Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Studi pada Mahasiswa Pengguna Produk Sepatu Merek Converse di Fisip Universitas Merdeka
Malang)
135
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 136
kekurangan informasi atas produk yang b. Manfaat (Benefits), atribut yang ada harus
bersangkutan. diterjemahkan menjadi manfaat fungsional
e. Ketahanan (durability), ukuran umur dan emosional.
operasi harapan produk dalam kondisi biasa c. Nilai (Values), merek juga menyatakan
atau penuh tekanan, merupakan atribut suatu tentang nilai pembuat atau produsen.
berharga untuk produk–produk tertentu. d. Budaya (Culture), merek dapat
f. Keandalan (reliability), adalah ukuran merepresentasikan budaya.
probabilitas bahwa produk tidak akan e. Kepribadian (Persnality), merek dapat
mengalami malfungsi atau gagal dalam menjadi proyeksi dan pribadi tertentu.
waktu tertentu. f. Pengguna (User), merek dapat menge-
g. Kemudahan perbaikan (repairability), sankan tipe konsumen tertentu.
adalah ukuran kemudahan perbaikan Menurut Tjiptono (2005:49),“Brand
produk ketika produk itu tak berfungsi atau Image merupakan deskripsi tentang asosiasi
gagal. dan keyakinan konsumen terhadap merek
h. Gaya (style), menggambarkan penampilan tertentu”.
dan rasa produk kepada pembeli. Brand image itu sendiri memiliki arti
i. Desain (design), adalah totalitas fitur yang kepada suatu pencitraan sebuah produk
mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi dibenakkonsumensecara massal. Setiap orang
produk berdasarkan kebutuhan pelanggan. akan memiliki pencitraan yang sama terhadap
Berdasarkan dimensi-dimensi tersebut, sebuah merek. Persaingan dunia industri yang
dapat disimpulkan bahwa suatu dimensi semakin ketat saat ini, menuntut perusahaan
kualitas merupakan syarat agar suatu nilai dari untuk lebih kretif dan membuat suatu
produk memungkinkan untuk bisa memuaskan keunggulan yang kompetitif, baik itu dari segi
pelanggan sesuai harapan. kemasan, produk, saluran pemasaran maupun
citranya, jika tanggapan konsumen tentang
Brand Image penawaran suatu produk yang bersaing tetap
Menurut American Marketing Association sebagai suatu hal yang sama atau biasa, maka
(AMA) dalam Kotler (1997),“Merek yaitu konsumen akan melihat merek dar suatu produk
nama, istilah, tanda, simbol, atau desain atau dengan tanggapan yang berbeda.
panduan dari hal-hal tersebut yang Menurut Kotler (1997:259), citra yang
dimaksudkan untuk memberikan identitas bagi efektif melakukan tiga hal untuk suatu produk,
barang atau jasa yang dibuat atau disedikan yaitu:
suatu penjual atau kelompok penjual serta a. Menyampaikan suatu pesan tunggal yang
membedakannya dari barang atau jasa yang memantapkan karakter produk dan usulan
disediakan pesaing”. nilai.
Menurut America Marketing Association b. Menyampaikan pesan dengan cara yang
(AMA) dalam Kotler (2009:258),“Merek berbeda, sehingga tidak dikelirukan dengan
merupakan nama, istilah, tanda, simbol, atau pesan serupa dari para pesaing.
rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang c. Mengirimkan kekuatan emosional sehingga
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang membangkitkan hati maupun pikiran
atau jasa penjual atau kelompok penjual dan pembeli.
untuk mendeferensiasikannya”. Menurut Rangkuti(2002:2), merek
Menurut Stanton dan Lamarto (1994:269), dapat juga dibagi dalam pengertian lain, yaitu:
“Merek adalah nama, istilah, simbol, atau a. Brand Name (nama merek) yang
desain khusus, atau beberapa kombinasi unsur- merupakanbagian dari yang dapat
unsur yang dirancang untuk mengiden- diucapkan misalnya, Aqua, Honda,
tifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan Indomie, Nokia dan lain sebagainya.
penjual”. b. Brand Mark (tanda merek) yang merupakan
Menurut Kotler (1997:63), merek bagian dari merek yang dapat dikenali
merupakan suatu simbol yang kompleks yang namun tidak dapat diucapkan, seperti
dapat menyampaikan enam tingkat pengertian, lambang, desain huruf atau warna khusus.
