Sei sulla pagina 1di 9

RANCANGAN TATA TERTIB

MUSYAWARAH WILAYAH TAHUN 2016


IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH SUMATERA BARAT

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Tata Tertib ini yang dimaksud dengan:
1. Musyawarah Wilayah Tahun 2016 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumatera
Barat merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di tingkat Wilayah,
selanjutnya disebut MUSWIL;
2. MUSWIL diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah sebagai penanggungjawab
penyelenggaraan MUSWIL yang diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun;
3. Panitia MUSWIL adalah panitia penyelenggara yang ditetapkan oleh Pengurus IDI
Wilayah Sumatera Barat melalui Surat Keputusan Nomor: 405/IDI-WIL-SB/II/2016
tanggal 18 Februari 2016 tentang Panitia MUSWIL IDI Wilayah Sumatera Barat yang
terdiri dari: Steering Commitee (SC) dan Organizing Committee (OC), selanjutnya
disebut Panitia Penyelengara;
4. MUSWIL dihadiri oleh utusan, peninjau, dan undangan;
5. Utusan MUSWIL adalah peserta cabang dengan mandat resmi yang memiliki hak
bicara dan hak suara;
6. Peninjau MUSWIL adalah utusan cabang dengan mandat resmi sebagai peninjau,
Pengurus Wilayah, Majelis-majelis dan unsur-unsurnya, dan Pengurus Besar IDI;
7. Peninjau MUSWIL hanya memiliki hak bicara dan tidak memiliki hak suara;
8. Undangan MUSWIL adalah pihak lain yang diundang secara khusus dengan jumlah
sesuai kebutuhan dan ditetapkan oleh Pengurus IDI Wilayah Sumatera Barat serta tidak
memiliki hak bicara dan hak suara;
9. Pengurus Besar adalah Pimpinan Organisasi di tingkat Pusat yang melaksanakan
kegiatan eksekutif organisasi dan bertanggungjawab untuk dan atas nama organisasi.
10. Pengurus Wilayah adalah Pimpinan Organisasi IDI di tingkat Provinsi berkedudukan di
ibu kota Provinsi, yang dibantu oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Wilayah dan
Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian Wilayah;
11. Pengurus Cabang adalah Pimpinan Organisasi IDI di tingkat Kabupaten/Kota
berkedudukan di ibu kota Kabupaten/Kota;
12. Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) adalah salah satu unsur dalam struktur
kepengurusan IDI ditingkat Pusat, Wilayah, dan Cabang yang bertanggungjawab untuk
pembinaan dan pengawasan pelaksanaan etika kedokteran;
13. Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian (MPPK) adalah salah satu unsur dalam
struktur kepengurusan IDI ditingkat Pusat dan Wilayah yang bertanggungjawab untuk
pembinaan (pengelolaan) sistem pelayanan kedokteran yang bermutu melalui upaya
pengembangan keprofesian;

1
14. Pimpinan Sidang Sementara MUSWIL adalah Panitia Pengarah (Steering Committee)
MUSWIL dengan tugas pengesahan kuorum MUSWIL, pembahasan dan pengesahan
agenda acara MUSWIL, tatatertib MUSWIL, dan pemilihan pimpinan sidang
MUSWIL;
15. Pimpinan Sidang MUSWIL adalah kelengkapan MUSWIL sebagai penanggungjawab
pelaksanaan MUSWIL berbentuk presidium yang dipilih oleh peserta MUSWIL dari
utusan IDI Cabang sebanyak 3 (dua) orang dari cabang yang berbeda;
16. Sidang Pleno adalah Sidang MUSWIL yang dihadiri oleh seluruh utusan dan peninjau
MUSWIL yang dipimpin oleh Pimpinan sidang;
17. Sidang Komisi adalah sidang yang diikuti oleh seluruh anggota komisi yang
bersangkutan dipimpin oleh Pimpinan Sidang Komisi;
18. Kuorum MUSWIL dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 50% (lima puluh persen)
ditambah 1 (satu) jumlah Cabang IDI Kabupaten/Kota yang ada, yaitu 10 cabang.

