Sei sulla pagina 1di 4

SP-004-005

Proceeding Biology Education Conference p-ISSN:2528-5742


Volume 14, Nomor 1
Halaman 144- 147 Oktober2017

Peranan Jasa Ekosistem dalam Perencanaan


Kebijakan Publik di Perkotaan

The Role of Ecosystem Services in Urban Public Policy Planning

Dea Chintantya1 *, Maryono2


1Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
2Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
* Corresponding author: chintantya@gmail.com

Abstract: Natural ecosystems have an important role in various aspects of human life, either directly or indirectly.
However, natural ecosystems are often considered less valuable because the ecosystem services provided
largely public goods that do not have a clear market price. Currently, There are a serious threat to natural
ecosystems, especially in urban areas caused by growth in both population size, consumption, and human
activities. The assessment of environmental services is very important in the process of formulating public
policy in order to realize sustainable development because in previous studies it is known that these
environmental services contribute significantly to the welfare of the community. In this paper, several previous
national and international literature and research studies have been used to establish a theoretical framework
for the identification of ecosystem services in urban areas and their role in the process of urban dan public
policy planning. Identification of urban ecosystem services focuses on crops and trees on road corridors, urban
parks, urban forests, cultivated land or yard, water bodies (rivers and lakes), and wetlands.

Keywords: Ecosystem Services, Ecosystem Services Valuation, Public Policy Planning, Urban Planning

1. PENDAHULUAN semi alami di perkotaan. Infrastruktur hijau digunakan


untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dalam
Pertumbuhan penduduk di dunia telah menjadi menyediakan barang dan jasa saat tekanan ekosistem
ancaman yang serius bagi ekosistem dan sumber daya semakin meningkat. Pada 10 tahun terahir, beberapa
alam. Hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk perkotaan di dunia telah mengedepankan aspek
meningkatkan pola produksi dan konsumsi barang dan ekologi dalam berbagai kebijakan publik tentang
jasa, meningkatkan pemanfaatan tekhnologi, perkotaan dalam rangka mewujudkan konsep kota
meningkatkan pembangunan ekonomi, dan berkelanjutan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
meningkatkan alih fungsi lahan. Perkotaan adalah dengan mengintegrasikan jasa lingkungan dalam
salah satu bagian dari ekosistem daratan yang telah kerangka kerja pembangunan (Woodruff dan Bendor,
banyak mengalami perubahan akibat campur tangan 2016). Penilaian terhadap jasa ekosistem sangat
manusia. Saat ini sekitar 50% dari penduduk dunia penting sebagai dasar perumusan kebijakan publik
menempati kawasan perkotaan (Anguluri dan mengenai pengelolaan sumber daya alam
Narayanan, 2017). Tingginya populasi penduduk yang (Djajadiningrat, ST dkk., 2011) dan kebijakan publik
juga diakibatkan oleh urbanisasi secara tidak langsung yang bersifat sosial (Fisher dkk., 2009).
juga mempengaruhi kebutuhan akan energi, makanan, Tujuan dari penulisan ini adalah untuk
air, dan sumber daya lainnya yang sebagian besar mengidentifikasi jasa ekosistem pada kawasan
tidak dihasilkan oleh perkotaan tersebut. Perubahan perkotaan dan pemanfaatan jasa ekosistem sebagai
ekosistem sekitar perkotaa yang sebagian besar adalah dasar perumusan kebijakan khususnya pada kawasan
ekosistem alami dengan seperti lahan pertanian, perkotaan.
pesisir pantai, dan hutan menjadi lahan terbangun
akan sangat sulit untuk dicegah. Perubahan ekosistem 2. METODE
tersebut tidak hanya memberikan dampak bagi
penurunan kualitas tetapi juga pada jasa ekosistem Penelitian ini dilakukan melalui kajian literatur berupa
didalamnya. Jasa ekosistem adalah segala keuntungan jurnal dari penelitian terdahulu terkait dengan peranan
yang didapatkan dari suatu ekosistem, khususnya yang jasa ekosistem dalam perencanaan kebijakan publik di
terkait dengan kesejahteraan manusia (Woodruff dan perkotaan. Jurnal dan penelitian yang digunakan
Bendor, 2016). merupakan jurnal yang terakreditasi dari dalam dan
Jasa ekosistem perkotaan sangat berkaitan luar negeri (sciencedirect.com) sehingga dapat
dengan Infrastruktur Hijau (Green Infrastructures), membangun kerangka teoritis yang kelak dapat
sebagai penyedia berbagai manfaat baik secara menjadi sebuah landasan teori bagi penelitian lainnya.
langsung dan tidak langsung bagi penduduk perkotaan Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya,
ditengah semakin menurunnya ekosistem alami dan identifikasi dan penilaian terhadap jasa ekosistem
Chintantya, D. & Maryono.Peranan Jasa Ekosistem dalam Perencanaan Kebijakan Publik 145

