Sei sulla pagina 1di 11

Kasus Leukimia

Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirawat diruang ongkologi dengan keluhan lemas. Hasil
pengkajian pasien sering panas tinggi, lemas, cepat cape, hasil bone marrow aspiration
menunjukan adanya keganasan pada sel darah putih (leukemia). Pasien tampak sedih, tidak
ada gairah hidup. Lemas atau kelelahan yang berkelanjutan. Nyeri tulang dan sendi dengan
skala 4 (0-10). Pembesaran limfa dan hepatomegali, terdapat kemerahan di kulit. Murung dan
selalu mengatakan “saya belum memiliki bekal untuk kehidupan nanti”. TD 100/70 mmHg,
fekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 38,4ºC. Leukosit 25.000

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN (Tn. Z) DENGAN GANGGUAN SISTEM


PEREDARAN DARAH DI RUANGAN (Ongkologi) RS (tidak ada data)

A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Tn. Z
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 24 tahun
Agama : tidak ada data
Pekerjaan : tidak ada data
Pend. Terakhir : tidak ada data
Suku/bangsa : tidak ada data
Gol. Darah : tidak ada data
Alamat : tidak ada data
Diagnosa mendis : tidak ada data
Tanggal masuk rs : tidak ada data
Tgl. Pengkajian : tidak ada data
b. Identitas penanggungjawab
Nama : tidak ada data
Umur : tidak ada data
Alamat : tidak ada data
Pekerjaan : tidak ada data
Hubungan : tidak ada data
2. Keluhan Utama :
Pasien mengeluh lemas
3. Riwayat Kesehatan Saat Ini :
Pasien mengeluh lemas. Hasil pengkajian pasien sering panas tinggi, lemas, cepat cape,
hasil bone marrow aspiration menunjukan adanya keganasan pada sel darah putih
(leukemia).
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu :
tidak ada data
5. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Tidak ada data.
6. Kedaaan Umum
a. Penampilan Umum : compos mentis
b. Tanda-Tanda Vital
1) TekananDarah :100/70 mmHg
2) Nadi : 90x/menit
3) Suhu : 38,34˚C
4) RR :24x/menit
7. Riwayat Psikososial
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Tidak ada data
b. Konsep diri
Tidak ada data
c. Sumber stress
Tidak ada data
d. Mekanisme koping
Murung dan selalu mengatakan “saya belum memiliki bekal untuk kehidupan nanti”
e. Kebiasaan dan pengaruh budaya
Tidak ada data
8. Dukungan emosional
a. Emosional
Tidak ada data
b. Finansial
Tidak ada data
9. Polaaktifitas
No JenisAktivitas Saat di Rumah Di RS
1. Nutrisi :
a. Frekuensi dan porsi Tidak ada data Tidak ada data
b. Jenis makanan Tidak ada data Tidak ada data
c. Pola makan Tidak ada data Tidak ada data
d. Nafsu makan Tidak ada data Tidak ada data
e. Pantangan Tidak ada data Tidak ada data
f. Alergi Tidak ada data Tidak ada data
g. Kesulitan/hambatan Tidak ada data Tidak ada data
2. Minum :
a. Jenis air minum Tidak ada data Tidak ada data
b. Frekuensidanporsi Tidak ada data Tidak ada data
c. Kesulitan Tidak ada data Tidak ada data
3. Personal hygine :
a. frekuensimandi Tidak ada data Tidak ada data
b. frekuensikeramas Tidak ada data Tidak ada data
c. oral hygine Tidak ada data Tidak ada data
4. Eliminasi :
a. Eliminasi fecal
1) Frekuensi BAB Tidak ada data Tidak ada data
2) Warna feces Tidak ada data Tidak ada data
3) Konsistensi Tidak ada data Tidak ada data
b. EliminasiUrin :
1) Frekuensi BAK Tidak ada data Tidak ada data
2) Warnaurin Tidak ada data Tidak ada data
3) Konsistensi Tidak ada data Tidak ada data
5. Istirahat/tidur :
a. Kualitas Tidak ada data Tidak ada data
b. Kuantitas Tidak ada data Tidak ada data
6. Latihan/olah raga
a. Jeniskegiatan Tidak ada data Tidak ada data
b. Sikap Tidak ada data Tidak ada data
10. Pemeriksaan Head to toe
No Jenis Inspeksi Palpasi Auskultasi Perkusi
1 Kepala Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
data data data data
2 Wajah Tampak Tidak ada Tidak ada Tidak ada
sedih data data data
Mata Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
data data data data
3 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
data data data data
4 Dada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
data data data data
5 Abdomen Tidak ada Pembesaran Tidak ada Tidak ada
data limfa dan data data
hepatomegali
6 Kulit Kemerahan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
data data data
7 Eksremitas
a. Atas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
b. Bawah data data data data
11. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
No Jenis Pemeriksaan Nilai Hasil Nilai Normal Interpretasi
1 Leukosit 25000 14000-16000 Tidak ada
data