Pasal 2
Landasan Penyelenggaraan MUSWIL
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Dokter Indonesia;
2. Hasil MUKTAMAR Dokter Indonesia XXIX Tahun 2015 di Medan;
3. Surat Keputusan Pengurus Besar IDI Nomor: 260/PB/A4/04/2013 tanggal 1 April 2013
tentang Susunan Personalia Pengurus Wilayah IDI Provinsi Sumatera Barat Masa
Bakti Periode Tahun 2013-2016;
4. Surat Keputusan Pengurus IDI Wilayah Sumatera Barat Nomor: 405/IDI-WIL-SB/II/
2016 tanggal 18 Februari 2016 tentang Panitia MUSWIL IDI Wilayah Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2016;
5. Tata Tertib yang digunakan dan dilaksanakan pada MUSWIL Tahun 2016.

BAB II
WEWENANG DAN PENYELENGGARA MUSWIL
Pasal 3
Status dan Wewenang MUSWIL
1. MUSWIL merupakan Forum pengambilan keputusan tertinggi di tingkat Wilayah;
2. MUSWIL diselenggarakan 3 (tiga) tahun sekali oleh Pengurus IDI Wilayah;
3. MUSWIL mempunyai wewenang:
a. Menilai Pertanggungjawaban Ketua Pengurus Wilayah, Ketua MKEK wilayah,
Ketua MPPK Wilayah mengenai amanat yang diberikan oleh MUSWIL
sebelumnya;
b. Menetapkan Garis Besar Program Kerja Wilayah dengan berpedoman pada
hasil-hasil MUKTAMAR;
c. Memilih Ketua Pengurus Wilayah, Ketua MKEK wilayah, Ketua MPPK wilayah
untuk periode berikutnya;
d. Menetapkan keputusan lainnya yang sesuai dengan kebijakan PB IDI.

2
4. Dalam menjalankan kewenangannya, MUSWIL dipimpin oleh pimpinan sidang, yang
terdiri dari pimpinan sidang pleno dan pimpinan sidang komisi;
5. Pimpinan sidang MUSWIL dapat menskors dan mencabut skors pada Sidang Pleno bila
diperlukan untuk kelancaran Sidang Pleno dan Sidang komisi;
6. Pimpinan Sidang MUSWIL mempunyai kewenangan mengatur, mengendalikan,
memimpin dan melaksanakan persidangan di dalam MUSWIL serta dapat mengambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk kelancaran dan ketertiban MUSWIL;
7. Pimpinan sidang MUSWIL berwenang menegur dan/atau mengeluarkan peserta Sidang,
jika sikapnya dianggap mengganggu kelancaran berlangsungnya sidang;
Pasal 4
Penyelenggara MUSWIL
1. Penyelenggara adalah Pengurus IDI Wilayah Sumatera Barat dan penanggung jawab
adalah ketua IDI Wilayah Sumatera Barat;
2. Dalam penyelenggaraan MUSWIL, Pengurus IDI Wilayah membentuk dan menetapkan
Panitia Pengarah (SC) dan Panitia Pelaksana (OC);
3. Panitia Pengarah bertugas menyiapkan rancangan materi yang akan dibahas dan
menjadi keputusan MUSWIL;
4. Panitia Pelaksana bertugas menyiapkan fasilitas pelaksanaan MUSWIL secara teknis
operasional;
5. Untuk tertibnya penyelenggaraan MUSWIL disusun Tata Tertib oleh Panitia Pengarah
MUSWIL yang kemudian disahkan oleh Sidang Pleno MUSWIL;
Pasal 5
Sidang-Sidang MUSWIL
Sidang Organisasi MUSWIL terdiri dari:
1. Sidang Pleno dan Sidang Komisi;
2. Sidang Komisi MUSWIL meliputi:
a. Sidang Komisi A membahas tentang Program Kerja;
b. Sidang Komisi B membahas tentang Rekomendasi;
Pasal 6
Pimpinan Sidang MUSWIL
1. Sebelum Pimpinan Sidang MUSWIL ditetapkan, MUSWIL dipimpin oleh Ketua Panitia
Pengarah (Steering Commite) sebagai Pimpinan Sidang Pleno sementara MUSWIL
sampai terpilih pimpinan sidang MUSWIL baru;
2. Tugas Pimpinan Sidang Sementara (Steering Commite) MUSWIL adalah Pengesahan
kuorum MUSWIL, Pembahasan dan pengesahan agenda acara MUSWIL, Pembahasan
dan pengesahan tata tertib MUSWIL, dan Pemilihan pimpinan sidang MUSWIL;
3. Ketua dan Sekretaris Panitia Pengarah memimpin sidang komisi sampai terbentuk
pimpinan sidang komisi baru;
4. Pimpinan Sidang Sementara MUSWIL mengumumkan nama calon Pimpinan Sidang
MUSWIL dalam Sidang Pleno untuk disahkan menjadi Pimpinan Sidang MUSWIL;

