Sei sulla pagina 1di 6

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN KIMIA KELAS X DI

SMA NEGERI 2 KOTA BENGKULU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK


ABSTRACT

The implementation of the 2013 curriculum greatly emphasizes a scientific approach with learner-
centered learning. This study aims to describe the implementation of the 2013 curriculum in class
X chemistry learning at SMA Negeri 2 Bengkulu City. So as to achieve the objectives in this study
used a qualitative descriptive study. Data collection techniques through observation and
documentation. Data were analyzed by describing data and drawing conclusions. The results of
this study indicate that the implementation of the 2013 curriculum in chemistry learning in class
X in SMA Negeri 2 Bengkulu City has been going well using a scientific approach. For the
development of scientific learning, the teacher provides more opportunities for students to
dominate in chemistry lessons and the teacher positions himself as a facilitator in learning.
Achievement of the indicators by using the 2013 curriculum learning process can be seen from the
learning implementation plan (RPP) made by teachers in SMA Negeri 2 Bengkulu City. The
application of this approach has a positive effect on cognitive, affective and psychomotor learning
outcomes and has reached the established classical completeness. The curriculum has a very
important role in the education process. The curriculum in Indonesia has been amended several
times, including the 1994 curriculum, the 2004 Competency Based Curriculum (KBK), the
Education Unit Level Curriculum (KTSP) and the 2013 curriculum.

Keywords: Implementation, 2013 Curriculum, Scientific Approach, RPP, Chemistry Learning

ABSTRAK
Implementasi kurikulum 2013 sangat menonjolkan pendekatan saintifik dengan pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi
kurikulum 2013 dalam pembelajaran kimia kelas X di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu. Sehingga
untuk mencapai tujuan pada penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara memaparkan
data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kurikulum
2013 dalam pembelajaran kimia kelas X di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu sudah berjalan dengan
baik dengan menggunakan pendekatan saintifik. Untuk pengembangan pembelajaran saintifik,
guru memberikan kesempatan yang lebih banyak untuk siswa yang mendominasi dalam pelajaran
kimia serta guru memposisikan diri sebagai fasilitator dalam belajar. Pencapaian indikator dengan
menggunakan proses pembelajaran kurikulum 2013 ini dapat dilihat dari rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu. Penerapan
pendekatan ini berpengaruh positif terhadap hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik serta
telah mencapai ketuntasan klasikal yang ditetapkan. Kurikulum memiliki peranan sangat penting
dalam proses pendidikan. Kurikulum di Indonesia pernah beberapa kali mengalami perubahan,
diantaranya kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dan kurikulum 2013.
Kata Kunci : Implementasi, Kurikulum 2013, Pendekatan Saintifik, RPP, Pembelajaran Kimia

