Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Soelistyo
Universitas Gadjah Mada
ABSTRAK
No. 8 tahun 1995 yang berlaku efektif mulai Kekuatan prediksi rasio keuangan ditemu-
Januari 1996) sehingga mekanisme transaksi kan secara berbeda oleh beberapa peneliti.
perdagangan bursa efek di Indonesia yang O’Conner (1973) menggunakan data New York
dilakukan oleh pelaku pasar modal beserta Stock Exchange di Amerika Serikat dan
lembaga-lembaga penunjangnya memperoleh menemukan bukti bahwa kekuatan prediksi
kepastian hukum. rasio keuangan terhadap keuntungan saham
Pada dasarnya masyarakat luas mengukur untuk periode lima tahun lebih tinggi diban-
keberhasilan perusahaan berdasarkan kemam- dingkan untuk periode tiga tahun. Machfoedz
puan perusahaan yang terlihat dari kinerja (1994) menunjukkan bahwa kekuatan prediksi
manajemen. Disini terdapat perbedaan kepen- rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba
tingan untuk mendapatkan imbalan guna pe- untuk periode satu tahun lebih tinggi diban-
ningkatan kesejahteraan, sedangkan pemegang dingkan dua tahun, dan kekuatan prediksi
saham berkepentingan untuk mendapatkan untuk periode dua tahun ditemukan tidak
keuntungan yang sebesar-besarnya guna signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
meningkatkan kekayaannya. Jika manajemen penelitian tentang kekuatan prediksi rasio
dapat menunjukkan prestasi yang baik maka keuangan cenderung tidak konsisten atau
manajemen akan memperolah penghargaan dan berbeda antara satu negara dengan negara lain.
imbalan yang besar. Pendapat Watts dan Isu penelitian yang utama adalah apakah
Zimmerman (1978), Hagerman dan Zmijewski rasio keuangan merupakan prediktor dalam
(1979), dan Benston dan Krasney (1978) yang memprediksi laba di masa yang akan datang
dikutip dari Moses (1987) menyatakan bahwa dan rasio mana yang merupakan discriminator
perusahaan dalam pandangan masyarakat luas signifikan. Penelitian ini mengidentifikasi
dan pengamatan pemerintah merupakan subjek variabel-variabel yang mampu mendiskrimi-
untuk mengambil tindakan yang dilakukan oleh nasikan perubahan laba secara tepat. Untuk
pemerintah atau masyarakat yang dapat menguji kemampuan memprediksi laba di masa
menyebabkan pembebanan biaya. mendatang dapat menggunakan rasio keuangan
Secara umum kegunaan informasi keuangan yang dihitung dari informasi yang ada di dalam
hasil akuntansi adalah sebagai dasar prediksi laporan keuangan untuk menentukan kekuatan
bagi pemakainya. Dalam Kerangka Dasar hubungan rasio tersebut dengan fenomena
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan ekonomi. Analisis penelitian berupaya mencari
SAK 1994 disebutkan pihak-pihak yang kombinasi linear rasio keuangan yang dapat
berkepentingan dengan laporan keuangan meminimumkan probabilitas kesalahan
yaitu: investor sekarang dan investor potensial, mengklasifikasikan pengamatan ke dalam
karyawan, pemberi pinjaman (kreditur), pema- kelompoknya yang benar.
sok (supplier) dan kreditur usaha lainnya, Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji
pelanggan, pemerintah beserta lembaga-lem- secara empiris apakah rasio keuangan yang
baganya, dan masyarakat. Laporan keuangan didasarkan pada data laporan keuangan mem-
yang disajikan harus relevan dengan kebutuhan punyai kemampuan dalam memprediksi laba di
dari masing-masing pemakai. Oleh karena itu, masa mendatang dan rasio mana yang
analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan merupakan discriminator signifikan. Keaku-
untuk memahami informasi laporan keuangan ratan prediktif rasio keuangan diukur dengan
[lihat Gibson dan Boyer (1980), Gibson hit ratio yang tinggi yang diperoleh dari
(1982), dan Lev dan Thiagarajan (1993)]. classification matrix yang terdiri dari dua
Analisa laporan keuangan meliputi perhitungan kelompok yaitu analysis sample dan holdout
dan interpretasi rasio keuangan. sample.
