Sei sulla pagina 1di 6

Biodik Vol 2 No.

1 Juni 2016
Hal 7 - 12

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING


TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS BIOLOGI SISWA SMA ISLAM
AL – MA’ARIF SINGOSARI MALANG

THE INFLUENCE OF RECIPROCAL TEACHING STRATEGY) TOWARDS


CRITICAL THINKING OF BIOLOGY CONCEPT OF STUDENTS OF SMAI
AL-MA’ARIF SINGOSARI MALANG

Dwi Candra Setiawan1, A. D. Corebima2, Siti Zubaidah2


1
Staf Pengajar Pendidikan Biologi, IKIP Budi Utomo, Malang
e-mail: dwicandra14@gmail.com

ABSTRACT. The objectives of this research were to explain the influence of RT strategy
towards critical thinking. Quasi-expermental with Pretest-Postest Nonequivalent Control
Group Design was used in this research. The independent variable was teaching strategy
(reciprocal teaching). The dependent variable was metacognitive competence, critical
thinking, and the understanding of concept. The population of this research was all of the
students of grade X of SMAI Al Ma’arif singosari, Malang. The sample of this research
was the students of grade X-1 as an experimental group and the students of X-4 as a control
group. Critical thinking was measured by an essay test. The validity and the reliability of
the instruments were firstly tested. The data were taken in pretest-posttest. Anakova was
used in the hypothesis test with the significance level 0.05 (P<0.05). The results of this
research showed that teaching strategies influenced critical thinking. Regarding with the
potential of RT, it is suggested that this strategy could be implemented so that students’
competencies, besides cognitive domain, could be empowered

Key words: Reciprocal Teaching, critical thinking

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini ialah menjelaskan pengaruh strategi RT terhadap


kemampuan berpikir kritis. Rancangan penelitian yang digunakan ialah quasi eksperimen
dengan Pretest-Postest Nonequivalent Control Group Design. Variabel bebas adalah
strategi pembelajaran (reciprocal teaching). Variabel terikat adalah kemampuan berpikir
kritis Populasi penelitian ialah seluruh siswa kelas X SMAI Al Ma’Arif Singosari Malang.
Sampel penelitian adalah siswa kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan X-4 sebagai kelas
kontrol. Kemampuan berpikir kritis diukur menggunakan rubric berpikir kritis dan rubrik
berpikir kritis. Instrumen tes terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitas. Data diambil
pada saat pretes, postes. Uji hipotesis menggunakan anakova dengan taraf signifikansi 0,05
(P < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan strategi pembelajaran berpengaruh terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa, Melihat potensi dari RT tersebut disarankan agar dalam
pembelajaran strategi ini dapat diaplikasikan, sehingga kemampuan siswa selain kognitif
dapat diberdayakan.

