Sei sulla pagina 1di 10

STUDI GEOPOLITIK INDONESIA

(WAWASAN NUSANTARA)
DALAM LANDASAN IDIIL
PANCASILA DAN
UUD 1945
Delina Kartika Murti Rahma1), Safari Hasan, S.IP, M.MRS 2),
1)
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
2)
Staf Pengajar Institue Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Jl Gambiran Kota 23, Kediri, Jawa Timur Indonesia 55283
Email : delina.kmr@gmail.com1), safarihasan81@gmail.com2)

to disintegration. Readings re-geohistoris


Abstract - Geopolitics of Indonesia have
Globalization and geopolitics have a very
been formed since the time of the kingdom
important role in regulating the policies put
of Indonesia that began Sriwijaya and
forward in the achievement of National
Majapahit. It discusses strategies to
Security of such ideals.
Indonesia in maintaining his good-
Indonesiaan in social, cultural, geographic,
Keywords - Geopolitik-geohistoris,
demographic, and Security in accordance
Geographical, Wawasan Nusantara,
with the purpose of the state or the nation's
Ketahanan Nasional, Pancasila
ideals. Starting from the Indigenous people
in the establishment of geopolitical Srivijaya
maritime nation that is the spread of religion 1. Pendahuluan
and the inclusion of silk lines in the Malacca Konsep Nusantara dianggap mewakili
Strait to the mainland of Southeast Asia is dengan apa yang dinamakan National-Staat
more to the mainland Indochina, as well as seperti yang diucapkan Soekarno saat ia
the Majapahit with an agricultural country berpidato Lahirnya Pancasila lewat
succeeded in uniting the islands of the penekanan “kehendak untuk bersatu dari
archipelago. At this time, all the Indonesian persamaan karakter”. Ditambahkan pula,
people are faced with various types of untuk penegasan wilayah Indonesia, Ir.
constraints, the diversity of its people, Soekarno, 1945 menambahkan tentang
geographical configuration and state of the peradaban National-Staat yang dianggap
dynamics of strategic environmental impact menemui puncak kejayaan saat Imperium
can not be ignored. Therefore various Sriwijaya dan Imperium Majapahit. Disini
prerequisites must be met for the meluruskan bahwa konsep Nusantara itu
achievement of the ideals of the trip was bukan sebagai Negara Kepulauan yang
guaranteed, such a precondition is called terdiri dai beberapa pulau tetapi melainkan
geo-political, which are briefly formulated konsep Nusantara sebagai Negara Maritim
in the form of the Wawasan Nusantara. Thus yang sebagai penghubung dari beberapa
the role of conception, is in managing pulau dan itu sebagai pengontrol and
natural resources which can be used memanfaatkan laut sebagai syarat dari jalur
politically conscious citizenship plus state perdagangan dan mencapai
and nation. State of Indonesia is not just a kesejahteraan.[3] (Sakti et al., n.d.)
scientific description but rather a long stakes Suatu bangsa meyakini bahwa
that limit the corridor between the dynamics kebenaran yang hakiki atas kebenaran yang
of our society which is expected in between. mutlak adalah kebenaran yang datang dari
When viewed in terms of ideology Pancasila Tuhan, pencipta alam semesta. Manusia
principles are described sila-over memiliki kelebihan dari makhluk lainnya
descriptions of national ideals and supported melalui akal pikiran dan budi nuraninya.
by a summary of the core ideas of Namun kemampuannya dalam
philosophy and science. The purpose of this menggunakan akal pikiran dan budi nurani
paper is to discuss the integration of tersebut terbatas, sehingga manusia yang
diversity that exist in Indonesia, let alone be satu dan yang lain tidak memiliki tingkat
seen from the geographical aspect of kemampuan yang sama. Ketidaksamaan
Indonesia lies between the two continents of tersebut menimbulkan perbedaan pendapat,
Asia and Australia and two oceans namely kehidupan, kepercayaan dalam hubungan
the Indian and Pacific oceans are very prone dengan penciptanya dan melaksanakan

1
hubungan dengan sesamanya, dan dalam Dengan demikian, wawasan nasional
cara melihat serta memahami sesuatu. adalah cara pandang suatu bangsa yang telah
Perbedaan-perbedaan inilah yang kita sebut menegara tentang diri dan lingkungannya
keanekaragaman. Dalam kehidupan dalam ekstensinya yang serba terhubung
berbangsa dan bernegara, keanekaragaman (melalui interaksi dan interrelasi) dan dalam
tersebut memerlukan perekat agar bangsa pembangunannya di lingkungan nasional
yang bersangkutan dapat bersatu (termasuk lokal dan propinsional), regional,
memelihara keutuhan negaranya. serta global.