2000 Nur Fadjrih Asyik dan Soelistyo 315
Penelitian ini berbeda dengan penelitian dan diskusi mengenai kemungkinan penelitian
sebelumnya dalam beberapa hal. Pertama, di masa yang akan datang.
penelitian ini mengidentifikasi rasio keuangan
yang mampu membedakan perubahan laba
TINJAUAN LITERATUR
(naik dan turun) secara tepat dalam rangka
memprediksi laba di masa mendatang. Hal Bab ini merupakan ringkasan penelitian
tersebut berbeda dengan penelitian Finger sebelumnya atas analisa laporan keuangan.
(1994) yang menguji kemampuan laba untuk Bagian pertama bab ini mereview studi tentang
memprediksi laba dan arus kas di masa men- rasio keuangan. Bagian kedua menggambarkan
datang. Berbeda pula dengan penelitian yang studi penggunaan rasio keuangan dalam
dilakukan oleh Parawiyati dan Baridwan peramalan (prediksi).
(1998) yang menguji kemampuan laba dan arus
kas dalam memprediksi laba dan arus kas. Analisa Laporan Keuangan
Kedua, penelitian ini menguji kemampuan Pada tahun 1978 FASB telah mengeluarkan
prediksi dengan menggunakan rasio keuangan Konsep No. 1 yang berbunyi sebagai berikut:
dari laporan keuangan individual yang meliputi
Financial reporting should provide infor-
neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas,
mation that is useful to present and potential
sedangkan Ou dan Penman (1989) menguji
investors and creditors and other users in
manfaat rasio keuangan dalam memprediksi
making rational investment, credit, and similar
keuntungan saham tanpa menguji rasio
decisions. The information should be compre-
keuangan dari masing-masing laporan
hensible to those who have a reasonable
keuangan secara individual. Ketiga, periode
understanding of business and economic acti-
penelitian ini lebih pendek yaitu hanya dua
vities and are willing to study the information.
tahun (1995–1996) sedangkan Barlev dan
Livnat mengambil periode penelitian selama 11 Ditinjau dari konsep tersebut maka laporan
tahun (1971–1981). Bernard dan Stober (1989) keuangan harus dapat membantu investor dan
menguji kembali penelitian Wilson (1987) kreditor untuk menginterpretasikan keadaan
dengan periode yang lebih panjang yaitu dari perusahaan. Analisa mengenai keadaan peru-
tahun 1977 sampai dengan 1984. Hasil sahaan dengan menggunakan laporan keuangan
penelitian menunjukkan bahwa untuk periode dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: (1)
yang sama dengan Wilson, yaitu dua tahun, analisa horisontal, (2) analisa vertikal, (3)
menunjukkan hasil yang sama dengan temuan common-size statements, (4) industry com-
Wilson, akan tetapi untuk pengujian dengan parison, (5) statement of cash flows, dan (6)
periode lebih panjang tidak dapat mendukung financial ratios. Rasio keuangan menyediakan
temuan Wilson. Ini dapat disimpulkan bahwa suatu cara yang tepat dan berguna untuk
dengan periode waktu berbeda mempunyai mengekspresikan hubungan antar angka. Mana-
hasil berbeda. jer, investor, kreditor, dan analis keuangan
Penelitian ini disusun sebagai berikut. Bab menggunakan rasio yang relevan untuk peng-
pertama menyajikan latar belakang dan tujuan ambilan keputusan tertentu. Banyak peru-
penelitian ini. Bab kedua me-review literatur sahaan memasukkan rasio dalam bagian khusus
yang relevan dengan studi ini. Bab ketiga laporan keuangannya.
