Sei sulla pagina 1di 16

Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

Teori Motivasi, Kinerja dan Prestasi Kerja dalam


Al-Quran Serta Pleksibilitas Penerapannya pada Manajemen Perbankan Islam

Wahyudin Maguni1 dan Haris Maupa2


Dosen FEBI IAIN Kendari – Sulawesi Tenggara- Indonesia
1

Telp.+6285241504808 E-Mail: wmaguni@yahoo.com.


2
Guru Besar FEB.Universitas Hasanuddin -Indonesia
Telp. +6281245469389-08114444070 E-Mail: hmaupa@yahoo.co.id

Abstract
In principle what has been discussed by experts on the theory of Work Motivation,
Performance, and Achievement, from the results of the research Journal review obtained
definitions as well as indicators on each theory which is a variable that is motivation,
performance and work performance, essentially there is an explanation and legal source in
the Koran. This is a strengthening and meaning for these variables. This is evidence that
the Koran as a divine word is the greatest source of knowledge that we can learn and
understand and practice in everyday life. Developing theoretical theories such as
motivation, performance and work performance, can be applied and practiced in a general
organization, business environment, and included in Islamic Banking.

Motivation is the process of influencing or encouraging from outside to a person or work


group in order to want to carry out something that has been determined (Samsudin, 2005:
281). Furthermore Performance is the real behavior displayed by each person as work
performance produced by employees in accordance with their role in the organization.
Employee performance is a very important thing in the organization's efforts to achieve its
goals.

And on the next point is work achievement which is one measure of the work of a person in
a company organization and becomes one of the considerations in the implementation of
promotion. The achievement of one's work can be seen based on the qualifications
possessed, namely skills, skills, experience and environment work (adaptability).

Keywords: Motivation, Performance, and Work Achievement in Al Quran and


Flexibility of its application to Islamic Banking Institutions.

Abstrak
Pada prinsipnya apa yang telah dibahas oleh para ahli tentang teori Motivasi,
Kinerja, dan Prestasi Kerja, dari hasil review Jurnal penelitian didapatkan defenisi
sekaligus indikator pada masing-masing teori yang merupakan variabel yaitu
motivasi, kinerja dan prestasi kerja, pada intinya sudah terdapat penjelasan dan
sumber hukumnya dalam Al-Quran. Hal ini penguatan dan pemaknaan terhadap
variabel tersebut.Ini adalah bukti bahwa Al-Quran sabagai kalam Ilahi ada sumber
ilmu terbesar yang dapat kita pelajari dan kita pahami dan praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari. Teori teori yang berkembang seperti motivasi, kinerja dan

– 100 –
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

prestasi kerja, dapat diterapkan dan dipraktekkan dalam lingkungan organisasi


umum, bisnis, dan termasuk didalamnya Perbankan Syariah.

Motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang
atau kelompok kerja agar mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkannya
(Samsudin, 2005:281). Selanjutnya Kinerja merupakan perilaku nyata yang
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai
dengan perannya dalam organisasi. Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang
sangat penting dalam upaya organisasi untuk mencapai tujuannya.

Dan pada Point selanjutnya adalah Prestasi kerja yang merupakan salah satu
ukuran terhadap hasil kerja seseorang dalam suatu organisasi perusahaan dan
menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam pelaksanaan promosi.Prestasi kerja
seseorang dapat dilihat berdasarkan oleh kualifikasi yang dimiliki, yaitu kecakapan,
keterampilan, pengalaman, dan lingkungan kerja (kemampuan adaptasi).

Kata kunci: Motivasi, Kinerja, dan Prestasi Kerja dalam Al Quran dan
Fleksibilitas penerapannya Pada Lembaga Perbankan Islam.

A. Pendahuluan maka akan muncul keluhan yang lambat

Sumber daya manusia laun dapat meng akibatkan perusahaan

mempunyai peranan dominan dalam stagnan, yang berdampak pada kinerja

suatu organisasi atau perusahaan yang dihasilkan.

termasuk Perbankan Syariah. Pada Selanjutnya Suatu penelitian telah

dasarnya setiap perusahaan, baik instansi memperlihatkan bahwa suatu

pemerintah maupun swasta, bukan saja lingkungan kerja yang menyenangkan

meng harapkan karyawan yang mampu, sangat penting untuk mendorong

cakap dan terampil, me lainkan juga di tingkat kinerja karyawan yang paling

harapkan mau bekerja giat dan produktif. Dalam interaksi sehari-hari,

berkeinginan men capai hasil kerja yang antara atasan dan bawahan, berbagai

optimal. Namun, sebagai penggerak roda asumsi dan harapan lain muncul. Ketika

organisasi, karyawan juga memiliki atasan dan bawahan membentuk

kebutuhan, keinginan, dan dorongan serangkaian asumsi dan harapan mereka

yang diharapkan di peroleh dari sendiri yang sering agak berbeda,

perusahaan. perbedaan-perbedaan ini yang akhirnya

Harapan ini disebut motivasi, berpengaruh pada tingkat kinerja.

