Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Skripsi
Oleh
Firnando Moran
BY
FIRNANDO MORAN
The purpose of this research is to know the effectiveness of the fertilizer subsidy
program on farmers in Pekon Nails Coastal Sub-country south of the District West
Coast. This research using survey deskripif approach. The type of research used in
this research is qualitative research. The sampling techniques used in this research
using random sampling. The research results obtained 1) in the fertilizer subsidy
program in provide the government on farmers in Pekon Paku Negara Sub-district
south of the coastal district of West Lampung. Felt by the farmers very less
counseling, so that the farmers less understand and understand about the subsidy
program. 2) farmers in Pekon Paku Negara in less satisfied in the process of
distribution of the fertilizer subsidies, the reason for this is in the process of
distribution of fertilizer subsidies still target/not in accordance with the applicable
procedure. 3) supervision by government agencies that deal with the issue of fertilizer
subsidies felt less maximum performance, because the farmers rarely see and feel
supervised. This of course made farmers fear that if there is a person who took the
right farmers. 4) violations occurred in the field at the time will obtain fertilizer
subsidies are still often happens as a result of his farmers do not feel helped with the
existence of the fertilizer subsidy program conducted by the government. 5) still
many corrections that need to be repaired by the government in running the program
of fertilizer subsidies, prosperity of farmers is still far from what is expected.
Oleh
FIRNANDO MORAN
Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui efektivitas program subsidi pupuk pada
petani di Pekon Paku Negara Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripif survei. Tipe penelitian yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Tehnik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan random sampling. Hasil
penelitian diperoleh 1) dalam program subsidi pupuk yang di berikan pemerintah
pada masyarakat petani di pekon paku negara Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten
Pesisir Barat Lampung. Dirasakan oleh petani sangat kurang penyuluhan, sehingga
petani kurang mengerti dan memahami tentang program subsidi tersebut. 2) petani di
Pekon Paku Negara masih kurang puas dalam proses penyaluran subsidi pupuk
tersebut, alasannya adalah dalam proses penyaluran subsidi pupuk masih belum tepat
sasaran/tidak sesuia dengan prosedur yang berlaku. 3) Pengawasan oleh instansi
pemerintah yang menangani masalah subsidi pupuk dirasakan kurang maksimal
kinerjanya, karena masyarakat petani jarang sekali melihat serta merasa diawasi. Hal
ini, tentunya menjadikan petani merasa takut jika ada oknum yang mengambil hak
petani tersebut. 4) Pelanggaran yang terjadi di lapangan pada saat akan memperoleh
pupuk subsidi masih sering terjadi, akibat nya masyarakat petani merasa tidak
terbantu dengan adanya program subsidi pupuk yang dilakukan oleh pemerintah. 5)
masih banyak koreksi yang perlu diperbaikioleh pemerintah dalam menjalankan
program subsidi pupuk, kesejahteraan petani masihjauh dari apa yang diharapkan.
Oleh
Firnando Moran
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA SOSIOLOGI
pada
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung
Pesisir Barat –Lampung pada 16 Mei 1993, Sebagai anak ke dua dari 3
bersaudara dari pasangan bapak Wasi’an dan Ibu Emi Darti. Penulis
Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat – Lampung, dan diselesaikan pada tahun 2005,
Kabupaten Pesisir Barat – Lampung dan diselesaikan pada tahun 2008,dan pendidikan
menengah atas SMA Negeri 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat – Lampung
Tahun 2011, Penulis diterima di Perguruan Tinggi Negeri Universitas Lampung dan
terdaftar sebagai mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lampung.