menggambarkan metode penelitian, model
estimasi, proses pemilihan sampel, dan Studi-Studi tentang Rasio Keuangan
pengumpulan data. Bab keempat melaporkan Sejumlah studi telah menguji manfaat infor-
hasil dan analisis empiris. Akhirnya, bab masi akuntansi dengan menggunakan rasio
kelima menetapkan kesimpulan, keterbatasan, keuangan yang dihitung dari informasi yang
316 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Juli
ada di dalam laporan keuangan untuk telah banyak dikaitkan dengan kemampuan
menentukan kekuatan hubungan rasio dengan melakukan peramalan atau prediksi serta untuk
fenomena ekonomi. Gibson dan Boyer (1980) pengambilan keputusan. Penelitian tersebut
menyatakan bahwa FASB memprakarsai antara lain dilakukan oleh Celal (1996) yang
sebuah kebijaksanaan yang dapat meliputi rasio menyelidiki time-series properties dan proses
keuangan yang seragam. SFAC No. 1 penyesuaian dari sekelompok rasio keuangan
menyatakan bahwa beberapa informasi terbaik dalam upaya menemukan model peramalan
ditetapkan di luar struktur laporan keuangan yang tepat. Rasio yang dipilih menggambarkan
aktual. Salah-satu tujuan FASB adalah me- profitabilitas, likuiditas, posisi keuangan, per-
ngembangkan kriteria untuk pelaporan keuang- putaran, dan struktur modal. Penelitian rasio
an yang memberikan kerangka informasi keuangan memasukkan dua pengukuran laba
suplemental seperti rasio keuangan. yang menjadi subyek untuk dipertimbangkan
Studi hubungan rasio laporan keuangan yaitu rasio return on asset (ROA) dan rasio
dengan return saham didasarkan pada asumsi return on owners’ equity (ROE). Untuk analisa
bahwa rasio keuangan berguna bagi investor. time-series digunakan metode identifikasi Box-
Agar berguna, rasio harus memberikan infor- Jenkins dan ARIMA. Sedangkan untuk partial
masi yang membantu di dalam proses pem- adjustment model digunakan metode instru-
buatan keputusan (Houghton dan Woodliff, mental variabel. Ditemukan bahwa ketepatan
1987). Kekuatan studi hubungan rasio prediksi meningkat jika sampel digolongkan
keuangan dipelopori oleh O’Connor (1973). pada tiap industri.
Dia mempelajari kegunaan rasio keuangan Penelitian yang terdahulu menunjukkan
dengan menguji kekuatan hubungan rasio berbagai kemampuan rasio keuangan sebagai
keuangan dan return saham di masa menda- alat prediksi yang memadai. Kemampuan pre-
tang. O’Connor menguji apakah rasio keuang- diksi rasio keuangan diukur dengan alat
an yang menggunakan data keuangan yang prediksi statistis yang dihubungkan dengan
dipublikasikan berguna bagi pembuat kepu- berbagai fenomena ekonomi, diantaranya
tusan eksternal. Hasil penelitian menunjukkan kebangkrutan (Altman, 1968), kegagalan [lihat
bahwa bukti yang diberikan analisis kekuatan Beaver (1968), Daniel (1969), dan Deakin
hubungan variasi model ratio-rate of return (1972)], penentuan kredit jangka panjang
memproyeksikan keraguan kegunaan rasio (Horrigan, 1966), serta return saham [lihat Ou
keuangan bagi investor saham biasa. dan Penman (1989), dan Machfoedz (1994)].
Penelitian yang terdahulu menunjukkan Altman (1968) menguji manfaat rasio
berbagai kemampuan rasio keuangan sebagai keuangan untuk memprediksi kebangkrutan.
alat prediksi yang memadai. Kemampuan pre- Altman menggunakan sampel sebanyak 66
diksi rasio keuangan diukur dengan alat perusahaan yang terdiri atas 33 perusahaan
prediksi statistik yang dihubungkan dengan bangkrut dan 33 perusahaan tidak bangkrut.