Suatu bangsa yang telah menegara, Dalam mewujudkan aspirasi dan


dalam menyelenggarakan kehidupannya perjuangan, suatu bangsa perlu
tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya. memperhatikan tiga faktor utama yaitu,
Pengaruh ini timbul dari hubungan timbal bumi atau ruang di mana bangsa itu hidup,
balik antara filososfi bangsa, ideologi, jiwa tekad dan semangat manusianya atau
aspirasi serta cita-cita dan kondisi sosial rakyatnya dan lingkungan sekitarnya[1].
masyarakat, budaya, tradisi, keadaan alam,
wilayahnya serta pengalaman sejarahnya. 2.1 Teori – Teori Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata “ego” atau
Pemerintah dan rakyat memerlukan bumi dan politik yang berarti kekuatan yang
suatu konsepsi berupa wawasan nasional didasarkan pada pertimbangan –
untuk menyelenggarakan kehidupannya. pertimbangan dasar dalam menentukan
Wawasan ini dimaksudkan untuk menjamin alternatif kebijaksanaan nasional untuk
kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta mewujudkan tujuan nasional.
jati diri bangsa. Kata “wawasan” itu sendiri Beberapa pendapat dari pakar – pakar
berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang Geopolitik antara lain sebagai berikut:
artinya melihat atau memandang. Dengan
penambahan akhiran “an” kata ini secara 2.1.1 Pandangan Ajaran Freedich Ratzel
harfiah berarti: cara penglihatan atau cara
Pada abad ke-19, Freedich Ratzel
pandang
merumuskan untuk pertama kalinya Ilmu
Kehidupan suatu bangsa dan negara Bumi Politik sebagai hasil penelitiannya
senantiasa dipengaruhi telah perkembangan yang ilmiah dan universal.
lingkungan strategis. Karena itu,, wawasan
a. Pertumbuhan negara dapat dianalogikan
itu harus mampu memberi inspirasi pada
dengan pertumbuhan organisme yang
suatu bangsa dalam menghadapi berbagai
memerlukan ruang lingkup, melalui
hambatan dan tantangan yang ditimbulkan
proses lahir, tumbuh, berkembang,
oleh lingkungan startegis dan dalam
mempertahankan hidup, menyusut, dan
mengejar kejayaannya.
mati.
Dalam mewujudkan apirasi dan b. Negara identik dengan suatu ruang yang
perjuangan, satu bangsa perlu ditempati oleh kelompok politik dalam
memperhatikan tiga faktor utama, yaitu: arti kekuatan (teori ruang, konsep
ruang).
a. Bumi atau ruang di mana bangsa itu c. Suatu bangsa dalam mempertahankan
hidup. kelangsungan hidupnya tidak terlepas
b. Jiwa, tekad dan semangat manusianya dari hukum alam, kecuali bangsa yang
atau rakyatnya. unggul akan bertahan hidup terus dan
c. Lingkungan sekitarnya. langgeng.
d. Semakin tinggi budaya suatu bangsa,
2. Pembahasan semakin besar kebutuhannya akan
Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu sumber daya alam.
konsepsi berupa wawasan nasional untuk
menyelenggarakan kehidupannya. Wawasan 2.1.2 Pandangan Ajaran Rudolf Kjellen
ini dimaksudkan untuk menjamin
kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta Kjellen menegaskan bahwa negara
jati diri bangsa. Kata “wawasan” itu sendiri adalah suatu organisme yang dianggap
berasal dari wawas (bahasa Jawa) yang sebagai “prinsip dasar”.
artinya melihat atau memandang. Dengan
penambahan akhiran “an” kata ini secara a. Negara merupakan satuan biologis, suatu
harfiah berarti: cara penglihatan atau cara organisme hidup, yang memiliki
tinjau atau cara pandang. intelektual. Rakyat membutuhkan ruang
cukup luas untuk berkembang.

2
b. Negara merupakan suatu sistem 2.1.7 Pandangan Ajaran Nicholas J.
politik/pemerintahan yang meliputi: Spykman
geopolitik, ekonomi politik, demo
politik, sosial politik dan krato politik Ajaran ini menghasilkan teori yang
(politik memerintah). dinamakan Teori Daerah Batas (rimland),
c. Negara tidak harus bergantung pada yaitu wawasan kombinasi yang
sumber pembekalan luar. menggabungkan kekuatan darat, laut dan
udara. Teori ini disesuaikan dengan kondisi
2.1.3 Pandangan Ajaran Karl Haushofer negara[1].

Teori ini berkembang di Jerman, saat 2.2 Geopolitik dan Geostrategi Indonesia
berada di bawah kekuasaan Adolf Hitler dan Dalam rangka menelaah geostartegi,
di Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang kita tidak boleh lepas dari landasannya
dilandasi semangat militerisme dan fasisme. terutama geopolitik dan konsepsinya adalah
Ketahanan Nasional.
a. Kekuasaan Imperium daratan yang 2.2.1 Geopolitik
kompak akan dapat mengejar kekuasaan Ilmu Geopolitik adalah pengetahuan
Imperium Maritim untuk menguasai yang mempelajari tentang potensi, yang
pengawasan di laut. dimiliki oleh suatu bangsa, atas dasar jati
b. Beberapa negara besar di dunia akan dirinya dan merupakan kekuatan, serta
timbul menguasai Eropa, Afrika, Asia kemampuan untuk Ketahanan Nasional.
Barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Pada hakikatnya geopolitik mengajarkan
Asia Timur Raya. agar dapat selalu diciptakan persatuan
c. Geopolitik adalah doktrin negara yang bangsa dan keutuhan wilayah NKRI,
menitikberatkan soal-soal strategi berdasarkan semangat Bhinneka Tunggal
perbatasan dan merupakan landasan bagi Ika yaitu untuk kesetaraan, keadilan, dan
tindakan politik. kebersamaan, serta kepentingan nasional.

