Sei sulla pagina 1di 7

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DALAM PENERAPAN


BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

Nurul Ayu Ningsih, Sudiro, Eka Yunila Fatmasari


Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: ayunurul24@yahoo.com

Abstract : The head room UPIP in Dr. Amino Gondohutomo Semarang Local
Psychiatric Hospital lacks in evocative process, make others do, in becoming a
role model, and in giving leadership encouragement related to WalkRounds,
safety champion, and briefing staff. There are 10 steps taken to support the
patient safety culture with the approach of the Institute for Healthcare
Improvement. The objective of this study is to analyze the head of service’s
leadership in the implementation of patient safety. The method used in this study
is qualitative method. The informants were eight people consisting of main and
triangulation informant, the deputy director, the head of medical committee, the
head of room service, secretary KPRS, and the four nurses. The result can be
concluded based on the facts such as has not yet formed a champion safety in
every units, does not give a routine encouragement to the staff, does not give
enough examples of patient safety to the staff during briefing time, and lack of
building a reporting culture, and learning culture. Suggestion from the research to
the hospital is to provide information regarding the number of occurrences in
space UPIP for all hospital employees and socialization to nurse the importance
of reporting the incident, form a safety champion in each unit as a driver and a
conduit of information issues of patient safety, encourage a routine from every
month to every day to the staff, provides examples of behavior-related directives
safety is supported by a team KPRS periodically/regularly, socialization to all
nurses to not be afraid to report, and pay attention to the cases of patients in the
room UPIP as learning such as overseeing special patients who often flee and
patients often fall.

Keywords : Patient Safety Culture, The Head of Room Service Leadership,


The approach
of Institute For Healthcare Improvement
Literature : 32 (1989 – 2016)

PENDAHULUAN mencegah dan mengurangi


Menurut Depkes (2006) terjadinya Insiden Keselamatan
keselamatan pasien rumah sakit Pasien (IKP) dalam pelayanan
adalah suatu sistem di mana rumah kesehatan. IKP adalah setiap
sakit membuat asuhan pasien lebih kejadian atau situasi yang dapat
aman. Salah satu tujuan penting dari mengakibatkan atau berpotensi
penerapan sistem keselamatan mengakibatkan cidera yang
pasien di rumah sakit adalah seharusnya tidak terjadi. IKP ini

111
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

meliputi kejadian tidak diharapkan Hal ini dikarenakan kurangnya


(KTD), kejadian nyaris cidera (KNC), pengawasan Kepala Ruangan terkait
kejadian potensial cedera (KPC), insiden yang masih sama di Ruang
kejadian sentinel. (KKP-RS 2007).1 UPIP (Unit Perawatan Intensif
Laporan IKP di Indonesia Psikiatri), masih ada perawat yang
tahun 2007 berdasarkan provinsi malas melaporkan, kurangnya
menemukan bahwa 145 insiden memberikan contoh-contoh masalah
yang dilaporkan, kasus tersebut keselamatan pasien, dan
terjadi di wilayah Jakarta sebesar memberikan semangat yang kurang
37,9%, Jawa Tengah 15,9%, Di rutin setiap hari, maka peneliti
Yogyakarta 13,8%, Jawa Timur tertarik untuk mengetahui
11,7%, Sumatra Selatan 6,9%, Jawa “Bagaimanakah kepemimpinan
Barat 2,8%, Bali 1,4%, Sulawesi kepala ruangan dalam penerapan
Selatan 0,69% dan Aceh 0,68%.2 budaya keselamatan pasien di RSJD
Di RSJD Dr. Amino Dr. Amino Gondohutomo
Gondohutomo Semarang, saat ini Semarang?”
sudah memiliki tim patient safety
yang di bentuk oleh Rumah Sakit. METODE PENELITIAN
Dan untuk satu tahun terakhir, sudah Penelitian ini
ada pencatatan dan pelaporan menggunakan metode kualitatif,
mengenai jumlah insiden dimana pengumpulan datanya
keselamatan pasien. Berdasarkan dilakukan dengan wawancara
laporan KKP-RS (Komite mendalam (indepth interview).
Keselamatan Pasien Rumah Sakit) Wawancara mendalam ini
tersebut mengenai insiden bertujuan untuk menggali lebih
keselamatan pasien periode Januari dalam pendapat umum informan
2015 hingga Maret 2016 terdapat 63 penelitian dengan alasan-alasan
kasus. Berdasarkan laporan IKP di yang melatarbelakanginya.3
RSJD Dr. Amino Gondohutomo; Dalam penelitian ini,
kasus KTD (Kejadian Tidak informan yang diteliti adalah
Diharapkan) berjumlah 36, kasus terdiri dari informan utama dan
KNC (Kejadian Nyaris Cedera) informan triangulasi. Dalam hal
berjumlah 23, kasus sentinel ini yang menjadi informan utama
berjumlah 3, dan kasus KTC adalah Wakil Direktur, Ketua Sub
(Kejadian Tidak Cedera) berjumlah Komite Mutu, Kepala Ruangan,
1. Data-data insiden tersebut dan Sekretaris KPRS.
menunjukkan bahwa insiden yang Sedangkan yang menjadi
terjadi di RSJD Dr. Amino informan triangulasi adalah
Gondohutomo Semarang masih Perawat yang bekerja di ruang
bersifat fluktuatif. UPIP (Unit Perawatan Intensif
Berdasarkan data insiden Psikiatri) yaitu Perawat, Perawat
keselamatan pasien di RSJD Dr. Pertama, Perawat Muda, dan
Amino Gondohutomo Semarang Perawat Pelaksana Lanjutan.
pada bulan Januari 2015 sampai Jumlah total informan penelitian
bulan Maret 2016, RSJD Dr. Amino ini adalah 8 orang.
Gondohutomo Semarang mengalami
insiden baik kejadian nyaris cidera HASIL DAN PEMBAHASAN
(KNC), kejadian tidak diharapkan 1. Melakukan Kepemimpinan
(KTD), bahkan hingga kejadian Keselamatan Pasien Dengan
sentinel yang berjumlah 63 kasus. Walkrounds