berbagai fenomena ekonomi, diantaranya Altman menggunakan multivariate discrimi-
kebangkrutan (Altman, 1968), kegagalan [lihat nant analysis dalam menguji manfaat lima
Beaver (1968), Daniel (1969), dan Deakin rasio keuangan dalam memprediksi kebang-
(1972)], penentuan kredit jangka panjang krutan. Hasil analisis menunjukkan bahwa
(Horrigan, 1966), serta return saham [lihat Ou rasio keuangan (profitability, liquidity, dan
dan Penman (1989), dan Machfoedz (1994)]. solvency) bermanfaat dalam memprediksi
Penggunaan Rasio Keuangan dalam Pera- kebangkrutan dengan tingkat keakuratan 95%
malan atau Prediksi setahun sebelum perusahaan bangkrut. Tingkat
keakuratan turun menjadi 72% untuk periode 2
Penelitian mengenai rasio-rasio keuangan
tahun sebelum bangkrut, 48% untuk periode 3
telah banyak dilakukan. Rasio-rasio keuangan
2000 Nur Fadjrih Asyik dan Soelistyo 317
tahun sebelum bangkrut, 29% untuk periode 4 perusahaan go publik di Indonesia. Hasil
tahun sebelum bangkrut, dan 36% untuk penelitian menunjukkan bahwa prediktor laba
periode 5 tahun sebelum bangkrut. Hasil dan arus kas adalah signifikan sebagai alat
menunjukkan bahwa kekuatan prediksi rasio pengubah. Hasil penelitian juga menunjukkan
keuangan mengalami penurunan untuk periode bahwa prediktor laba lebih besar korelasinya
waktu yang lebih lama. dibanding prediktor arus kas dalam mempre-
Penelitian tentang manfaat rasio keuangan diksi arus kas.
dalam memprediksi kondisi keuangan bank
telah dilakukan oleh Sinkey (1975). Sinkey METODE PENELITIAN
menggunakan multiple discriminant analysis
dalam menguji perusahaan bank yang ber- Bab ini mendeskripsi pengembangan hipo-
masalah. Sinkey mengklasifikasikan bank tesis, pemilihan rasio keuangan, pengukuran
bermasalah menjadi 3 kategori. Sinkey meng- manfaat rasio keuangan, pengujian hubungan
gunakan 10 rasio keuangan dalam menguji rasio keuangan dengan perubahan laba, peng-
sampel sebanyak 110 perusahaan perbankan. ujian statistik, dan rancangan penelitian discri-
Sinkey menemukan bukti bahwa rasio keuang- minant analysis. Pemilihan sampel dan prose-
an signifikan berbeda antara perusahaan per- dur pengumpulan data tercakup di dalam bab
bankan yang bermasalah dengan perusahaan ini.
perbankan yang tidak bermasalah untuk
periode 4 tahun sebelum bank mengalami Perumusan Hipotesis
masalah. SFAC No. 2 menyatakan bahwa salah satu
Penelitian yang menguji rasio keuangan karakteristik kualitatif yang harus dimiliki
yang lebih komprehensif telah dilakukan oleh informasi akuntansi agar tujuan pelaporan
Ou dan Penman (1989) yang menaksir nilai keuangan dapat tercapai adalah kemampuan
perusahaan dengan menggunakan laporan prediksi (FASB, 1980). Hal ini menunjukkan
keuangan. Ou dan Penman menguji manfaat bahwa informasi akuntansi seperti yang
rasio keuangan dalam memprediksi keuntungan tercantum dalam pelaporan keuangan dapat
saham dan menyeleksi 68 rasio keuangan digunakan oleh investor dalam melakukan
dengan stepwise regression. Hasil seleksi prediksi penerimaan laba di masa yang akan
menunjukkan bahwa terdapat 16 rasio datang. Dividen yang akan diterima oleh
keuangan untuk periode 1965 sampai dengan investor tergantung pada jumlah laba yang
1972 dan 18 rasio keuangan untuk periode diperoleh perusahaan di masa yang akan
1973 sampai dengan 1977 yang signifikan datang. Oleh karena itu, prediksi laba peru-
digunakan dalam memprediksi keuntungan sahaan dengan menggunakan informasi laporan
saham. Hasil penelitian dengan menggunakan keuangan menjadi sangat penting untuk
logit regression model menemukan bukti dilakukan. Salah satu cara memprediksi laba
bahwa informasi akuntansi (rasio keuangan) perusahaan adalah menggunakan rasio
mengandung informasi fundamental yang tidak keuangan.