antara lain: Misalnya: symbol Daihatsu.
a. Atribut (Attributes), suatu merek menda- c. Trade Mark (tanda merek dagang) yang
tangkan atribut tertentu kedalam pikiran merupakan merek atau sebagian dari merek
konsumen. yang dilindungi hukum, karena
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 138
kemampuannya untuk menghasilkan sesu- yang terkenal lebih dapat diandalkan, selalu
atu yang istimewa. Tanda dagang ini tersedia dan mudah dicari, dan memiliki
melindungi penjual dengan istimewaanya kualitas yang sudah tidak diragukan. Sehingga
untuk menggunakan nama merek (tanda merek yang lebih dikenal lebih sering dipilih
merek). konsumen dibandingkan merek yang belum
d. Copyright (hak cipta) yang merupakan hak dikenal.
istimewa yang dilindungi undang-undang
untuk memproduksi, menerbitkan, dan METODE
menjual karya tulis, karya music, dan karya Jenis Penelitian
seni. Jenis penelitian yang digunakan dalam
Berdasarkan definisi yang telah dikemu- penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif.
kakan diatas dapat disimpulkan bahwa Menurut Sugiyono (2011:13),“Metode
pengertian merek adalah janji penjual kepada penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
konsumen secara konsisten untuk memberikan metode penelitian yang berlandaskan pada
feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
konsumen dan merek terbaik akan memberikan pada populasi atau sampel tertentu, teknik
jaminan kualitas. pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan dan menggu-
Indikator Brand Image nakan instrumen penelitian, analisis data
Indikator-indikatoryangmembentukbrand bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
imagemenurut Aaker dan Biel (2009:71) menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.
adalah: Berdasarkan tingkat eksplanasinya atau
a. Citra pembuat (Corporate Image), yaitu tingkat penjelasan, maka penelitian ini adalah
sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
konsumen terhadap perusahaan yang adalah penelitian yang berusaha menggam-
membuat suatu barang atau jasa. Meliputi: barkan kegiatan penelitian dengan tujuan
popularitas, kredibilitas, jaringan menerangkan secara sistematis terhadap
perusahaan, serta pemakai itu sendiri. bagian-bagian dan fenomena serta hubu-
b. Citra produk / konsumen (product Image), ngannya dengan menggunakan model
yaitu sekumpulan asosiasi yang matematis, teori, dan hipotesis yang berkaitan
dipersepsikan konsumen terhadap suatu dengan penelitian, (Sugiyono, 2012).
barang atau jasa. Meliputi: atribut dari
produk, manfaat bagi konsumen, serta Variabel Penelitian
jaminan. 1. Variabel bebas yaitu variabel-variabel
c. Citra pemakai (User Image), yaitu yang mempengaruhi variabel lain.
sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan Variabel bebas yang digunakan dalam
konsumen terhadap pemakai yang penelitian ini adalah kualitas produk dan
menggunakan suatu barang atau jasa. citra merek (brand image).
Meliputi: pemakai itu sendiri, serta status 2. Variabel Terikat yaitu variabel yang
sosialnya. dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel
Citra merek merupakan serangkaian terikat yang digunakan dalam penelitian
asosiasi yang ada dalambenak konsumen ini adalah keputusan pembelian
terhadap suatu merek, biasanya terorganisasi
menjadi suatu makna. Hubungan terhadap suatu Populasi
merek akan semakin kuat jika didasarkan pada Menurut Sugiyono (2010:115),“Populasi
pengalaman dan mendapat banyak informasi. merupakan wilayah generalisasi yang terdiri
Citra atau asosiasi mempresentasikan persepsi dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas
yang bisa merefleksikan kenyataan yang dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
obyektif ataupun tidak. Citra yang terbentuk peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
dari asosiasi inilah yang mendasari dari kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
keputusan pembelian konsumen. adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Konsumen lebih sering membeli produk Ilmu PolitikUniversitas Merdeka Malang yang
dengan merek yang terkenal karena mereka menggunakan produk sepatu dengan merek
merasa lebih nyaman dengan hal-hal yang Converse sebanyak 39orang.
sudah dikenal, dan adanya asumsi bahwa merek
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 139
Std.