112
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Para pemimpin perlu dilihat 3. Perilaku Pengarahan


oleh pengikut. Pimpinan melakukan Keselamatan
ronde keselamatan pasien (patient Briefing staf sudah dijalankan
safety walk around) secara rutin, satu bulan sekali di masing-masing
diikuti berbagai unsur terkait. unit. Briefing staf dilakukan kepala
Executive walk rounds merupakan ruangan bersama staf untuk
strategi intervensi yang melibatkan membahas insiden-insiden yang
kepemimpinan organisasi secara terjadi selama satu bulan untuk
langsung dengan garis depan dievaluasi kejadiannya agar tidak
penyedia layanan kesehatan. terulang kembali. Briefing staf
Pemimpin mengunjungi area membahas masalah insiden-insiden
perawatan pasien dengan tujuan yang paling sering terjadi di ruang
mengamati dan mendiskusikan UPIP seperti kasus KTD dan KNC.
ancaman potensial terhadap Kepala ruangan mendiskusikan
keselamatan pasien. Hal ini program-program apa yang sudah
bertujuan menunjukkan komitmen dilakukan dan apa yang akan
kepemimpinan untuk keselamatan, dilakukan selanjutnya. Diskusi-
meningkatkan kepercayaan dan diskusi kejadian ini dicari
keamanan psikologis, serta penyebabnya seperti apa, dan
memberikan dukungan kepada ditindaklanjuti untuk dilakukan
tenaga kesehatan untuk proaktif penanganan agar insiden-insiden
mengatasi ancaman keselasmatan tidak terulang kembali.
pasien (Weaver et al. 2013).4 Menurut Yahya (2006)
menyatatakan bahwa briefing tim
2. Menunjuk Safety Champion adalah cara sederhana bagi staf
Untuk Setiap Unit untuk berbagi informasi tentang isu-
Safety champion perlu dibuat isu keselamatan pasien yang
di RSJD Dr. Amino Gondohutomo potensial dapat terjadi dalam
Semarang karena safety champion kegiatan sehari-hari.5 Perlunya
bukan hanya sebagai penggerak peningkatan kompetensi kepala
tetapi juga sebagai pemberi ruang dalam berkomunikasi dengan
informasi di masing-masing unit. staf dan budaya komunikasi dalam
Safety champion perlu diberi keselamatan pasien yaitu salah satu
pelatihan-pelatihan khusus terkait kunci briefing tim.6
masalah keselamatan pasien agar
dapat membantu menghandle 4. Budaya Keterbukaan
masalah keselamatan pasien di Budaya Keterbukaan di
masing-masing unit. Apabila di RSJD Dr. Amino Gondohutomo
setiap unit dibentuk safety champion Semarang sudah baik. Hal ini
maka di setiap unit tidak akan terjadi diketahui berdasarkan hasil
miss komunikasi. Safety champion di wawancara bahwa semua informan
masing-masing unit juga akan utama dan informan triangulasi
menjadi perwakilan di setiap rapat menjawab informasi-informasi antara
satu bulan sekali dengan unit pimpinan dengan staf sudah
maupun rapat analisa 3 bulan sekali terbuka.
dengan tim KPRS. Kegiatan untuk mendukung
budaya keterbukaan sudah
dilakukan oleh kepala ruangan
seperti memberikan informasi
kepada staf setelah rapat 3 bulan