tercermin dalam harga saham. Untuk memberi Yang menjadi pertanyaan adalah apakah
bukti empiris lebih lanjut kesimpulan rasio keuangan mempunyai kemampuan dalam
penelitian tersebut, Ou dan Penman melakukan memprediksi laba di masa mendatang. Dengan
penelitian secara terpisah yaitu Ou (1990) dan mendasarkan pada seperangkat rasio neraca,
Penman (1992). laporan laba rugi, dan laporan arus kas,
Sedangkan di Indonesia, Parawiyati dan hipotesis operasional dalam bentuk hipotesis
Baridwan (1998) menguji kemampuan laba dan alternatif dikembangkan sebagai berikut:
arus kas dalam memprediksi laba dan arus kas
318 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Juli
WCO/TS, WCO/EQ, DIV/WCO, WCO/S, sample dan tidak meliputi holdout sample.
WCO/I, INPPE/PPE, INPPE/TU, CHWC/TU, Untuk tujuan ilustrasi, nilai keakuratan
RetPPE/TS, Debt/TS, dan NetDebt/TS), ei,t analysis sample dibandingkan dengan a priori
adalah variabel gangguan perusahaan i pada chance dari pengklasifikasian individu secara
periode t, 0 adalah koefisien konstanta, dan i benar tanpa fungsi diskriminasi dengan formula
adalah koefisien variabel independen. Laba sebagai berikut:
akuntansi adalah laba bersih sebelum extra-
CPRO =P2 + (1-p)2 (3)
ordinary items dan discontinued operations.
Ukuran ini mendasarkan pada penelitian dalam persamaan diatas CPRO adalah propor-
Bowen, et al. (1986), Lipe (1986), dan Ali tional chance criterion, p adalah proporsi
(1994). Alasan mengeluarkan kedua item perusahaan dalam kelompok 1, dan (1-p)
tersebut adalah untuk mengeluarkan elemen adalah proporsi perusahaan dalam kelompok 2.
yang mungkin menyebabkan pertumbuhan laba Ukuran akhir keakuratan klasifikasi adalah
meningkat dalam satu periode yang tidak akan Press’s Q dengan formula sebagai berikut:
timbul dalam periode lainnya.
2
[N (n * K)]
Press’s Q (4)
Penentuan Perubahan Laba N(K - 1)
Untuk menjelaskan masing-masing prediksi
dalam persamaan diatas N adalah total sample
probabilistik (Pr) menjadi prediksi binary
size, n adalah jumlah observasi yang dikla-
(peningkatan atau penurunan laba) digunakan
sifikasikan secara benar, dan K adalah jumlah
skema probability cutoff (0,5;0,5). Di bawah
kelompok.
skema (0,5;0,5) prediksinya adalah laba
meningkat untuk Pr>0,5 dan laba menurun
Analisa Statistik
untuk Pr0,5.
Alat analisis yang digunakan adalah discri-
Menilai Keakuratan Prediktif minant analysis yang digunakan untuk meng-
identifikasi rasio keuangan yang mampu
Keakuratan prediktif fungsi discriminant membedakan perubahan laba (naik atau turun)
dicapai dengan mengembangkan classification secara tepat. Dengan menggunakan rasio
matrix baik untuk analysis sample maupun keuangan tersebut dapat dibuat sebuah
holdout sample. Sebelum mengembangkan persamaan atau fungsi yang dapat digunakan
classification matrices, terlebih dahulu untuk mencari sebuah variabel atau angka
menentukan cutting score (Z score) dengan indeks baru yang dapat dipakai untuk meng-
formula sebagai berikut: gambarkan perbedaan antara perubahan laba
N A ZA N BZB (yang naik atau turun) sebaik mungkin.
