Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
net/publication/281536487
CITATIONS READS
0 587
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
CO2 Removal From Natural Gas Using Monoethanolamine (MEA) In Packed Absorber View project
Simulasi Matlab Untuk Mengitung Nilai Koefisien Transfer Massa (KLa) View project
All content following this page was uploaded by Didiek Hari Nugroho on 07 September 2015.
Abstrak
Kolom gelembung pancaran merupakan salah satu alat perpindahan massa antara fasa gas
dan cair. Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari pengaruh nozzle terhadap aspek
hidrodinamika antara lain: kedalaman penetrasi gelembung (Z), holdup gas (g), dan laju alir
volumetrik gas entrainment (Ql) yang terjadi dalam kolom gelembung pancaran. Variabel
proses yang dipelajari antara lain laju alir volumetrik cairan (10-50 L/menit), ukuran diameter
nozzle (0,008-0,0127 m), dan tinggi nozzle (0,125-0,25 m). Hasil penelitian memperlihatkan
bahwa ukuran diameter nozzle semakin kecil dan laju alir volumetrik cairan yang semakin
besar menghasikan laju alir volumetrik gas entrainment, holdup gas, dan kedalaman
penetrasi gelembung yang semakin besar.
Kata kunci: Kolom gelembung pancaran, kedalaman penetrasi gelembung, holdup gas, gas
entrainment
Abstract
Jet bubble column is one of gas-liquid mass transfer means. The purpose of this research is to
study the effects of nozzle on the hydrodynamic aspect; the depth of bubble penetration (Z),
gas holdup (g), and volumetric flow rate of gas entrainment (Ql) in the jet bubble column.
Process variables studied are as follows: fluid volumetric flow rate (10-50 L/min), the size of
nozzle diameter (0.008 to 0.0127 m), and height of nozzle (0.125-0.25 m). The results
showed that the smaller nozzle diameter and fluid volumetric flow rate generate increasingly
large volumetric flow rate of gas entrainment, gas holdup, and the depth of bubble
penetration.
Keywords: jet bubble column, depth of bubble penetration, gas holdup, gas entrainment
84
Didiek Hari Nugroho dkk. / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 10 No. 2
cairan cukup tinggi, gelembung-gelembung 0,0127 m, tinggi nozzle (Hn) pada 0,125;
udara akan tertarik ke bawah, yaitu 0,15; 0,2; dan 0,25 m, dan laju alir
mengikuti gerakan cairan dan kemudian volumetrik cairan (Ql) pada 10, 15, 20, 25,
akan naik ke permukaan cairan tersebut. 30, 35, 40, 45, 50 L/menit. Bentuk nozzle
ditunjukkan pada Gambar 2 dengan sudut
Aliran cairan yang pelan tidak akan kontraksi nozzle () 90o.
membentuk jumlah gelembung udara yang
signifikan, tetapi aliran yang lebih cepat
akan membentuk gelembung-gelembung
yang dapat menimbulkan awan gelembung
(Setiadi dkk., 2008). Pada fenomena
tersebut akan terjadi suatu proses
perpindahan massa udara ke dalam cairan.
Kecepatan aliran cairan ini juga sangat
bergantung kepada bentuk nozzle, diameter
nozzle, dan jarak nozzle dengan permukaan
air (Ide dkk., 2001; Ito dkk., 2000;
Yamagiwa dkk., 1989).
2. Metodologi
85
Didiek Hari Nugroho dkk. / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 10 No. 2
(4)
CD log E log
sinθ0,28
Gambar 3. Pengaruh diameter nozzle terhadap kedalaman penetrasi gelembung pada berbagai laju
volumetrik cairan (Ql) dan tinggi nozzle (Hn= 0,15 m) konstan
86
Didiek Hari Nugroho dkk. / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 10 No. 2
0,65
Dn = 0,008m
0,60
0,50
0,45
0,40 Hn [m]
∆ 0,125
0,35 □ 0,15
◊ 0,2
0,30 R2 = 0,914-0,981
O 25
10 15 20 25 30
Gambar 4. Pengaruh tinggi nozzle terhadap kedalaman penetrasi gelembung pada berbagai laju
volumetrik cairan (Ql) dan diameter nozzle (Dn= 0,008 m) konstan
Dn LN A B C D E
No
(m) (m) (-) (-) (-) (-) (-)
87
Didiek Hari Nugroho dkk. / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 10 No. 2
menumbuk cairan stagnan yang berada perhitungan, dapat dibuat profil holdup gas
dalam kolom semakin besar. untuk kecepatan pancaran cairan pada
ukuran diameter nozzle yang berbeda dan
Persamaan kedalaman penetrasi gelem- pada tinggi nozzle terhadap cairan (Hn)
bung untuk diameter (Dn) 0,008 m dan 0,125 m.