113
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

sekali dengan tim KPRS. Setiap ada Meskipun semua perawat


kejadian, informasi juga selalu sudah berani melaporkan tetapi
disampaikan oleh perawat kepada masih ada kejadian satu perawat
kepala ruangan terlebih dahulu yang tidak berani melaporkan ini
setelah itu informasi dibagikan menjadikan budaya pelaporan di
kepada teman-teman satu ruangan RSJD Dr. Amino Gondohutomo
sehingga semua staf yang ada di Semarang belum sepenuhnya baik.
ruangan juga mengetahui Hal ini perlu disosialisasikan kembali
bagaimana kejadiannya. Untuk kepada seluruh perawat mengenai
morning report yaitu kegiatan rutin pentingnya melaporkan kejadian
setiap pagi dengan cara presentasi agar kejadian tidak terulang kembali.
kasus semalam. Hal ini dilakukan
kepala ruangan dengan cara 7. Budaya Belajar
informal yaitu sharing-sharing Budaya belajar di RSJD Dr.
pengalaman dan diskusi bersama. Amino Gondohutomo Semarang
Sehingga, pertukaran informasi masih kurang. Hal ini diketahui
antara kepala ruangan dan staf berdasarkan hasil wawancara
sudah terjalin dengan baik. dimana ada sebagian informan
menyatakan bahwa sudah ada
5. Budaya Keadilan pembelajaran melalui RCA dan
Budaya keadilan di RSJD Dr. FMEA tetapi masih sulit
Amino Gondohutomo Semarang menyadarkan. Selain itu, ada
sudah baik. Hal ini diketahui sebagian informan yang menjawab
berdasarkan hasil wawancara nggak ada pembelajaran dari CCTV
dimana RSJD Dr. Amino dan nggak ada simulasi.
Gondohutomo Semarang sudah Menurut Yahya (2006)
menerapkan budaya no blaming bahwa nafas dari Patient Safety
culture dan respon non punitive jika adalah belajar (learning) dari KTD
terjadi kesalahan yang dilakukan yang terjadi pada masa lalu dan
oleh staf. untuk selanjutnya akan disusun
Budaya keadilan adalah langkah-langkah agar kejadian
budaya dimana perawat saling serupa tidak akan terulang kembali.
memperlakukan secara adil Jika pelaporan insiden belum
antarperawat ketika terjadi insiden, menjadi budaya di seluruh unit,
tidak berfokus untuk mencari maka proses pembelajaran belum
kesalahan individu (blaming), tetapi berjalan dengan baik karena budaya
lebih mempelajari secara sistem pembelajaran dalam keselamatan
yang mengakibatkan terjadinya pasien dimulai dari proses pelaporan
7
kesalahan. insiden dan selanjutnya dianalisis
sampai dengan ditemukannya akar
6. Budaya Pelaporan masalah yang dapat digunakan
Budaya pelaporan di RSJD sebagai dasar untuk memperbaiki
Dr. Amino Gondohutomo Semarang sistem kerja yang berguna dalam
masih belum baik. Hal ini diketahui menurunkan statistik KTD.7
berdasarkan hasil wawancara
dimana ada satu informan yang 8. Budaya Informasi
menyatakan bahwa masih ada Budaya informasi di RSJD
perawat yang tidak melaporkan Dr. Amino Gondohutomo Semarang
keselamatan pasien karena takut sudah baik. Hal ini diketahui
akan hukuman. berdasarkan wawancara dimana

