Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
187
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Apabila ibu tidak mampu menggantikan berpengaruh terhadap status gizi ibu
zat gizi yang diberikan kepada bayi menyusui.(6) Di daerah Madura dan
melalui asupan makanan, maka ibu akan Bogor, ibu menyusui mengkonsumsi
kekurangan zat gizi, sehingga berdampak energi dan zat gizi makro kurang dari
(2)
pada kesehatan ibu dan bayinya. 80% AKG. Ibu menyusui yang
Ibu menyusui merupakan salah mengkonsumsi energi <80% AKG
satu sasaran Gerakan 1000 Hari Pertama berisiko KEK 1,55 kali dari ibu menyusui
Kehidupan (HPK) selain Ibu hamil, bayi yang mengkonsumsi energi ≥80% AKG.
baru lahir, dan anak usia di bawah dua Sehingga apabila ibu mengalami masalah
tahun. Gerakan 1000 HPK merupakan gizi, ibu dapat mengalami gangguan
upaya percepatan perbaikan gizi kesehatan.(5)
masyarakat. Sayangnya, gerakan ini tidak Puskesmas Kedungmundu dipilih
menunjukkan perhatiannya pada gizi ibu sebagai lokasi penelitian dilatarbelakangi
menyusui. Hal ini terlihat dari jenis oleh data yang menunjukkan bahwa
intervensi gizi spesifik dan sensitif selama Puskesmas Kedungmundu sebagai salah
masa 1000 HPK, hanya terfokus pada ibu satu Puskesmas yang ada di Kota
hamil, bayi baru lahir, dan bayi berusia semarang mempunyai jumlah ibu
enam bulan hingga dua tahun, sedangkan menyusui tertinggi di wilayah Kota
ibu menyusui tidak mendapatkan Semarang dibandingkan dengan
(3)
perhatian intervensi tentang gizinya. Puskesmas lainnya. Data status gizi ibu di
Berbagai program pemerintah masih Puskesmas Kedungmundu menunjukkan
belum memperhatikan ibu menyusui yang masih banyak ibu yang mengalami
sejatinya menjadi kelompok rawan gizi. kurang energi kronis sebesar 18,97%
Data Riskesdas 2007-2008 pada tahun 2015(7), akan tetapi Intervensi
menunjukkan persentase ibu menyusui di gizi untuk ibu menyusui sebagai
Indonesia dengan risiko Kurang Energi kelompok rawan gizi hingga saat ini
Kronis sebanyak 34,6%, dan Ibu yang belum ada. Selain itu penelitian terkait
menyusui bayi umur 0-5 bulan memiliki faktor-faktor yang berhubungan dengan
risiko KEK 15,9%. Penelitian yang status gizi ibu menyusui belum banyak
dilakukan pada tahun 2009 menunjukkan diteliti termasuk di wilayah Puskesmas
bahwa sebagian besar ibu menyusui di Kedungmundu. Oleh karenanya peneliti
Indonesia memiliki status gizi yang tertarik untuk melakukan penelitian
kurang.(4)(5) Hal ini menunjukkan tentang “Faktor-Faktor yang Berhubungan
pemenuhan gizi bagi ibu menyusui akan dengan Status Gizi Ibu Menyusui di
188
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
189
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
190
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Rata-rata asupan protein ibu menyusui aktivitas fisik dan IMT ibu menyusui.
kurang (78,7%), akan tetapi IMT ibu Rata-rata aktivitas ibu tergolong ringan
sebagian besar normal karena ibu masih dan memiliki IMT normal hal ini karena
memiliki cadangan lemak selama hamil. ibu menyusui bayinya yang
mengakibatkan penggunaan energi ibu
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Status untuk menghasilkan ASI.