2.1.4 Pandangan Ajaran Sir Halford 2.2.2 Geostrategi


Mackinder Konsepsi dasar dari Geostrategi
Indonesia adalah Ketahanan Nasional,
Teori geopolitik ini menganut konsep berdimensi Astagatra, artinya segenap
“konsep kekuatan” dan mencetuskan kehidupan nasional yang sangat kompleks
Wawasan Benua, yaitu konsep kekuatan di dipetakan secara sederhana, namun tetap
darat. Ajarannya menyatakan: barang siapa dapat mencerminkan kehidupan nasional
menguasai “Daerah Jantung”, yaitu Eurasia yang nyata.
(Eropa dan Asia), ia akan dapat menguasai Astagrata meliputi Trigrata Alamiah dan
“Pulau Dunia”, yaitu Eropa, Asia dan Afrika Pancagatra Sosial. Trigatra Alamiah terdiri
yang akhirnya dapat menguasai dunia[1]. dari Geografi (wilayah), sumber kekayaan
alam dan kependudukan. Sedangkan
2.1.5 Pandangan Ajaran Sir Walter dan Pancagatra sosial terdiri dari ideologi,
Alfred Theyr Mahan politik, ekonomi, sosial dan budaya,
Kedua ahli mengungkapkan gagasan pertahanan dan keamanan disingkat
“Wawasan Bahari”, yaiu kekuatan di lautan. Ipoleksosbudhankam. Geostrategi pada
Barang siapa menguasai lautan akan hakikatnya sangat tergantung dari
menguasai “perdagangan”. Menguasai kemampuan bangsa dalam mengelola dan
perdagangan berarti menguasai “kekayaan memanfaatkan Trigatra Alamiah guna
dunia” sehingga akhirnya menguasai dunia. meningkatkan Ketahanan pada Pancagatra[4].

