Sei sulla pagina 1di 14

Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah.

Volume 5 Nomor 1, Juni 2013

STRATEGI MENSINERGIKAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT


DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Strategy for Synergizing Community development Program with Local Development Program

Akmaruzzaman 1, Sumardjo 2, dan Himawan Hariyoga 3


1. Staff Perusahaan Conoco Philips Indonsia. E-mail: mpdipb@hotmail.com
2 Guru Besar Departemen Sains Komunikasi Pengembangan Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia IPB.
E-mail: sumardjo252@gmail.com
3 Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI.
E-mail: himawan_hariyoga@hotmail.com

ABSTRACT
Natuna regency is a rich area of natural resource products, but still includes underdeveloped areas in Riau
Islands Province. Local governments have to make fundamental changes in building the infrastructure aspects,
economic, and human resources to eliminate underdevelopment and reduce dependency on central government.
The aims of this research are: (1). to evaluate the effectiveness and stakeholders’ perception of the CD
program, in terms of participation and partnership; and (2) to formulate a strategy for synergizing the CD
Program of Star Energy with the local government’s development program. The analytical methods that are
used in this research are descriptive analysis and SWOT analysis. This research was undertaken in Palmatak
Sub District and Siantan Sub District of Natuna District of Kepulauan Riau Province, from June until October,
2008. The results indicated that the government stakeholders perceived that the participation of the CD
program’s beneficiaries was adequate, and that the partnership between Star Energy and the local government
was inadequate. The result of SWOT analysis suggested that Star Energy needs to focus its CD program on
sustainable activities, such as economic development and education programs. The strategy for increasing
synergy with the local development programs is to intensify communication between the company and the local
government through the formation of community development partnership forum.
Keywords: Community Development (CD), Effectiveness, Policy Strategy

ABSTRAK
Kabupaten Natuna merupakan daerah yang kaya dengan hasil sumberdaya alam, namun masih termasuk daerah
tertinggal di Provinsi Kepulauan Riau. Pemerintah Daerah harus melakukan perubahan mendasar dalam
membangun aspek infrastruktur, perekonomian, dan sumberdaya manusia untuk menghilangkan keterbelakangan
dan mengurangi ketergantungan kepada pemerintah pusat. Tujuan umum kajian ini adalah untuk (1)
mengevaluasi efektivitas dan pandangan stakeholders terhadap program tersebut dari aspek partisipasi pemanfaat
dan aspek kemitraan; dan (2) merumuskan pola kemitraan antara Perusahaan Star Energy dengan Pemerintah
Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas dalam upaya strategi perbaikan program Perusahaan Star Energy.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis SWOT. Penelitian ini
dilakukan di Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, dari
bulan Juni sampai Oktober 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah merasakan bahwa partisipasi
penerima manfaat program CD cukup memadai, dan bahwa kemitraan antara star Energy dan pemerintah daerah
tidak memadai. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa Star Energy perlu fokus pada program kegiatan CD
yang berkelanjutan, seperti program pengembangan dan pendidikan ekonomi. Strategi untuk meningkatkan
sinergi dengan program pembangunan daerah adalah dengan mengintensifkan komunikasi antara perusahaan dan
pemerintah daerah melalui pembentukan forum kemitraan pengembangan masyarakat.
Kata kunci: Pengembangan Masyarakat, Efektivitas, Strategi Kebijakan.

47

Akmaruzzaman, Sumardjo, dan Himawan Hariyoga Strategi Mensinergikan Program Pengembangan


Masyarakat dengan Program Pembangunan Daerah
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah. Volume 5 Nomor 1, Juni 2013

PENDAHULUAN dengan serangkaian konsep yang berupaya


menjembatani kesenjangan antara
Latar Belakang Perusahaan dengan komunitas lokal
sekaligus membangun tata-hubungan yang
Kabupaten Natuna adalah bagian kondusif antara keduanya. Keberadaan
dari Provinsi Kepulauan Riau yang kaya Perusahaan Star Energy yang bergerak
dengan sumberdaya alam seperti minyak dalam bidang usaha minyak dan gas bumi
dan gas bumi serta kaya dengan hasil laut di Kabupaten Natuna sangat diharapkan
berupa perikanan. Selain itu, Kabupaten ini untuk bisa membantu percepatan proses
juga terkenal dengan penghasil minyak dan pembangunan, meningkatkan
gas. Cadangan minyak bumi Kabupaten kesejahteraan masyarakat terutama yang
Natuna diperkirakan mencapai 14.386.470 berada di sekitar wilayah operasi
barel, sedangkan gas bumi 112.356.680 Perusahaan.
barel. Penduduk Kabupaten Natuna tahun Berdasarkan program perencanaan
2005 berjumlah 93.644 jiwa, dengan laju pembangunan Kabupaten Natuna, serta
pertumbuhan per tahun sebesar 4,29 menyadari adanya berbagai keterbatasan
persen. Kepadatan penduduk per km2 yang dimiliki oleh pemerintah daerah,
menurut kecamatan menunjukan bahwa maka program pengembangan masyarakat
Kecamatan Serasan menempati urutan yang dilakukan oleh Perusahaan Star
tertinggi yaitu 124,10 jiwa per km2, diikuti Energy dapat disinergikan dengan
oleh Kecamatan Midai sebanyak 123,97 program-program yang dilaksanakan baik
jiwa per km2 (Bappeda, 2007). oleh pemerintah daerah, maupun pihak
Secara umum ada tiga masalah swasta yang lain.
pokok yang berkaitan dengan Mengingat selama ini belum pernah
pembangunan di Kabupaten Natuna, yaitu dilaksanakan kegiatan penelitian tentang
masalah keterbatasan infrastruktur, peran program pengembangan masyarakat
masalah kemiskinan dan masalah (community development) dalam
sumberdaya manusia. Oleh karena itu, mendukung program pemerintah
pemerintah Kabupaten Natuna merancang Kabupaten Natuna, maka dinilai perlu
lima rencana strategis pembangunan dilakukan sebuah kajian tentang strategi
menuju Natuna Emas yaitu: (1) mensinergikan program pengembangan
meningkatan iman dan taqwa, (2) masyarakat dengan program pembangunan
meningkatkan ekonomi, (3) peningkatan daerah (kasus program community
kesehatan, (4) peningkatan pendidikan, (5) development Perusahaan Star Energy di
peningkatan penertiban penegakan hukum Kabupaten Natuna dan Kabupaten
(Bappeda, 2007). Anambas).
Tanggung jawab pembangunan
tidak bisa dipikulkan hanya kepada Perumusan Masalah
pemerintah secara keseluruhan, peran serta
pihak swasta atau Perusahaan diharapkan Kondisi kesejahteraan masyarakat
mampu memberikan kontribusi di Kabupaten Natuna pada umumnya dan
penyeimbangan struktur dunia usaha lewat Kecamatan Palmatak dan Kecamatan
program pengembangan masyarakat Siantan pada kususnya dibandingkan
(community development). Program- dengan daerah-daerah lain di Pulau Jawa,
program pemberdayaan masyarakat tergolong tertinggal. Kondisi sosial
tersebut diupayakan sinergi dengan masyarakat seperti pengetahuan, sikap, dan
program pemerintah setempat (MIGAS, keterampilan belum menunjukkan
2004). peningkatan yang berarti. Begitu juga
48 Sektor swasta seperti sektor bisnis halnya dengan kondisi ekonomi belum
pertambangan saat ini telah berkembang membaik, seperti pendapatan keluarga,