dilakukan dengan menggunakan pendekatan ekonomi. dan pribadi, ruang terbuka, kolam dan sungai, area
Hal ini dikarenakan jasa ekosistem dapat dinilai bermain, hutan kota, dan berbagai jenis lapangan
melalui manfaat langsung dan tidak langsung. (Pulighe dkk., 2016). Millennium Ecosystem
Assessment (MEA) dalam mengelompokkan
3. HASIL hubungan antara jasa ekosistem dengan kehidupan
manusia menjadi 4 kelompok, yaitu jasa penyediaan,
3.1. Identifikasi Jasa Ekosistem jasa pengaturan, jasa pendukung, dan jasa budaya.
Perkotaan Selanjutnya berdasarkan kelompok tersebut Pulighe
dkk (2016) menggambarkan ilustrasi jasa lingkungan
yang dihasilkan dari infastruktur hijau sebagai berikut.
Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh
menyeluruh antara segenap komponen lingkungan
hidup yang saling berinteraksi membentuk suatu
kesatuan yang teratur. Ekosistem bersifat dinamis dan
perubahannya disebabkan oleh faktor alam dan
manusia. Ekosistem alami memegang peranan penting
dalam mendukung keberlanjutan hidup manusia dan
berperan penting, baik langsung maupun tidak
langsung dalam menyokong kehidupan ekonomi
manusia. Barier (1991) dalam Djajadiningrat, ST
dkk., (2011) mengelompokan manfaat ekosistem
alami secara umum ke dalam kategori nilai guna (use
value) dan nilai bukan guna (non use value). Nilai
guna adalah nilai yang timbul dari penggunaan barang
dan jasa ekosistem (Contanza dkk., 1998) sedangkan
nilai bukan guna diartikan sebagai nilai yang diperoleh
dari kesenangan terhadap suatu barang dan tidak
berhubungan dengan manfaat lain yang diperoleh atas
barang tersebut. Manfaat atau keuntungan yang Gambar.1. Ilustrasi Jasa Lingkungan yang dihasilkan
manusia dapatkan dari suatu ekosistem dan yang Infrastruktur Hijau Perkotaan
sangat penting bagi kesejahteraan manusia lebih
dikenal dengan istilah jasa ekosistem (Woodruff dan Jasa penyediaan yang diberikan oleh
Bendor, 2016). infrastruktur hijau diantaranya adalah hasil pertanian,
Jasa lingkungan memiliki cakupan yang cukup buah, sayur, tanaman obat, dan bahan pangan lainnya.
beragam, namun berdasarkan jasa dan barang yang Sedangkan jasa pengatur yang dihasilkan adalah
dihasilkan De Groot (2002) mengelompokkan penyerapan karbon, pengatur cuaca, kualitas udara,
menjadi 4 kategori dasar, yaitu jasa pengaturan, jasa pengatur erosi, dan efek dingin. Jasa budaya yang
habitat, jasa produksi, dan jasa informasi. Jasa dihasilkan adalah kesehatan, keindahan, rekreasi,
pengaturan sangat berhubungan dengan kemampuan spiritual, interaksi sosial, pendidikan, dan
ekosistem alami dan semi-alami dalam mengatur penghargaan terhadap alam. Sementara itu jasa
proses ekologi yang mendukung kehidupan, misalnya pendukung lebih menekankan pada keanekaragaman
yang berhubungan dengan udara, air, dan tanah. Jasa hayati satwa dan hewan dan kelestarian bagi mahkluk
habitat berhubungan dengan perlindungan terhadap hidup berkembang biak. Jasa ekosistem pada
tanaman dan hewan. Menurut Constanza et al. (1998) perkotaan secara lebih spesifik juga dikemukakan oleh
suatu ekosistem alami dan semi alami memberikan Bolund dan Hunhammar (1999) yang mengambil
setidaknya 17 macam jasa ekosistem, namun lokasi penelitian di Kota Stockholm. Dari 17 macam
kemudian teori tersebut disempurnakan oleh De Groot jasa ekosistem yang telah dikemukakan sebelumnya
et al. (2002) menjadi 23 jenis jasa ekosistem. setidaknya hanya terdapat 6 macam jasa ekosistem di
Kawasan perkotaan memiliki keterbatasan perkotaan. Beberapa diantaranya adalah penyaring
ekosistem alami dan semi-alami karena kebutuhan udara, pengatur cuaca mikro pada skala kota, penyerap
lahan yang semakin meningkat khususnya untuk kebisingan, penyerap ahir hujan, pengolah limbah, dan
tempat tinggal dan aktivitas perekonomian sehingga lokasi rekreasi (wisata) dan budaya. Sehingga dapat
menyebabkan penurunan kualitas lingkungan disimpulkan beberapa jasa lingkungan yang
perkotaan. Untuk mengatasi tekanan pada kualitas dihasilkan dari berbagai macam jenis ekosistem alami
lingkungan tersebut beberapa perencaan perkotaan di dan semi alami yang berada di perkotaan adalah
berbagai wilayah di dunia telah mengadopsi konsep sebagai berikut.
infstruktur hijau dalam kebijakan pengelolaan lahan.
Infrastrukur hijau merupakan suatu konsep yang
menghubungkan struktur dan berbagai tipe dari ruang
terbuka hijau untuk dapat memberikan berbagai
manfaat baik barang dan jasa. Infrastruktur hijau
terdiri dari pepohonan di pinggir jalan, taman umum
146 Proceeding Biology Education ConferenceVol. 14 (1): 144-147, Oktober 2017