2.1.6 Pandangan Ajaran W. Mitchel, A


Saversky, Giulio Douhet, dan John 2.3 Ajaran Wawasan Nasional Indonesia
Frederick Charles Fuller Wawasan Nasional Indonesia
merupakan wawasan yang dikembangkan
Keempat ahli berpendapat bahwa berdasarkan teori wawasan nasional secara
kekuatan dunia di udara justru yang paling universal. Wawasan tersebut dibentuk dan
menentukan atau “Wawasan Dirgantara”. dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa
Kekuaan di udara hendaknya mempunyai Indonesia dan Geopolitik Indonesia.
daya yang dapat diandalkan untuk
menangkis ancaman dan melumpuhkan 2.3.1 Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
kekuatan lawan dengan mengahancurkannya
di kandangnya sendiri agar lawan tidak Bangsa Indonesia berfalsafah dan
mampu lagi menyerang. beridiologi Pancasila menganut paham
tentang perang dan damai: “Bangsa
3
Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih pikir dan sadar akan keberadaannya yang
cinta kemerdekaan. “Wawasan nasional serba terhubung dengan sesamanya,
bangsa Indonesia tidak mengembangkan lingkungannya, alam semesta dan
ajaran tentang kekuasaan dan adu kekuatan, penciptanya. Kesadaran ini menumbuhkan
karena hal tersebut mengandung benih- cipta, karsa dan karya untuk
benih pesengketaan dan ekspansionisme. mempertahankan eksistensi dan
Ajaran wawasan nasional bangsa Indonesia kelangsungan hidupnya dari generasi ke
mengatakan bahwa: ideologi digunakan generasi. Dengan demikian, nilai-nilai
sebagai landasan idiil dalam menentukan Pancasila sesungguhnya telah bersemayam
politik nasional, dihadapkan pada kondisi dan berkembang dalam hati sanubari dan
dan konstelasi geografi Indonesia dengan kesadaran bangsa Indonesia.
segala aspek kehidupan nasionalnya.
Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia 2.4.2 Latar belakang pemikiran aspek
dapat menjamin kepentingan bangsa dan Kewilayahan Nusantara
negaranya di tengah-tengah perkembangan Geografi adalah wilayah yang tersedia
dunia. dan terbentuk secara alamiah oleh alam
nyata. Kondisi obyektif geografis sebagai
2.3.2 Geopolitik Indonesia modal dalam pembentukan suatu negara
merupakan suatu ruang gerak hidup bangsa
Pemahaman tentang kekuatan dan
yang didalamnya terdapat sumber kekayaan
kekuasaan yang dikembangkan di Indonesia alam dan penduduk yang mempengaruhi
didasarkan pada pemahaman tentang paham keputusan politik negara tersebut.
perang dan damai serta disesuaikan dengan Kondisi obyektif geografi Nusantara,
kondisi dan konstelasi geografi Indonesia. yang merupakan untaian ribuan pulau yang
Sedangkan pemahaman tentang negara tersebar dan terbentang di khatulistiwa dan
Indonesia menganut paham negara letak posisi yang strategis. Wilayah
kepulauan, yaitu paham yang dikembangkan Indonesia saat 17 Agustus 1945 masih
dari asas archipelago yang memang berbeda mengikuti Territoriale Zee En Marittieme
dengan pemahaman archipelago di negara- Kringen Ordonantie tahun 1939, di mana
negara Barat pada umumnya. Perbedaan
lebar laut wilayah Indonesia adalah 3 mil
yang esensial dari pemahaman ini adalah diukur dari garis air rendah dari masing-
bahwa menurut paham Barat, laut berperan masing pantai pulau Indonesia. Penetapan
sebagai “pemisah” pulau, sedangkan wilayah laut 3 mil tersebut tidak menjamin
menurut paham Indonesia laut adalah kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik
“penghubung” sehingga wilayah negara Indonesia pada pergolakan-pergolakan
menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai negeri saat itu. Atas pertimbangan berbagai
“Tanah Air” dan disebut Negara hal, dimaklumkanlah Deklarasi Djuanda
Kepulauan[1]. pada tanggal 13 Desember 1957, yang
berbunyi : “... berdasarkan pertimbangan-
2.4 Dasar Pemikiran Wawasan Nasional pertimbangan makan pemerintah
Indonesia menyatakan bahwa segala perairan di
Dalam menentukan, membina, dan sekitar, di antara dan yang menghubungkan
mengembangkan wawasan nasionalnya pulau-pulau yang termasuk negara Indonesia
bangsa Indonesia menggali dan dengan tidak memandang luas atau lebarnya
mengembangkan dari kondisi nyata yang adalah bagian-bagian yang wajar daripada
terdapat di lingkungan Indonesia sendiri. wilayah daratan negara Indonesia dan
Wawasan Nasional Indonesia dibentuk dan dengan demikian bagian daripada perairan
dijiwai oleh pemahaman kekuasaan bangsa pedalaman atau nasional yang berada di
Indonesia yang berlandaskan falsafah bawah kedaulatan mutlak negara Indonesia.
Pancasila dan oleh pandangan geopolitik Lalu lintas yang damai di perairan
Indonesia yang berlandaskan pemikiran pedalaman ini bagi kapal-kapal asing
kewilayahan dan kehidupan bangsa dijamin selama dan sekedar tidak
Indonesia. Karena itu, pembahasan latar bertentangan dengan/mengganggu
belakang filosofis sebagai dasar pemikiran kedaulatan dan keselamatan negara
pembinaan dan pengembangan wawasan Indonesia. Penentuan batas laut teritorial
nasional Indonesia ditinjau dari: (yang lebarnya 12 mil) diukur dari garis
yang menghubungkan titik-titik ujung yang
2.4.1 Latar belakang pemikiran terluar pada pulau-pulau negara
berdasarkan falsafah Pancasila Indonesia,...”.
Berdasarkan falsafah Pancasila, Deklarasi ini menyatakan bahwa
manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan bentuk geografis Indonesia adalah negara
Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak, daya kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau
4
besar dan kecil dengan sifat dan corak pertama, sistem religi dan upacara
tersendiri dan merupakan satu kesatuan utuh keagamaan; kedua, sistem masyarakat dan o
dengan kekayaan alam didalamnya. rganisasi kemasyarakatan; ketiga, sistem
Ditetapkanlah Undang-undang Nomor : pengetahuan; keempat, bahasa; kelima,
4/Prp Tahun 1960 tentang Perairan keserasian (budaya dalam arti sempit);
Indonesia. keenam, sistem mata pencaharian; dan
Sejak itu berubahlah luas wilayah dari + ketujuh, sistem teknologi dan peralatan.
2 juta km2 menjadi + 5 juta km2, dimana + Dari perbedaan ciri alamiah dan unsur-
65% wilayahnya terdiri dari laut/perairan. unsur penting kebudayaan sebagaimana
Karena itu tidaklah mustahil bila negara dijelaskan di atas, tampak perbedaan
Indonesia juga dikenal sebagai negara lahiriyah antara orang Jawa dan orang
kepulauan (negara maritim. Sedangkan yang Batak, atau antara orang Manado dan orang
+ 35% lagi adalah daratan yang terdiri dari Irian (Papua), baik dalam hal penampilan
17.508 buah pulau yang antara lain berupa 5 pribadi maupun dalam hubungan
