Sei sulla pagina 1di 10

PENGEMBANGAN BUKU SAKU MIND MAPPING DALAM

MATERI SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN SELF


REGULATED LEARNING SISWA KELAS VII
Padma Jati Hilmiyah1, Ika Krisdiana2, Vera Dewi Susanti 3
Universitas PGRI Madiun
padma.hilmiyah@gmail.com1, ikakrisdiana.mathedu@unipma.ac.id2,
vera.mathedu@unipma.ac.id3

Abstract: This research is a development research that aims to determine the validity, practicality,
effectiveness of learning media using mind mapping pocket books in quadrangular material to
improve self-regulated learning of class VII students of SMP Negeri 7 Madiun. The type of
research used in this study is Research and Development (R&D) with the ADDIE model which
consists of five steps, namely: 1) analyze, 2) design, 3) development, 4) implementation, and 5)
evaluation. The research subjects consisted of two types, namely the limited test subjects with 6
students from VII-B class and field trial subjects with 32 students from VII-G class. The research
instruments used were learning media validation sheets (validity aspects), student response
questionnaires (practical aspects), learning outcomes tests (effectiveness aspects), N-gain tests
(increased self regulated learning) The results of this study were: 1) Learning media mind mapping
pocket books in quadrangular meet high validity criteria with an average value of 88.89%, 2)
pocket book learning mind mapping media in quadrangular meet high practicality criteria with an
average value of 4.28 in limited trials and 4,21 in field trials, 3) mind mapping pocket book
learning media in quadrangular material fulfills the effectiveness criteria percentage of students
completing learning by 93.75%, and 4) Pocket book mind mapping learning media on
quadrangular material can improve self regulated learning students with the results of the N-Gain
average of 70.49.

Keywords: Pocket Book, Mind Mapping, Self regulated Learning, and Quadrangle

Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengetahui
kevalidan, kepraktisan, keefektifan media pembelajaran menggunakan buku saku mind mapping
dalam materi bangun datar segiempat untuk meningkatkan self regulated learning siswa kelas VII
SMP Negeri 7 Madiun. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and
Development (R&D) dengan model ADDIE yang terdiri atas lima langkah, yaitu: 1) analisis
(analyze), 2) perancangan (design), 3) pengembangan (development), 4) implementasi
(implementation), dan 5) evaluasi (evaluation). Subjek penelitian terdiri dari dua jenis yakni
subjek uji coba terbatas dengan 6 siswa dari kelas VII-B dan subjek uji coba lapangan dengan 32
siswa dari kelas VII-G. Intrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi media
pembelajaran (aspek kevalidan), angket respon siswa (aspek kepraktisan), tes hasil belajar (aspek
keefektifan), uji N-Gain (peningkatan self regulated learning) Hasil dari penelitian ini adalah:
1) Media pembelajaran buku saku mind mapping dalam materi segiempat memenuhi kriteria
kevalidan tinggi dengan nilai rata-rata 88,89%, 2) media pembelajaran buku saku mind mapping
dalam materi segiempat memenuhi kriteria kepraktisan tinggi dengan nilai rata-rata 4,28 pada uji
coba terbatas dan 4,21 pada uji coba lapangan, 3) media pembelajaran buku saku mind mapping
dalam materi segiempat memenuhi kriteria keefektifan persentase siswa tuntas belajar sebesar
93,75%, dan 4) Media pembelajaran buku saku mind mapping pada materi bangun datar segiempat
mampu meningkatkan self regulated learning siswa dengan hasil rata-rata N-Gain 70,49.

