Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRACT
Introduction: The most common skin problem in teenager are Method: Study design is a cross-sectional analytical study to find the
acne vulgaris, could be define as an inflammatory skin disease relationship between personal hygiene with acne vulgaris. Data from
that comes from pilosebaceous follicles. There are several factors this research using primary data obtained from the questionnaire With
that influence the occurrence of acne vulgaris such as increased a total sample of 43. The sample was student of medical school, Faculty
production of sebum, clogging the follicle pilosebasea, increased of Medicine, Udayana University.
colonization of bacteria Propionibacterium acnes, and individual Result: Based on the results of chi-square test between the level of
level of hygiene. Personal hygiene can affect the onset of of skin personal hygiene and the incidence of acne vulgaris showed significant
diseases. Good hygiene couldt removes excess sebum without results (p = 0.020) so that there is a significant relationship between
damaging the skin’s protective lipids, and remove bacteria from the level of personal hygiene with the incidence of acne vulgaris.
the skin surface. Most teens, especially high school students Conclusion: It concluded that students who have high levels of
often overlook the importance of maintaining the cleanliness of bad personal hygiene more experienced acne vulgaris. There is a
their faces. This study aims to determine the relationship between significant correlation between maintaining personal hygiene
personal hygiene to complaints of acne vulgaris. with the onset of acne vulgaris.
ABSTRAK
Latar Belakang: Akne vulgaris (AV) merupakan penyakit kulit yang Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian crossectional
meradang berasal dari folikel pilosebasea. Ada beberapa Faktor analitik untuk mencari hubungan antara personal hygiene dengan
yang mempengaruhi terjadinya akne vulgaris antara lain terdapat acne vulgaris. Data dari penelitian ini menggunakan data primer
peningkatan produksi sebum, penyumbatan folikel pilosebasea, yang didapat dari hasil kuisioner Dengan jumlah sampel sebanyak
1
Program Studi Pendidikan Dokter,
Fakultas Kedokteran Universitas peningkatan kolonisasi bakteri Propionibacterium acnes. Personal 43. Sampel penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan
Udayana hygiene dapat berpengaruh terhadap timbulnya keluhan penyakit dokter angkatan 2014 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
2
Bagian/SMF Kulit dan Kelamin, kulit seperti personal hygiene. Kebersihan yang baik adalah Hasil: Berdasarkan hasil uji chi square antara tingkat personal
Fakultas Kedokteran, Universitas kebersihan yang menghilangkan kelebihan sebum tanpa merusak hygiene dan kejadian akne vulgaris menunjukkan hasil yang signifikan
Udayana-RSUP Sanglah Denpasar
lipid pelindung kulit, dan menghilangkan bakteri dari permukaan (p = 0,020) sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara
kulit. Kebanyakan remaja khususnya pelajar SMA seringkali tingkat personal hygiene dengan kejadian akne vulgaris.
*
Corresponding mengabaikan tentang pentingnya menjaga kebersihan wajah Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa yang memiliki
I Putu Indra Ardhiyana Putra,
Program Studi Pendidikan Dokter, mereka. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara tingkat personal hygiene buruk lebih banyak mengalami acne vulgaris.
Fakultas Kedokteran Universitas personal hygiene terhadap keluhan acne vulgaris. Terdapat hubungan yang signifikan antara menjaga personal hygiene
Udayana dengan timbulnya akne vulgaris (p = 0,020).
indraardhiyana@gmail.com
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2018; 9(2): 156-159 | doi: 10.15562/ism.v9i2.258 157
ORIGINAL ARTICLE
Tabel 1 Karakteristik Subjek Penelitian hubungan antara tingkat kebersihan dengan keja-
dian akne, dan di dapatkan hasil p = 0,020 (< 0,05),
Karakteristik Responden Jumlah (n = 43) Persen (%)
sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan
Jenis Kelamin Laki-laki 17 39,5 yang bermakna antara kebersihan diri dengan akne
Perempuan 26 60,5 vulgaris. (Tabel 2)
Usia 17 1 2,3
18 16 37,2 PEMBAHASAN
19 25 58,1 Berdasarkan Hasil uji chi square antara tingkat
21 1 2,3 personal hygiene dan kejadian akne vulgaris menun-
Kebersihan Baik 25 58,1 jukkan hasil yang signifikan (p = 0,020) sehingga
terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
Buruk 18 41,9
personal hygiene dengan kejadian akne vulgaris.
