Sei sulla pagina 1di 7

Kurdi, Nahariani, Priyanti; Komponen Evaluasi Lingkungan Belajar Klinik, Supervisi Dan 72

Dosen Perawat

KOMPONEN EVALUASI LINGKUNGAN BELAJAR KLINIK,


SUPERVISI DAN DOSEN PERAWAT

Fahruddin Kurdi1, Pepin Nahariani2, Ratna Puji Priyanti1*


1. Departemen KMB dan Kritis, STIKES Pemkab Jombang
2. Departemen Keperawatan Dasar dan Manajemen Keperawatan, STIKES Pemkab
Jombang
*Email: ns.ratnapuji@gmail.com

Abstrak:
Ners education in Indonesia is integrated between academic learning and clinical
learning. The learning environment of conducive clinical practice is highly conquered.
The environment in which, the atmosphere that supports students to learn. Things that
are not obtained by nursing students in academic learning environment will be obtained
at the time of clinical learning practice.
To identify students' perceptions of the clinical practice learning environment and
supervision of the hospital-based clinical practice learning process in Indonesia and the
influencing factors.
The design of this study used correlational analytic survey method with cross-sectional
approach, with sampling technique of convinience sampling. The study population is
Ners educational institution. The sample of research is 3 institution of Ners education
organizer in East Java. Instruments using ELBKS + D Indonesian version.
Respondents aged between 20 to 28 years, 20-22 years of 89 (54.3%), female sex of
115 (70.1%). Medical Surgical Nursing became the most widely practiced stages of 62
(37.8%). That the practical stages are significantly related to the role of the lecturer on
the scale of ELBKS + D with r-value = 0.158 and ρ-value = 0.044.
Discussion: Nursing students consider that the success of clinical teaching practice is
determined primarily by the content of supervisory relationships and the role of nursing
lecturers. The nurse lecturer role sub variable in ELBKS + D has correlation with
student's precursor stages.
Keywords: Nursing Education, Clinical Learning Environment, Nursing Students, Role
of Nurse Teacher

Abstrak: Pendidikan Ners di Indonesia terintegrasi antara pembelajaran akademik dan


pembelajaran klinik. Lingkungan pembelajaran praktek klinik yang kondusif sangat
diperlukkan. Lingkungan dimana, suasana yang mendukung mahasiswa untuk belajar.
Hal-hal yang tidak didapatkan oleh mahasiswa keperawatan di lingkungan
pembelajaran akademik, akan di dapatkan pada saat praktik pembelajaran klinik.
Mengidentifikasi persepsi mahasiswa dan faktor-faktor yang mempengaruhi mengenai
lingkungan pembelajaran praktik klinik dan supervisi dari proses pembelajaran praktik
klinik berbasis rumah sakit di Indonesia
Desain penelitian ini menggunakan metode survey analitik korelasional dengan
pendekatan cross-sectional, dengan teknik sampling convinience sampling. Populasi
penelitian adalah institusi penyelenggara pendidikan Ners. Sampel penelitian adalah 3
institusi penyelenggara pendidikan Ners di Jawa Timur. Instrumen menggunakan
ELBKS+D versi Bahasa Indonesia.
Responden berusia antara 20 hingga 28 tahun, 20-22 tahun sebanyak 89 (54.3`%), jenis
kelamin perempuan sebanyak 115 (70.1%). Keperawatan Medikal bedah menjadi stase
praktek terbanyak sebesar 62 (37.8%). bahwa stase praktek secara signfikan
73 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 13. No 1. Februari 2018, hal 72-78

berhubungan dengan peran dosen pada skala ELBKS+D dengan r-value = 0.158 dan ρ-
value = 0.044.
Mahasiswa keperawatan mengatakan bahwa kesuksesan praktik pembelajaran klinik
terutama ditentukan dari isi hubungan supervisi dan peran dosen perawat. Sub variabel
peran dosen perawat dalam ELBKS+D memiliki korelasi dengan stase prakek
mahasiswa.
Kata Kunci: Pendidikan Keperawatan, Lingkungan Pembelajaran Klinik, Mahasiswa
Keperawatan, Peran Dosen Perawat

