Sei sulla pagina 1di 8

JurnalPenelitianFisika dan Aplikasinya (JPFA) Volume xx, Issue xx, xxxxxxxx 2018

p-ISSN: 2087-9946 DOI: 10.26740/jpfa.v?n?.p??-??


e-ISSN: 2477-1775 http://journal.unesa.ac.id/index.php/jpfa

Artikel Penelitian

The Effect of Load and Distance on Acceleration at Atwood Engines

Izmi Afifatul Azizah 1,a dan Arika2,b,

1
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya Jalan Ketintang,
Surabaya 60231, Indonesia
2
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya Jalan Ketintang,
Surabaya 60231, Indonesia

e-mail:aizmi.18071@mhs.unesa.ac.id, dan barika.18075@mhs.unesa.ac.id

Abstract
This experiment was carried out with the aim of determining the acceleration value based on the
study of kinematics and determining the moment value of inertia based on the study of dynamics
and knowing the relationship between distance and mass with the acceleration of objects. The
steps in this experiment are the first to determine point A as the starting point of a moving object.
Next, determine point B as the end point of the moving object. Then the loads of M1 and M2
whose mass has been measured are hung on the atwood machine strap. Then add additional load
that varies in M2. The manipulation variable is the distance traveled by the object or the moving
point end point (point B) and the additional load M2, the response variable is the time the object
moves from point A to point B and the control variable is the moving object, atwood, M1 and M2.
So that the results of the acceleration of objects when the distance manipulation results are the
same, but when manipulating additional masses the results are different. From the results of the
experiment it can be seen that the greater the mass given, the greater the acceleration value.
While the acceleration of objects will always be constant even though the distance traveled is
different.
Keywords: Atwood, translational motion, rotational motion, moment of inertia, and Newton's
Law

Pengaruh Beban dan Jarak terhadap Percepatan pada Mesin Atwood

Abstrak
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan nilai percepatan berdasarkan kajian
kinematika dan menentukan nilai momen inersia berdasarkan kajian dinamika serta mengetahui
hubungan antara jarak dan massa dengan percepatan benda. Langkah-langkah dalam
percobaan ini adalah yang pertama menentukan titik A sebagai titik awal benda bergerak.
1
JurnalPenelitianFisika dan Aplikasinya (JPFA)

Selanjutnya menentukan titik B sebagai titik akhir benda bergerak. Kemudian beban M1 dan M2
yang telah diukur massanya digantungkan pada tali mesin atwood. Kemudian menambahkan
beban tambahan yang bervariasi pada M2. Variable manipulasi yaitu jarak yang ditempuh benda
atau titik akhir benda bergerak (titik B) dan beban tambahan M2, variable responnya adalah
waktu benda bergerak dari titik A ke titik B dan variable kontrolnya adalah titik awal benda
bergerak, mesin atwood, M1 dan M2. Sehingga diperoleh hasil percepatan benda saat manipulasi
jarak hasilnya tetap sama, tetapi pada saat memanipulasi massa tambahan hasilnya
berbeda-beda. Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa semakin besar massa yang
diberikan maka nilai percepatannya pun semakin besar. Sedangkan percepatan benda akan
selalu konstan meskipun jarak yang ditempuh berbeda-beda.
Kata Kunci: Atwood, gerak translasi, gerak rotasi, momen inersia,dan Hukum Newton

PACS:not more than 5PACS codes


© 2018 Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA).This work is licensed under CC BY-NC 4.0
Article History: Received: xxxxx Decided to resubmit (Round 1): xxxxx Revised (Round 1): xxxxx
Approved with minor revision: xxxxx Accepted: xxxxx Published: xxxxx
Howtocite: Jatmiko B, et al. The Manuscript Template of JurnalPenelitianFisika dan Aplikasinya (JPFA).
JurnalPenelitianFisika dan Aplikasinya (JPFA). 2018; 8(1): 1-5. DOI: https://doi.org/10.26740/jpfa.