Kata kunci: Resiprocal Teaching, berpikir kritis

Jurnal BIODIK Volume II Nomor 1 Mei 2016 ISSN. 2460-2612


PENDAHULUAN ingin rasa ingin tahu, berani mengambil
resiko, dan sifat selalu menghargai hak-hak
Pendidikan merupakan salah satu orang lain. Berdasarkan pengertian tersebut
aspek yang sangat penting dalam dapat mengetahui kemampuan berpikir
mendukung kemajuan bangsa di masa siswa dengan menggunakan indikator dari
depan. Oleh karena itu dunia pendidikan komponen-komponen berikut yaitu
haruslah selalu ditingkatkan setiap waktu. merumuskan masalah, memberikan
Hal ini juga berlaku pada pendidikan di argument, melakukan deduksi, melakukan
Indonesia. Pendidikan di Indonesia pada induksi, melakukan evaluasi dan
saat ini masih sangat perlu ditingkatkan memutuskan (Ennis, 1985 dan Marzano et
lagi. Banyak cara atau metode dalam al., 1988 dalam Arnyana, 2004)
meningkatkan serta memperbaiki Berdasarkan hasil observasi yang
pendidikan di Indonesia, baik dari segi dilakukan pada sekolah SMAI Al-Maarif
mutu maupun kualitasnya. Perbaikan sistem Singosari, menunjukkan bahwa pada proses
pendidikan saat ini harus memperhatikan pembelajaran masih banyak terpusat pada
beberapa prinsip dari pendidikan yang ada, guru, disamping itu dalam hal
seperti salah satu prinsip yang penting dari pemberdayaan kemampuan berpikir kritis
pendidikan saat ini adalah pembelajaran belum dioptimalkan. Hal yang lebih
yang melibatkan siswa secara aktif, diprioritaskan adalah hasil belajar kognitif
sehingga proses belajar mengajar tidak lagi saja, sehingga hal ini perlu diperbaiki lagi
berpusat pada guru (teacher-centered) akan untuk memberdayakan siswa SMAI Al-
tetapi berpusat pada siswa (student- Ma’arif Singosari terhadap kemampuan
centered). Pembelajaran saat ini, baik berpikir kritis. Menurut Wahidin (1996) ada
strategi maupun materi terus-menerus beberapa keuntungan yang diperoleh dari
diperbaiki, terutama dalam pemberdayaan pembelajaran yang menekankan pada
kemampuan metakognitif dan berpikir kritis proses keterampilan berpikir kritis, yaitu: 1)
siswa terhadap biologi. Tapi kenyaataannya belajar lebih ekonomis, yakni bahwa apa
pendidikan di Indonesia pada saat ini masih yang diperoleh dari pengajarannya akan
menitik beratkan pada kemampuan kognitif tahan lama dalam pikiran siswa; 2)
siswa saja, sedangkan menurut Permen cenderung menambah semangat belajar,
Diknas RI No. 22 Th 2006 disebutkan gairah (antusias) baik pada guru maupun
bahwa mata pelajaran Biologi di SMA pada siswa; 3) diharapkan siswa dapat
dikembangkan melalui kemampuan berpikir memiliki sikap ilmiah; 4) siswa memiliki
analisis, induktif, dan deduktif untuk kemampuan memecahkan masalah baik
menyelesaikan masalah yang berkaitan pada saat proses belajar mengajar di kelas
dengan peristiwa alam sekitar. Metakognitif maupun dalam menghadapi permasalahan
dan Berpikir Kritis terhadap materi Biologi nyata yang akan dialaminya.
merupakan tujuan yang akan dicapai dalam Strategi yang dirasa dapat
pembelajaran Biologi. Terkait dengan memberdayakan kemampuan di atas adalah
tujuan tersebut seharusnya pembelajaran RT (Reciprocal Teaching). Reciprocal
biologi menitik beratkan pada teaching (RT) merupakan strategi
pengembangan kemampuan berpikir kritis pembelajaran konstruktivisme yang
siswa siswa. didasarkan pada prinsip-prinsip membuat
Menurut Zubaidah (2007) berpikir pertanyaan, mengajar keterampilan
kritis ialah berpikir memecahkan masalah metakognitif melalui pengajaran dan
dengan sifat dan bakat kritis yakni sifat pemodelan guru untuk meningkatkan