PENDAHULUAN pengelolaan praktik pembelajran klinik


Mahasiswa keperawatan didorong untuk sebagi dasar perencanaan dan evaluasi
mempersiapkan diri sebelum diluluskan pengalaman belajar klinik (Chan, 2003).
dan bekerja di praktik klinik. Hal-hal Namun, hubungan antara mahasiswa
yang tidak didapatkan oleh mahasiswa keperawatan dengan lingkungan klinik
keperawatan di lingkungan juga dinilai sangat penting demi
pembelajaran akademik, akan di membangun lingkungan belajar yang
dapatkan pada saat praktik positif (Chan, 2003, Sellek, 1982).
pembelajaran klinik. Selama Evaluasi tentang lingkungan
pembelajaran klinik mahasiswa pembelajaran praktik klinik berdasarkan
keperawatan menjadi rentan, karena persepsi mahasiswa keperawatan belum
mahasiswa keperawatan pada masa ini pernah di lakukan di Indonesia. Dengan
di tuntut untuk belajar memberikan adanya hasil penelitian ini, diharapkan
tindakan keperawatan secara langsung sebagai dasar informasi untuk
kepada pasien, sekaligus merasa peduli menciptakan suatu lingkungan
akan reaksi yang diberikan oleh staff pembelajaran yang lebih kondusif di
keperawatan kepada usaha yang telah praktik klinik. Sehingga, harapan untuk
mereka lakukan (Chan, 2003). para mempersiapkan mahasiswa sebagai
peneliti memfokuskan pada apa yang perawat professional yang memiliki
dihadapi mahasiswa ketika berada di sikap, keahlian, dan nilai sebagai
lingkungan praktek klinik, perawat professional dapat tercapai.
menggambarkan adanya kompleksitas Tujuan penelitian ini adalah untuk
dalam proses pembelajaran yang jauh mengidentifikasi persepsi mahasiswa
dari prediksi dan kontrol pengajar mengenai lingkungan pembelajaran
akademik (Papp et al., 2003, Ip and Kit praktik klinik dan supervisi dari proses
Chan, 2005, Chan, 2002, Chan, 2003). pembelajaran praktik klinik berbasis
rumah sakit di Indonesia dan faktor-
Lingkungan pembelajaran praktek faktor yang mempengaruh.
klinik yang kondusif sangat
diperlukkan. Lingkungan dimana, METODE
suasana yang mendukung mahasiswa Desain penelitian ini menggunakan
untuk belajar, mengenali kesalahan metode survey analitik korelasional
yang dilakukan, memberikan dukungan dengan pendekatan cross-sectional,
moril secara penuh, sebagai bagian dari dengan teknik sampling convinience
proses pembelajaran (Warne et al., sampling. Populasi penelitian adalah
2010). Demi terciptanya pembelajaran institusi penyelenggara pendidikan
klinik yang efektif, kesenjangan antara Ners. Sampel penelitian adalah 3
pendidikan akademik dan praktik klinik institusi penyelenggara pendidikan Ners
harus selaras. Tuntutan hubungan yang di Jawa Timur. Ethical clearence
selaras ini diinterprestasikan dalam
Kurdi, Nahariani, Priyanti; Komponen Evaluasi Lingkungan Belajar Klinik, Supervisi Dan 74
Dosen Perawat