Kata Kunci: Buku Saku, Mind Mapping, Self regulated Learning, dan Segiempat
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Menengah
Pertama yang masih dirasa sulit oleh siswa, karena matematika menuntut siswa
untuk memahami konsep serta rumus didalamnya. Matematika menekankan pada
konsep yang artinya bahwa dalam mempelajari matematika siswa harus
memahami konsep terlebih dahulu agar dapat meyelesaikan soal-soal dan mampu
mengaplikasikannya, hal ini disampaikan oleh Zulkardi dalam (Arifin & Herman,
2018). Salah satu pokok bahasan yang membutuhkan pemahaman konsep adalah
bangun datar segiempat karena dalam pokok bahasan tersebut terdapat banyak
bentuk bangun yang hampir mirip seperti persegi panjang, persegi, jajargenjang,
belah ketupat, layang-layang, dan trapesium. Kesulitan yang dialami siswa dalam
mempelajari matematika dikarenakan proses pembelajaran berlangsung lebih
banyak dengan metode ceramah dari pada menggunakan media pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran mempunyai arti penting dalam proses
pembelajaran karena ketidakjelasan yang disampaikan oleh guru dapat dibantu
dengan media pembelajaran sebagai sarana perantara (Jamzuri, Rahardjo, &
Sulistyani, 2013).
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk
membawa pesan kepada pembelajar yang mengandung materi konsep pelajaran
yang memudahkan siswa memahami materi pelajaran secara realtime (Rozak,
Darmadi, & Murtafi'ah, 2018). Media pembelajaran yang dapat dikembangkan
pada siswa di tingkat Sekolah Menengah Pertama adalah buku karena referensi
buku yang dimiliki masih minim. Ketersediaan referensi buku yang menarik dan
praktis akan memudahkan siswa dalam belajar secara mandiri. Salah satu media
pembelajaran yang praktis dan menarik adalah buku saku. Buku saku adalah suatu
buku yang berukuran kecil yang berisi informasi yang dapat disimpan di saku
sehingga mudah dibawa dan mudah untuk dibaca (Asyhari & Silvia, 2016).
Penyajian buku saku menggunakan banyak gambar dan warna sehingga
memberikan tampilan yang menarik untuk siswa dalam belajar secara mandiri, hal
ini disampaikan oleh Wardhani dalam (Ami, Susantini, & Raharjo, 2012).
Materi pembelajaran matematika yang luas akan lebih dipahami siswa dengan
mengkonstruksikan materi ke dalam suatu gagasan dalam bentuk mind mapping.
Mind mapping atau pemetaan pikiran adalah upaya yang dapat mengoptimalkan
fungsi otak kiri dan kanan yang kemudian dalam aplikasinya sangat membantu
untuk memahami masalah dengan cepat karena telah terpetakan sesuai pendapat
dari Mulyatiningsih dalam (Agustin, Syahbana, & Paradesa, 2018). Metode mind
mapping dapat diaplikasikan ke dalam buku saku sehingga dapat dijadikan salah
satu metode yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi otak siswa dan
dijadikan referensi belajar secara mandiri. Buku saku yang berukuran kecil akan
memudahkan siswa dalam belajar. Kemudian penyajiannya yang menarik serta
terkonsep yang menggunakan mind mapping juga akan meningkatkan
kemandirian belajar siswa. Kemandirian belajar tersebut turut menentukan
keberhasilan siswa dalam belajar serta menunjukkan pengaruh positif terhadap
pembelajaran dan pencapaian hasil belajar (Arifin & Herman, 2018).
Berdasar uraian serta analisis permasalahan di atas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Buku Saku Mind
mapping dalam Materi Segiempat untuk Meningkatkan Self Regulated Learning
Siswa Kelas VII SMP”