(Ln) 0,024 m adalah:
Gambar 6 diperoleh profil holdup fasa gas
Z Dn model 0,76Ln Dn 5,6401Hn Dn 0,1154 akan semakin besar untuk kecepatan
2
pancaran cairan yang semakin tinggi pada
3,79331,2347logFr0,3834logFr ukuran nozzle yang tetap. Begitu juga
10
dengan ukuran diameter nozzle yang
Perbandingan kedalaman penetrasi gelem- semakin kecil akan menghasilkan holdup
bung (Z/Dn) model dengan percobaan dapat fasa gas semakin besar. Hal ini disebabkan
dilihat pada Gambar 4. oleh energi yang menumbuk cairan dalam
kolom downcomer semakin besar, sehingga
Berdasarkan Gambar 5 terlihat tingkat mengakibatkan tekanan statik pada ke-
kesalahan relatif penetrasi maksimum dalaman cairan semakin besar (tumbukan
gelembung udara hasil eksperimen semakin dalam). Begitu juga dengan
terhadap model adalah ± 10%, hal ini semakin kecilnya ukuran diameter nozzle
berarti korelasi kedalaman penetrasi akan berpengaruh terhadap ukuran
maksimum gelembung udara pada model pancaran cairan. Dengan semakin kecilnya
hampir sama dengan hasil percobaan. ukuran pancaran cairan maka kedalaman
tumbukan semakin besar dan arus pusaran
3.2 Holdup Gas dan Gas Entrainment semakin intensif.
Gambar 6. Pengaruh diameter nozzle terhadap holdup gas; pada berbagai laju volumetrik cairan dan
tinggi nozzle (Hn = 0,125m) konstan
88
Didiek Hari Nugroho dkk. / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 10 No. 2
0,200
Dn = 0,008m
0,160
0,080
Hn [m]
∆ 0,125
□ 0,15
0,040
◊ 0,2
O 0,25
0,000
10 15 20 25 30
Laju Volumetrik cairan [L/menit]
Gambar 7. Pengaruh tinggi nozzle terhadap holdup gas; pada berbagai laju volumetrik cairan dan diameter
nozzle (Dn = 0,008 m) konstan
Gambar 8. Pengaruh diameter nozzle terhadap laju volumetrik gas pada berbagai laju volumetrik cairan
dan tinggi nozzle (Hn=0,25 m) konstan
89
Didiek Hari Nugroho dkk. / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 10 No. 2
Gambar 9. Pengaruh tinggi nozzle terhadap laju volumetrik gas pada berbagai laju volumetrik cairan dan
diameter nozzle (Dn=0,008 m) konstan
Qg/Ql
Hn [m]
∆ 0,125
□ 0,15
◊ 0,2
O 0,25
Vn [m/s]
Gambar 10. Pengaruh tinggi nozzle terhadap rasio laju alir volumetrik gas terhadap laju alir volumetrik
cairan (Qg/Ql) pada berbagai kecepatan cairan yang keluar dari nozzle (Vn) dan diameter
nozzle (Dn=0,008 m) konstan
Gambar 9 menunjukkan bahwa pada laju keluar dari nozzle, panjang jet, sudut jet,
volumetrik cairan yang semakin besar, diameter nozzle, dan sifat fisik dari cairan
tinggi nozzle tidak memiliki efek yang (Baawain dkk., 2012).