Akmaruzzaman, Sumardjo, dan Himawan Hariyoga Strategi Mensinergikan Program Pengembangan


Masyarakat dengan Program Pembangunan Daerah
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah. Volume 5 Nomor 1, Juni 2013

kebutuhan sehari-hari, lapangan pekerjaan, saling melengkapi, saling mendukung, dan


pembangunan sarana dan perkembangan saling menguntungkan antara Perusahaan
jenis usaha serta kondisi penguasaan Star Energy dengan pemerintah daerah dan
teknologi. Kondisi ini sangat memerlukan masyarakat setempat. Sehubungan dengan
penanganan yang sangat serius dari itu, pertanyaan dari kajian ini adalah
berbagai pihak, terutama sekali dari bagaimana pola kemitraan dan partisipasi
pemerintah daerah, namun harus didukung pemanfaat terhadap pengembangan
pula oleh masyarakat itu sendiri, serta masyarakat Perusahaan Star Energy.
pihak swasta dan perguruan tinggi.
Kabupaten Natuna sebenarnya Tujuan Penelitian
mempunyai aset yang besar sekaligus
merupakan kebanggaan yaitu adanya Secara umum tujuan kajian ini
perusahaan yang bergerak dibidang adalah merumuskan langkah-langkah dan
minyak dan gas bumi yang beroperasi di strategi dalam upaya mensinergikan
laut Kabupaten Natuna. Harapan
program-program community development
masyarakat dan pemerintah daerah
setempat kepada pihak perusahaan adalah Perusahaan Star Energy dengan program
supaya pihak perusahaan dapat membantu pembangunan daerah Kabupaten Natuna.
secara maksimal dalam proses percepatan Secara khusus, penulisan ini bertujuan
pembangunan. Diharapkan perusahaan untuk:
bukan saja dapat mengambil keuntungan 1. Mengevaluasi efektifitas dan
tetapi juga dapat secara bersama-sama pandangan stakeholders terhadap
berperan aktif membangun masyarakat program community development dari
setempat. Diharapkan perusahaan juga sisi partisipasi pemanfaat dan sistem
dapat menjadi mitra pembangunan dalam kemitraan.
upaya meningkatkan pendapatan ekonomi 2. Merumuskan pola kemitraan antara
rakyat, meningkatkan kesejahteraan, Perusahaan Star Energy dengan
pendidikan, kesehatan, infrastruktur Pemerintah Kabupaten Natuna dalam
sehingga dengan demikian tercipta upaya strategi perbaikan program
hubungan yang harmonis diantara berbagai community development Perusahaan
pihak. Berdasarkan permasalahan tersebut Star Energy di Kabupaten Natuna.
maka pertanyaan kajian ini adalah sejauh
mana program-program pengembangan TINJAUAN PUSTAKA
masyarakat Perusahaan Star Energy
memberikan kontribusi dalam Konsep-Konsep Pembangunan
menyelesaikan masalah-masalah sosial,
pendidikan, ekonomi, dan infrastruktur di Secara umum, kata pembangunan
Kabupaten Natuna. diartikan sebagai usaha untuk memajukan
Salah satu yang menjadi tujuan dari kehidupan masyarakat dan warganya, atau
program pengembangan masyarakat upaya untuk pemenuhan kebutuhan dasar
(community development) Perusahaan Star manusia, baik secara individual, maupun
Energy adalah untuk menciptakan kelompok, dengan cara-cara yang tidak
hubungan yang harmonis antara menimbulkan kerusakan, baik terhadap
perusahaan, masyarakat sekitar dan kehidupan sosial maupun lingkungan alam
stakeholders lainnya, sehingga terwujud (Galtung, 1980 dalam Trijono, 2007). Pada
suatu sinergi dalam pemanfaatan awalnya istilah pembangunan dipakai
sumberdaya yang dimiliki masing-masing dalam arti pertumbuhan ekonomi. Sebuah
pihak dalam rangka menciptakan sinergi masyarakat dinilai berhasil melaksanakan
diantara stakeholders. Oleh karena itu pembangunan, bila pertumbuhan ekonomi 49
diperlukan strategi dan salah satunya masyarakat tersebut cukup tinggi, yang
adalah melalui kerjasama kemitraan yang diukur adalah produktivitas masyarakat

Akmaruzzaman, Sumardjo, dan Himawan Hariyoga Strategi Mensinergikan Program Pengembangan


