Sei sulla pagina 1di 15

EVALUASI ALOKASI DANA DESA (ADD) DALAM MENUNJANG

PEMBANGUNAN DESA DI KECAMATAN TAMBUSAI UTARA


KABUPATEN ROKAN HULU
(Studi Kasus: Desa Tambusai Utara Tahun 2013-2014)
Oleh :
Siti Aljannah
Pembimbing : Syafril Basri dan Indri Yovita

Facultas of economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : Jannahboreg@gmail.com

Evaluation of the Village Fund Allocation (ADD) In Supporting Village


Developmentin the District of Utara Tambusai Rokan Hulu,
(Case Study: village of Utara Tambusai 2013-2014)

ABSTRACT

This research aims to determine the evaluation of village fund allocation, and
enabling and inhibiting factors affecting the implementation of the use of the Village
Fund Allocation in Village Tambusai Utara, Subdistrict Tambusai Utara, District of
Rokan Hulu. This research use primary and secondary data, this research is a descriptif
research which analyzed with Logical Framework method used by Bappenas. Analysis
based on the method Logical Framework is done, the results showed implementation
management of the Village Fund Allocation in support of village of Development in
Tambusai Utara. that the Village Fund Allocation obtained Tambusai Utara of village
in the 2013 budget of Rp.439.560.000, whereas in 2014 acquire funds (ADD)
Rp.375.800.00. The use of the Village Fund Allocation Utara Tambusai is more widely
used for fixed income headman and village officials by 45% / Rp.167.800.000 and
operational funds for the village of Rp.43.680.000 or around 12%, whereas for the
construction of village infrastructure is very small allocation of funds amount of
Rp.19.436.000 or around 5%. Factors supporting the implementation the management of
the Village Fund Allocation one of which is high original earnings village, which reached
Rp.943.745.418. Factors inhibiting the implementation of ADD in the village of
Tambusai Utara namely : lack of human resources, both from the village administration
has yet professional, and the still weak sub-district and district government guidance so
that village empowerment is not maximized.

Keywords : Evaluation, Village Fund Allocation, Logical Framework.