Diperoleh dari komisi etik Fakultas HASIL&PEMBAHASAN


Keperawatan Universitas Airlangga. Hasil
Data Demografi
Instrumen Penelitian Total responden yang terkumpul
Semua mahasiswa calon responden dari 3 institusi adalah 180 responden.
akan diberikan kuesioner khusus yang Dalam tahap tabulasi dan koding, 16
telah diterjemahkan kedalam Bahasa responden dihapus dikarenakan missing
Indonesia. Kuesioner ini terdiri dari 2 data. Sehingga, total responden tanpa
bagian. Bagian pertama yaitu: data missing data yang dianalisis secara
demografi meliputi umur, jenis kelamin, satistik berjumlah 164 responden.
stase penempatan klinik. Bagian kedua Dalam penelitian ini, karakteristik
adalah Clinical Learning Environment, responden ditunjukkan dalam tabel 1.
Supervision and Nurse Teacher / Umur responden berkisar antara 20
CLES+T Evaluation Scale (Skala hingga 28 tahun, dengan lebih dari
Evaluasi Lingkungan Belajar Klinik, setengah berumur 20-22 tahun sebanyak
Supervisi dan Dosen Perawat) dibuat 89 responden (54.3`%). Sedangkan
oleh Saarikoski dan Leino-Kili pada jenis kelamin sebagian besar perempuan
tahun 2008 (Saarikoski et al., 2008) sebanyak 115 responden (70.1%).
berdasarkan teori mendasar Keperawatan Medikal bedah menjadi
pembelajaran klinik. Instrumen ini stase praktek terbanyak sebesar 62
terdiri dari 34 pernyataan yang terbagi responden (37.8%).
dalam 5 sub dimensi, yaitu: suasana
strategi pembelajaran (pedagogi) di Tabel 1 Data Demografi
bangsal (9 pernyataan), hubungan
supervisi (8 pernyataan), gaya Frekuen Presenta
Variabel
kepemimpinan kepala ruangan /manajer si (n) se (%)
bangsal (4 pernyataan), tempat Umur
pelayanan keperawatan (4 pernyataan), 20-22
dan peran dosen perawat (9 89 54.3
tahun
pernyataan). 23-35
Versi bahasa Indonesia telah 70 42.7
tahun
meliputi prosees validitas dan 26-28
reliabilitas. Hasil S-CVI diperoleh 5 3.0
tahun
0.9405, sedangkan uji validitas Jenis
menggunakan uji PCA dengan N= 46, Kelamin
diperoleh hasil eigenvalue dan Laki-
explanation precentage sebesar 67%, 49 29.9
Laki
dan cronbach alpha sebesar 0.786 Perem
(Priyanti and Nahariani, 2016). Hasil ini 115 70.1
puan
serupa dengan hasil validitas dan Stase
reliabilitas pada pengembangan Praktek
instrumen versi bahasa Inggris, PCA Kep.
67% dan cronbach alpha sebesar 0.90 13 7.9
Jiwa
(Saarikoski, 2002). Kep.
Analisa data menggunakan SPSS Komu 33 20.1
17.00 for windows dengan uji deskriptif nitas
statistik dan uji bivariate dengan Kep.
menggunakan uji pearson. Medik 62 37.8
al
75 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 13. No 1. Februari 2018, hal 72-78