Masyarakat dengan Program Pembangunan Daerah
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah. Volume 5 Nomor 1, Juni 2013

atau negara setiap tahunnya. Dalam bahasa Perencanaan Pembangunan Daerah


teknis ekonominya, produktivitas ini
diukur oleh Produk Nasional Bruto (PNB) Pengertian pembangunan daerah di
atau Gross National Product (GNP) dan sini mengacu kepada penyelenggaraan
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross proses pembangunan, sejak dari
Domestic Product (GDP), dengan perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi
demikian dapat dilihat berapa produksi yang dilakukan secara partisifatoris dari
rata-rata setiap orang dari negara yang masyarakat, oleh rakyat dan untuk rakyat
bersangkutan (Budimanta, 2004). (Wrihatnolo dan Nugroho, 2006). Dalam
Pembangunan seharusnya dimensi alasan ekonomi, perencanaan
merupakan suatu proses yang saling terkait pembangunan dapat dilihat sebagai wahana
antara proses pertumbuhan ekonomi, mencapai sasaran pengentasan kemiskinan
perubahan sosial dan demokrasi politik dan sasaran pembangunan sosial secara
yang terjadi dalam lingkaran sebab akibat lebih nyata di daerah-daerah.
kumulatif. Pembangunan dapat dimaknai Secara umum perencanaan
sebagai: (1) proses perubahan sosial pembangunan daerah didefinisikan sebagai
menuju kepada tataran kehidupan proses dan mekanisme untuk merumuskan
masyarakat yang lebih baik, (2) proses rencana jangka panjang, menengah, dan
sosial yang bebas nilai, (3) upaya manusia pendek di daerah yang dikaitkan pada
yang sadar, terencana dan melembaga, (4) kondisi, aspirasi dan potensi daerah,
konsep yang sarat nilai, menyangkut dengan melibatkan peran serta masyarakat
proses pencapaian nilai yang dianut suatu dalam rangka menunjang pembangunan
bangsa secara makin meningkat, dan (5) nasional (Sumodiningrat, 2007). Dalam
pembangunan menjadi culture, specific, pembangunan daerah, pemerintah daerah
situation specific, dan time specific diharapkan mampu melakukan manajemen
(Soetarto, 2007). pembangunan daerah dengan fokus
Terdapat enam pendekatan pengembangan kawasan. Potensi wilayah
pembangunan, yaitu pendekatan diharapkan dapat dioptimalkan sehingga
pertumbuhan, pertumbuhan dan masyarakat menjadi tuan di atas
pemerataan, ketergantungan, tata ekonomi wilayahnya sendiri dalam satu entitas
baru, kebutuhan pokok, dan pendekatan kawasan pembangunan tanpa
kemandirian menurut sebagai berikut meninggalkan prinsip-prinsip
(Troeller, 1978 dalam Tonny, 2006). pembangunan.
Melalui sistem pemerintahan desentralistik
diharapkan dapat dicegah bertumpuknya Konsep-Konsep Pengembangan
kekuasaan disatu tangan, dicapainya Masyarakat
pemerintahan yang efektif dan efisien,
dapat diambil keputusan yang lebih cepat Pengembangan masyarakat
dan tepat dalam mengantisipasi problem (community development) adalah kegiatan
masyarakat lantaran perbedaan faktor- pengembangan masyarakat yang dilakukan
faktor geografi, demografi, sosial ekonomi secara sistimatis, terencana dan diarahkan
dan kebudayaan, serta dapat untuk memperbesar akses masyarakat guna
diikutsertakannya masyarakat dalam mencapai kondisi sosial, ekonomi dan
kegiatan pembangunan secara maksimal kualitas kehidupan yang lebih baik apabila
(Kaho dalam Napitupulu, 2007). dibandingkan dengan kegiatan
pembangunan sebelumnya (Budimanta,
2008). Menurut Rudito (2003), secara
hakekat, community development
50 merupakan suatu proses adaptasi sosial
budaya yang dilakukan oleh industri,

Akmaruzzaman, Sumardjo, dan Himawan Hariyoga Strategi Mensinergikan Program Pengembangan


Masyarakat dengan Program Pembangunan Daerah
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah. Volume 5 Nomor 1, Juni 2013

pemerintah pusat dan daerah terhadap Tahap awal dalam kajian ini adalah
kehidupan komuniti lokal. mengkaji peran serta pihak swasta
Tujuan dari program community (Perusahaan Star Energy) dalam
development adalah pemberdayaan keikutsertaannya membangun Natuna pada
masyarakat, bagaimana anggota dapat umumnya dengan melakukan program
mengaktualisasikan diri mereka dalam pengembangan masyarakat (community
pengelolaan lingkungan yang ada di development). Apakah perusahaan
sekitarnya dan memenuhi kebutuhanya menyadari tanggung jawab sosial itu
secara mandiri tanpa ketergantungan merupakan suatu beban, tanggung jawab,
dengan pihak-pihak perusahaan maupun atau inisiatif. Bagaimana program
pemerintah (Budimanta, 2008). pengembangan masyarakat (community
Pengembangan masyarakat (community development) dilaksanakan, serta apakah
development) sebagai suatu perencanaan sudah sinergi dengan program-program
sosial perlu berlandaskan pada asas-asas: pembangunan yang dilakukan oleh
(1) komunitas dilibatkan dalam setiap pemerintah Kabupaten Natuna.
proses pengambilan keputusan; (2) Tahap kedua, dikaji apakah
mensinergikan strategi komprehensif program-program Pengembangan
pemerintah, pihak-pihak terkait (related Masyarakat CD (community development)
parties) dan partisipasi warga; (3) Star Energy memberikan dampak positif
membuka akses warga atas bantuan bagi masyarakat baik dari sisi manfaat,
profesional, teknis, fasilitas, serta insentif kesesuaian, dan keberlanjutan, dan
lainnya agar meningkatkan partisipasi membantu pemerintah Kabupaten Natuna
warga; dan (4) mengubah perilaku dan Kabupaten Anambas dalam program
profesional agar lebih peka pada pendidikan, ekonomi, kesehatan,
kebutuhan, perhatian, dan gagasan warga lingkungan dan sosial budaya.
komunitas (Ife, 1995 dalam Tonny, 2006). Pada tahap ketiga dari kajian ini
Konsep pengembangan masyarakat adalah mengkaji bagaimana sistem
mengandung makna adanya keterkaitan program community development
yang tidak hanya secara ekologis dan Perusahaan Star Energy dilaksanakan.
ekonomis, tetapi juga secara sosiologis. Apakah terjadi tumpang tindih dengan
Terutama pada tingkat pengambilan program pembangunan Kabupaten Natuna,
keputusan, upaya pengembangan bagaimana partisipasi masyarakat
masyarakat akan menciptakan beragam pemanfaat terhadap program serta
keterkaitan di tingkat kelompok, bagaimana pola kerjasama yang telah
komunitas, dan lokalitas (Tonny, 2006). dilaksanakan selama ini dalam upaya
Pihak pemerintah dan pihak swasta harus membina kemitraan.
memastikan keberlanjutan investasinya Pada kerangka pemikiran kajian ini
melalui program-program keterlibatan yang penulis maksud adalah instansi
komunitas lokal, pendekatan kemitraan, pemerintah Kabupaten Natuna dan instansi
pengembangan pola-pola partisipasi, Perusahaan Star Energy, dimana masing-
pemberdayaan serta program-program masing instansi tersebut mempunyai proses
yang berkelanjutan (Budimanta, 2008). internal yang saling berbeda. Namun, jika
semua proses tersebut dilakukan secara
Kerangka Pemikiran bersama-sama dengan tujuan yang sama
maka akan menghasilkan sebuah manfaat
Kabupaten Natuna yang memiliki yang lebih besar untuk kepentingan
kandungan sumber daya alam yang sangat masyarakat dalam jangka panjang. Untuk
banyak terutama dalam bidang lebih lengkapnya dapat dilihat pada
pertambangan minyak dan gas bumi yang Gambar 1. 51
saat ini salah satunya dikelola oleh
Perusahaan Star Energy (Bappeda, 2007).