dimana jika harap an ini tidak terpenuhi, Kinerja adalah hasil seseorang secara

– 101 –
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

keseluruhan selama periode tertentu di diperlukan pekerja yang handal,


dalam melaksanakan tugas, seperti melainkan juga perlu suatu proses
standar hasil kerja, target atau sasaran yang mendukung terwujudnya pekerja
atau kriteria yang telah ditentukan yang produktif sesuai dengan yang
terlebih dahulu dan telah disepakati diharapkan.
bersama.(Rivai & Basri, 2004: 14 ). Menurut Hasibuan (2000:93)
Selain itu, peranan tenaga kerja prestasi kerja adalah sesuatu hasil
suatu perusahaan sangat penting kerja yang dicapai seseorang didalam
karena tenaga kerja merupakan melaksanakan tugas- tugas yang
penggerak utama atas kelancaran diberikan kepadanya yang didasarkan
usaha dan kinerja perusahaan karena atas kecakapan, pengalaman,
merupakan salah satu asset (kekayaan) kesungguhan serta tepat waktu.
perusahaan yang harus dipelihara dan Prestasi kerja ini merupakan gabungan
dijaga dengan jalan memenuhi dari tiga faktor penting, yatu
kebutuhan dan keinginannya. kemampuan dan minat seorang
Untuk menjaga agar karyawan pekerja, kemampuan dan menerima
tetap berkomitmen terhadap atas penjelasan delegasi tugas, serta
perusahaan maka perusahaan harus peran dan tingkat motivasi seorang
tetap dapat memberikan kepuasan pekerja.
kerja bagi para karyawan dengan Banyak faktor yang mendorong
berusaha senantiasa memenuhi peningkatan prestasi kerja karyawan
kebutuhan karyawan baik secara antara lain besar kecilnya gaji,
finansial maupun non finansial dan pendidikan dan latihan, disiplin,
disertai berbagai macam fasilitas (yang lingkungan dan iklim kerja, teknologi,
menunjang. manajemen, kesempatan berprestasi.
Pada dasarnya untuk melihat Dalam hal ini termaksud dialamnya
sampai sejauh mana peranan Sumber meningkatkan kinerja karyawan
Daya Manusia dalam suatu diperlukan perhatian terhadap
perusahaan, maka dapat dilihat dari faktor- faktor yang memengaruhi dan
hasil prestasi kerja seorang karyawan memperhatikan pula kebutuhan dari
yang ada dalam perusahaan tersebut. para karyawan, antara lain dengan
Untuk dapat melahirkan sumber daya pemberian insentif.
manusia yang berkualitas tidak saja Adapun yang menjadi masalah

– 111 –
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

dalam jurnal review ini adalah sebagai untuk senantiasa yakin dalam menjalani
berikut: penerapan Teori motivasi, hidup dan yakin akan kehdupan di
Kinerja dan Prestasi Kerja dalam dunia akherat nanti, QS At Taubah: 40
perbankan konvensional dan Islam? tentang motivasi :

B. Teori Motivasi çµy_t÷zr& øŒÎ) ª!$# çνt|ÁtΡ ô‰s)sù çνρãÝÁΖs? āωÎ)


Motivasi dalam Islam diantaranya ialah:
Í‘$tóø9$# †Îû $yϑèδ øŒÎ) È÷oΨøO$# š†ÎΤ$rO (#ρãx Ÿ2 tÏ%©!$#

( $oΨyètΒ ©!$# āχÎ) ÷βt“øtrB Ÿω ϵÎ7Ås≈|ÁÏ9 ãΑθà)tƒ øŒÎ)


1. Keinginan untuk menjalankan
segala perintah dan menjauhi
segala larangan Nya. öΝ©9 7ŠθãΨàfÎ/ …çνy‰−ƒr&uρ ϵø‹n=tã …çµtGt⊥‹Å6y™ ª!$# tΑt“Ρr'sù

(#ρãx Ÿ2 šÏ%©!$# sπyϑÎ=Ÿ2 Ÿ≅yèy_uρ $yδ÷ρts?


2. Semangat dalam mendalami ilmu
agama.
3. Bekerja keras untuk emndapat ͕tã ª!$#uρ 3 $u‹ù=ãèø9$# š†Ïφ «!$# èπyϑÎ=Ÿ2uρ 3 4’n?ø ¡9$#