Bedah D
Kep. 3.
26 15.9
Anak Atmosfer Pedagogi di 6 0.4 0.0
Kep. Bangsal/Ruangan 4 61 36
Mater 15 9.1 3.
nitas Gaya Kepemimpinan 7 0.5 0.0
Kep. Manajer Bangsal 6 39 42
Geront 14 8.5 3.
ik Premises Pelayanan 6 0.4 0.0
Kep. Keperawatan di Bangsal 5 76 37
1 0.6
Gadar 3.
8 0.4 0.0
Data Skala Evaluasi Lingkungan Isi Hubungan Supervisi 3 26 33
Belajar Klinik, Supervisi dan Dosen 3.
Perawat 8 0.4 0.0
Menggunakan versi bahasa Peran Dosen Perawat 2 96 39
Indonesia dalam mengevaluasi
lingkungan belajar klinik, supervisi dan Tabel 3 Supervisi N=164
dosen perawat, responden diminta untuk Frekue Present
menilai lingkungan belajar kelinik di Varia
nsi ase
rumah sakit. Dengan menggunakan bel
(n) (%)
skala likert (1-sangat tidak setuju, 2- Jabatan kerja
sangat seuju, 3-netral, 4-setuju, 5-sangat Supervisor
setuju. Menggunakan uji univariat Perawat 33 20.1
menggunakan SPSS for windows untuk Perawat 5 3.0
mengetahui sebaran data deskriptif. Spesialis
Pada tabel 2, masing-masing sub- Asisten 34 20.7
dimensi dari Skala ELBKS+D nilai manajer
Mean berkisar 3.64 hingga 3.83. Nilai bangsal/rua
isi hubungan supervisi mmperoleh nilai ngan
tertinggi dengan M = 3.83; SD: 0.426. Manajer 92 56.1
Responden diminta untukk bangsal/rua
mendeskripsikan jenis supervisi yang ngan
diterima selama melakukan prakek Supervisor
klinik di Rumah Sakit seperti tercantum Tidak ada 7 4.3
dalam tabel 3. Lebih dari setengah, supervisor
mahasiswa disupervisi oleh manajer 1 18 11.0
bangsal, sebagai suppervisor sebanyak supervisor,
92 responden (56.1%). Dan sebanyak tapi
61 responden (37.2%), mendapatkan 1 hubungan
supervisor yang sama untuk 1 kurang baik
kelompok. Terjadinya supervisi, Supervisor 15 9.1
dikatakan oleh 56 responden (34.1%), berubah
terjadi 1 kali dalam seminggu. selama
penempatan
Tabel 2 Skala Evaluasi Lingkungan Supervisor 43 26.2
Belajar Klinik, Supervisi dan Dosen berbeda
Perawat N=164 setiap
Sub Dimensi M S SE ruangan
Kurdi, Nahariani, Priyanti; Komponen Evaluasi Lingkungan Belajar Klinik, Supervisi Dan 76
Dosen Perawat

Supervisor 61 37.2 U
StaseP
sama untuk mu JK
raktek
1 kelompok r
1 20 12.2 Atmosfer Pears - - 0.091
supervisor Pedagogi on 0.0 0.0
dan di Correl 08 83
hubungan Bangsal/ ation
baik Ruangan Sig. 0.9 0.2 0.245
Terjadinya supervisi (2- 20 93
Tidak sama 39 23.8 tailed)
sekali
1 atau 2 39 23.8 Gaya Pears - 0.0 -0.073
kali selama Kepemim on 0.0 53
program pinan Correl 68
Kurang dari 20 12.2 Manajer ation
1 kali Bangsal Sig. 0.3 0.5 0.354
seminggu (2- 84 03
1 kali 56 34.1 tailed)
seminggu Premises Pears - - 0.098
Sering 10 6.1 Pelayana on 0.0 0.0
n Correl 39 43
Hasil uji bivariate data Keperaw ation
demografi dengan skala ELBKS+D atan di Sig. 0.6 0.5 0.214
menunjukkan bahwa stase praktek Bangsal (2- 19 85
secara signfikan berhubungan dengan tailed)
peran dosen pada skala ELBKS+D Isi Pears - - 0.132
dengan r-value = 0.158 dan ρ-value = Hubunga on 0.0 0.1
0.044. sedangkan data demografi n Correl 54 89
meliputi umur, jenis kelamin dan stase Supervisi ation
praktek tidak memiliki hubungan secara Sig. 0.4 0.0 0.092
signifikan dengan skala ELBKS+D. (2- 96 16
(Lihat tabel 4) tailed)
Berdasarkan hasil analisa Peran Pears - - 0.158
univariate, sub-dimensi isi hubungan Dosen on 0.0 0.0
supervisi mendapatkan nilai Mean Perawat Correl 73 58
tertinggi. Ditunjukkan dengan nilai M = ation
3.83, SD = 0.426. Sedangkan untuk Sig. 0.3 0.4 0.044*
sub-dimensi terjadinya supervisi, 92 (2- 52 61
responden (56.1%) disupervisi oleh tailed)
manajer bangsal atau biasa disebut TOTAL Pears - - 0.097
kepala ruangan, 61 responden (37.2%) on 0.0 0.0
mendapatkan satu orang supervisor Correl 62 74
untuk satu kelompok, dan 56 responden ation
(34.1%) mendapatkan supervisi satu Sig. 0.4 0.3 0.217
kali seminggu. (2- 27 49
Tabel 4: Uji Bivariate skala ELBKS+D tailed)
dengan data demografi
N = 164 Pada hasil analisa bivariate,
hasil uji korelasi Pearson antara sub
77 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 13. No 1. Februari 2018, hal 72-78