Akmaruzzaman, Sumardjo, dan Himawan Hariyoga Strategi Mensinergikan Program Pengembangan


Masyarakat dengan Program Pembangunan Daerah
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah. Volume 5 Nomor 1, Juni 2013

Kabupaten Natuna termasuk katagori daerah tertinggal


dilihat dari aspek: ekonomi, SDM, dan Infrastuktur,
namun mempunyai potensi SDA yang besar

Program Pembangunan Program Pengembangan


Kabupaten Natuna Masyarakat/community
1.SDM development Perusahaan
2.Ekonomi Star Energy:
3.Kesehatan 1. SDM
4.Sosial Budaya 2. Ekonomi
5.Kelembagaan 3. Kesehatan

Perumusan Strategi Program Pengembangan


Masyarakat

Peran stakeholders dan


Tingkat
partisipasi pemanfaat Tingkat
komunitas
1. Pemda Natuna kecamatan,
kelompok
2. Star Energi kabupaten, dan
masyarakat
3. Masyarakat provinsi
dan desa
4. Perguruan Tinggi

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Jenis dan Sumber Data


METODE PENELITIAN Penelitian pembangunan daerah ini
menggunakan data primer dan data
Lokasi dan Waktu Penelitian skunder. Dalam rangka memperoleh data
Penelitian ini dilaksanakan di dua primer digunakan teknik pengumpulan
kecamatan, yaitu Kecamatan Palmatak dan data melalui pengamatan lapangan
Kecamatan Siantan. Pemilihan dan (observasi), wawancara/diskusi langsung
penentuan lokasi penelitian di dua kepada key informant, baik dengan tokoh
kecamatan berdasarkan beberapa formal maupun informal yang terkait untuk
pertimbangan sebagai berikut: (1) secara mendapatkan gambaran umum mengenai
Geografis daerah Kecamatan Siantan dan hal-hal yang berhubungan dengan kajian.
Kecamatan Palmatak berada pada wilayah Data sekunder merupakan data
yang berdekatan dengan base camp yang diperoleh dari instansi-instansi terkait
Perusahaan Star Energy, (2) selama ini (Bappeda, pemerintah kecamatan,
program pengembangan masyarakat CD Perusahaan Star Energy, dan sebagainya)
(community development) yang telah yang berhubungan dengan program serta
dilakukan oleh Perusahaan Star Energy studi pustaka dan yang relevan dengan
paling banyak di dua kecamatan ini. topik kajian.
Penelitian lapangan dilakukan pada bulan
52 November 2008-Januari 2009.

Akmaruzzaman, Sumardjo, dan Himawan Hariyoga Strategi Mensinergikan Program Pengembangan


Masyarakat dengan Program Pembangunan Daerah
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah. Volume 5 Nomor 1, Juni 2013

Metode Analisis dari masing-masing fokus yang hendak


dikaji dalam rangka mengidentifikasi
Metode yang gunakan pada kajian masalah-masalah sosial yang terjadi di
ini memakai metode deskriptif sehingga Kabupaten Natuna, kemudian
mempermudah dalam menganalisa data mengevaluasi program-program
primer dan data sekunder yang telah pengembangan masyarakat yang dilakukan
diperoleh di lapangan. Data hasil analisis oleh Perusahaan Star Energy, serta
tersebut kemudian dihubungkan dengan merumuskan kajian dengan analisis yang
landasan teori yang telah dikemukakan, tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan
kemudian dihubungkan dengan pokok memperhatikan aspek potensi daerah,
permasalahan yang dianalisis. Selanjutnya aspek manfaat, kelayakan, keberlanjutan
dilakukan analisis secara mendalam untuk dan partisipasi serta peran pelaku
menarik suatu kesimpulan tentang program pembangunan berdasarkan variabel-
pembangunan daerah Kabupaten Natuna variabel pendidikan, ekonomi, kesehatan,
dan program pengembangan masyarakat fasum/fasos, perencanaan, pelaksanaan dan
yang telah dilakukan Perusahaan Star monitoring, evaluasi dan manfaat. Semua
Energy. Selanjutnya membuat suatu aspek dan variabel tersebut dianalisis
rekomendasi kebijakan untuk diberikan secara deskriptif, menggunakan analisa
kepada pelaku/pengambil kebijakan SWOT, dan menggunakan pengukuran
pembangunan. skala Likert berdasarkan sumber-sumber
Sebagai batasan untuk data yang penulis peroleh dari instansi
mempermudah dalam proses kajian ini, pemerintah, perusahaan, wawancara dan
penulis menggunakan matriks pendekatan observasi lapangan. Untuk lebih jelasnya
penelitian. Dengan memperjelas tujuan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Matriks Pendekatan Penelitian