Gizi Ibu Menyusui
Hasil uji statistik menunjukkan
terdapat hubungan yang signifikan antara
191
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
tentang definisi zat gizi, peningkatan ibu menyusui tergolong kurang hal ini
kebutuhan makanan bagi ibu selama dikarenakan ibu menyusui tidak
menyusui, manfaat dari zat gizi, serta mengubah pola makannya dan tidak
dampak apabila kekurangan zat gizi bagi menambah makanan selama menyusui.
ibu menyusui dapat dijawab dengan Pola makan ibu sebelum hamil, saat
benar. Sedangkan, pengetahuan tentang hamil, dan ketika menyusui cenderung
syarat seimbang zat gizi bagi ibu sama saja. Penelitian yang dilakukan di
menyusui dan faktor-faktor yang Ethiopia juga menunjukkan hasil yang
mempengaruhi status gizi ibu menyusui, sama, yaitu masing masing (71,2%) ibu
masih banyak ibu yang belum bisa menyusui tidak mengubah pola
menjawab dengan benar.Penelitian yang makannya dan tidak menambah
dilakukan sebelumnya menunjukkan hasil asupannya selama menyusui meskipun
yang sama yaitu sebagian besar (60%) status gizi ibu sebagian besar normal.(12)
ibu menyusui memiliki pengetahuan gizi Padahal kebutuhan asupan ibu meningkat
yang baik.(10) Selain itu hasil ini juga selama menyusui.
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Status gizi ibu menyusui dilihat
di Desa Gawanan Colomadu dari parameter antropometri IMT
Karanganyar Solo dan penelitian yang tergolong normal untuk sebagian besar
dilakukan di Moncobalang kabupaten ibu meskipun asupan energi dan
Gowa bahwa terdapat hubungan yang proteinnya masih kurang, hal ini
signifikan antara pengetahuan gizi dan dikarenakan ibu menyusui masih
status gizi ibu menyusui. Artinya semakin menyimpan cadangan lemak selama
baik pengetahuan gizi yang dimiliki oleh hamil. Jika kondisi tersebut terus
ibu menyusui maka semakin baik pula berlangsung dalam jangka waktu yang
(9)(11)
status gizinya. lama, cadangan lemak selama hamil akan
semakin menipis dan jika tidak diimbangi
Hubungan Asupan Zat Gizi dengan dengan asupan zat gizi yang cukup ibu
Status Gizi Ibu Menyusui berisiko mengalami kekurangan zat
Hasil penelitian menunjukkan gizi.(9)(13)Selain itu ibu menyusui juga
bahwa sebagian besar asupan energi dan masih harus memproduksi ASI untuk
asupan protein ibu menyusui yang menyusui bayinya. Apabila ibu
menjadi sampel dalam penelitian ini kekurangan zat gizi untuk memproduksi
tergolong kurang asupannya (87,2%) dan ASI, maka zat gizi akan diambil dari tubuh
(78,7%). Asupan energi dan protein dari ibu, sehingga ibu harus menggantinya
192
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
dengan suplai makanan yang dikonsumsi baru melahirkan 0-1 bulan yang lalu pada
sehari-hari. Ibu yang tidak mampu saat penelitian sehingga ibu masih dalam
menggantikan zat gizi yang diberikan proses pemulihan paska melahirkan yang
kepada bayi melalui asupan makanan berdampak pada aktivitas ibu yang tidak
akan mengalami gizi kurang atau bahkan terlalu berat. Penelitian yang dilakukan
gangguan kesehatan.(6) sebelumnya menunjukkan hasil yang
sama yaitu ada hubungan indeks massa
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Status tubuh dengan aktivitas fisik.(15)Hasil
Gizi Ibu Menyusui penelitian ini juga sejalan dengan
Aktivitas fisik atau yang disebut penelitian yang dilakukan oleh Sudikno,
juga aktivitas eksternal merupakan suatu yaitu terdapat hubungan antara aktifitas
rangkaian gerak tubuh yang ditimbulkan fisik dengan Obesitas.(16)
oleh otot-otot skeletal yang Hasil penelitian yang dilakukan
mengakibatkan pengeluaran energi.(42) sebelumnya, menunjukkan bahwa