3
5. Komposisi Pimpinan Sidang MUSWIL beranggotakan 3 (tiga) orang terdiri dari Ketua
merangkap anggota, Sekretaris merangkap anggota, dan Anggota Pimpinan Sidang;
6. Pimpinan sidang terpilih bermusyawarah untuk memilih Ketua, Sekretaris, dan Anggota
Pimpinan Sidang MUSWIL;
7. Pimpinan Sidang MUSWIL bertugas memimpin Sidang Pleno MUSWIL;
8. Pimpinan Sidang Komisi bertugas memimpin Sidang Komisi;

Pasal 7
1. Sidang Komisi bertugas memusyawarahkan dan mengambil keputusan yang menjadi
bidang tugas sidang Komisi;
2. Pimpinan sidang Komisi berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari seorang Ketua,
seorang Sekretaris, dan seorang Anggota;
3. Pimpinan sidang Komisi dipilih dari dan oleh Anggota sidang Komisi dalam sidang
Komisi yang dipimpin oleh SC;

Pasal 8
1. Setiap Utusan MUSWIL wajib menjadi anggota salah satu sidang Komis;
2. Setiap Peninjau MUSWIL wajib menjadi anggota salah satu sidang Komisi;
3. Susunan dan jumlah anggota Komisi ditetapkan oleh Pimpinan sidang MUSWIL;
Pasal 9
1. Pembicaraan dalam sidang Komisi disusun dalam risalah sidang Komisi;
2. Pimpinan sidang Komisi memberikan laporan hasil sidang Komisi kepada sidang Pleno.

BAB III
PESERTA MUSWIL

Pasal 10
MUSWIL dihadiri oleh: Utusan, Peninjau, dan Undangan.

Pasal 11
1. Utusan adalah Peserta Cabang dengan mandat resmi sesuai dengan jumlah suara yang
dimiliki. Setiap peserta utusan memiliki hak bicara dan hak suara;
2. Peninjau MUSWIL terdiri dari utusan cabang maksimal 3 (tiga) orang dengan mandat
resmi sebagai peninjau, seluruh Pengurus IDI Wilayah, Majelis-Majelis dan unsur-
unsurnya (MKEK Wilayah, MPPK Wilayah, Pengurus Wilayah PDSp, Pengurus
Wilayah PDSm, Pengurus Wilayah PDPP), dan Pengurus Besar IDI. Peserta peninjau
hanya memiliki hak bicara;
3. Undangan MUSWIL adalah pihak lain yang diundang secara khusus oleh Pengurus
Wilayah dan Panitia Pelaksana (diutamakan pejabat Pemerintah Daerah, Ketua
Organisasi Profesi, dan Media Massa) untuk menghadiri MUSWIL dan sidang-sidang
khusus majelis. Peserta undangan tidak memiliki hak bicara dan hak suara;
4
4. Jumlah Peninjau dan Undangan ditetapkan Pengurus Wilayah IDI Sumatera Barat.

Pasal 12
Peserta Sidang Pleno MUSWIL
1. Peserta sidang pleno dan sidang komisi MUSWIL adalah wakil IDI cabang baik
utusan maupun peninjau, PB IDI, MKEK Wilayah, MPPK Wilayah, Pengurus IDI
Wilayah, Pengurus Wilayah PDSp, Pengurus Wilayah PDSm, Pengurus Wilayah PDPP,
dan undangan lainnya;