PENDAHULUAN pelaksanaannya masih dihadapkan


dengan masalah pokok pembangunan
Pemerintah Indonesia saat ini seperti ketimpangan pembangunan
berupaya meningkatkan pelaksanaan antara desa dan kota di Indonesia.
Pembangunan Nasional agar laju Ketimpangan pembangunan terjadi
pembangunan daerah serta laju karena banyak faktor yang
pembangunan desa dan kota semakin mempengaruhinya sehingga
seimbang dan serasi. Namun pembangunan di Indonesia tidak
pembangunan Nasional pada merata sehingga berdampak pada
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 813
tingginya kemiskinan di Indonesia. tidak mengikat dari pihak ketiga, dan
Terkait dengan masalah kemiskinan, lain-lain pendapatan Desa yang sah.
menurut data BPS jumlah penduduk Desa secara administratif
miskin pada September 2014 merupakan bentuk pemerintahan
mencapai 27,73 juta (10,96 % total terkecil yang dipimpin oleh Kepala
penduduk). Sebanyak 17,37 juta Desa dari sebuah pemilihan secara
berada di desa dan 10,36 juta di kota. langsung. Alokasi Dana Desa yang
Menanggapi permasalahan tersebut, biasa disebut ADD merupakan
strategi pemerintah untuk mengatasi wujud dari pemenuhan hak desa
ketimpangan pembangunan yaitu untuk menyelenggarakan
dengan melaksanakan pembangunan otonominya agar tumbuh dan
nasional yang menaruh perhatian berkembang mengikuti pertumbuhan
besar terhadap pembangunan desa. dari desa itu sendiri, berdasarkan
Berdasarkan data dari keanekaragaman, partisipasi,
kementrian dalam negeri tahun otonomi asli dan pemberdayaan
2014, jumlah desa yang ada masyarkat.
diseluruh Indonesia sebanyak 74.093 Alokasi Dana Desa yang biasa
desa yang tersebar di 33 Provinsi. disebut ADD merupakan wujud dari
Salah satunya pada Provinsi Riau pemenuhan hak desa untuk
dengan jumlah desa sebanyak 1.592 menyelenggarakan otonominya agar
desa yang tersebar di 12 tumbuh dan berkembang mengikuti
Kabupaten/Kota. Di Kabupaten pertumbuhan dari desa itu sendiri,
Rokan Hulu terdapat 147 desa yang berdasarkan keanekaragaman,
tersebar di 16 Kecamatan. partisipasi, otonomi asli dan
Pembangunan pedesaan berperanan pemberdayaan masyarkat. Bantuan
penting dan strategis di dalam langsung ADD adalah dana bantuan
pembangunan nasional dan daerah, langsung yang dialokasikan kepada
karena mengandung unsur pemerintah desa digunakan untuk
pemerataan pembangunan dan hasil- meningkatkan sarana pelayanan
hasilnya serta menyentuh secara masyarakat, kelembagaan dan
langsung kepentingan sebagian besar prasarana desa yang diperlukan serta
masyarakat yang bermukim di diprioritaskan oleh masyarakat, yang
perdesaan. pemanfaatan dan administrasi
Di dalam UU Nomor 6 Tahun pengelolaannya dilakukan dan
2014 tentang Desa disebutkan dipertanggungjawabkan oleh Kepala
pembangunan desa adalah upaya Desa.
peningkatan kualitas hidup dan Adapun Tujuan pemberian
kehidupan untuk kesejahteraan bantuan langsung Alokasi Dana Desa
masyarakat desa. . Di dalam undang- (ADD) adalah: (1) Meningkatkan
undang ini disebutkan bahwa penyelenggaraan pemerintahan desa
pendapatan desa bersumber dari dalam melaksanakan pelayanan
pendapatan asli desa, alokasi APBN, pemerintahan, pembangunan dan
bagian dari hasil pajak daerah dan kemasyarakatan sesuai dengan
retribusi daerah kabupaten, alokasi kewenangannya. (2) Meningkatkan
dana Desa yang merupakan bagian kemampuan lembaga
dari dana perimbangan yang diterima kemasyarakatan di desa dalam
kabupaten, bantuan keuangan dari perencanaan, pelaksanaan dan
APBD, hibah dan sumbangan yang pengendalian pembangunan secara
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 814
partisipatif sesuai dengan potensi 2014 mengalami sedikit penurunan
yang dimiliki. (3) Meningkatkan menjadi Rp. 564.721.418, sedangkan
pemerataan pendapatan, kesempatan PADes yang terendah adalah Desa
kerja dan kesempatan berusaha bagi Mekar Jaya, pada tahun 2013 jumlah
masyarakat desa serta dalam rangka PADes Desa Mekar Jaya sebesar Rp.
pengembangan kegiatan sosial 15.000.000 dan mengalami
ekonomi masyarakat. Dan (4) peningkatan pada tahun 2014
Mendorong peningkatan partisipasi menjadi Rp. 26.880.000.
swadaya gotong royong masyarakat. Kemudian untuk Alokasi Dana
Kecamatan Tambusai Utara terdiri Desa pada setiap desa jumlahnya
dari 11 desa, berikut ini merupakan juga berbeda-beda setiap tahunnya,
tabel jumlah Pendapatan asli desa namun besarnnya jumlah Alokasi
dan Alokasi Dana Desa di kecamatan Dana Desa untuk beberapa desa pada
Tambusai Utara. tahun 2013, pengalokasian ADD
yang jumlahnya sama besar yaitu
Tabel 1 pada Desa Bangun Jaya, Simpang
Jumlah PADesa dan Alokasi Harapan, Pagar Mayang, Payung
Dana Desa pada tahun 2013-2014 Sekaki, Mekar Jaya dan Desa
pada Desa di Kecamatan Tanjung Medan. Selanjutnya untuk
Tambusai Utara. Desa yang terbanyak menerima
ADD yaitu Desa Mahato, Suka
Damai, Tambusai Utara, Rantau
Sakti dan Mahato Sakti. Begitu juga
untuk tahun 2014, jumlah ADD pada
setiap desa di Kecamatan Tambusai
Utara mengalami peningkatan
jumlahnya namun pengalokasiannya
pada setiap desa hampir sama besar
dengan desa lainnya. Hal ini
disebabkan karena pada masing-
masing desa berbeda Jumlah
Penduduk Desanya, jumlah
penduduk miskin desa, dan Luas
wilayah desanya
Sumber : Kantor Desa Setempat dan Berdasarkan uraian latar
BPMPD, Tahun 2015
belakang diatas, maka dapat
Alokasi Dana Desa di setiap dirumuskan yang menjadi pokok
desa yang ada di Kecamatan permasalahan adalah sebagai berikut
Tambusai Utara Kabupaten Rokan : 1) Bagaimana evaluasi Alokasi
Hulu jumlahnya berbeda-beda dan Dana Desa (ADD) dalam menunjang
berfluktuatif dari tahun 2013-2014. pembangunan Desa di Kecamatan
Hal ini disebabkan karena sumber Tambusai Utara, Kabupaten Rokan