MOTTO
(KURT COBAIN)
( DREAM TEATHER)
Percayalah Rencana Tuhan Pasti Lebih Baik, dan Semua Pasti Akan Indah
Pada Waktunya
( FIRNANDO MORAN)
(IWAN FALS)
PERSEMBAHAN
Kedua Orang Tuaku tercinta Ayah Wasi’an dan Ibu Emi Darti yang telah membesarkan,
mendidik dan mendoakan disetiap saat. Senantiasa Mencurahkan kasih sayang yang
walau terkadang terhalang oleh jarak namun bukan berarti jarak mengalahkan segalanya
justru kalian dan Tuhanlah yang menjadi sumber kekuatanku, kasih sayang yang tak
terhingga yang tercurah mengalahkan rasa bosan yang setiap hari berganti bulan, dan
tahunpun berlalu yang sangat berguna dan berharga demi kesuksesan ku, semoga ini
menjadi modal kelak untuk membahagiakan kalian dan membuat senyum manis di pipi
karena pengorbanan kalian tidak bisa aku balas sampai ahir hayat, semoga kelak aku
Mas Erik dan keluarga, adik Dian tersayang serta kekasih hatiku Yona Febriati yang
Almamaterku Tercinta
Dengan mengucap puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta usaha yang penulis lakukan ahkhirnya penulis
skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi dengan judul “Efektivitas Program Subsidi Pupuk
Pada Masyarakat Petani”.Adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
sosiologi di Universitas Negeri Lampung. Dalam penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak
lepas dari peran, bantuan, bimbingan, saran dan kritikan dari berbagai pihak. Dengan
1. Orang tuaku Ayah Wasi’an dan Ibu Emi Darti yang tercinta, yang selalu mendoakan aku,
memberi semangat, motivasi, berusaha dengan segenap daya dan upaya serta kesabaran
3. Bapak Drs, Ikram, M.Si. selaku ketua Jurusan Sosiologi FISiP Unila
4. Bapak Teuku Fahmi, S.Sos.,M.krim selaku sekertaris Jurusan Sosiologi FISIP Unila
5. Bapak Drs, Abdul Syani, M.IP selaku dosen pembimbing, atas ilmu, motivasi, dan
6. Bapak Drs, Gunawan Budikahono selaku dosen pembahas terimakasih atas ilmu masukan
8. Seluruh staf dan karyawan FISIP Unila atas bantuan dan kerjasamanya.
9. Mas Erik sekeluarga dan adikku tersayang Dian Efriwillia serta keponakan ku yang lucu
Davian fadhul Pratama dan Gilang Azil Asyiraf atas doa dan supportnya.