I. Pendahuluan Gerak linear yang dapat diamati adalah


Mesin Atwood merupakan alat peraga Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak
parktikum fisika yang memoelkan gerak lurus Lurus Berubah Beraturan (GLBB).
dengan bantuan katrol dan beban. Nama a. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
mesin atau peswat atwood ditemukan oleh Gerak lurus suatu objek dimana
scientis berkebangsaan Inggris yaitu George dalam gerak ini kecepatannya tetap
Atwood (1746-1807). atau tanpa ppercepatan. Sehingga
Mesin atwood terdiri dari dua buah massa jarak yang ditempuh dalam gerak
M1 dan M2 yang digantungkan pada lurus beraturan adalah kelajuan kali
ujung-ujung seutas tali yang dilewtkan waktu. Serway (2009:117)
melalui katrol atau sistem katrol. Tali
dihubungkan dengan katrol bermassa kecil 𝑠 = 𝑣 .𝑡
dan hamper bebas gesekan. Alat ini
digunakan untuk mempelajari gerak sebuah Keterangan:
bendam diantaranya yaitu menguji s = jarak tempuh (m)
hukum-hukum gerak Newton dan mengukur v = kecepatan (m/s)
besar percepatan gravitasi. t = waktu (s)
b. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Pada mesin Atwood menggunakan prinsip GLBB)
Hukum Newton Pada pesawat Atwood dapat Gerak lurus suatu objek,
diamati dua jenis gerak, yaitu gerak linear dimana kecepatannya berubah
atau translasi dan gerak rotasi. terhadap waktu akibat adanya
1. Gerak Translasi percepatan yang tetap. Akibat
Gerak translasi adalah gerak suatu adanya percepatan rumus jarak
objek yang lintasannya berupa garis lurus yang ditempuh tidak lagi linear

First andSecond Author (if more than two, it should be written“et al”) 2
JurnalPenelitianFisika dan Aplikasinya (JPFA)

melainkan kuadratik. Degan kata katrol perlu diperhitungkan. Akan tetapi


lain benda yang melakukan gerak dalam massa benda, benda yang tergantung
darii keadaan diam atau mulai pada tali jauh lebih besar daripada katrol.
dengan kecepatan aal akan Momen inersia katrol dapat diabaikan.
berubah kecepatannya karena ada Dalam hal demikian persamaan gerak
percepatan (a= +) atau sistem menjadi lebih sederhana.
perlambatan (a= - ). Pada
umumnya GLBB didasari oleh Prinsip kerja pesawat atwood
Hukum II Newton (∑F = m.a). sebenarnya gerak benda ditinjau dengan
Serway (2009:119-122) memperhatikan massa dan gaya yang
vt = vo + α.t bekerja pada benda. Hukum gaya yang
vt = vo2 + 2 α.s
2
bekerja pada benda yaitu hukum-hukum
1 Newton
s = vot + α.t2
2  Hukum I Newton
“setiap benda akan tetap diam atau
Keterangan: bergerak lurus beraturan jika tidak ada
s = jarak tempuh (m) resultan gaya yang bekerja pada benda itu”
vt = kecepatan awal (m/s) Mikrarjuddin Abdullah (2016:234-235)
vt = kecepatan akhir (m/s)
t = waktu (s) ∑F = 0
α = percepatan (m/s2)
 Hukum II Newton
2. Gerak Rotasi “percepatan yang dialami oleh
Gerak Rotasi merupakan gerak sebuah benda besarnya sebanding dengan
melingkar suatu benda pada porosnya pada besar resultan gaya yang bekerja pada
suatu lintasan melingkar. Bila sebuah benda itu, searah resultan gaya itu dan
benda mengalami gerak rotasi melalui berbanding terbalik dengan massa
porosnya, ternyata pada gerak ini akan kelembaman benda itu” Mikrarjuddin
berlaku persamaan gerak yang ekivalen Abdullah (2016:235-238)
dengan persamaan gerak linear.
Momen inersia merupakan ∑F = m.a
representasi dari tingkat kelembaman
benda yang bergerak rotasi. Momen inersia  Hukum III Newton
pada gerak rotasi bisa dianalogikan dengan “untuk setiap gaya (aksi) terdapat
massa pada gerak translasi. Sedangkan sebuah pasangan gaya (reaksi) yang
gaya pada gerak translasi dianalogikan besarnya sama dengan arahnya
dengan momen gaya pada gerak translasi. berlawanan.” Mikrarjuddin Abdullah
Jika gaya ini menyebabkan timbulnya (2016:238-240)
percepatan pada gerak trnaslasi maka
momen gaya ini yang menyebabkan Faksi = - Freaksi
percepatan sudut pada gerak rotasi.
M1 ≠ M2 maka M1 > M2
Gerak rotasi pada mesin atwood
adalah gerak pada katrol melalui porosnya.  Analisis gaya pada M1
Untuk gerak rotasi katrol, momen inersia W1 – T1 = (M1 + m)α