(lima) buah pulau besar, yakni Sumatera, berkelompok (bermasyarakat). Dari ciri
Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Irian Jaya ruang hidup yang menjadi asal-usul suatu
(Papua) dan + 11.808 pulau-pulau kecil masyarakat, seseorang dapat dengan mudah
yang belum tersebut adalah +2.028.087 km2, mengenali perbedaan umum antara
dengan panjang pantai + 81.000 km. masyarakat pantai (nelayan) yang berani
Topografi daratannya berupa pegunungan menentang alam, dinamis, agresif serta
dengan gunung-gunung berapi yang masih terbuka dan masyarakat petani yang teratur
aktif maupun yang tidak aktif lagi. mengikuti ritme alam, mementingkan
Sekarang pengertian kata Nusantara keakraban, dan kurang terbuka; atau antara
adalah kepulauan Indonesia yang terdiri dari masyarakat desa yang masih memegang
17.508 pulau besar maupun kecil yang teguh nilai-nilai religius, kekerabatan serta
berada pada batas-batas astronomi berikut: paguyuban dan masyarakat kota yang
Utara : 06 08 LU cenderung materialistis, individual, dan
Selatan : 11 15 LS patembayan.
Barat : 94 45 BT Bangsa Indonesia yang menegara pada
Timur : 141 05 BT tanggal 17 Agustus 1945 adalah hasil dari
Dan jarak Utara – Selatan : + 1.888 km satu proses perjuangan panjang yang secara
Barat – Timur : + 5.110 km embrional muncul melalui kesepakatan
Melalui konferensi PBB tentang moral dan politik sejak pergerakan Budi
Hukum Laut Internasional 1982, asas negara Utomo tahun 1908.
kepulauan ini diakui dalam UNCLOS 82 Artinya, nilai persatuan dan kesatuan
(United Nation Convention on the Law of bangsa Indonesia tidak akan terwujud secara
the Sea). Berlakunya UNCLOS 1982 telah lengkap dan sempurna hanya dengan sekali
diratifikasi oleh 60 negara, berpengaruh usaha bersama berupa ikrar bersama
pada upaya pemanfaatan laut bagi (Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928) atau
kepentingan kesejahteraan, seperti secara politik Proklamasi Kemerdekaan 17
bertambah luasnya Zona Ekonomi Ekslusif Agustus 1945.
(ZEE) dan Landasan Kontingen Indonesia. Dari tinjauan sosial budaya tersebut,
Dengan adanya UNCLOS 82 memberi pada akhirnya dipahami bahwa proses sosial
keuntungan bagi pembangunan nasional dalam keseluruhan upaya menjaga persatuan
yaitu, bertambahnya kekayaan alam nasional sangat membutuhkan kesamaan
Indonesia dan laut sebagai medium persepsi dan melakukan hal-hal positif
transportasi. diantara serta masyarakat tentang eksistensi
budaya yang sangat beragam namun
2.4.3 Latar belakang pemikiran aspek memiliki semangat untuk membina
Sosial Budaya Indonesia kehidupan secara harmonis.
Masyarakat Indonesia sejak awal
terbentuk dengan ciri kebudayaan yang 2.4.4 Latar belakang pemikiran aspek
sangat beragam yang muncul karena Kesejarahan Bangsa Indonesia
pengaruh ruang hidup berupa kepulauan di Sejarah Indonesia pun diawali dari
mana ciri alamiah tiap-tiap pulau berbeda- negara-negara kerajaan tradisional yang
beda. Faktor alamiah itu membentuk pernah ada di wilayah nusantara melalui
perbedaan daya tanggap inderawi serta pola kedaulatan Sriwijaya dan kerajaan
kehidupan baik dalam hubungan vertikal Majapahit.
maupun horizontal. Secara universal, Kaidah-kaidah sebagai negara modern,
kebudayaan masyarakat yang heterogen seperti rumusan falsafah negara belum jelas
mempunyai unsur-unsur penting berikut: dan konsepsi cara pandang belum ada. Yang
ada adalah slogan-slogan seperti yang ditulis
5
oleh mpu Tantular: Bhinneka Tunggal Ika 2.6 Implementasi Wawasan Nusantara
Tanhana Dharma Mangrva. dalam Kehidupan Nasional
Perjuangan berikutnya, nuansa 2.6.1 Pengertian Wawasan Nusantara
kebangsaan mulai muncul pada tahun 1900- Berdasarkan teori-teori tentang
an ditandai dengan lahirnya konsep baru dan wawasan, latar belakang falsafah Pancasila,
modern yaitu Proklamasi Kemerdekaan dan latar belakang pemikiran aspek
proklamasi penegakan negara merdeka. kewilayahan, aspek sosial budaya dan aspek
Awal semangat dipelopori oleh organisasi kesejarahan, terbentuklah satu Wawasan
Budi Oetomo (20 Mei 1908), yang sekarang Nasional Indonesia yang disebut Wawasan
disebut Hari Kebangkitan Nasional dan Nusantara dengan rumusan pengertian yang
dicetusan dalam Sumpah Pemuda (28 sampai saat ini berkembang sebagai berikut:
Oktober 1928): Satu Nungsa, Satu Bangsa
dan menjujung tinggi Bahasa Nasioanal a. Pengertian Wawasan Nusantara
Indonesia. Dalam kongres pemuda lagu berdasarkan Ketetapan Majelis
Indonesia Raya pertama kalinya Permusyawaratan Rakyat Tahun 1993
dikumandangkan. dan 1998 tentang GHBN.
Wilayah Negara Kesatuan Republik Wawasan Nusantara yang merupakan
Indonesia merupakan warisan kolonial wawasan nasional yang bersumber pada
Hindia Belanda di mana batas wilayah Pancasila dan berdasarkan UUD 1945
perairan ditentukan dan diakui berdasarkan adalah cara pandang dan sikap bangsa
Territoriale Zee en Maritime Kringen Indonesia mengenai diri dan
Ordonanntie (TZMKO) 1939. Berdasarkan lingkungannya dengan mengutamakan
TZMKO, laut teritorial adalah selebar 3 mil persatuan dan kesatuan bangsa serta
laut dari garis pangkal masing-masing kesatuan wilayah dalam
pulau. Kemudian berubah dari 3 mil menjadi menyelenggarakan kehidupan
12 mil laut melalui Deklarasi Djuanda (13 bermasyarakat, berbangsa dan
Desember 1957). bernegara untuk mencapai tujuan
Kata nusantara itu sendiri berasal dari nasional.
kata “Nusa” yang berarti pulau dan b. Pengertian Wawasan Nusantara menurut
“Antara”. Jadi, artinya adalah pulau-pulau Ketetapan Prof. DR. Wan Usman (Ketua
yang terletak diantara dua benua (Asia dan Program S-2 PKN-UI)
Australia) serta dua (Samudra Pasifik dan “Wawasan Nusantara adalah cara
Hindia). Konsepsi nusantara yang pandang bangsa Indonesia mengenai
berlandaskan semangat kekompakan dan diri dan tanah airnya sebagai negara
mengacu pada konstelasi geografi RI kepulauan dengan semua aspek
sebagai negara kepulauan dikukuhkan kehidupan yang beragam.” Hal tersebut
menjadi Undang-Undang Nomor 4/Prp disampaikan pada waktu lokakarya
tahun 1960 yaitu: Wawasan Nusantara dan Ketahanan
a. Perairan Indonesia ialah laut wilayah Nasional di Lemhannas pada bulan
Indonesia beserta perairan pedalaman Januari tahun 2000. Ia juga menjelaskan
Indonesia. bahwa Wawasan Nusantara merupakan
b. Laut wilayah Indonesia ialah Jalur laut Geopolitik Indonesia.
12 mil laut. c. Pengertian Wawasan Nusantara menurut
c. Perairan pedalaman Indonesia ialah Kelompok Kerja Wawasan nusantara
semua perairan yang terletak pada sisi yang diusulkan menjadi ketetapan