ZCU = (2) Selanjutnya variabel tersebut digunakan untuk
NA NB
membuat aturan bagaimana pengamatan yang
dalam persamaan diatas ZCU adalah critical akan datang diklasifikasi dalam salah satu dari
cutting score untuk group size yang tidak dua kelompok (perubahan laba naik atau
sama, NA adalah jumlah kelompok A, NB turun). Discriminant analysis berupaya men-
adalah jumlah kelompok B, ZA adalah centroid cari kombinasi linear rasio keuangan yang
kelompok A, dan ZB adalah centroid kelompok dapat meminimumkan probabilitas kesalahan
B. mengklasifikasikan pengamatan ke dalam
kelompoknya yang benar.
Nilai Z score ini didasarkan pada sepe-
rangkat data yang digunakan dalam analysis
2000 Nur Fadjrih Asyik dan Soelistyo 321
Eigenvalues
Function Eigenvalue % of Variance Cumulative % Canonical Correlation
1 2,820 100 100 0,860
a First 1 canonical discriminant functions were used in the analysis
Function Function
1 1
DIV/NI -0,704 LTD/TA 0,150
EBIT/I 0,278 COGS/INV 0,107
Current 0,250 WCO/S 0,106
WCO/TS 0,239 INPPE/TU -0,097
S/TA 0,206 Div/WCO 0,077
WCO/EQ 0,194 NetDebt/TS -0,051
LTD/EQ 0,189 INPPE/PPE 0,033
CHWC/TU 0,188 RetPPE/TS -0,022
WCO/I 0,176 Debt/TS 0,014
NI/S 0,158 NI/EQ 0,008
S/R 0,156
Aspek multivariate model dilaporkan holdout sample. Variabel dependen terdiri dari
dalam kolom Canonical Discriminant Func- dua kelompok: (1) 40 perusahaan untuk
tion. Fungsi discriminant sangat signifikan kelompok perubahan laba menurun dan (2) 60
(0,000) dan menunjukkan canonical corre- perusahaan untuk kelompok perubahan laba
lation sebesar 0,860. Nilai kuadrat dari naik. Sebelum mengembangkan classification
canonical correlation adalah sebesar 0,7379, matrices, terlebih dahulu menentukan cutting
ini menunjukkan bahwa 73,79% variance score (Z score) sebagai berikut:
dalam variabel dependen (perubahan laba)
N A ZA N BZB
dihitung untuk dijelaskan oleh model yang Z CU
mencakup hanya 5 rasio keuangan. NA NB
Koefisien standardized canonical discri- [(16) x (-2,738)] [(44) x (0,996)]
minant function adalah weight yang digunakan
60
dalam fase validasi. Loading yang dilaporkan
= 0,000
dalam kolom “Structure Matrix” dan disusun
dari yang terbesar ke yang terkecil. Group
centroid dan rata-rata score individual discri- Tabel 7. Fungsi pada Group Centroid
minant function disajikan untuk masing-masing
kelompok. Tabel 7 menyajikan group centroid Function
untuk perusahaan yang perubahan labanya Perubahan Laba
1
menurun (kelompok 0) sebesar –2,738 dan 0 -2,738
group centroid untuk perusahaan yang
1 0,996
perubahan labanya naik (kelompok 1) sebesar
0,996.
Nilai Z score ini didasarkan pada sepe-
Menilai Overall Fit rangkat data yang digunakan dalam analysis
Keakuratan prediktif fungsi discriminant sample dan tidak meliputi holdout sample.
dicapai dengan mengembangkan classification Karena critical cutting score sebesar 0 maka
matrix baik untuk analysis sample maupun prosedur untuk mengklasifikasikan perusahaan
326 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Juli
2. Holdout Sample
Perubahan Predicted Group Membership
Total
Laba 0 1
Original Count 0 4 1 5
1 1 34 35
% 0 80,0 20,0 100,0
1 2,9 97,1 100,0
Cross-validated Count 0 4 1 5
1 6 29 35
% 0 80,0 20,0 100,0
1 17,1 82,9 100,0
1. Persentase kasus yang dikelompokkan secara benar diklasifikasikan: 95% [(14+43)/60=95%]
2. Persentase kasus yang dikelompokkan secara benar diklasifikasikan: 95% [(4+34)/60=95%]
dalam model mempunyai loading yang lebih dari classification matrix yang terdiri dari dua
besar daripada INPPE/TU. Rasio tersebut tidak kelompok yaitu analysis sample dan holdout
diamsukkan karena terdapat kolinearitas sample.