∩⊆⊃∪ íΟŠÅ3ym
rejeki halal yang di ridhoi Nya
4. Keinginan untuk terhindar dari
sifat sifat buruk. Terjemahnya: 40. Jikalau kamu tidak
5. Motivasi memelihara diri dari menolongnya (Muhammad) Maka
Sesungguhnya Allah Telah menolongnya (yaitu)
kemusyrikan, kemunafikan, dan
ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah)
kekufuran, dll mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia
salah seorang dari dua orang ketika keduanya
Motivasi selayaknya menjurus pada berada dalam gua, di waktu dia Berkata kepada
temannya: "Janganlah kamu berduka cita,
hal hal yang baik, tidak sesuai jika Sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah
mencari motivasi untuk hal yang tidak menurunkan keterangan-Nya kepada
di ridhoi Allah, karena motivasi berarti (Muhammad) dan membantunya dengan
tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-
“bergerak”, gerakan tersebut harus Quran menjadikan orang-orang kafir Itulah
berupa perbaikan diri dan mencapai yang rendah. Dan kalimat Allah Itulah yang
Tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha
kualitas yang lebih baik sebagai hamba
Bijaksana.
Allah.
Disamping itu terdapat juga
Allah senantiasa dekat dengan para pembahasan tentang motivasi pada Al-
hamba Nya, Allah memberi petunjuk Quran Surah Al-Fajr ayat 27-30 yang
bagi hamba Nya yang beriman pada Nya, memberikan penjelasan tentang
Allah juga memerintahkan hamba Nya ketenangan hati dan jiwa, sebagai

– 112 –
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

perwujudan adanya motivasi dalam diri bekerja dalam rangka untuk dapat
manusia yang selalu merasa dekat hanya memenuhi kebutuhan dan keinginan
kepada Allah SWT. Motivasi yang serta sebagai sarana untuk selalu
maksimal tentu akan didapatkan mendekatkan diri hanya kepada Allah
seorang hamba, ketika dia Menjalani SWT.
semua perintah dan menjauhi larangan
QS A Taubah: 105
dari Allah SWT. Tidak ada pelanggaran,

…ã&è!θß™u‘uρ ö/ä3n=uΗxå ª!$# “uŽz|¡sù (#θè=yϑôã$# È≅è%uρ


dan didalam menjalankan tugasnya
sebagai hamba selalu dilaksanakan dan
didasarkan pada landasan motivasi É=ø‹tóø9$# ÉΟÎ=≈tã 4’n<Î) šχρ–ŠuŽäIy™uρ ( tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$#uρ

∩⊇⊃∈∪ tβθè=yϑ÷ès? ÷ΛäΖä. $yϑÎ/ /ä3ã∞Îm7t⊥ã‹sù Íοy‰≈pꤶ9$#uρ


untuk beribadah dan mendapatkan
ridhoNya.

Terjemahnya: 105. Dan Katakanlah:


QS Al Fajr: 27 – 30 "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya
serta orang-orang mukmin akan melihat
Å7În/u‘ 4’n<Î) ûÉëÅ_ö‘$# ∩⊄∠∪ èπ¨ΖÍ×yϑôÜßϑø9$# ߧø ¨Ζ9$# $pκçJ−ƒr'¯≈tƒ pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui akan yang
∩⊄∪ “ω≈t6Ïã ’Îû ’Í?ä{÷Š$$sù ∩⊄∇∪ Zπ¨ŠÅÊó÷£∆ ZπuŠÅÊ#u‘ ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan.
∩⊂⊃∪ ÉL¨Ζy_ ’Í?ä{÷Š$#uρ
Seperti juga dalam Al-Quran

Terjemahnya: dalam surah Al-Jumuah sangat jelas


27. Hai jiwa yang tenang. diternkan bahwa Allah SWT, sangat
28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati
mewajibkan hambanya untuk
yang puas lagi diridhai-Nya.
29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba- menyeimbangkan antara nilai ibadah
hamba-Ku, dan kegiatan muamalah, dan bekerja
30. Masuklah ke dalam syurga-Ku.
dalam rangka mencari rezeki yang Allah
Selanjutnya dalam Al-Quran pada surah SWT sudah tebarkan diatas permukaan
yang lain, yaitu: Q.S. At-Taubah, dengan Bumi.Perintah bertebran diatas muka
tegas Allah SWT, memerintahkan agar bumi ini hanya boleh dilakukan jika
hambaNya bekerja, sebagai dasar untuk kewajiban kita sebagai hamba Allah
mencari nafkah dan rezeki, karena Allah sudah selasai ditunaikan, apalagi masih
SWT, akan memberi bantuan kepada panjang waktu untuk mencari rezeki
HambaNya yang suka bekerja, didorong dari Allah pada tempat kita bekerja atau
dengan motivasi yang tinggi, bahwa kegiatan perniagaan dan bisnis lainnya.

– 113 –
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

QS Al Jumu’ah: 10 kelancaran dan keberhasilan tugas; (7)


Mencukupi sarana dan prasarana
ÇÚö‘F{$# ’Îû (#ρãÏ±tFΡ$$sù äο4θn=¢Á9$# ÏMuŠÅÒè% #sŒÎ*sù sesuai dengan perkembangan teknologi