dalam dari garis dasar[1]. Majelis Permusyawaratan Rakyat dan
dibuat di Lemhannas tahun 1999.
“Cara pandang dan sikap bangsa
2.5 Dasar Hukum Wawasan Nusantara Indonesia mengenai diri dan
Dasar Hukum Wawasan Nusantara lingkungannya yang serba beragam dan
warganegaraan yang tercantum dalam dasar- bernilai strategis dengan mengutamakan
dasar hukum antara lain sebagai berikut. persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam
- Tap MPR. No. IV/MPR/1973 pada menyelenggarakan kehidupan
tanggal 22 maret 1973. bermasyarakat, berbangsa dan
- Tap MPR. No IV/1978/22/Maret/1978/ bernegara untuk mencapai tujuan
tentang GBHN. nasional.”
- Tap MPR. No. 2.6.2 Sasaran Implementasi Wawasan
II/MPR/1983/12/Maret/1983[2]. Nusantara dalam Kehidupan Nasional
(Astawa & Pt, 2017) a. Implementasi Wawasan Nusantara
dalam kehidupan politik, yaitu
terwujudnya pemerintahan yang kuat
6
aspiratif dan terpercaya yang dibangun 2.8 Ajaran dasar, Unsur Dasar dan
sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat. Konsepsi dan Asas Wawasan
b. Implementasi Wawasan Nusantara Nusantara
dalam kehidupan ekonomi, yaitu 2.8.1 Ajaran Dasar Wawasan Nusantara
menciptakan tatanan ekonomi yang a. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan
menjamin pemenuhan dan peningkatan Nasional Indonesia
kesejahteraan serta kemakmuran rakyat Gagasan untuk menjamin persatuan
secara merata dan adil. dan kesatuan dalam kebinekaan tersebut
c. Implementasi Wawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa
dalam kehidupan sosial budaya, yaitu Indonesia tentang diri dan
menciptakan sikap batiniah dan lahiriah lingkungannya, yang dikenal dengan
yang mengakui, menerima dan istilah Wawasan Kebangsaan atau
menghormati segala bentuk perbedaan Wawasan Nasional Indonesia dan diberi
atau kebhinekaan sebagai kenyataan nama Wawasan Nusantara, disingkat
hidup atau karunia Sang Pencipta. “Wasantara.”
d. Implementasi Wawasan Nusantara Dari pengertian-pengertian seperti
dalam kehidupan hukum, yaitu diatas, pengertian yang digunakan
menumbuh-kembangkan kesadaran cinta sebagai acuan pokok ajaran dasar
tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut Wawasan Nusantara ialah Wawasan
akan membentuk sikap bela negara pada Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia,
setiap warga negara Indonesia[1]. yaitu cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan
2.7 Tantangan Implementasi
bernilai strategis dengan mengutamakan
Berbagai masalah dalam implementasi
persatuan dan kesatuan wilayah dan
otonomi daerah dapat berasal dari sikap
tetap menghargai serta menghormati
mental para penguasa daerah dan rakyatnya,
kebhinekaan dalam setiap aspek
perolehan keuangan daerah, atau kualitas
kehidupan nasional untuk mencapai
aparatur pemerintah daerah.
tujuan nasional.
b. Landasan Idiil: Pancasila
2.7.1 Sikap mental
Pada hakikatnya Pancasila
Sikap para penguasa daerah dan
mencerminkan nilai keseimbangan,
rakyatnya, yang mempersepsikan diri
keserasian, keselarasan, persatuan dan
sebagai pihak yang harus dilayani oleh
kesatuan kekeluargaan kebersamaan dan
rakyatnya, menciptakan raja-raja kecil
kearifan dalam membina kehidupan
didaerah, peraturan dibuat untuk
nasional. Perpaduan nilai-nilai tersebut
kepentingan dan keberlanjutan kursi
mampu mewadahi kebhinekaan seluruh
kekuasaan.
aspirasi bangsa Indonesia. Pancasila
merupakan sumber motivasi bagi
2.7.2 Kewenangan
perjuangan seluruh bangsa Indonesia
Kewenangan pemerintah mengenai
dalam tekadnya untuk menata kehidupan
tugas dan tanggung jawab ataupun mengenai
di dalam Negara Kesatuan Republik
penggalian sumber dana dan pembiayaan
Indonesia secara berdaulat dan mandiri.
pembangunan yang didukung oleh semangat
Pancasila sebagai falsafah, ideologi
desentralisasi dan otonomi daerah.
bangsa dan dasar negara mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat para
2.7.3 Pemasukan Keuangan Daerah
penyelenggara negara, para pimpinan
Penguasa daerah membuat peraturan
pemerintahan dan seluruh rakyat
yang memungkinkan memperoleh
Indonesia.
pendapatan asli daerah dengan
c. Landasan Konstitusional: UUD 1945
mengorbankan rakyatnya melalui berbagai
UUD 1945 merupakan konstitusi
pungutan pajak dan pungutan retribusi lain
dasar yang menjadi pedoman pokok
yang memberatkan penduduk.
dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Bangsa
2.7.4 Aparatur Pemerintahan Daerah
Indonesia bersepakat bahwa Indonesia
Rendahnya kualitas aparatur
adalah negara kesatuan yang berbentuk
pemerintahan daerah karena sistem
republik dan berkedaulatan rakyat yang
rekrutmen yang kolusi dan nepotisme
dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
mengabaikan kemampuan dan
Permusyawaratan Rakyat. Karena itu,
profesionalitas[5].(Ajar, 2012)
negara mengatasi segala paham
golongan, kelompok dan perseorangan
serta menghendaki persatuan dan
7
kesatuan dalam segenap aspek dan
dimensi kehidupan nasional berdasarkan 2.8.3 Asas Wawasan Nusantara
aturan, hukum dan perundang-undangan a. Kepentingan yang sama, ketika
yang berlaku yang memperhatikan Hak menegakkan dan merebut kemerdekaan,
Asasi Manusia (HAM), aspirasi kepentingan bersama bangsa Indonesia
masyarakat dan kepentingan daerah yang adalah menghadapi penjajahan secara
berkembang saat ini. fisik dari bahasa lain. Sekarang, bangsa
Indonesia harus menghadapi jenis
2.8.2 Unsur Dasar Konsepsi Wawasan “penjajahan” yang berbeda dari negara
Nusantara asing. Misalnya, kehidupan dalam
a. Wadah (Contour) negeri bangsa Indonesia mendapat
Wadah kehidupan bermasyarakat tekanan dan paksaan baik secara halus
berbangsa dan bernegara meliputi maupun kasar dengan cara Adu Domba
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki dan pecah belah bangsa dengan
kekayaan alam dan penduduk dengan menggunakan dalil Hak Asasi Manusia,
aneka ragam budaya. Setelah menegara demokrasi dan lingkungan hidup.
dalam Negara Kesatuan Republik Sementara itu, tujuan yang sama adalah
Indonesia, bangsa Indonesia memiliki tercapainya kesejahteraan dan merasa
organisasi kenegaraan yang merupakan aman yang lebih baik daripada
wadah berbagai kegiatan kenegaraan sebelumnya.
dalam wujud suprastruktur politik. b. Keadilan, yang berarti kesesuaian
Sementara itu, wadah dalam kehidupan pembagian hasil dengan adil, jerih payah
bermasyarakat adalah berbagai lembaga usaha dan kegiatan baik orang
dalam wujud infrastruktur politik. perorangan, golongan, kelompok,
maupun daerah.
b. Isi (Content) c. Kejujuran, yang berarti keberanian