variabel ELBKS+D dengan data Menurut hasil penelitian,


demografi diperoleh P-value > 0.05. mahasiswa menganggap peran dosen
Hal ini bearti tidak ada hubungan yang keperawatan sangat penting bagi
signifikan anara sub variabel mahasiswa dalam pencapaian proses
ELBKS+D dengan data demografi. pembelajaran klinik. Hal ini tidak sesuai
Tetapi, hasil uji Pearson antara peran dengan penelitian terdahulu dimana staf
dosen perawat dengan stase praktek perawat dan kualitas pelayanan
memperoleh nilai p-value 0.044 < α keperawatan diruangan menjadi hal
0.05, sehingga ada hubungan yang yang utama. Demikian juga dengan pola
signifikan dengan r-value = 0.158. supervisi, terbatasnya jumlah preceptor
diklinik, mengakibatkan suupervisor
b. Pembahasan yang bertugas dalam praktik
Skala Evaluasi Lingkungan Belajar pembelajaran klinik hanya satu orang
Klinik, Supervisi dan Dosen Perawat untuk satu kelompok. Terlebih lagi,
Kurikulum pendidikan tingginya beban kerja perawat
keperawatan di Indonesia selain pelaksana, maka sebagian besar perawat
pendidikan akademik, diperlukan yang bertugas sebagai supervisor adalah
pembelajaran klinik untuk manajer bangsal atau kepala ruangan.
meningkatkan kompetensi lulusan.
Pembelajaran klinik, bertujuan untuk SIMPULAN
membekali mahasiswa suatu Mahasiswa keperawatan
kompetensi klinik, dengan pendekatan menganggap bahwa kesuksesan praktik
langsung kepada pasien unuk pembelajaran klinik terutama ditentukan
meningkatkan kompetensi profesional dari isi hubungan supervisi dan peran
(Chan, 2002, Chan, 2003, Wong and dosen perawat. Sub variabel peran
Wong, 1987). Dalam pembelajaran dosen perawat dalam ELBKS+D
klinik yang kompleks dan tidak terduga, memiliki korelasi dengan stase prakek
mahasiswa menjadi rentan stress mahasiswa.
sehingga mempengaruhi proses belajar Penelitian ini menunjukkan bahwa
(Ip and Kit Chan, 2005, Papp et al., terjadinya lingkungan pembelajaran yang
2003, Elliott, 2002). Tidak hanya itu, efektif ditentukan oleh beberapa faktor.
hubungan supervisi, budaya, struktur Menurut persepsi mahasiswa, faktor isi
organisasi, dan atmosfir ruangan hubungan supervisi, atmosfer pedagogi di
mempengaruhi lingkungan belajar bangsal/ruangan dan peran dosen perawat
klinik (Saarikoski, 2002). Menurut, memberikan kontribusi yang besar dalam
peneliti terdahulu, kualitas pelayanan menciptakan lingkungan belajar klinik yang
memberikan peranan yang besar dalam kondusif.
lingkungan pembelajaran klink
mahasiswa (Papastavrou et al., 2010, Daftar Pustaka
Warne et al., 2010), dan staf CHAN, D. S. K. 2002. Associations
keperawatan sebagai role model dalam between student learning
memberikan pelayanan profesional outcomes from their clinical
keada pasien (Papp et al., 2003). Model placement and their perceptions
preceptorship menurut peneliti of the social climate of the
terdahulu dianggap paling sesuai dalam clinical learning environment.
praktik pembelajaran klinik (Elliott, International Journal o Nursing
2002, Pierce, 1991, Dilbert and Studies, 39, 517-524.
Goldenberg, 1995, Clayton et al., 1989). CHAN, D. S. K. 2003. Validation of the
Clinical Learning Environment
Kurdi, Nahariani, Priyanti; Komponen Evaluasi Lingkungan Belajar Klinik, Supervisi Dan 78
Dosen Perawat