No. Tujuan Aspek Variabel Alat Analisis Sumber Data
1. Mengindentifikasi Potensi daerah Pendidikan, Analisis Instansi
masalah-masalah sosial, dalam bidang SDM ekonomi, deskriptif pemda, tokoh
pendidikan, ekonomi, dan SDA kesehatan, dan masyarakat dan
infrastruktur di Natuna, fasum/fasos observasi
MTK dan Siantan. peneliti
2. Mengevaluasi program Manfaat, Pendidikan, Mengunakan Wawancara
CD yang efektif dan kelayakan, ekonomi, alat angket kemasyarakat
efisien serta pandangan keberlanjutan, dan kesehatan, dan pengukuran pemanfaat
stakeholders terhadap dampak, partisipasi, fasum/fasos Skala Likert dan program dan
program CD dari sisi dan kemitraan persentase data program
partisipasi pemanfaat CD Perusahaan
dan sistim kemitraan Star Energy
3. Menganalisis peran Peran pemerintah, Perencanaan, Mengunakan Wawancara
stakeholders sebagai swasta, masyarakat, pelaksanaan, kajian observasi kepada tokoh
pelaku pembangunan perguruan tinggi, monitoring, lapangan serta masyarakat dan
serta merumuskan serta identifikasi evaluasi, dan analisis SWOT pemerintah
strategi program proritas program manfaat setempat

pemerintah daerah khususnya para staf


HASIL DAN PEMBAHASAN terkait di level Kecamatan Palamatak dan
Kecamatan Siantan mencangkup 11 sub
Evaluasi Program Pengembangan program dilakukan dengan cara
Masyarakat dari Aspek Partisipasi mewawancarai/menanyakan langsung
kepada 12 key informant (stakeholders)
Penilaian kepada program-program
tentang bagaimana tanggapan mereka 53
pengembangan masyarakat dari aspek
terhadap partisipasi pemanfaat yang
partisipasi pemanfaat yang dilakukan oleh
menerima atau merasakan langsung

Akmaruzzaman, Sumardjo, dan Himawan Hariyoga Strategi Mensinergikan Program Pengembangan


Masyarakat dengan Program Pembangunan Daerah
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah. Volume 5 Nomor 1, Juni 2013

manfaat program yang dilakukan oleh membagi persentase persepsi stakeholders


perusahaan. dan analisa data, maka diketahui program
Key informant di ambil dengan tersebut memiliki peringkat-peringkat dari
menggunakan metode purposive sampling aspek partisipasi yang dapat dilihat pada
setelah dilakukan pengolahan dengan Gambar 2.

Gambar 2. Persepsi Stakeholders (Pemerintah) Terhadap Program Community development


oleh Perusahaan Star Energy dari Aspek Partisipasi

Dari Gambar 2 terlihat tiga kategori guru-guru berprestasi dan program


dari hasil penilaian para stakeholders pelatiahn pertanian.
terhadap aspek partisipasi pemanfaat yaitu
sangat baik, baik, dan cukup. Berikut ini Evaluasi Program Pengembangan
penulis menjelaskan sebagai berikut: Masyarakat dari Aspek Kemitraan
a. Program pembangunan gedung TK di
Desa Ladan Kecamatan Palmatak Penilaian kepada program-program
dinilai sangat baik, pembangunan mencangkup 11 subprogram yang
gedung SMP dinilai baik, sedangkan dilakukan dengan cara mewawancarai/
untuk pelatihan VCO, operasi katarak, menanyakan langsung kepada 12 key
bantuan kesenian peralatan melayu informant (stakeholders) tentang
dan rehabilitasi rumah miskin dinilai bagaimana tanggapan mereka terhadap
kurang memadai. pola kemitraan program-program
b. Program yang dianggap baik adalah pengembangan masyarakat perusahaan
program pelatihan sablon dan Star Energy dengan pemerintah daerah
pembangunan gedung KUB serta (pihak Kecamatan Siantan dan Kecamatan
pemberian bantuan beasiswa. Palmatak).
Demikian pula Program penghargaan Key informant diambil dengan
kepada guru-guru, program pelatihan menggunakan metode Purposive Sampling,
pertanian, program rehabilitasi rumah setelah dilakukan pengolahan dengan
miskin. Stakeholders mengatakan membagi persentase persepsi stakeholders
bahwa program pembangunan gedung dan analisa data dari aspek kemitraan.
SMP dan Program pemberian bantuan Persepsi stakeholders yang berada di
peralatan dan kesenian melayu Kecamatan Palmatak dan Kecamatan
menjawab dinilai kurang memadai. Siantan terhadap program pengembangan
c. Program yang dianggap mendapat masyarakat/community development oleh
nilai kurang adalah program Perusahaan Star Energy ditinjau dari aspek
54 pemberian bantuan peralatan kesenian kemitraan sebagai berikut:
melayu, program bantuan terhadap

Akmaruzzaman, Sumardjo, dan Himawan Hariyoga Strategi Mensinergikan Program Pengembangan


Masyarakat dengan Program Pembangunan Daerah
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah. Volume 5 Nomor 1, Juni 2013

Gambar 3. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Community development oleh


Perusahaan Star Energy dari Aspek Kemitraan

Dari Gambar 3 diketahui bahwa terdapat pada semua aspek kehidupan,


tiga kategori hasil penilaian para diselenggarakan dengan prinsip
stakeholders terhadap aspek kemitraan berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
sebagai berikut: lingkungan serta kemandirian. Pemerintah
a. Program pembangunan gedung TK di Kabupaten Natuna sesuai dengan visi dan
Desa Ladan Kecamatan Palmatak, misinya ingin menjadikan Natuna Emas
pembangunan gedung SMP dan tahun 2020 dengan lima pilar program
pelatihan VCO dinilai baik, sedangkan pembangunan dalam bidang SDM,
program operasi katarak dan bantuan ekonomi, kesehatan, sosial budaya dan
rehabilitasi rumah miskin dinilai kelembagaan. Kelima pilar tersebut
cukup serta program pembangunan merupakan faktor pendukung dalam upaya
gedung KUB dinilai kurang. menciptakan kesejahteraan masyarakat.
b. Program pelatihan pertanian dalam Keberadaan Perusahaan Star Energy yang
pemberian bantuan beasiswa, berada di Kabupaten Natuna dan
penghargaan guru, pelatihan sablon Kabupaten Anambas dengan program
dan pembangunan gedung KUB pengembangan masyarakatnya, juga
dinilai baik sedangkan program merupakan sebuah peluang besar bagi
rehabilitasi rumah miskin dan operasi masyarakat dan pemerintah untuk dapat
katarak. Program pelatihan VCO dan membantu proses percepatan
pembangunan gedung SMP dinilai pembangunan. Program pengembangan
kurang. masyarakat yang dilakukan oleh
c. Program yang dianggap mendapat Perusahaan Star Energy di Kabupaten
nilai kurang adalah program Natuna dan Kabupaten Anambas
pemberian bantuan peralatan kesenian khususnya di Kecamatan Palmatak dan
melayu, program pemberian beasiswa, Kecamatan Siantan terdiri dari empat
program penghargaan terhadap guru- aspek program yaitu: bidang pendidikan
guru berprestasi dan program dan kebudayaan, bidang kesehatan, bidang
pelatihan sablon. ekonomi, dan bidang fasum/fasos.
Di sisi lain, pemerintah pusat juga
Mensinergikan Program Pengembangan mempunyai sebuah program yang sampai
Masyarakat dengan Pembangunan ke daerah Kecamatan Palmatak dan
Daerah Kecamatan Siantan yaitu program PNPM
mandiri. Dengan adanya latar belakang 55
Pembangunan pada hakekatnya beberapa program yang dikeluarkan oleh
adalah untuk mensejahterakan masyarakat pemerintah pusat dan pemerintah