ö/ä3¯=yè©9 #ZŽÏWx. ©!$# (#ρãä.øŒ$#uρ «!$# È≅ôÒsù ÏΒ (#θäótGö/$#uρ agar tercipta lingkungan kerja yang
kooperatif; (8) Melibatkan pe- gawai
∩⊇⊃∪ tβθßsÎ=ø è? dalam pengambilan keputusan me-
lalui rapat, pertemuan, evaluasi rutin
Terjemahnya: 10. Apabila Telah ditunaikan
shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka dan insidental.
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Tujuan motivasi menurut
Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Hasibuan (2012:146), yaitu: (1)
Pada prinsipnya pembahasan meningkatkan moral dan kepuasan
ayat Al-Quran diatas terdapat secara kerja; (2) meningkatkan produktivitas
tidak langsung pada teori-teori yang karyawan; (3) mempertahankan
diperkenalkan oleh para ahli seperti, kestabilan karyawan perusahaan; (4)
Hasibuan (2012:146) Merupakan meningkatkan kedisiplinan karyawan;
dorongan kerja untuk melakukan (5) mengefektifkan pengadaan
serangkaian kegiatan yang mengarah karyawan; (6) menciptakan suasana dan
pada tercapainya tujuan tertentu. hubungan kerja yang baik; (7)
Adapun indikatornya adalah: (1) meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan
Memberi kesempatan kepada pegawai partisipasi karyawan; (8) meningkatkan
untuk meningkatkan pengetahuan; (2) tingkat kesejahteraan karyawan; (9)
Mengadakan evaluasi pekerjaan secara mempertinggi rasa tanggung jawab
kontinyu; (3) Membiasakan karyawan terhadap tugas-tugasnya; (10)
melaksanakan tugas sesuai peraturan meningkatkan efisiensi penggunaan
dan ketentuan yang berlaku; (4) alat-alat dan bahan baku.
Memberikan kesempatan pegawai Pendapat lain motivasi adalah
ikut serta berperan aktif dalam proses mempengaruhi atau mendorong
meningkatkan prestasi kerja; (5) dari luar terhadap seseorang atau
Mendorong pegawai untuk kelompok kerja agar mau melaksanakan
meningkatkan komunikasi dan kerja- sesuatu yang telah ditetapkannya
sama; (6) Mendorong pegawai dalam (Samsudin, 2005:281).
kerja kelompok dengan unit terkait Menurut Chung & Megginson
untuk meningkatkan efektivitas dalam Gomez (2003:177) motivation is

– 114 –
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

defined as goal directed behavior. It concerns kepada (Allah) yang mengetahui akan yang
ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
the levelof effort one exerts in pursuing a goal it
kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan.
is closely related to employee satisfaction and
Kata “‘amalakum”berarti amalmu
job performance (motivasi dirumuskan
atau pekerjaan. Kata ini bisa berarti
sebagai perilaku yang ditujukan pada
“amalan di dunia yakni berupa prestasi
sasaran. Motivasi berkaitan dengan
selama di dunia”. Dalam bahasa
tingkat usaha yang dilakukan oleh
manajemen, hasil dari amalan atau
seseorang dalam mengejar suatu tujuan
pekerjaan itu adalah kinerja,
motivasi berkaitan erat dengan
performance. Jadi, ungkapan
kepuasan pekerja dan performansi
“sayarallâhu ‘amalakum wa rasûluhû wal
pekerjaan).
mu’minûn” sejatinya adalah pelaksanaan
performance appraisal. Yang perlu
C. Teori Kinerja
diperhatikan, pengungkapan kata

Langkah awal terbaik yang “Allah, Rasul, dan Mukmin” (yang dalam

sebaiknya kita lakukan, baik sebagai bahasa Arab menggunakan i’rab rafa’,

pekerja, pebinis, maupun sebagai sebagai subjek), berarti para penilai itu

pribadi, adalah melakukan penilaian tidak saja Allah, tetapi juga melibatkan

terhadap diri sendiri (self-assesment). pihak lain, yakni Rasul dan kaum

Mengapa kita harus melakukan Mukmin.

penilaian kinerja diri, baik sebagai Dalam bahasa manajemen, penilaian

hamba maupun sebagai pekerja? Karena melibatkan pihak lain ini biasa disebut

Allah menyuruh kita untuk melakukan penilaian 360o degree. Performance


hal itu. Allah berfirman dalam QS 9: 105: appraisal is the process of evaluating employees’
performance (e.g., behaviors) on the job. A
…ã&è!θß™u‘uρ ö/ä3n=uΗxå ª!$# “uŽz|¡sù (#θè=yϑôã$# È≅è%uρ systematic review of an individual employee’s

É=ø‹tóø9$# ÉΟÎ=≈tã 4’n<Î) šχρ–ŠuŽäIy™uρ ( tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$#uρ


performance on the job which is used to evaluate
the effectiveness of his or her work
∩⊇⊃∈∪ tβθè=yϑ÷ès? ÷ΛäΖä. $yϑÎ/ /ä3ã∞Îm7t⊥ã‹sù Íοy‰≈pꤶ9$#uρ (Muchinsky, 1993). Evaluasi formal dan
sistematis tentang seberapa baik
Terjemahnya: 105. Dan Katakanlah:
"Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya seseorang melakukan tugas dan
serta orang-orang mukmin akan melihat
pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan

– 115 –
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

memenuhi peran dalam organisasi Lebih lanjut Bernardian dan


(Bittel, 1996). Russell dalam Sedarmayanti (2008:260)
Penilaian kinerja juga bisa diartikan kinerja (performance) is defined as the record
sebagai “proses organisasi yang of outcomes produced on a specific job function
mengevaluasi prestasi kerja karyawan or activity during a specific time period
terhadap pekerjaannya” (Blanchard dan (kinerja didefinisikan sebagai catatan
Spencer, 1982). Kinerja (performance) mengenai outcome yang dihasilkan dari
“perwujudan dari bakat dan suatu aktivitas tertentu selama kurun
kemampuan (capability); atau hasil waktu tertentu pula).
nyata dari kompetensi seseorang; dari Berdasarkan uraian yang telah
sisi jabatan” hasil yang dicapai karena disampaikan dan pendapat beberapa
fungsi jabatan tertentu pada periode ahli seperti Bernardian dan Russell
waktu tertentu (Kane, 1986: 237). dalam Sedarmayanti (2008:260),
Kinerja “perkalian antara kapasitas dan Veithzal dan Ella (2009:548) dan
motivasi (Muhammad Arifin, 2004). Mahsun (2006:25) dapat disimpulkan
Mengapa organisasi harus melakukan bahwa yang dimaksud kinerja adalah
performance appraisal. adalah hasil kerja yang dapat dicapai
Kinerja merupakan tindakan- oleh pegawai dalam suatu organisasi
tindakan atau pelaksanaan tugas yang sesuai dengan wewenang dan
telah diselesaikan oleh seseorang dalam tanggungjawab masing-masing dalam
kurun waktu tertentu dan dapat diukur. rangka upaya mencapai tujuan
Adapun indikatornya adalah: Bernardian organisasi bersangkutan secara legal,
dan Russell dalam Sedarmayanti tidak melanggar hukum dan sesuai
(2008:260) (1) Tanggung jawab terhadap dengan moral maupun etika.
kualitas hasil kerja; (2) Tanggung jawab
terhadap kuantitas kerja hasil kerja; (3) D. Keuntungan dan kerugian evaluasi
Penghematan waktu kerja; (4) Adanya kinerja pegawai
tanggung jawab dalam mencapai tujuan Menurut Mangkunegara
organisasi; (5) Kerjasama melaksanakan (2007:22) keuntungan evaluasi kinerja
tugas; (6) Kemampuan menghadapi pegawai adalah:
kesulitan dalam menyelesaikan
pekerjaan; (7) Koordinasi setiap
tugas/pekerjaan.

– 116 –
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

1. Mempermudah hubungan 4. Dapat disalahgunakan atau


antara tujuan perorangan dan digunakan sambil lalu saja oleh
tujuan unit kerja. para pimpinan.
2. Mengurangi terjadinya
ketidaksepakatan selama E. Prestasi Kerja
pertemuan evaluasi berjalan Sifat rajin dan bekerja keras
sesuai proses perencanaan dapat mendorong untuk berprestasi
kinerja. tidak harus menimbulkan dampak
3. Lebih menempatkan pimpinan negatif. Oleh sebab itu, diperlukan
dan pegawai dipihak yang sama, sebuah mekanisme yang baik dalam
tidak seperti sistem penilaian mengatasi dampak negatif tersebut.
maupun peringkat Mekanisme ini dapat diperoleh
4. Merupakan pendekatan dari dalam Alquran. Kebutuhan
terhadap evaluasi kinerja yang berprestasi menurut Alquran bersifat
paling mudah dibela secara duniawi dan ukhrawi yang tidak
umum. berorientasi pada kepentingan diri
sendiri, tetapi kepada Allah. Dalam
Menurut Mangkunegara Islam, orang bekerja bukan untuk
(2007:22) kerugian evaluasi kinerja mencari pengakuan dari orang lain
adalah: terhadap prestasi yang dibuatnya, tetapi
1. Menekan waktu yang relatif yang dicari dalam bekerja adalah
banyak karena perlunya pengakuan dari Allah.
menginvestasikan waktu di Hal ini telah dijelaskan dalam Alquran
muka untuk melakukan surah Alam NasyahQ.S:94 ayat 7- 8

=xîö‘$$sù y7În/u‘ 4’n<Î)uρ ∩∠∪ ó=|ÁΡ$$sù |Møîtsù #sŒÎ*sù


perencanaan kerja.
2. Meminta pimpinan dan pegawai
mengembangkan keahlian dalam ∩∇∪
menuliskan tujuan serta standar
Terjemahnya: 7.Maka apabila kamu Telah
yang penting dan dapat diukur.
selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah
3. Dapat menimbulkan lebih
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, 8.
banyak pekerjaan administrasi
ketimbang sistem penilaian Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya

maupun system peringkat. kamu berharap.