First andSecond Author (if more than two, it should be written“et al”) 3
JurnalPenelitianFisika dan Aplikasinya (JPFA)

Variabel Kontrol : Massa beban tambahan


 Analisis gaya pada M2 Mesin atwood, M1 dan
T2 – W2 = M2 . α M2

Jika kedua persamaan Variabel Manipulasi : Jarak titik


dijumlahkan maka akan diperoleh Variabel Respon : Waktu
persamaan:
Langkah percobaan
(W1 – W2) + (T2 – T1) = (M1 + M2 + m) Pada percobaan pertama, langkah yang
α …………1) pertama yaitu menentukan jarak titik AB pada
mesin atwood kemudian mengukur panjang
 Analisis gerak katrol jarak dari titik. Menimbang beban tambahan
dan beban silinder menggunakan neraca.
∑F . R = I . α Memasang beban silinder pada mesin atwood.
Memasang beban tambahan pada silinder 2
sehingga diperoleh atau m2 kemudian amati pergerakan yang
α
(T1 – T2) = I . ……………….2) terjadi dan ukur waktu yang dibutuhkan
R2
dengan stopwatch. Ulangi percobaan
sebanyak data manipulasi yang diinginkan.
Dari persamaan 1 dan 2 maka diperoleh Pada percobaan kedua, memberikan beban
tambahan yang sama selama percobaan,
((M1 + m) − M2 ) g kemudian atur jarak titik pada mesin atwood.
α= I
(M1 + 𝑚 + M2 ) + Kemudian amati pergerakan yang terjadi dan
𝑅2
ukur waktu yang dibutuhkan menggunakan
stopwatch. Ulangi percobaan sebanyak data
II. Metode Penelitian manipulasi yang diinginkan.

Alat dan bahan : III. HASIL DAN DISKUSI


1. Kit mesin atwood 1 buah
2. Beban tambahan 5 buah
3. Beban silinder 2 buah
4. Mistar 1 buah
5. Stopwatch 1 buah
6. Neraca 1 buah
7. Benang 1 buah

Variabel percobaan
 Percobaan I
Variabel Kontrol : Mesin atwood, titik A,
jarak AB, M1 dan M2
Variabel Manipulasi : Massa beban
tambahan
Variabel Respon : Waktu

 Percobaan II
First andSecond Author (if more than two, it should be written“et al”) 4
JurnalPenelitianFisika dan Aplikasinya (JPFA)

Table 1. Hasil percobaan ke 1 dengan vaariabel manipulasi beban tambahan.