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan oleh penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan (Research and Development). Penelitian ini bertujuan untuk
membuat dan mengembangkan suatu produk yang berupa media pembelajaran
cetak. Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media
pembelajaran buku saku berbasis mind mapping pada materi segiempat untuk
siswa kelas VII SMP Negeri 7 Kota Madiun tahun ajaran 2018/2019.
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
ADDIE. ADDIE merupakan salah satu model pengembangan dengan model
desain yang sistematik. Sejalan dengan pendapat bahwa model ADDIE adalah
model yang disusun secara sistematis dengan urutan-urutan kegiatan yang
terstruktur dalam upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan
sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan serta karakteristik siswa, hal ini
diungkapkan oleh Romiszowski dalam (Tegeh, Jampel, & Pudjawan, 2014).
Model ADDIE terdiri atas lima langkah, yaitu:
1. Tahap Analisis (Analyze)
Tahap analisis bertujuan untuk mengetahui perlunya pengembangan media
pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan penelitian pendahuluan yaitu observasi
terhadap kondisi sarana belajar, guru dan siswa. Penelitian pendahuluan
memperoleh beberapa aspek analisis kebutuhan, yaitu kurikulum yang
digunakan di sekolah, pembelajaran yang berlangsung di kelas, sumber belajar
atau bahan belajar yang digunakan di sekolah, penggunaan media
pembelajaran, antusias siswa terhadap pembelajaran matematika, serta kondisi
lingkungan sekolah.
2. Tahap Perancangan (Design)
Tahap desain adalah tahap perencanaan kerangka media pembelajaran
yang bertujuan untuk menyiapkan prototype perangkat pembelajaran. Tahapan
ini terdiri dari 3 langkah, yaitu 1) penyusunan instrumen berupa lembar
validasi instrumen, lembar validasi media, lembar angket respon siswa,
lembar soal tes hasil belajar, 2) pemilihan media pembelajaran, dan 3) desain
awal media pembelajaran.
3. Tahap Pengembangan (Development)
Tahap pengembangan meliputi validasi media pembelajaran buku saku
mind mapping kepada tiga validator. Dari hasil validasi maka peneliti akan
memperbaiki media pembelajaran buku saku mind mapping sesuai saran dari
validator dan menghasilkan final product yang akan diuji cobakan kepada
siswa.
4. Tahap Implementasi (Implementation)
Tahap implementasi terdiri dari uji coba kelompok kecil dengan subjek 6
siswa kelas VII B. Pada tahap ini media pembelajaran akan diimplementasikan
terhadap 6 siswa. Kemudian dalam akhir pembelajaran siswa akan diberikan
angket respon untuk memberi penilaian terhadap media pembelajaran buku
saku mind mapping serta memberikan saran yang membangun.
5. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Tahap Evaluasi terdiri dari kegiatan uji coba kelompok besar dengan
subjek 32 siswa kelas VII G serta analisis data berupa:
a. Analisis Kevalidan Media Pembelajaran
Rumus yang digunakan untuk mengolah data hasil validasi menurut
(Akbar, 2013) adalah sebagai berikut:
𝑇𝑆ℎ
𝑉= × 100%
𝑇𝑆𝑒
Keterangan:
V : Presentase validitas
TSe : Total skor empiris (jumlah skor maksimal)
TSh : Total skor harapan (jumlah skor penilaian oleh validator)
Penelitian pengembangan ini melibatkan 3 pakar sebagai validator.
Sehingga untuk mengetahui presentase keseluruhan, peneliti melakukan
perhitungan validitas gabungan dengan rumus sebagai berikut:
𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3
𝑉= = ⋯%
3
Tabel 1 Kriteria Validitas
Kriteria Validitas Tingkat Validitas
85,01% – 100,00% Sangat valid, atau dapat digunakan tanpa revisi
Cukup valid, atau dapat digunakan namun perlu
70,01% – 85,00%
direvisi kecil
kurang valid, disarankan tidak digunakan karena perlu
50,01% – 70,00%
revisi besar
01,00% – 50,00% Tidak valid, atau tidak boleh dipergunakan

Dalam penelitian ini peneliti mengacu kriteria validitas di atas dan


menetapkan kriteria validitas yakni pada rentang 70% – 85% sebagai batas
minimum validitas media pembelajaran.
b. Analisis Kepraktisan Media Pembelajaran
Uji kepraktisan media pembelajaran buku saku mind mapping
dilakukan dengan cara memberikan angket kepada peserta didik. Angket
kepraktisan media pembelajaran tediri atas rentang skor antara 1 sampai 5.
Skor terdiri atas 5 jenis opsi yakni Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak
Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Pemberian
skor terhadap opsi jawaban memperhatikan pernyataan yang ada dalam
angket. Pernyataan dalam angket terdiri atas 2 bentuk yakni pernyataan
positif dan pernyataan negatif. Jumlah skor yang merupakan hasil
penilaian oleh peserta didik kemudian dipersentasekan untuk mengetahui
tingkat kepraktisan.
(Handayani, Yuwono, & Madja, 2012) merumuskan rumus untuk
mengolah data hasil kepraktisan mendasar pada adalah sebagai berikut:
1) Menentukan rata-rata dari semua responden untuk setiap kriteria:
∑𝑛𝑖=1 ∑𝑚
𝑗=1 𝑆𝑖𝑗
𝐼𝑠𝑗 =
𝑛
2) Menentukan nilai kepraktisan
∑𝑛𝑗=1 𝐼𝑠𝑗
𝑃=
𝑚
3) Keterangan:
𝐼𝑠𝑗 = Skor rata-rata semua peserta didik untuk kriteria ke j
𝑆𝑖𝑗 = Skor dari peserta didik ke i terhadap kriteria ke j
P = Nilai akhir kepraktisan
n = banyak peserta didik
m = banyak kriteria
Uji kepraktisan dilakukan dengan menggunakan hasil angket tingkat
respon peserta didik dan dianalisis menggunakan kriteria kepraktisan
menurut Hobri, dalam (Rozak, Darmadi, & Murtafi'ah, 2018) yang
ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 1 Kriteria Kepraktisan
Kriteria Kepraktisan Tingkat Kepraktisan
P=5 Sangat tinggi
4≤P<5 Tinggi
3≤P<4 Sedang
2≤P<3 Rendah
1≤P<2 Sangat rendah