10. Keluaraga Bapak Edwar Efendi dan Ibu Dewi serta adik afan tersayang terimakasih atas
11. Kekasih ku tercinta Yona Febriati atas support dan bawelnya. Makasih ya sayang….
12. Sahabat kampoeng ( Galih, Asep, Toni, Maulana, UUT, Arif, Parta, Sandi, Mas Catur,
13. Wan ngah Yurni dan Bucik Nun tersayang atas doa dan support nya
14. Sepupuku dang Wendi, Uni Nelda, Irham Fahrozi, Putri Uni fikta sekeluarga, Anisa,
15. Sahabat GANK Sanak Pekon ( Opan,Eko,Sansan, Sukri,Leo, Feza, Dona, Yanuar, Rasid,
16. Sahabat Gank Cat Mountaint ( Ucok, Bang Fendi, Tio, Dimas Tebo, Galih, Bang Me’ot,
17. Sahabat Socius forever ( Angga H.P, M hafiz al- ayouby, Gede Arye).
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
D. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Penduduk Pekon Paku Negara Berdasarkan Jenis Kelamin tahun
2011.................................................................................................... 36
Tabel 2. Jumlah Penduduk Pekon Paku Negara Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2015 ........................................................................................ 36
Tabel 3. Jumlah Penduduk Pekon Paku Negara Berdasarkan Mata Pencarian 37
Tabel 4. Pendapat informan tentang pemahaman program subsidi pupuk ...... 51
Tabel 5. Pendapat informan tentang sasaran program subsidi pupuk ............. 52
Tabel 6. Pendapat informan tentang tepat waktu program subsidi pupuk. ..... 56
Tabel 7. Pendapat informan tentang tercapainya tujuan pelaksanan program 57
Tabel 8. Pendapat informan tentang perubahan nyata dari pelaksanaan program 59
Tabel 9. Pendapat informan tentang dampak positif pelaksanaan program.... 61
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari
hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang
pertanian, rnisalnya pada kasus padi kebijakan ini telah mengantarkan Indonesia
pada swasembada beras pada tahun 1984. Di sisi lain, kebijakan subsidi pupuk ini
yang mendorong terjadinya kenaikan harga pupuk akan berdampak langsung pada
antara komoditas. Dalam hal ini untuk sektor perkebunan, penurunan penggunaan
pupuk terbesar akan terjadi pada tanaman tebu dan teh dengan penurunan lebih
dari l5%, komoditas kelapa sawit, kopi, dan kakao, penurunan penggunrum pupuk
diperkirakan akan terjadi pada komoditas tebu dan teh yaitu lebih dari 7%, sekitar
4% untuk kelapa sawit dan kakao, sedangkan kopi dan karet masing-masing
kebijakan subsidi pupuk organik (Bank Indonesia, 2008 dalam Manasehat, 20l4).
penyediaan dan penggunaan pupuk untuk kegiatan usahataninya. Oleh sebab itu
dalam pelaksanaannya sesuai dengan prinsip kerja yang berdasarkan tepat harga
tepat jumlah, tepat jenis dan tepat waktu (Marisa 2013). Masalah yang sering
timbul terkait dengan pelaksanaan distribusi pupuk organik adalah perbedaan data
Di samping itu, masalah lain yaitu petani masih beranggapan bahwa penggunaan
pupuk organik pada latran sawah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia
distribusi pupuk, sehingga petani dapat membeli dari berbagai sumber, pupuk
selalu tersedia dengan harga yang cenderung lebih murah (Ilham, 2001;2002).
Masalah muncul karena pasar bebas juga mendorong terjadinya persaingan yang
ketat antar pelaku sehingga pelaku pasar menerapkan asas efisiensi untuk
(2008) jalur kritis dalam pengadaan dan penyaluran pupuk ada pada Lini I, Lini
III dan IV. Lini I rawan penyimpangan untuk ekspor, sedangkan lini III dan IV
mensinyalir paling tidak ada tujuh modus penyelewengan pupuk bersubsidi, yakni
pergeseran stok dari daerah yang harganya murah ke daerah dengan harga yang
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah dan penduduk miskin selalu
meningkat dari tahun ke tahun khususnya bagi penduduk miskin di pedesaan dan
umumnya adalah petani. Program subsidi pupuk yang di berikan pemerintah akan
sangat membantu apabila sesuai dengan prosedur yang ada, saat ini kondisi petani
petani. Selain itu dualisme pasar antara pupuk bersubsidi dan non subsidi
disparitas haraga yang cukup besar antara HET dan harga pasar. Hal ini
(Herman et al., 2005). Program subsidi pupuk belum seutuhnya bisa dirasakan
oleh petani, seharusnya program subsidi pupuk memberikan efek positif yang
langsung meringankan beban petani. Program subsidi pupuk yang efektif oleh
pemerintah diukur dalam empat indikator yaitu tepat harga, tempat, waktu dan
jumlah (Dinas Pertanian Provinsi Bali, 2013). Selain itu efektivitas yang sesuai
dengan prosedur masih kurang jika tidak adanya pengawasan lansung dari aparat
merugikan petani. Efektivitas subsidi pupuk pada petani ditentukan oleh respon
harga terhadap penggunaan pupuk dan respon pupuk terhadap hasil padi. Darnpak
ketersedianya modal bagi petani (World Bank, 2009), sebagian modal petani yang
input yang lain. Namun fakta atau realitas di lapangan jauh berbeda sekali, bahwa
rnasih sering terjadi fanomena langka pasok dan lonjak harga diatas FIET
sumber daya domestik secara umum dan memberi dampak yang merugikan
kectrangan yang terjadi harga pupuk yang ada di masyarakat petani cenderung
sama dengan harga pasar atau non subsidi. Petani pun merasa dibohongi oleh
pemerintah oleh karena itu untuk mengetahui sejauh mana efektivitas subsidi
pupuk yang diberikan oleh pemerintah kepada petani, maka peneliti akan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas adapun rumusan masalah yang menjadi
Bagaimana efektivitas subsidi pupuk yang bisa dirasakan langsung oleh petani di
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas rnaka tujuan penelitian ini adalah
Mengetahui efektivitas program subsidi pupuk pada petani di Pekon Paku Negara
D. Kegunaan Penelitian
pupuk pada petani dan juga menambah ilmu dan pengetahuan bagi para
pembaca.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsepsi efektivitas banyak dijumpai baik literatur ataupun jurnal ilmiah. Definisi
mengenai konsepsi efektivitas yang dikemukakan oleh para ahli pun beragam.
