Sei sulla pagina 1di 7

PENGEMBANGAN USAHA ANEKA KERIPIK MELALUI ONE VILLAGE ONE

PRODUCT DI KECAMATAN KENDAL


KABUPATEAN NGAWI PROVINSI JAWA TIMUR

Endang Murti1 dan Zulin Nurchayati2


1
Dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka
Madiun
2
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun

Email : endangmurti@unmer-madiun.ac.id

Abstract. Business Group Aneka Keripik Durian Karanggupito Village and Business Group Aneka
Keripik Mawar Karangrejo Village, Kendal Kabupatean District Ngawi East Java Province. Production
aspect of various chips produced need quality improvement, thickness, less crisp, less tasting seasoning,
dull label less attractive, product produced not durable food. It is necessary to transfer the knowledge of
small business management extension and skill in the form of training of various varieties of flavor chips,
as well as durable kripik quality, PIRT license, trademark is expected to be a special food or superior
product of village of OVOP-based community product business in relation to community economic
empowerment through: (a) socialization and motivation of OVOP-based product business mapping, (b)
counseling and training on the quality of economic empowerment of villagers; (c) training of citizens'
business products with economic empowerment of villagers. Economic empowerment based on OVOP
approach is in line with One Village One Village Excellence Product Policy from East Java Provincial
Government through Community and Village Empowerment Office in the application, development and
utilization of appropriate technology. In line with the Strategic Plan of Universitas Merdeka Madiun.
The method of implementation in this program is counseling, instagram production skills training to
market the product, and mentoring of production and marketing activities. With the realization of
entrepreneurship training and understanding of social problems is expected to create jobs can make
social changes, especially the field of welfare and education.
Key Word : Empowerment, Economics, OVOP (one village one product).

Abstrak. Kelompok Usaha Aneka Keripik Durian Desa Karanggupito dan KelompokUsaha Aneka
Keripik Mawar Desa Karangrejo, Kecamatan Kendal Kabupatean Ngawi Provinsi Jawa Timur. Aspek
produksi aneka keripik dihasilkan perlu peningkatan kualitas, terasa tebal, kurang renyah, bumbu kurang
terasa, label kusam kurang menarik, produk dihasilkan bukan makanan tahan lama. Perlu transfer
knowledge penyuluhan manajemen usaha kecil dan pemberian skill berupa pelatihan pengolahan aneka
kripik varian rasa, serta kualitas kripik tahan lama, ijin PIRT, merek dagang diharapkan akan menjadi
makanan khas atau produk unggulan desa produk usaha warga berbasis OVOP dalam kaitan
pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui: (a) sosialisasi dan motivasi pemetaan produk usaha warga
desa berbasis OVOP, (b) penyuluhan dan pelatihan kualitas pemberdayaan ekonomi warga desa, (c)
pelatihan produk usaha warga dalam dengan pemberdayaan ekonomi warga desa. Pemberdayaan
ekonomi berbasis pendekatan OVOP sejalan dengan Kebijakan Satu Desa Satu Produk Unggulan dari
Pemerintahan Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam penerapan,
pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna. Sejalan dengan Renstra Universitas Merdeka
Madiun. Metode pelaksanaan dalam program ini adalah penyuluhan, pelatihan ketrampilan pembuatan
instagram untuk memasarkan produk, dan pendampingan aktivitas produksi dan pemasaran. Dengan
terwujudnya pelatihan kewirausahaan dan pemahaman terhadap permasalahan sosial diharapkan dapat
menciptakan lapangan pekerjaan dapat melakukan perubahan sosial terutama bidang kesejahteraan dan
pendidikan.
Key Word : Pemberdayaan, Ekonomi, OVOP (one village one product).