Dalam penelitian ini, peneliti mengacu kriteria kepraktisan di atas


dan menetapkan kriteria kepraktisan yakni pada rentang 3 ≤ P < 4
sebagai batas minimum kepraktisan.
c. Analisis Keefektifan Media Pembelajaran
Media pembelajaran buku saku mind mapping pada materi bangun
datar segiempat dapat dikatakan efektif jika 80% siswa memenuhi
ketuntasan belajar. Ketuntasan tersebut diperoleh dari posttest yang
dilakukan oleh siswa setelah mencoba media pembelajaran buku saku
mind mapping. Data hasil jawaban tes tersebut dianalisis dan ditentukan
nilainya (Trianto, 2010).
d. Analisis Peningkatan Self regulated Learning
Untuk mengetahui peningkatan self regulated learning siswa setelah
menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping
dilakukan dengan menggunakan lembar tes hasil belajar melalui pretest
dan posttest. Dalam analisis ini digunakan perhitungan Gain Ternormalitas
atau N-Gain dengan rumus menurut (Sundayana, 2010) yaitu:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 = × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Hasil skor Gain Ternormalisasi dibagi dalam tiga kategori menurut
(Sundayana, 2010) yaitu:
Tabel 3 Kriteria Gain Ternormalisasi
Presentase Klasifikasi
N-gain > 70 Tinggi
30 ≤ N-gain ≤ 70 Sedang
N-gain < 30 Rendah

Dalam penelitian ini, peneliti mengacu kriteria keefektifan di atas


dan menetapkan kriteria keefektifan yakni pada rentang 30 ≤ N-gain ≤ 70
sebagai batas minimum keefektifan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian pengembangan media pembelajaran buku saku mind mapping ini
dikembangkan untuk siswa SMP kelas VII. Dalam pengembangan media tersebut
siswa memahami berbagai hal yang berkaitan dengan bangun datar segiempat.
Media pembelajaran ini dapat memudahkan siswa memahami konsep-konsep
serta mudah membedakan tiap jenis bangun datar segiempat. Media pembelajaran
dapat dikatakan layak digunakan apabila memenuhi empat kriteria pengembangan
yaitu valid, praktis, efektif, dan mampu meningkatkan self regulated learning
siswa. Berikut penjelasan dari ketiga kriteria tersebut:
1. Kevalidan Media Pembelajaran Buku Saku Mind Mapping
Pembelajaran dikatakan valid apabila skor valididasi gabungan dari tiga
validator memperoleh hasil > 70% seperti yang dikemukakan oleh (Akbar,
2013). Persentase validasi akhir oleh validator atas media pembelajaran buku
saku mind mapping menunjukkan hasil 88,89% dengan kriteria sangat valid
sehingga media pembelajaran yang dikembangkan dapat digunakan sebagai
alternatif sumber belajar pada pembelajaran matematika.