Tabel 1 Identifikasi Jasa Ekosistem Perkotaan

Pohon Taman Hutan Lahan Sungai Danau


Sekitar Kota Budidaya
Jalan
Pengatur udara X X X X
Pengatur cuaca mikro X X X X X X
Pengatur dan penyedia air X X X X X X
Penyerap kebisingan X X X X
Pengolah Limbah X
Rekreasi dan kebudayaan X X X X X X
Pendidikan X X X X X
Keanekaragaman hayati X X X X X X
Penyedia bahan pangan dan
X X X X X X
obat-obatan

Sumber : Rangkuman Jurnal Jasa Ekosistem Perkotaan


alternatif. Dalam kelompok ini nilai jasa ekosistem
Berdasarkan berbagai jenis infrastruktur hijau memiliki peranan (i) sebagai alat untuk menilai
tersebut, infrastruktur hijau dengan jenis vegetasi yang keuntungan dan konsekuensi yang ditimbulan oleh
lebih banyak dan beragam menyumbang jasa suatu kebijakan, (ii) sebagai alat untuk bernegosiasi
ekosistem yang lebih banyak. Sehingga pada sebagian dan melihat partisipasi para stakeholder, (iii) sebagai
besar kota di dunia dan di Indonesia khususnya telah alat untuk menentukan nilai investasi untuk
pengupayakan berbagai pembangunan taman dan pengelolaan lingkungan.
hutan kota.
3.2.2 Nilai Jasa Ekosistem sebagai
3.2. Peranan Jasa Ekosistem dalam instrument suatu desain
Perumusan Kebijakan Perkotaan Pada kategori ini nilai jasa ekosistem digunakan saat
suatu kebijakan telah ditentukan, misal (i) sebagai alat
untuk menentukan nilai kompensasi yang harus
Jasa ekosistem di perkotaan berkontribusi besar dalam
dibayar akibat suatu dampak kebijakan dan (ii)
kualitas kehidupan perkotaan, sehingga dalam 10
sebagai alat untuk menentukan nilai dasar suatu
tahun terahir terdapat berbagai kebijakan dan
barang/jasa (yang melibatkan ekosistem dalam proses
perencaan perkotaan yang mengintegrasikan nilai jasa
produksi)
ekosistem di dalamnya. Penilaian terhadap jasa
ekosistem dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu nilai
ekologi, nilai sosial budaya, dan nilai ekonomi 3.2.3 Nilai Jasa Ekosistem sebagai
(Wilson dan Howarth dalam De Groot, 2002). informasi atas pengambilan
Penilaian jasa ekosistem melalui pendekatan nilai keputusan secara umum
ekologi digunakan untuk memastikan ketersediaan Pada kategori ini nilai jasa lingkungan juga dipandang
jasa ekosistem secara terus menerus karena kapasitas sebagai penyedia informasi mengenai hal-hal yang
suatu ekosistem dalam menyediakan barang dan jasa tidak berpengaruh langsung pada proses maupun hasil
sangat tergantung pada proses, komponen yang suatu kebijakan misalnya (i) nilai jasa ekosistem dapat
dibutuhkan, dan karakteristik dari suatu ekosistem menjadi suatu justifikasi dan memberikan informasi
tersebut. Sedangkan pendekatan nilai sosial budaya mengenai dukungan dan kesadaran masyarakat.
digunakan untuk menilai peran penting suatu Peranan lainnya dari nilai jasa ekosistem juga
ekosistem bagi manusia yang didasarkan pada opini dikemukakan oleh Fisher (2009) beberapa diantaranya
penggunanya. Semantara itu pendekatan nilai adalah:
ekonomi dilakukan melalui pengukuran untuk a. Jasa ekosistem dapat digunakan untuk mendukung
mentranformasilan nilai barang dan jasa ke nilai pemahaman dan pengetahuan mengenai manfaat
moneter (Umar 2002 dalam Djajadiningrat, ST dkk., yang didapatkan dari suatu ekosistem bagi
2011). kesejahteraan manusia.
Laurans dkk (2013) mengklasifikasi bahwa b. Analisi biaya manfaat / jasa ekosistem dapat
setidaknya terdapat 8 peranan nilai jasa ekosistem menjadi alat bagi proses pengambilan keputusan
dalam perumusan kebijakan atau pengambilan terkait dengan lingkungan
keputusan yang terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu : c. Penilaian jasa ekosistem dapat menjadi dasar dari
pengelolaan suatu bentang alam
3.2.1 Nilai Jasa Ekosistem sebagai d. Penilaian jasa ekosistem dapat digunakan untuk
penentu suatu keputusan yang penyusunan kebijakan publik agar tercipta
spesifik keadilan bagi kesejahteraan manusia
Keterbatasan lahan dan sumberdaya
Pada suatu proses perumusan kebijakan, ada kalanya
menyebabkan lahan perkotaan menjadi suatu
pengambil keputusan dihadapkan pada beberapa
Chintantya, D. & Maryono.Peranan Jasa Ekosistem dalam Perencanaan Kebijakan Publik 147