83
84 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 4, Nomor 1, Januari 2019, hlm. 83-89

PENDAHULUAN pemerintah diharapkan dapat meningkatkan


a. Analisis Situasi kualitas produk dengan kemasan baru, sehingga
Kondisi terkini mitra Kelompok Usaha Aneka memiliki daya saing tinggi secara gobal. Dengan
Keripik Durian Desa Karanggupito dan Kelompok berkembangnya produk khas suatu wilayah
Usaha Aneka Keripik Mawar Desa Karangrejo, tersebut. “Misi program dikembangkan dengan
Kecamatan Kendal Kabupatean Ngawi Provinsi berlandaskan kepada tiga filosofi yaitu: (1)
Jawa Timur. Permasalahannya, aspek produksi merupakan produk lokal yang mengglobal, (2)
perlu peningkatan kualitas, terasa tebal dan kurang menghasilkan produk atas kreativitas dan
renyah, bumbu kurang terasa dan label kusam dengan kemampuan sendiri, serta (3) sekaligus
kurang menarik dan produk bukan makanan mengembangkan kemampuan sumberdaya
tahan lama. Untuk menjamin kontinuitas manusia (M Arief: 2014). Bahwa kondisi
produktivitas usaha diperlukan aktivitas sebelum kelompok UMKM OVOP menggunakan
pendampingan serta solusi aspek pemasaran tehnologi usang (ketinggalan) dan tidak efisien,
berupa pembuatan blog, facebook dan instagram sehingga produk UMKM dihasilkan kurang
maupun sertifikat PIRT untuk ijin edar dan untuk mampu bersaing, pelanggan menyukai dan
menjamin keamanan produk. Dari aspek memilih produk memiliki label sertifikat seperti
manajemen, perhitungan rugi laba secara tertulis, SNI, BPOM dan MUI, dan sementara semua
pemasaran produk belum optimal, label produk produk UMKM tidak memiliki sertifikat PIRT,
keripik kurang menarik, dan belum ada ijin edar akses modal usaha terbatas, UMKM memperoleh
atau sertifikat PIRT. modal usaha dari pinjaman perbankan,
Permasalahan biasanya masyarakat hanya ketersediaan
membuat aneka keripik misalnya pisang, ketela pasar relatif terbatas, tidak ada jaringan untuk
pohon, ubi jalar, kentang, bothe, bonggol memasarkan produk dihasilkan.
pisang) untuk dijual di sekitar areal desa atau b. Permasalahan Mitra
pasar desa yang durasi perputaran pasar hanya 2 Keterbatasan dihadapi masyarakat
sampai 3 jam saja. dampaknya aneka keripik membangun usaha aneka keripik di mitra
dihasilkan hanya dibungkus plastik tipis tanpa Kelompok Usaha Aneka Keripik Durian Desa
merk serta tanpa rasa atau rasa orisinal aja. Karanggupito dan Kelompok Usaha Aneka