Per. Massa Waktu Waktu rata Percepatan Momen Inersia


Ke- Tambahan rata
1 1 lempengan 3,070s 3,090 s 0,030 m/s2 0,210
3,080 s
3,120 s
2 2 lempengan 2,180 s 2,097 s 0,077 m/s2 0,210
2,050 s
2,060 s
3 3 lempengan 0,840 s 0,840 s 0,485 m/s2 0,230
0,860 s
0,820 s
4 4 lempengan 0,600 s 0,567 s 1,059 m/s2 0,240
0,560 s
0,600 s
5 5 lempengan 0,400 s 0,400 s 2,125 m/s2 0,250
0,300 s
0,500 s

Tabel 2. Hasil percobaan ke-2 dengan manipulasi Jarak AB

Per. Jarak Titik Waktu Waktu rata Percepatan Momen Inersia


Ke- rata
1 45 cm 1,39 s 1,400 s 0,459 m/s2 0,239
1,41 s
1,40 s
2 50 cm 1,42 s 1,506 s 0,440 m/s2 0,239
1,45 s
1,55 s
3 55 cm 1,56 s 1,560 s 0,452 m/s2 0,240
1,58 s
1,57 s
4 60 cm 1,63 s 1,656 s 0,437 m/s2 0,239
1,68 s
1,66 s
5 65 cm 1,74 s 1,740 s 0,430 m/s2 0,239
1,76 s
1,76 s

First andSecond Author (if more than two, it should be written“et al”) 5
JurnalPenelitianFisika dan Aplikasinya (JPFA)

Analisis
Dalam menentukan nilai percepatan
berdasarkan kajian kinematika yaitu dengan
melihat gerak yang terjadi pada mesin atwood.
Dalam mesin atwood terdapat dua gerak yaitu
gerak translasi atau linear dan gerak rotasi.
Gerak linear yang diamati adalah Gerak Lurus
Berubah Beraturan. Sedangkan gerak rotasinya
adalah gerak katrol melalui porosnya, untuk
gerak ini momen inersia katrol perlu
dilihat/dipertimbangkan. Faktor yang
mempengaruhi percepatan gerak benda adalah
gaya yang diberikan dan massa tambahan yang Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui
diberikan pada M1. bahwa semakin besar nilai jarak yang ditempuh,
Secara dinamika, momen inersia dapat maka waktu yang dibutuhkan akan semakin
dicari dengan cara hasil jumlah massa benda besar. sehingga dipeoleh grafik jarak terhadap
dikali kuadrat dari jari-jari. Besar momen percepatan sebagai berikut.
inersia ini bergantung bentuk benda dan posisi
sumbu putar tersebut.
Perbedaan kajian kinematika dengan Grafik Hubungan Jarak Terhadap
Percepatan
kajian dinamika yaitu dari gaya yang mana
kajian kinematika hanya berkonsep pada
bagaimana gerak dapat terjadi tanpa 1
mempedulikan penyebab dari gerak tersebut. 0.8
Percepatan (m/s2)

Sedangkan kajian dinamika menganalisis 0.6


seluruh penyebab yang membuat benda 0.4
0.2 y = -0.22x + 0.567
bergerak. R² = 0.4144
0
Pada pesawat atwood terdapat hubungan
0 0.5 1
massa tambahan terhadao waktu yang mana
semakin berat beban yang diberikan disalah Jarak (m)

satu tali maka semakin cepat gerakkan tali yang


akan turun. Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa
Sedangkan hubungan jarak titik dengan percepatan selalu tetap meskipun jaraknya
waktu berbanding lurus.jadi jika jarak semakin berubah.
jauh maka waktu yang dibutuhkan oleh benda
untuk bergerak juga akan semakin besar, Sedangkan dibawah ini grafik hubungan antara
massa tambahan terhaadap waktu
Berdasarkan table di atas dapat diperoleh grafik
sebagai berikut.