Akmaruzzaman, Sumardjo, dan Himawan Hariyoga Strategi Mensinergikan Program Pengembangan


Masyarakat dengan Program Pembangunan Daerah
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah. Volume 5 Nomor 1, Juni 2013

kabupaten, serta oleh pihak perusahaan, Analisa SWOT Program Ekonomi


maka sangat berpotensi terjadinya tumpang Program Pengembangan Masyarakat
tindih dalam pelaksanaannya. Hal ini perlu Perusahaan Star Energy
mendapat perhatian yang sangat serius dari
pelaku pembangunan (stakeholders). Berdasarkan hasil analisis SWOT
Upaya yang dapat dilakukan diantaranya pada Tabel 2, Strategi kebijakan program
adalah dengan mensinergikan program- dalam bidang pemberdayaan ekonomi
program pengembangan masyarakat yang sebagai berikut:
dilakukan oleh perusahaan dan pemerintah a. Tujuan
daerah dengan membentuk sebuah forum Membantu masyarakat dalam
musyawarah kemitraan pembangunan. pengolahan VCO, tempurung kelapa,
Forum musyawarah tersebut anggotanya dan penyediaan bantuan bibit unggul,
terdiri dari semua stakeholders mulai dari pengadaan sarana produksi kerja
tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten (KUB) serta pemberdayaan
dengan melibatkan perguruan tinggi perempuan guna meningkatkan
sebagai mediator, motivator, fasilitator, pendapatan rumah tangga.
dalam proses penyusunan perencanaan, b. Strategi
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi - Penelusuran kebutuhan;
program dengan harapan masing-masing - Bekerjasama dengan dinas pertanian
pihak mendapatkan manfaat dari program dan perkebunan setempat;
tersebut. - Bekerjasama dengan kelompok
Langkah-langkah yang dapat petani, nelayan, dan pendamping;
dilakukan dalam forum musyawarah - Bekerja sama dengan pengusaha luar
kemitraan pembangunan tersebut adalah daerah untuk bermitra.
sebagai berikut: c. Prioritas program
1. Membuat kebijakan sebagai payung - Memberikan dukungan kepada KUB
hukum untuk pelaksanaan program dalam aspek penguatan kelembagaan
seperti kebijakan dalam program dengan cara memberikan pelatihan-
pembangunan pendidikan dan pelatihan usaha ekonomi, manajemen
kebudayaan, kesehatan, ekonomi dan organisasi serta analisis pemasaran;
infrastruktur di suatu daerah; - Mengoptimalkan kehadiran tenaga
2. Melakukan sebuah kesepakatan untuk konsultan secara berkelanjutan untuk
saling bekerja sama dalam mengevaluasi dan me-monitoring
melaksanakan kegiatan tertentu, saling program-program dalam bidang
berkontribusi, saling mempercayai, ekonomi yang telah dilakukan
saling menghormati, menanggung dengan sistem kontrak;
risiko dan merasakan - Menyarankan kepada pemerintah
manfaat/keuntungan bersama-sama; untuk dapat membuat standar harga
3. Memfokuskan perhatian kepada hasil produksi petani;
program-program yang menjadi - Bekerjasama dengan pemerintah
kebutuhan mendasar masyarakat terkait untuk memberikan
berdasarkan skala proiritas serta pemahaman tentang pentingnya
mendelegasikan wewenang pekerjaan kerjasama dalam kelompok dengan
tersebut kepada orang atau kelompok melibatkan LSM;
yang memiliki keahlian spesifik - Menyarankan kepada pemerintah
terhadap program yang akan untuk dapat memberikan dukungan
dijalankan. berupa modal usaha dengan sistem
yang mudah.
56

Akmaruzzaman, Sumardjo, dan Himawan Hariyoga Strategi Mensinergikan Program Pengembangan


Masyarakat dengan Program Pembangunan Daerah
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah. Volume 5 Nomor 1, Juni 2013

Tabel 2. Program Ekonomi Program Pengembangan Masyarakat Perusahaan Star Energy


INTERNAL KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
1. Komitmen perusahaan dalam 1. Kurangnya pengawasan
membantu meningkatkan terhadap program bantuan
perekonomian masyarakat cukup kepada masyarakat.
tinggi. 2. Kurangnya koordinasi antara
perusahaan dengan pemerintah
EKSTERNAL dalam program ekonomi.
PELUANG (O) STRATEGI S-O. STRATEGIS W-O
1. Tersedianya potensi 1. Memperkuat dan meningkatkan 1. Melakukan pengawasan
perikanan/perkebunan milik keterampilan masyarakat dalam terhadap program-program
para nelayan/petani; bertani dan mengolah hasil bantuan ekonomi kepada
2. Kemampuan mengolah hasil pertanian. masyarakat dengan
perikanan/perkebunan/hutan 2. Memperluas pasar hasil membentuk tim khusus.
menjadi komoditas yang pertanian hingga ke luar daerah. 2. Melakukan koordinasi antara
memiliki nilai jual; 3. Memberikan perhatian lebih perusahaan dengan
3. Tersedianya potensi pasar terhadap perempuan dalam pemerintah dalam membina
perikanan/perkebunan dan meningkatkan hasil olahan kegiatan ekonomi masyarakat.
komoditas olahan lainnya; pertanian.
serta bandara udara 4. Membuat standar harga hasil
produksi petani/nelayan.
ANCAMAN (T) STRATEGI S-T STRATEGI W-T
1. Keterbatasan modal finansial 1. Membuat peraturan daerah yang 1. Memberikan dukungan
dan modal skill dari tidak merugikan rakyat kecil. kepada KUB dalam aspek
masyarakat. 2. Memberikan pembinaan secara penguatan kelembagaan.
2. Pembinaan tidak diberikan intensif di bidang kelembagaan 2. Bersama-sama pemerintah
secara intensif dan tidak dan usaha terhadap para petani. terkait memberikan
dilengkapi dengan kegiatan 3. Memberikan penyadaran kepada pemahaman tentang
pendampingan petani dan nelayan untuk tetap pentingnya kerjasama antara
3. Nelayan dan petani tidak menjaga mutu produksinya dan pelaku pembangunan dengan
memliki posisi tawar- pentingnya kelompok usaha melibatkan LSM.
menawar yang baik. bersama (KUB)/koperasi.
4. Hasil produksi dalam bidang
perkebunan dan kehutanan
masih terbatas, cenderung
masih bersifat subsisten.
Sumber: Hasil olahan, 2008