pendapatan Asli Desa pada setiap Hulu (studi kasus Desa Tambusai
desa tidaklah sama. Seperti terlihat Utara tahun 2013-2014)?
pada tabel diatas untuk Desa 2) Faktor-faktor pendukung dan
Tambusai Utara jumlah PADesa nya penghambat yang mempengaruhi
dari tahun 2013 yaitu sebesar Rp. pelaksanaan pemanfaatan Alokasi
672.000.000 meskipun pada tahun Dana Desa di Kecamatan Tambusai
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 815
Utara, Kabupaten Rokan Hulu Desa 2. Evaluasi midterm adalah tipe dari
Tambusai Utara tahun 2013-2014)? evaluasi formatif. Evaluasi ini
Tujuan dari penelitian ini adalah dimaksudkan untuk
1) Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kinerja pada saat
evaluasi Alokasi Dana Desa (ADD) fase implementasi dari program
dalam menunjang pembangunan atau kegiatan
Desa di Kecamatan Tambusai Utara, 3. Evaluasi final or terminal
Kabupaten Rokan Hulu (studi kasus merupakan tipe dari evaluasi
Desa Tambusai Utara tahun 2013- sumatif karena dilakukan
2014). 2) Untuk mengetahui faktor- menjelang akhir dari fase
faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan atau
yang mempengaruhi pelaksanaan program.
pemanfaatan Alokasi Dana Desa di 4. Evaluasi ex-post, yaitu evaluasi
Kecamatan Tambusai Utara, yang dilakukan ketika program
Kabupaten Rokan Hulu, Desa atau kegiatan telah selesai
Tambusai Utara tahun 2013-2014. dilakukan, bahkan biasanya
dilakukan setelah 2 tahun atau
TINJAUAN PUSTAKA lebih program atau kegiatan
tersebut selesai.
Konsep Evaluasi
Menurut Wirawan (2006: 12), Kerangka Kerja Logis (Logical
evaluasi adalah proses pengumpulan Frame Work)
dan menyajikan informasi mengenai Kerangka Kerja Logis (Logical
objek evaluasi, menilainya dengan Framework) sebagaimana yang
standar evaluasi dan evaluasinya dipakai Bappenas sebagai salah satu
dipergunakan untuk mengambil alat untuk melakukan evaluasi
keputusan mengenai objek evaluasi. kinerja proyek pembangunan
Menurut Soemalis (1983) (EKPP), 5 baris dan 4 kolom (versi
dalam Mardikanto, (2016: 265) Bappenas, 1996). Kerangka kerja
Evaluasi adalah proses pengambilan logis adalah sesuatu yang
keputusan melalui kegiatan menunjukkan hubungan yang masuk
membanding-bandingkan hasil akal antar berbagai hal yang meliputi
pengamatan terhadapa sesuatu sumber yang diinventasikan kegiatan
obyek.
yang dilakukan, dan manfaat atau
Menurut Siagian (2005) dalam
perubahan yang dihasilkan.
Mulyadi (2016: 122) mendefinisikan
evaluasi adalah sebagai proses Kerangka kerja logis pada
pengukuran dan pembandingan dari umumnya terdiri dari 5 elemen
hasil-hasil pekerjaan yang nyatanya utama, (Bappenas, 2004),
dicapai dengan hasil-hasil yang 1. Indikator Masukan (Input)
seharusnya dicapai. 2. Indikator Keluaran (Output)
Handbook on Planning, 3. Indikator Hasil (Outcome)
Monitoring and Evaluating for 4. Indikator Manfaat (Benefit)
Development Results, jenis evaluasi 5. Indikator Dampak (Impact)
berdasarkan waktu dapat dibagi
menjadi empat, yaitu: Konsep Alokasi Dana Desa
1. Evaluasi ex-ante adalah penilaian Alokasi Dana Desa biasa
terhadap kemungkinan pengaruh disebut dengan ADD adalah Dana
yang terjadi di masa depan. Alokasi khusus Desa yang
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 816
dialokasikan oleh Pemerintah masyarakat hokum berdasarkan adat
melalui Pemerintah Daerah dan hukum adat yang menetap dalam
(Kabupaten) Alokasi Dana Desa suatu wilayah tertentu batas-
(ADD) berasal dari dana batasnya; memiliki ikatan lahir batin
perimbangan keuangan pemerintah yang sangat kuat, baik karena
pusat dan daerah yang diterima oleh seketurunan maupun karena sama-
kabupaten/kota (Peraturan Peraturan sama memiliki kepentingan politik,
ekonomi, sosial, dan keamanan;
No. 72 Tahun 2005 pasal 1 ayat 11).
memiliki susunan pengurus yang
Alokasi Dana Desa bersumber dari dipilih bersama; memiliki kekayaan
APBD kabupaten/kota. Komponen dalam jumlah tertentu dan berhak
Alokasi Dana Desa dialokasikan menyelenggarakan rumah tangganya
sekurang-kurangnya 10 persen sendiri.
bagian dari dana perimbangan (Suprihatini, 2007:18)
keuangan pusat dan daerah dan 10 Pemerintahan desa adalah
persen dari pajak dan retribusi. penyelenggaraan urusan
Menurut Nurcholis, (2011:89) pemerintahan oleh pemerintahan
Adapun tujuan dari Alokasi Dana desa dan Badan Permusayawaratan
Desa ini adalah untuk : Desa dalam mengatur dan mengurus
1. Menanggulangi kemiskinan dan kepentingan masyarkat setempat,
mengurangi kesenjangan; berdasarkan asal-usul dan adat
2. Meningkatkan perencanaan dan istiadat setempat, yang diakui dan
penganggaran pembangunan dihormati dalam siste pemerintahan
NKRI. suatu lembaga yang disebut
ditingkat desa dan pemberdayaan
lembaga kemasyarakatan desa.
masyarakat; Keuangan desa adalah semua
3. Meningkatkan pembangunan hak da kewajiban desa yang dapat
infrastruktur pedesaan; dinilai dengan uang. Keuangan yang
4. Meningkatkan pengamalan nilai- dimiliki desa digunakan dan
nilai keagamaan, sosial, budaya dimanfaatkan untuk anggaran dan
dalam rangka mewujudkan pembiayaan penyelenggaraan urusan
peningkatan sosial; pemerintahan desa, pembangunan,
5. Meningkatkan ketentraman dan dan kemasyarakatan (Suprihatini,
ketertiban masyarakat; 2007:39-42).
6. Meningkatkan pelayanan pada
masyaraakat desa dalam rangka Kerangka Penelitian
pengembangan kegiatan sosial Kerangka pikir dalam penelitian
dan ekonomi masyarakat. ini dapat digambarkan sebagai
7. Mendorong peningkatan berikut :
keswadayaan masyarakat dan Gambar 1
gotong royong masyarakat; Kerangka Penelitian
8. Meningkatkan pendapatan desa
dan masyarakat desa melalui
Badan Usaha Milik Desa
(BUMDesa).