Tabel 4 Analisis Validasi Media Pembelajaran per Aspek


No Aspek yang Dinilai Persentase Kriteria

1 Materi 90.00 Sangat valid


2 Penyajian 87.62 Sangat valid
3 Kebahasaan 90.00 Sangat valid

Hal ini sejalan dengan penelitian (Wulandari, Prihandono, &


Handayani, 2016) yang menyatakan bahwa Pengembangan Pocket Book
Sahabat IPA pada Materi Indra Pendengaran dan Sistem Sonar di SMP
berdasarkan aspek kevalidan yang ditinjau dari keterlaksanaan pembelajaran
memenuhi kriteri valid oleh ahli media yang memperoleh persentase rata-rata
sebesar 81% dengan kriteria sangat valid dan sudah dapat digunakan dalam
pembelajaran.
2. Kepraktisan Media Pembelajaran Buku Saku Mind Mapping
Media pembelajaran dikatakan praktis apabila memenuhi kriteria nilai
rentang rentang 3 ≤ P < 4 siswa yang memberikan respon positif. Hal ini
sejalan dengan penelitian (Saputro, 2011) bahwa respon positif siswa terhadap
setiap pernyataan pada setiap aspeknya dikatakan positif dan persentase
respon siswa terhadap pernyataan yang terdapat dalam setiap aspek memiliki
rentang 3 ≤ P < 4. Hasil angket respon enam siswa pada uji coba terbatas
diperoleh nilai P = 4,28 yang berarti tingkat kepraktisannya adalah tinggi.
Sedangkan, hasil angket respon 32 orang siswa pada uji coba lapangan
diperoleh nilai P = 4,21 yang berarti tingkat kepraktisan media pembelajaran
buku saku mind mapping tergolong tinggi. Adapun rentang nilai pengisian
angket setiap indikator pada uji coba lapangan adalah sebagai berikut:

Tabel 5 Analisis Angket Respon Siswa per Indikator


Nilai
No Indikator Kriteria
Rentang
1 Pembelajaran matematika sebelum dan
sesudah menggunakan media pembelajaran 4.20 Tinggi
buku saku mind mapping
2 Penerapan media pembelajaran buku saku
4.24 Tinggi
mind mapping
3 Komponen media pembelajaran buku saku
4.20 Tinggi
mind mapping