Hasil penentuan alternatif (pilihan) 6. Memberikan pembinaan secara


strategi program ekonomi program intensif dibidang kelembagaan dan
pengembangan masyarakat Perusahaan usaha terhadap para petani.
Star Energy sebagaimana hasil analisis dari 7. Memberikan penyadaran kepada
dampak silang antar faktor-faktor internal petani dan nelayan untuk tetap
dan eksternal pada Tabel 2 dapat diuraikan menjaga mutu produksinya dan
sebagai berikut: pentingnya kelompok usaha bersama
1. Memperkuat dan meningkatkan (KUB)/koperasi.
keterampilan masyarakat dalam bertani 8. Melakukan pengawasan terhadap
dan mengolah hasil pertanian. program-program bantuan ekonomi
2. Memperluas pasar hasil pertanian kepada masyarakat dengan membentuk
hingga ke luar daerah. tim khusus.
3. Memberikan perhatian lebih terhadap 9. Melakukan koordinasi antara
perempuan dalam meningkatkan hasil perusahaan dengan pemerintah dalam
olahan pertanian. membina kegiatan ekonomi
4. Membuat standar harga hasil produksi masyarakat.
petani/nelayan. 10. Memberikan dukungan kepada KUB 57
5. Membuat peraturan daerah yang tidak dalam aspek penguatan kelembagaan.
merugikan rakyat kecil. 11. Bersama-sama pemerintah terkait

Akmaruzzaman, Sumardjo, dan Himawan Hariyoga Strategi Mensinergikan Program Pengembangan


Masyarakat dengan Program Pembangunan Daerah
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah. Volume 5 Nomor 1, Juni 2013

memberikan pemahaman tentang organisasi ekonomi-sosial masyarakat


pentingnya kerjasama antara pelaku setempat yang dapat meningkatkan
pembangunan dengan melibatkan kehidupan ekonomi. Rancangan
LSM. program mengarah pada pembentukan
kelembagaan kemitraan, jaringan
Strategi Program Pengembangan kelembagaan lokal dan kebijakan
Masyarakat Di Kabupaten Natuna Dan pembangunan daerah.
Kabupaten Anambas Prinsip kesetaraan bagi para
stakeholders merupakan sebuah kunci
Program pengembangan keberhasilan dalam membangun
masyarakat memiliki tujuan yang ideal kolaborasi. Akan tetapi menurut kenyataan
dalam mendorong keikutsertaan di lapangan, masyarakat lokal sebagai
perusahaan membangun masyarakat secara stakeholders berada pada posisi paling
umum maupun membangun hubungan lemah sehingga diperlukan pemberdayaan.
antara perusahaan, komunitas dan Melalui kegiatan pendampingan
pemerintah. Berangkat dari tujuan ideal diharapkan akan dapat meningkatkan
secara konseptual, hasil evaluasi terhadap kemampuan masyarakat lokal, sehingga
program yang sudah berjalan, serta pada saatnya nanti mereka akan dapat
kenyataan lapangan yang dihadapi oleh memiliki peran yang sebanding dengan
Perusahaan Star Energy di Kecamatan stakeholders yang lainnya. Dengan
Palmatak dan Kecamatan Siantan, maka demikian posisi mereka dapat disejajarkan
secara garis besar permasalahan dalam dengan stakeholders lainnya. Rancangan
pelaksanaan program community program pemberdayaan masyarakat
development (CD) Perusahaan Star Energy dilakukan dengan kegiatan pendampingan,
adalah sebagai berikut: melalui beberapa upaya yang diantaranya
a. Program CD yang dilaksanakan adalah:
Perusahaan Star Energy belum mampu a. Pembentukan dan Pengorganisasian
memberdayakan masyarakat di bidang Sistem Kelembagaan
ekonomi secara berkelanjutan. Kegiatan ini diawali dengan
Walaupun sudah ada kerjasama antara pembentukan kelompok-kelompok
berbagai stakeholders dalam program dampingan oleh pihak pemerintah
CD tersebut, namun belum efektif desa. Melalui mekanisme kelompok
karena keterlibatan pemerintah daerah akan dibangun konsensus-konsensus
belum maksimal. Rancangan program atau komitmen bersama untuk
akan mengarah pada pemberdayaan menyelesaikan persoalan komunitas.
masyarakat, serta kebijakan Melalui kegiatan kelompok juga
pemerintah. diharapkan dapat digali ide-ide atau
b. Lembaga pengelola kolaborasi gagasan yang selanjutnya akan
stakeholders untuk meningkatkan dikembangkan secara bertahap sebagai
kapasitas lembaga ekonomi dan sosial proses pembelajaran partisipatif demi
masyarakat belum ada. Lembaga ini kemajuan kelompok dan
diharapkan dapat berperan sebagai masyarakatnya. Antar kelompok juga
wadah bagi pengembangan usaha dapat membentuk networking baik di
produktif, interaksi dan ketahanan bidang kegiatan usaha produktif,
sosial, pengelolaan sumberdaya dari sharing pengetahuan dan pengalaman,
pemerintah dan potensi masyarakat, informasi dan yang lebih penting
serta partisipasi dalam pengambilan adalah dalam rangka menghimpun
keputusan publik. Sasaran program kekuatan bersama sehingga mereka
58 yang ingin dicapai adalah memiliki posisi tawar (bargaining
berkembangnya lembaga dan position) yang lebih kuat.