Konsep Desa, Pemerintahan Desa


dan Pemerintah Desa
Menurut Sunarjo dalam
Suprihatini, (2007:3) menjelaskan
Desa adalah suatu kesatuan

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 817


METODE PENELITIAN Defenisi Operasional dan
Indikator Variabel
Jenis data dan sumber data yang 1. Alokasi Dana Desa
digunakan didalam penelitian ini Alokasi Dana Desa adalah Anggaran
adalah data primer dan skunder. Data keuangan yang diberikan pemerintah
primer adalah data yang diperoleh kepada desa, yang mana sumbernya
secara langsung dari responden yang berasal dari bagi hasil pajak daerah
dikumpulkan dengan mewawancarai serta dari dana perimbangan
responden/key informan berdasarkan keuangan pusat dan daerah yang
daftar pertanyaan yang telah diterima oleh kabupaten.
disiapkan. Data Skunder adalah data
yang diperoleh peneliti dari identitas HASIL PENELITIAN DAN
terkait serta informasi dari berbagai PEMBAHASAN
sumber yang ada kaitannya dengan
penelitian ini, seperti data Alokasi Evaluasi Alokasi Dana Desa dalam
Dana Desa, data jumlah Desa di Menunjang Pembangunan Desa di
Kecamatan Tambusai Utara, dan lain Kecamatan Tambusai Utara
Kabupaten Rokan Hulu
sebagainya.
Evaluasi merupakan penilaian
Teknik pengumpulan data dalam
sistematis dan objektif dari rencana,
penelitian ini dilakukan melalui
implementasi dan hasil dari suatu
interview/wawancara, observasi dan
kegiatan atau program yang sedang
studi dokumentasi.
berlangsung ataupun yang telah
selesai. Dengan kata lain, evaluasi
Metode Analisis Data
merupakan proses penentuan sesuai
Metode analisis yang digunakan
atau tidaknya suatu kebijakan,
adalah menggunakan metode
program atau kegiatan yang diukur
kualitatif yaitu dengan
secara sistematis dan objektif dari
mendeskripsikan serta menganalisis
rencana, pelaksanaan atau capaian.
Analisis data yang digunakan dalam
a. Sumber Daya Manusia
penelitian ini adalah dengan metode Ketersediaan sumber daya
deskriftif yaitu membahas manusia (SDM) dengan kualifikasi
permasalahan penelitian dengan dan jumlah yang memadai akan
menguraikan dan menjelaskan menentukan pelaksanaan suatu
berdasarkan data yang diperoleh program. Oleh karena itu, dalam
serta diinterprestasikan sesuai pelaksanaan kegiatan pemberdayaan
dengan teori-teori yang relevan masyarakat dari Dana ADD yang
sehingga dapat menggambarkan dilaksanakan di Desa Tambusai
keaadan yang terjadi. Selain itu, Utara belum memberikan kontribusi
peneliti juga menggunakan alat yang lebih baik terhadap
analisis kerangka kerja logis yang pembangunan yang ada di desa
digunakan oleh Bappenas. Kerangka Tambusai Utara Kecamatan
kerja logis adalah sesuatu yang Tambusai Utara. Hal ini disebabkan
menunjukkan hubungan yang masuk karena masih rendahnya keterlibatan
akal antar berbagai hal yang meliputi masyarakat Desa Tambusai Utara
sumber yang diinventasikan kegiatan dalam memberikan masukan-
yang dilakukan, dan manfaat atau masukan baik itu berupa saran
perubahan yang dihasilkan. maupun ide-ide, hal ini terlihat dari
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 818
tingkat pendidikan yang ada di Desa Desa sebesar Rp. 30.000.000, Hasil
Tambusai Utara lebih di dominasi Swadaya Masyarakat Rp.
oleh tamatan Sekolah Dasar (SD), 594.000.000 pada tahun 2013, dan
jadi masyarakatnya lebih banyak bantuan dari pemerintah Provinsi
tidak ikut berpartisipasi dalam sebesar Rp. 6.000.000. sedangkan
pembangunan desa. Hal ini menjadi pada tahun anggaran 2014 hasil
masalah ketika implementor program pengelolaan tanah kas desa sebesar
yang kurang berpengalaman, skill Rp. 20.000.000, Pasar Desa Rp.
yang kurang dan pengetahuan yang 9.000.000, hasil swadaya dan
minim. Apalagi ditambah dengan partisipasi masyarakat sebesar Rp.
rendahnya pendidikan masyarakat 399.000.000, pendapatan ampang-
dan perangkat desa di daerah ampang desa sebesar Rp. 6.000.000,
tersebut, dan hal ini akan memberi bagi hasil PBB pada tahun 2013
pengaruh terhadap pelaksanaan sebesar Rp. 124.721.418 dan bantuan
kegiatan yang ada ditingkat desa. pemerintah provinsi sebesar Rp.
6.000.000 dan total seluruh
Tabel 2 pendapatan asli desa Tambusai Utara
Data Aparatur Pemerintah Desa pada tahun 2013 sebesar Rp.
Tambusai Utara Tahun 2015. 672.000.000 dan pada tahun 2014
sebanyak Rp. 564.721.418.
Alokasi dana desa yang
diterima oleh Desa Tambusai Utara
pada tahun 2013-2014 sebesar Rp.
439.560.000, dan Rp. 375.800.000.
Dana tersebut berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 72 tahun 2005
tentang Desa disebutkan bahwa 30%
(tiga puluh persen) digunakan untuk
operasional pemerintah desa dan
70% (tujuh puluh persen) digunakan
untuk pembangunan desa dan
pemberdayaan masyarakat.
Penyaluran dana tersebut terdiri dari
Sumber : Kantor Desa Tambusai
Utara, 2015 tiga tahap yaitu masing-masing tahap
Dari Tabel 2 diatas dapat kita pencairannya sebesar 40% pada
lihat latar belakang pendidikan tahap 1, dan tahap ke-2 sebesar 40%,
Aparatur Desa Tambusai Utara yang kemudian pada tahap ke-3 sebesar
mayoritas pendidikannya sebatas 20% dan bila di akumulasikan
jenjang SLTA, SLTP bahkan ada sebesar 100%.
yang pendidikannya sampai SD. Berikut ini merupkan hasil
perbandingan persentase biaya
b. Alokasi Dana Desa operasional Pemerintah Desa dengan
Sumber Pendapatan pembangunan dan pemberdayaan
DesaTambusai Utara tahun anggaran masyarakat:
2013-2014 terdiri atas: Pendapatan 1. Operasional Pemerintah Desa
Asli Desa yang meliputi : Tanah kas sebanyak Rp. 167.800.000 yang
desa sebesar Rp. 42.000.000, BUM- termasuk belanja penghasilan
des sebesar Rp. 3.224.000 Pasar tetap perangkat Desa dan BPD.
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 819
2. Pembangunan infrastruktur fisik Rencana Pembangunan Desa
dan Pembiayaan Masyarakat (Musrembangdes) sehingga
sebesar Rp. 208.000.000. dihasilkan Rencana Penggunaan
Dana (RPD). Perencanaan ADD
Tabel 3 pada Desa Tambusai Utara dilakukan
Rincian Penghasilan Tetap Kepala dengan perencanaan partisipatif
Desa dan Perangkat Desa melalui musyawarah desa. dilihat
Tambusai Utara 2014 dari pendefinisian kebutuhan yakni
kemampuan menentukan kebutuhan
selaras dengan aspirasi dan
keinginannya. Pemberdayaan
masyarakat juga dapat dilihat dari
pendefinisian ide dan gagasan yakni
kemampuan mengekspresikan dan
menyumbangkan gagasan dalam
suatu forum atau diskusi secara
bebas dan tanpa tekanan.