signifikan terhadap laju volumetrik gas
entrainment. Hal ini disebabkan rasio laju 4 Kesimpulan
alir volumetrik gas terhadap laju alir
volumetrik cairan yang terbentuk memiliki Berdasarkan serangkaian pengolahan data
kesamaan pada setiap kecepatan cairan dan analisis yang dilakukan pada penelitian
yang keluar dari nozzle (Gambar 10) ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ke-
(Botton dkk., 2009). Faktor yang dalaman penetrasi maksimum gelembung
mempengaruhi harga (Qg/Ql) merupakan gas/udara (Z), holdup gas (g), dan gas
parameter dasar dari kecepatan cairan
90
Didiek Hari Nugroho dkk. / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 10 No. 2
entrainment (Qg) makin besar dengan plunging jet containing small bubble,
makin kecilnya diameter nozzle (Dn). Journal Chemical Engineering
Kedalaman penetrasi maksimum gelem- Science, 55, 6225-6231.
bung gas/udara (Z), holdup gas (g), dan
gas entrainment (Qg) makin besar dengan Ito, A., Yamagiwa, K., Tajima, K., Yoshida,
makin besarnya laju volumetrik cairan (Ql). M., Ohkawa, A. (2000) Maximum
Tinggi nozzle tidak memiliki efek yang penetration depth of air bubble en-
sangat signifikan terhadap holdup gas trained by vertical liquid jet, Journal
maupun laju gas entrainment. of Chemical Enginnering of Japan, 33
(6), 898 – 900.
Ucapan Terima kasih
Kundu, G., Mukherje, D., Mitra, A. K.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada (1997) Ejector performance in a co-
pihak Direktorat Penelitian dan Pengabdian current gas-liquid downflow bubble
Masyarakat DIKTI yang telah memberikan column, Canadian Journal of Chemical
amanah kepada Kami berupa dukungan Engineering, 75, 956-963.
dana melalui Hibah Penelitian anggaran
2014. Montes, C. G., Jimenez, R. B., Sevila A.,
Bazan, C. M. (2014) Bubble formation
Daftar Pustaka in a planar water-air-water jet: Effect
of nozzle geometry and injection
Baawain, M. S., El-Din, M. G., Smith, D. W. conditions, International Journal of
(2012) Characterizing two inclined Multiphase flow, 65, 38-50
cir-cular water jets pluging into an
aeration tank, International Journal of Nugroho, D. H., Adisalamun, Machdar, I.
Multiphase Flow, 40, 158-165. (2014) Recovery of ammonia solution
from fertilizer industry wastewater by
Botton, R., Cosserat, D., Poncin, S., Wild, air stripping using jet bubble column,
G. (2009) A Simple Gas-Liquid Mass Proceeding of the 5th Sriwijaya
Transfer Jet System, Prosiding in 8th International Seminar on Energy and
World Congress of Chemical Engi- Environmental Science and Technolo-
neering, Montreal, Canada, 26 Nov gy, Palembang, Indonesia, 10-11
2009, September 2014, 102-108.
Evans, G. M. A. K Bin, P. M. Machniewski Qu, X., Goharzadeh, A., Khezzar, L., Molki,
(2001) Performance of confined A. (2013) Experimental characteriza-
pluging liquid jet bubble column as a tion of air-entrainment in a pluging
gas-liquid reactor, Chemical Enginee- jet, Journal Experimental Thermal
ring Science, 56, 1151-1157. and Fluid Science, 44, 51-61.
Harby, K., Chiva, S., Munoz-Cobo, J.L. Setiadi, Nita, T.H., Hantizen, Dijan, S.
(2014) An Experimental study on (2008) Studi absorbsi CO2
bubble entrainment and flow menggunakan kolom gelembung
characte-ristics of vertical plunging berpancaran jet (jet bubble column),
water jets, Journal Experimental Makara, Teknologi, 12(1), 31-37.
Thermal and Fluid Science, 57, 207-
Yamagiwa, Kazuaki, Ohkawa, A. (1989)
220.
Technique for measuring gas holdup
in a downflow bubble column with gas
Ide, M., Uchiyama, H., Ishikura, T. (2001)
entrainment by a liquid jet. J. Ferm.
Mass transfer characteristics in gas
Bio-eng., 68(2), 160-162.
bubble dispersed phase generated by
91