Jurnal BIODIK Volume II Nomor 1 Mei 2016 ISSN. 2460-2612


keterampilan membaca siswa (Slavin, (RPP), lembar siswa (LS RT). Instrumen
2006). Strategi ini mengandung kegiatan yang digunakan untuk mengukur variabel
meringkas, menyusun pertanyaan, terikat adalah menggunakan rubrik
memprediksi dan mengklarifikasi. Kegiatan kemampuan berpikir kritis.
meringkas dapat melatih siswa mengelola Data penelitian ini berupa data
informasi. Pada kegiatan ini diperlukan kuantitatif yaitu skor dari rubrik berpikir
aktivitas membaca, dan merangkum ide. kritis dengan tes essay. Data hasil ini
Khusus pada kegiatan menyusun dikumpulkan melalui pretes dan postes
pertanyaan akan merangsang siswa untuk yang dilakukan sebelum dan sesudah
berlatih berpikir kritis, karena pada seluruh materi pada semester 1 tahun ajaran
kegiatan ini merupakan usaha untuk 2012-2013 dilaksanakan. Data hasil
mengembangkan rasa ingin tahu siswa penelitian yang menyangkut pengaruh
dalam memperoleh informasi. Selain itu penerapan strategi pembelajaran RT
pada tahap memprediksi dan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
mengklarifikasi dimana siswa menjawab dianalisis menggunakan analisis statistik
pertanyaan akan memicu anak untuk kovarian (ANAKOVA).
berpikir, karena proses belajarnya tidak
hanya berlangsung secara informatif saja HASIL PENELITIAN DAN
(Corebima, 2008). Berdasarkan penjelasan PEMBAHASAN
di atas maka, Resiprocal teaching
merupakan pembelajaran yang dirasa tepat Sebelum uji hipotesis dilakukan, uji
untuk lebih memberdayakan kemampuan Levene diterapkan untuk mengetahui
berpikir kritis. Hal ini dikarenakan dalam distribusi data. Hasil uji Levene
penerapan kedua strategi ini sangat menunjukkan kemampuan berpikir kritis
mendukung dan saling melengkapi satu berdasarkan analisis, diketahui signifikansi
sama lain. (0.244) > 0.05 jadi data terdistribusi
normal. Sedangkan untuk homogenitas
METODE berdasarkan hasil analisis menujukkan nilai
Jenis penelitian yang diterapkan signifikansi (0.211) > 0.05 sehingga dapat
adalah eksperimen semu (quasi disimpulkan bahwa data diambil dari
experiment). Desain penelitian yang sampel yang homogen. Untuk uji hipotesis
digunakan adalah Pretest-Postest dapat dilihat pada tabel ringkasan anakova
Nonequivalent Control Group Design berikut.
(Beaumont, 2009).
Sampel dalam penelitian ini ialah
siswa kelas X-1 dan X-4. Kelas X-1 sebagai
kelas eksperimen dan kelas X-4 sebagai
kelas kontrol. Jumlah siswa kelas X-1
sebanyak 40 siswa dan kelas X-4 sebanyak
39 siswa. Penentuan sampel dilakukan
dengan teknik random sampling yang
didasarkan pada nilai rata-rata UN yang
hampir sama.
Perangkat pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran
a. Uji Hipotesis Kemampuan Metakognitif Inventori MAI
Tabel Ringkasan Anakova Hasil Penghitungan Data Kemampuan Berpikir Kritis
Type III Sum of
Source Squares Df Mean Square F Sig.
Corrected Model 3926.305a 2 1963.152 42.624 .000
Intercept 40.819 1 40.819 .886 .350
Y 1730.868 1 1730.868 37.581 .000
X 3477.562 1 3477.562 75.505 .000
Error 3270.074 71 46.057
Total 44524.000 74
Corrected Total 7196.378 73

