (garis putih) [10] memberikan performansi yang lebih baik
Duan menyimpulkan Adiabatic shear band lebih mudah • Hubungan antara critical richochet angle (c)
terbentuk pada material dengan kekerasan yang lebih dengan ketebalan material target dirumuskan
tinggi (30 CrMnMo) seperti yang ditunjukkan pada sebagai berikut c = 90 – 13 x ln (t) dimana t =
Gambar 12. ketebalan plat.
4 KESIMPULAN • Material dengan sifat hardenability yang baik
akan menghasilkan performansi balistik yang
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan lebih baik.
bahwa perilaku material apabila di beri beban ballistic
impact dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut: • Performansi balistik konfigurasi target berlapis
tunggal lebih baik dibanding konfigurasi target
• Kondisi material target berlapis yang terbagi dua (seperti yang
digambarkan pada Gambar 9).
• Jenis target (semi infinite, spaced plate, finite
thick plate,laminated). Perbedaan bentuk dan • Pada arah penembakan horisontal bentuk
konfigurasi target akan menghasilkan prolate ellipsoid menghasilkan dampak
perbedaan kemampuan menyerap energi impak. kerusakan yang lebih besar dibanding dengan
oblate ellipsoid.
• Arah proyektil dan kemiringan target.
Kemiringan target berpengaruh terhadap • Material Inconel 718 hasil annealed memiliki
perilaku pemantulan proyektil pada kecepatan performansi balistik yang lebih baik karena
tertentu. dapat menyerap energi 25 % lebih baik
dibanding dengan hasil aged.
• Variasi jenis material, ketebalan, perlakuan
panas dan sifat mekanik material. Dari variasi • Pada kasus penembakan proyektil berbentuk
dapat pahami perbedaan fenomena yang terjadi blunt berkecepatan antara 75 s.d 500 m/s, untuk
dan juga performansi balistik yang dihasilkan. ketebalan plat target dibawah 10 mm
menghasilkan kerusakan yang didahului oleh
• Kondisi proyektil
deformasi pelat sedangkan untuk target diatas
• Jenis / bentuk proyektil (blunt, piercing, sphere, 10 mm kerusakan terjadi secara lokal dengan
continuous rod, segmented rod). Bentuk modus geser.

6
Jurnal Itenas No. 3. Volume 12 September – November 2008 ITENAS Bandung
• Pada beban balistik adiabatic shear band Science ; www.fas.org/sgp/
adalah pemicu awal kerusakan lebih mudah othergov/doe/lanl/pubs/00326856.pdf (dibuka
terbentuk pada material besi dengan kekerasan Oktober 2004)
yang lebih tinggi (30 CrMnMo) dibandingkan [14] Schäfer, Frank K ; 2001; Shape Effects In
dengan material besi lunak (medium carbon). Hypervelocity Impact On Semi-Infinite Metallic
Targets; International Journal of Impact
5 DAFTAR PUSTAKA Engineering, Volume 26, Issues 1-10, Pages 699-
711
[1] Børvik, Tore et al; 2003 ; Effect of target thickness [15] Sorensen, B. R., et al ; 1991 ; High velocity
in blunt projectile penetration of Weldox 460 E penetration of steel targets; International Journal of
steel plates ; International Journal of Impact Impact Engineering, Volume 11, Issue 1, Pages
Engineering, Volume 28, Issue 4, Pages 413-464 107-119
[2] Charters, AC et al ; 1990 ; Penetration dynamics of [16] Stewart, James K ; 1985; “Ballistic Resistant
rods from direct ballistic tests of advanced armor Protective Materials” ; US Department of Justice,
components at 2–3 km/s; International Journal of Technology Assessment Program ;
Impact Engineering, Volume 10, Issues 1-4, Pages www.eeel.nist.gov/oles/Publications/NIJ-
93-106 0108.01.pdf (dibuka Oktober 2004)
[3] da Silva, M.A. Gonçalves et al ; 2005 ; [17] ___________; Journal of Impact Engineering on
“BALLISTIC SIMULATION OF IMPACT ON line; http://www.sciencedirect.com/science/
COMPOSITE LAMINATES “ ; International journal/0734743X (dibuka Oktober 2004)
Journal of Impact Engineering, Volume 31, Issue 3, [18] _________ ; 2003; “Plate Steel for National
Pages 289-306 Defense” ; ISG Plate Inc.;
[4] Dieter, George E ; 1988 ; “ Mechanical www.intlsteel.com/PDFs/armor.pdf (dibuka
Metallurgy” ; Mc Graw Hill Book Co. Oktober 2004)
[5] Duan, Z Q et al ; 2003 ; “Microstructure And [19] ________ ; “Advanced Material Models for
Adiabatic Shear Bands Formed By Ballistic Impact
Hypervelocity Impact Simulations” ; 1997 ;
In Steels And Tungsteen Alloy” ; Fatique Fract.
Engng. Mater. Struct. 26, 1119-1126
ESA Contract No. 12400/97/NL/PA(SC) ;
www.autodyn.com/autodyn/papers/paper103.p
[6] Gupta, N.K. and Madhu, V.; 1992 ; Normal and
df (dibuka Oktober 2004.
oblique impact of a kinetic energy projectile on
mild steel plates; International Journal of Impact
Engineering, Volume 12, Issue 3, Pages 333-343
[7] Honeycombe, RWK ; 1977 ; “The Plastic
Deformation of Metals” ; Edward Arnold Ltd.
[8] Lach, E. et al ; 1999; Comparison of nitrogen
alloyed austenitic steels and high strength armor
steels impacted at high velocity; International
Journal of Impact Engineering, Volume 23, Issue 1,
Part 1, Pages 509-517
[9] Lee, Chang Gil et al ; 1998 ; “ Microstructural
Development Of Adiabatic Shear Bands Formed By
Ballistic Impact In Weldalite 049 Alloy” ;
Metallurgical and Material Transactions A Journal
[10] Mescheryakov, Yu I et al ; 2001 ; “Role of
Mesostructure effects in dynamic plasticity and
strength of ductile steels” ; www.ipme.ru/e-
journals/MPM/no_1301/ mesch/mesch.pdf (dibuka
Juli 2004)
[11] Partom, Y et al ; 2001 ; Penetration of AP
Projectiles Into Spaced Ceramic Targets;
Proceeding of 19th International Symposium of
Ballistics, 7–11 May 2001, Interlaken, Switzerland
[12] Pereira, J. Michael; 2001 ; Effects Of Heat
Treatment On The Ballistic Impact Properties Of
Inconel 718 For Jet Engine Fan Containment
Applications; International Journal of Impact
Engineering, Volume 25, Issue 8, Pages 715-733
[13] Sandstrom, Donald J. ; 1989 ; “ARMOR Anti-
ARMOR Materials by Design” ; Los Alamos

7
Jurnal Itenas No. 3. Volume 12 September – November 2008 ITENAS Bandung

View publication stats

Potrebbero piacerti anche