unsur pokok untuk mencapai tujuan yang telah disepakati dan ditentukan dalam
kerja yang maksimal, artinya pencapaian target yang berkaita4 dengan kualitas,
menentukan tujuan yang tepat diantara berbagai alternatif dan kemudian mampu
yapg paling tepat, singkatnya efektivitas berarti hasil. Kemudian Rangkuti (2006),
tepat (doing the right job), dengan menggunakan seluruh potensi sumberdaya
adalah keberhasilan suatu program atau organisasi dalam mencapai tujuan atau
dihasilkan dari sasaran yang akan dicapai maka pro$am dan organisasi tersebut
1. Ukuran Efektivitas
dengan output program, pendapat peserta program dapat dijadikan sebagai ukuran
1) Sosialisasi program
2) Tujuan program
3) Pemantauan
Terkait dengan itu, pengukuran efektivitas sebuah program yang dikaji dalam
penelitian ini mengacu pada beberapa indikator yakni (1) ketepatan sasaran
program; (2) sosialisasi program; (3) tujuan program; dan (4) pemantauan
program. Selanjutnya dari keempat indikator tersebut dapat dilihat perihal efektif
Banyak hasil studi mengenai masyarakat nelayan yang telah dilakukan, para ahli
perspektif. Eric R. Wolf (1986), mengemukakan bahwa petani sebagai orang desa
9
yang bercocok tanam, artinya mereka bercocok tanam di daerah pedesaan, tidak
dalam ruangan tertutup di tengah kota Petani tidak melakukan usaha. tani. dalam
bisnis, namun demikian dikatakan pula bahwa petani merupakan bagian dari
masyarakat yang lebih luas dan besar. Lalu, menurut Barrington Moore (2002)
mengatakan bahwa suatu sejarah sub ordinasi kepada kelas atas tuan tanah diakui
dan diperkuat hukum kekhususan kultural yang tajam dan sampai tingkat tertentu
Beberapa penjelasan para ahli mengenai pengertian petani adalah sebagai berikut:
a. Menurut Anwas (1992), petani adalah onmg yang melakukan cocok tanam
alam.
b. Menurut Slamet (2000), disebut petani asli apabila memiliki tanah sendiri,
konsep, tanah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
seorang petani.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa petani adalah seseorang atau
kelompok yang bekerja apada lahan pertanian, umumnya sawah atau ladang yang
penanaman, perawatan sampai kepada proses panen yang dilakukan dalam kurun
waktu tertentu.