dengan variabel yang dimasukkan dalam model Lima puluh perusahaan yang terdaftar di
yang mengurangi kekuatan discriminating. BEJ dengan 100 pengamatan untuk 2 periode
Dengan demikian, meskipun INPPE/TU adalah yaitu tahun 1995-1996 digunakan sebagai
lebih rendah, tapi rasio ini merupakan sumber sampel. Data dari laporan keuangan digunakan
diskriminasi yang secara statistik signifikan untuk menghitung rasio keuangan dan peru-
yang tidak ditemukan dalam variabel lain. bahan laba akuntansi. Discriminant analysis
digunakan untuk mengidentifikasi rasio ke-
Validasi Hasil Discriminant uangan yang mampu membedakan perubahan
laba (naik/turun) secara tepat. Selanjutnya
Pada tahap ini menetapkan validitas variabel tersebut digunakan untuk membuat
internal dan eksternal dari fungsi discriminant aturan bagaimana pengamatan yang akan
atas penggunaan holdout sample dan penilaian datang diklasifikasi dalam salah satu dari dua
keakuratan prediktif. Jika holdout sample kelompok (perubahan laba naik atau turun).
dibentuk dari original sample maka pende- Discriminant analysis berupaya mencari kom-
katan ini membentuk validitas internal. Jika binasi linear rasio keuangan yang memini-
sampel terpisah lain membentuk holdout mumkan probabilitas kesalahan mengklasifika-
sample maka ini menunjukkan validitas sikan pengamatan ke dalam kelompok yang
ekternal dari hasil discriminant. benar.
Dalam penelitian ini, holdout sample
berasal dari original sample sehingga level
Hasil dan Kesimpulan
penerimaan pada seluruh pengukuran keaku-
ratan prediktif dalam holdout sample mem- Estimasi Fungsi Discriminant
bentuk validitas eksternal.
Karena tujuan analisis adalah menentukan
rasio keuangan yang sangat efisien dalam
KESIMPULAN DAN PENELITIAN BERI- membedakan perubahan harga, maka diguna-
KUTNYA kan prosedur stepwise. TAHAP 1 mema-
sukkan variabel DIV/NI kedalam model
Tujuan dan Metodologi
(mempunyai nilai F terbesar yaitu 81,026).
Laporan keuangan yang disajikan harus TAHAP 2 memasukkan variabel S/TA
relevan dengan kebutuhan masing-masing kedalam model karena ia mempunyai nilai F
pemakai, oleh karena itu analisa laporan terbesar (sebesar 46,046). TAHAP 3 mema-
keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami sukkan variabel LTD/TA kedalam model
informasi laporan keuangan [lihat Gibson dan karena ia mempunyai nilai F terbesar (sebesar
Boyer (1980), Gibson (1982), dan Lev dan 37,782). TAHAP 4 memasukkan variabel NI/S
Thiagarajan (1993)]. Analisa laporan keuangan kedalam model karena ia mempunyai nilai F
meliputi perhitungan dan interpretasi rasio terbesar (sebesar 33,090). TAHAP 5
keuangan. Penelitian ini menguji secara em- memasukkan variabel INPPE/TU kedalam
piris apakah rasio keuangan yang didasarkan model karena ia mempunyai nilai F terbesar
pada data laporan keuangan mempunyai (sebesar 30,454). Sedangkan group centroid
kemampuan memprediksi laba mendatang dan untuk perusahaan yang perubahan labanya
rasio mana yang merupakan discriminator menurun sebesar –2,738 dan yang naik sebesar
signifikan. Keakuratan prediktif rasio diukur 0,996.
dengan hit ratio yang tinggi yang diperoleh
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Juli
330
memberikan hasil yang lebih baik. Penelitian _________. 1980. Statement of Financial
berikutnya perlu mempertimbangkan effek Accounting Concepts No. 2: Qualitative
industri dan faktor ekonomi untuk perluasan Characteristics of Accounting Information.
penelitian ini. Finger, C.A. 1994. The Ability of Earnings to
Predict Future Earnings and Cash Flow.