BAB IV
KUORUM, KEPUTUSAN, HAK SUARADAN HAK BICARA
Pasal 13
Kuorum MUSWIL
1. Sidang Pleno MUSWIL dinyatakan sah, apabila dihadiri oleh setengah ditambah satu
dari jumlah cabang yang mengirim utusan dan hadir saat perhitungan;
2. Dalam hal Kuorum tidak terpenuhi maka MUSWIL ditunda 1 X 24 Jam, dan setelah itu
MUSWIL dianggap sah dengan utusan cabang yang hadir;
Pasal 14
Keputusan MUSWIL
1. Keputusan dalam sidang-sidang MUSWILdiupayakan secara musyawarah mufakat;
2. Apabila musyawarah mufakat tidak tercapai, keputusan MUSWIL diambil berdasarkan
suara terbanyak atau pemungutan suara (voting);
3. Pemungutan suara dinyatakan sah apabila dihadiri minimal setengah ditambah satu dari
jumlah peserta yang hadir;
4. Bahan/masalah yang sudah diputuskan/ditetapkan di sidang komisi disahkan/
dikukuhkan dalam Sidang Pleno MUSWIL;
5. Masalah/bahan yang belum mendapat keputusan di sidang komisi, dibahas/diselesaikan
di sidang pleno MUSWIL.
Pasal 15
Hak Bicaradan Hak Suara
1. Hak Bicara dan Hak Suara bagi Utusan, Peninjau, dan Undangan diatur sebagai berikut:
a. Utusan MUSWIL memiliki Hak Bicara dan Hak Suara;
b. Peninjau MUSWIL memiliki Hak Bicara;
c. Undangan MUSWIL tidak memiliki Hak Bicara dan Hak Suara;
2. Hak suara utusan cabang ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sampai dengan 50 anggota biasa : 1 (satu) suara;
b. Sampai dengan 100 anggota biasa : 2 (dua) suara;
c. Sampai dengan 300 anggota biasa : 3 (tiga) suara;
d. Sampai dengan 500 anggota biasa : 4 (empat) suara;
e. Sampai dengan 700 anggota biasa : 5 (lima) suara;

5
f. Dan seterusnya setiap tambahan 200 anggota biasa akan memperoleh tambahan
1 (satu) suara dengan jumlah maksimal sebanyak 10 (sepuluh) suara;
3. Komposisi Hak suara anggota IDI Cabang sebagimana yang maksud ayat 1 huruf (a)
untuk pemilihan Ketua IDI Wilayah Sumatera Barat Periode 2016-2019 adalah:
1. Kota Padang : 546 orang anggota : 5 suara
2. Kota Bukittinggi : 105 oranganggota : 2 suara
3. Kota Payakumbuh : 155 oranganggota : 2 suara
4. Kota S o l o k : 82 oranganggota : 2 suara
5. Kota Padang Panjang : 35 orang anggota : 1 suara
6. Kota Sawah Lunto : 38 orang anggota : 1 suara
7. Kabupaten Pesisir Selatan : 60 orang anggota : 2 suara
8. Kabupaten Dharmasraya : 66 orang anggota : 2 suara
9. Kabupaten Padang Pariaman :105 orang anggota : 2 suara
10. Kabupaten A g a m : 55 orang anggota : 2 suara
11. Kabupaten Tanah Datar : 55 orang anggota : 2 suara
12. Kabupaten Sijunjung : 50 orang anggota : 2 suara
13. Kabupaten S o l o k : 38 orang anggota : 1 suara
14. Kabupaten P a s a m a n : 30 orang anggota : 1 suara
15. Kabupaten Pasaman Barat : 69 orang anggota : 2 suara
16. Kabupaten Solok Selatan : 35 orang anggota : 1 suara
17. Kabupaten Kepulauan Mentawai : 15 orang anggota : 1 suara

BAB V
PENILAIAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 16
1. Penilaian pertanggung jawaban Pengurus Wilayah IDI, MKEK, dan MPPK Provinsi
Sumatera Barat masa bakti periode tahun 2013-2016 dilakukan dalam bentuk:
a. Penilaian pertanggungjawaban terhadap amanat MUSWIL
b. Penilaian pertanggungjawaban terhadap kebijakan;
c. Penilaian pertanggungjawaban terhadap laporan keuangan yang berasal dari
iuran anggota dan laporan keuangan yang berasal dari luar iuran anggota;
2. Penilaian terhadap Pertanggungjawaban Pengurus IDI Wilayah, MKEK Wilayah, dan
MPPKWilayah dilakukan setelah pembacaan laporan pertanggungjawaban;
3. Penilaian sebagaimana maksud ayat (2) dilakukan oleh Utusan Cabang melalui
pandangan umum, jika hal ini tidak bisa dilakukan maka penilaian dengan cara voting;
4. Apabila laporan pertanggungjawaban Pengurus IDI Wilayah, MKEK Wilayah, dan
MPPK Wilayah telah disampaikan dan dibahas oleh peserta MUSWIL diterima, maka
Pengurus IDI Wilayah, MKEK Wilayah, dan MPPK Wilayah masa bakti periode tahun
2013-2016 dinyatakan Demisioner oleh Pimpinan sidang pleno MUSWIL.