C. Pengertian Subsidi
Menurut UU No. 45 Tahun 2007 tentang APBN 2008, subsidi adalah alokasi
menjual, mengekspor, atau mengimpor barang dan jasa yang memenuhi hajat
hidup orang banyak sedemikian rupa sehingga harga jualnya dapat dijangkau oleh
Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000), subsidi adalatr
yang memproduksi, menjual barang dan jasa yang memenuhi hajat hidup orang
Belanja subsidi terdiri dari subsidi energi (subsidi BBM, BBN, LPG tabung 3kg,
dan LPGV serta subsidi listrik) dan subsidinonenergi (subsidi pffige, subsidi
pupuk subsidi benih, subsidi PSO, subsidi bunga kredit program, dan subsidi
pendapat pro dan kontra. Ada kalangan yangberpendapat bahwa subsidi itu tidak
D. Jenis-Jenis Pertanian
Pada dasarnya pertanian yang ada bukanlah berasumsi pada sawah belaka. Tetapi
beberapa kegiatan bercoock tanan juga disebut sebagai pertanian. Dalam hal ini
ada banyak jenis dan macam pertanian. Pratiwi (2015), mengatakan bahwa
beberapa jenis pertanian adalah antara lain adalah sebagai berikut ini:
a. Perkebunan
terdiri atas dua macam, yaitu perkebunan besar dan perkebunan rakyat.
1) Perkebunan besar
Perkebunan ini merupakan usaha yang ditakukan dalam skala besar dan
2) Perkebunan rakyat
masyarakat dalam skala kecil. Oleh sebab itu, perkebunan rakyat disebut
tenaga kerja sedikit hasil dari perkebunan selain digunakan sendiri yaitu
b. Sawah
1) Sawah Irigasi
3 kali.
Sawah tadah hujan adalah sawah yang memperoleh air hanya dari air
hujan yang turun ke bumi. Jenis padi yang ditanam pada jenis sawah ini
Sawah pasang surut atau sawah bencah adalah sawah yang berada dekat
dengan muara sungai atau di tepi pantai. Padi ditanam pada waktu surut.
4) Sawah Bencah
Sawah lebak adalah sawah yang ditanami padi dan berada pada kiri dan
kanan sungai.
c. Ladang
membuka hutan. Setelah diusahakan dua atau tiga kali, lahan ini ditinggalkan.
a. Pertanian rakyat
Adalah pertanian yang diusahakan oleh rakyat Pertanian ini bertujuan untuk
lokal. Ciri-ciri: modal kecil, lahan sempit, dikelola sederhana, tenaga kerja
b. Pertanian Besar
BUMN. Pertanian ini bertujuan untuk keperluan ekspor atau bahan baku
industri. Ciri-ciri: modal usaha besar, lahan luas, dikelola secara modern.
jenis palawija (ketela pohon, ketela rarnbat, umbi-umbian, kacang tanah, dan
lain) dan tanaman perkebunan tahunan (kopi, karet coklat, dan lain-lain)
Subsidi pupuk juga menjadi elemen yang begitu penting bagi produksi petani.
Semakin bagus pupuk yang digunakan, maka hasil pertanian yang diperoleh akan
semakin bagus. Pemerintah mulai memberikan subsidi harga pupuk sejak tahun
14
khususnya pada usaha tani tani padi yang merupakan pelengkap input produksi
terhadap varietas unggul. Dengan memberikan pupuk yang lebih banyak sampai
batasan tertentu, akan meningkatkan produksi beras, disamping itu subsidi harga
pupuk dimaksudkan juga untuk lebih mengefisiensikan transfer sumber daya dari
dukungan penyediaan pupuk yang memenuhi prinsip 6 tepat yaitu : jenis, jumlah,
harga tempat, waktu dan mutu. Untuk membantu petani dalam mendapatkan
subsidi pupuk.
Mencabut:
Menetapkan:
Pasal I
subsidi dari Pemerintah untuk kebutuhan petani yang dilaksanakan atas dasar
program Pemerintah.
2. Pupuk non subsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya di luar
Petrokimia Gresik.
6. Distributor adalah badan usaha yang syah ditunjuk oleh Produsen untuk
bersubsidi dalam partai besar untuk dijual kepada Konsumen akhir melalui
Pengecernya.
7. Pengecer adalah perorangan atau badan usaha yang ditunjuk oleh Distributor
8. Lini I adalah lokasi gudang pupuk di wilayah pabrik pupuk dalam negeri atau
10. Lini III adalah lokasi gudang Distributor pupuk dan atau Produsen di wilayah
Distributor.