dari pada nilai r tabel yaitu lebih besar dari Model B Error Beta T Sig. Tolerance VIF
0,316. 1 (Constant)
13.798 4.083
3.37
9
.002
Kualitas
-.261 .308 -.126 -.850 .401 .969 1.032
Uji Reliabilitas Produk (X1)
Analisis Data
a. Analisis Statistik Inferensial
1) Uji Multikolinieritas
Hasil Ringkasan Pengujian Multikolinieritas
Collinearity Statistic
No Variabel
Tolerance VIF
1 Kualitas Produk 0,969 1.032
2 Brand Image 0,969 1.032
penyebarannya mengikuti garis diagonal, maka hitung lebih kecil dari t tabel (-0,850
dapat disimpulkan bahwa model regresi layak <2,026), dengan nilai signifikansi 0,401
dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. lebih besar dari 0,05, maka H1 ditolak
Berdasarkan gambar pada grafik dapat dan Hditerima.
diketahui bahwa titik-titik menyebar dengan Hipotesis 1 : Kualitas Produk secara
pola yang tidak jelas di atas dan di bawah parsial tidak berpengaruh signifikan
angka 0 pada subu Y, maka dapat disimpulkan terhadap keputusan pembelian.
bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (2) Nilai t hitung pada variabel Brand Image
pada model regresi. (X2) adalah sebesar2,942 dengan tingkat
signifikansi 0,006, karena nilai t hitung
b. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda lebih besar dari t tabel (2,942 > 2,026),
dengan nilai signifikansi 0,006 lebih
Variabel bebas Koefisien regresi Sig. T kecil dari 0,05, maka H2 diterima dan H0
Konstanta regresi 13,789 0,002 ditolak.
Kualitas Produk -0,261 0,401
Brand Image 0,689 0,006 Hipotesis 2 : Brand Image secara parsial
Konstanta :13,798 berpengaruh tidak signifikan terhadap
Multiple R : 0,477
R Square : 0,227
keputusan pembelian.
F : 5,290
Sig. F : 0,010
2) Uji F
Persamaan regresi berganda tersebut dijelaskan Hasil Uji F
sebagai berikut: ANOVAb
a. Konstanta sebesar 13,789; artinya jika Mean
kualitas produk dan brand image nilainya 0, Model Sum of Squares Df Square F Sig.
Regression
maka keputusan pembelian nilainya sebesar 1 34.678 2 17.339 5.290 .010a
Total 152.667 38
b. Koefisien regresi Kualitas Produk sebesar -
a. Predictors: (Constant), Brand Image (X2), Kualitas
0,261; artinya jika kualitas produk Produk(X1)
mengalami kenaikan satu satuan, maka b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
keputusan pembelian akan mengalami
penurunanan sebesar -0,261 satuan dengan
Berdasarkan tabel 23 didapatkan nilai F
asumsi variabel independen lainnya bernilai
hitung > F tabel (5,290 > 3,259), karena F
tetap.
hitung lebih besar dari F tabel, maka H0ditolak ,
c. Koefisien regresi variabel Brand Image
artinya variabel kualitas produk dan brand
sebesar 0,689; artinya jika brand image
image secara bersama-sama (simultan), berpe-
mengalami kenaikan satu satuan, maka
ngaruh terhadap keputusan pembelian produk
keputusan pembelian mengalami
sepatu Converse. Hipotesis 3: Variabel Kua-
peningkatan sebesar 0,689 satuan dengan
litas Produk dan Brand Image secara bersama-
asumsi variabel independen lainnya bernilai
sama berpengaruh terhadap keputusan
tetap.
pembelian
c. Pengujian Hipotesis 3) Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted
1) Uji t R)
Perbandingan t hitung dan t tabel α = 5%
Variabel t hitung t tabel Sig. Ket.
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
X1 -0,850 2,026 0,401 TidakSig
X2 2,942 2,026 0,006 Sig 1
.477a .227 .184 1.810
(1) Nilai t hitung pada variabel Kualitas Berdasarkan output diperoleh angka R
Produk (X1) adalah sebesar-0,850 dengan Square sebesar 0,227 atau (22,7%), hal ini
tingkat signifikansi 0,401, karena nilai t menunjukkan bahwa persentase sumbangan
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 142
3. Variabel kualitas produk dan brand image Boyd, Harper, W. Ovrille, C. Larreche, Jean-
berpengaruh terhadap variabel keputusan Claude, Mullin, John, W., 2005,
pembelian pada produk sepatu merek Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua,
Converse Erlangga, Jakarta.