b. Radiologi
- Tidak ada data
c. Terapi Obat - obatan
- Tidak ada data
d. Terapi Lain
- Tidak ada data
12. Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
1) Pasien mengeluh lemas 1) Hasil bone marrow aspiration menunjukkan
2) Pasien sering panas tinggi adanya keganasan pada sel darah putih
(leukosit)
2) Pasien tampak sedih, tidak ada gairah hidup
3) Pasien tampak lemah berkelanjutan
4) Nyeri tulang dan sendi dengan skla 4 (0-10)
5) Tanda-tanda vital :
- tekanan darah : 100/70 mmHg
- frekuensi nadi : 90x/menit
- frekuensi nafas : 24x/menit
- suhu : 38,4˚C
6) Leukosit 25000
7) Pembesaran limfa dan hepatomegali
8) Terdapat kemerahan pada kulit
B. DiagnosaKeperawatan
1. Analisa Data

1. DS : Sel neoplasma berpoliferasi di dalam Nyeri akut


- Pasien mengeluh lemas sumsum tulang
DO:
-pasien tampak lemah Infiltrasi sumsum tulang
berkelanjutan
- Nyeri tulang dan sendi Sel normal digantikan oleh sel kanker
dengan skla 4 (0-10)
Defresi produksi sumsum tulang
- p
a Infiltrasi periosteal
s
i Kelemahan tulang

Stimulasi saraf C (nociceptor)


Gangguan rasa nyaman nyeuri
2. DS : - pasien sering panas Faktor eksternal (agen, obat-obatan, hipertermi
tinggi raadiasi)
DO : - suhu : 38,4˚C
- Leukosit 25000 Menyebabkan sel tumbuh melebihi
normal dan ganas

Sel muda yang seharusnya membentuk


limfosit berubah ganas

Muncul sel kanker

Menghasilkan leukosit yang imatur


lebih banyak

Leukosit imatur menyusuk ke sum-


sum tulang

Limposit imatur berpoliporasi di sum-


sum tulang belakang dan sel perifer

Mengganggu perkembangan sel


normal

Haemopoesis normal terhambat

Penurunan produksi leukosit

Mempengaruhi sistem retikulo


endothelial

Gangguan pertahanan tubuh

Infeksi

Peningkatan laju metabolisme


Hipertermi

3 DS: - Sel neoplasma berpoliferasi di dalam


sumsum tulang
DO: - Pembesaran limfa
dan hepatomegali Penyebaran ekstra medular

Melalui sirkulasi darah

Pembesaran hati dan limfa

Hepato splenomegali

Penekanan ruang abdomen

Peningkatan tekanan intra


abdomen

Gangguan rasa nyaman nyeri

1. Diagnosa Keperawatan (NANDA)


1) Nyeri berhubungan dengan kelemahan tulang yang ditandai dengan adanya pasien
mengeluh lemas pasien tampak lemah berkelanjutan, Nyeri tulang dan sendi dengan
skla 4 (0-10)
2) hipertermi berhubungan dengan proses infeksi ditandai dengan adanya pasien
sering panas tinggi, suhu 38,4º C, leukosit 25.000