12. Harga Eceran Tertinggi disingkat HET adalah harga tertinggi pupuk Urea,
SP-36, dan ZA dalam kemasan 50 kg dan atau 20 kg untuk NPK yang dibayar
Pasal 2
Pertanian.
Pasal 3
2. Jenis-jenis pupuk yang dimaksud pada ayat (l) wajib memenuhi persyaratan
terutama untuk industri pupuk non subsidi yang bersaing sempurna. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan penghasil pupuk non subsidi yang ada
dan layanan bagi konsumen yang semakin baik Sehingga dengan kondisi ini
perusahaan pupuk akan memiliki daya saing untuk berkompetisi dengan lainya.
Menurut UU No. 45 Tahun 2007 tentang APBN 2008, subsidi adalah alokasi
menjual, mengekspor, atau mengimpor barang dan jasa yang memenuhi hajat
hidup orang banyak sedemikian rupa sehingga harga jualnya dapat dijangkau oleh
18
Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000), subsidi adalah
kegiatan usaha atau perorangan oleh pemerintah. Subsidi dapat bersifat langsung
(dalam bentuk uang tunai, pinjaman bebas bunga dan sebagainya), atau tidak
yang akan menambah pendapatan pihak penerima subsidi. Dari uraian diatas,
yang dimaksud dengan subsidi harga pupuk dalam penelitianini adalah subsidi
Pasal 3
(l) Pupuk Bersubsidi diperuntukan bagi Petani yang mengusahakan lahan dengan
total luasan maksimal 2 (dua) hektar atau Petambak dengan luasan maksimal
(2) Pupuk Bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dan (2) tidak
Pasal 4
menurut jenis, jumlatr sub sektor, provinsi, dan sebaran bulanan sebagairnana
Pasal 5
Pasal 6
lebih lanjut menurut kecamatan, jenis, jumlah, sub sektor, dan sebaran
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 10
berlaku.
21
Kelompoktani.
dimaksud pada ayat (6) dilakukan sesuai Petunjuk Pelaksanaan Verifikasi dan
Direktur Jenderal.
Pasal 11
berlaku.
23
Pasal 12
sebagai berikut:
3) HET Pupuk Bersubsidi sebagaimana dimaksud pala ayat (2) berlaku untuk
3. Pupuk ZA : 50kg;
Pasal 14
terhadap pengadaan dan penyaluran Pupuk Bersubsidi dari Lini I sampai Lini
Jenderal.
G. Landasan Teori
Fungsional
waktu melainkan statis. Veeger, Karel J (1993 : 87), Gerhard dan Jean Lenski
fungsi laten, fungsi manifest, dan keseimbangan. Asumsi dasarnya adalah bahwa
kalau tidak fungsional terhadap yang lain maka struktur itu tidak akan ada atau
akan hilang dengan sendirinya. Penganut teori ini adalah Robert K. Merton dan
Talcott Parson.
Penganut teori ini hanya cenderung untuk melihat kepada sumbangan suatu sistem
peristiwa terhadap system yang lain dan karena itu mengabaikan bahwa suatu
dalm suatu system social. Secara ekstrim teori ini beranggapan bahwa semua
peristiwa dan semua struktur adalah funsional bagi masyarakat. Dengan demikian
secara perlahan-lahan dalam masyarakat. Kalau terjadi konflik penganut teori ini
H. Kerangka Pikir
besar terhadap pertanian khusnya para pelaku ekonomi dan para petani. Subsidi
subsidi pupuk atau suntikan subsidi pupuk harus diawasi dengan baik supaya
Dapat dilihat bahwa pemberian subsidi pupuk masih belum tergali secara
pupuk. Selain itu terkadang dari pihak penyalur pupuk atau pengecer pupuk selalu
memanfaatkan momen ini sehingga pupuk yang diberi kepada petani terkadang
mengalami harga yang tidak sesuai dari harga yang ditetapkan oleh pemerintah.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis mix method dengan
KONDISI PETANI
SUBSIDI PUPUK
EFEKTIVITAS PROGRAM
SUBSIDI PUPUK
A. Tipe Penelitian
bersangkutan sebelum dan sesudah adanya pabrik sawit berdiri. Tipe penelitian
Menurut Nawawi dan Martini Hadari (1995 : 208), penelitian kualitatif objeknya
adalah manusia. Objek itu diteliti dalam kondisi sebagaimana adanya atau dalam
keadaan sewajamya dan secara naturalistik (cultural setting). Oleh karena itu
dilakukan.