Kejadian Akne Ya 33 76,7 Personal hygiene adalah bagian penting dari
Tidak 10 23,3 menjaga atau meningkatkan kesehatan kulit, khusus-
nya integritas penghalang kulit. Akne vulgaris atau
yang biasa di sebut jerawat adalah penyakit kulit
Tabel 2 T
abulasi silang dan uji chi-square antara jenis kelamin dan
kronis yang di akibatkan karena adanya peradangan
kebersihan terhadap kejadian akne
yang bisa di tandai dengan adanya pustule, nodul,
Kejadian akne papul, komedo dan kista yang biasanya muncul
Variabel Ya tidak Total Nilai p pada kelenjar sebasea berukuran besar seperti
Laki-laki 14 3 17 wajah, punggung, dan dada.4
Jenis Kelamin 0,481 Berdasarkan studi yang di lakukan oleh
Perempuan 19 7 26
Hertanto (2013) studi mengenai tingkat kebersi-
Baik 16 9 25 han wajah dengan kejadian akne vulgaris pada
Kebersihan 0,020
Buruk 17 1 18 siswa SMA menyatakan terdapat adanya hubun-
gan yang signifikan antara derajat kebersihan
memiliki kebersihan baik sebanyak 25 orang wajah dengan kejadian akne vulgaris.5 Studi
(58,1%) dan kebersihan buruk sebanyak 18 orang lain yang dilakukan oleh Utami (2008) menge-
(41,9%). Responden yang mengalami akne seban- nai hubungan tingkat stress dan kebersihan
yak 33 orang (76,7%). Hubungan antara jenis diri dengan kejadian akne vulgaris menyatakan
kelamin, tingkat kebersihan terhadap akne vulgaris yang sama yaitu terdapat adanya hubungan
dapat dilihat pada tabel 2. yang signifikan antara derajat kebersihan wajah
Berdasarkan tabel 2, Pada penelitian ini didapa- dengan kejadian akne vulgaris.5,6
tkan 14 orang laki-laki mengalami kejadian akne Penelitian ini sesuai dengan teori bahwa makin
vulgaris sedangkan 3 orang tidak mengalami sering seseorang membersihkan wajah, maka
kejadian akne vulgaris. Pada perempuan sebanyak makin rendah angka kejadian akne vulgaris karena
19 orang mengalami kejadian akne vulgaris membersihkan wajah secara teratur dapat mengu-
sedangkan 7 orang tidak mengalami kejadian akne rangi minyak yang berlebih serta mengangkat sel
vulgaris. Berdasarkan hal tersebut maka dilaku- kulit mati pada wajah serta membersihkan wajah
kan uji chi-square terhadap jenis kelamin dengan adalah bagian dari menjaga personal hygiene. 7
kejadian akne untuk mengetahui adanya hubungan Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai keter-
antara tingkat kebersihan dengan kejadian akne dan batasan seperti variable dan jumlah sampel. Selain
didapatkan hasil nilai p = 0,481 (p > 0,05), sehingga itu karena data yang di gunakan adalah data primer
dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan yang yang diambil dari kuisioner sehingga mengakibat-
bermakna antara jenis kelamin dan kebersihan diri. kan adanya keterbatasan dalam pengolahan vari-
Pada variabel tingkat kebersihan, dari able perancu dan keterbatasan dalam penyusunan
25 subjek dengan tingkat kebersihan baik, 16 orang kuisioner. Selain itu terdapat juga faktor-faktor
diantaranya mengalami kejadian akne vulgaris lain yang tidak dapat diteliti yang mungkin akan
sedangkan 9 orang tidak mengalami kejadian akne mempengaruhi hasil penelitian.
vulgaris. Pada subjek yang tingkat kebersihan nya
buruk dengan jumlah 18 orang, 17 diantaranya
SIMPULAN
mengalami kejadian akne vulgaris sedangkan
hanya 1 orang yang tidak mengalami kejadian akne Terdapat hubungan yang bermakna antara kebersi-
vulgaris. Berdasarkan hal tersebut maka dilaku- han diri dengan akne vulgaris, namun tidak
kan uji chi-square terhadap tingkat kebersihan terdapat adanya hubungan yang bermakna antara
dengan kejadian akne untuk mengetahui adanya jenis kelamin dengan akne vulgaris.
158 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2018; 9(2): 156-159 | doi: 10.15562/ism.v9i2.258
ORIGINAL ARTICLE
DAFTAR PUSTAKA 6. Utami. Hubungan tingkat stress dan kebersihan diri den-
gan kejadian akne vulgaris. (skripsi). Universitas airlangga:
1. Tjekyan S. Kejadian dan Faktor Resiko Akne Vulgaris. airlangga university library. 2008.
Mediana Medika Indonesia. 2009; 43(1):37 – 43. 7. Ghodsi SZ, Orawa H, Christos C. prevalence, severity, and
2. Sinclair W, Jordan HF. Acne guideline 2005 update. severity risk factor of acne in high school pupils: A commu-
S Afr Med J. 2005;95(11):881-892. nity-based study. Journal of Inverstigative Dermatology.
3. Abdulmajeed A, Yousef AAT, Alhazanni Y, Alhowaish N, 2009;129(9):2136-2141.
Eid NA, Alhozaimi Z, Saleh WA, et al. Prevalence, level
of knowledge and lifestyle association with acne vulgaris
among medical students. Journal of Dermatology
& Dermatologic Surgery. 2017;21(2):58-61.
4. Anjali M, Acne Vulgaris: a review. Medicine.
2017;45(6):386-389.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution
5. Hertanto. Hubungan antara kebersihan wajah dengan keja-
dian akne vulgaris (skripsi). Universitas muhamadiyah:
Surakarta. 2013.
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2018; 9(2): 156-159 | doi: 10.15562/ism.v9i2.258 159