Tahap Pelaksanaan Alokasi Dana


Desa (ADD)
Tahap pelaksanaan pengelolaan
keuangan desa sebenarnya telah
dimulai dari perencanaan desa yang
tertuang dalam RPJMDesa dan
RKPDesa namun tahap perencanaan
lebih sering di identikkan dengan
Sumber : Kantor Desa Tambusai proses realisasi anggaran unit/pos
Utara, 2015 kegiatan. Proses realisasi anggaran
harus berdasarkan Peraturan Desa
Aspek Proses tentang APBDesa. Musyawarah desa
Untuk menganalisa aspek berdasarkan undang-undang nomor 6
proses, peneliti akan mengacu tahun 2014 merupakan forum yang
kepada logical frame work di ikuti oleh BPD, Pemerintah Desa,
penelitian. Aspek ini terdiri dari dan unsur masyarakat desa untuk
perencanaan, pelaksanaan memusyawarahkan hal yang bersifat
pengawasan dan strategis dalam penyelengaraan
pertanggungjawaban. pemerintahan desa. Sementara
musyawarah yang khusus membahas
Tahap Perencanaan Alokasi Dana pembangunan desa disebut
Desa (ADD) Musrembang Desa (Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Desa).
Perencanaan Alokasi Dana
Musrembang Desa Tambusai
Desa dilakukan dengan menjaring
Utara tahun anggaran 2014
aspirasi dan kebutuhan masyarakat
dilaksanakan pada tanggal 10
melalui musyawarah desa atau
Februari 2014 melalui keputusan
rembug desa. Pada Desa Tambusai
Kepala Desa Tambusai Utara tentang
Utara, musyawarah desa dilakukan
penetapan tim fasilitator dan tim
pembahasan mengenai perencanaan
penyelenggara musrembang Desa
Anggaran Pendapatan dan Belanja Tambusai Utara Kecamatan
Desa (APBDesa), serta Musyawarah Tambusai Utara Kabupaten Rokan
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 820
Hulu. Hasil pelaksanaan Dari tabel diatas dapat kita lihat
musrembang Desa Tambusai Utara pengalokasian Alokasi Dana Desa
adalah daftar skala prioritas untuk pembiayaan masyarakat desa
pembangunan desa yang disebut seperti belanja bantuan sosial untuk
RKP Desa. Berikut merupakan sekolah, rumah ibadah, bantuan
Daftar Prioritas Desa Tahun 2014
sosial perayaan hari besar nasional
Desa Tambusai Utara. Pembangunan
sarana dan prasarana publik dan belanja bantuan keuangan
Dalam peraturan Mentri Dalam lembaga kemasyarakatn desa. Secara
Negeri Nomor 37 Tahun 2007 keseluruhan input dana Alokasi Desa
tentang pedoman pengelolaan Desa yang sudah dihabiskan untuk
keuangan desa disebutkan bahwa bantuan pembiayaan masyarakat dan
terdapat tujuh hal yang harus belanja bantuan sosial pada desa
diutamakan dalam penggunaan Tambusai Utara sebanyak Rp.
alokasi dana desa yaitu, biaya 144.884.000. sedangkan untuk
perbaikan sarana publik dalam skala pembangunan sarana prasarana fisik
kecil, penyertaan modal usaha desa seperti pembangunan gorong-
masyarakat melalui badan usaha
gorong, rehab plafon Mushola Al
milik desa, biaya pengadaan
ketahanan pangan, perbaikan Munawarah dan semenisasi gedung
lingkungan dan pemukiman, TK sebanyak Rp. 19.436.000.
tekhnolgi tepat guna, perbaikan Pada rincian APBDesa
kesehatan dan pendidikam dan terdapat pengeluaran-pengeluaran
pengembangan sosial budaya. Dana Alokasi Dana Desa yang
Berikut ini merupakan rincian sifatnya untuk operasional desa
penggunaan Alokasi Dana Desa, di sebesar Rp. 43.680.000. Sedangkan
Desa Tambusai Utara Kecamatan Dana ADD yang berjumlah Rp.
Tambusai Utara Kabupaten Rokan 144.884.000,- digunakan untuk
Hulu.
belanja bantuan keuangan kepada
Tabel 4 lembaga kemasyarakatan didesa.
Rincian Penggunaan Alokasi Sedangkan untuk belanja bantuan
Dana Desa Desa Tambusai Utara sarana dan prasarana publik dalam
skala kecil sangat sedikit
pengalokasiannya dari Alokasi Dana
Desa.
Sasaran penggunaan Alokasi
Dana Desa secara umum sudah
sesuai dengan aturan perundang-
undangan yang berlaku. Namun,
penggunaan dan pengalokasian dana
alokasi desa lebih bersifat monoton
dan kemungkinan tanpa perencanaan
yang matang. Sedangkan
pengggunaan Dana ADD digunakan
untuk belanja bantuan sosial, dan
belanja bantuan keuangan kepada
Sumber : Kantor Desa Tambusai Lembaga kemasyarakatan desa. Hal
Utara, 2015 ini dapat dilihat pada tabel berikut :
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 821
Tabel 5 hanya 43%, sedangkan untuk dana
persentase penggunaan dana operasional desa dan penghasilan