Sehingga secara ekonomi baik rasa, kualitas serta Keripik Mawar Desa Karangrejo, Kecamatan
tampilan kurang menarik untuk dijual. Hal ini Kendal rentan dan tidak dapat bertahan lama,
mengakibatkan kualitas aneka keripik yang karena tidak memilik ketrampilan dan
dihasilkan kadang tidak bertahan lama, muncul keahlihan mengolah keripik yang dapat dijual
rasa tengik yang diakibatkan dari kualitas dalam durasi waktu lama (tingkat ketahanan
minyak yang digunakan serta kurang fres makanan), rasa, serta kualitas rendah sehingga
(mlemplem). adanya pembatasan dalam jumlah penjualan dan
Gerakan OVOP (One Village One Product) produksi. Keterbatasan-keterbatasan tersebut
pendekatan pemberdayaan masyarakat dengan ditambah dengan relatif terhambatnya
gerakan “one village one product” (satu wilayah transportasi, yang menyebabkan jangkauan
satu produk), menjadi rujukan bagi pemerintah daerah pemasaran menjadi terbatas. Hambatan
dalam mendorong dan menumbuhkan ekonomi lain adalah lemahnya aspek kelembagaan,
rakyat. Pemberdayaan ekonomi berbasis sehingga sulit dilakukan pembinaan dan
pendekatan OVOP sejalan dengan Kebijakan pengembangan secara terpadu dan komprehensif.
Satu Desa Satu Produk Unggulan dari Implikasinya adalah lemahnya akses informasi,
Pemerintahan Provinsi Jawa Timur melalui Dinas teknologi, permodalan, dan hukum (izin merk
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten dagang). Kondisi tersebut menyebabkan
Ngawi dalam penerapan, pengembangan dan terbatasnya kemampuan masyarakat dalam
pemanfaatan teknologi tepat guna. OVOP usaha aneka keripik meningkatkan pendapatan,
sebagai suatu pendekatan dalam menggerakkan penyerapan tenaga kerja, serta tidak
ekonomi suatu wilayah melalui pengembangan maksimalnya pemanfaatan potensi sumberdaya
produk unggulan berbasis potensi lokal. Produk yang ada.
unggulan merupakan ciri kekhasan suatu daerah Dilakukan pengabdian dalam rangka
dengan keunikan budaya dan tradisinya dapat pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya
menjadi daya tarik tersendiri memungkinkan di Kecamatan Kendal kabupaten Ngawi. Setelah
untuk menjangkau aspek pemasaran yang luas. kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis
Melalui pembinaan secara intensif dari ekonomi OVOP (One Village One Product)
Pengembangan Usaha Aneka Keripik Melalui One Village One.... 85