– 117 –
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

Ayat di atas mengandung arti inisiatif, hati- hati, kerajinan dan kerja
bahwa seseorang harus terus bekerja sama.
dengan kesungguhan hati untuk 4. Inisiatif
meningkatkan prestasi. Bekerja tidak Kemampuan mengenali masalah
hanya sebagai suatu beban, namun dan mengambil tindakan korektif,
setelah bekerja keras harus menikmati memberikan saran-saran untuk
hasilnya dengan bergembira dan peningkatan dan menerima tanggung
bersyukur atas pemberian Allah. Dalam jawab menyelesaikan.
bekerja, seorang Muslim harus 5. Kerajinan
mengharapkan pengakuan dari Allah Kesediaan melakukan tugas
bukan pengakuan dari sesama manusia. tanpa adanya paksaan dan juga yang
Bekerja karena Allah dapat melahirkan bersifat rutin.
kepuasan jiwa. 6. Sikap
Menurut Heidrahman dan Suad Perilaku karyawan terhadap
Husnan (1990:126), faktor-faktor perusahaan atau atasan atau teman kerja
prestasi kerja yang perlu di nilai adalah Keberadaan karyawan di tempat kerja
sebagai berikut: untuk bekerja sesuai dengan waktu/jam
1. Kuantitas kerja kerja yang telah ditentukan.
Banyaknya hasil kerja sesuai
dengan waktu kerja yang ada, yang Prestasi kerja merupakan salah
perlu diperhatikan bukan hasil rutin satu ukuran terhadap hasil kerja
tetapi seberapa cepat pekerjaan dapat seseorang dalam suatu organisasi
diselesaikan. perusahaan dan menjadi salah satu
2. Kualitas kerja bahan pertimbangan dalam
Mutu hasil kerja yang pelaksanaan promosi.prestasi kerja
didasarkan pada standar yang seseorang dapat dilihat berdasarkan
ditetapkan. Biasanya diukur melalui oleh kualifikasi yang dimiliki, yaitu
ketepatan, ketelitian, keterampilan, kecakapan, keterampilan, pengalaman,
kebersihan kerja. dan lingkungan kerja (kemampuan
3. Keandalan adaptasi). Seluruh komponen tersebut
Dapat atau tidaknya karyawan merupakan indikator yang membantu
diandalkan adalah kemampuan perusahaan dalam mendapatkan tenaga
memenuhi atau mengikuti intruksi, kerja yang baik dan dibutuhkan sesuai

– 118 –
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

dengan jabatan untuk mencapai tujuan pada suatu bagian tertentu. Hal
perusahaan. tersebur dapat memberikan suatu
Berikut ini adalah indikator hasil kerja yang memuaskan kepada
prestasi kerja yang menjadi bahan perusahaan. Seringkali pengalaman
penelitian penulis, yaitu: kerja seorang karyawan dipergunakan
1. Kecakapan sebagai salah satu syarat untuk
Kecakapan adalah total dari kenaikan jabatan. Sebab dengan
semua keahlian yang diperlukan untuk pengalaman yang lebih banyak
mencapai hasil kerja yang bisa diharapkan memiliki kemampuan yang
dipertanggungjawabkan. Kesulitan lebih tinggi serta mempunyai ide-ide
dalam mengukur kecakapan adalah yang dapat membangun kemampuan
menentukan. perusahaan.
Namun banyak perusahaan, 4. Lingkungan Kerja
jenjang pendidikan dan nilai ijazah Lingkungan kerja merupakan
ddpakai sebagai bahan pertimbangan segala sesuatu yang ada disekitar
untuk mengukur kemampuan dan karyawan dan dapat mempengaruhi
kecakapan seseorang. dirinya dalam menjalankan tugas-
2. Keterampilan tugas yang dibebankan oleh
Keterampilan kerja merupakan perusahaan. Untuk melaksanakan
kemahiran seseorang dalam pekerjaan secara efektif dan efisiensi
melaksanakan pekerjaannya termasuk perlu diperhatikan faktor lingkungan
dalam penguasaan alat kerja. kerja yang mendukung. Syarat yang
Seringkali di berbagai perusahaan, umum misalnya kebersihan, ventilasi
mengharapkan memiliki seorang yang cukup, suhu udara di tempat
karyawan yang mempunyai beberapa kerja, dan sebagainya. Juga perlui
keterampilan khusus yang dimiliki diperhatikan faktor-faktor jaminan
sehubungan dengan tuntutan keamanan dan keselamatan kerja. Hal
perusahaan, dimana keterampilan juga ini sangat perlu bagi perusahaan untuk
dibutuhkan dalam rangka memecahkan menciptakan lingkungan kerja yang
masalah-masalah pekerjaan. baik tercapainya prestasi kerja
3. Pengalaman karyawan.
Pengalaman merupakan Setiap perusahaan pada dasarnya
lamanya seorang karyawan bekerja menginginkan dan menuntut agar