Berdasarkan hasil analisis SPSS di atas,


diketahui bahwa nilai signifikansi (0,0) < 0,05, siswa yang memiliki kemampuan akademik
sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis yang lebih tinggi melalui proses diskusi.
penelitian diterima. Disimpulkan bahwa RT
Pendapat di atas juga diperkuat oleh
berpengaruh secara signifikan terhadap
Palincar & Brown,A (1984) yang mengatakan
kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil ini
bahwa model pembelajaran reciprocal
dikarenakan RT merupakan strategi yang di
teaching cukup efektif digunakan untuk
dalam pelaksanaan terdapat empat tahapan
membantu siswa memahami bacaan. Adanya
yaitu meringkas, menyusun pertanyaaan,
pemahaman siswa yang lebih terhadap suatu
memprediksi dan mengklarifikasi yang mampu
materi atau masalah yang dihadapi akan
meningkatkan kemampuan berpikir kritis
mampu memberdayakan kemampuan berpikir
siswa. Pada tahap proses meringkas, siswa
kritis siswa, terlebih aspek indikator berpikir
akan berupaya untuk membuat suatu rencana
kritis seperti mampu memberikan argument
dengan cara mengumpulkan berbagai
yang sesuai dengan alasan, memberikan
informasi penting berkaitan dengan konsep
interpretasi terhadap suatu masalah, melakukan
yang akan dipelajari untuk dijadikan
investigasi dan memberikan alternative-
rangkuman, yang akan disampaikan kepada
alternatif penyelesaian.
rekannya dan dikaji lebih lanjut. Pada tahap
meringkas siswa akan mampu memantau dan Strategi RT juga mampu
mengevaluasi sejauh mana kemampuannya memberdayakan kemampuan berpikir kritis
dalam memahami konsep melalui ringkasan siswa dikarenakan RT merupakan salah satu
yang telah dibuatnya. Hal ini sejalan dengan pembelajaran konstruktivis, dimana
pendapat Pierce (2004) yang menyebutkan pemebelajaran ini menekankan pada aktivitas
bahwa menulis ringkasan bukan hanya siswa sehingga dapat membantu
meningkatkan pemahaman siswa, tetapi juga memberdayakan kemampuan berpikir kritis
membantu siswa untuk memonitor siswa. Pembelajaran perubahan konseptual
pemahamannya, sehingga dengan demikian yang mendasarkan diri pada paham
juga akan melatih siswa untuk berpikir kritis. konstruktivisme, sesungguhnya adalah
Selanjutnya tahap mengklarifikasi, siswa pembelajaran yang berbasis keterampilan
diberikan kesempatan untuk menyampaikan berpikir. Pembelajaran perubahan konseptual
pendapat kepada sesama teman sehingga siswa memfasilitasi siswa untuk berpartisipasi aktif
tidak hanya berpikir dengan kemampuannya mengkonstruksi pengetahuannya. Dalam
sendiri tetapi berdiskusi dengan sesama teman proses tersebut, siswa dapat menguji dan
untuk mencari pemecahan masalah yang mereview ide-idenya berdasarkan pengetahuan
terbaik. Selain itu siswa yang memiliki awal yang telah dimiliki, menerapkannya
kemampuan rendah akan terbantu dengan dalam situasi yang baru, dan mengintegrasikan
pengetahuan tersebut ke struktur kognitif yang mengungkapkan pendapat sehingga dapat
dimiliki. Proses ini, menurut Berns & Erickson mengasah kemampuan berpikirnya. Sehingga
(2001) adalah proses berpikir tingkat tinggi. dengan penerapan RT dapat memberdayakan
Model pembelajaran perubahan konseptual kemampuan berpikir kritis siswa.
menggunakan pertanyaan-pertanyaan
konseptual yang memerlukan reasoning dan
penyelidikan lebih lanjut..
SIMPULAN
Strategi RT merupakan salah satu Hasil penelitian menunjukkan strategi
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran Reciprocal Teaching yang di dalamnya
kooperatif merupakan pembelajaran yang terdapat sintak-sintak seperti meringkas,
menekankan pada interaksi sosial anak, membuat pertanyaan, memprediksi dan
pembelajaran kooperatif membantu siswa yang mengklarifikasi berpengaruh terhadap
merasa kesulitan dalam memecahkan masalah kemampuan berpikir kritis. Melihat potensi
akan terbantu dengan anak yang pintar dan dari RT tersebut disarankan agar dalam
memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari pembelajaran strategi ini dapat diaplikasikan,
anggota kelompoknya. Interaksi sosial yang sehingga kemampuan siswa selain kognitif
terjadi dalam kelompok dapat meningkatkan dapat diberdayakan.
kemampuan berpikir anak karena anak yang