melalu program tersebut usaha ekonomi identifikasi kelebihan dan kelemahan dari
masyarakat desa yang merupakan usaha rumahan pendekatan OVOP dalam rangka pemberdayaan
(home industri), dapat membangun mobilitas masyarakat. Untuk itu, perlu dilakukan kajian
ekonomi masyarakat pedesaan, menumbuhkan secara mendalam terkait dengan pendekatan
perekonomian masyarakat desa serta dalam OVOP terhadap pemberdayaan ekonomi
rangka membangun ekonomi pedesaan melalui masyarakat, agar dapat menjadi model yang
konsep pemberdayaan masyarakat ekonomi efektif dalam peningkatan kesejahteraan dan
pedesaan. penanganan kemiskinan sosial.
Kajian pendahulu yang sudah dilaksanakan oleh Berdasarkan Rencana Induk Penelitian
Muhammad Arief, 2014, dengan judul: (RIP), bidang kajian hormoni sosial merupakan
Implementasi Program One Village One salah satu program unggulan penelitian
Product dalam peningkatan Perekonomian Lokal Universitas Merdeka Madiun, sebagai
(Studi Pada Koperasi Agawe Makmur Di Desa perwujudan kepedulian Universitas Merdeka
Sambirembe Kecamatan Kalijambe Kabupaten Madiun terhadap pembangunan dan upaya ikut
Sragen). Hasil penelitian menunjukkan Dinas serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Koperindag dan UMKM bekerja sama dengan Serta implementasi melalui pengabdian
pihak kedua yakni BDS (Business Development pemberdayaan ekonomi masyarakat sebagai
Services) Mekar Niaga Indonesia dan PT upaya untuk menghasilkan program
GenTrade (Sragen Trading) untuk melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga
pembinaan dan pelatihan kepada pengelola pemberdayaan ekonomi masyarakat yang mampu
koperasi. Pada akhirnya program OVOP yang mewujudkan kemandirian masyarakat melalui
diimplementasikan pada koperasi agawe makmur pendekatan OVOP (one village one product).
tidak maksimal dan berakibat pada koperasi Sementara, program pemberdayaan
agawe makmur berhenti berproduksi. masyarakat yang selama ini dijalankan oleh
Sedangkan Sri Hermuningsih dan Dewi Kusuma pemerintah, belum dapat menstimulasi inisiatif,
Wardani, 2016, dengan judul: Pendekatan kreatifitas masyarakat dalam memanfaatkan
OVOP (one village one product) sebagai program potensi lokal sebagai unit kegiatan usaha mandiri
pengembangan dan kebijakan IKM dan UMKM masyarakat pedesaan. Berdasarkan Permendagri
dengan keunggulan Daerah, dengan SIMPULAN RI Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader
DAN SARAN: (1). Sampai dengan tahun 2011 Pemberdayaan Masyarakat, dinyatakan bahwa
Kementrian Koperasi dan UKM RI memperluas pemberdayaan masyarakat adalah suatu
produk unggulan OVOP bahkan lebih satu strategi yang digunakan dalam pembangunan
produk di 100 titik di 33 provinsi berbasiskan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan
peningkatan mutu dan daya saing agar produk kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan
unggulan itu bernilai tambah melalui industri bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
pengolahan/procsesing (value chain), Pendekatan pemberdayaan yang dimaksudkan
pengepakan, perluasan jaringan pemasaran secara pemerintah, adalah pembangunan masyarakat
integrasi dan lain- lain hingga tahun 2014. (2). yang diorientasikan pada upaya peningkatan
Produk unggulan lokal menjadi tuan di negeri kemampuan masyarakat, agar masyarakat
sendiri tetapi agar bisa mendunia, harus dipacu memiliki kemampuan daya saing serta
berbasiskan mutu dan daya saing. Hal ini bisa mendorong terwujudnya kemandirian
melalui proses industri pengolahan/ procesing masyarakat dalam menghadapi berbagai
(value chain) di dekat wilayah basis usaha seperti persoalan- persoalan sosial yang terjadi.
produk unggulan agro-industri pertanian, Dengan demikian, pemberdayaan
perkebunan, atau produk unggulan lainnya seperti masyarakat sebuah pendekatan pembangunan
objek pariwisata dengan agro-wisata. pagelaran yang bersifat “people-centered, participatory,
budaya/peradaban dan kerajinan berbasis budaya empowering, and sustainable. People centered,
tradisional melalui pendekatan OVOP. (3). dimana pemberdayaan masyarakat harus
Kegiatan pembinaan dilaksanakan secara lebih berorientasi pada penguatan kapasitas sumber
prioritas dan terfokus pada wilayah tertentu dan daya manusia, sehingga masyarakat memiliki
pasar tertentu sehingga hasil yang dicapai dari kemampuan dalam mendayagunakan potensinya
pembinaan tersebut terukur, akuntabilitas dapat untuk memanfaatkan potensi yang ada guna
dipertanggungjawabkan, efektif dan efisien serta mendukung aktifitas sosialnya. Participatory,
sesuai selera dan standat pasar (marketable ) atau pemberdayaan lebih menekankan pada usaha
buyer. memberikan ruang dan kesempatan untuk terlibat
Dari kajian diatas, masih bersifat dalam proses penyusunan program pembangunan.
86 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 4, Nomor 1, Januari 2019, hlm. 83-89