Isi adalah aspirasi bangsa yang berpikir, berkata dan bertindak sesuai
berkembang di masyarakat dan cita-cita realitas serta ketentuan yang benar
serta tujuan nasional yang terdapat biarpun realita atau ketentuan itu pahit
dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk dan kurang enak di lingkungannya. Demi
mencapai aspirasi yang berkembang di kebenaran dan kemajuan bangsa dan
masyarakat maupun cita-cita dan tujuan negara, hal ini harus dilakukan.
nasional seperti tersebut di atas, bangsa d. Solidaritas, yang berarti diperlukannya
Indonesia harus mampu menciptakan rasa setia kawan, mau memberi dan
persatuan dan kesatuan dalam berkorban bagi orang lain tanpa
kebhinekaan dalam kehidupan nasional. meninggalkan ciri dan karakter budaya
Isi yang menyangkut dua hal yang masing-masing.
esensial yaitu: e. Kerjasama, berarti adanya koordinasi,
1) Realisasi aspirasi bangsa sebagai saling pengertian yang didasarkan atas
kesepakatan bersama serta kesetaraan sehingga kerja kelompok,
pencapaian cita-cita dan tujuan baik kelompok yang kecil maupun
nasional. kelompok yang lebih besar, dapat
2) Persatuan dan kesatuan dalam tercapai demi terciptanya sinergi yang
kebhinekaan yang meliputi semua lebih baik.
aspek kehidupan nasional. f. Kesetiaan, terhadap kesepakatan
c. Tata Laku (Conduct) bersama untuk menjadi bangsa dan
Tata laku merupakan hasil interaksi mendirikan Negara Indonesia, yang
antara wadah dan isi, yang terdiri dari dimulai, dicetuskan dan dirintis oleh
tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku Budi Oetomo pada tahun 1908, Sumpah
batiniah mencerminkan jiwa, semangat Pemuda tahun 1928 dan Proklamasi
dan mentalitas yang baik dari bangsa Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
Indonesia, sedangkan tata laku lahiriah 1945. Jika kesetiaan ini goyah apalagi
tercermin dalam tindakan, perbuatan dan ambruk, maka kebhinekaan Indonesia
perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua akan berantakan dan hilangnya Negara
hal tersebut akan mencerminkan Kesatuan Republik Indonesia.
identitas jati diri atau kepribadian bangsa
Indonesia berdasarkan kekeluargaan dan
kebersamaan yang memiliki rasa bangga 2.8.4 Arah Pandang Wawasan Nusantara
dan cinta kepada bangsa dan tanah air a. Arah Pandang ke Dalam
sehingga menumbuhkan nasionalisme Arah pandang ke dalam bertujuan
yang tinggi dalam semua aspek menjamin perwujudan persatuan
kehidupan nasional. kesatuan segenap aspek kehidupan
8
nasional, baik aspek alamiah maupun c. Tujuan
aspek sosial. Arah pandang ke dalam Wawasan Nusantara bertujuan
mengandung arti bahwa bangsa mewujudkan nasionalisme yang tinggi di
Indonesia harus peka dan berusaha untuk segala aspek kehidupan rakyat Indonesia
mencegah dan mengatasi sedini mungkin yang lebih mengutamakan kepentingan
faktor-faktor penyebab timbulnya nasional daripada kepentingan individu,
disintegrasi bangsa dan harus kelompok, golongan, suku bangsa atau
mengupayakan tetap terbina dan daerah[1].
terpeliharanya persatuan dan kesatuan
dalam kebhinekaan. 3. Penutup
b. Arah Pandang ke Luar 3.1 Kesimpulan
Arah pandang keluar ditujukan Wawasan Nusantara yang merupakan
demi terjaminnya kepentingan nasional wawasan nasional yang bersumber pada
dalam dunia yang serba berubah maupun Pancasila dan berdasarkan UUD 1945
kehidupan dalam negeri serta dalam adalah cara pandang dan sikap bangsa
melaksanakan ketertiban dunia Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian dengan mengutamakan persatuan dan
abadi, dan keadilan sosial, serta kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
kerjasama dan sikap saling hormat dalam menyelenggarakan kehidupan
menghormati. Arah pandang keluar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
mengandung arti bahwa dalam untuk mencapai tujuan nasional.
kehidupan internasionalnya, bangsa Untuk mengetuk hati nurani setiap warga
Indonesia harus berusaha mengamankan negara Indonesia agar sadar bermasyarakat,
kepentingan nasionalnya dalam semua berbangsa dan bernegara, diperlukan
aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, pendekatan dengan program yang teratur,
sosial budaya maupun pertahanan dan terjadwal dan terarah. Hal ini mewujudkan
keamanan demi tercapainya tujuan keberhasilan dari implementasi Wawasan
nasional sesuai dengan yang tertera pada Nusantara. Dengan demikian Wawasan
Pembukaan UUD 1945. Nusantara terimplementasi dalam kehidupan
nasional guna mewujudkan Ketahan
2.8.5 Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Nasional.
a. Kedudukan
Wawasan nusantara dalam 3.2 Saran
paradigma nasional dapat dilihat dari Kewajiban dari segenap anak bangsa
stratifikasinya sebagai berikut: Indonesia terutama para penyelenggara
1. Pancasila sebagai falsafah, ideologi negara untuk memahami geopolitik dan
bangsa dan dasar negara geostrategi Indonesia, serta mampu
berkedudukan sebagai landasan idiil. mengembangkan dan mengaktualisasikan
2. Undang-undang Dasar 1945 sebagai dalam penyelenggaraan kehidupan nasional
landasan konstitusi negara, dan pembangunan nasional.
berkedudukan sebagai landasan Meskipun kondisi Ketahanan Nasional
konstitusional. Indonesia sedang terpuruk, wajah demokrasi
3. Wawasan nusantara sebagai visi Indonesia diwarnai dengan anarkhi yang
nasional, berkedudukan sebagai menuju disintegrasi bangsa, namun masih
landasan visional. terdapat potensi dan peluang bagi bangsa
4. Ketahanan nasional sebagai konsepsi Indonesia untuk memperkokoh kembali
nasional berkedudukan sebagai Ketahanan Nasional, keluar dari krisis, dan
landasan konsepsional. menata geopolitik dan geostrategi Indonesia.
5. GBHN sebagai politik dan strategi Dalam hal ini sangat tergantung pada
nasional atau sebagai kebijaksanaan kesadaran berbangsa yang merupakan
dasar nasional, berkedudukan sebagai jatidiri bangsa Indonesia dan semangat
landasan operasional. kebersamaan para pemimpin bangsa, elite
b. Fungsi politik, para elemen bangsa bai di pusat
Wawasan Nusantara berfungsi maupun di daerah, disertai dengan
sebagai pedoman, motivasi, dorongan, keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
serta rambu-rambu dalam menentukan beserta kita.
segala kebijaksanaan, keputusan,
tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggaraan negara di tingkat pusat
dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
9
Daftar Pustaka
[1] Sumarsono, S. 2007. Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
[2] Astawa, I. P. A., & Pt, S. (2017). Materi
kuliah kewarganegaraan.