komoditi yang sangat berharga sehingga harus Bolund, P., Hunhammar, S., 1999. Analysis
dimanfaatkan seefisien mungkin, bahkan tidak jarang Ecosystem Services in Urban Area. Ecological
pemerintah atau stakeholder dihadapkan pada Economics, 1999 (29) 293-301.
alternatif-alternatif guna lahan. Penilaian terhadap Contanza. R. 1998. Special Section:Forum On
suatu jasa ekosistem dapat membantu pemerintah Valuation Of Ecosystem Services, The Value of
dalam menentukan pilihan terbaik pemanfaatan lahan Ecosystem Services:Putting the issues in
tidak hanya dari sisi ekonomi tetapi juga dari segi prespective. Ecological Economics, 1998 (25)
ekologi. Selain itu dalam perencanaan jasa ekosistem 67-72.
digunakan untuk menghubungkan tata guna lahan, Djajadiningrat, S.T., Hendriani, Y., dan Famiola, M.
fasilitas umum, infrastruktur, dan ruang terbuka. Jasa 2011. Ekonomi Hijau/Green Economy. Rekayasa
ekosistem juga digunakan untuk menentukan pilihan Sains. Bandung.
atau tujuan pembangunan perkotaan dengan skema Fisher, B., Tuner, R.K., Morling, Paul. Defining and
keuntungan dan kerugian yang akan dirasakan Classifying Ecosystem Services for Decision
masyarakat perkotaan sebagai bagian dari ekosistem Making. Ecological Economics, 2009 (68-3)
perkotaan, hal ini dikarenakan penilaian jasa 643-653.
ekosistem juga dapat menjadi sebuah cerminan, Groot, R.S., Wilson. M.A., Boumans, M.J. 2002. A
dukungan, atau bahkan bentuk penolakan dari suatu Typology for the classification, description and
pembangunan yang terjadi (Vandermeulen dkk, valuation of ecosystem function, goods, and
2011). Pada beberapa kasus nilai jasa ekosistem yang services. Ecological Economic, 2002 (41) 393-
dilakukan melalui pendekatan ekonomi dijadikan 408.
sebagai harga dasar bagi suatu produk yang dalam Laurans, Y. 2013. Use of Ecosystem Services
prosesnya berdampak pada suatu ekosistem (misalnya Economic Valuation for Decision Making :
harga produk yang berbahan baku pohon) atau sebagai Questioning a Literature Blindspot. Journal of
dasar harga bagi suatu kompensasi (misalnya Environmental Management, 2013 (119) 208-
penggusuran pada sempadan sungai) dan dampak 219.
lingkungan yang ditimbulkan. Dan yang terpenting Pulighe, G., Fava, F., Lupia, F. 2016. Insights And
jasa ekosistem digunakan sebagai alat untuk Opportunities from Mapping Ecosystem Services
mewujudkan keadilan dalam mewujudkan of Urban Green Spaces and Potential in Planning.