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan unsur utama bahwa tujuan nasional adalah
dalam pengembangan manusia Indonesia berkembangnya potensi peserta didik agar
seutuhnya. Oleh karena itu pengolahaan menjaadi manusia yang beriman dan
pendidkan harus pendidikan harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berorientasi pada perubahan yang lebih baik. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
Kurikulum merupakan perangkat pendidikan kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang yang demokratis serta bertanggung jawab.
telah ditetapkan. Kurikulum disusun dengan Tujuan itu harus diwujudkan melalui
memperhatikan potensi, tingkata penyelenggaran pendidikan yang
perkembangan, minat, kecerdasaan berpedoman pada kurikulum.
intelektual, emosional, sosial, spiritual dan
Sejarah kurikulum Indonesia yang
kinestika peserta didik (Mendikbud,2013).
dimulai tahun 1945 telah mengalami banyak
Sementara itu pendidikan juga perubahan. Tahun 1947 kurikulum rencana
merupakan aktifitas yang bersifat integral pelajaran dirinci dalam rencana pelajaran
yang mencakup target, metode dan sarana terurai, 1964 rencana pendidikan sekolah
dalam membentuk manusia-manusia yang dasar, 1968 kurikulum sekolah dasar, 1973
mampu berinteraksi dan beradaptasi dengan kurikulum proyek perintis sekolah
lingkungannya, baik internal maupun pembangunan (PPSP), 1975 kurikulum
eksternal demi terwujudnya kemajuan yang sekolah dasar, 1984 kurikulum 1984, 1994
lebih baik. Dengan pendidikan kita bisa kurikulum 1994, 1997 revisi kurikulum 1994,
mengetahui bahwasanya pada era modern ini 2004 kurikulum berbasis kompetensi (KBK),
keberhasilan pendidikan merupakan tindakan 2006 kurikulum tingkat satuan pendidikan
aktif yang dilakukan oleh keseluruhan (KTSP) (Soleh Hidayat, 2013:1)
elemen yang ada dalam pembentuk sekolah,
Berdasarkan perkembangannya,
terutamanya adalah guru, yang pertama
pemerintah Indonesia dengan giat menyusun
tentunya dalam penggunaan sistem dan pola
dan mengembangkan program untuk
pengajarannya tertuju kepada peserta didik,
meningkatkan mutu pendidikan, salah satu
yang kedua merupakan nyawa dalam dunia
diantaranya dengan menyempurnakan
pendidikan, kemudian disekitarnya
kurikulum. Perubahan kurikulum sangat erat
dikelilingi dengan elemen pembentuk dan
kaitannya dengan peranan kurikulum dalam
penyempurna dari kedua elemen tersebut,
penyelenggaraan sistem pengajaran
diantaranya terbentuknya fisik sarana dan
Nasional. Adapun kurikulum yang
prasarana yang ada dalam sekolah tersebut,
dikembangkan saat ini yaitu kurikulum 2013.
serta merupakan lingkungan sekolah.
Kurikulum 2013 yaitu kurikulum berbasis
Berdasarkan Undang-Undang RI No. kompetensi dan karakter secara terpadu yang
20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang sistem merupakan penyempurnaan dari kurikulum
pendidikan nasional yang menyatakan tingkat satuan pendidikan (KTSP). Menurut
Hidayat (2013) kurikulum 2013 merupakan output menjadi berbasis kemampuan melalui
program pendidikan yang berbeda dengan penilaian proses, portopolio dan penilaian
(KTSP), perbedaan tersebut dapat dilihat dari output secara utuh dan menyeluruh.
segi karakteristik, pendekatan saintifik dan
Penilaian hasil belajar juga
penilaian autentik dalam pembelajaran.
merupakan hal yang penting dalam
Implementasi kurikulum 2013 mencakup
implementasi kurikulum. Pelaksanaan
tiga kegiatan pokok, yakni pengembangan
penilaian oleh guru dengan mengikuti standar
program, pelaksanaan pembelajaran, dan
penilaian yang ditetapkan oleh pemerintah.
evaluasi.
Dalam Permendiknas No.66 Tahun 2013
Tujuan pengembangan kurikulum dijelaskan bahwa Standar penilaian
2013 yaitu untuk menghasilkan generasi pendidikan adalah kriteria mengenai
yang produktif, kreaktif, inovatif, afektif, mekanisme, prosedur, dan instrumen