Sementara banyak program pembangunan yang Strategi pemberdayaan masyarakat


lebih dominan nuansa kepentingan elit selama ini, belum dapat menunjukkan tanda-
dibandingkan dengan kepentingan masyarakat, tanda keberhasilan yang signifikan dalam
akibatnya program pembangunan kurang mendorong peningkatan kehidupan masyarakat
mendapatkan dukungan masyarakat, karena pedesaan, berbagai pembinaan dan pelatihan
kurang menyentuh essensi dari kebutuhan yang dijalankan melalui program pemerintah
masyarakat pada umumnya. Melalui kesempatan desa belum mampu mendorong masyarakat untuk
masyarakat untuk berpartisipasi diharapkan mendayagunakan kemampuannya dalam
bahwa program pembangunan yang akan mendukung usaha secara mandiri. Pendekatan
dijalankan benar-benar sesuai dengan kebutuhan OVOP (One Village One Product), yang menjadi
masyarakat dan sekaligus menjadi solusi untuk gagasan dan sekaligus diperkenalkan oleh
mengatasi masalah-masalah sosial yang dihadapi Morihiko Hiramatsu, seorang mantan pejabat
masyarakat. Empowering, sifat pemberdayaan MITI yang terpilih menjadi Gubernur Oita pada
harus ditekankan pada upaya pendayagunaan tahun
sumber daya masyarakat melalui berbagai 1979. Pada masa jabatannya diorientasikan untuk
pelatihan-pelatihan untuk mentranformasi mengentaskan kemiskinan warganya melalui
pengetahuan dan tehnologi tepat guna menunjang penerapan pembangunan wilayah dengan basis
penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat. pada pengembangan potensi lokal untuk
Sedangkan sustainable, dimaksudkan mendorong nilai tambah agar memiliki
memberikan perlindungan masyarakat melalui kemampuan daya saing dengan produk-produk
berbagai kebijakan yang dapat memperkuat basis lain di perkotaan. Melalui pemberdayaan ini
pengembangan usaha masyarakat. Menurut diharapkan dapat mendorong dan memotivasi
Sumardjo (1999) dalam Sri H dan Dewi K masyarakat untuk lebih berkreatifitas dalam
menyebutkan ciri-ciri warga masyarakat berdaya memanfaatkan potensi yang ada. Pendekatan ini
yaitu: telah menginspirasi pemerintah dalam
1. Mampu memahami diri dan potensinya, mengimplementasikan pendekatan OVOP di
mampu merencanakan (mengantisipasi Indonesia tepatnya dimulai pada tahun 2008,
kondisi perubahan ke depan) yang bertujuan untuk mengembangkan produk
2. Mampu mengarahkan dirinya sendiri industri kecil dan menengah agar memiliki
3. Memiliki kekuatan untuk berunding kemampuan daya saing secara global. Dengan
4. Memiliki bargaining power yang memadai peningkatan usaha kecil dan menengah tersebut,
dalam melakukan kerjasama yang saling diharapkan dapat mendorong peningkatan nilai
menguntungkan, dan tambah usahanya dan meningkatkan pendapatan
5. Bertanggungjawab atas tindakannya dan kesejahteraannya. Basis utama pendekatan
(Ahmad siddiq: 2012). OVOP adalah pengembangan produk lokal
Pemberdayaan masyarakat dapat dinilai berhasil di suatu wilayah, khusus di pedesaan, sehingga
apabila, masyarakat memiliki kemampuan diharapkan dapat menumbuhkan mobilitas usaha
memahami potensi diri, serta memiliki masyarakat desa dan sekaligus memberikan
kemampuan menyusun rencana-rencana kegiatan dampak pada perkembangan ekonomi pedesaan.
dalam mengantisipasi perubahan yang akan Sasaran program OVOP, adalah sebagai berikut.
terjadi. Persoalan kemiskinan sosial, salah satu a. Kerjasama dengan berbagai pihak yang
disebabkan karena masyarakat tidak mampu saling menguntungkan.
memanfaatkan potensi yang dimiliki, sehingga b. Membangun sustainability
masyarakat kurang dapat memanfaatkan potensi (kesinambungan) berbagai aktivitas di
sumber daya alam yang tersedia dilingkungan pedesaan/daerah, yang antara lain dapat
sekitarnya. Setiap individu tentu memiliki dilaksanakan melalui manajemen rantai
kemampuan tertentu, hanya saja kemampuan suplai (supply-chain management),
yang dimiliki belum dimanfaatkan secara optimal penempatan kelembagaan koperasi dan
dalam menangkap peluang yang ada. Oleh karena peningkatan infrastruktur.
itu, pemberdayaan masyarakat harus diarahkan c. Menghasilkan peningkatan pendapatan
kepada usaha untuk memberikan stimulasi kepada dan kesejahteraan masyarakat
masyarakat pedesaan khususnya agar dapat disekitarnya.
termotivasi untuk mendayagunakan potensinya d. Meningkatkan posisi tawar (bargaining
dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dan position) terhadap pasar untuk para pelaku
menangkap peluang yang ada. usaha.
Pengembangan Usaha Aneka Keripik Melalui One Village One.... 87