Alma,Buchori, 2005, Manajemen Pemasaran
Saran dan Pemasaran Jasa, Alpa Beta,
Bandung.
1. Berhubung hasil dari penelitian Ferdinand, A. 2000, Struktural Equition
menunjukkan bahwa secara parsial varia- Modeling dalam Penelitian Manajemen,
bel kualitas produk tidak berpengaruh
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
terhadap keputusan pembelian konsumen,
Semarang.
melainkan variabel brand image yang Ghozali, Imam, 2002, Aplikasi Analisis
memiliki pengaruh terhadap keputusan
Multivariate Dengan Program SPSS,
pembelian konsumen pada produk sepatu
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
merek Converse, namun secara bersama- Semarang.
sama (simultan) hasil penelitian Goetsch, D. L, dan Stanley, B. Davis, 2002,
menunjukkan bahwa kedua variabel Manajemen Mutu Total, Alih Bahasa;
independen yaitu kualitas produk dan Benjamin Molan, Penyunting Wandansari
brand image berpengaruh 22,7% terhadap Mardiarti, Edisi Kedua, Jilid 2, PT.
variabel keputusan pembelian (dependen),
Prenhallindo, Jakarta.
hal ini perlu diperhatikan oleh Inc.
Hasan, M. Iqbal, 2002, Pokok-Pokok Materi
Converse selaku produsen produk sepatu
Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,
Converse, karena ketika melakukan
Ghalia Indonesia, Bogor.
pembelian, konsumen tidak terlalu Indrianto, Nur, dan Supomo, Bambang, 2002,
terpengaruh oleh variabel kualitas produk
Metodologi Bisnis Untuk Akutansi &
tetapi mereka terpengaruh oleh variabel Manajemen, BPFE, Yogyakarta.
brand image dalam penelitian ini. Kotler, Philip, dan Amstrong, Gary, 1995,
2. Faktor harga, desain produk, brand equity Dasar-Dasar Pemasaran, Intermedia,
maupun faktor-faktor lain yang mungkin Jakarta.
bisa dijadikan refrensi bagi penelitian ,2001, Prinsip-Prinsip Manajemen,
selanjutnya. Jilid I, Edisi Ke Delapan, Alih Bahasa
3. Selain menambah variabel independen
Oleh Damos Sihombing, MBA., Erlangga,
yang yang memberikan kontribusi
Jakarta.
terhadap keputusan pembelian, diharapkan ,dan Kevin, Lane, Keller, 2009,
penelitian selanjutnya menggunakan Manajemen Pemasaran, Dialih
metode penelitian yang berbeda untuk Bahasakan Oleh Bob Sabran, Edisi Ketiga
membandingkan antara metode penelitian
Belas, Erlangga, Jakarta.
satu dengan metode penelitian lainnya ,1997, Manajemen Pemasaran:
Analisis, Perencanaan, Implementasi,
dan Kontrol, Jilid I, Edisi Kesembilan, PT.
DAFTAR PUSTAKA Prenhallindo, Jakarta.
Aaker, David, A. dan Alexander, L. Biel, 2009, ,1997, Manajemen Pemasaran: Analisis,
Brand Equity and Advertising: Perencanaan, Implementasi, dan
Advertising Role In Building Strong Kontrol, Jilid I, Ter. Jaka Wasana,
Brand, Lawrence Erlbaum Associates, Erlangga, Jakarta.
Inc., Hillsdale. ,2001, Manajemen Pemasaran, Edisi 9,
Adam, E. E, dan Ronald, J. Ebert, 1992, PT. Prenhallindo, Jakarta.
Productions and Operations , 2002, Manajemen Pemasaran, Ter.
Management, New Jersey, Prentice Hall. Benjamin, Molan, PT. Intan Sejati, Klaten.
Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Edisi , 2005, Manajemen Pemasaran, Jilid I
Pertama, Medpress, Yogyakarta. dan II, PT. Indeks Kelompok Gramedia,
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Jakarta.
Penelitian: Suatu Pendekatan Prawirosentono, Suyadi, 2004, Manajemen
Praktek,Edisi Revisi, PT. Rineka Cipta, Mutu Terpadu, Bumi Aksara, Jakarta.
Jakarta.
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 144