[3] Sakti, T. P., Widodo, R., Ilmu, F.,


Politik, I., Jember, U., Politik, B., &
Kebudayaan, B. (n.d.). STUDI
GEOPOLITIK INDONESIA DALAM
PERSPEKTIF PANCASILA 944–962.

[4] Suradita, Ermaya. 2007. Geopolitik Dan


Geostrategi Dalam Mewujudkan
Integritas Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Jurnal Ketahanan Nasional,
VI (2). Gubernur Lembaga Ketahanan
Nasional.

[5] Dwi Sulisworo, Tri. (2012). Geopolitik


Indonesia. Universitas Ahmad Dahlan:
Program Studi Pendidikan
Kewarganegaraan.

Biodata Penulis

Delina Kartika Murti Rahma, merupakan


mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan Institut
Ilmu kesehatan IIK Bhakti Wiyata, Kediri
tahun 2017.
Safari Hasan, S. IP, MMRS, memperoleh
gelar Sarjana Ilmu Politik (S. IP) dari
Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP
Universitas Airlangga Surabaya, lulus tahun
2007. Memperoleh gelar Magister
Manajemen Rumah Sakit (MMRS) dari
Program Pasca Sarjana Magister
Manajamen Rumah Sakit Fakultas
kedokteran Universitas Brawijaya Malang,
lulus tahun 2011. Saat ini menjadi Dosen di
IIK Bhakti Wiyata Kediri.

10

Potrebbero piacerti anche