adalah metode dalam meneliti objek suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau
kelas pristiwa pada masa sekarang. Penelitian deskriptif sebagai perelitian yang
Dari uraian tersebut metode deskriptif di anggap relevan untuk digunakan dalam
penelitian ini karena dapat menggambarkan keadaan objek yang ada pada masa
data yang diperoleh dari penelitian dengan mengunakan tabel tunggal yang dapat
B. Operasionalisasi Konsep
Konsep penelitian menjadi batasan terhadap study yang akan diteliti. Melalui
Hal ini untuk msrnbatasi study pada bidang penelitian. Tanpa ada Konsep
penelitian maka peneliti akan terjebak dengan banyaknya data yang diperoleh di
29
lapangan. oleh karena itu, konsep penelitian mempunyai peranan sangat penting
dengan cara peningkatan pendapatan. Dalam penelitian ini peneliti hanya akan
1. Populasi
sedangkan menumt IB. Mantra dan Kasto dalam Marsi Singarimbun dan Sofyan
Efendi (1995), populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisa yang cirri-cirinya
akan diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah 1.719 jiwa merupakan jumlah
30
2. Informan
informan yang dianggap mengetahui informasi dan perm secara mendalam serta
D. Lokasi Penelitian
pekon lainnya.
melakukan setiap bentuk penelitian. oleh karena itu, berbagai hal yang
pahami oleh setiap peneliti adapun teknik pengumpulan data yang akan di
partanyaan yang diajukan kepada informan. Hal ini dimaksudkan agar pertanyaan
mengernbangkan pertanyaan serta suasana tetap terjaga agar terkesan dialogis dan
Informal.
2. Observasi
fenomena yang dijadikan objek pengamatan. Teknik ini dapat mendukung data
apakah data yang akan diberikan responden sesuai dengan kadaan sebenarnya.
32
3. Studi Pustaka
artikel, intemet, maupun tulisan ilmiah lainnya yang terkait dengan penelitian ini.
Teknik analisa data yang diguakan dalam penelitian ini adalah dengan
Data yang diperoleh dari wawancara mendalam diolah dan dianalisis secara
kualitatif dengan cara reduksi dan interpretasi. Datayang di kumpul ditulis dalam
penelitian.
hal-hal penting dicari tema dan polanya lalu disusun secara sistematis. Data
yang direduksi memberi gambaran yang tajam tentang hasil pengamatan, juga
33
dengan cara jarang sedemikian nrpa kesimpulan finalnya dapat ditarik dan
diverifikasi.
kegiatan analisis dimana penyaji data akan dibatasi dari informasi yang
BAB IV
Pada awalnya pekon Paku Negara ini masih merupakan bagian dari pekon Biha
daerah pemekeran pekon maka terbentuklah pekon Paku Negara yang diresmikan
pada tanggal 14 Juni 2007, dalam proses perjalanan nya pekon Paku Negara aktif
dalam melakukan pembangunan baik segi fisik maupun non fisik. Sejak tahun
2007 sampai sekarang Pekon Paku Negara sudah dipimpin oleh 2 orang kepala
desa yaitu Bapak Imron Hakim, dan yang sekarang Ibu Marlianti yang semuanya
sukses membawa Pekon Paku Negara menjadi lebih baik dari sebelumnya.