Aktivitas fisik memerlukan energi diluar aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin
kebutuhan untuk metabolisme basal. dapat mempertahankan status gizi
(17)
Selama aktivitas fisik, otot membutuhkan optimal. Penelitian yang dilakukan di
energi diluar metabolisme untuk bergerak, beberapa negara di dunia menunjukkan
sedangkan jantung dan paru-paru bahwa aktivitas fisik memberikan efek
memerlukan tambahan energi untuk yang positif bagi wanita baik selama dan
mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen setelah kehamilan.(18)(19)
keseluruh tubuh dan untuk mengeluarkan
sisa-sisa dari tubuh. Banyaknya energi KESIMPULAN DAN SARAN
yang dibutuhkan bergantung pada berapa 1. Kesimpulan
banyak otot yang bergerak, berapa lama a. Hasil penelitian tentang pola
dan berapa berat pekerjaan yang pemberian ASI diketahui bahwa
dilakukan. Sehingga aktivitas fisik sebagian besar ibu menyusyui
mempengaruhi pengeluaran energi yang memberikan ASI secara non
berdampak terhadap status gizi.(14) eksklusif kepada bayinya
Berdasarkan penelitian yang telah (59,6%), memiliki tingkat
dilakukan, sebagian besar tingkat pengetahuan baik (53,2%),
aktivitas fisik ibu menyusui tergolong tingkat asupan zat gizi (asupan
ringan yaitu sebesar 76,6%. Ibu yang energi dan asupan protein)
memiliki aktivitas fisik ringan rata-rata (87,2%) dan (78,7%) tergolong
193
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
194
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
6. Proverawati, A dan Wati E.K. Ilmu Skripsi. Program Studi DIV Kebidanan
Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Sebelas Maret. 2009.
Medica, 2011. 12. Haileslassie, K., Mulugeta, A, and
7. Puskesmas Kedungmundu Kota Girma M,. Feeding practices,
Semarang. Data Kesehatan Ibu dan nutritional status and associated
Anak Tahun 2015. Semarang: 2015. factors of lactating women in Samre
8. Astutik, P. Tingkat Pengetahuan Ibu Woreda, South Eastern Zone of
Menyusui Tentang Gizi Seimbang Tigray, Ethiopia. Nutritional Journal.
Saat Menyusui di Desa Karungan 2013. 12:28.
Kecamatan Plupuh Kabupaten 13. Puswati, D. Pemberian Asi Eksklusif
Sragen. Skripsi. Program Studi Dan Penurunan Berat Badan Ibu Di
Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Wilayah Kerja Puskesmas Tenayan
Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Raya Pekanbaru. STIKES Payung
Surakarta. 2013 Negeri Pekanbaru, 2009.
9. Nadimin, dkk. Faktor-Faktor Yang 14. Mahardikawati A. Venny dan Roosita
Berhubungan Dengan Status Gizi Ibu Katrin. Aktivitas Fisik, Asupan Energi,
Menyusui Wilayah Kerja Puskesmas dan Status Gizi Wanita Pemetik The
Moncobalang Kabupaten Gowa. di PTPN VII Bandung, Jawa Barat.
Media Gizi Pangan, 2010, Vol IX, Jurnal Gizi dan Pangan 2008; 3(2);79-
Edisi 1, januari-Juni. 85
10. Utari P.A., Roosita K., & Damanik 15. Damasanti, R. Hubungan Indeks
R.M. Pengetahuan Gizi, Keluhan Massa Tubuh dengan Aktivitas Fisik
Kesehatan, Kondisi Psikologis, dan Wanita di Perumahan Gedongan
Pola Pemberian ASI Ibu Pospartum. Colomadu, Karanganyar. Skripsi.
Departemen Gizi Masyarakat, Program Studi Diploma IV Fisioterapi,
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Pertanian Bogor. Jurnal Gizi dan Muhammadiyah Surakarta. 2012
Pangan, November 2013, 8 (3): 187- 16. Sudikno, Herdayati M, dan Besral.
192). Hubungan Aktivitas fisik dengan
11. Wulansari, M. A. Hubungan antara kejadian obesitas pada orang dewasa
Pengetahuan Gizi dengan Status Gizi di Indonesia. Gizi Indon. 2010.
Ibu Menyusui di Posyandu Desa 33(1):37-49).
Gawanan Colomadu Karanganyar.
195
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
196