6
BAB VI
PERSYARATANDAN TATA CARAPEMILIHAN KETUA
PENGURUS IDI WILAYAH, MKEK WILAYAH DAN MPPK WILAYAH
Pasal 17
Persyaratan Calon Ketua Pengurus IDI Wilayah, Ketua MKEK, Ketua MPPK
Persyaratan Bakal Calon Ketua Pengurus IDI Wilayah Provinsi Sumatera Barat adalah:
1. Persyaratan Umum adalah sebagai berikut:
a. Warga Negara Republik Indonesia dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Setia Kepada Pancasila, Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun
1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta ketentuan perundang-
undangan yang berlaku;
c. Wajib mengelola Organisasi IDI secara mandiri, efektif dan efisien serta bisa
bekerjasama secara kolektif dan kolegial.
2. Persyaratan Khusus adalah sebagai berikut:
a. Bakal Calon Ketua Pengurus IDI Wilayah adalah Anggota biasa yang
dibuktikan dengan KTA IDI yang masih berlaku dan bukti lain yang sah;
b. Membuat pernyataan kesediaan secara tertulis sebagai calon Ketua Pengurus IDI
Wilayah Provinsi Sumatera Barat kepada Pimpinan Sidang;
c. Tidak terlibat dalam kasus etika, moral dan hukum;
d. Menyampaikan curriculum vitae dan visi misi secara tertulis dan lisan pada saat
MUSWIL;
e. Bersedia berdomisili di Padang sebagai Ibu Kota Propinsi Sumatera Barat, jika
terpilih menjadi Ketua Pengurus IDI Wilayah Sumatera Barat.

Pasal 18
Tata Cara Pemilihan Ketua Pengurus IDI Wilayah
1. Pemilihan calon Ketua Pengurus IDI Wilayah dilakukan pada sidang pleno MUSWIL
dan dalam dua tahapan pemilihan;
2. Pimpinan sidang membacakan Bakal Calon yang dijaring oleh Pengurus IDI Wilayah
Provinsi Sumatera Barat, kemudian membuka pendaftaran Bakal Calon baru lagi
kepada peserta MUSWIL utusan cabang;
3. Bakal Calon Ketua Pengurus IDI Wilayah dinyatakan sah apabila telah diperiksa syarat
pencalonannya sesuai dengan Pasal 17:
4. Tahap pertama pemilihan Calon Ketua Pengurus IDI Wilayah terpilih, dengan cara
dipilih oleh IDI Cabang secara bebas dan rahasia, dimana setiap IDI Cabang
Kabupaten/Kota memiliki 1 (satu) suara;
5. Calon dengan jumlah suara dukungan Cabang terbanyak urutan 1 (satu), urutan 2 (dua)
dan urutan 3 (tiga) pada pemilihan tahap pertama berhak diajukan pada pemilihan
tahap kedua, jika suara 3 terbanyak tidak didapat maka keputusan selanjutnya
diserahkan kepada pimpinan sidang pleno;
6. Pemilihan tahap kedua dilakukan oleh utusan cabang dimana jumlah suara setiap
cabang ditentukan berdasarkan ketentuan yang di atur pada Pasal 15 ayat (2) dan
ayat (3);

7
7. Sebelum pemilihan tahap kedua, dilakukan debat kandidat atau dialog antar calon ketua
terpilih Pengurus IDIWilayah Provinsi Sumatera Barat dengan peserta MUSWIL yang
waktu dan mekanismenya di atur oleh Pimpinan sidang pleno;
8. Calon yang memperoleh suara terbanyak pada pemilihan tahap kedua ditetapkan oleh
sidang pleno MUSWIL menjadi ketua Pengurus IDI Wilayah Provinsi Sumatera Barat
Terpilih untuk masa bakti kepengurusan periode tahun 2016-2019;
9. Dalam hal hanya terdapat 1 (satu) Calon Ketua Pengurus IDI Wilayah yang memenuhi
persyaratan atau Calon tunggal, maka Pimpinan Sidang Pleno menyatakan dan
menetapkan sebagai Ketua Pengurus IDI Wilayah terpilih secara aklamasi;
10. Ketua Pengurus IDI Wilayah terpilih memiliki kewenangan penuh dalam menyusun
struktur Kepengurusan IDI Wilayah Sumatera Barat masa bakti tahun 2016-2019.
Pasal 19
Tata Cara Pemilihan Ketua MKEK Wilayah
1. Pemilihan Ketua MKEK Wilayah dilakukan dalam sidang pleno MUSWIL dengan
ketentuan 1 (satu) IDI Cabang memiliki 1 (satu) suara;
2. Calon dengan jumlah suara terbanyak urutan 1 (satu) dan urutan 2 (dua) pada pemilihan
tahap pertama berhak diajukan pada pemilihan tahap kedua;
3. Bakal Calon Ketua MKEK Wilayah dinyatakan sah apabila telah diperiksa syarat
pencalonannya sesuai dengan Pasal 17;
4. Calon yang memperoleh suara terbanyak pada pemilihan tahap kedua, ditetapkan
sebagai Ketua MKEK Wilayah dan selanjutnya disahkan/dikukuhkan oleh Ketua
Pengurus Wilayah IDI Provinsi Sumatera Barat Terpilih untuk masa bakti periode tahun
2016-2019;
5. Apabila pada pemilihan tahap pertama hanya terdapat 1 (satu) Calon Ketua MKEK
Wilayah yang memenuhi persyarata atau Calon tunggal, maka Pimpinan Sidang
menyatakan dan menetapkannya sebagai Ketua MKEK Wilayah terpilih secara
aklamasi untuk selanjutnya disahkan/dikukuhkan oleh Ketua Pengurus IDI Wilayah
Provinsi Sumatera Barat Terpilih untuk masa bakti periode tahun 2016-2019.