B. Keadaan Geografis
Secara geografis Pekon Paku Negara memiliki luas pemukiman 400ha /m2, luas
C. Struktur Organisasi
MARLIANTI
SEKERTARIS DESA
LUKMAN HAKIM
D. Kependudukan
1. Keadaan umum
Berdasarkan angka proyeksi tahun 2011, jumlah penduduk di Pekon Paku Negara
mencapai 918 jiwa sedikit lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk
perempuan yaitu 801 jiwa. Jumlah penduduk tersebut tergabung dalam 400
kepala keluarga.
40
Berdasarkan tabel diatas jumlah penduduk yang ada di Pekon Pakunegara lebih di
dominasi oleh laki-laki, yaitu berkisar 918 jiwa atau 51,20%. Sedangkan jumlah
penduduk perempuan berjumlah 801 jiwa atau 49,80%. Jumlah ini mencakup
semua golongan umur masyarakat yang tinggal di Pekon Paku Negara sampai
Penduduk pekon Paku Negara jika dilihat dari segi pendidikan nya mempunyai
tingkat pendidikan yang sangat rendah hanya dari jenjang Sekolah Dasar (SD), ke
Sekolah Menegah Atas (SMA), Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah tingkat
memiliki tingkat pendidikan yang sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari tingkat
pendidikan yang ada datas yaitu Sekolah Dasar (SD) jumlahnya 45 jiwa atau
Menengah Atas ( SMA) yaitu 9 jiwa atau 1,10% dan sisanya tidak pernah sekolah.
Sumber kehidupan seseorang dapat berasal dari berbagai macam mata pencarian
seperti PNS, TNI, Pedagang, Tani, Tukang, Buruh, Pensiunan dan lain-
sebagai Petani, Perkebunan dan PNS yang pendapatannya sudah cukup memenuhi
kebutuhan hidupnya. Untuk lebih jelasnya lagi mengenai jumlah penduduk Pekon
Paku Negara berdasarkan mata pencarian dapat dilihat pada tabel di bawah ini
pekon Paku Negara adalah petani yakni 20% dari jumlah keseluruhan penduduk
penduduk yang bekerja perkebunan 10%, dan sebagai PNS hanya 1 orang atau
0,01 %.
73
BAB VI
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
2. Petani di Pekon Paku Negara masih kurang puas dalam proses penyaluran
pupuk masih belum tepat sasaran/tidak sesuia dengan prosedur yang berlaku.
sekali melihat serta merasa diawasi. Hal ini, tentunya menjadikan petani
merasa takut jika ada oknum yang mengambil hak petani tersebut.
subsidi masih sering terjadi, akibat nya masyarakat petani merasa tidak
74
pemerintah.
yang diharapkan.
B. Saran
paham dan bisa mengerti apa itu subsidi pupuk,walaupun jangka waktu yang
di tetukan misalkan 2 bulan sekali, akan tetapi jika dilakukan rutin maka
masyarakat petani khusu nya bisa lebih paham dan mengerti tentangsubsidi
pupuk tersebut.
bisa paham apa yang di kehendaki para petani, dengan kata lain pemerintah
sehingga masyarakat petani merasa aman dan tidak takut dicurangi atau
tujuannya adalah agar petani bisa tahu siapa saja yang berhak untuk
mendapatkan subsidi pupuk sehingga subsidi pupuk tepat sasaran dan tidak
merugikan petani
tersebut agar tujuan yang diharapkan bisa lebih baik lagi dari sebelumnya.
75
DAFTAR PUSTAKA
Ritzer, George dan barry smart. 2012. Teori sosial. Bandung: nusamedia
Susila, W.R. dan B. Dradjat. 2008. Kebijakan Subsidi Pupuk Pada Subsektor
Perkebunan: Dampak Dan Pengelolaan.Diunduh pada 03 maret 2016
dari LRPI. http://www.ipard.com/art_perkebun/ jul08-05_wrs+bd.asp