First andSecond Author (if more than two, it should be written“et al”) 6
JurnalPenelitianFisika dan Aplikasinya (JPFA)

percepatan benda saat jarak titiknya


dimanipulasi juga ada sedikit perbedaan.
Padahal jika ditinjau dari teori bahwa pada
jarak yang berbeda percepatan suatu benda
adalah sama kecuali jika massanya yang
dimanipulasi maka percepatannya akan
berbeda.
Ada beberapa faktor yang
menyebabakan data tidak akurat yaitu ketika
menggunakan stopwatch , yang mana ketika
menekan stopwatch lebih dulu ataupun ketika
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa benda sudah melalui titik B stopwatch tidak
hubungan antara massa beban dengan waktu segera dimatikan, kemacetan yang terjadi pada
adalah berbanding lurus. Sehingga grafik katrol mesin atwood, titik B yang sedikit lebih
percepatannya dianalisis dalam grafik dibawah miring sehingga membuat beban silinder
bertabrakan dengan plat.

GRAFIK HUBUNGAN MASSA


IV. Penutup
TERHADAP PERCEPATAN
Kesimpulan
4 Dari hasil percobaan yang telah dilakukan
percepatan m/s2)

y = 0.672x - 1.422
2 maka dapat disimpulkan bahwa:
R² = 0.9517
0 1. Didapatkan nilai momen inersia
0 2 4 6 berdasarkan kajian dinamika yaitu sebesar
-2
massa tambahan (gram)
0,228 kg.m2 (untuk percobaan pertama)
dan bernilai 0,239 kg.m2 (untuk percobaan
DISKUSI kedua).
Pada percobaan yang telah dilakukan dapat 2. Didapakan nilai percepatan berdasarkan
diketahui bahwa besarnya nilai momen inersia kajian kinematika yaitu sebesar 0,443 m/s2
dapat ditinjau dari kajian dinamika yang mana (untuk percobaan kedua) dan pada
terlebih dahulu mengetahui percepatan benda percobaan pertama berbeda karena
tersebut. Karena tidak ada alat yang dapat
bergantung pada massa tambahan yang
digunakan untuk mengukur besarnya omen
diberikan.
inersia pada benda. Sehingga terlebih dahulu
mengolah data yang telah didapatkan untuk 3. Semakin besar massa yang diberikan maka
mendapatkan nilai momen inersia. percepatan benda juga akan semakin besar.
Hasil Percobaan 1 dan percobaan 2 tetapi percepatan akan tetap konstan
didapatkan nilai momen inersia yang hampir meskipun jarak yang ditempuh benda
sama. Tetapi, apabila massa yang dimanipulasi berbeda-beda.
pada percobaan 1 hasilnya akan sedikit ada
selisih. Hal ini dikarenakan oleh beberapa
faktor yaitu ketika menghitung waktu tempuh Saran
benda saat mencapai titik B atau jarak yang Untuk praktikan selanjutnya sebaiknya
dikontrol tidak tepat atau tidak akurat. diharapkan untuk lebih hati-hati dan teliti
Hasil Percobaan 2 perhitungan ketika M dua akan melewati plat yang
2

First andSecond Author (if more than two, it should be written“et al”) 7
JurnalPenelitianFisika dan Aplikasinya (JPFA)

berlubang pada saat melepaskan M1. Karena [1] Tipler, Paul A. 1989 Fisika untuk Sains
beban silindernya bisa tidak langsung melewati dan Teknik Jilid 1. Penerjemah: Lea
lubang, akan tetapi bisa berbenturan terlebih Prasetio.
dahulu. Saat terjadi hal yang demikian waktu [2] Jakarta : Erlangga
yang tercatat tidak boleh dicantumkan karena [3] Hasanah, Retno.2001. Fisika Dasar 1.
nilainya tidak akurat, sehingga harus Surabaya. UNESA University Press
mengulanginya lagi. [4] Giancolli, Douglas C. 2001. Fisika
Jilid 1. Jakarta : Erlangga
[5] Resnicle, Haliday. 1985. Fisika. Jakarta :
Erlangga
[6] Abdullah, Mikrajuddin.2006.Fisika
Dasar 1. Bandung : Institut Teknologi
DAFTAR PUSTAKA Bandung

First andSecond Author (if more than two, it should be written“et al”) 8

Potrebbero piacerti anche