Pasal 20
Tata Cara Pemilihan Ketua MPPK Wilayah
1. Bakal Calon Ketua MPPK Wilayah adalah Anggota biasa yang dibuktikan dengan KTA
IDI yang masih berlaku serta sedang menjabat Ketua Perhimpunan-perhimpunan di
lingkungan IDI Wilayah Sumbar, yang terdiri dari Perhimpunan Dokter Spesialis
(PDSp), Perhimpunan Dokter Seminat (PDSm) dan Perhimpunan Dokter Pelayanan
Primer (PDPP);
2. Pemilihan ketua MPPK berdasarkan suara dari : 1 suara IDI cabang dan 1 suara
perhimpunan
3. Calon dengan jumlah suara terbanyak urutan 1 (satu) dan urutan 2 (dua) pada pemilihan
tahap pertama berhak diajukan pada pemilihan tahap kedua;
4. Bakal Calon Ketua MPPK Wilayah dinyatakan sah apabila telah diperiksa syarat
pencalonannya sesuai dengan Pasal 17 dan merupakan Ketua Perhimpunan di
Lingkungan IDI Wilayah Sumbar yang masih menjabat sebagai ketua;
8
5. Calon yang memperoleh suara terbanyak pada pemilihan tahap kedua, ditetapkan
sebagai Ketua MPPK Wilayah dan selanjutnya disahkan/dikukuhkan oleh Ketua
Pengurus Wilayah IDI Provinsi Sumatera Barat Terpilih untuk masa bakti periode tahun
2016-2019;
6. Apabila pada pemilihan tahap pertama hanya terdapat 1 (satu) Calon Ketua MPPK
Wilayah yang memenuhi persyaratan atau Calon tunggal, maka Pimpinan Sidang
menyatakan dan menetapkannya sebagai Ketua MPPK Wilayah terpilih secara aklamasi
untuk selanjutnya disahkan/dikukuhkan oleh Ketua Pengurus IDI Wilayah Provinsi
Sumatera Barat Terpilih untuk masa bakti periode tahun 2016-2019.

Pasal 21
Serah Terima Jabatan
Serah terima jabatan Ketua Pengurus IDIWilayah, Ketua MKEK Wilayah, dan Ketua
MPPK Wilayah dilakukan dalam sidang pleno yang telah disiapkan untuk itu.

BAB VII
KETENTUAN TAMBAHAN
Apabila Pelaksanaan MUSWIL tidak dapat dilanjutkan (deadlock), maka MUSWIL
lanjutan ditentukan dan dilaksanakan oleh PB IDI selambat-lambatnya dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pernyataan deadlock;

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
1. Tata Tertib ini sah setelah mendapat persetujuan di dalam sidang pleno dan tidak boleh
bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga IDI;
2. Tata Tertib ini adalah pedoman dalam melaksanakan persidangan dan apabila ada
perbedaan penafsiran, maka diserahkan pada sidang pleno MUSWIL untuk ditetapkan;
3. Tata Tertib ini berlaku sejak di sahkan dan ditetapkan.

Ditetapkan di: P a d a n g
Pada Tanggal: .…Maret 2016

MUSWIL IDI SUMATERA BARAT


PIMPINAN SIDANG SEMENTARA (SC)

(dr. Helgawati, M.M) (dr.Yefri Zulfikar, Sp.B., Sp.U)


Ketua Sekretaris

Potrebbero piacerti anche