merasa kurang pandai akan terbantu dan anak
yang merasa pandai akan beusaha menjelaskan
kepada temannya yang kurang pandai sehingga DAFTAR RUJUKAN
pemahamannya menjadi lebih mendalam.
Berns, R. G., & Erickson, P. M. (2001).
Pendapat ini juga didukung oleh Green (dalam Contextual teaching and learning:
Corebima, 2008) yang menyatakan bahwa Preparing students for the new
dalam pembelajaran kooperatif terjadi proses economy. Columbus, OH: National
pembelajaran yang memungkinkan siswa Dissemination Center for Career and
dalam kelompoknya mengevaluasi kerja tiap Technical Education. (online)
anggota kelompok, memperbaiki interaksi (www.cord.org/.../nccte_highlight05-
contextualtea.pdf). diakses tanggal 14
sosial, juga adanya upaya memperbaiki
April 2013.
penampilan tiap kelompok. Hal-hal ini akan BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum
mendorong perkembangan kemampuan Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
metakognitif dan penguasaan kognitif siswa. Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dalam suatu domain belajar, pemahaman Jakarta: BSNP.
(understanding) merupakan prasyarat mutlak Corebima, A. D. 2008a. Guru Anak Bangsa.
Makalah disajikan pada pelatihan
untuk tingkatan kemampuan kognitif yang
pembelajaran Kooperatif TPS dan
lebih tinggi, aplikasi, analisis, sintesis,dan Jigsaw dengan strategi metakognitif
evaluasi. Kemampuan-kemampuan kognitif pada guru-guru Biologi di SMAN Kota
yang berbasis pemahaman melibatkan Pekanbaru. 5 Mei 2008.
kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti Corebima, A. D. 2008b. Laporan Penelitian
pemecahan masalah, berpikir kritis, kreatif, Payung di jurusan Biologi PPS UM.
dan pengambilan keputusan (Berns & Lembaga Penelitian UM.
Corebima, A.D. 2008c. Review on: Learning
Erickson, 2001). Jadi, pembelajaran untuk
strategies having bigger potency to
pemahaman identik dengan pembelajaran empower thinking skill and concept
keterampilan berpikir salah satunya adalah gaining of lower academic students.
kemampuan berpikir kritis siswa. Redesigning pedagogy international
conference. December 2008.
Berdasarkan uraian di atas diketahui Depdiknas. 2003. Konsep Pendidikan
bahwa RT mampu mengajak siswa untuk Berorientasi Kacakapan Hidup (Life
melatih mengkonstruk pemahaman dan juga Skill Education) Pendidikan Berbasis
Luas (Broad-Base Education) Buku 1.
Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan workshop presented november 17 2004,
Menengah Direktorat Pendidikan at prince george’s community college.
Menengah Umum. (online)
Doolittle, P. E., Hick, D. dan Triplett, C.F. (http://nsdl.org/resource/2200/20110312
2006. Reciprocal Teaching for Reading 195943843T), diakses tanggal 10 Juli
Comprehension in Higher Education: A 2012.
Strategy for Fostering The Deeper Slavin, R. E. 2006. Educational Psychology
Understanding of Texts. International Teory and Practise. New York: Pearson
Journal of Teaching and Learning in and Education. Inc.
Higher Education. 17 (2): 106-118. Warouw, Z. W. M. 2009. Pengaruh
ISSN 1812-9129. Http://www. Pembelajaran Metakognitif dengan
Isetl.org/ijtlhe/pdf/IJTLHE1. Strategi Cooperative Script, dan
Goodman, A. Tanpa tahun. Literacy tips: Reciprocal Teaching pada Kemampuan
Reciprocal Teaching. (online) Akademik Berbeda terhadap
(www.asdk12.org/MiddleLink/LA/), Kemampuan dan Keterampilan
diakses tanggal 3 Juni 2012. Metakognitif, Berpikir Kritis, Hasil
Palincar, A&Brown,A. 1984. Model Belajar Biologi Siswa serta Retensinya
Reciprocal Teaching of Comprehention- di SMP Negeri Manado. Disertasi tidak
forestering and Comprehention- diterbitkan. Malang: Universitas Negeri
monitoring Activities. Cognition and Malang.
Instruction. Zubaidah, S., Chaeruddin., Chasanah, U. 2007.
(online).(http://people.usac.ed/Palincsar Penerapan Metode Inquiri Dan
reprocicalTeaching, diakses tanggal 10 Reciprocal Teaching untuk
Juli 2012. Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Pierce, W. 2004. Metacognition: study Siswa Kelas V MI Wahid Hasyim
strategies, monitoring, and motivation. Malang. Laporan Penelitian Tindakan
A greatly expanded text version of Kelas.

Potrebbero piacerti anche