– 119 –
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

seluruh karyawan selalu menyelesaikan


pekerjaanya dengan sebaik mungkin. 1. Kecakapan
Namun karyawan tidak dapat Kecakapan adalah total dari
diperlakukan seenaknya seperti semua keahlian yang diperlukan untuk
mengunakan faktor- faktor produksi mencapai hasil kerja yang bisa
lainnya (mesin, modal, dan bahan baku). dipertanggungjawabkan. Kesulitan
Karyawan juga harus selalu dalam mengukur kecakapan adalah
diikutsertakan dalam setiap kengiatan menentukan. Namun di banyak
serta memberikan peran aktif untuk perusahaan, jenjang pendidikan dan nilai
mengunakan alat- alat yang ada. Karna ijazah dipakai sebagai bahan
tanpa peran aktif karyawan alat- alat pertimbangan untuk mengukur
canggih yang di memiliki tidak ada kemampuan dan kecakapan seseorang.
artinya bagi perusahaan untuk mencapai 2. Keterampilan
tujuanya. Keterampilan kerja merupakan
Prestasi kerja merupakan salah kemahiran seseoran dalam
satu ukuran terhadap hasil kerja seseorang melaksanakan pekerjaannya termasuk
dalam suatu organisasi perusahaan dan dalam penguasaan alat kerja. Seringkali
menjadi salah satu bahan pertimbangan di berbagai perusahaan, mengharapkan
dalam pelaksanaan promosi.prestasi kerja memiliki seorang karyawan yang
seseorang dapat dilihat berdasarkan oleh mempunyai beberapa keterampilan
kualifikasi yang dimiliki, yaitu kecakapan, khusus yang dimiliki sehubungan
keterampilan, pengalaman, dan dengan tuntutan perusahaan, dimana
lingkungan kerja (kemampuan adaptasi). keterampilan juga dibutuhkan dalam
Seluruh komponen tersebut merupakan rangka memecahkan masalah-masalah
indikator yang membantu perusahaan pekerjaan.
dalam mendapatkan tenaga kerja yang 3. Pengalaman
baik dan dibutuhkan sesuai dengan Pengalaman merupakan lamanya
jabatan untuk mencapai tujuan seorang karyawan bekerja pada suatu
perusahaan. bagian tertentu. Hal tersebur dapat
Berikut ini adalah indikator memberikan suatu hasil kerja yang
prestasi kerja yang menjadi bahan memuaskan kepada perusahaan.
penelitian penulis, yaitu: Seringkali pengalaman kerja seorang
karyawan dipergunakan sebagai salah

– 120 –
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

satu syarat untuk kenaikan jabatan. variabel teori motivasi, kinerja dan
Sebab dengan pengalaman yang lebih prestasi kerja sebagai berikut:
banyak diharapkan memiliki
kemampuan yang lebih tinggi serta Gambar: 1. Desain Hubungan Antar Variabel
mempunyai ide-ide yang dapat
membangun kemampuan perusahaan. Motivasi

4. Lingkungan Kerja Prestasi


Lingkungan kerja merupakan Kerja

segala sesuatu yang ada disekitar Kinerja


karyawan dan dapat mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas-tugas Keterangan: Hubungan Antar Variabel
yang dibebankan oleh perusahaan. Motivasi, Kinerja, dan Prestasi kerja.
Untuk melaksanakan pekerjaan secara
efektif dan efisiensi perlu diperhatikan G. Kesimpulan
faktor lingkungan kerja yang 1. Pada prinsipnya Al-Quran telah
mendukung. Syarat yang umum memberikan penjelasan
misalnya kebersihan, ventilasi yang bagaimana seharusnya
cukup, suhu udara di tempat kerja, dan melaksanakan dan menerapkan
sebagainya. Juga perlui diperhatikan motivasi, kinerja dan prestasi
faktor-faktor jaminan keamanan dan kerja dalam aktifitas kehidupan
keselamatan kerja. Hal ini sangat perlu ,baik individu, organisasi,
bagi perusahaan untuk menciptakan lembaga bisnis, dan sampai
lingkungan kerja yang baik tercapainya kepada organisasi jasa Perbankan
prestasi kerja karyawan. dan Perbankan Syariah.