Sasaran utama program OVOP adalah memasarkan produk aneka keripik


memberikan kesejahteraan masyarakat Indonesia dihasilkan produk unggulan desa.
khususnya bagi mereka yang berada di Pembuatan akun instagram, facebook
pedesaan/daerah. Pengentasan kemiskinan dan akan dibantu oleh para mahasiswa.
mengatasi pengangguran sudah menjadikan tekad 3. Pendampingan aktivitas produksi dan
pemerintah untuk menstabilkan perekonomian pemasaran. (Pendampingan aspek
nasional serta memberikan peluang bagi Usaha produksi, aspek pemasaran produk dan
Mikro, Kecil, dan Menengah berperan lebih aktif manajemen usaha. Dari aspek
dalam era globalisasi. pemasaran, mitra akan didampingi
mencari akses pasar, melalui media
METODE PELAKSANAAN online (facebook dan instagram yang
Diharapkan oleh para mitra adalah dibuat oleh mahasiswa), melalui
terselenggaranya kegiatan produktif yang koperasi mahasiswa dan serta bekerja
memberikan manfaat secara sosial dan ekonomis sama dengan Dinas Koperasi Dan
dalam menggerakkan ekonomi suatu Usaha Mikro diKabupaten Ngawi.
wilayah melalui pengembangan produk unggulan
yang berbasis potensi lokal. Produk unggulan dari HASIL DAN PEMBAHASAN
Manfaat yang sudah direalisasikan
Kecamatan Kendal merupakan ciri kekhasan
dengan mengadakan penyuluhan tujuan
daerah Kabupaten Ngawi dengan keunikan
mengubah perilaku masyarakat agar memiliki
budaya dan tradisi dapat menjadi daya tarik,
pengetahuan dan keterampilan untuk
menjangkau aspek pemasaran luas, peningkatan
menyelesaikan permasalahan dalam upaya
kualitas produk, kemasan baru, sehingga
meningkatkan kesejahteraan. Melalui
memiliki daya saing tinggi, sehingga mampu
penyuluhan sumber gagasan produk baru untuk
menopang perekonomian masyarakat dan dapat
masyarakat yang tergabung dalam Kelompok
meningkatkan pendapatan masyarakat serta
Usaha Aneka Keripik Durian dan Kelompok
sekaligus dapat mengatasi persoalan kemiskinan
Usaha Aneka Keripik Mawar, Proses
masyarakat. Hal-hal yang akan dilakukan untuk
perencanaan dan pengembangan produk dengan
mengimplementasikan solusi yang ditawarkan
melalui pelatiahan usaha pelatihan produk yang
terhadap permasalahan yang telah diuraikan,
sumber bahan bakunya ada di Desa Karangrejo,
mencakup metode-metode sebagai berikut:
dan Desa Karanggupito, kewirausahaan dan
1. Penyuluhan : (Penyuluhan sumber
berwirausaha dari perencanaan dan persiapan
gagasan bagi produk baru, Proses
bahan, penggolahan, proses produksi hingga
perencanaan dan pengembangan produk,
pengemasan, manajemen usaha : manajemen
Kewirausahaan dan Kiat sukses
keuangan (perhitungan harga pokok produksi dan
berwirusaha, Manajemen usaha, yang
penentuan harga jual), manajemen pemasaran.
mencakup: Manajemen keuangan
Hasil dari pelatihan dan pendampingan
(perhitungan harga pokok produksi dan
bagi kedua Mitra : pelatihan ketrampilan :
penentuan harga jual), Manajemen
Membuat dan mengolah aneka keripik (baik jenis
pemasaran, Pelatihan ketrampilan :
maupun rasa) : (a) Kelompok Usaha Aneka
Membuat dan mengolah aneka keripik
Keripik Durian Desa Karanggupito : membuat
(baik jenis maupun rasa), Kualitas aneka
dan mengolah Keripik Pisang, Kripik Jamur,
keripik yang enak, renyah dan tahan
Keripik Pongge Durian, Keripik Tempe
lama, Pengemasan produk aneka keripik
sedangkan (b) Kelompok Usaha Aneka Keripik
sesuai dengan standar Dinas Koperasi
Mawar Desa Karangrejo : membuat dan
dan Usaha MikroKabupaten Ngawi
mengolah Keripik Enthik (bothe), Keripik
dan mengurus Ijin memproduksi PIRT
Ketela Rasa Gadung, Keripik Bentoel, Keripik
(Produk Industri Rumah Tangga) melalui
Pegagan. Teknik persiapan, pemilihan bahan
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi,
baku serta pengolahan yang baik dan benar
membantu Hak Kekayaan Intelektuan
sehingga kualitas keripik yang dihasilkan enak
(merek dagang) bersama dengan Dinas
dan tahan lama. Pengemasan produk aneka
Perindustrian dan Perdagangan
keripik sesuai dengan standar Dinas Koperasi
Kabupaten Ngawi, Pemberian merek
dan Usaha Mikro Kabupaten Ngawi. Mengurus
aneka keripik, Desain merek aneka
Ijin memproduksi PIRT (Produk Industri Rumah
keripik, Pendaftaran merek dagang aneka
Tangga) melalui Dinas Kesehatan Kabupaten
keripik).
Ngawi. Membantu Hak Kekayaan Intelektuan
2. Pembuatan akun Instagram, Facebook
88 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 4, Nomor 1, Januari 2019, hlm. 83-89