Akmaruzzaman, Sumardjo, dan Himawan Hariyoga Strategi Mensinergikan Program Pengembangan


Masyarakat dengan Program Pembangunan Daerah
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah. Volume 5 Nomor 1, Juni 2013

b. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Perusahaan Star Energy dengan


Manusia program pembangunan daerah di
Peningkatan kualitas sumberdaya Kabupaten Natuna adalah sebagai
masyarakat dilakukan melalui berikut: (1) mendorong pembentukan
kegiatan-kegiatan pelatihan, belajar sebuah forum musyawarah kemitraan
bersama, diskusi kelompok, diklat, pembangunan di tingkat kecamatan
magang, studi banding, seminar, dan dan kabupaten; (2) meningkatkan
sebagainya. Hal tersebut dapat kualitas kemampuan dan keterampilan
dilakukan oleh pihak pemerintah petugas lapangan dalam menganalisa
Kecamatan Palmatak dan Kecamatan suatu permasalahan yang berkaitan
Siantan dan instansi terkait lainnya dengan pendidikan dan budaya,
yang dapat juga bekerjasama dengan kesehatan, ekonomi, serta fasum/fasos
perguruan tinggi. dengan cara memberikan kesempatan
c. Menciptakan dan Mengembangkan untuk mengikuti training, seminar-
Usaha Produktif seminar, dan kursus-kursus keahlian
Kegiatan usaha produktif diarahkan yang relevan; (3) mengembangkan
untuk meningkatkan pendapatan sistem informasi masyarakat; (4)
masyarakat, yang berarti penguatan melakukan rancangan umum program
masyarakat dibidang ekonomi. Jenis per bidang dari aspek tujuan (jangka
kegiatannya berupa pengembangan pendek, sedang dan panjang), strategi,
usaha produktif yang sudah ada, atau dan prioritas program (visi/misi); (5)
membuka bidang usaha baru. meningkatkan intensitas komunikasi
Penguatan masyarakat melalui para petugas public relation maupun
pendekatan ekonomi akan dapat community officer perusahaan kepada
meningkatkan motivasi anggota dalam pemerintah kabupaten secara lebih
berkelompok karena sebagian terjadwal dalam rangka membangun
kepentingan mereka dapat terpenuhi. dukungan pemerintah dan
Di pihak lain, keberhasilan dalam mensinergikan program-program
peningkatan ekonomi kelompok dapat pengembangan masyarakat dengan
memotivasi orang lain untuk ikut program pembangunan daerah.
berkelompok. Sehingga keberhasilan
kegiatan pendampingan memiliki Saran
peran yang sangat penting dalam
menunjang kegiatan-kegiatan 1. Pemerintah daerah diharapkan
selanjutnya. melakukan pengorganisasian terhadap
keterlibatan pihak swasta dalam upaya
KESIMPULAN DAN SARAN pemberdayaan masyarakat, dimana
fungsi kelembagaan tersebut sebagai
Kesimpulan fasilitator dan koordinator. Untuk itu
dibutuhkan penempatan salah seorang
1. Hasil penilaian para stakeholders staf pemerintah daerah (Bappeda)
terhadap aspek partisipasi yang yang diberi tugas khusus untuk
dilakukan oleh pemanfaat adalah baik. berkoordinasi dengan perusahaan,
Sementara itu, hasil penilaian peran yang akan mengurusi masalah
stakeholders terhadap aspek kemitraan program pengembangan masyarakat.
yang dilakukan oleh Perusahaan Star Selain itu, diharapkan juga dapat
Energy dengan pemerintah dan memfasilitasi peningkatan akses
masyarakat adalah kurang memadai. masyarakat kepada informasi pasar
2. Rancangan strategi untuk dan teknologi melalui revitalisasi 59
mensinergikan program pelayanan, penyuluhan, maupun
pengembangan masyarakat

Akmaruzzaman, Sumardjo, dan Himawan Hariyoga Strategi Mensinergikan Program Pengembangan


Masyarakat dengan Program Pembangunan Daerah
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah. Volume 5 Nomor 1, Juni 2013

menjalin kemitraan dengan lembaga- Manusia Indonesia. PT. Kompas


lembaga jasa pengembangan bisnis. Media Nusantara. Jakarta.
2. Perusahaan Star Energy diharapkan Tonny, Fredian. 2006, Modul Kuliah
untuk dapat meningkatkan bantuan Metodologi Kajian Pembangunan
program pengembangan masyarakat Daerah. Program Magister
secara lebih fokus pada bidang Manajemen Pembangunan Daerah.
ekonomi dan pendidikan, dengan Sekolah Pasca Sarjana Institut
memperhatikan aspek keberlanjutan Pertanian Bogor. Bogor.
dan manfaat program, sehingga Trijono, Lambang. 2007.
program tersebut terukur, tepat sasaran Pembangunan Sebagai
dan sesuai dengan kebutuhan Perdamaian. Yayasan Obor
masyarakat. Indonesia. Jogjakarta.
Wrihatnolo, R, Nugroho, R.N. 2006.
DAFTAR PUSTAKA Manajemen Pembangunan
Indonesia, Sebuah Pengantar dan
[Bapeda] Bappeda Kabupaten Natuna. Panduan. Gramedia. Jakarta.
2007. Rencana Pengembangan
Tahunan Daerah (RAPETADA)
Kabupaten Natuna. Pemda
Kabupaten Natuna.
Budimanta, Arif. 2004. Corporate Sosial
Responsibility, Jawaban bagi
model pembangunan Indonesia
masa kini. ICSD (Indonesia Center
For Sustainable Development).
Jakarta.
______________. 2008. Metode dan
Tehnik Pengelolaan Community
Development. ICSD (Indonesia
Center For Sustainable
Development). Jakarta.
MIGAS. 2004. Pedoman Tata Kerja
Pengembangan Masyarakat – Buku
Kedua. Jakarta.
Napitapulu, Paimin. 2007. Menakar
Urgensi Otonomi Daerah, Solusi
Atas Ancaman Disintegrasi. PT.
Alumni, Bandung.
Rudito, Bambang. 2003. Akses Peran Serta
Masyarakat Indonesia ICSD
(Center For Sustainable
Development). Jakarta.
Soetarto, Endriatmo. 2007. Modul
Kuliah Prinsip-prinsip
Pembanguan Daerah. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Sumodiningrat, Gunawan. 2007.
Pemberdayaan Sosial. Kajian
60 Ringkas Tentang Membangun

Akmaruzzaman, Sumardjo, dan Himawan Hariyoga Strategi Mensinergikan Program Pengembangan


Masyarakat dengan Program Pembangunan Daerah

Potrebbero piacerti anche