F. Kerangka Teoritis Gabungan Tiga 2. Jika kita melihat secara lebih

Variabel Teori Motivasi, Kinerja, obyektif bahwa variabel

dan Prestasi Kerja motivasi, kinerja dan prestasi

Berdasarkan kajian dan penjelasan kerja, dapat diterapkan secara

ke tiga teori di atas dalam hal ini motivasi, serantak dan berkesinambungan

kinerja dan prestasi kerja, maka dapat pada organisasi, lembaga bisnis,

digambarkan desain hubungan antar dan sampai kepada organisasi


jasa Perbankan dan Perbankan
Syariah,dan karena pada masing-

– 121 –
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

masing variabel tersebut pertemuan, evaluasi rutin dan


mempunyai relevansi baik dalam insidental.
kajian teori maupun dalam 4. Pada teori Kinerja terdapat
penerapan konsep dari teori indikator: (1) Tanggung jawab
motivasi, kinerja dan prestasi terhadap kualitas hasil kerja; (2)
kerja Tanggung jawab terhadap
3. Pada teori motivasi terdapat kuantitas kerja hasil kerja; (3)
indicator: (1) Memberi Penghematan waktu kerja; (4)
kesempatan kepada pegawai Adanya tanggung jawab dalam
untuk meningkatkan mencapai tujuan organisasi; (5)
pengetahuan; (2) Mengadakan Kerjasama melaksanakan tugas;
evaluasi pekerjaan secara (6) Kemampuan menghadapi
kontinyu; (3) Membiasakan kesulitan dalam menyelesaikan
melaksanakan tugas sesuai pekerjaan; (7) Koordinasi setiap
peraturan dan ketentuan yang tugas/pekerjaan.
berlaku; (4) Memberikan 5. Pada Teori Prestasi kerja
kesempatan pegawai ikut serta terdapat indikator: 1) Kuantitas
berperan aktif dalam Kerja.Banyaknya hasil kerja
meningkatkan prestasi kerja; (5) sesuai dengan waktu kerja yang
Mendorong pegawai untuk ada, yang perlu diperhatikan
meningkatkan komunikasi dan bukan hasil rutin tetapi seberapa
kerja- sama; (6) Mendorong cepat pekerjaan dapat
pegawai dalam kerja kelompok diselesaikan. 2) Kualitas
dengan unit terkait untuk kerja.Mutu hasil kerja yang
meningkatkan efektivitas didasarkan pada standar yang
kelancaran dan keberhasilan ditetapkan. Biasanya diukur
tugas; (7) Mencukupi sarana melalui ketepatan, ketelitian,
dan prasarana sesuai dengan ketrampilan, kebersihan hasil
perkembangan teknologi agar kerja. 3) Keandalan. Dapat atau
tercipta lingkungan kerja yang tidaknya karyawan diandalkan
kooperatif; (8) Melibatkan adalah kemampuan memenuhi
pegawai dalam pengambilan atau mengikuti instruksi,
keputusan melalui rapat, inisiatif, hati-hati, kerajinan dan

– 122 –
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

kerjasama. 4) Inisiatif. Fuad Mas’ud, (2004), Survai Diagnosis


Kemampuan mengenali masalah Organisasional, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
dan mengambil tindakan
Gomes, Faustino Cardoso, (2003),
korektif, memberikan saran-
Manajemen Sumber Daya Manusia,
saran untuk peningkatan dan Penerbit Andi,. Yogyakarta
menerima tanggung jawab Gouzali Saydam Manajemen sumber
menyelesaikan.5) daya manusia, jilid 2 Jakarta,
gunung agung, 1996
Kerajinan.Kesediaan melakukan
Handoko T. Hani. 2002. Manajemen
tugas tanpa adanya paksaan dan
juga yang bersifat rutin.6) Sikap Personalia dan Sumber Daya Manusia.

karyawan. Perilaku terhadap Edisi II. Cetakan Keempat Belas.

organisasi, kepada atasan, dan Yogyakarta: Penerbit BPFE.

teman kerja.7) Kehadiran.


Hasibuan, Melayu Sultan Parlaguat.
Keberadaan karyawan di tempat 2005. Organisasi dan Motivasi: Dasar
kerja untuk bekerja sesuai Peningkatan Produktivitas. Jakarta:
Bumi Aksara.
dengan waktu/jam kerja yang
Hasibuan, Melayu Sultan Parlagua.
telah ditentukan. 2006. Manajemen – Edisi revisi.
Jakarta: bumi Aksara.
Daftar Pustaka Heidjrahcman Ranupandojo dan Suad
Achmad, S. Ruki, 2001; Sistem Husna. 2002. Manajemen
Manajemen Kineja, Performance Personalia, Yokyakarta: BPFE.
Management System, Panduan Hasibuan, Melayu Sultan Parlagua.
Praktis Untuk Merancang Kinerja
2000. Manajemen sumber daya
Prima, Cetakan Pertama,
manusia– Edisi revisi. Jakarta: bumi
PT.Gramedia Pustaka Utama
Jakarta Aksara.
Heidjrachman dan Suad Husnan, (1990),
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Manajemen Personalia, Edisi
penelitian suatu pendekatan praktek. Ketiga, BPFE, Yogyakarta.
Jakarta: Rineka Cipta.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, Dr,
Edwin B. Flippo dalam Marihot Tua
M.SI, (2005), Evaluasi Kinerja SDM,
Efendi Hariandja.2002, Manajemen
Bandung: PT. Refika Aditama
sumber daya manusia Jakarta:
Grasindo M. Manullang, 1994 manajemen personalia.
Departemen Agama Republik Indonesia, Gadjah mada university press.
Al-Qur’an dan Terjemahannya Yokyakarta.
(Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2007)

– 123 –
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

Nawawi, Hadari.H. 2001. Manajemen Senge, P.M. (1994). The Fifth Discipline: The
sumber daya manusia. Gadjah mada Art and Practice of the Learning
university press. Jakarta. Organization, New York: Doubleday.
Senge, P.M. (2000). The Academy as a Siagian, S.P. (2002). Manajemen Sumber
Learning Community: Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Contradiction in Terms or Aksara.
Realizable Future? In A.F. Lucas
and

– 124 –

Potrebbero piacerti anche