kesejahteraan masyarakat perkotaan karena dengan Ecosystem Services, 2016 (22) 1-10.
terukurnya nilai ekologi (terutama melalui pendekatan Vandermeulen. 2011. The Use of Economic Valuation
ekonomi) maka pengambil keputusan akan lebih to Create Public Support for Green Infrastructure
mudah untuk menentukan kebijakan publik yang Invesments in Urban Areas. Landscape and
paling baik bagi kesejahteraan masyarakat Urban Planning, 2011 (103) 198-206.
Woodruff, S.C., Bendor, T.K. 2016. Ecosystem
4. SIMPULAN Services in Urban Planning : Comparative
Paradigms and Guidlines for High Quality Plans.
Kota merupakan kawasan yang rentan terhadap Landscape and Urban Planning, 2016 (152) 90-
pencemaran dan kerusakan lingkungan karena 100.
memiliki keterbatasan sumber daya alam, lahan, dan
ekosistem alami. Dalam mewujudkan kota
berkelanjutan, penilaian jasa ekosistem digunakan DISKUSI
sebagai salah satu alat perencanaan kebijakan publik
perkotaan. Proses tersebut didahului dengan Dede Suryadi (PT Gudang Garam Tbk)
mengidentifikasi jasa ekosistem yang dihasilkan oleh
berbagai infrastruktur hijau di perkotaan. Jasa Pertanyaan:
ekosistem yang telah teridentifikasi tersebut Apakah RTH sudah diterapkan di Indonesia? Negara
selanjutnya dapat dinilai melalui pendekatan ekologi, mana saja yang sudah menerapkan RTH tersebut?
pendekatan sosial budaya dan pendekatan ekonomi. Jawaban:
Selanjutnya penilaian jasa ekosistem dapat digunakan Penelitian tentang jasa lingkungan sudah ada di
untuk menentukan alternatif tata guna lahan Indonesia tetapi kegiatannya hanya menilai, dan
perkotaan, mengetahui pilihan atau opini masyarakat penilaian tersebut lebih cenderung ke sumber daya
terhadap ekosistem disekitarnya, menjadi acuan harga alam di bidang pariwisata. Biasanya pihak yang
untuk suatu barang produksi, kompensasi atas menginginkan diterapkan dalam perkotaan melalui
ekosistem yang hilang, dan nilai investasi bidang pariwisata atau melalui sumber daya alam
pembangunan infrastruktur hijau. yaitu pada tanaman mangrove. Namun, yang benar-
benar menerapkan RTH seperti konsep ini belum ada.
5. DAFTAR PUSTAKA Negara-negara yang telah mengadopsi RTH ini sudah
banyak di Eropa seperti Stockholm, Portland, Atlanta,
Anguluri, Ramesh., Narayanan, Priya. 2017. Role of dsb
Green Space in Urban Planning: Outlook
Towards Smart Cities. Urban Forestry & Urban
Greening, 2017 (25) 58-65.

Potrebbero piacerti anche