alokasi desa (ADD) tetap kepala desa dan perangkat desa
30%, namun pada kenyataanya justru
tidak 30%, melaikan 57%.
Sebagaimana yang telah
diuraikan diatas bahwa pelaksanaan
Alokasi Dana Desa telah
dilaksanakan, akan tetapi anggaran
yang dihabiskan belum sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh
masyarakat dan tidak sesuai dengan
tujuan Alokasi Dana Desa itu sendiri.
Sumber : Data Olahan, 2015 Seperti yang telah dijelaskan pada
pasal 14 peraturan daerah Kabupaten
Dari tabel 5 diatas dapat kita Rokan Hulu Nomor 4 Tahun 2007
lihat jumlah persentase penggunaan ditetapkan bahwa paling sedikit 70%
Alokasi dana desa Tambusai Utara (tujuh puluh perseratus) dari Alokasi
penggunaannya lebih banyak Dana Desa digunakan untuk
digunakan untuk penghasilan tetap pembiayaan pelayanan publik berupa
kepala desa dan perangkat desa bangunan fisik dan nonfisik desa,
sebesar 45% atau sebanyak Rp. terutama pendidikan dan kemiskinan
167.800.000, dana untuk operasional serta pengembangan ekonomi desa
desa sebesar Rp. 43.680.000 atau dan Alokasi Dana Desa sebesar 30%
sekitar 12% dari jumlah ADD yang (tiga puluh perseratus) digunakan
telah ditentukan menurut perda untuk pembiayaan kelembagaan
Kabupaten Rokan Hulu. Sedangkan desa.
untuk pembangunan sarana dan
prasarana fisik desa seperti bantuan Tahap Pengawasan
sosial dan bantuan keuangan Pengawasan dilakukan
kemasyarakatan desa cukup besar terhadap jalannya pemerintahan dan
yaitu Rp. 144.884.000 atau sekitar pembangunan agar dalam
38%. kemudian untuk pembangunan pelaksanaannya tidak menyimpang
Infrastruktur desa pengalokasian
dari rencana yang telah ditetapkan
dananya sangat sedikit hanya Rp.
dan aturan yang berlaku berdasarkan
19.436.000 atau sekitar 5%.
pelaksanaan fisik maupun
Pada realitasnya penggunaan
ADD oleh pemerintah desa pengelolaan keuangan. Pengawasan
Tambusai Utara sudah tidak sesuai pengelolaan ADD secara fungsional
dengan tujuan Alokasi Dana Desa yakni pengawasan oleh aparat
menurut Undang-Undang No. 22 pengawas atau satuan organisasi
Tahun 2005 tentang tujuan Alokasi pemerintah Kabupaten Rokan Hulu
Dana Desa dalam pembangunan maupun Kecamatan Tambusai Utara
sarana dan prasarana desa. yang menyelenggarakan
Pemerintah desa Tambusai Utara pengawasan. Berdasarkan
dalam menggunakan Dana Alokasi pengamatan peneliti, pengawasan
desa yang telah ditentukan 70% secara fungsional pada Desa
untuk pembangunan infrastruktur Tambusai Utara yang berupa
desa pada implementasinya ternyata pelaporan yang seharusnya dilakukan
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 822
setiap bulan (laporan berkala) dan perlu adanya sosialisasi dan
setiap akhir tahun (SPJ), namun pada transparansi penggunaan dana ADD
pelaksanaannya hanya dilakukan 3 dari pemerintah desa.
kali dalam satu tahun. Apabila
dikaitkan dengan peraturan yang Tahap Pertanggungjawaban
mengatur mengenai pengawasan Alokasi Dana Desa (ADD)
pengelolaan ADD yakni Peraturan Pertanggungjawaban merupakan
Menteri Dalam Negeri Nomor 37 bentuk konsekuensi atas penggunaan
Tahun 2007 tentang Pedoman dana publik yang dipercayakan
Pengelolaan Keuangan Desa, pada kepada pemerintah desa. Dilihat dari
pasal 24 menjelaskan bahwa bentuk pertanggungjawaban pada
pemerintah pemerintah Provinsi Desa Tambusai Utara cenderung
wajib mengkoordinir pemberian dan bersifat administratif.
penyaluran ADD dari Pemerintah Pertanggungjawaban administrative
Kabupaten. Sedangkan Pemerintah merupakan pertanggungjawaban
Kabupaten dan Camat wajib pemerintah desa atas kegiatan
membina dan mengawasi pelaksanaan ADD secara
pelaksanaan pengelolaan keuangan administratif berupa Surat
desa. Pertanggung Jawaban (SPJ) Alokasi
Berdasarkan fenomena di Dana Desa atas pengawasan Camat
lapangan, pengawasan oleh Tambusai Utara kepada Bupati
Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Rokan Hulu melalui Bagian Tata
maupun Camat yang terjadi dalam Pemerintahan Desa Sekretariat
pengelolaan ADD pada Desa Daerah Kabupaten Rokan Hulu.
Tambusai Utara sudah sesuai dengan Pelaporan dilakukan setiap
aturan yang berlaku. Namun masih bulan (Laporan Berkala) dan setiap
perlu ditingkatkan dalam akhir tahun (SPJ) dan dilaksanakan