C. Perencanaan Keperawatan
No. DIAGNOSA NOC NIC
1 Nyeri berhubungan Tujuan; 1. Kai nyeri secara
dengan kelemahan Stelah dilakukan komperhensif yaitu
tulang tuindakan lokasi, karakteristik,
DS ; - Pasien keperawatan selama durasi, frekuensi kualitas
mengeluh lemas 2x 24am diharapkan dan faktor
DO : - pasien tampak nyeri berkurang 2. Obervasi reaksi
lemah berkelanjutan Kriteria hasil: nonverbal dai ketidak
- Nyeri tulang dan Mampu mengontrol nyamanan
sendi dengan skla 4 nyeri 3. Aarkan pasien nafas
(0-10) Melaporkan bahwa dalam
nyeri berkurang 4.
dengan menggunakan 5.
menejemen nyeri
Mampu mengenali
nyeri (skala,
intensitas, frekunsi
dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
2 Hipertermi Tujuan; 1. lakukan pendekatan yang
berhubungan dengan menenangkan
proses infeksi 2. Motivasi pasien untuk
mengungpkan perasaan
DS : pasien sering dan ketakutan
panas tinggi 3. Motivasi keluarga untuk
menemani pasien
DO : - suhu : 38,4˚C 4. dengarkan keluhan
- Leukosit 25000 pasien dengan penuh
perhatian
5. ajarkan pasien
menggunakan teknik
relaksasi

D. Catatan Keperawatan
HARI NO TINDAKAN & RESPON NAMA
DX JELAS
TANGGAL PARAF
T: Memonitor frekuensi nafas
R: Pasien bersedia di monitor
frekuensi napasnya oleh perawat

T: Menganjurkan pasien posisi semi


fowler saat merasa sesak
R: Pasien bersedia melakukan posisi
semi fowler saat merasa sesak sesuai
anjuran perawat

T: Memberikan terapi nebulizer


R: Pasien bersedia diberikan terapi
nebulizer

T: Mengauskultasi suara nafas, catat


adanya suara tambahan
R: Pasien bersedia diauskultasi suara
nafas oleh perawat

T: Berkolaborasi dengan dokter


dengan pemberian obat bronkodilator
R: Pasien bersedia diberikan obat
sesuai perintah dokter

T: Melakukan pendekatan yang


menenangkan
R: Pasien tampak tenang

T: Memotivasi pasien untuk


mengungkapkan perasaan dan
ketakutan
R: Pasien termotivasi untuk
mengungkapkan perasaan dan
ketakutan
T: Motivasi keluarga untuk menemani
pasien
R: Keluarga termotivasi untuk
menemani pasien

T: Mendengarkan keluhan pasien


dengan penuh perhatian
R: Pasien merasa nyaman

T: Mengajarkan pasien menggunakan


teknik relaksasi
R: Pasien bersedia diajarkan teknik
relaksasi oleh perawat

E. Catatan Perkembangan
HARI NO CATATAN PERKEMBANGAN NAMA
TANGGAL DX JELAS
PARAF
1 S : - pasien mengeluh sesak nafas
O : -suara auskultasi wheezing
-retraksi dinding dada dan penggunaan
otot bantu nafas.
-frekuensi nafas 27x/menit
- pasien terpasang oksigen dengan
kecepatan 4 liter/menit melalui
rebreathing mask dengan posisi orthopnea.
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : Monitor frekuensi nafas
-Ajurkan pasien posisi semi fowler saat
merasa sesak
-Berikan terapi nebulizer
-Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
Kolaborasi dengan dokter dengan
pemberian obat bronkodilator
E : pasien mengatakan masih ada sesak
nafas
R : intervensi dipertahankan
S : pasien mengatakan sudah tidak ada
sesak
O : pasien tampak sehat
A : masalah sudah teratasi
P : intervensi dihentikan
2 S : tidak ada data
O : Pasien tampak cemas
A : masalah sudah teratasi
P : intervensi dihentikan

Potrebbero piacerti anche