melalui penguatan sikap, keterampilan, dan penilaian hasil belajar peserta didik.
pengentahuan yang terintegrasi. Dalam hal Penilaian pendidikan sebagai proses
ini, penegmbangan kurikulum di fokuskan pengumpulan dan pengolahan informasi
pada pemebentukan kompetensi dan karakter untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik, berupa panduan pengetahuan, peserta didik. Standar penilaian jenjang SMA
keterampilan, dan sikap yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu
didemontrasikan peserta didk sebagai wujud kelulusan SMA. Selain itu guru juga
pemahaman terhadap konsep yang memegang peranan penting dalam
dipelajarinya secara kontekstual. Kurikulum keberhasilan implementasi kurikulum 2013.
2013 memungkinkan para guru menilai hasil Kemampuan guru dalam melaksanakan
belajar peserta didik dalam proses kegiatan sangat berpengaruh dalam
pencapaian sasaran belajar, yang pelaksanaan kurikulum. Kurangnya guru
mencerminkan penguasaan dan pemahaman dalam pelaksanaan pembelajaran dapat
terhadap apa yang dipelajarinya. Oleh karena menyebabkan kegagalan dalam implementasi
itu, peserta didik perlu mengetahui kriteria kurikulum.
penguasaan kompetensi dan karakter yang
Pembelajaran melalui pendekatan
akan dijadikan sebagai standar penilaian hasil
saintifik adalah proses pembelajaran yang
belajar, sehingga para peserta didik dapat
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
mempersiapkan dirinya melalui penguasaan
secara aktif membangun konsep hukum atau
terhadap sejumlah kompetensi dan karakter
prinsip melalui tahapan – tahapan (untuk
tertentu, sebagai prasyarat untuk melanjutkan
mengidentifikasi atau menemukan masalah),
ke tingkat penguasaan kompetensi dan
merumuskan masalah, mengajukan, atau
karakter berikutnya.
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
Usaha mencapai tujuan tersebut dengan berbagai teknik, menganalisi data,
menuntut perubahan pada beberapa aspek menarik kesimpilan dan mengkomunikasikan
lain, terutama dalam implementasinya konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.
dilapangan pada proses pembelajaran, dari Dengan pendekatan saintifik inilah, peneliti
siswa yang pasif menjadi siswa yang aktif, berusaha mengeksplor lebih jauh bagaimana
sedangkan pada proses penilaian, dari selama ini penerapan implementasi
berfokus pada pengetahuan melalui penilaian pembelajaran yang menggunakan
pendekatan ini, serta seberapa jauh guru b. Dokumentasi atau Studi Pustaka
mampu memberikan dan menyampaikan Menurut Suharmi Ari Kunto
materi dengan mengembangkan pendekatan (2000), metode dokumentasi yaitu
ini yang membuat peserta didik mampu mencari data mengenai hal-hal
menguasai apa yang disampaikan dan variabel yang merupakan catatan,
diajarkan oleh pendidik. Sehingga hal ini transkip, buku, surat kabar, majalah
sangat penting untuk dilakukan dalam dan lain sebagainya. Teknik
penelitian implementasi kurikulum 2013 pengumpulan data melalui
dalam pembelajaran kimia kelas X di SMA dokumentasi ini yaitu sebagai bukti
Negeri 2 Kota Bengkulu. . ilmiah dari hasil penelitian.
METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan penelitian Penerapan Kurikulum 2013 di
tindakan kelas (PTK). Metode yang SMA Negeri 2 Kota Bengkulu
digunakan pada penelitian ini adalah Saat ini kurikulum 2013
deskriptif kualitatif. Sebagaimana menurut memang sudah mulai digunakan di
Sugiyono (2014), bahwa metode deskriptif sekolah. Kurikulum 2013 sendiri
yaitu metode penelitian yang memusatkan dijalankan bukan karena hambatan.
perhatian pada masalah atau fenomena yang Sejak awal kurikulum ini digunakan
ada pada saat penelitian dilakukan atau telah memunculkan perbedaan
masalah yang bersifat aktual, kemudian pandangan dari kalangan masyarakat,
menggambarkan fakta-fakta tentang masalah antara pro dan kontra.
yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi Implementasi kurikulum 2013
dengan interpretasi yang rasional dan akurat. dalam pembelajaran kimia di SMA
Negeri 2 Kota Bengkulu belum
Menurut Lexy Meleong (2002),
sepenuhnya lancar. Pada
penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
pembelajaran kimia belum
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
sepenuhnya sesuai dengan RPP.
fundamental bergantung pada pengamatan
Dalam kegiatan pendahuluan
manusia dan hubungan dengan orang-orang
terkadang guru tidak menyampaikan
tersebut dalam bahasannya dan dalam
apersepsi dan tujuan pembelajaran.
peristilahannya.
Sedangkan, dalam kegiatan inti yaitu
TEKNIK PENGUMPULAN DATA melaksanakan pembelajaran saintifik
yaitu mengamati, menanya, mencoba,
a. Observasi menalar, dan mengkomunikasikan
Teknik observasi dilakukan belum sepenuhnya berjalan lancar.
oleh peneliti untuk mengamati dan Dalam hal bertanya siswa
mencatat semua aktivitas pelaksanaan cenderung malu dan kurang percaya
standar kompetensi guru dan diri untuk menanyakan materi yang
penerapan model pembelajaran belum dipahami hanya siswa tertentu
kurikulum 2013 dan diamati melalui saja yang tidak malu untuk bertanya.
format observasi dengan cara Guru berupaya merangsang siswa
memberi tanda (√). untuk menanyakan materi yang
belum dipahami dengan cara Belajar
berkeliling melihat seberapa siswa itu - Mengamati Mengamati
mampu memahami materi. pertumbuhan pada tanaman,
RPP berbasis pendekatan membaca teks pertumbuhan.
saintifik, penanaman karakter dan - Menanya Siswa distimulir untuk
konservasi yang dikembangkan membuat pertanyaan yang menuntut
mengacu kepada salinan lampiran berpikir kritis tentang faktor yang
Permendiknas nomor 65 tahun 2013. mempengaruhipertumbuhan
Langkah-langkah - Mengumpulkan data Menggali
pembelajaran pada kegiatan informasi tentang pertumbuhan,
inti mengacu pada pendekatan diskusi tentang konsep pertumbuhan,
saintifik, penanaman karakter dan diskusi tentang faktor yang
konservasi. Kegiatan inti berpengaruh terhadap pertumbuhan.
pembelajaran pada - Mengasosiasikan Menganalisis
grafik pertumbuhan, menarik
RPP I disajikan simpulan tentang konsep
1. Karakter yang muncul pertumbuhan
adalah rasa ingin tahu, senang - Mengkomunikasikan
membaca, teliti, terbuka, pantang Mempresentasikan hasil kajian
menyerah, peduli sosial, menghargai tentang pertumbuhan dan faktor yang
prestasi dan konservasi kesehatan mempengaruhi.
masyarakat.
Kegiatan inti pembelajaran Tabel 2. Kegiatan Inti
pada RPP II disajikan Pembelajaran pada RPP II
2.Karakter yang muncul adalah rasa
ingin tahu, pantang menyerah, senang Langkah Pembelajaran
membaca, mandiri, disiplin, obyektif, Kegiatan Belajar
teliti, terbuka, peduli sosial,
menghargai prestasi dan konservasi Mengamati Mengkaji hasil
lingkungan. . Pengaruh pendekatan kerja ilmiah, mengkaji jurnal ilmiah
saintifik, penanaman karakter dan tentang pemanfaatan limbah untuk
konservasi terhadap hasil belajar pertumbuhan tanaman.
kognitif, afektif dan psikomotorik
ditampilkan pada penjelasan yang Menanya
menunjukkan hasil belajar kognitif,
afektif dan psikomotorik telah Siswa distimulir untuk
mencapai ketuntasan klasikal yang bertanya dan meng-identifikasi
ditetapkan, yakni > 85%. yang beragam limbah
berhubungan dengan pembelajaran
tentang tabel pertanian atau limbah rumah
1. Kegiatan Inti Pembelajaran pada tangga yang berpotensi dimanfaatkan
RPP I sebagai pupuk tanaman.
Langkah Pembelajaran Kegiatan
Mengumpulkan data
Mendiskusikan rancangan percobaan,

Melaksanakan percobaan,
mencatat data hasil percobaan.

Mengasosiasikan Mengolah
data hasil eksperimen, menjawab
permasalahan, menarik

simpulan.

Mengkomunikasikan
Melaporkan hasil eksperimen,
mempresen-tasikan hasil percobaan

Potrebbero piacerti anche