kuantitasnya dan kualitas secara struktural dari Kepala Desa
pengawasan. Pengawasan secara kepada Camat, kemudian oleh Camat
melekat yaitu pengawasan yang diteruskan Kepada Bupati. Namun
dilakukan oleh atasan langsung dalam pelaksanaannya,
melalui struktur organisasi, bagan pertanggungjawaban ADD pada
organisasi dengan rentang kendali Desa Tambusai Utara hanya
yang tegas dengan pembagian tugas
dilakukan hanya 3 kali dalam
dan fungsi beserta uraian tugas
setahun yakni pada saat untuk
pekerjaan yang jelas. Peneliti melihat
bahwa pengawasan melekat pada pencairan ADD tahap selanjutnya
Desa Tambusai Utara telah dan tahun selanjutnya bahkan pada
dilaksanakan oleh Kepala Desa, awal di implementasikan program
perangkat desa dan masing-masing ADD pertanggungjawaban hanya
ketua pelaksana kegiatan. dilakukan pada akhir tahun.
Berdasarkan hasil penelitian, belum Berdasarkan pengamatan
terjadi pengawasan secara langsung peneliti bahwa belum terjadi
oleh masyarakat dalam pengelolaan pertanggungjawaban secara langsung
ADD. Hal tersebut terjadi kepada masyarakat. Hal tersebut
dikarenakan kurang pahamnya terjadi karena belum ada transparansi
masyarakat akan adanya program atau keterbukaan oleh pemerintah
Alokasi Dana Desa (ADD) sehingga desa sebagai pengelola ADD kepada
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 823
masyarakat dalam bentuk informasi pembangunan Gorong-gorong 1 unit
penggunaan dana ADD. Analisis di Dusun Manggis Tobal, semenisasi
tersebut juga didukung oleh gedung TK dan merehab plafon
kenyataan bahwa pelaksanaan mushola al munawarah. Meskipun
kegiatan fisik yang didanai ADD bantuan alokasi dana desa tidak
diserahkan kepada Kepala Desa atau begitu besar namun melalui dengan
perangkat desa, sedangkan sebagian adanya bantuan ini diharapkan dapat
besar kurang menginformasikan menjadikan Desa Tambusai Utara
kepada masyarakat tentang dana lebih maju dan berkembang.
yang diterimanya. Hal tersebut
bertentangan dengan ketentuan Aspek Hasil.
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Aspek hasil berisikan informasi
Rokan Hulu 14 peraturan daerah mengenai latar belakang
Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 diproduksinya output. Menunjukkan
Tahun 2007 ditetapkan bahwa paling fungsi langsung yang diharapkan
sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari keluaran setelah pelaksanaan
bahwa kegiatan yang bersumber dari proyek selesai. Pembangunan Desa
ADD harus dipertanggungjawabkan khususnya Sarana pendidikan, sarana
secara langsung kepada masyarakat ibadah dan lain sebagainya
dan BPD serta pelaksanaan ADD merupakan salah satu untuk
harus dilakukan secara Partisipatif, mempercepat pembangunan desa di
Transparan, dan Akuntabel. suatu wilayah. Berikut ini merupakan
hasil bentuk Pembangunan Desa
Tambusai Utara diantaranya sebagai
Aspek Output/Keluaran
berikut:
Aspek ini dipergunakan untuk
1. Pembangunan Gorong-gorong
mengukur keluaran yang langsung
Berdasarkan data yang
dihasilkan dari suatu pelaksanaan
diperoleh peneliti bahwa
kegiatan, baik berupa pembangunan Pembangunan infrastruktur gorong-
fisik maupun non fisik. Output dari gorong pembangunannya telah
kegiatan atau program melalui menghabiskan dana sebanyak Rp.
bantuan Alokasi Dana Desa pada 12.000.000. Pembangunan gorong-
Desa Tambusai Utara berupa gorong dilakukan di dusun manggis
pembangunan fisik yaitu tobal.
pembangunan plafon Masjid Nurul 2. Semeniasi Gedung TK
Munawaroh, dan Pembangunan Pembangunan yang bermutu
gorong-gorong Dusun Manggis dilihat dari segi kualitasnya,
Tobal. Sedangkan pembangunan Peningkatan mutu pendidikan
berupa non-fisik meliputi bantuan dewasa ini merupakan suatu
sosial PAUD seperti Paud Melati, kebutuhan yang sangat mendasar
Paud Anggrek, TK RA Ubudiyah, bagi manusia, sebab keberhasilan
TK Almawaddah, Bantuan Sosial pembangunan suatu bangsa
Rumah Ibadah, Posyandu, dan ditentukan oleh sumber daya
belanja bantuan keuangan untuk manusia yang berkualitas, yang
lembaga kemasyarakatn desa. hanya dapat dihasilkan lewat
Sedangkan untuk pembangunan pendidikan yang berkualitas pula.
infrastruktur fisik bantuan alokasi Dalam meningkatkan Pembangunan
dana desa digunakan untuk Desa, Desa Tambusai Utara