Inventory. Western Journal of PRIYANTI, R. P. & NAHARIANI, P.


Nursing Research, 25, 519-532. 2016. Skala evaluasi lingkungan
CLAYTON, G., BROOME, M. & belajar klinik, supervisi dan
ELLIS, L. 1989. Relationship dosen perawat (Clinical learning
between a preceptorship environment, supervission and
experience and role socialization nurse teacher - CLES+T) versi
of graduate nurses. Journal of bahasa Indonesia: Validitas dan
Nursing Education, 28, 72-75. reliabilitas. Jurnal Ilmiah
DILBERT, C. & GOLDENBERG, D. Kesehatan, 9, 107-113.
1995. Preceptors' perceptions of SAARIKOSKI, M. 2002. Clinical
benefits, rewards, supports and Learning environment and
commitment to preceptor role. supervision: Development and
Journal of Advanced Nursing, validation of the CLES
21, 1144-1151. evaluation sclae. Doctorate,
ELLIOTT, M. 2002. The Clinical Turku University.
environment: A source of stress SAARIKOSKI, M., ISOAHO, H.,
for undergraduate nurses. WARNE, T. & LEINO-KILPI,
Australian Journal of Advanced H. 2008. The nurse teacher in
Nursing, 20, 34-38. clinical practice: Developing the
IP, W. Y. & KIT CHAN, D. S. 2005. new sub-dimension to the
Hong Kong nursing students' clinical learning environment
perception of the clinical and supervision (CLES) scale.
environment: a questionnaire International Journal of Nursing
survey. Int J Nurs Stud, 42, 665- Studies, 45, 1233-1237.
672. SELLEK, T. 1982. Satisfying and
PAPASTAVROU, E., LAMBRINOU, anxiety-creating incidents for
E., TSANGARI, H., nursing students. Nursing Times,
SAARIKOSKI, M. & LEINO- 78, 137-140.
KILPI, H. 2010. Student nurses WARNE, T., JOHANSSON, U. B.,
experience of learning in the PAPASTAVROU, E.,
clinical environment. Nurse TICHELAAR, E., TOMIETTO,
Education in Practice, 10, 176- M., VAN DEN BOSSCHE, K.,
82. MORENO, M. F. &
PAPP, I., MARKKANEN, M. & VON SAARIKOSKI, M. 2010. An
BONSDORFF, M. 2003. exploration of the clinical
Clinical environment as a learning experience of nursing
learning environment: student students in nine European
nurses’ perceptions concerning countries. Nurse Educaton
clinical learning experiences. Today, 30, 809-15.
Nurse Education Today, 23, WONG, J. & WONG, S. 1987. Towards
262-268. effective clinical teaching in
PIERCE, A. 1991. Preceporial students' nursing. Journal of Advanced
view of their clinical experience. Nursing, 12, 505-513.
Journal of Nursing Education,
30, 244-250.

Potrebbero piacerti anche