Dari tabel 5 dapat disimpulkan bahwa respon siswa terhadapat media


pembelajaran buku saku mind mapping memiliki kriteria yang tinggi. Selain
itu ada ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran yang terlihat dari siswa
lebih senang dan mudah memahami pokok bahasan bangun datar segiempat
melalui buku saku mind mapping yang diberikan. Dengan mind mapping
dapat memudahkan siswa untuk menyimpan informasi, mengorganisasikan
informasi, membuat prioritas, belajar memahami informasi dalam
konteksnya, dan mengingat informasi secara lengkap (Purwanti & Ahmad,
2016)
Media pembelajaran buku saku mind mapping juga memiliki kelebihan
yaitu siswa menjadi berani bertanya kepada guru dan antar teman serta
terjadinya diskusi dalam pembelajaran. Sejalan dengan pendapat (Hamalik,
2014) yang menyatakan bahwa dengan media pembalajaran akan
menghasilkan kegiatan lisan yang berupa kegiatan siswa untuk mengajukan
pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara serta
diskusi bersama.
3. Keefektifan Media Pembelajaran Buku Saku Mind Mapping
Perangkat pembelajaran dikatakan efektif apabila persentase ketuntasan
belajar siswa ≥ 80% secara klasikal. Jumlah siswa yang menunjukkan
ketuntasan belajar adalah 30 siswa dari 32 siswa atau menunjukkan
persentase ketuntasan belajar sebesar 93,75%. Hal ini menunjukkan bahwa
media pembelajaran buku saku ming mapping dapat dikatakan efektif.
Hal ini sejalan dengan penelitian (Sugiarti & Arcana, 2018) yang
menyatakan bahwa pengembangan media pembelajaran berbasis komputer
untuk model Example Non Example pada materi Geometri di SMP
berdasarkan aspek keefektifan yang ditinjau dari keterlaksanaan pembelajaran
memenuhi kriteria efektif dengan rata-rata persentase sebesar 83,5%. Media
pembelajaran yang telah dikembangkan efektif, sehingga dengan penggunaan
media pembelajaran tersebut dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
4. Peningkatan self regulated learning
Media pembelajaran buku saku ming mapping dikatakan mampu
meningkatkan self regulated learning siswa apabila skor N-Gain dari hasil
pretest dan posttest mencapai rentang 30 ≤ N-Gain ≤ 70 dengan batas
minimum. Sedangkan skor rata-rata N-Gain 32 siswa pada uji lapangan
menunjukkan skor 70,49. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran
buku saku mind mapping mampu meningkatkan self regulated learning dan
dapat dikatakan efektif dengan kriteria tinggi.
Hal ini sejalan dengan penelitian (Krisdiana dkk, 2018) yang menyatakan
bahwa Pembelajaran Berbasis Penelitian untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kreatif Statistika Matematika mendapatkan rata-rata skor N-Gain
sebesar 41% dengan kriteria sedang.
KESIMPULAN
1. Kevalidan media pembelajaran buku saku mind mapping dalam materi
segiempat untuk meningkatkan self regulated learning siswa kelas VII SMP
Negeri 7 Madiun memenuhi kriteria kevalidan tinggi dengan nilai rata-rata
88,89%.
2. Kepraktisan media pembelajaran buku saku mind mapping dalam materi
segiempat untuk meningkatkan self regulated learning siswa kelas VII SMP
Negeri 7 Madiun memenuhi kriteria kepraktisan tinggi dengan nilai rata-rata
4,28 pada uji coba terbatas dan 4,21 pada uji coba lapangan.
3. Keefektifan media pembelajaran buku saku mind mapping dalam materi
segiempat untuk meningkatkan self regulated learning siswa kelas VII SMP
Negeri 7 Madiun memenuhi kriteria keefektifan dengan nilai rata-rata siswa
tuntas belajar sebesar 93,75%.
4. Media pembelajaran buku saku mind mapping pada materi bangun datar
segiempat mampu meningkatkan self regulated learning yang tinggi dengan
hasil rata-rata N-Gain 70,49.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, D., Syahbana, A., & Paradesa, R. (2018). Pengaruh Metode Mind
Mapping terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis dan
Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 5 Prabumulih. Jurnal Pendidikan
Matematika RAFA, 9-18.
Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Ami, M. S., Susantini, E., & Raharjo. (2012). Pengembangan Buku Saku Materi
Sistem Eksresi Manusia di SMA/MA Kelas XI. BioEdu, 10-13.
Arifin, F., & Herman, T. (2018). Pengaruh Pembelajaran E-Learning Model Web
Centric Course terhadap Pemahaman Konsep dan Kemandirian Belajar
Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika, 1-12.
Asyhari, A., & Silvia, H. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Berupa
Buletin dalam Bentuk Buku Saku untuk Pembelajaran IPA Terpadu.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05, 1-13.
Hamalik. (2014). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Handayani, I., Yuwono, I., & Madja, M. (2012). Pengembangan Media
Pembelajaran Berbantuan Komputer pada Materi Diagram Venn untuk
Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan Matematika UM.
Jamzuri, Rahardjo, D. T., & Sulistyani, N. H. (2013). Perbedaan Hasil Belajar
Siswa antara Menggunakan Media Pocket Book dan Tanpa Pocket Book
pada Materi Kinematika Gerak Melingkar Kelas X. Jurnal Pendidikan
Fisika, 164-172.
Krisdiana dkk, I. (2018). Research Based Learning to Increase Creative Thinking
Skill in Mathematical STatistic. Journal of Physics, 1-6.
Purwanti, & Ahmad, A. (2016). Peningkatan Komunikasi Matematis dan
Kemandirian Belajar Siswa melalui Pendekatan Problem Posing
berbantuan Mind Map. Jurnal Didaktik Matematika, 19-34.
Rozak, A., Darmadi, & Murtafi'ah, W. (2018). Pegembangan Media Pembelajaran
SASA-AURA untuk Meningkatkan Prestasi Peserta Didik SMK Cendekia
Madiun Tahun Ajaran 2017/2018. Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu
Pnegetahuan, 31-50.
Saputro. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan
Media Visual Basic Net 2008 pada Materi Lingkaran di Kelas VIIIB MTs
Negeri Krian Sidoarjo. Surabaya: Institut Agama Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Matematika.
Sugiarti, R., & Arcana, I. N. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Komputer untuk Model Example non Exemple pada Materi Geomteri di
SMP. SemNas Etnomatnesia, 1060-1066.
Sundayana, R. (2010). Statistik Penelitian Pendidikan. Garut: STKIP Garut Press.
Tegeh, I. M., Jampel, I. N., & Pudjawan, K. (2014). Model Penelitian
Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Wulandari, T., Prihandono, T., & Handayani, R. D. (2016). Pengembangan Pocket
Book Sahabat IPA pada Materi Indra Pendengaran dan Sistem Sensor di
SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika, 277-284.

Potrebbero piacerti anche