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 824


memberikan Bantuan untuk Pemanfaatan Alokasi Dana Desa
semenisasi gedung TK sebesar Rp. Desa Tambusai Utara
5.000.000. Faktor penghambat dalam
3. Pembangunan Sarana Ibadah pelaksanaan pengelolaan Alokasi
Sarana Ibadah merupakan Dana Desa pada Desa Tambusai
salah satu wadah yang paling Utara dalam pengelolaan ADD yaitu:
strategis dalam membina dan 1. Rendahnya sumber daya manusia.
menggerakkan potensi umat Sumber daya manusia dari
manusia/masyarakat untuk penduduk desa yang rendah dapat
mewujudkan Sumbar Daya Manusia dilihat dari tingkat pendidikan
(SDM) yang tangguh, bermoral dan mayoritas penduduk yaitu lulusan
berkualitas. Pembangunan Sarana SD sedangkan perangkat desa
ibadah di Desa Tambusai Utara yang sendiri mayoritas lulusan SMP
dilakukan dengan dana alokasi desa dan SMA. Hal tersebut
yaitu pembangunan merehab plafon berdampak pada kegiatan
mushola al munawarah. pengelolaan ADD pada tahap
Pembangunan sarana tempat Ibadah perencanaan. Pada proses
sangat dibutuhkan oleh setiap perencanaan ADD pada Desa
wilayah, daerah, maupun desa. Tambusai Utara menerapkan
sistem musyawarah desa. Dalam
Aspek Manfaat (Benefit) dan proses musyawarah desa bahwa
Dampak (Impact) Pembangunan partisipasi masyarakat sangat
Infrastruktur Desa kurang,
Dalam merealisasikan tujuan 2. Bimbingan pemerintah kecamatan
pembangunan, maka segenap potensi dan Kabupaten masih lemah
alam harus digali, dikembangkan, sehingga pemberdayaan desa
dan dimanfaatkan sebaik-baiknya, belum maksimal. Kurangnya
demikian pula halnya sumber daya bimbingan dari pemerintah
manusia harus lebih ditingkatkan kecamatan maupun kabupaten
sehingga dapat mengembangkan mengakibatkan desa dalam
potensi alam secara maksimal agar beberapa hal kurang memahami
tujuan pembangunan dapat tercapai. segala sesuatu yang berkaitan
Sama seperti halnya pembangunan dengan pembangunan desa. Hal
jalan, gorong-gorong, pendidikan, ini tentunya akan menghambat
puskesmas, dan sarana ibadah sangat pembangunan dan terciptanya
bermanfaat bagi masyarakat. otonomi desa sesuai yang
Manfaat yang timbul dari diharapkan. pembangunan dan
pembangunan tersebut akan terciptanya otonomi desa sesuai
menghasilkan suatu dampak bagi yang diharapkan.
masyarakat, dengan adanya dampak
tersebut seharusnya pemerintah bisa SIMPULAN DAN SARAN
mengevaluasi dari pembangunan
infrastruktur yang sudah Simpulan
direalisasikan. Adapun Simpulan dalam
penelitian adalah :
Faktor-Faktor Penghambat yang 1. Evaluasi Alokasi Dana Desa
Mempengaruhi Pelaksanaan dalam menunjang pembangunan
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 825
Desa di Desa Tambusai Utara Utara yaitu: Faktor pendukung
tahun Anggaran 2013-2014 telah dalam pelaksanaan pengelolaan
terlaksana, akan tetapi dalam Alokasi Alokasi Dana Desa
pengalokasian dana ADD belum (ADD) salah satunya adalah
sesuai. penggunaan Alokasi Dana Tingginya Pendapatan Asli Desa
Desa Tambusai Utara lebih Tambusai Utara (PADES) yang
banyak digunakan untuk mencapai Rp. 943.745.418
penghasilan tetap kepala desa dan Kemudian faktor penghambat
perangkat desa sebesar 45% atau pelaksanan alokasi dana desa di
sebanyak Rp. 167.800.000, Desa Tambusai Utara yaitu:
kemudian dana untuk operasional rendahnya sumber daya manusia.
desa sebesar Rp. 43.680.000 atau Sumber daya manusia dari
sekitar 12% dari jumlah ADD penduduk desa yang rendah dapat
yang telah ditentukan menurut dilihat dari tingkat pendidikan
Perda Kabupaten Rokan Hulu. mayoritas penduduk yaitu lulusan
Sedangkan untuk untuk SD sedangkan perangkat desanya
pembangunan sarana dan sendiri mayoritas lulusan
prasarana fisik desa seperti pendidikannya adalah SMA, SMP
bantuan sosial, bantuan keuangan bahkan ada yang bertamatan SD.
kemasyarakatan desa cukup besar 3. Bimbingan pemerintah kecamatan
yaitu Rp. 144.884.000 atau sekitar dan Kabupaten masih lemah
38%. Untuk pembangunan sehingga pemberdayaan desa
Infrastruktur desa pengalokasian belum maksimal, dan Pemerintah
dananya sangat sedikit hanya Rp. desa Tambusai Utara dalam
19.436.000 atau sekitar 5%. mengelolah keuangan desa masih
penggunaan ADD oleh kurang transparan, akuntabel,
pemerintah desa Tambusai Utara partisipasif.
tidak sesuai dengan tujuan
Alokasi Dana Desa menurut UU Saran
No. 22 Tahun 2005 tentang tujuan Saran dalam penelitian ini adalah :
Alokasi Dana Desa dalam 1. Pemerintah Desa Tambusai Utara
pembangunan sarana dan dalam mengelola keuangan desa
prasarana desa. Pemerintah Desa harus lebih transparan, akuntabel
Tambusai Utara dalam dan partisipasif. Sehingga
menggunakan Dana Alokasi desa masyarakat memahami tentang
yang telah ditentukan 70% untuk Alokasi Dana Desa (ADD).
pembangunan infrastruktur desa 2. Kepada Kepala Desa dan Ketua
pada implementasinya ternyata BPD (Badan Permusyawaratan
hanya 43%, sedangkan untuk dana Desa) yang ada di Kabupaten
operasional desa dan penghasilan Rokan Hulu khususnya di Desa
tetap kepala desa dan perangkat Tambusai Utara agar lebih
desa 30%, namun pada meningkatkan peranannya dalam
kenyataanya justru tidak 30%, penyelenggaraan otonomi desa
melaikan 57%. melalui pendidikan, penyuluhan
2. Faktor pendukung dan dan pelatihan sehingga aparatur
penghambat pelaksanaan Alokasi desa dan masyarakat Desa
Dana Desa di Desa Tambusai Tambusai Utara mengetahui dan
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 826
memahami serta dapat Kuncoro, Mudrajad. 2006. Ekonomi
melaksanakan tugas dan fungsi Pembangunan, Teori, Masalah,
sebagai aparatur desa dengan dan Kebijakan. Edisi KeEmpat,
baik, sehingga secara langsung Cetakan Pertama. Yogyakarta:
atau tidak langsung akan sangat Unit Penerbit dan Percetakan
mempengaruhi keberhasilan (UPP) STIM YKPN d/h AMP
pembangunan desa. YKPN.

DAFTAR PUSTAKA Mardikanto, dan Soebianto. 2015.


Pemberdayaan Masyarakat
Bappenas, 2004. Pedoman dalam Perspektif Kebijkan
Penyusunan Indikator, Publik. Bandung : Alfabeta.
Pemantauan dan Evaluasi
Mulyadi, deddy (2016). Studi
Anggaran Berbasis Kinerja.
Kebijakan Publik dan
Pelayanan Publik. Bandung :
Bappenas, 2009. Pedoman Evaluasi
Alfabeta.
dan Indikator Kinerja
Pembangunan. Jakarta. Nurcholis, Amin. 2011.
Pertumbuhan dan
Bappenas, 2014. Kajian Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan
Pelaksanaan Evaluasi Desa.Ciracas, Jakarta: Erlangga.
Pembangunan. Jakarta.
Suprihatini, Amin. 2007.
Husein, Umar. 2007. Metode Pemerintahan Desa dan
Penelitian untuk skripsi dan tesis Kelurahan. Karanganom:
bisnis. Jakarta : Raja Grafindo Cempaka Putih, Edisi Pertama.
Persada. Suyanti, 2001. Bahan Ajar Diklat
Lembaga Penyelidikan Ekonomi
Imas, L.G.M., R.C. Rist, 2009. The
dan Masyarakat Fakultas
Road to Results; Designing and
Ekonomi Universitas Indonesia,
Conducting Effective
Kerangka Kerja Logis untuk
Development Evaluations. The
World Bank. Washington DC. Perencanaan Proyek.

Nugroho Iwan, Rokhmin Dahuri. Undang-Undang Republik Indonesia


2012. Pembangunan Wilayah : No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Perspektif Ekonomi, Sosial dan Wirawan. 2006. Evaluasi : Teori,
Lingkungan, Jakarta : LP3ES. Model, Standar, Aplikasi dan
Profesi. Jakarta.

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 827

Potrebbero piacerti anche