114
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

semua informan menyatakan sudah bersama, dan untuk


ada informasi yang terbuka pada menghandle masalah
waktu pergantian shift dan jika keselamatan pasien
terjadi kesalahan oleh perawat maka adalah case manager.
diberi arahan yang benar oleh c. Untuk briefing staf sudah
kepala ruang. dijalankan rutin satu
Budaya penginformasian bulan sekali, tetapi untuk
berarti belajar dari pengalaman memberikan contoh-
masa lalu, mampu mengidentifikasi contoh terkait
dan mengurangi insiden di masa keselamatan pasien
mendatang karena belajar dari masih kurang.
peristiwa yang terjadi.8 d. Untuk budaya
keselamatan pasien,
KESIMPULAN DAN SARAN kepala ruangan kurang di
dalam membangun
Kesimpulan budaya pelaporan, dan
Berdasarkan uraian hasil budaya belajar.
penelitian dan pembahasan,
penelitian ini dapat disimpulkan Saran
sebagai berikut : 1. Bagi Ilmu Pengetahuan
a. Untuk kepemimpinan Menambah referensi
walkrounds, kepala terkait penelitian tentang
ruangan sudah analisis kepemimpinan
menggugah proses kepala ruangan dalam
terkait diskusi-diskusi penerapan budaya
keliling yang dijalankan. keselamatan pasien di
Untuk kejujuran informan Rumah Sakit Jiwa.
menunjukkan bahwa ada 2. Bagi Rumah Sakit
dua kemungkinan yaitu a. Memberikan informasi
informan kurang jujur terkait jumlah
terkait kejadian di ruang kejadian di ruang
UPIP atau informan UPIP untuk semua
memang kurang pegawai rumah sakit
mengetahui jumlah kasus dan memberikan
di ruang UPIP. Untuk sosialisasi kepada
pembelajaran, masih ada perawat pentingnya
perawat yang malas melaporkan kejadian.
melaporkan, dan untuk b. Membentuk safety
memberikan semangat champion di setiap
kepada staf kepala unit sebagai
ruangan kurang rutin penggerak dan
setiap hari. pemberi informasi
b. Untuk safety champion masalah keselamatan
belum ada di setiap unit, pasien.
karena tim KKP-RS c. Memberikan
masih belum berjalan semangat yang rutin
dengan seharusnya. kepada staf mulai dari
Mereka beranggapan setiap bulan menjadi
bahwa keselamatan setiap hari.
adalah tanggung jawab

115
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

d. Memberikan contoh- masyarakat sehingga


contoh terkait perilaku kinerja organisasi di
pengarahan rumah sakit meningkat.
keselamatan pasien
yang didukung oleh DAFTAR PUSTAKA
tim KPRS secara 1. Komite Keselamatan Rumah
periodik/berkala. Sakit (KKP-RS) PERSI.
e. Memberikan Pedoman Pelaporan Insiden
sosialisasi kepada Keselamatan Pasien.
seluruh perawat untuk Jakarta. 2007.
tidak takut 2. Mulyana DS. Analisis
melaporkan. Penyebab Insiden
f. Memperhatikan Keselamatan Pasien oleh
kasus-kasus pasien di Perawat di Unit Rawat Inap
ruang UPIP sebagai Rumah Sakit X Jakarta.
pembelajaran seperti [Tesis]. Universitas
mengawasi secara Indonesia, Jakarta. 2013.
khusus pasien yang 3. Wike DA. Kepuasan Pasien
sering melarikan diri Rawat Inap Terhadap
dan pasien yang Pelayanan Perawat Di Rsud
sering jatuh. Tugurejo Semarang. [Tesis].
3. Bagi Peneliti Semarang: Universitas
a. Meningkatkan Diponegoro. 2009.
pengetahuan dan 4. Weaver SJ, Lubomksi LH,.
pemahaman peneliti Wilson RF, Pfoh ER, MPH,
dalam bidang Martinez Kathryn A, Sydney
kepemimpinan dan M . Promoting a Culture of
budaya keselamatan Safety as a Patient Safety
pasien. Strategy: A Systematic
b. Untuk peneliti Review, 2013.
selanjutnya dapat 5. Yahya AA. Konsep Dan
melakukan penelitian Program Patient Safety.
secara lebih Bandung: Konvensi Nasional
mendalam untuk Mutu RS ke IV. 2006.
dapat menggali 6. Setiowati, Dwi. Hubungan
informasi Kepemimpinan Efektif Head
kepemimpinan kepala Nurse dengan Penerapan
ruangan di ruangan Budaya Keselamatan Pasien
lain selain ruang oleh Perawat di RSUPN Dr.
UPIP. Cipto Mangkusumo Jakarta.
4. Bagi Masyarakat [Tesis]. Depok: Universitas
Menjadi acuan dalam Indonesia. 2010.
memperbaiki penerapan 7. National Patient Safety
budaya patient safety di Agency (NPSA). Seven Step
RSJD Dr. Amino to Patient Safety’s. An
Gondohutomo Semarang, Overview Guide from NHS
agar dapat meningkatkan Staff. 2004. (Online)
kualitas pelayanannya (www.npsa.nhs.uk/. diakses
dan memberikan rasa pada tanggal 7 Oktober
aman terhadap 2016).

116
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

8. Carthey J, Clarke J.
Implementing Human Factors
in Healthcare, “How to
Guide”. 2010 (Online)
(http://www.patientsafetyfirst.
nhs.uk/.... diakses pada
tanggal 20 Juni 2016).

117

Potrebbero piacerti anche