(merek dagang) bersama dengan Dinas keripik. Pembuatan akun Instagram, Facebook
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten untuk memasarkan produk aneka keripik yang
Ngawi dalam Pendaftaran merek dagang aneka dihasilkan sebagai produk unggulan desa.

Gambar1. Kelompok Usaha Aneka Keripik Durian Desa Karanggupito

Gambar 2. Kelompok Usaha Aneka Keripik Mawar Desa Karangrejo

Manfaat Yang diperoleh setelah adanya ekonomi OVOP (One Village One Product)
kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis melalu program tersebut usaha ekonomi
Pengembangan Usaha Aneka Keripik Melalui One Village One.... 89

mengubah perilaku masyarakat khususnya tanggal. 14 Pebruari2017.


Kelompok Usaha Aneka Keripik Durian Desa Sri Hermuningsih dan Dewi Kusuma Wardani,
Karanggupito dan Kelompok Usaha Aneka 2016, dengan judul: Pendekatan OVOP
Keripik Mawar Desa Karangrejo, Kecamatan (one village one product) sebagai
Kendal memiliki pengetahuan dan keterampilan program pengembangan dan kebijakan
untuk menyelesaikan permasalahan dibidang IKM dan UMKM dengan
produksi atau pengolahan, pemasaran, merek serta keunggulan Daerah,
ijin PIRT. journal.ustjogja.ac.id/.../pende katan-
ovop-one-village-one- product-
SIMPULAN DAN SARAN DAN SARAN seba...,diakses tanggal. 14 Pebruari 2017.
Sejalan dengan Kebijakan Satu Desa Satu Permendagri RI Nomor 7 Tahun 2007
Produk Unggulan dari Pemerintahan Provinsi tentang Kader Pemberdayaan
Jawa Timur melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat dan Desa dalam penerapan,
pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat
guna. Dan sejalan dengan Renstra Universitas
Merdeka Madiun, Kabupaten Ngawi sebagai
bagian institusi menjadi wilayah pengabdian
Universitas Merdeka Madiun, memiliki tanggung
jawab secara moral dan akademis dalam upaya
untuk mendorong kemajuan desa- desa tersebut
melalui pemberdayaan ekonomi berbasis
pendekatan OVOP (one village one product),
dalam program ini adalah penyuluhan, pelatihan
ketrampilan pembuatan instagram untuk
memasarkan produk, dan pendampingan aktivitas
produksi dan pemasaran. Dengan terwujudnya
pelatihan kewirausahaan dan pemahaman
terhadap permasalahan sosial diharapkan dapat
menciptakan lapangan pekerjaan dapat
melakukan perubahan sosial terutama bidang
kesejahteraan dan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad siddiq, 2012 info-


pendampingan.blogspot.com/.../pengertia
n-dan-t...diakses tanggal. 17 Pebruari
2017.
Joseph Ndua Ngungi dan Prof.Henry Bwisa
(2013),“Factors Iinfluencing Growth of
Group OwneSmall and Medium
Enterprises:a case of one village one
product
enterprises”,administrasipublik.studentjo
ur nal.ub.ac.id/index. php/jap/article/./
651, diakses tanggal. 14 Pebruari 2017.
Muhammad Arief, 2014, dengan judul:
Implementasi Program On Village One
Product dalam peningkatan
Perekonomian Lokal (Studi Pada
KoperasiAgawe Makmu Di Desa
Sambirembe,Kecamat Kalijambe,
Kabupaten Sragen)
administrasipublik.studentjournal.ub.ac.
id/index.php/jap/article/.../651, diakses

Potrebbero piacerti anche