REFERENSI Journal of Accounting Research. Vol. 32
No. 32 (Autumn) : 210-223.
Ali, A. 1994. The Incremental Information
Content of Earnings, Working Capital Gibson, C. H. dan P. A. Boyer. 1980. Profes-
from Operation, and Cash Flows, Journal sional Notes. Journal of Accountancy
of Accounting Research (Spring): 61-73. (May): 78-84.
Altman, E. I. 1968. Financial Ratios, Discri- Gibson, C. H. 1982. How Industry Perceives
minant Analysis and the Prediction of Financial Ratios. Management Accounting
Corporate Bankruptcy. Journal of Finance (April): 13-19.
(September): 589-609. Hair, J. F., R. E. Anderson, R. L. Tatham, dan
Ball, R. dan P. Brown. 1968. An Empirical W.C. Black. 1995. Multivariate Data
Evaluation of Accounting Income Num- Analysis. Prentice Hall, Englewood Cliffs,
bers. Journal of Accounting Research New Jersey.
(Autumn): 159-178. Horrigan, J. O. 1965. Some Empirical Bases of
Barlev, B. dan J. Livnat. 1990. The Incre- Financial Ratio Analysis. Accounting
mental Content of Fund Statement Ratios. Review (July): 558-568.
Journal of Accounting, Auditing & ________. 1966. The Determinant of Long-
Finance: 411-433. Term Credit Standing with Financial
Beaver, W. H. 1968. The Information Content Ratios, Empirical Research in Accounting
of Annual Earnings Announcements. Selected Studies. Journal Accounting
Journal of Accounting Research 6: 67-92. Research (Supplement).
Lev, B. dan S. R. Thiagarajan. 1993. Funda- Parawiyati dan Z. Baridwan. 1998. Kemam-
mental Information Analysis. Journal of puan laba dan Arus Kas dalam Mempre-
Accounting Research (Autumn): 190-215. diksi Laba dan Arus Kas Perusahaan Go
Lipe, R. C. 1986. The Information Contained Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akun-
in the Component Earnings. Journal of tansi Indonesia. Vol.1 No.1 (Januari): 1-
Accounting Research 24 (Supplement): 11.
37-64. Penman, S. H. 1992. Financial Statement
Machfoedz, M. 1994. Financial Ratio Analysis Information and the Pricing of Earnings
and the Prediction of Earnings Changes in Changes. Accounting Review (July): 563-
Indonesia. Kelola No. 7: 114-137. 577.
O'Connor, M. C. 1973. On the Usefulness of Pinches, G. E., A. A. Eubank, K. O. Mingo,
Financial Ratios to Investor in Common dan J. K. Carruthers. 1975. The Hierar-
Stock. Accounting Review (April): 339- chical Classification of Financial Ratios.
352. Journal of Business Research (October):
295-310.
Ou, J. A. 1990. The Information Content of
Nonearnings Accounting Numbers as Sinkey, J. F. 1975. A Multivariate Statistical
Earnings Predictors. Journal of Accoun- Analysis of the Characteristics of Problem
ting Research (Spring): 144-162. Banks. Journal of Finance (Maret): 21-36.
Ou, J. A. dan S. H. Penman. 1989. Financial Wilson, G. P. 1987. The Incremental Infor-
Statement Analysis and the Prediction of mation Content of the Accrual and Funds
Stock Returns. Journal of Accounting and Components of Earnings After Controlling
Economics 11: 295-329. for Earnings. Accounting Review 62:293-
322.